Professional Documents
Culture Documents
Wanita
Filed under: Ilmu Kebidanan by Irma handayani — 9 Komentar
28 November 2009
1 Vote
Oleh:Irma Handayani
Infeksi karena Trichomonas vaginalis menghasilkan cairan berbusa yang berwarna putih, hijau
keabuan atau kekuningan dengan bau yang tidak sedap. Gatal-gatalnya sangat hebat.
Luka terbuka yang menimbulkan nyeri di vulva bisa disebabkan oleh infeksi herpes atau abses.
Luka terbuka tanpa rasa nyeri bisa disebabkan ole kanker atau sifilis. Kutu kemaluan
(pedikulosis pubis) bisa menyebabkan gatal-gatal di daerah vulva.
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan karakteristik cairan yang
keluar dari vagina. Contoh cairan juga diperiksa dengan mikroskop dan dibiakkan untuk
mengetahui organisme penyebabnya. Untuk mengetahui adanya keganasan, dilakukan
pemeriksaan Pap smear.
Pada vulvitis menahun yang tidak memberikan respon terhadap pengobatan biasanya dilakukan
pemeriksaan biopsi jaringan.
5. Virus papiloma manusia (kutil genitalis):Asam triklorasetat (dioleskan ke kutil), untuk infeksi
yg berat digunakan larutan nitrogen atau fluorouracil (dioleskan ke kutil)
6. Virus herpes:Acyclovir (tablet atau salep)
◦ VULVOVAGINITIS
Vulvovaginitis adalah iritasi/inflamasi pada kulit daerah vulva dan vagina. Iritasi ini dapat
menyebabkan terjadinya:
gatal-gatal (45-58%) di sekitar daerah labia mayora (bibir vagina besar), labia minor (bibir
vagina kecil), dan daerah perineal (daerah perbatsan antara vagina dan anus)
kemerahan dan rasa seperti terbakar pada kulit (82%)
rasa tidak nyaman pada kulit terutama pada saat atau setelah buang air kecil
banyaknya lendir yang keluar dari vagina (62-92%)
pendarahan(5-10%)
Penyebab Vulvovaginitis
(a) Infeksi oleh bakteria, jamur, virus, dan parasit lainnya baik karena kurangnya kepedulian
menjaga kebersihan vulva dan vagina juga oleh penyakit menular lainnya.
(b) Penggunaan bahan-bahan kimia yang terdapat pada sabun mandi, parfum, dan lainnya yang
digunakan pada vulva dan vagina. Hal ini dapat mengaibatkan iritasi jaringan sekitar dan dapat
mempermudah terkena vulvovaginitis.
(c) Kebiasaan sehari-hari seperti pengunaan baju basah, pengunaan celana dalam terlalu ketat,
celana dalam kurang bersih, dan kebiasaan membersihkan anus sehabis BAB yang tidak tepat.
Etiologi :
Paling sering disebabkan oleh gonococcus, disamping itu oleh staphylococ, streptococ dan bac
tbc.
Infeksi dapat terjadi sebagai berikut :
a) Naik dari cavum uteri
b) Menjalar dari alat yang berdekatan seperti dari appendiks yang meradang
c) Haematogen terutama salpingitis tuberculosa
◦ ADNEXITIS KRONISA
Adnexitis kronis terjadi :
a) Sebagai lanjutan dari adnexitis akut.
b) Dari permulaan sifatnya kronis seperti adnexitis tuberculosa.
Gejala-gejala
- Anamnetis telah menderita adnexitis akut
- Nyeri di perut bagian bawah : nyeri ini bertambah sebelum dan sewaktu haid. Kadang-kadang
nyeri di pinggang atau waktu buang air besar
- Dysmenorrhoe
- Menorrhagi
- Infertilitas
TUMOR OVARIUM
Berbagai jenis tumor ovarium pada komplikasi kehamilan. Insidensi tumor pada kelainan sel
yang terjadi pada kelompok beberapa usia diketahui melalui pemeriksaan USG secara rutin
selama kehamilan. direkomendasikan penelitian pada kehamilan diameternya meningkat 10 cm
karena meningkatnya bahaya pada kanker dan membesarnya sel-sel pembesaran sel 5 cm atau
kurang dapat dikesampingkan sendiri pembesaran sel harus diketahui jika memiliki pendekatan
pada pembesaran sel sederhana. Whiccer dan rekan kerja perhatian karena setengah dari 41
wanita dengan pembesaran sel sederhana memiliki neoplasma
MYOMETRITIS
Myometritis adalah radang myometrium ( kamus Dorland ).
Miometrium adalah tunika muskularis uteri. ( kamus Dorland ).
Metritisatau miometritis adalah radang miometrium.
Gejala
• Demam
• Uterus nyeritekan
• Perdarahanvaginal
• Nyeri perutbawah Lochia berbau, purulen
ENDOMETRITIS
Endometriosis adalah satu keadaan dimana jaringan endometrium yang masih berfungsi terdapat
di luar kavum uteri. Jaringan ini yang terdiri atas kelenjar-kelenjar dan stroma, terdapat di
miometrium ataupun di luar uterus. (Wiknjosastro, 1999: 314).
Endometriosis adalah suatu keadaan dimana jaringan yang hanya ada di dalam rahim, dapat
ditemukan dibagian lain dalam tubuh. (Irwan, 2008: 02).
Klasifikasi Endometriosis
Menurut topografinya endometriosis dapat digolongkan, yaitu sebagai berikut:
Endometriosis Interna, yaitu endometriosis di dalam miometrium, lazim disebut Adenomiosis.
Endometriosis Eksterna, yaitu endometriosis di luar uterus, lazim disebut ”true endometriosis”
PARAMETRITIS
Parametritis adalah infeksi jaringan pelvis yang dapat terjadi beberapa jalan :
Penyebaran melalui limfe dari luka serviks yang terinfeksi atau dari endometritis.
Penyebaran langsung dari luka pada serviks yang meluas sampai ke dasar ligamentum.
Penyebaran sekunder dari tromboflebitis. Parametritis ringan dapat menyebabkan suhu yang
meninggi dalam nifas. Bila suhu tinggi menetap lebih dari seminggu disertai rasa nyeri di kiri
atau kanan dan nyeri pada pemeriksaan dalam, hal ini patut dicurigai terhadap kemungkinan
parametritis
PERITONITIS
Peritonitis dapat berasal dari penyebaran melalui pembuluh limfe uterus, parametritis yang
meluas ke peritoneum, salpingo-ooforitis meluas ke peritoneum atau langsung sewaktu tindakan
perabdominal.
Peritonitis yang terlokalisir hanya dalam rongga pelvis disebut pelvioperitonitis, bila meluas ke
seluruh rongga peritoneum disebut peritonitis umum, dan ini sangat berbahaya yang
menyebabkan kematian 33% dari seluruh kematian akibat infeksi.
Gambaran klinis dan diagnosis :
Pelvioperitonitis : demam, nyeri perut bagian bawah, nyeri pada pemeriksan dalam, kavum
douglasi menonjol karena adanya abses (kadang-kadang). Bila hal ini dijumpai maka nanah
harus dikeluarkan dengan kolpotomi posterior, supaya nanah tidak keluar menembus rektum.
Poeritonitis umum adalah berbahaya bila disebabkan oleh kuman yang patogen. Perut kembung,
meteorismus dan dapat terjadi paralitik ileus. Suhu badan tinggi, nadi cepat dan kecil, perut nyeri
tekan, pucat, muka cekung, kulit dingin, mata cekung yang disebut muka hipokrates.
CERVICITIS
Cervicitis ( endo cervicitis ) ialah radang pada selaput lendir canalis cervikalis
Klasifikasi Cervicitas
1.Cervicitis Akula
2.Cervicitis Kronika
1.Cervicitis Akula
a.Penyebab
Cervicitis Akula dalam pengertian yang lazim ialah infeksi yang diawali dari endoseviks dan
ditemukan dalam gonorhea, dan pada infeksi post abortum atau post partum yang disebabkan
oleh streptococcus, stafilococcus dll.
b.Gejala
Cervis merah dan membengkak dengan mengeluarkan cairan mukupurulen. Akan tetapi gejala-
gejala pada cervis biasanya tidak seberapa tampak ditengah gejala-gejala lain dari infeksi yang
bersangkutan.
Cervicitis Kronika
Cervicitis ( endo cervicitis ) ialah radang pada selaput lendir canalis cervikalis.
Patofisiologi
Penyakit ini dijumpai pada sebagian besar wanita yang pernah melahirkan dengan luka-luka
kecil atau besra pada cerviks karena partus atau abortus memudahkan masuknya kuman-kuman
kedalam endocerviks dan kelenjar-kelenjarnya, lalu menyebabkan infeksi menahun.
Penyebab
1) Gonorhoe, sediaan harus dari flour cerviks, terutama yang purulen.
2) Sekunder terhadap kolpitis.
3) Tindakan intrauteri dilatasi dll.
4) Alat-alat atau obat kontrasepsi.
5) Robekan cerviks terutama yang menyebabkan extropin.
Gejala
1)Flour hebat biasanya kental atau purulen dan kadang-kadang berbau.
2)Sering menimbulkan erosi pada potio yang tampak sebagian daerah yang merah menyala.
3)Pada pemeriksaan inspekulo kadang-kadang dapat dilihat flour yang purulen keluar dari
kanalis cervicalis. Kalau portio normal, tidak ada ektripion maka harus diingat gonorhoe.
4)Sekunder dapat terjadi kolpitis dan vulvitis.
5)Pada cervicitisyang kronis kadang-kadang dapat dilihal bintik-bintik ini disebut ovula nabothii
dan disebabkan oleh retensi kelenjar-kelenjar cerviks karena saluran keluarnya tertutup oleh
pengisutan dari luka cerviks atau karena radang.