You are on page 1of 7

Korosi Besi

A. Tujuan
Mengamati faktor-faktor penyebab korosi besi dan gejala yang ditimbulkannya.
B. Alat dan Bahan
No Alat dan Bahan Ukuran/Satuan Jumlah
1 Tabung reaksi Biasa 7
2 Rak Tabung Reaksi - 1
3 Paku Besi 4 cm 14
4 Ampelas - 1 lembar
5 Penutup tabung reaksi - 5 buah
6 Air belum mendidih - 5 mL
7 Air sudah mendidih - 5 mL
8 Kristal NaCl - 3 gram
9 Larutan KOH - 5 mL
10 Larutan H2SO4 - 5 mL
11 Air ledeng - 5 mL
C. Langkah Kerja
1) Ampelas 14 batang paku hingga bersih,.
2) Ambil 7 buah tabung reaksi, kemudian tambahkan
a. Tidak ada penamabahan atau tabung reaksi I kosong
b. 5 mL air belum mendidih ke dalam tabung reaksi II
c. 5 mL air sudah mendidih ke dalam tabung reaksi III
d. 3 gram kristal NaCl ke dalam tabung reaksi IV
e. 5 mL larutan KOH ke dalam tabung reaksi V
f. 5 mL larutan H2SO4 ke dalam tabung reaksi VI
g. 5 mL air ledeng ke dalam tabung reaksi VII
3) Masukkan 2 batang paku yang sudah di ampelas pada masing-masing tabung
reaksi di atas.
4) Tutup tabung reaksi III,IV,V,VI,VII
5) Simpan tabung reaksi tersebut selama 2 hari (kami memulai praktek pada hari
kamis, tgl 1 Oktober)

D. Hasil Kerja

5
Tabung Sampel Terbentuk karat/Tidak
Ke- terbentuk karat
Keterangan
I Tabung reaksi kosong + paku Terbentuk karat Adanya bintik kuning
yang menempel di
dasar tabung
II Air belum mendidih + paku Terbentuk karat Paku terkelupas dan
menjadi endapan
berwarna kuning muda
di dasar tabung
III Air sudah mendidih + paku Terbentuk karat Paku terkelupas dan
menjadi endapan
berwarna kuning muda
di dasar tabung
IV Kristal NaCl + paku Tidak terbentuk karat Adanya karat pada
bagian paku yang
tertanam di kristal
NaCl
V Larutan KOH + paku Tidak terbentuk karat Tidak terjadi
perubahan pada paku
VI Larutan H2SO4 + paku Terbentuk karat Adanya endapan
berwarna kuning muda
di dasar dan di dinding
tabung. Pada mulanya,
saat paku dicelupkan
terdapat gelembung di
paku tersebut.
VII Air ledeng + paku Terbentuk karat Adanya endapan dan
warna kuning
melingkar di dinding
tabung.

E. Pengolahan Data

6
Sampel yang mengalami korosi
Terbentuk
Tabung
Sampel karat/Tidak
Ke-
terbentuk karat
I Tabung reaksi Terbentuk karat
kosong + paku
II Air belum Terbentuk karat
mendidih +
paku
III Air sudah Terbentuk karat
mendidih +
paku
VI Larutan H2SO4 Terbentuk karat
+ paku
VII Air ledeng + Terbentuk karat
paku
Sampel yang tidak mengalami korosi
Terbentuk
Tabung
Sampel karat/Tidak
Ke-
terbentuk karat
IV Kristal NaCl + Tidak terbentuk
paku karat
V Larutan KOH Tidak terbentuk
+ paku karat

Dari tabel diatas, dapat kita lihat bahwa sampel yang terbentuk karat asalah sampel
pada tabung I, II, III, VI, VII. Sedangkan sampel pada tabung IV, dan V tidak
mengalami karat.
Pada tabung reaksi I, paku yang dimasukkan pada tabung reaksi kosong akan
terbentuk karat tapi perubahannya sangat kecil, hanya terdapat beberapa bintik kuning
di dasar tabung. Kasus ini sama apabila kita meletakkan paku di sembarang tempat.
Pada selang beberapa waktu paku tersebut akan berkarat. Hal ini terjadi karena
adanya faktor udara. Kandungan O2 di udara menyebabkan perkaratan pada paku
tersebut.
Pada tabung reaksi II, paku yang dimasukkan pada air belum mendidih akan
terbentuk karat. Air belum mendidih yang dimaksudkan adalah air yang dididihkan
tapi belum mencapai suhu 1000C. Kami menemukan bahwa paku yang dimasukkan

7
akan terkelupas lalu menjadi endapan di dasar tabung yang menyebabkan air pada
tabung menjadi keruh.
Pada tabung reaksi III, paku yang dicelupkan pada air yang sudah mendidih akan
terbentuk karat. Hal ini sama dengan paku yang dimasukkan ke dalam air yang belum
mendidih. Fenomena yang terjadi adalah paku akan terkelupas, lalu menjadi endapan
di dasar tabung, tapi endapan yang terbentuk lebih sedidkit dibandingkan pada air
yang belum mendidih.. Pada kasusu ini faktor yang mempengaruhi adalah suhu. Bila
pada suhu rendah atau tempat tersebut lembab, maka proses korosi akan semakin
cepat. Itulah kenapa pada air yang belum mendidih endapan dari paku yang
terkelupas lebih banyak dibandingkan pada air yang sudah mendidih.
Pada tabung reaksi IV, paku yang dimasukkan ke dalam kristal NaCl, tidak
terbentuk karat karena NaCl dalam tabung tersebut dalam bentuk kristal sehingga
tidak dapat terurai menjadi ion-ion. Baik ion-ion Na+ maupun Cl-
Pada tabung reaksi V, paku yang dimasukkan ke dalam larutan KOH, kami
menemukan pada paku tidak terbentuk karat. Sebenarnya korosi bisa terjadi dalam
suasana basa namun berjalan lebih lambat dibandingkan korosi pada suasana asam.
Proses korosi dalam suasana basa
Anode: Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e (x4) E0= + 0,44 volt
Fe2+(aq) → Fe3+(aq) + 1e (x4) E0= -0,77 volt
Katode: O2(g) + 2H2O(l) + 4e → 4 OH- (x3) E0= +0,40 volt
4 Fe(s) + 3O2(g) + 6 H2O(l) → 4 Fe3+(aq) + 12 OH-(aq) E0= +0,07 volt
Pada tabung reaksi VI, paku yang dimasukkan ke dalam larutan H 2SO4 dan dari
percobaan yang kami lakukan, karat yang paling banyak terbentuk ialah pada tabung
ini. Hal ini dipengaruhi oleh faktor tingkat keasaman. Bila pada tabung reaksi V
terjadi pada suasana basa, namun pada tabung reaksi VI terjadi pada suasanan asam.
Proses korosi dalam suasana asam
Anode: Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e (x4) E0= + 0,44 volt
Fe2+(aq) → Fe3+(aq) + 1e (x4) E0= -0,77 volt
Katode: O2(g) + 4H+(aq) + 4e → 2 H2O(l) (x3) E0= +1,23 volt
4 Fe(s) + 3O2(g) + 12H+(aq) → 4 Fe3+(aq) + 6H2O(l) E0= +0,90 volt

Berdasarkan kedua reaksi diatas terlihat bahwa potensial korosi dalam suasana asam
lebih besar dari suasana basa sehingga reaksi korosi akan lebih cepat berlangsung
8
dalam lingkungan asam. Selain itu pada reaksi asam diperoleh hasil karat besi dan ion
H+ yang mempercepat korosi.
Sedangkan pada basa, korosi bisa terjadi tapi memerlukan waktu yang relatif lama.
Sehingga bila diberikan waktu lebih dari 2 hari, maka kita akan lebih bisa
mengamatinya lagi.
Pada tabung reaksi VII, paku yang dimasukkan ke dalam air ledeng akan terbentuk
karat dan adanya endapan di tabung serta adanya warna kuning di dasar tabung tepat
pda permukaan air tersebut. Sebenanarnya ada beberapa faktor yang
mempenmgaruhi, diantaranya adalah tingkat keasamam (pH) air tersebut lalu udara
yang lemab akan menyebabkan korosi terbentuk pada paku besi.

F. Permasalahan
1. Pada waktu yang sama, bagaimana perbedaan paku yang dicelupkan pada air
belum mendidih dengan air yang sudah mendidih?
Jawab :
Kedua paku akan terbentuk karat, terkelupas dan menjadi endapan di dasar
tabung. Bedanya endapan dari paku yang terkelupas pada tabung reaksi yang
diisi air belum mendidih akan lebih banyak dibandingkan pada tabung reaksi
yang diisi air yang sudah mendidih.
2. Pada tabung reaksi nomor berapa terdapat karat besi paling banyak?
Jawab:
Pada tabung reaksi VI (yang diisi larutan H2SO4)
3. Sebut dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karat besi pada
percobaan tersebut!
Jawab:
 Tingkat keasaman
Proses korosi dengan tinmgkat keasaman berbeda dapat dilihat berdasarkan
potensial reaksi redoks yang terjadi. Semakin besar potensial berarti pH
suatu larutan rendah (asam) maka proses korosi akan lebih cepat
dibandingkan pH larutan yang besar/diatas 7 (basa).
 Kontak dengan elektrolit
9
Kontak dengan elektrolit akan mempercepat korosi karena elektrolit akan
memberikan pengaruh sama seperti jembatan garam sehingga mobilitas
elektron akan semakinh tinggi dan korosi akan semakin cepat terjadi.
 Suhu
Suhu mempengaruhi dalam proses korosi. Suhu juga berhubungan dengan
kelembaban. Semakin lembab suatu tempat, maka suhu di tempat tersebut
rendah sehingga mempercepat proses korosi dibandingkan pada tempat yang
suhunya tinggi. Itulah kenapa suhu berpengaruh dalam proses korosi.

Uji Kompetensi
1. Apa yang dimaksud dengan korosi?
Jawab:
Korosi adalah reaksi redoks antara logam (terutama besi) dengan berbagai zat di
lingkungan yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki.
2. Faktor apa saja yang menimbulkan korosi pada logam terutama besi?
Jawab:
Faktor dari bahan : keaktifan logam itu sendiri, kemurnian bahan, struktur bahan,
bentuk bahan, unsure-unsuir lain yang ada dalam bahan.
Faktor dari lingkungan : udara (gas oksigen), suhu, kelembaban, tingkat keasaman
zat, kontak dengan elektrolit, kontak dengan logam lain.
3. Jelasakan adanya gas CO2 dan SO2 dapat mempercepat terbentuknya korosi!
Jawab :
Ini karena faktor tingkat keasaman yang tinggi. Udara yang banyak mengandung
oksida asam seperti CO2 dan SO2 dapat larut dalam air membentuk larutan H2CO3 dan
H2SO3 pada permukaan logam. Akibatmya proses perkaratan besi akan dipercepat!
4. Cara apa saja yang ditempuh untuk mencegah terjadinya korosi?
Jawab:
 Zat yang dicampurkan (impurities) harus tersebar merata dalam logam

10
 Melapisi permukaan logam dengan cat/minyak untuk mencegah kontak langsung
antara logam dengan udara.
 Melakukan galvanisasi atau besi atau baja ditutup dengan logam lain yang lebih
mudah teroksidasi.
 Mengorbankan anode untuk melindungi katode.
5. Bagaimana pencegahan korosi dengan perlindungan katodik?
Jawab:
Perlindungan katodik ialah perlindungan yang menggunakan logam aktif di katode,
logam yang biasa digunakan untuk perlindungan adalah Mg. jika besi kontak dengan
logam aktif atau mempunyai potensial reduksi lebih kecil maka logam tersebut akan
mengalami oksidasi sedangkan besi akan lebih mudah mengalami reduksi. Jadi besi
tidak mengalami korosi.

G. Kesimpulan
Dari percobaan yang kami lakukan, kami mendapatkan bahwa :
 Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di
lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak diperlukan
 Faktor-faktor yang menyebabkan korosi adalah
 Faktor dari bahan : keaktifan logam itu sendiri, kemurnian bahan,
struktur bahan, bentuk bahan, unsure-unsuir lain yang ada dalam bahan.
 Faktor dari lingkungan : udara (gas oksigen), suhu, kelembaban, tingkat
keasaman zat, kontak dengan elektrolit, kontak dengan logam lain.
Serta gejala-gejala yang terjadi saat korosi adalah besi akan terkelupas dan akan
menjadi endapan yang berwarna kuning muda yang kalau menempel pada dinding
dan dasar tabung.
Cara yang ditempuh untuk mencegah terjadinya korosi
 Zat yang dicampurkan (impurities) harus tersebar merata dalam logam
 Melapisi permukaan logam dengan cat/minyak untuk mencegah kontak
langsung antara logam dengan udara.
 Melakukan galvanisasi atau besi atau baja ditutup dengan logam lain yang
lebih mudah teroksidasi.
 Mengorbankan anode untuk melindungi katode.

11

You might also like