Professional Documents
Culture Documents
MEDAN ELEKTROMAGNETIK.
Medan magnet adalah daerah dimana terdapat pengaruh gaya magnet. Medan
magnet merupakan medan vektor. Salah satu contoh besaran medan magnet adalah
induksi magnet diberi simbul B disebut juga rapat garis gaya magnet atau rapat fluks
magnet ( ). Secara definisi kuat medan magnet adalah banyaknya garis gaya
magnet persatuan luas. Bila luasan itu A, maka hubungan antara kuat medan magnet,
fluks, dan luasan dapat dituliskan sebagai:
B.dA
S
(8.1)
Dengan menggunakan sistem satuan (MKS), satuan jumlah garis gaya magnet adalah
weber. Satu garis gaya berarti =1 weber. Berdasarkan definisi diatas, maka kuat
medan magnet ( B ) mempunyai satuan weber/meter2 = tesla , disingkat = W/m2 =
Wm-2 = T. Jadi 1 W m-2 = 1 T.
Dalam sistem CGS, jumlah garis gaya magnet mempunyai satuan maxwell = M,
sehingga satuan untuk kuat medan magnet adalah M cm-2 = gauss = G.
1 M cm-2 = 1 G
Hubungan untuk kedua sistem satuan adalah: 1 T = 104 G = 10 kG.
Gaya magnet adalah gaya yang bekerja pada muatan listrik yang bergerak
didalam medan magnet (gaya demikian tidak akan bekerja bila muatan tidak dalam
keadaan bergerak). Untuk membahas lebih lanjut, kita perhatikan Gambar 8.1.
Sebuah muatan listrik (Q) bergerak didalam medan magnet yang mempunyai
kuat medan B , dengan kecepatan V yang membentuk sudut terhadap B ,
mengakibatkan timbulnya gaya magnet F .
Definisi secara matematis: F Q V X B , atau dapat ditulis sebagai:
F= Q V B Sin (12.2)
89
90
Q B
F
V
X
Gambar 8.1
Bagaimana bila muatan yang bergerak itu didalam suatu kawat penghantar ,
sehingga disebut sebagai arus listrik, kemudian kawat berarus tersebut diletakkan
dalam medan magnet ? Kawat berarus listrik inipun akan mendapat gaya magnet.
Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 8.2 berikut:
B
i
dl
L
A B
Gambar 8.2: Kawat panjang L berarus listrik i diletakkan dalam medan magnet
dengan kuat medan magnet B dengan membentuk sudut .
QV
Dari F X B,
dQ
dimana diketahui bahwa: arus listrik i = .
dt
Atau dQ = i dt
Q = idt .
dF = dQ VxB
= i dt VxB
= i (V dt ) xB
= i dl xB
Sehingga dF = i dl B Sin ,
91
dimana adalah sudut antara dl dan B .
Atau dapat dituliskan sebagai:
dF = i B Sin dl (8-.3)
L
dan F = i B Sin dl
0
Sehingga:
F = i B L Sin (8-4)
.
B.3. Hukum Biot-Savart.
Tinjau kawat berarus listrik yang berada dalam medan magnet seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 8.3:
b
dl
i r
a P
dB arah masuk bidang gambar
Gambar 8.3: Kawat ab berarus listrik i berada dalam medan magnet serba sama dengan
kuat medan magnet yang mengarah masuk bidang gambar. dB :
induksi magnet pada titik P oleh karena arus listrik i pada kawat. Titik
acuan berada di dl.
Bagaimana bila acuan diubah di 0 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.4 berikut:
Y b
92
dl
i r = ( r1 r2 )
a r1 P
r2
0 X
Gambar 8.4: Kawat ab berarus listrik i berada dalam medan magnet serba sama.
Dengan kuat medan magnet yang mengarah masuk bidang gambar. dB
: induksi magnet pada titik P oleh karena arus listrik i pada kawat. Titik
acuan berada di 0.
(r1 r2 )
Dalam kasus ini: r , dimana r r1 r2 dan r = ( r1 r2 ) .
ˆ
r1 r2
r dl.r.Sin
Sedangkan dl xrˆ dl x = = dl Sin
r r
0 i.dl.r.Sin
Sehingga hukum Biot-Savart menjadi berbentuk: dB = , yaitu
4 r2
sama dengan pers. (8-6). Jadi dari acuan manapun, hukum Biot-Savart tetap berlaku.
CD
Sin d =
r
Atau CD = r Sin d
Dari Gambar 8.6: dl <<<
d (sangat kecil)
Sehingga Sin d = d .
Jadi CD = r d .
Berdasarkan hukum Biot-Savart , di P:
0 i.dl xrˆ
dB P .
4 r 2
i.dl.Sin(180 )
dBP = 0 (8-7)
4 r2
Dimana (180 - ) : sudut yang dibentuk oleh i dl dan r .
Dengan menggunakan rumus Sin (A+B) = Sin A Cos B – Cos A Sin B, maka:
Sin (180 - ) = Sin 180 Cos - Cos 180 Sin = Sin
Atau Sin (180 - ) = Sin .
Sehingga pers. (8-7) menjadi berbentuk:
i.dl.Sin(180 )
dBP 0 ., atau:
4 r2
i.dl.Sin
dB P 0 (8-8)
4 r2
P
93
d
a r
D
i 0 C F E dl
r d
Gambar 8.5: Kawat lurus berarus listrik menyebabkan medan magnet disekitarnya.
0 d
= .i.
4 r
0 d
.i. i
dBP = 4 a .= 0 . .Cos .d
4 a
Cos
i
dBp = 0 . .Cos .d (12.9)
4 a
Dari Gambar 8.6 lagi:
180 .
d
1 .
d
Atau d d .
Pers (8-9) menjadi berbentuk:
i
dBP = 0 . .Sin .d .
4 a
B P 0 Sin .d .
4
bergerak dari ke
i
Sehingga B P 0 . . Sin .d .
4 a
0 i
Cos .
= .
4 a
94
0 i
BP = . Cos Cos (12.10)
4 a
Bila panjang kawat adalah tak hingga, maka 180 dan 0 , sehingga pers. (8-
10) menjadi:
i
B P 0 . Cos 0 Cos180
4 a
i
0 . 1 1
4 a
BP 0.i (8-11)
2a
Pers. (8-11) menyatakan kuat medan magnet di titik P oleh kawat lurus panjang tak
hingga berarus listrik.
a r
Y
b dB
P
dBx X
Gambar 8.6: Kawat dibentuk loop berarus listrik, menyebabkan medan magnet di P.
Dengan menggunakan hukum Biot-Savart, kuat medan magnet di titik P
karena arus listrik dalam loop dapat dituliskan sebagai:
0 i.dl xrˆ
dB .
4 r 2
r
Dimana rˆ , dengan r tegak lurus dl .
r
dl.r.Sin90
dl xr dl .
r
Sehingga
0 i.dl
dB (8-12)
4 r 2
Dari Gambar 8.7 r a b
2 2
1/ 2
95
0 i.dl
Pers. (8-12) menjadi: dB .
4 (a b 2 )
2
Untuk seluruh loop di P: dBP dBx = dB Cos , maka dl bergerak dari 0 sampai
2 a .
i.dl
dB P 0 2 Cos
4 a b 2
0 i.Cos 2a
4 a 2 b 2 0
BP dl .
0 i.Cos
2a , diketahui: Cos = a .
4 a b
= 2 2
r
a
i.
Sehigga BP = 0 r 2a
4 a b 2
2
0 i. 2a 2
BP = (8-13)
4 a 2 b 2 3 / 2
Secara vektor, dapat ditulis sebagai :
i. 2a 2
B P iˆ. 0 (8-14)
4 a 2 b 2 3 / 2
B.6. Hukum Ampere.
r
B
Gambar 8.7: Kawat lurus berarus listrik (i) menyebabkan medan magnet disekitarnya.
dl ada pada loop untuk medan magnet.
Ataudl = keliling
medan = 2 r .
B dan dl berarah sama, sehingga B x dl = B dl .
96
B Hukum Ampere akan berbentuk menjadi:
2r
0
B.dl 0 .i .
B 2r 0 .i
Jadi
0
B (8-16)
2r
B
Ambil bahwa solenoida pada Gambar 8.8 dibelah sehingga akan berbentuk seperti
pada Gambar 8.9 berikut:
d c loop untuk dl
a b
B
sehingga:
L
B.dl
0
0 .i.N .
B L = 0 .i.N
.i.N
B 0 (8-18)
L
Loop dl
B.dl
0
0 .i.N .
B.2r .i.N .
.i.N
B 0 (8-19)
2r
B.7. GGL Induksi.
GGl Induksi adalah gaya gerak listrik yang terjadi akibat fluks induksi magnet
menembus loop kawat yang berubah terhadap waktu sehingga mengalir arus listrik.
Contoh kejadian ini adalah percobaan Faraday:
logam
x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x kawat
x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x B
x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
Gambar 8.12: kawat berbentu U yang dilengkapi dengan logam yang dapat
digerakkan diletakkan dalam medan magnet serba sama.
Medan magnet dapat diubah dengan jala menggerakkan logam yang ada pada
kawat ke kiri atau kekanan. Gerakan logam ini akan menyebabkan timbulnya arus
listrik ada kawat. Misalkan bahwa logam digerakkan kekanan. Arus listrik yang
timbul dapat digambarkan sebagai berikut:
Pada logam bekerja gaya loran: F q.VxB .
Untuk elemen dlpada logam,
berlaku:
dF i.dt.VxB .
= i.dl xB i.dl.Sin90 i.B.dl .
Jadi F i.B.l (12.20)
99
B.9. Induktansi.
Dasar dari induktansi ini adalah hukum Lenz. Untuk itu perhatikan Gambar
8.14 berikut:
100
V
Gambar 8.14: Sebuah kumparan dialiri arus listrik.
Soal latihan
1) Medan magnet dapat ditimbulkan apa ?
2) Bila suatu kawat lurus diletakkan membujur arah utara selatan. Kawat tersebut
diberi arus dengan arah ke utara. Titik yang berada disebelah timur kawat akan
mengalami medan magnet . Kemana arah medan magnet di titik tersebut ?
Bila titik tersebut berada di sebelah barat kawat, kemana arah medan magnet ?
3) Dua kawat yang ukurannya sama diletakkan sejajar di udara. Kedua kawat
tersebut diberi arus listrik dengan besar dan arah yang sama. Bagaimana gaya
Lorentz yang terjadi dari kedua kawat tersebut ? Bagaimana pu;a bila arah arus
dari kedua kawat tersebut berlawanan ?
4) Solenoida yang terdiri dari N lilitan diberi arus listrik i akan menimbulkan
medan magnet B. Didaerah mana saja pada solenoida terdapat medanmagnet ?
Di daerah mana saja pada solenoidatidak terdapat medan magnet ?
5) Pada solenoida dimasukkan sebuah magnet batang. Bila kawat lilitan pada
solenoida tersebut dihubungkan dengan galvanometer, maka akan nampak
bahwa peristiwa tersebut menimbulkan arus listrik. Arus listrik yang terjadi
tersebut disebut arus apa ? Apa alasannya ?
6) Sebuah toroida diberi arus listrik. Didaerah mana pada toroida tersebut terdapat
medanmagnet ? Dan daerah mana tidak terdapat medan magnet ?
7) Jelaskan pernyataan hukum Lenz .
C. Tes Formatif
Z B = 5 W/m2
450 i Y
kawat
X
i
102
10 cm P x x x x x x x x
Y
V x x x x x x x
90 cm dY
x x x x x x x x
Q x x x x x x x x
0
Jika diketahui: V = 2 m/s, i = 40 A dan 2 x10 7 W/Am.
2.
Tentukan ggl induksi yang timbul pada kawat U.
7) Sebuah induktor terdiri dari kumparan kawat dengan 50 lilitan yang panjangnya
5 cm dan luas penampangnya 1 cm2. Bila induktor tersebut berisi udara dan
diketahui permeabilitas vakum 0 4 .x10 7 SI , tentukan induktasi dirinya.
Cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat dibagian
belakang modul ini. Hitunglah jawaban anda yang benar. Kemudian gunakan rumus
dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda dalam materi kegiatan
belajar 8.
Rumus:
Jumlah. jawaban.anda. yang.benar
Tingkat Penguasaan = x100%
7
Arti tingkat penguasaanyang anda capai:
90% - 100% = baik sekali
80% - 89 % = baik
70% - 79 % = cukup
- 68 % = kurang.
Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, anda dapat meneruskan
dengan modul selanjutnya. Bagus ! tetapi kalau nilai anda dibawah 80 %, anda harus
mengulangi kegiatan belajar 13 ini, terutama bagian yang bekum anda kuasai.
-oOo-