Professional Documents
Culture Documents
Gusi hiperemi, berongga, dan membengkak. Gusi cenderung mudah berdarah karena kadar estrogen yang meningkat
menyebabkan peningkatan vaskularitas selektif dan poliferasi jaringan ikat (gingivitis tidak spesifik). Tidak ada
peningkatan sekresi saliva. Namun, wanita mengeluhkan ptialisme (kelebihan saliva) perasaan ini diduga akibat
wanita secara tidak sadar jarang menelan saat merasa mual.
2. Gigi
Wanita hamil memerlukan sekitar 1,2 g kalsium dan fosfor dalam jumlah yang kira-kira sama setyiap hari selama ia
hamil. Kebutuhan kalsium dan fosfor ini lebih tinggi sekitar 0.4 g daripada kebutuhan saat ia tidak hamil. Diet yang
seimbang memenuhi kebutuhan ini. Namun, defisiensi diet yang berat dapat mengurangi simpanan unsur-unsur ini di
dalam tulang, tetapi tidak menarik kalsium dari giginya. Demineralisasi gigi tidak terjadi selama masa hamil. Oleh
karena itu, pepatah kuno yang mengatakan “satu gigi untuk setiap anak” tidaklah benar. Hygiene gigi yang burukj
selama masa hamil atau pada setiap waktu dan gingivitis dapat menimbulkan karies gigi yang dapat menyebabkan
gigi hilang.
3. Esofagus, Lambung, dan Usus Halu
Pada sekitar 15% sampai 20% wanita hamil, heniasi bagian atas lambung (hiatus hernia)
terjadi setelah bulan ke tuijuh atau ke delapan kehamilan. Keadaan ini disebabkan
pergeseran lambung keatas, yang menyebabkan hiatus diafragma melebar. Kondisi ini
lebih sering terjadi pada wanita multi para, wanita yang gemuk, atau wanita yang lebih
tua.
Peningkatan produksi estrogen menyebabkan penurunan sekresi asam hydrochloride.
Peningkatan produksi progesterone menyebabkan tonus dan motilitas otot polos menurun,
sehingga terjdi regergitasiesofagus, peningkatan waktu pengosongan lambung, dan
peristalsis balik. Akibatnya, wanita “tidak mampu mencerna asam” atau mengalami nyeri
ulu hati (pirosis). Sebagai respons terhadap peningkatan kebutuhan selama masa hamil,
besi siap di absorpsi di usus halus. Pada umumnya, jika individu kekurangan besi,
absorpsi meningkat.
Peningkatan progesterone yang menyebabkan kehilangan tonus otot dan penurunan
peristaltis menyebabkan absorpsi air di usus besar meningkat sehingga dapat terjadi
konstipasi. Selain itu, konstipasi merupakan akibat hiperistalsis (perlambatan usus),
pilihan makanan yang tidak lazim, kurang cairan, distensi abdomen akibat kehamilan, dan
pergeseran khusus akibat kompresi. Hemoroid (varises vena di rectum dan anus) dapat
semakin menonjol keluar atu berdarah saat buang air besar. Kebiasaan buang air tipe khas
tinja terbentuk pada awal kehidupan
Sistem uropoetik =
Komponen : Ginjal,
ureter, vesica urinaria
dan uretra
Fungsi :
- Mengekskresikan sisa-
sia metabolisme
- Mengatur
keseimbangan cairan
tubuh,
elektrolit dan asam
basa
Keduanya sangat berhubungan khususnya secara
anatomi, pada laki-laki uretra bergabung dengan
tempat penyaluran keluar sperma, pada wanita uretra
berdekatan dengan vagina dan terletak
padavestibulum di vulva, selain itu vesica urinaria
berada didepan uterus.
Jika terjadi infeksi pada saluran kencing maka akan
mudah pula terjadi infeksi pada sistem reproduksi
atau sebaliknya.
Sistem otot adalah sistem
organ pada hewan yang
mengizinkan makhluk
tersebut bergerak. Sistem
otot pada vertebrata
dikontrol oleh sistem saraf,
walaupun beberapa otot
(seperti otot jantung) dapat
bergerak secara otonom.
Manusia sendiri memiliki
sekitar 650 jenis otot
rangka.Otot terbagi menjadi
3, yaitu
1)Otot Lurik 2)Otot Jantung
3)Otot Polos
Sistem rangka =
Tulang-tulang yang
menyusun tubuh manusia
dapat dibedakan menjadi
tulang tengkorak, tulang
badan & tulang anggota
gerak, yang terdiri atas tulang
dengan berbagai bentuk &
ukuran. Otot mempunyai
kemampuan untuk berkerut
(kontraksi) sehingga dpt
menggerakkan tulang
Jika terdapat kelainan tulang panggul, akan
mempengaruhi fungsi sistem reproduksi. Seperti
pada wanita sempitnya PAP dan PBP yang
menyebabkan CPD
Sistem endokrin adalah
sistem kontrol kelenjar
tanpa saluran (ductless)
yang menghasilkan hormon
yang tersirkulasi di tubuh
melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ
lain. Hormon bertindak
sebagai "pembawa pesan"
dan dibawa oleh aliran
darah ke berbagai sel dalam
tubuh, yang selanjutnya
akan menerjemahkan
"pesan" tersebut menjadi
suatu tindakan
Gangguan yang dapat terjadi pada Sistem
Integumen jika seorang wanita tidak
menghasilkan estrogen dan progesteron antara
lain kulit menjadi kering, menipis, keriput, kuku
rapuh, gatal-gatal, mata kering, selaput lendir
pada mulut kering dan mudah terjadi luka,
mukosa vagina menjadi kering sehingga sakit
saat berhubungan. Rambut menipis dan tumbuh
bulu diatas bibir.
Gangguan yang dapat terjadi pada pada Sistem
Muskoloskeletal yaitu terjadinya kerapuhan pada
tulang (osteoporosis), gigi rapuh, selain itu terjadi
nyeri sendi dan otot mengendor. Semuanya ini
terjadi karena estrogen berperan dalam pengaruh
regenerasi sel tulang pada wanita sehingga pada
menopause terjadi kerapuhan pada tulang
(osteoporosis), gigi rapuh, selain itu sering terjadi
nyeri sendi, otot mengendor.