Professional Documents
Culture Documents
(Kelas Eksperimen)
A. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menggunakan aturan perkalian untuk menyelesaikan soal cerita.
b. Peserta didik dapat menerapkan permutasi pada pengerjaan soal-soal cerita.
c. Peserta didik dapat mngerjakan soal cerita dengan baik dan benar melalui aturan
tempat, pada kaidah penjumlahan, perkalian, faktorial, permutasi, kombinasi dan
binom newton.
d. Peserta didik dapat menentukan ruang sampel suatu percobaan pada soal cerita.
e. Peserta didik menentukan peluang suatu kejadian dari berbagai situasi dan
penafsirannya.
f. Peserta didik dapat Menggunakan frekuensi harapan atau frekuensi relatif dalam
pemecahan soal dan penafsirannya.
g. Peserta didik dapat merumuskan aturan penjumlahan dan perkalian dalam
peluang kejadian majemuk dan penggunaanya.
h. Peserta didik dapat Menentukan peluang komplemen suatu kejadian dan
penafsirannya.
i. Peserta didik dapat menentukan peluang dua kejadian yang saling lepas
penafsirannya.
j. Peserta didik dapat menentukan peluang dua kejadian yang saling bebas dan
penafsirannya.
k. Peserta didik dapat Menentukan peluang kejadian bersyarat.
l. Peserta didik dapat Mengerjakan soal dengan baik dan benar berkaitan
dengan materi percobaan, ruang sampel dan kejadian, peluang kejadian,
frekuensi harapan, kejadian majemuk.
B. Materi Ajar
Peluang :
- Menggunakan aturan perkalian permutasi dan kombinasi pada soal cerita yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
- Menggunakan dan menentukan ruang sampel suatu percobaan pada soal – soal
cerita.
- Menentukan peluang suatu kejadian dan penafsiran yang terdapat dalam soal
cerita.
C. Metode Pembelajaran
D. Langkah-langkah Kegiatan
Penutup
Fase Ringkasan
a. Peserta didik dan peneliti melakukan refleksi dengan menyimpulkan materi,
mengenai penggunaan aturan perkalian permutasi dan kombinasi yang digunakan pada
soal-soal cerita yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari.
b. Alat :
Laptop
LCD
OHP
F. Penilaian
Teknik : tugas individu, tugas kelompok.
Bentuk Instrumen : essay (uraian).
Catatan :
- LKS Terlampir
- RPP Terlampir
- Skenario pembelajaran terlampir
- Silabus terlampir
- Soal Uji dan kunci jawaban terlampir
Majalaya,
Mengetahui,
Kepala Sekolah Peneliti
A. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menggunakan aturan perkalian untuk menyelesaikan soal cerita.
b. Peserta didik dapat menerapkan permutasi pada pengerjaan soal-soal cerita.
c. Peserta didik dapat mngerjakan soal cerita dengan baik dan benar melalui aturan
tempat, pada kaidah penjumlahan, perkalian, faktorial, permutasi, kombinasi dan
binom newton.
d. Peserta didik dapat menentukan ruang sampel suatu percobaan pada soal cerita.
e. Peserta didik menentukan peluang suatu kejadian dari berbagai situasi dan
penafsirannya.
f. Peserta didik dapat Menggunakan frekuensi harapan atau frekuensi relatif dalam
pemecahan soal dan penafsirannya.
g. Peserta didik dapat merumuskan aturan penjumlahan dan perkalian dalam
peluang kejadian majemuk dan penggunaanya.
h. Peserta didik dapat Menentukan peluang komplemen suatu kejadian dan
penafsirannya.
i. Peserta didik dapat menentukan peluang dua kejadian yang saling lepas
penafsirannya.
j. Peserta didik dapat menentukan peluang dua kejadian yang saling bebas dan
penafsirannya.
k. Peserta didik dapat Menentukan peluang kejadian bersyarat.
l. Peserta didik dapat Mengerjakan soal dengan baik dan benar berkaitan
dengan materi percobaan, ruang sampel dan kejadian, peluang kejadian,
frekuensi harapan, kejadian majemuk.
B. Materi Ajar
Peluang :
- Menggunakan aturan perkalian permutasi dan kombinasi pada soal cerita yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
- Menggunakan dan menentukan ruang sampel suatu percobaan pada soal – soal
cerita.
- Menentukan peluang suatu kejadian dan penafsiran yang terdapat dalam soal
cerita.
C. Metode Pembelajaran
D. Langkah-langkah Kegiatan
Kegiatan Inti
Fase eksplorasi
a. Peneliti mengelompokan siswa dalam kelompok yang sama seperti pertemuan
sebelumnya dan peneliti membagikan materi ajar yang berbeda tentang menentukan
ruang sampel suatu percobaan.
b. Peserta didik yang memperoleh materi yang sama membentuk kelompok ahli untuk
mendapatkan pemecahan suatu masalah.
c. Peserta didik yang membentuk kelompok ahli kembali kekelompok asalnya untuk
menerangkan, serta mengerjakan beberapa soal mengenai materi menentukan ruang
sampel dan percobaan.
d. Peneliti memberikan kuis/tes untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai ruang
sampel dan percobaan. Setelah kuis selesai dikerjakan dilakukan penskoran baik
individu atau kelompok untuk menentukan penghargaan.
e. Peserta didik dan peneliti secara bersama-sama membahas jawaban soal – soal pada
LKS.
Penutup
Fase Ringkasan
a. Peserta didik dan peneliti melakukan refleksi dengan menyimpulkan materi
mengenai materi menentukan ruang sampel suatu percobaan.
Pertemuan kelima dan keenam
Pendahuluan
Fase Pengenalan
Apersepsi : Mengulang kembali materi yang telah diajarkan sebagai jembatan
untuk menuju kemateri yang akan diajarkan mengenai : menentukan
peluang suatu kejadian dan penafsiran.
Motivasi : Peneliti memotivasi siswa agar materi yang akan disampaikan dapat
dipahami.
Kegiatan Inti
Fase eksplorasi
a. Peneliti mengelompokan siswa dalam kelompok yang sama seperti pertemuan
sebelumnya dan peneliti membagikan materi ajar tentang menentukan peluang suatu
kejadian dan penafsiran.
b. Peserta didik yang memperoleh materi yang sama membentuk kelompok ahli untuk
membahas konsep dan contoh soal mengenai : materi menentukan peluang suatu
kejadian dan penafsiran.
c. Peserta didik yang membentuk kelompok ahli kembali kekelompok asalnya untuk
menerangkan, serta mengerjakan beberapa soal mengenai : materi menentukan
peluang suatu kejadian dan penafsiran.
d. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai : materi menentukan peluang
suatu kejadian dan penafsiran yang dikerjakan pada soal-soal cerita yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari baik secara individu maupun
berkelompok.
e. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal – soal pada
LKS.
Penutup
Fase Ringkasan
a. Peserta didik dan guru melakukan refleksi dengan menyimpulkan materi mengenai
materi menentukan peluang suatu kejadian dan penafsira
E. Alat dan Sumber Belajar
a. Sumber :
Buku paket, yaitu buku Matematika SMA dan MA Kelas XI program IPA,
karangan Nugroho Soedyarto dan Maryanto, hal. 57-86.
Sumber referensi lain.
Pengetahuan guru dan pengalaman siswa.
b. Alat :
Papan tulis & Kapur tulis
F. Penilaian
Teknik : tugas individu, tugas kelompok.
Bentuk Instrumen : essay (uraian).
Catatan :
- LKS Terlampir
- RPP Terlampir
- Skenario pembelajaran terlampir
- Silabus terlampir
- Soal Uji dan kunci jawaban terlampir
Majalaya,
Mengetahui,
Kepala Sekolah Peneliti
1. Diva mempunyai 6 kaos, 4 celana pendek dan 4 topi berlainan warna. Ada
beberapa pasangan baju, celana panjang, dan topi dapat dipakai ?
2. Seorang siswa disuruh menjawab 5 pertanyaan dari 8 pertanyaan dalam
suatu ujian. Berapa susunan yang mungkin dari pertanyaan-pertanyaan yang dipilih
siswa tersebut ?
3. Dalam suatu pertemuan ada 25 orang dan saling berjabat tangan. Banyak
jabat tangan yang terjadi ada berapa kali
4. Sebuah kantong memuat 8 bola merah, 4 bola hijau, 3 bola diambil secara
acak. Berapa banyak cara pengambilan bola jika bola yang terambil adalah 2 merah dan
1 hijau ?
5. Berapa banyak susunan huruf yang dapat disusun dari huruf-huruf berikut
MATEMATIKA ?
6. Suatu pertemuan dihadiri 7 orang dengan posisi duduk mereka melingkar.
Berapa banyak susunan posisi duduk yang mungkin ?
7. Dengan angka-angka 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 dibuat bilangan yang terdiri dari 3
angka yang berlainan, Berapa banyak bilangan genap berlainan yang dapat dibuat ?
8. Dalam pelatihan tenis meja terdapat 8 pemain putri. Berapa pasangan
ganda yang dapat diperoleh ?
9. Dalam satu set kartu bridge, berpakah peluang terambilnya kartu AS
berwarna hitam ?
10. Dalam kantin sekolah terdapat 30 siswa, dimana 15 siswa sedang minum es
dan makan soto, 12 siswa sedang minum es dan makan bakso, sedangkan 3 siswa hanya
duduk. Tentukanlah peluang yang minum es saja ?
11. Pada pelemparan 2 buah dadu satu kali, peluang munculnya mata dadu
berjumlah 7 orang atau berjumlah 4 adalah …
12. Peluang siswa lulus ujian adalah 3/4 . Jika di suatu sekolah terdapat 100
siswa yang ikut ujian, berapa frekuensi harapan siswa-siswa di sekolah itu lulus ujian ?
Kunci jawaban
1. 6 x 4 x 4 = 96 pasangan
4. Diketahui : 8 bola merah dan 4 bola hijau, 3 bola diambil secara acak
Ditanyakan : Berapa banyak cara pengambilan bola 2 merah dan 1 hijau
8C2 x 4C1 ?
= 8.7.6! x 4.3!
6!.2! 3!.1!
P (siklus) = (u-1) !
7. Tiga angka berarti dibuat terlebih dahulu tiga kotak, yaitu : ratusan, puluhan dan
satuan.
Ratusan Puluhan Satuan
2
4 angka 5 angka 4 3 angka genap
6
P(As Hitam) = =
10. m (A B) = 30-3 = 27
m (A^B) = m (A) + m(B) – m(A B)
= 12 + 18 – 27
(M^B) = 30 – 27 = 3
Peluang minum es saja 3 orang
m(7) = 6
P ( A atau B) =
m(4) = 3
P (7 atau 4) = 6 + 3 = 9 = 1
36 36 4
12. P(lulus ujian) = 3/4 Fhar(lulus ujian) = 100 x 3/4 =75
Jadi, dari 100 orang siswa yang ikut ujian diperkirakan lulus 75 orang.
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Peluang
Kelas/Semester : XI/ganjil
Standar Kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan
sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : Menentukan peluang suatu kejadian dan penafsirannya
Pertemuan 1
1. Aturan Perkalian
Misalkan kota A dan B dihubungkan dengan 3 jalan, sedangkan antara kota B dan C
dihubungkan dengan 2 jalan. Maka banyak rute perjalanan dari kota A ke kota B dan
dilanjutkan perjalanan B ke C adalah 3 x 2 = 6 rute.
Jika suatu kejadian dapat terjadi dengan n1 cara, kejadian kedua dapat terjadi dengan n2 cara,
kejadian ketiga dapat terjadi dengan n3 cara, dan seterusnya maka kejadian – kejadian dengan
urutan yang demikian dapat terjadi dengan (n1 x n2 x n3 x .........) cara.
1. Sebuah dadu bermata enam dan uang logam dilempar secara bersamaan. Berapa
banyak hasil yang mungkin terjadi ?
Penyelesaian : Dadu dapat terjadi dengan 6 cara, yaitu dapat muncul angka 1, 2, 3, 4,
5, dan 6. Sedangkan uang logam dapat terjadi dengan 2 cara, yaitu dapat muncul
angka (A) dan gambar (G). Berdasarkan prinsip di atas, banyaknya cara hasil yang
mungkin adalah (6x2) = 12 cara yang berlainan yaitu : {1G, 1A, 2G, 2A, 3G, 3A, 4G,
4A, 5G, 5A, 6G, 6A}. Lihat Tabel.
Dadu
A B
Koin
1 1A 1B
2 2A 2B
3 3A 3B
4 4A 4B
5 5A 5B
6 6A 6B
2. Permutasi
Perkalian bilangan asli dari n sampai dengan 1 atau sebaliknya disebut faktorial yang
dinotasikan dengan n!. Dalam notasi matematika, nilai n faktorial dapat didefinisikan sebagai
berikut :
0! = 1 dan 1! = 1
Contoh :
Hitunglah nilai dari 3! x 2! dan n! = 6n(n-3)!
Penyelesaian :
3! x 2! = (3 x 2 x 1) x (2 x1) = 12
n! = 6n(n - 3)!
(n - 1)(n - 2) = 6
n2 - 3n + 2 = 6
n2 - 3n - 4 = 0
(n - 4)(n + 1) = 0
n = 4 atau n = 1
Susunan k unsur dan n unsur yang berlainan dengan k < n disebut permutasi k unsur
dan n unsur, yaitu urutan berlainan k unsur yang diambil dari n unsur. Banyak permutasi k
unsur dari unsur n unsur dilambangkan dengan notasi nPk atau P(n,k) atau Pnk yang
didefinisikan
P(n,k) = n!
(n-k) !
Bukti :
Jika P(n,k) adalah banyaknya cara pengisian n tempat yang berbeda, maka cara
pengisiannya dapat dilihat pada diagram berikut :
(n – k)(n – k – 1).....x 2 x 1
P(n,k) = n!
(n-k) !
Jadi permutasi adalah susunan objek – objek yang berbeda dengan memperhatikan
urutannya.
Contoh :
Penyelesaian :
1. P(6,3) = 6! = 6 ! = 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120
(6 – 3) ! 3! 3x2x1
2. Susunsn seperti ketua, sekertaris dan bendahara, perlu diperhatikan urutannya. Oleh
karena itu, masalah tersebut merupakan masalah permutasi 3 unsur (ketua, sekertaris,
bendahara) dari 8 unsur yang tesedia(banyaknya calon). Banyak kemungkinan susunan
staf pengurus :
P(8,3) = 8! = 8 ! = 8 x 7 x 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 336
(8 – 3) ! 5! 5x4x3x2x1
Jadi banyaknya staf pengurus yang dapat dibentuk adalah 336 susunan.
Pertemuan 2
2. Permutasi
Jika dari n unsur terdapat p unsur yang sama dari satu jenis, q unsur yang sama dari satu
jenis, r unsur yang sama dari satu jenis, dan seterusnya, maka :
P(n,p,q,r......) = n!
Jadi, P(5,2,2) = 5 ! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 30
2 !.2 ! 2x1x2x1
Misalkan tersedia n unsur yang berbeda. Permutasi siklis dari n unsur dilambangkan
dengan notasi P siklis (n) dan banyaknya permutasi dapat ditentukan dengan rumus :
n
Contoh :
Suatu pertemuan dihadiri 7 orang dengan posisi duduk mereka melingkar. Berapa banyak
susunan posisi duduk yang mungkin ?
Penyelesaian : Psiklis (n) = (n-1) !
Untuk menghitung banyak kombinasi k unsur dari n unsur yang tersedia dapat
digunakan rumus :
C(n,k) = n!
k!(n-k)!
Contoh :
2.Dalam kantong ada 6 kelereng merah dan 3 kelereng putih. Jika diambil 4 kelereng
sekaligus secara acak, tentukanlah peluang terambil kelereng 2 merah 2 putih ?
Penyelesaian :
1. C(6,2) = 6! = 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 15
2 !(6 – 2) ! 2x1x4x3x2x1
M (merah) = 6C2 = = = 15
M (putih) = 3C2 = = =3
Pertemuan 3 & 4
Percobaan adalah suatu tindakan atau kegiatan yang dapat diulang dengan keadaan
yang sama untuk memperoleh hasil tertentu.
Ruang sampel atau dinotasikan dengan S adalah himpunan dari semua hasil percobaan.
Kejadian pada ruang sampel atau sering disebut dengan kejadian adalah himpunan bagian
dari ruang sampel.
Contoh :
1. Pada suatu percobaan melempar sebuah dadu, A adalah kejadian muncul bilangan
ganjil dan B adalah kejadian muncul bilangan kelipatan 3. Nyatakan berikut ini dalam
sebuah himpunan
a. Ruang Sampel
b. Kejadian A
c. Kejadian B
2. Pada pelemparan 2 buah dadu satu kali, peluang munculnya mata dadu berjumlah 8
orang atau berjumlah 5 adalah …
Penyelesaian :
b. Kejadian A = {1, 3, 5}
c. Kejadian B = {3, 6}
m(8) = 5
P ( A atau B) =
m(5) = 4
P (8 atau 4) = = =
BAHAN AJAR 5 (Kelas Eksperimen)
Pertemuan 5
Jika kejadian A dapat terjadi dengan k cara dari n cara, maka nilai kemungkinan
(probabilitas) terjadinya kejadian A yang dinotasikan P(A) adalah :
P(A) = k
Jika dikaitkan dengan ruang sampel, maka peluang kejadian A dapat dinyatakan
sebagai P(A) = n(A) , dengan :
n(S)
Contoh :
Dua buah mata uang dilempar bersamaan. Dalam sekali lemparan, tentukan :
Penyelesaian :
Pada percobaan ini ruang sampelnya S = {AA,AG, GA, GG}, jadi n(S) = 4
P(A) = n(A) = 2 = 1
n(S) 4 2
A = {GG}, n(B) = 1
P(A) = n(B) = 1
n(S) 4
BAHAN AJAR 6 (Kelas Eksperimen)
Pertemuan 6
Frekuensi harapan suatu kejadian dari sebuah percobaan yang dilakukan sebanyak n kali
didefinisikan sebagai berikut :
Misalkan A adalah suatu kejadian pada ruang sampel S dengan peluang P(A). Frekuensi
harapan munculnya kejadian A yang dinotasikan Fhar(A) dalam n kali percobaan dirumuskan
dengan Fhar(A) = n x P(A).
Contoh :
Jika peluang kejadian hujan dalam kurun waktu 30 hari adalah 17/30 maka peluang
kejadian tidak hujan dalam kurung waktu 30 hari adalah …
Penyelesaian :
Peluang hujan =
Kelas/Semester : XI/ganjil
Pertemuan 1
1. Aturan Perkalian
Misalkan kota A dan B dihubungkan dengan 3 jalan, sedangkan antara kota B dan C
dihubungkan dengan 2 jalan. Maka banyak rute perjalanan dari kota A ke kota B dan
dilanjutkan perjalanan B ke C adalah 3 x 2 = 6 rute.
Contoh :
Dengan angka-angka 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 dibuat bilangan yang terdiri dari 3 angka yang
berlainan, Berapa banyak bilangan genap berlainan yang dapat dibuat ?
Penyelesaian :
Tiga angka berarti dibuat terlebih dahulu tiga kotak, yaitu : ratusan, puluhan dan
satuan.
Ratusan Puluhan Satuan
2
4 angka 5 angka 4 3 angka genap
6
2. Permutasi
Perkalian bilangan asli dari n sampai dengan 1 atau sebaliknya disebut faktorial yang
dinotasikan dengan n!. Dalam notasi matematika, nilai n faktorial dapat didefinisikan sebagai
berikut :
0! = 1 dan 1! = 1
Contoh :
5 ! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120
3!= 3x2x1=6
Susunan k unsur dan n unsur yang berlainan dengan k < n disebut permutasi k unsur
dan n unsur, yaitu urutan berlainan k unsur yang diambil dari n unsur. Banyak permutasi k
unsur dari unsur n unsur dilambangkan dengan notasi nPk atau P(n,k) atau Pnk yang
didefinisikan
P(n,k) = n!
(n-k) !
Jadi permutasi adalah susunan objek – objek yang berbeda dengan memperhatikan
urutannya.
Contoh :
P(6,3)
P(4,2)
Penyelesaian :
P(6,3) = 6! = 6 ! = 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120
(6 – 3) ! 3! 3x2x1
P(4,2) = 4! = 4 ! = 4 x 3 x 2 x 1 = 12
(4 – 2) ! 2! 2x1
BAHAN AJAR 2 (Kelas Kontrol)
Pertemuan 2
2. Permutasi
Jika dari n unsur terdapat p unsur yang sama dari satu jenis, q unsur yang sama dari satu
jenis, r unsur yang sama dari satu jenis, dan seterusnya, maka :
P(n,p,q,r......) = n!
Jadi, P(5,2,2) = 5 ! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 30
2 !.2 ! 2x1x2x1
Misalkan tersedia n unsur yang berbeda. Permutasi siklis dari n unsur dilambangkan
dengan notasi P siklis (n) dan banyaknya permutasi dapat ditentukan dengan rumus :
Psiklis (n) = n! = (n – 1)!
Contoh : Suatu pertemuan dihadiri 7 orang dengan posisi duduk mereka melingkar. Berapa
banyak susunan posisi duduk yang mungkin ?
Penyelesaian : Psiklis (n) = (n-1) !
Untuk menghitung banyak kombinasi k unsur dari n unsur yang tersedia dapat
digunakan rumus :
C(n,k) = n!
k!(n-k)!
Contoh :
C(6,2)
C(5,3)
Penyelesaian :
C(6,2) = 6! = 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 15
2!(6 – 2) ! 2x1x4x3x2x1
C(5,3) = 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 10
3!(5 – 3) ! 3x2x1x2x1
BAHAN AJAR 3 (Kelas Kontrol)
Pertemuan 3 & 4
Percobaan adalah suatu tindakan atau kegiatan yang dapat diulang dengan keadaan yang
sama untuk memperoleh hasil tertentu.
Ruang sampel atau dinotasikan dengan S adalah himpunan dari semua hasil percobaan.
Kejadian pada ruang sampel atau sering disebut dengan kejadian adalah himpunan bagian
dari ruang sampel.
Contoh :
1. Pada suatu percobaan melempar sebuah dadu, A adalah kejadian muncul bilangan
ganjil dan B adalah kejadian muncul bilangan kelipatan 3. Nyatakan berikut ini dalam
sebuah himpunan
a. Ruang Sampel
b. Kejadian A
c. Kejadian B
Penyelesaian :
Sebuah dadu mempunyai enam sisi permukaan yang masing-masing bernomor 1, 2, 3,
4, 5, dan 6. Jadi permukaan yang muncul nanti adalah satu dari sisi yang bernomor 1
sampai dengan 6 tersebut.
b. Kejadian A = {1, 3, 5}
c. Kejadian B = {3, 6}
Pertemuan 5
Jika kejadian A dapat terjadi dengan k cara dari n cara, maka nilai kemungkinan
(probabilitas) terjadinya kejadian A yang dinotasikan P(A) adalah :
P(A) = k
Jika dikaitkan dengan ruang sampel, maka peluang kejadian A dapat dinyatakan sebagai P(A)
= n(A) , dengan :
n(S)
Contoh :
Dua buah mata uang dilempar bersamaan. Dalam sekali lemparan, tentukan :
Pada percobaan ini ruang sampelnya S = {AA,AG, GA, GG}, jadi n(S) = 4
P(A) = n(A) = 2 = 1
n(S) 4 2
A = {GG}, n(B) = 1
P(A) = n(B) = 1
n(S) 4
BAHAN AJAR 6 (Kelas Kontrol)
Pertemuan 6
Frekuensi harapan suatu kejadian dari sebuah percobaan yang dilakukan sebanyak n
kali didefinisikan sebagai berikut :
Misalkan A adalah suatu kejadian pada ruang sampel S dengan peluang P(A). Frekuensi
harapan munculnya kejadian A yang dinotasikan Fhar(A) dalam n kali percobaan dirumuskan
dengan Fhar(A) = n x P(A).
Contoh :
Jika peluang kejadian hujan dalam kurun waktu 30 hari adalah 17/30 maka peluang
kejadian tidak hujan dalam kurung waktu 30 hari adalah …
Penyelesaian :
Peluang hujan =