Professional Documents
Culture Documents
c
Terciptanya masyarakat yang sehat tidak terlepas dari pentingnya menjaga kesehatan
itu sendiri, oleh karena itu sarana kesehatan yang akan mendukung terciptanya masyarakat
yang sehat menjadi penting untuk diperhatikan baik oleh instansi kesehatan, pemerintah,
maupun masyarakat luas pada umumnya. Sarana kesehatan pokok di Indonesia mencakup
rumah sakit, klinik, puskesmas, serta apotek maupun toko obat.
Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaannya mempunyai dua
fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (M ) dan unit bisnis (M
). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotek adalah
menyediakan obatÔobatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek bertujuan untuk
memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi mengingat investasi yang ditanam
pada apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit. Pada saat ini, kegiatan pelayanan
kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi utama
berubah menjadi pelayanan yang berfokus pada pasien dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien. Peran apoteker diharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek klinis
dan aspek ekonomi demi kepentingan pasien.
Daerah Jimbaran, terutama Jalan Uluwatu, Kecamatan Kuta Selatan, merupakan
daerah kunjungan wisata baik turis lokal maupun mancanegara. Dari data yang didapat,
daerah ini memiliki jalur yang padat dengan asumsi tingkat kunjungan tinggi, sehingga
daerah ini merupakan tempat yang strategis untuk pendirian sebuah apotek. Sepanjang 1 km
sekitar lokasi pembuatan apotek merupakan salah satu daerah dengan pusat keramaian yang
tinggi karena berada pada jalur utama menuju tempat-tempat wisata strategis seperti Culture
Park Garuda Wisnu Kencana, Dream Land, Uluwatu dan belasan pantai dengan lokasi surfing
terbaik di dunia.
Jumlah pusat pelayanan kesehatan sekitar apotek yang akan didirikan juga memiliki
potensi untuk mendukung berkembangnya apotek yang akan didirikan. Beberapa dokter
praktek sekitar memberikan peluang masuknya resep dari dokter tersebut ke apotek untuk
menambah omzet apotek. Jika memungkinkan apotek dapat menjalin ikatan kerja sama
dengan dokter sekitar dalam menyediakan obat-obat yang diresepkan oleh dokter tersebut,
sehingga lebih banyak pasien yang mengambil obatnya di apotek yang akan didirikan. Selain
itu, fasilitas pelayanan lain seperti klinik dan puskesmas juga berpeluang untuk memberikan
omzet. Dari hal tersebut diatas, maka pendirian apotek di Jalan Uluwatu, Kelurahan
Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan dapat dipertimbangkan.
Ñ
1. Untuk mengetahui potensi pasar pada pendirian apotek didaerah Jimbaran, Kecamatan
Kuta Selatan.
2. Untuk dapat mengetahui kelayakan suatu apotek didirikan di daerah Jimbaran,
Kecamatan Kuta Selatan.
c c
Bentuk pelayanan yang dilakukan oleh Apotek GeWeKa meliputi pelayanan dengan
resep, non resep (swamedikasi dan swalayan farmasi), pelayanan KIE,
,
dan dokter praktek.
!
1. Apoteker menerima resep pasien
2. Dilakukan skrining resep meliputi adsministrasi, M dan klinik
a. Persyaratan administratif:
i. Nama, SIP dan alamat dokter
ii. Tanggal penulisan resep
iii. Tanda tangan/paraf dokter penulis resep
iv. Nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien
v. Cara pemakaian yang jelas
vi. Informasi lainnya
b. Kesesuaian farmasetik: bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas,
cara pemakaian dan lama pemberian
c. Pertimbangan klinis: adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis,
durasi, jumlah obat dan lain lain). Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya
dikonsultasikan kepada dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan
dan alternatif seperlunya bila perlu menggunakan persetujuan setelah
pemberitahuan
3. Dihitung harga dan minta persetujuan pasien terhadap nominal harga
4. Pasien dipersilahkan menunggu
5. Ditulis nomor struk (M) pada resep dan satukan resep dengan M
6. Dicocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep dengan M
c " #$
1. Dilakukan pengecekan ketepatan jumlah obat yang diperlukan
2. Apoteker/Asisten Apoteker membuat etiket sesuai permintaan di resep
3. Dilakukan penyiapan obat sesuai jumlah yang diminta pada resep
4. Obat diracik sesuai dengan yang tertulis pada resep
5. Proses pencampuran dan penyiapan obat racikan dilakukan oleh Juru Resep di bawah
pengawasan Apoteker/Asisten Apoteker dan atau Asisten Apoteker maupun
Apoteker.
6. Setelah pengerjaan obat selesai, diperiksa kembali oleh Apoteker/AA dan dikemas
dalam klip plastik.
7. Untuk obat yang belum diambil seluruhnya atau pasien meminta copy resep, WAJIB
dibuatkan copy resep yang ditandatangani oleh Apoteker/Asisten Apoteker
8. Bagi pasien yang meminta kuitansi dibuatkan kuitansi.
^ %#$
1. Sebelum diserahkan, Apoteker wajib melakukan pengecekan obat dengan resep
2. Obat diserahkan kepada pasien dengan mengecek nama pasien dengan nama yang
tertulis pada resep
3. Memberi penjelasan kepada pasien mengenai jenis obat, kegunaan, cara pakai dan
cara penyimpanan obat, efek samping atau akibat yang mungkin timbul dan cara
mengatasinya serta pantangan yang harus dilakukan. Untuk resep yang diambil
sebagian, dianjurkan segera diambil sebelum obat habis, terutama untuk Antibiotika
4. Untuk obat yang diantar ke rumah dilakukan :
a. Pembungkusan obat, copy resep maupun kuitansi ke dalam plastik dengan
rapi, semua etiket diupayakan agar terlihat dan mudah dibaca dari luar
b. Pemberian informasi tertulis untuk obat yang memerlukan penjelasan khusus
pada formulir yang telah disediakan
c. Pengiriman obat disertai dengan buku pengiriman obat yang berisi nama dan
alamat pasien serta keterangan jumlah uang yang masih harus dibayar serta
tanda tangan penerima obat
&!
Resep yang masuk pada akhir shift dikumpulkan, dilakukan pencatatan pada kartu
stok dan buku pencatatan resep. Penyimpanan resep dilakukan berdasarkan jenis resep yaitu
resep narkotik dan non narkotik di tempat berbeda. Hal ini dilakukan untuk memudahkan
pengecekan pelaporan resep seperti pada resep narkotik.
'(! )
Pelayanan obat tanpa resep adalah pelayanan perbekalan farmasi yang dapat dilayani
tanpa resep dokter antara lain obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek (OWA),
kosmetika, obat tradisional, PKRT, dan alat kesehatan. Pelayanan tanpa resep ditujukan
untuk swamedikasi x untuk meringankan/menghilangkan gejala penyakit
tertentu seperti batuk, pilek, diare.
Menurut PerMenKes RI No. 919/Menkes/Per/X/1993, pelayanan obat tanpa resep
dapat diberikan dengan kriteria :
1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan wanita hamil, anak di bawah usia 2 tahun
dan orang tua di atas usia 65 tahun
2. Pengobatan sendiri dengan obat yang dimaksud tidak memberikan resiko pada kelanjutan
penyakit
3. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan
4. Penggunaan diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia
5. Obat yang dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.
Pada setiap pelayanan obat non resep dilakukan M , minimal dengan
metode WWHAM, yaitu :
1. M : siapa pasien yang mengalami gejala/keluhan tersebut ?
2.
M : gejala/keluhan apa yang dialaminya ?
3.
M M : kapan/berapa lama gejala tersebut muncul ?
4. tindakan apa yang sudah dilakukan ?
5. Ñ obat apa yang sudah/sedang digunakan ?
* (
Apotek GeWeKa juga menyediakan swalayan farmasi yang itujukan untuk
masyarakat an pasien yang ingin mengakukan upaya pengobatan sendiri (UPDS) atau
swamedikasi. Jenis obat-obatan yang terletak pada swalayan farmasi di Apotek GeWeKa
merupakan obat bebas, alkes, alat kontrasepsi, kosmetik, vitamin dan suplemen makanan.
+
Pelayanan KIE di Apotek GeWeka dilakukan oleh Apoteker/AA (dengan persetujuan
Apoteker) untuk memberikan informasi pada pasien. Pelayanan ini bisa dilakukan secara
langsung, lewat telepon atau membuat janji terlebih dahulu.
Pelayanan KIE sangat diperlukan agar pasien dapat memperoleh informasi tentang
obat dengan benar. Pelayanan KIE diberikan pada pasien resep dan non resep. Pemberian
Informasi yang harus diberikan kepada pasien meliputi :
1. Nama generik dan nama dagang beserta deskripsi fisik dan kekuatan obat
2. Aksi obat yang diharapkan dan interaksi yang mungkin terjadi
3. Bagaimana dan kapan menggunakan
4. Penggunaan khusus dan teknik monitoring yang dapat dilakukan sendiri
5. Efek samping yang biasa terjadi dan cara mengatasinya
6. Apabila obat dihentikan, bagaimana cara menghentikannya dan hubungannya
dengan obat yang baru
7. Cara penyimpanan obat
8. Lama penggunaan dan bagaimana cara mengatasi bila lupa meminum obat.
Pemberian informasi yang benar kepada pasien sangat perlu untuk menghindari
kemungkinan terjadinya kesalahan penggunaan obat dan diharapkan tujuan pengobatannya
tercapai. Untuk penderita penyakit tertentu seperti kardiovaskular, diabetes, TBC,asma dan
penyakit kronis lainnya, apoteker diharapkan dapat memberikan konseling secara
berkelanjutan. Pada proses penyampaian KIE, perlu diperhatikan tingkat pendidikannya, yang
akan mempengaruhi bahasa yang digunakan agar mudah dipahami sehingga informasi yang
diberikan dapat mencapai sasaran.
, p
Apotek GeWeka juga memberikan pelayanan
untuk konsumen
dengan wilayah yang terjangkau maksimal 2 km.
- ?
Apotek GeWeKa menyediakan pelayanan yaitu melakukan pelayanan
kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk kelompok lansia dan pasien
dengan pengobatan penyakit kronis lainnya.
. &
Apotek GeWeka menyediakan praktek dokter yaitu dokter umum dan dokter spesialis
kulit dan kelamin.
#
Dalam menjalankan usaha ini, diperlukan sejumlah karyawan dengan spesifikasi
sebagai berikut:
1. Apoteker penanggung jawab Apotek (APA): sejumlah satu orang yang memiliki
kemampuan dalam hal manajemen perapotekan yang mencakup manajemen personal,
administrasi, keuangan, produk dan penguasaan informasi obat
2. Asisten apoteker: sejumlah empat orang yang merupakan lulusan SMF dengan
pengalaman minimal satu tahun dan memiliki kemampuan teknis dalam penyiapan
dan peracikan obat
Pada pembukaan Apotek GeWeKa di 6 bulan yang pertama, hanya diperlukan hanya
diperlukan karyawam dengan spesifikasi seperti yang tersebut di atas. Untuk rencana
penambahan karyawan akan disesuiakan dengan kemajuan yang dicapai apotek setelah 6
bulan. Struktur Organisasi Apotek GeWeKa.
APA
(Apoteker Pengelola Apotek)
(1 orang)
AA AA AA AA
(Asisten Apoteker) (Asisten Apoteker) (Asisten Apoteker) (Asisten Apoteker)