You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar merupakan perwujudan dari kegiatan ekonomi,pasar muncul karena


pemenuhan akan kebutuhan semakin beragam.Pada awalnya dikenal dengan sistem
barter disini melakukan pertukaran barang dengan barang lain,dari sini pasar terus
berkembang dengan pesatnya sampai sekarang berbagai jenis pasar bermunculan
dengan celah-celah ekonomi berdasarkan permintaan pasar. Dalam perkembangannya
kita kenal pasar oligopoli sebagai bentuk bagian dari pasar saat ini.

Definisi Pasar Oligopoli adalah pasar yang terdiri atas beberapa produsen saja
yang menguasai perdagangan biasanya tidak lebih dari 10,jika hanya terdapat 2
produsen maka disebut duopolis. 2.2 Karakteristik pasar oligopoli Pasar oligopoli
mempunyai beberapa ciri-ciri yang mudah dikenali yaitu Menghasilkan barang standar
maupun barang yang berbeda coraknya¬ Kemampuan menentukan harga ada kalanya
kuat ada kalanya lemah¬ Pada umumnya memerlukan promosi (iklan)¬ Pada
periklanan ini biasanya mencantumkan kelemahan lawan prosusen gunaλ
mempengaruhi konsumen untuk beralih ke produknya. Terutama untuk perusahaan
yang menghasilkan barang yang berbeda corak Menarik pembeli baru dan
mempertahankan konsumen lamaλ Produsen yang menghasilkan produk standar
anggaran iklannya lebih kecil daripadaλ produsen yang menghasilkan produk yang
berbeda corak Dalam pasar ini harga produk bisa jadi kuat namun juga bisa menjadi
lemah,hal ini karena respon pasar dipengaruhi oleh produsen lain dalam melakukan aksi
bisnisnya.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan diatas maka rumusan masalah makalah ini yang berjudul
konsep pasar oligopoly adalah sebagai berikut :

A. Bagaimanakah Konsep Pasar Oligopoli ?

B. Bagaimanakah Sifat-sifat Pasar Oligopoli ?

C. Sebutkan Jenis-jenis pasar Oligopoli ?

D. Bagaimana Kebijakan Mengatur Oligopoli ?

E. Apakah Faktor Penyebab terjadinya Pasar Oligopoli ?

F. Bagaimanakah Kekuatan dan Keterbatasan Pasar Oligopoli ?

G. Bagaimanakah Bentuk Model Oligopoli ?

C. Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini antara lain :

1. Memberikan pemahaman kepada rekan-rekan mahasiswa tentang materi yang


bersangkutan yaitu konsep pasar oligopoli
2. Sebagai referensi belajar, baik bagi kelompok penyaji maupun bagi rekan-rekan
mahasiswa.
3. Sebagai bahan persentasi kepada rekan-rekan mahasiswa.
4. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Teori Ekonomi Mikro I.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, di mana
terdapat beberapa penjual / produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar.

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa
produsen atau penjual dalam satu wilayah area.

Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia


(pasar semen di Indonesia dapat digolongkan ke dalam pasar oligopoli, hal ini
dikarenakan produksi semen di Indonesia hanya dikuasai oleh beberapa perusahaan saja,
diantaranya adalah Semen Cibinong, Indocement, Holcim, Semen Padang dan Semen
Gresik), pasar layanan operator selular, industri mobil (pasar otomotif), pasar yang
bergerak dalam industri berat, produk layanan dari operator selular GSM dan CDMA di
Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam pasar oligopoli, dan sebagainya.

B. Sifat-sifat Pasar Oligopoli


1. Harga produk yang dijual relatif sama.
2. Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses.
3. Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar.
4. Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain.

Apabila kita membedakan pasar berdasarkan strukturnya, maka pasar dapat


dikelompokan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Pasar persaingan sempurna.
2. Pasar Persaingan tidak sempurna.

Pasar persaingan tidak sempurna kemudian dikelompokkan lagi menjadi


beberapa macam, salah satu diantaranya adalah pasar oligopoli. Pasar oligopoli

3
merupakan suatu bentuk pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
beberapa penjual atau perusahaan.

Untuk dapat membedakan pasar oligopoli dengan pasar lainnya, kita dapat melihatnya
berdasarkan ciri-ciri berikut :

1. Terdapat banyak pembeli di pasar.


2. Terdapat beberapa penjual / produsen dominan yang menguasai pasar (4 – 8
perusahaan), Dalam kasus khusus dalam industri hanya terdapat dua perusahaan
(duopoli).

3. Produk yang dijual bisa bersifat identik, namun bisa pula berbeda dengan kualitas
standar yang telah ditentukan.
4. Adanya hambatan untuk memasuki pasar bagi pesaing baru.
5. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).
6. Penggunaan iklan sangat intensif.
7. Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak
(differentiated product), seperti air minuman aqua.
8. Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk
masuk ke dalam pasar.
9. Satu di antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual yang memiliki
pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang besar untuk
menetapkan harga dan para penjual lainnya harus mengikuti harga tersebut.
Contoh dari produk oligopoli: semen, air mineral, dll.
10. Pengambilan keputusan interdependen

11. Persaingan non harga

4
C. Jenis-jenis pasar Oligopoli

Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat dibedakan menjadi 2


jenis, yaitu :

1. Pasar oligopoli murni (pure oligopoly)

Ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan


barang yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral
dalam kemasan atau semen. Produk-produk air mineral dalam kemasan merupakan
salah satu contoh bentuk praktek pasar oligopoli murni, sebab produk yang
ditawarkan merupakan barang yang bersifat identik.

2. Pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly)

Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang
diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar sepeda motor di Indonesia yang
dikuasai oleh beberapa merek terkenal seperti Honda, Yamaha dan Suzuki.

D. Kebijakan Mengatur Oligopoli

Pada prakteknya, pasar oligopoli memiliki kebaikan sebagai berikut :

1. Adanya efisiensi dalam menjalankan kegiatan produksi.


2. Persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen
dalam hal harga dan kualitas barang.

Selain menawarkan keuntungan, pasar oligopoli juga memiliki kelemahan, yaitu :

1. Dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya
skala ekonomis yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru
untuk masuk ke dalam pasar.

2. Apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka
tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis.

5
3. Perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain
untuk menyainginya.

4. Adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah
sehingga perusahaan lain tidak bisa memasuki pasar.

5. Adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat


membentuk monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat. Kartel adalah
kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga, untuk
membatasi suplai dan kompetisi.

Guna menghindari dampak buruk yang mungkin ditimbulkan oleh pasar oligopoli, maka
pemerintah dapat membuat kebijakan sebagai berikut :

1. Memberikan aturan kemudahan bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam pasar
dan ikut menciptakan persaingan, seperti masuknya Petronas dan Shell.

2. Memberlakukan undang - undang anti kerjasama antar produsen, yaitu dengan


diberlakukannya UU anti monopoli No. 5 Tahun 1999.

Untuk mengawasi persaingan usaha di Indonesia, pemerintah telah membentuk


satu badan independen yaitu Komisi Pengawas Persaingan Usaha yang disingkat
dengan KPPU. Dengan adanya KPPU diharapkan dampak negatif dari oligopoli dapat
dihindari.

Masuknya Petronas dan Shell membuat praktek monopoli penjualan BBM di


Indonesia berakhir. Pertamina kini memiliki pesaing, untuk mempertahankan pasarnya
Pertamina harus dapat meningkatkan daya saing dengan melakukan inovasi, efiensi dan
efektivitas dalam kegiatan usahanya.

6
E. Faktor Penyebab terjadinya Pasar Oligopoli

1. Efisiensi skala besar:

a. Investasi awal sangat besar.

b. Biaya produksi murah bila skala produksi sangat besar.

2. Kompleksitas manajemen:

a. Industri padat modal dan ilmu pengetahuan.

b. Sumber daya manusia kualitas tinggi.

c. Multi disiplin.

d. Persaingan non harga.

e. Intelijen bisnis

• Pasar Oligopoli dilihat dari Permintaan terhadap Pasar

Perusahaan dalam pasar oligopoli menghadapi dua skenario permintaan:

Permintaan akan sangat elastis bila perusahaan menaikkan harga, tetapi inelastis
bila perusahaan menurunkan harga.

Pengambilan keputusan yang interdependen membuat perusahaan seolah-olah


menghadapi kurva permintaan patah (kinked demand curve).

• Skenario Permintaan Elastis

Jika perusahaan menaikkan harga, seolah-olah berhadapan dengan kurva permintaan


yang elastis.

Kenaikan harga sebesar 1% akan menurunkan jumlah yang diminta lebih besar dari
10%, sehingga nilai penjualan (total revenue) akan turun. Karena itu, jika
perusahaan menaikkan harga perusahaan lain tidak mengikutinya.

7
• Skenario Permintaan Inelastis

Jika perusahaan menurunkan harga, seolah-olah berhadapan dengan kurva


permintaan yang inelastis.

Pada kurva D1 penurunan dari P2 ke P1 akan menaikan jumlah yang diminta dari Q1
ke Q2 sehingga nilai penjualan (total revenue) akan naik. Hal ini akan
menimbulkan reaksi pesaing, sehingga ikut menurunkan harga.

Penurunan harga oleh para pesaing menyebabkan kenaikan jumlah yang diminta
menjadi lebih kecil dari Q2, yaitu Q3. Perusahaan seolah-olah berhadapan dengan
kurva permintaan yang inelastis (D2).

8
Pengambilan keputusan yang interdependen menyebabkan perusahaan seolah-olah
berhadapan dengan kurva permintaan yang patah (kinked demand curve).

Jika harga lebih tinggi dari P1 kurva permintaan yang berlaku adalah D1 namun jika
harga lebih rendah dari P2 kurva permintaan yang berlaku adalah D2 seolah - olah
kurva permintaan yang dihadapi perusahaan adalah kurva ABD2

• Kurva Pendapatan Majinal

Jika kurva permintaan yang berlaku adalah D1 maka kurva MR adalah MR1. Jika
kurva permintaan yang berlaku adalah D2 maka kurva MR adalah MR2. Sehingga
kurva MR oligopolis adalah ACDE.

9
• Keseimbangan Oligopolis

Kondisi optimal tercapai bila produksi pada saat MR = MC.

Dalam pasar oligopoli, analisis keseimbangan tidak hanya berdasarkan


pertimbangan output dan harga yang efisien, tetapi juga berdasarkan kemampuan
memperkirakan reaksi pesaing. Keseimbangan pasar oligopoli tercapai bila
perusahaan dapat melakukan apa yang dapat dilakukan dan tidak mempunyai alasan
lagi untuk merubah jumlah produksi dan harga jual, demikian juga dengan pesaing.

Oligopolis akan mencapai keseimbangan pada saat MR = MC, dimana harga


jual / unit adalah P1 dan jumlah output adalah Q1.

• Kinked Demand Curve Dan Price Rigidity

Kinked demand curva pada pasar oligopoli menyebabkan harga agak sulit berubah
(price rigidity).

Bila biaya produksi (MC) berubah pada interval MC1 sampai dengan MC3 maka
harga jual dan jumlah produksi tidak berubah yaitu pada P1 dan Q1.

10
F. Kekuatan dan Keterbatasan Pasar Oligopoli

Kekuatan:

• Mampu mengakumulasi laba super normal

• Produksi paling prima & dinamis

• Pionir riset dan pengembangan teknologi

• Pionir pengembangan SDM

Keterbatasan:

• Berpotensi membentuk kekuatan monopoli

• Kapasitas tak terpakai

• Kesejahteraan yang hilang

• Dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya
skala ekonomis yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru
untuk masuk ke dalam pasar.

• Apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka
tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis.

11
• Perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan
lain untuk menyainginya

• Adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh


pemerintah sehingga perusahaan lain tidak bisa memasuki pasar.

• Adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat


membentuk monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat

G. Tiga Model Oligopoli

1. Non Kolusi (Kinked Demand Model) Diantara oligopolis tidak mau melakukan
kerja sama.

2. Kolusi Dalam Penetapan Harga ( Collusive pricing) Kerja yang dilakukan misalnya
secara resmi dengan membentuk kartel, tetapi jika secara resmi dilarang, dapat
dilakukan secara informal atau implicit.

3. Kepemimpinan Harga (Price Leadership) Perusahaan-perusahaan yang dominan,


memegang kendali dalam penetapan harga, sehingga mendapat laba yang lebih
besar

• Pengaturan Oligopolis

Karena berpotensi untuk membentuk kekuatan monopoli maka perusahaan-


perusahaan yang beroperasi pada pasar oligopoli dikendalikan dengan pemberlakuan
undang - undang anti monopoli yang dilakukan oleh pemerintah. Guna menghindari
dampak buruk yang mungkin ditimbulkan oleh pasar oligopoli, maka pemerintah
dapat membuat kebijakan sebagai berikut :

1. Memberikan aturan kemudahan bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam


pasar dan ikut menciptakan persaingan, seperti masuknya Petronas dan Shell

12
2. Memberlakukan undang-undang anti kerjasama antar produsen, yaitu dengan
diberlakukannya UU anti monopoli No. 5 Tahun 1999

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dengan penawaran


dimana terdapat penjual/produsen yang menguasai permintaan pasar.
Ciri-ciri pasar oligopoliTerdapat banyak penjual/ produsen ya ng menguasai pasar.
Barang yang dijual dapat berupa brang homogen atau berbeda corak.
Terdapat halangan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk
kedalam pasar. Satu diantara para oligopolis merupakan market leader yaitu penjual
yang mempunyai pangsa pasar terbesar.

Macam-macam oligopolyOligopoli murni yang ditandai beberapa perusahaan


yang menjual produk homogen.Oligopoli dengan perbedaan yang ditandai beberapa
perusahaan menjual produk yang dapat dibedakan.

Dampak negatif oligopi terhadap perekonomian:

• Keuntungan yang yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka panjang
• Timbul inifisiensi produksi
• Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan
• Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun) menunjang inflasi yang kronis
• Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli
• Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk
menciptakan persaingan
• Diberlakukannya undang-undang anti kerja sama antar produsen.

13
B. Saran

Studi mengenai dinamika persaingan dalam pasar oligopoli sudah banyak


dilakukan. Berbagai strategi untuk memenangkan persaingan dalam persaingan
semacam ini juga sudah diajukan bahkan diterapkan. Sebagai bidang bisnis yang baru
berumur hampir lima dekade, dinamika persaingan industri microprocessor cukup
menarik untuk diamati.Terkait dengan kondisi Indonesia sebagai pengguna komputer,
masih banyak peluang riset yang dapat dikembangkan dari topik ini misalnya
bagaimana dampak persaingan antara Intel dan AMD terhadap industri PC nasional.
Atau adakah industri elektronika (non-kompuer) nasional yang menggunakan
microprocessor dari kedua produsen ini, dan bagaimana kinerja industri ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

www.scribd.com/doc/40760274/Pasar-Oligopoli/diakses pada tanggal 24


november 2010

lkpk.org/info/artikel-pasar-oligopoli.html/ diakses pada tanggal 24 november


2010

dh-agus.blogspot.com/2009/04/konsep-pasar-oligopoli.html/ diakses pada


tanggal 24 november 2010

www.dailybust.com/.../contoh-penerapan-konsep-pasar-dan-pemasaran-dalam-
perusahaan -/ diakses pada tanggal 24 november 2010

dh-agus.blogspot.com/2009/04/konsep-pasar-oligopoli.html/ diakses pada


tanggal 24 november 2010

15

You might also like