Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik
Disusun oleh :
Nama : Rinouw Astria Widodo
NIM : 5150402033
Program Studi : Teknik Sipil S1
Jurusan : Teknik Sipil
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Aplikasi Value Engineering Terhadap Struktur Balok dan
Pondasi Untuk Biaya Proyek Pembangunan Kantor Perpustakaan Daerah
Propinsi Jawa Tengah” telah disetujui oleh dosen pembimbing Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.
Hari : Jum’at
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Penguji III
MOTTO
Jika engkau menolong jalanNya, niscaya Dia akan menolong dan melancarkan
jalanmu
Tak ada satu sisi hidup yang berjalan “mundur” kecuali semuanya harus
(Abraham Lincoln)
PERSEMBAHAN :
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
1. Bapak dan ibu yang saya hormati dan selalu saya cintai
2. Untuk Mas Arie, Mas Radik, Mas Zaeni yang selalu
membantu, mengajarkan dan menuntun dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini.
3. Dan spesial untuk sohib-sohib ”Galaksy”(Okik, Rizal,
Bowo) yang selalu memberikan semangat dan arti
perjuangan hidup.Cayooo..!!
4. Dan orang yang selalu memberikan semangat bagiku
dalam cinta dan kasihnya. Alh.jazakillahukhoiro
5. Sahabat-sahabatku ”Youth of XP”. We always together.
Alh.jazakumullohukhoiro
6. Rekan-rekan seperjuangan angkatan ’02 Teknik Sipil
”Dont Forget!!We Will Fight At Future. for me, us and
all”
7. Semua orang yang telah mengkritik, mendidik dan
membantu dalam kehidupanku.
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah
skripsi dengan judul “Aplikasi Value Engineering pada Struktur Balok dan
program studi Sarjana Strata-1 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang.
kekurangan dan hambatan, akan tetapi berkat dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga proses penulisan skripsi
ini dapat selesai dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
Semarang,
2. Drs. Lashari, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang,
3. Drs. Henry Apriyatno, M.T, Ketua Prodi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil
v
6. Drs. Kamid Idris, M.T, dosen wali Teknik Sipil S1 angkatan 2002,
Semarang,
9. Ustoyo, Zaeni dan Radik yang telah semangat dalam menyelesaikan tugas
akhir. Risal, Okik dan Bowo, terima kasih atas semangatnya. Civilian ’02
we must strugle,
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi
ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
Penulis
vi
SARI
Rinouw Astria Widodo. 2007. Aplikasi Value Engineering Untuk Optimasi Biaya
Proyek Pembangunan Kantor Perpustakaan Daerah Propinsi Jawa Tengah.
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul....................................................................................................... i
Persetujuan Pembimbing....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
viii
C. Perekayasaan Struktur ......................................................................... 10
F. Analisa Perangkingan.......................................................................... 28
A. Uraian .................................................................................................. 31
C. Tempat Penelitian................................................................................ 32
2. Data ............................................................................................... 33
ix
3. Data Adminstrasi ........................................................................... 50
3. Tahap Analisa................................................................................ 75
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Tabel Kriteria Fungsi .................................................................. 28
Tabel 4.5 Rekapitulasi Perhitungan Dimensi dan Penulangan Pile Cap ....... 61
xi
Tabel 4.20 Analisa Fungsi Untuk Pekerjaan Balok ....................................... 103
xii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Pondasi Tiang untuk Tanah Keras dan Tanah Dangkal ............ 12
xiii
DAFTAR NOTASI
f = Gesekan pada selimut tiang atau adhesi tanah dengan selimut tiang
(kN/m2)
As = luas tulangan
b = lebar penampang
d = tinggi efektif
Ø = diameter Pondasi
HP = harga pekerjaan
φ = faktor reduksi
As = luas tulangan
ρ = rasio penulangan
xiv
Cas = Biaya Sub Kontraktor (cost of sub contractor architect)
maintenance)
operation maintenance)
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini, dimana batas antar negara makin terbuka,
produk dan jasa dari satu tempat mudah mencapai tempat lain, maka mereka
yang bekerja dengan prinsip “doing the right things” (efficient) dan “doing
pasaran yang pada gilirannya akan menikmati hasil usahanya lebih dulu dan
lebih baik.
Dalam perkembangan konstruksi ada dua jenis bahan struktur yang paling
umum digunakan, yaitu baja dan beton bertulang atau penggabungan kedua
jenis bahan tersebut. Dalam awal pembangunan suatu proyek perencana dan
1
2
gedung perpustakaan propinsi Jawa Tengah yang dibangun oleh PT. UNICO
UTAMA JAYA ini terdiri dari 4 lantai dengan menggunakan pondasi tiang
menggunakan mutu beton K 275 untuk semua item pekerjaan struktur beton
bertulangnya. Dan dari semua pekerjaan beton bertulang ini, yang diambil
adalah untuk pekerjaan balok struktur karena pada item ini mempunyai nilai
atau bobot yang sangat besar dibandingkan item-item pekerjaan yang lainnya,
sangat besar. Dengan alasan seperti itu diperlukan suatu cara dalam bentuk
proyek tersebut, yang didalam dunia teknik sipil biasa disebut rekayasa nilai
Karya disebutkan bahwa bangunan yang memiliki nilai atau biaya pengerjaan
menganalisis teknik dan nilai dari suatu proyek, dimana dalam hal ini dicari
efisien dengan batasan fungsional dan tahapan rencana tugas yang dapat
diharapkan akan diperoleh suatu nilai efisiensi serta efektifitas dari gedung
B. Perumusan Masalah
memilih alternatif yang lain guna didapatkan nilai yang lebih optimal.
yang dalam hal ini adalah segmen struktur pondasi dan balok terhadap biaya
C. Pembatasan Masalah
fungsi dasar elemen tersebut, akan tetapi karena keterbatasan waktu maka
memiliki nilai atau bobot pekerjaan yang besar. Maka dalam penelitian ini
struktur bawah yaitu pada struktur pondasi dan segmen bangunan atas
(perencanaan).
D. Tujuan Penelitian
yaitu pondasi.
segmen baik segmen atas yaitu balok atau segmen bawah yaitu
pondasi.
E. Manfaat Penelitian
antaranya adalah :
gedung itu.
perencanaan bangunan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Uraian Umum
merupakan asset penting bagi masyarakat Jawa Tengah, karena bukan hanya
sebagai salah satu pendukung sarana dan fasilitas kota semarang yang begitu
besar dan megah saja akan tetapi sekaligus menjadi ikon perkembangan
B. Value Engineering
teknik dan nilai dari suatu proyek atau produk yang melibatkan : pemilik,
7
8
pendekatan sistematis untuk memperoleh hasil yang optimal dari setiap biaya
Biaya yang tidak perlu ini adalah biaya yang tidak memberikan kualitas,
perhitungannya.
tidak perlu dalam penerapan Value Engineering tidaklah mudah, karena ada
beberapa faktor yang menyebabkan biaya dan usaha tersebut tidak terihat
baru.
pemilik.
Akibat dari biaya-biaya dan kondisi yang tidak perlu itu, maka
pembangunannya.
C. Perekayasaan Struktur
1. Struktur Pondasi
mempunyai tingkat beban atas pondasi yang relatif kecil dan tanah yang
berada pada bangunan mempunyai daya dukung yang relatif kecil atau
dangkal, maka pondasi footplat ini biasa disebut dengan istilah pondasi
dangkal(Lashari, 2004).
untuk tanah yang mempunyai tingkat daya dukung relatif sedang atau
dalam(Lashari, 2004).
a. Ekonomi.
penurunan tanah, maka perlu dilihat terlebih dahulu seberapa besar beban
yang akan didukung oleh tanah. Jika tanah pendukung sangat kompresibel
tiang sangat disarankan. Selain itu, faktor (a) ekonomis dan (f) dampak
tiang depan tanah. Perhitungan daya dukung tanah tergantung pada jenis
data tanah yang ada yaitu berdasarkan hasil sondir dan berdasarkan data
laboratorium.
Jika pondasi tiang tidak mencapai tanah keras, maka beban struktur
atas akan ditahan oleh friksi antara tiang dan tanah. (Gambar 2.1)
Gambar 2.1
2) Jika pondasi harus menahan beban horizontal. Pondasi dalam dapat
dsb.
Gambar 2.2
4) Pondasi harus menahan uplift forces. Hal ini misalnya terjadi pada
5) Adanya erosi tanah pada abutment dan pier jembatan (Gambar 2.3).
14
Gambar 2.3
tanah. Perhitungan daya dukung tanah tergantung pada jenis data tanah
yang ada yaitu berdasarkan hasil sondir dan berdasarkan data laboratorium.
Untuk penghitungan beban aksial yang terjadi pada pondasi akibat beban
Qijin =
(qc. Aujung ) + (Tf .O )
3 5
menyarankan penggunaan faktor aman yang lebih besar dari tiang dalam
Qijin =
(qc. Aujung ) + (Tf .O )
5 10
Akan tetapi biasanya pemancangan tiang pada tanah lempung jika ujung
Qijin =
(qc. Aujung ) + (Tf .O )
3 10
Keterangan :
(Qfriksi) dan tahanan ujung tiang (Qujung). Pada saat pembebanan tiang,
gesek tiang (Qfriksi). Tanpa memperhatikan jenis tanah, jenis tiang dan
Mekanisme transfer beban juga tergantung pada jenis tanah, jenis tiang,
saat awal pembebanan, sebagian besar beban didukung oleh tahanan gesek
yang lebih besar, jika tahanan gesek tiang (Qfriksi) telah mencapai
terus bertambah hanya dengan penambahan beban yang sedikit, maka tidak
ada lagi kenaikan transfer beban ke tahanan gesek tiang (Qfriksi) dan
2. Struktur Atas
Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang
Struktur atas ini terdiri atas kolom, pelat, balok dan struktur atap balok,
terutama masalah bentang teoritis dan dimensi balok itu sendiri. Peraturan
18
untuk balok adalah sama dengan untuk pelat, bentang teoritisnya dianggap
setengah dari panjang perletakan yang diperlukan pada tiap tepi (Vis, 1987)
lebar balok diisyaratkanh selebar 2/3 sampai 1/3 tinggi rencana balok dan
juga kriteria lendutan yang timbul haruslah memenuhi syarat h lebih atau
Hitung beban
Hitung tulangan
C. Analisa Fungsional
karakterisitk produk atau proyek yang membuat produk atau proyek dapat
bekerja atau dijual. Menurut Ir. Julianus H, MSIE (1995) fungsi adalah
sekunder. Fungsi primer adalah fungsi, tujuan atau prosedur yang merupakan
tujuan utama dan harus dipenuhi serta suatu identitas dari suatu produk
tersebut dan tanpa fungsi tersebut produk tidak mempunyai kegunaan sama
untuk melengkapi fungsi dasar agar mempunyai nilai yang baik. Analisa
Menurut Miles (1961) dalam berfikir kreatif dari analisa fungsi akan
2. Apa fungsinya ?
21
3. Berapa biayanya ?
untuk dijawab dan butuh waktu yang lama untuk menjawab secara tepat dan
worth, dimana cost adalah biaya yang harus dibayar untuk item pekerjaan
untuk suatu item pekerjaan tetapi fungsi pekerjaan tetap dipenuhi ( biaya
bagan yang saling berkaitan satu sama lain dan diatur secara bertahap untuk
1. Fungsi Utama
22
2. Fungsi Sekunder
(How)” dan “Mengapa (Why)” dari fungsi lain pada urutan tersebut.
masalah.
Fungsi yang terletak pada bagian paling kanan dari fungsi lain pada
diagram FAST.
hubungan konkuresinya satu sama lain, baik secara horisontal maupun secara
vertikal yang semuanya merupakan fungsi pendukung dari fungsi utama dan
fungsi sikwensial dari fungsi beroder tinggi dan beroder rendah, dengan
lebih jelasnya metode FAST dapat dilihat pada gambar 2.5 yang
Mendukung
lalulintas
Mendukung
beban kontruksi Membagi berat
Menahan beban
Meneruskan
beban ke tanah Menyalurkan
beban
Memberikan rasa
Mendukung aman
beban kontruksi
Memberikan
Penerangan
Ruang Lingkup Kajian
= Garis fungsi kritis Gambar 2.5 Contoh Diagram FAST Fungsi struktur Jembatan
23
24
D. Cost Model
1962)
membuat estimasi anggaran terlebih dahulu, lalu dengan analisa fungsi dalam
biaya proyek secara keseluruhan. Dibawah ini akan digambarkan contoh cost
model untuk gedung (gambar 2.6) dan adalah contoh bagan dari suatu cost
model untuk mengetahui biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik atau
menganalisa semua biaya-biaya baik langsung atau tidak langsung yang akan
timbul pada masa kontruksi sehingga akan menjadi panduan atau acuan
Total biaya
Ct=Cd+Cp+Cc
Buruh
Overhead Buruh Over head B Hutan
Cal Bahan
Cao Ccl Cco Cref
Comm
Sub.kontrktr
Bahan
Cas Ccm
Utiliti
Ccmu
Lain-lain
Cao Sub.Kontr Lain-lain
Cas Cco
Lain-lain
Como
Gambar 2.6. Cost Model Untuk Bangunan Umum
Sumber : Peurifoy,R.l, Estimating Construction Costs, New York, Mc. Graw Hill Book Company, Third Edition
25
26
maintenance)
27
Gedung Standar
Vertikal
Horisontal
27
28
E. Analisa Perangkingan
kriteria yang menjadi dasar penilaian untuk semua alternatif. Dengan dihitung
tergantung jumlah fungsi yang dihadirkan dan perangkingan diberi nilai yang
(1995) metode Zero-One adalah salah satu cara pengambilan keputusan yang
penting” atau “kurang penting” terhadap fungsi lainnya. Fungsi yang “lebih
penting” diberi nilai satu (One), sedangkan nilai yang “kurang penting” diberi
yang telah ditentukan. Keuntungan metode ini adalah mudah dimengerti dan
Alternatif Preferensi
A A > B : A > C
B B < A : B > C
C C < A : C < B
Alternatif Preferensi
A A > B : A > C
B B < A : B > C
C C < A : C < B
30
Keterangan :
1 = Lebih penting
2 = Kurang penting
fungsi secara berpasangan, sehingga ada matriks akan terisi x. Nilai-nilai pada
matriks ini kemudian dijumlah menurut baris dan dikumpulkan pada kolom
jumlah.
Kemudian setelah diperoleh nilai indeks dan bobot sementara dari semua
dengan matrik evaluasi. Bagian dari metode ini yaitu untuk mengetahui nilai
prioritas dari suatu item yang dihadirkan adalah dengan metode penilaian
Dari tabel diatas nilai dari x didapat dengan hasil perkalian indeks dengan
bobot sementara. Dan hasil total dari total (Σx) menjadi bobot kesemuanya
alternatif yang berfungsi menjadi suatu alat untuk mengambil keputusan yang
dapat menggabungkan kriteria kualitatif (tak dapat diukur) dan kriteria kuantitatif
(dapat diukur).
existing dan alternatif nanti bertujuan agar pembaca tahu bahwa dalam
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Uraian
1. Pengumpulan data dan metode perhitungan awal pada fase atau tahapan
implementasi.)
dibahas.
B. Jenis Penelitian
kasus. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu
32
33
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
Studi kasus atau penelitian studi kasus adalah penelitian tentang status subjek
penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan
tentang latar belakang, sifat-sifat karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun
status dari individu, yang kemudian dari sifat-sifat di atas akan dijadikan suatu hal
yang bersifat umum. Hasil dari penelitian kasus merupakan suatu generalisasi dari
pola-pola kasus yang tipikal dari individu, kelompok, lembaga dan sebagainya.
C. Tempat Penelitian
D. Proses Penelitian
diantaranya :
1. Tahap persiapan
Selain itu peneliti juga melakukan studi pustaka baik melalui buku-buku
2. Data
program komputer, seperti program SAP 2000 versi 8.08, Program Excel dan
2, yaitu Data primer dan data sekunder, yang kesemuanya akan dijabarkan
sebagai berikut :
1) Data Primer
analisis Value Engineering. Data primer dapat berupa data-data teknis dari
2) Data Sekunder
data mengenai daftar harga survey material, pekerja, dan alat yang
4. Analisis Data
1) Tahapan Informasi
antara biaya asal dan target biaya, dan perhatian diutamakan kepada
rasio yang menyolok. Cara ini dikenal dengan Cost Matrix Model yang
(bobot).
descrip function
no cost worth comment
tion Verb Noun Kind
1. Poer
2. Sloof
3. Pondasi
TOTAL
2) Tahapan Kreatif
Didalam Value Engineering, berfikir kreatif adalah hal sangat penting
sistematis
diantaranya :
teknologi jenis bahan yang mempunyai fungsi yang sama dapat dibuat
atau dicetak dengan mutu dan kualitas yang hampir sama juga.
39
Hanya karena memiliki merk atau lisensi yang berbeda, maka harga
dengan mutu, kualitas dan fungsi yang sama dengan rencana awal tapi
alat-alat berat seperti dozer, excavator, crane dan lain-lain yang dapat
3) Tahapan Analisa
eliminasi ide-ide yang kurang praktis dan menilai ide kreatifitas tersebut
41
4) Hasil Analisa
tertulis atau lisan dari alternatif yang sudah dipilih dalam usulan tim VE
5) Tahapan Implementasi
yang berisikan dokumen akhir yang berlaku dan telah disetujui pemilik
42
pengawas.
Tapi sebelum disetujui oleh pemilik proyek biasanya laporan akhir ini
merugikan salah satu pihak. Pada tahap paling akhir dari pengawasan VE
adalah membuat evaluasi proses kontrol dari apa yang telah dipilih dan
disepakati.
diterapkan pada posisi dan waktu tertentu dalam organisasi proyek. Meskipun
posisis pada organisasi proyek dan sepanjang waktu selama proses pembangunan
berlangsung.
Dalam hal ini posisi VE bertindak sebagai anggota dari konsultan Manajemen
Konstruksi (MK). Pada posisi ini konsultan VE bertugas membuat analis kegiatan
perencana dan kontraktor tentang aspek biaya proyek, baik pada tahap
Dalam proses pelaksanaan penelitian pada penulisan tugas akhir ini yang telah
banyak dijelaskan diatas, maka akan dipaparkan secara garis besar siklus
perekayasaan struktur (gambar 3.1) dan urutan kerja pada masing masing item
MULAI
Work Breakdown
Struktur
Elemen Struktur
Perbandingan
biaya
Alternatif Terbaik
Rekomendasi
Terbaik
SELESAI
Start
Hipotesa
Pengumpulan data
Tidak
Kecukupan data
Ya
Analisa data
BAB IV
Stop
46
BAB IV
Sejalan dengan hal tersebut, maka diperlukan sarana dan prasarana yang
Jawa Tengah. Banyak fungsi atau manfaat yang bisa didapatkan dengan adanya
pengetahuan.
Jawa Tengah.
46
47
B. Data Proyek
Sumber : penulis
Tengah adalah :
h. Beton tak bertulang menggunakan campuran 1pc : 3ps : 5split (In Situ)
k. Besi beton dipakai dari mutu U24 untuk polos, dan U39 untuk ulir
3. Data Administrasi
lima ratus tujuh puluh delapan juta enam ratus enam puluh ribu rupiah).
pembagian kerja yang jelas, saling bekerja sama untuk mencapai tujuan
adanya saling pengertian antara unsur satu dengan yang lain, sehingga dapat
b. Konsultan perencana
c. Konsultan pengawas
kerjasama yang baik sesuai dengan proposal kerja dan tanggung jawabnya
kerja yang serasi dan harmonis antara pihak yang satu dengan yang lainnya
Ketiga unsur tersebut bekerja sesuai dengan peraturan dan tata tertib
yang berlaku dan sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disepakati
item pekerjaan proyek yang sekiranya cukup signifikan untuk dianalisa dengan
metode Value Engineering. Akan tetapi karena keterbatasan data dan informasi
yang diperoleh, maka studi Value Engineering dilakukan hanya pada 2 (dua) item
diantaranya :
Fase Informasi
- Berisi Informasi
umum
Pemunculan Fase Spekulatif - Kriteria Design
alternatif - Analisa fungsi
Fase Analisa
- Pembobotan
Kriteria
- Penilaian
perbandingan Fase Rekomendasi - Rencana awal
- Untung rugi - Usulan
- Dasar
pertimbangan
Final
tersebut adalah :
terbaik.
salah satu elemen yang mempunyai nilai yang potensial untuk dilakukan
rekayasa adalah elemen pekerjaan struktur bawah yaitu pondasi. Karena dalam
proyek ini elemen pondasi ini mempunyai nilai (bobot) yang cukup besar
yang sama akan tetapi dengan dimensi tiang yang bervariasi yaitu tiang
silinder dengan diameter 300, diameter 350, dan tiang persegi dimensi 20 x
20, yang diambil dari hasil pendataan observasi dan survei langsung
dilapangan.
Jawa Tengah item pekerjaan struktur atas adalah satu bagian pekerjaan yang
mempunyai bobot pekerjaan yang tertinggi yaitu sekitar 20 % dari biaya total
Pekerjaan struktur atas ini meliputi : kolom, pelat lantai, dan balok.
Akan tetapi dalam tugas akhir ini penulis hanya menyajikan struktur balok
dihadirkan.
konvensional dengan mutu K 275 (f’c 23). Untuk itu dalam analisa VE pada
elemen struktur atas ini, akan dihadirkan alternatif perekayasaan dengan cara
beton dengan mutu K 225 (f’c 18), K250 (f’c 21), dan mutu K 300 (f’c 25).
dibantu dengan menggunakan program komputer SAP 2000 versi 8.08 dengan
pendekatan asumsi dan tahapan analisa yang akan dijabarkan dalam penulisan
Jawa Tengah, pada item pekerjaan struktur bawah termasuk diantaranya adalah
struktur pondasi, memiliki alokasi biaya yang cukup besar dari pembiayaan total
pekerjaan pondasi ini membutukan alokasi biaya yang cukup besar yaitu 6
telah ada, akan tetapi tetap mengandalkan mutu, kekuatan, daya dukung,
penghematannya.
yang berbeda.
1. TAHAP INFORMASI
informasi dan data-data dalam pembangunan proyek ini yang disebut sebagai
Angka-angka dalam kolom Cost dan Worth untuk item yang tidak di VE didapat dari
Pada pekerjaan pondasi pancang dan pile cap akan ditampilkan dalam tahap analisa
Analisa fungsi diatas hanya menerangkan item pekerjaan yang akan dilakukan analisa
VE saja dan definisi fungsi dari kata kerja dan kata benda terukur. Nilai manfaat
(worth) belum bisa ditanpilkan biayanya, karena dilakukan pada tahap spekulasi.
2. TAHAP SPEKULASI
sejumlah ide alternatif dari semua segmen yang dilihat dengan berbagai macam
Selain Itu ide alternatif ini juga dihadirkan sebagai pembanding dari
perencanaan awal, baru setelah itu dilakukan penganalisaan terutama dari segi
biaya dan ide-ide yang kurang mendukung atau memberikan hasil yang kurang
optimal dari fungsi item yag diinginkan akan disisihkan, sedangkan ide yang
alternatif pengganti dari elemen struktur bawah yaitu pondasi yang didalam
32x32x32 dengan beberapa jenis pondasi lain dengan dimensi atau ukuran yang
berbeda yaitu pondasi tiang pancang silinder dengan diameter 300 mm, tiang
pancang silinder dengan diameter 350 mm dan tiang pancang minipile persegi
a. Alternatif Design
ALTERNATIF DESIGN
Proyek Perpustakaan Daerah Item pekerjaan struktur
Propinsi Jateng
Fungsi : Memperkuat struktur
No. Usulan Keuntungan Kelemahan
1. Penggunaan tiang pre- Tidak Terpengaruh Memerlukan ruang
cast silinder dengan dengan kondisi cuaca kerja yang besar
dimensi 300 mm dan lingkungan
proyek Pada saat masa
konstruksi
Mempunyai Mutu pemancangan
Terjamin Mengganggu
bangunan sekitar
Tak perlu galian
untuk berbagi macam dimensi tiang pancang (detail perhitungan dapat dilihat
(Existing)
Pada perencanaan existing jenis pondasi yang digunakan yaitu jenis pondasi
b.) Pemesanan panjang tiang yaitu berdasarkan hasil uji kekerasan tanah
1) Harga Bahan
= 90 x 10 x Rp. 13.000,00
= Rp. 11.700.000,00
3) Biaya lain-lain
= 90 x Rp. 30.000,00
= Rp. 2.700.000,00
98.700.000,00
Dipakai beton dengan mutu K225 yang dicetak ditempat (in situ) dan
dengan analisa harga satuan berdasarkan atas SNI harga satuan pekerjaan
1 M3 cor
beton
Portland
semen 388,000 Kg Rp 675,00 Rp 417.900,00
Pasir beton 0,650 m3 Rp 120.000,00 Rp 78.000,00
Koral beton 0,650 m3 Rp 120.000,00 Rp 78.000,00
(b) Pembesian
1 KG besi beton
Besi beton
polos/ulir 1,05 Kg Rp 6.000,00 Rp 6.300,00
Kawat bendrat 0,015 Kg Rp 7.500,00 Rp 112,50
Pekerja 0,007 Hari Rp 22.500,00 Rp 157,50
Tukang besi 0,007 Hari Rp 35.000,00 Rp 245,00
Kepala Tukang
besi 0,0007 Hari Rp 40.000,00 Rp 28,00
Mandor 0,0003 Hari Rp 35.000,00 Rp 10,50
Jumlah Rp 6.853,50
63
(c) Begesting
1 M2 Bekisting
dengan papan
Kayu terentang 0,040 M3 Rp 500.000,00 Rp 20.000,00
Minyak
bakesting 0,200 ltr Rp 18.000,00 Rp 3.600,00
Paku 0,400 Kg Rp 7.500,00 Rp 3.000,00
Balok kayu 0,015 M3 Rp 750.000,00 Rp 11.250,00
Plywood t 9 mm 0,350 lbr Rp 136.000,00 Rp 47.600,00
Dolken kayu 2,000 12 Rp 12.000,00 Rp 24.000,00
Pekerja 0,300 Hari Rp 22.500,00 Rp 6.750,00
Tukang 0,330 Hari Rp 35.000,00 Rp 11.550,00
Kepala Tukang 0,033 Hari Rp 40.000,00 Rp 4.125,00
Mandor 0,006 Hari Rp 35.000,00 Rp 210,00
Jumlah Rp 129.280,00
Jumlah total biaya pekerjaan pondasi dan Pile Cap adalah Rp.114.887.573,00
Pada perencanaan alternatif jenis pondasi yang digunakan yaitu jenis pondasi
tiang pancang dengan dimensi 300 mm), dengan spesifikasi tiang berdasarkan
a.) Daya dukung tiang pancang silinder sesuai dengan data adalah rata-
b.) Pemesanan panjang tiang yaitu berdasarkan hasil uji kekerasan tanah
2) Harga Bahan
: Rp 102.000.000,00
65
= Rp. 11.700.000,00
3) Biaya lain-lain
= 60 x Rp. 30.000,00
= Rp. 1.800.000,00
Dipakai beton dengan mutu K225 yang dicetak ditempat (in situ) dan
dengan analisa harga satuan berdasarkan atas SNI harga satuan pekerjaan
Jumlah total biaya pekerjaan pondasi dan Pile Cap adalah Rp. 117.000.000,00
Untuk alternatif digunakan yaitu jenis pondasi tiang pancang dengan dimensi
350, dengan spesifik tiang berdasarkan hasil survey (pendataan dilapangan) yaitu :
a.) Daya dukung tiang pancang silinder sesuai dengan data adalah rata-
34).
b.) Pemesanan panjang tiang yaitu berdasarkan hasil uji kekerasan tanah
1) Harga Bahan
= 50 x 10 x Rp. 13.000,00
= Rp. 11.700.000,00
3) Biaya lain-lain
= 50 x Rp. 30.000,00
= Rp. 1.500.000,00
68
Dipakai beton dengan mutu K225 yang dicetak ditempat (in situ) dan
dengan analisa harga satuan berdasarkan atas SNI harga satuan pekerjaan
Jumlah total biaya pekerjaan pondasi dan pile cap adalah Rp. 124.700.000 +
Dalam alternatif ke-3 digunakan yaitu jenis pondasi tiang pancang dengan
a.) Daya dukung tiang pancang silinder sesuai dengan data adalah rata-
tiang.
b.) Pemesanan panjang tiang yaitu berdasarkan hasil uji kekerasan tanah
1) Harga Bahan
82.000.000,00
70
= Rp. 13.000.000,00
3) Biaya lain-lain
= Rp. 3.000.000,00
Dipakai beton dengan mutu K225 yang dicetak ditempat (in situ) dan
dengan analisa harga satuan berdasarkan atas SNI harga satuan pekerjaan
Dari analisa perhitungan biaya diatas maka dapat dibuat tabel perbandingan
harga dalam Tabel 4.6 dan Gambar 4.4. untuk item pondasi setelah dilakukan
VE
Selisih Ket
Harga Total terhadap
No. Jenis Pondasi
(Rp) existing setelah
di VE (Rp)
1. Tiang Pancang
pratekan segitiga
dengan dimensi 213.587.573,00 - Existing
32 x 32 x 32
2. Tiang Pancang Alternatif
pratekan silinder 180.601.760,70 32.985.812,23 1
dengan Ø 300
3. Tiang Pancang
Alternatif
pratekan silinder 196.188.987,70 17.398.585,30
2
dengan Ø 350
4. Tiang Pancang
pratekan persegi Alternatif
159.640.139,00 53.947.434,00
dengan dimensi 3
20 x 20
biaya yang timbul akibat adanya alternatif, sedangkan nilai perbandingan ini
disajikan hanya untuk pekerjaan yang dilakukan analisa VE saja yaitu pekerjaan
3. TAHAP ANALISA
sehingga diperoleh suatu angka prioritas terhadap alternatif yang akan dipakai
a. Analisa Fungsi
b. Analisa Rangking
Analisa Fungsi adalah satu bagian dari tahapan analisa yang berfungsi
segmen pekerjaan yang akan dianalisa VE, dalam tahapan analisa fungsi ini
dijelaskan fungsi dari item pekerjaan pondasi yang disajikan dalam kata kerja
(verb) atau kata benda (nouns), kind yang menunjukan bahwa item tersebut
adalah item primer ataukah item itu hanya item pendukung saja atau sekunder,
sedangkan cost dan worth menunjukkan nilai biaya item baik item yang
Keterangan :
S adalah unsur item pekerjaan yang dianggap sekunder (unsur pendukung unsur
primer )
Dari tabel analisa fungsi diatas untuk fungsi pekerjaan pondasi seperti tampak
3) Dan untuk sub item yang lainnya(tidak trcetak tebal), tidak dilakukan
rasio biaya/nilai untuk item ini adalah 1.335, dengan angka ini berarti
yang berasal dari kualifikasi penulis dan nantinya menjadi dasar pertimbangan
semua kriteria yang berfungsi dengan dimunculkan preferensi dari penyaji sebagai
Preferensi alternatif untuk kriteria Penghematan Biaya (A) adalah sebagai berikut
I X 1 1 2 2/3
II 0 X 1 1 1/3
III 0 0 X 0 0
JUMLAH 3 1
Preferensi alternatif untuk kriteria Kualitas (B) adalah sebagai berikut ;
I X 1 1 2 2/6
II 1 X 1 2 2/6
III 1 1 X 2 2/6
JUMLAH 6 1
77
I X 0 0 0 0
II 1 X 1 2 2/3
III 1 0 X 1 1/3
JUMLAH 3 1
I X 1 1 2 2/3
II 0 X 1 1 1/3
III 0 0 X 0 0
JUMLAH 3 1
78
Kriteria
Alternatif A B C D
No. bobot 40 30 20 10 Total Ket
1 Alt I 2/3 2/6 0 2/3 indeks
20X20 26.67 10 0 6.67 43.34 Bobot
2 Alt II 1/3 2/6 2/3 1/3 indeks
Ø300 13.3 10 13.33 3.33 39.96 Bobot
3 Alt III 0 2/6 1/3 0 indeks
Ø350 0 10 6.67 0 16.67 Bobot
metode matrik evaluasi (lihat tabel 4.14). sehingga dari hasil analisa dapat
alternatif yang lain yaitu penggunaan tiang pancang silinder dengan diameter
300 (II) mempunyai bobot 39.96 dan 350 (III) dengan bobot 16.67.
penggunaan tenaga yang lebih sedikit. Dengan analisa rangking ini, nilai yang
tersebut. Dan nantinya akan dipaparkan lebih lanjut dalam fase rekomendasi.
4 Tahap Pengembangan
5 Tahap Rekomendasi
tiang pancang yaitu 90 buah tiang pancang. Sehingga kebutuhan biaya yang
dihasilkan adalah Rp. 213.587.573,00 (untuk pondasi pancang dan pile cap)
b.) Usulan
denagan penggunaan program sap 2000 versi 8.08, maka dengan beban
Alasannya selain memiliki mutu beton yang sama, tiang ini juga lebih efisien
dalam kaitannya pada masalah biaya karena kebutuhan tulangan dan volume
terutama aspek biaya. Karena pada sebagian besar proyek konstruksi, item
pekerjaan ini memiliki alokasi biaya yang cukup besar dari pembiayaan total dan
proyek ini lebih difokuskan pada balok. Hal ini dikarenakan struktur balok dalam
proyek ini begitu komplek, variatif dan menghasilkan alokasi biaya pekerjaan
1. TAHAP INFORMASI
akan ditinjau dengan cara mengumpulkan sebanyak mungkin data dan informasi
Ketinggian portal :
• Lantai 1 ± 0.00 m
• Lantai 2 ± 4.96 m
• Lantai 3 ± 8.60 m
• Lantai 4 ± 12.20 m
Keterangan :
S adalah unsur item pekerjaan yang dianggap sekunder (unsur pendukung unsur
primer )
Verb dan Noun adalah fungsi penjelas untuk masing-masing item pekerjaan
Analisa fungsi diatas hanya menerangkan item pekerjaan yang akan dilakukan analisa
VE saja dan definisi fungsi dari kata kerja dan kata benda terukur. Nilai manfaat
(worth) belum bisa ditanpilkan biayanya, karena dilakukan pada tahap spekulasi.
2. TAHAP SPEKULASI
ide alternatif dari semua segmen yang dilihat dengan berbagai macam
keunggulan, sehingga didapatkan suatu hasil yang lebih optimal, selain itu, ide
84
alternatif ini juga dihadirkan sebagai pembanding dari perencanaan awal, baru
setelah itu dilakukan penganalisaan terutama dari segi biaya dan ide-ide yang
kurang mendukung atau memberikan hasil yang kurang optimal dari fungsi item
beberapa alternatif pengganti dari elemen struktur yaitu struktur balok dengan
A. Alternatif Design
ALTERNATIF DESIGN
Proyek Perpustakaan Daerah Item pekerjaan struktur
Propinsi Jateng
Fungsi : Memperkuat struktur
No. Usulan Keuntungan Kelemahan
1 Penggunaan mutu beton Pengerjaan campuran Terpengaruh dengan
tetap yaitu K 275 beton akan mudah kondisi cuaca dan
(existing) dan dimensi dan sederhana lingkungan proyek
struktur tetap
Pelaksanaan mudah Harga cukup mahal
85
Mutu terjamin
Rendahya mutu
tentu saja
mempengaruhi mutu
dari bangunan itu
sendiri terkait
masalah kekuatan
bangunan menahan
beban
menggunakan beton dengan mutu K 275 atau dengan f’c 23 mpa, untuk
menghitung estimasi biaya dan kebutuhan waktu setiap pekerjaan struktur beton
Beton K 275
1,000
(ready mix) M3 Rp 425.000,00 Rp 425.000,00
Tenaga
Pekerja 6,000 Hari Rp 25.000,00 Rp 150.000,00
Tukang 1,000 Hari Rp 35.000,00 Rp 35.000,00
Kepala Tukang 0,100 Hari Rp 40.500,00 Rp 4.050,00
Mandor 0,300 Hari Rp 35.000,00 Rp 10.500,00
Jumlah Rp 624.550,00
87
b.) Pembesian
1 Kg besi beton
Besi beton
polos/ulir 1,050 Kg Rp 6.000,00 Rp 6.300,00
Kawat bendrat 0,015 Kg Rp 7.500,00 Rp 112,50
Pekerja 0,007 Hari Rp 22.500,00 Rp 157,50
Tukang besi 0,007 Hari Rp 35.000,00 Rp 245,00
Kepala Tukang
besi 0,001 Hari Rp 40.000,00 Rp 28,00
Mandor 0,000 Hari Rp 35.000,00 Rp 10,50
Jumlah Rp 6.853,50
c.) Bekesting
1 M2 Bekisting
dengan papan
Kayu terentang 0,040 M3 Rp 500.000,00 Rp 20.000,00
Minyak
bakesting 0,200 ltr Rp 18.000,00 Rp 3.600,00
Paku 0,400 Kg Rp 7.500,00 Rp 3.000,00
Balok kayu 0,015 M3 Rp 750.000,00 Rp 11.250,00
Plywood t 9 mm 0,350 lbr Rp 136.000,00 Rp 47.600,00
Dolken kayu 2,000 12 Rp 12.000,00 Rp 24.000,00
Pekerja 0,300 Hari Rp 22.500,00 Rp 6.750,00
Tukang 0,330 Hari Rp 35.000,00 Rp 11.550,00
Kepala Tukang 0,033 Hari Rp 40.000,00 Rp 4.125,00
Mandor 0,006 Hari Rp 35.000,00 Rp 210,00
Jumlah Rp 129.280,00
dengan mutu beton K 275 diperoleh harga untuk balok utama sebesar
Rp.148.800.055,30
K 225
(1) Penggunaan beton dengan mutu K 225 sangat lazim digunakan untuk
(saving)
90
dengan mutu beton K 225 diperoleh harga untuk balok utama sebesar
92
Rp126.480.069,00
menggunakan alternatif konstruksi beton yang lain yaitu dengan mutu beton
(1) Penggunaan beton dengan mutu K 250 masih lazim digunakan untuk
harga, karena beton yang existing yang digunakan adalah beton dengan
(3) Mutu beton ini cukup efektif untuk pembangunan gedug bertingkat terkait
dengan kualitasnya.
Rp.415.000,00(lampiran B-1)
B-1)
93
dengan mutu betok K 250 diperoleh harga untuk balok utama sebesar
Rp127.047.200,80
95
K 300
menggunakan alternatif konstruksi beton dengan mutu beton struktur yang lain
(1) Penggunaan beton dengan mutu K 300 masih lazim digunakan untuk
(2) Mutu beton ini lebih tinggi dibandingkan dengan mutu beton existing yaitu
(lampiran B-1)
Beton mutu K
300 1,000 m3 Rp 435.000,00 Rp 435.000,00
dengan mutu betok K 300 diperoleh harga untuk balok utama sebesar
Rp127.866.100,9
98
50,00
0,00
K 225 K 275 K 250 K 300
KK225
275
(Existing)
Mutu Beton
3 TAHAP ANALISA
diperoleh suatu angka prioritas terhadap alternatif yang akan dipakai dalam proses
beberapa alternatif yang ditinjau. Pada tahap analisa ini terdiri dari :
99
a. Analisa Fungsi
b. Analisa Rangking
Analisa Fungsi adalah satu bagian dari tahapan analisa yang berfungsi untuk
pekerjaan yang akan dianalisa VE, dalam hal ini untuk pekerjaan struktur balok,
dalam tahapan analisa fungsi ini dijelaskan fungsi dari item pekerjaan balok yang
disajikan dalam kata kerja (verb) atau kata benda (nouns), kind yang menunjukan
bahwa item tersebut adalah item primer ataukah item itu hanya item pendukung
saja atau sekunder, sedangkan cost dan worth menunjukkan nilai biaya item
a. Analisa Fungsi
Keterangan :
100
Dari tabel analisa fungsi diatas untuk fungsi pekerjaan pondasi seperti tampak
dengan rasio biaya/nilai untuk item ini adalah 1.35, ini berarti terjadi
penghematan.
101
b. Analisa Rangking
semua kriteria yang berfungsi dengan dimunculkan preferensi dari penyaji sebagai
Preferensi alternatif untuk kriteria Penghematan Biaya (A) adalah sebagai berikut;
I X 1 1 2 2/3
II 0 X 1 1 1/3
III 0 0 X 0 0
JUMLAH 3 1
I X 0 0 0 0
II 1 X 0 1 1/3
III 1 1 X 2 2/3
JUMLAH 3 1
I X 1 1 2 2/6
II 1 X 1 2 2/6
III 1 1 X 2 2/6
JUMLAH 6 1
sebagai berikut ;
I X 1 1 2 2/3
II 0 X 1 1 1/3
III 0 0 X 0 0
JUMLAH 3 1
104
Kriteria
Alternatif A B C D
No. bobot 40 30 20 10 Total Ket
1 Alt I 2/3 2/6 0 2/3 indeks
K 225 26.67 10 0 6.67 43.34 Bobot
2 Alt II 1/3 2/6 2/3 1/3 indeks
K 250 13.3 10 13.33 3.33 39.96 Bobot
3 Alt III 0 2/6 1/3 0 indeks
K 275 0 10 6.67 0 16.67 Bobot
metode matrik evaluasi (lihat tabel 4.14). sehingga dari hasil analisa dapat
lain yaitu penggunaan beton dengan mutu K 250 (II) mempunyai bobot 39.96
penggunaan tenaga yang lebih sedikit. Dengan analisa rangking ini, nilai yang
tersebut. Dan nantinya akan dipaparkan lebih lanjut dalam fase rekomendasi.
4 Tahap Pengembangan
pemeliharaan atau biaya lain yang timbul pasca pembangunan proyek akibat
5 Tahap Rekomendasi
Tahap rekomendasi pada item pekerjaan atas yang difokuskan untuk pekerjaan
Pada item pekerjaan beton bertulang dalam proyek ini menggunakan beton
balok yang terdiri atas balok utama dengan dimensi balok 30x80 dan balok
b.) Usulan
30x80 menjadi 30x70 dan balok portal (melintang) dengan dimensi balok
25x40.
106
3) Finishing.
beton.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesimpulan :
beton bertulang, pondasi dan item lainnya, yang berpengaruh sangat besar
3. Berdasarkan hasil analisa Value Engineering untuk item struktur atas yaitu
Rp.76.267.420,00
107
108
B. Saran
Berdasarkan analisa dan buah pemikiran dari penulis maka dapat disampaikan
beberapa hal yang sebaiknya dilakukan dalam kaitannya usaha perekayasaan nilai
digunakan alternatif yang lebih banyak dan luas, mengingat saat ini
muncul berbagai macam bahan yang lebih murah, mudah dan bermutu.
Lampiran A
Lampiran B
1
Per m3 balok 30/80 = *( berat besi utama + Berat besi begel
0.24
1
= *(63.542) = 265 kg
0.24
Lampiran Perhitungan Item Pekerjaan Struktur atas (balok)
1
Per m3 balok 25/50 = *( berat besi utama + Berat besi begel
0.125
1
= *(22.203) =178 kg
0.125
Lampiran Perhitungan Item Pekerjaan Struktur atas (balok)
1
Per m3 balok 30/70 = *( berat besi utama + Berat besi begel
0.21
1
= *(55.62) =264 kg
0.21
⇒ Balok Melintang Dengan Dimensi 25 X 40
Berdasarkan aplikasi dari software SAP 2000, didapat ;
Luas tulangan atas :3D19
Luas tulangan bawah :2D19
Begel :D10-10
o Perhitungan Koefisien Tulangan
Luas penampang : b x h = 0.25 x 0.4 = 0.100
Volume : 0.100 x 1 = 0.100 m3
Pembesian
Digunakan tulangan utama dengan diameter φ 19 dengan berat 2.23
kg/m., jumlah 5
Maka ;berat besi utama adalah = 5*2.23 kg/m
= 11.15 kg
Tulangan begel digunakan φ10-10
Panjang begel = 20+20+35+35= 110 =1.1 m
Berat begel φ10 = 0.617 kg/m
Lampiran Perhitungan Item Pekerjaan Struktur atas (balok)
100
Jumlah begel = + 1 =11 begel
10
Berat besi begel = 1.1*0.617*11 =7.46 kg
Per m’ balok 30/70 adalah berat besi utama + Berat besi begel
= 11.15 + 7.46
= 18.61 kg
1
Per m3 balok 25/40 = *( berat besi utama + Berat besi begel
0.1
1
= *(18.61) =186 kg
0.1
1
Per m3 balok 30/70 = *( berat besi utama + Berat besi begel
0.24
1
= *(51.16) =244 kg
0.21
Lampiran Perhitungan Item Pekerjaan Struktur atas (balok)
1
Per m3 balok 30/80 = *( berat besi utama + Berat besi begel
0.1
1
= *(18.61) =187 kg
0.1
Lampiran Perhitungan Item Pekerjaan Struktur atas (balok)
= 20.07 kg
1
Per m3 balok 30/80 = *( berat besi utama + Berat besi begel
0.24
1
= *(51.16) =244 kg
0.21
⇒ Balok Melintang Dengan Dimensi 25 X 50
Berdasarkan aplikasi dari software SAP 2000, didapat ;
Luas tulangan atas :3D19
Luas tulangan bawah :2D19
Begel :D10-10
o Perhitungan Koefisien Tulangan
Luas penampang : b x h = 0.25 x 0.4 = 0.100
Volume : 0.100 x 1 = 0.100 m3
Pembesian
Digunakan tulangan utama dengan diameter φ 19 dengan berat 2.23
kg/m., jumlah 5
Maka ;berat besi utama adalah = 5*2.23 kg/m
= 11.15 kg
Tulangan begel digunakan φ10-10
Lampiran Perhitungan Item Pekerjaan Struktur atas (balok)
1
Per m3 balok 30/80 = *( berat besi utama + Berat besi begel
0.1
1
= *(18.61) =187 kg
0.1
= 225.443,41 + 240.96
3 10
= 26604.6+1872
= 28476 Kg = 28.476 Ton
Kebutuhan tiang pancang berdasarkan beban ultimit tiang (Pult) untuk beton
K 275
P = 233.46T (data gaya reaksi SAP 2000)
Perhitungan Item Pekerjaan Pondasi
Mx = -13.2491 Tm
MY = -2.72 Tm
Penghitungan Kebutuhan Jumlah Tiang
Jika jarak tiang ditentukan 3 D maka nilai efisiensi tiang kelompok adalah 0,7
Kapasitas Pijin dihitung dengan keruntuhan blok SF = 3
P
Maka jumlah tiang yang dibutuhkan adalah (n) =
Qijin.0,7
233.46
=
35,56.0,7
= 9 tiang
Distribusi Beban Kolom Ke Masing-Masing Tiang
Berdasarkan perhitungan diatas maka jumlah tiang yang dibutuhkan
adalah 9 buah dengan dimensi ∆ 32 X 32 X 32 maka desain pile cap dapat
dipilih dengan susunan P
1 2 3
96 kolom 50 x 50
4 5 6 x 250
y
7 8 9
250
sumber : penulis
Sedangkan distribusi beban kolom ke masing-masing tiang dirumuskan
sebagai berikut ;
P My. X Mx.Y
± ± dimana Σx = 0.9215m2
Qi =
n Σx 2 ( ) ( )
Σy 2
Σy = 0.9215 m2
n = jumlah tiang
x = absis terjauh tiang pancang terhadap titik berat kelompok tiang
Perhitungan Item Pekerjaan Pondasi
= 22.18+3.99+13.79
= 59.96T
233.46 − 2,72.0 − 13,24. − 0.96
Q8 = ± ±
9 (0.9215) (0.9215)
= 22.18+0+13.79
= 34.89T
233.46 − 2,72.0,96 − 13,24. − 0.96
Q9 = ± ±
9 (0.9215) (0.9215)
= 22.18+3.99+13.79
= 33.13 T
Mn 21487500
K= = =0.084
Bxd x0,85 xfc 250 x80 2 x0,85 x186.7
2
F=1- 1 − 2k = 0.087
Perhitungan Item Pekerjaan Pondasi
1 2 3
90 150 Kolom 50 x 50
4 5 6
240
sumber : penulis
Sedangkan distribusi beban kolom ke masing-masing tiang dirumuskan
sebagai berikut ;
P My. X Mx.Y
± ± dimana Σx =3.24 m2
Qi =
n ( ) ( )
Σx 2 Σy 2
Σy =1.215 m2
Σx2 = jumlah kuadrat absis – absis tiang pancang
Σy2 = jumlah kuadrat ordinat – ordinat tiang pancang
n = jumlah tiang
x = absis terjauh tiang pancang terhadap titik berat kelompok tiang
y = ordinat terjauh tiang pancang terhadap titik berat kelompok tiang
Perhitungan Item Pekerjaan Pondasi
Mn 17205750
K= = =0.080
Bxd x0,85 xfc 240 x75 2 x0,85 x186.7
2
F=1- 1 − 2k = 0.0834
β 1 x 4500 0.85 x 4500
Fmax= = =0.38
6000 + fy 6000 + 3900
F≤ Fmax Tul. tunggal
1 2 Kolom 50x50
3 220
75 4 5
s 1.41s s
Σy = 2.19 m2
n = jumlah tiang
x = absis terjauh tiang pancang terhadap titik berat kelompok tiang
y = ordinat terjauh tiang pancang terhadap titik berat kelompok tiang
nx = banyak tiang pancang dalam satu baris dalam sumbu x
ny = banyak tiang pancang dalam satu baris dalam sumbu y
Σx2 = jumlah kuadrat absis – absis tiang pancang
Σy2 = jumlah kuadrat ordinat – ordinat tiang pancang
= 41.31T
233.46 − 2,72.0 − 13,24.0
Q3= ± ±
5 (2.19) (2.19)
= 46.69-0-0
= 46.69 T
233.46 − 2,72. − 0.74 − 13,24. − 0,74
Q4= ± ±
5 (2.19) (2.19)
= 46.69+0.91+4.47
= 52.072 T
233.46 − 2,72.0,74 − 13,24. − 0,74
Q5= ± ±
5 (2.19) (2.19)
= 46.69-0.91+4.47
= 50.25 T
Menghitung Tinggi Pile Cap Dan Penulangannya
Untuk menghitung besarnya momen, geser satu arah dan geser pons
diperlukan data perhitungan sebagai berikut ;
Dimensi kolom = 50 x 50 cm
Beban Aksial Kolom = 233.46 T
Mutu beton yang digunakan adalah beton bertulang mutu K 225 dan mutu
tulangan adalah Fy = 390 Mpa
Beban kolom ultimate Pult = 1.4x233.46
= 303.498
Beban per pile ultimate
Qu1= 1,4x41.91= 58.67 T
Qu2= 1,4x39.45= 55.23 T
Qu3= 1,4x38.91 = 55.87 T
Qu4= 1,4x53.93 = 75.5 T
Qu5= 1,4x51.47 = 72.05 T
Perhitungan Item Pekerjaan Pondasi
Mn 13832750
K= = =0.07
Bxd x0,85 xfc 220 x75 2 x0,85 x186,7
2
F=1- 1 − 2k = 0.073
β 1 x 4500 0.85 x 4500
Fmax= = =0.38
6000 + fy 6000 + 3900
F≤ Fmax Tul. tunggal
1 2 3
160 kolom 50x50
4 5 6 7
8 9 10
230
Sumber : Suryolelono;1994
Perhitungan Item Pekerjaan Pondasi
Σy = 1.63 m2
n = jumlah tiang
x = absis terjauh tiang pancang terhadap titik berat kelompok tiang
y = ordinat terjauh tiang pancang terhadap titik berat kelompok tiang
nx = banyak tiang pancang dalam satu baris dalam sumbu x
ny = banyak tiang pancang dalam satu baris dalam sumbu y
Σx2 = jumlah kuadrat absis – absis tiang pancang
Σy2 = jumlah kuadrat ordinat – ordinat tiang pancang
= 23.346-0.25+0
= 23.596 T
233.46 − 2,72.0,3 − 13,24.0
Q6= ± ±
10 (3.24) (1.63)
= 23.346-0.75-0
= 22.59 T
233.46 − 2,72.0,9 − 13,24.0
Q7= ± ±
10 (3.24) (1.63)
= 23.346+0.75-0
= 24.096 T
233.46 − 2,72. − 0,6 − 13,24. − 0,52
Q8= ± ±
10 (3.24) (1.63)
= 23.346+0.75+4.22
= 28.316 T
233.46 − 2,72.0 − 13,24. − 0,52
Q9= ± ±
10 (3.24) (1.63)
= 23.346+0+4.22
= 27.566 T
233.46 − 2,72. + 0,6 − 13,24. − 0,52
Q10= ± ±
10 (3.24) (1.63)
= 23.346-0.75+4.22
= 26.816 T
= 303.498
Beban per pile ultimate
Qu1= 1,4x19.622= 27.47T
Qu2= 1,4x19.126= 26.77 T
Qu3= 1,4x18.626 = 26.07 T
Qu4= 1,4x24.096 = 33.73 T
Qu5= 1,4x23.596 = 33.03 T
Qu6= 1,4x22..59= 21.626 T
Qu7= 1,4x24.096 = 33.73 T
Qu8= 1,4x28.316 = 39.64 T
Qu9= 1,4x27.566 = 38.59 T
Qu10= 1,4x26.816 = 37.53 T
Mn 16031250
K= = =0.078
2
Bxd x0,85 xfc 230 x75 2 x0,85 x186,7
F=1- 1 − 2k = 0.081
β 1 x 4500 0.85 x 4500
Fmax= = =0.38
6000 + fy 6000 + 3900
F≤ Fmax Tul. tunggal
1
Pembesian per 0.5 = x(57.75+26.95)
0.5
= 137 kg