Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Deny Mustofa
Abstrak
Kriptografi merupakan bidang pengetahuan yang mengunakan parsamaan
matematis untuk melakukan proses enkripsi maupun dekripsi. Teknik ini digunakan untuk
mengkonversi data kedalam bentuk kode – kode tertentu, untuk tujuan agar informasi
yang disimpan tidak dapat terbaca oleh siapa pun kecuali orang – orang yang berhak.
Dalam tugas akhir ini akan disajikan analisis algoritma kriptografi DES dan
MARS yang mana kedua algoritma tersebut merupakan algoritma kriptografi simetris.
Tugas akhir ini pula menampilkan implementasi program dan menampilkan bagaimana
cara mengenkripsi dan mendekripsi dengan kedua algoritma tersebut.
bit.
Penjumlahan
8 iterasi untuk
MARS forward mixing
•
transformasi kunci
Operasi XOR, penjumlahan, dalam forward mode
Cryptographic
8 iterasi untuk
backward mixing
2.4.2 Struktur Cipher Algoritma MARS Backward mixing
c. Kecepatan Proses
Panjang File Kecepatan
No Proses Lama (sec)
(Kbyte) (Kbyte/sec)
enkripsi 0,734375 136,1702128
1 100
dekripsi 0,71875 139,1304348
enkripsi 1,453125 137,6344086
2 200
dekripsi 1,4375 139,1304348
enkripsi 2,046875 146,5648855
3 300
dekripsi 2,046875 146,5648855
enkripsi 2,734375 146,2857143
4 400
dekripsi 2,734375 146,2857143
5 500 enkripsi 3,46875 144,1441441
dekripsi
enkripsi
3,421875
4,09375
146,1187215
146,5648855
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan,
6 600
dekripsi 4,09375 146,5648855 dan memperhatikan hasil pengujian dapat
enkripsi 4,765625 146,8852459
7 700
dekripsi 4,75 147,3684211
diambil kesimpulan sebagai berikut :
8 800
enkripsi 5,40625 147,9768786 1. Program enkripsi dan dekripsi dengan
dekripsi 5,34375 149,7076023
enkripsi 6,0625 148,4536082 algoritma DES dan MARS, dari hasil
9 900
dekripsi 6,03125 149,2227979 pengujian dapat telah dicoba pada jenis
enkripsi 6,75 148,1481481
10 1000
dekripsi 6,734375 148,4918794 file doc, bmp dan mp3 yang mana
kecepatan enkripsi maupun dekripsi relatif
Dari hasil diatas, dapat diketahui bahwa sama diatara ketiga file tersebut.
kecepatan rata-rata untuk proses enkripsi yaitu 2. Program enkripsi dan dekripsi dengan
5500 algoritma DES dan MARS hanya
=146,605581 Kbyte per memerlukan sebuah kunci untuk
37,515625
menjalankan prosesnya.
detik, sedangkan untuk proses dekripsi yaitu
3. Panjang kunci yang diperlukan untuk
5500
= 147,403685 Kbyte per detik. proses enkripsi maupun dekripsi berkisar
37,3125 dari delapan sampai enam belas karakter.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada 4. Lama proses enkripsi dan dekripsi yang
grafik dibawah ini. dilakukan dipengaruhi oleh kecepatan dan
Grafik Kecepatan Enkripsi kemampuan komputer yang digunakan
8
serta besar ukuran file, selain itu proses
7,5 juga dipengaruhi oleh algoritma yang
7
6,75 digunakan.
6,5
6 6,0625
4,5
4,765625 Adapun hal-hal yang dapat penulis
4 4,09375 Enkripsi sarankan adalah sebagai berikut :
3,5
3
3,46875
1. Untuk lebih meningkatkan kecepatan
2,5
2,734375
proses enkripsi dan dekripsi dapat
2 2,046875
dilakukan dengan cara meningkatkan
1,5
1
1,453125
penggunaan blok ciphertext menjadi 256
0,5
0,734375
bit.
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100
2. Bagi para pembaca yang akan menyusun
Panjang File (dlm Kbyte) bahan yang serupa dengan penulis
lakukan, maka penulis menyarankan agar
Grafik Kecepatan Dekripsi bahan skripsi yang penulis susun menjadi
8 bahan dasar atau kerangka acuan untuk
7,5 menuju lebih baik laginya penyusunan
7
6,5
6,734375 skripsi tentang kriptografi.
6 6,03125
5,5
5,34375 Daftar Pustaka
Kecepatan (detik)
4,5
4,75 1. IBM Corporation, “MARS - a candidate
4 4,09375
Dekripsi cipher for AES”, AES forum
3,5 3,421875 2. http://www.cs.technion.ac.il/users/wwwb/
3
2,5
2,734375 cgi-bin/tr-get.cgi/1991/CS/CS0708.ps
2 2,046875 3. Alam, J, Agus, M, Microsoft Visual Basic
1,5
1
1,4375
6.0, Elex Media Komputindo, Jakarta,
0,5
0,71875 2002
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100
4. Raharjo, Budi, Keamanan Sistem
Panjang File (dlm Kbyte) Informasi Berbasis Internet, PT Insan
Infonesia, Bandung, 2002
5. Wahana Komputer, Memahami Model
5. Kesimpulan Dan Saran Enkripsi & Security Data, Andi
5.1 Kesimpulan Yogyakarta, 2003