You are on page 1of 18

Mild Cognitive Impairment

(MCI)

1
DEFINISI
• Merupakan kondisi gangguan kognitif yg
melampaui/lebih parah dari penurunan
kognitif akibat penuaan normal, namun
kemampuan fungsional umum masih
berfungsi normal dan tidak memenuhi
kriteria demensia

2
KLASIFIKASI
• Amnestic MCI
– Bentuk MCI ini, di-ciri-khaskan dengan gangguan
memory. Dan sering diduga merupakan
prekusor/bentuk awal dari penyakit Alzheimer.
• Non-Amnestic MCI
– Tidak ada gangguan cognitive yang jelas yang
dapat mencirikhaskan bentuk MCI ini, namun hasil
penelitian menunjukan bahwa gangguan pada
fungsi cognitive eksekutif mendominasi bentuk MCI
ini (impairment in language, executive function, or
visuospatial skills, in addition to memory).
– sering dihubungkan dengan penyakit
cerebrovaskular atau dianggap menjadi precursor
dari beberapa kondisi meliputi : frontotemporal
dementia, Lewy body dementia, Parkinson's
disease, atypical Alzheimer's disease, dll. 3
ETIOLOGI
• Plak amiloid
• Neurofibrilary tangles
• Penyusutan hipokampus
• Stroke
• Lewy bodies
• Degenerasi frontotemporal, penyakit tiroid,
infeksi HIV, depresi, efek samping pada CND
akibat penggunaan narkona, infeksi serebral,
cedera otak traumatik, efek samping gangguan
tidur, defisiensi kobalamin, stress psikologis
kronik
4
EPIDEMIOLOGI
• Prevalensi MCI: meningkat seiring
bertambahnya usia
– 1% at age 60;
– 6% at age 65;
– 12% at age 70;
– 20% at age 75;
– 30% at age 80; and
– 42% at age 85.

5
FAKTOR RESIKO
• Rendahnya aktivitas fisik, sosial, dan mental
• Riwayat keluarga
• Genetik, orang yang mempunyai gen spesifik,
apolipoprotein E lebih mudah menjadi MCI.
Gen ini juga meningkatkan kecepatan MCI
menjadi penyakit Alzheimer
• Usia. Semakit tinggi usia, maka resiko
semakin tinggi

6
MANIFESTASI KLINIS
• Selama MCI berlangsung, masalah memori
menjadi lebih nyata, seperti:
– inability to follow multi-step directions.
– Mengulangi pertanyaan yang sama berulang kali
– Menceritakan cerita yang sama atau informasi yang
sama berulang-ulang
– Gejala yang samar-samar/ tidak jelas sehingga sulit
dibedakan dari orang normal
– Penurunan fungsi kognitif
– Gangguan memori : melakukan pekerjaan berulang
– Gangguan bahasa : sulit menemukan kata-kata)
– Kurangnya perhatian : sulit mengikuti atau terfokus pada
percakapan
– Kemunduran fungsi visuospatial : disorientasi keadaan
sekitar yang sudah familiar 7
PATOGENESIS

8
PENEGAKAN DIAGNOSIS
• Anamnesis:
– gangguan emosi, cemas, depresi dan agresivitas.
– Riwayat keluarga
– Riwayat penyakit terdahulu (hipertensi, DM)
– Riwayat trauma
• P. Fisik
– Tidak ada yang spesifik, namun beberapa Px fisik
dapat dilakukan untuk menyingkirkan beberapa etiologi
MCI seperti gangguan tiroid, def. B12, penyakit
venereal.
– Px Pemeriksaan neurologis: untuk memeriksa tanda
tanda dari penyakit parkinson, strokes, tumor
9
• Tes neurophysichiatry, tes lini pertama yang
sederhana dan cepat untuk mendiagnosis MCI,
batasan :
– MMSE (Mini Mental Status Examination) = 23 – 17
– GDS (Geriatri Depresion Scale) = 2
– GDS : Global Deterioration Scale, menilai demensia
degenerative primer
• GDS 1 : tidak ada penurunan kognitif
• GDS 2 : Penurunan kognitif sangat ringan
• GDS 3 : Penurunan kognitif ringan
• GDS 4 : Penurunan kognitif sedang
• GDS 5 : Penurunan kognitif berat

• Imaging MRI:
– Diffuse amyloid pada neocortex
– Neurofibrillary yang kusut
10
• Biokimia:
– putative biochemical markers apolipoprotein E epsilon
4 allele. Namun penggunaannya masih controversial.
– Pemeriksaan darah rutin, dapat menyingkirkan
masalah fisik yang mempengaruhi memori, seperti
vitamin B12 atau kekurangan underactive thyroid
gland
– Tau protein
– Beta amiloid
– Neurotransmiter : gangguan.penyediaan asetilkholine
– Demensia Alzhimer : AChE

11
DIAGNOSIS BANDING

12
PENATALAKSANAAN
• Medikamentosa
– Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan MCI. Namun
ada beberapa obat yang dapat memperbaiki kulitas hidup
seperti :
• Antioksidan : Vitamin E dosis tinggi sampai 2000 IU/hari
• Cholinesterase inhibitor :menghambat penghancuran asetilkolin
• Ginkgo- meningkatkan memory dan konsentrasi pada orang tua
• Anti inflamasi (NSAID): digunakan jika ada proses inflamasi
• L-deprenyl hydrochloride
• Nootropik :
– Centrophenoxine
– Piracetam

13
Nonmedikamentosa
• Perubahan life styles  Exercise seperti berjalan 3 kali dalam
seminggu
• Olahraga otak
• Tidur yang cukup
• Membiasakan bersosialisasi dengan orang lain
• Stimulasi kognisi
• Terapi rekreasi :aktivitas bernuansa rekreasi namun berdampak
terapi kognitif,dapat dilakukan kelompok ataupun
individual,meliputi dua hal:
• Aktivitas reminisens:aktivitasnya antara lain meningkatkan
memori masa lalu
• Aktifitas orientasi : misalnya dengan membaca foto bersama
• Latihan fisik dan otak
• Monitoring  Pasien diminta check up setiap 6 atau 12 bulan
untuk dimonitor perubahan dalam membaca , menulis ,
berbahasa ,reasoning dan understanding,
• Edukasikan kepada pasien dan keluarganya tentang
penyakitnya, terapi dan prognosisnya 14
KOMPLIKASI
• Demensia Alzheimer

PROGNOSIS
• DUBIA
– Pengobatan yang dini, prognosisnya baik
– Pengobatan yang lambat dan tidak adekuat
berlanjut menjadi demensia.

KDU: 3b 15
skenario
• Mr. No, 53 years old was brought by his wife to a clinic with the
main complaint that her husband always repeating certain work
unawarely. Whenever someone remind him, he always answered
that he did it just once. For example locking the house door. In
every night he always locked the same door for several times. This
condition has already been happened around 7 months ago and
becoming progressively worsening week by week.
• Mr. No is a senior officer of private company for 4 years and he
was graduated from a famous national university. Although this
condition has already happened with him but his activity of daily
living such as leading the meeting, managing family financial, he
was still normal except sometimes he could not express some
words orally. This condition happened in the last 1 month.
• Physical examination was normal. GCS was 15, Neurologic
examination was no deficit in hard neurologic function. Mental
health was normal. CT scanning of the head was normal. MMSE
score was 22.
• Additional information : 4 years ago he got traffic accident and
hospitalized for 3 days.
16
Diagnosis Multiaksial
• Aksis I = F06.7 Gangguan Kognitif Ringan
• Aksis II = Z03.2 Tidak ada diagnosis
• Aksis III = Tidak ada diagnosis
• Aksis IV= Tidak ada diagnosis
• Aksis V = GAF 70-61 (beberapa gejala
ringan & menetap, disabilitas ringan dalam
fungsi, secara umum masih baik)

17
SKENARIO
• SKENARIO
• Mr. Icak Ecak, 53 years old was brought by his wife to a clinic with the
main complaint that her husband always repeating certain work umwarely.
Whenever someone reminds him, he always answered that he did it just
once. For example locking the house door. In every night he always locked
the same door for several times. This condition has already been
happened around 7 month ago and becoming progressively worsening
week by week.
• Mr. Icak Ecak is a senior officer of private company for 4 years and he was
graduated from a famous national university. Although this condition has
already happened with him but his activity of daily living such as leading
the meeting, managing family financial, he was looked still normal, except
sometimes he couldnot express some word orally. This condition
happened in the last 1 month.
• Physical examination was normal ; GCS was 15, Neurologic examination
was no deficit in hard neurologic function. Mental health was normal. CT
scanning of the head was normal. Additional information that 4 years ago
he got traffic accident and hospitalized for 3 days. MMSE = 22.

18

You might also like