You are on page 1of 14

c c

   



 c  
Terciptanya masyarakat yang sehat tidak terlepas dari pentingnya menjaga kesehatan
itu sendiri, oleh karena itu sarana kesehatan yang akan mendukung terciptanya masyarakat
yang sehat menjadi penting untuk diperhatikan baik oleh instansi kesehatan, pemerintah,
maupun masyarakat luas pada umumnya. Sarana kesehatan pokok di Indonesia mencakup
rumah sakit, klinik, puskesmas, serta apotek maupun toko obat.
Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaannya mempunyai dua
fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (M  ) dan unit bisnis (M 
). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotek adalah
menyediakan obatÔobatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek bertujuan untuk
memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi mengingat investasi yang ditanam
pada apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit. Pada saat ini, kegiatan pelayanan
kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi utama
berubah menjadi pelayanan yang berfokus pada pasien dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien. Peran apoteker diharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek klinis
dan aspek ekonomi demi kepentingan pasien.
Daerah Jimbaran, terutama Jalan Uluwatu, Kecamatan Kuta Selatan, merupakan
daerah kunjungan wisata baik turis lokal maupun mancanegara. Dari data yang didapat,
daerah ini memiliki jalur yang padat dengan asumsi tingkat kunjungan tinggi, sehingga
daerah ini merupakan tempat yang strategis untuk pendirian sebuah apotek. Sepanjang 1 km
sekitar lokasi pembuatan apotek merupakan salah satu daerah dengan pusat keramaian yang
tinggi karena berada pada jalur utama menuju tempat-tempat wisata strategis seperti Culture
Park Garuda Wisnu Kencana, Dream Land, Uluwatu dan belasan pantai dengan lokasi surfing
terbaik di dunia.
Jumlah pusat pelayanan kesehatan sekitar apotek yang akan didirikan juga memiliki
potensi untuk mendukung berkembangnya apotek yang akan didirikan. Beberapa dokter
praktek sekitar memberikan peluang masuknya resep dari dokter tersebut ke apotek untuk
menambah omzet apotek. Jika memungkinkan apotek dapat menjalin ikatan kerja sama
dengan dokter sekitar dalam menyediakan obat-obat yang diresepkan oleh dokter tersebut,
sehingga lebih banyak pasien yang mengambil obatnya di apotek yang akan didirikan. Selain
itu, fasilitas pelayanan lain seperti klinik dan puskesmas juga berpeluang untuk memberikan
omzet. Dari hal tersebut diatas, maka pendirian apotek di Jalan Uluwatu, Kelurahan
Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan dapat dipertimbangkan.

  Ñ   
1. Untuk mengetahui potensi pasar pada pendirian apotek didaerah Jimbaran, Kecamatan
Kuta Selatan.
2. Untuk dapat mengetahui kelayakan suatu apotek didirikan di daerah Jimbaran,
Kecamatan Kuta Selatan.
c c
   


    
Bentuk pelayanan yang dilakukan oleh Apotek GeWeKa meliputi pelayanan dengan
resep, non resep (swamedikasi dan swalayan farmasi), pelayanan KIE,
     ,
  dan dokter praktek.


     
  ! 
1. Apoteker menerima resep pasien
2. Dilakukan skrining resep meliputi adsministrasi, M   dan klinik
a. Persyaratan administratif:
i. Nama, SIP dan alamat dokter
ii. Tanggal penulisan resep
iii. Tanda tangan/paraf dokter penulis resep
iv. Nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien
v. Cara pemakaian yang jelas
vi. Informasi lainnya
b. Kesesuaian farmasetik: bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas,
cara pemakaian dan lama pemberian
c. Pertimbangan klinis: adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis,
durasi, jumlah obat dan lain lain). Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya
dikonsultasikan kepada dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan
dan alternatif seperlunya bila perlu menggunakan persetujuan setelah
pemberitahuan
3. Dihitung harga dan minta persetujuan pasien terhadap nominal harga
4. Pasien dipersilahkan menunggu
5. Ditulis nomor struk (M) pada resep dan satukan resep dengan M
6. Dicocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep dengan M



c   "  #$ 
1. Dilakukan pengecekan ketepatan jumlah obat yang diperlukan
2. Apoteker/Asisten Apoteker membuat etiket sesuai permintaan di resep
3. Dilakukan penyiapan obat sesuai jumlah yang diminta pada resep
4. Obat diracik sesuai dengan yang tertulis pada resep
5. Proses pencampuran dan penyiapan obat racikan dilakukan oleh Juru Resep di bawah
pengawasan Apoteker/Asisten Apoteker dan atau Asisten Apoteker maupun
Apoteker.
6. Setelah pengerjaan obat selesai, diperiksa kembali oleh Apoteker/AA dan dikemas
dalam klip plastik.
7. Untuk obat yang belum diambil seluruhnya atau pasien meminta copy resep, WAJIB
dibuatkan copy resep yang ditandatangani oleh Apoteker/Asisten Apoteker
8. Bagi pasien yang meminta kuitansi dibuatkan kuitansi.

^   % #$
1. Sebelum diserahkan, Apoteker wajib melakukan pengecekan obat dengan resep
2. Obat diserahkan kepada pasien dengan mengecek nama pasien dengan nama yang
tertulis pada resep
3. Memberi penjelasan kepada pasien mengenai jenis obat, kegunaan, cara pakai dan
cara penyimpanan obat, efek samping atau akibat yang mungkin timbul dan cara
mengatasinya serta pantangan yang harus dilakukan. Untuk resep yang diambil
sebagian, dianjurkan segera diambil sebelum obat habis, terutama untuk Antibiotika
4. Untuk obat yang diantar ke rumah dilakukan :
a. Pembungkusan obat, copy resep maupun kuitansi ke dalam plastik dengan
rapi, semua etiket diupayakan agar terlihat dan mudah dibaca dari luar
b. Pemberian informasi tertulis untuk obat yang memerlukan penjelasan khusus
pada formulir yang telah disediakan
c. Pengiriman obat disertai dengan buku pengiriman obat yang berisi nama dan
alamat pasien serta keterangan jumlah uang yang masih harus dibayar serta
tanda tangan penerima obat

  &!  
Resep yang masuk pada akhir shift dikumpulkan, dilakukan pencatatan pada kartu
stok dan buku pencatatan resep. Penyimpanan resep dilakukan berdasarkan jenis resep yaitu
resep narkotik dan non narkotik di tempat berbeda. Hal ini dilakukan untuk memudahkan
pengecekan pelaporan resep seperti pada resep narkotik.


      '( !   )
Pelayanan obat tanpa resep adalah pelayanan perbekalan farmasi yang dapat dilayani
tanpa resep dokter antara lain obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek (OWA),
kosmetika, obat tradisional, PKRT, dan alat kesehatan. Pelayanan tanpa resep ditujukan
untuk swamedikasi x     untuk meringankan/menghilangkan gejala penyakit
tertentu seperti batuk, pilek, diare.
Menurut PerMenKes RI No. 919/Menkes/Per/X/1993, pelayanan obat tanpa resep
dapat diberikan dengan kriteria :
1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan wanita hamil, anak di bawah usia 2 tahun
dan orang tua di atas usia 65 tahun
2. Pengobatan sendiri dengan obat yang dimaksud tidak memberikan resiko pada kelanjutan
penyakit
3. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan
4. Penggunaan diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia
5. Obat yang dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.
Pada setiap pelayanan obat non resep dilakukan M   , minimal dengan
metode WWHAM, yaitu :
1. ΠM  : siapa pasien yang mengalami gejala/keluhan tersebut ?
2. Π  M  : gejala/keluhan apa yang dialaminya ?
3.    M M  : kapan/berapa lama gejala tersebut muncul ?
4. ‘  tindakan apa yang sudah dilakukan ?
5. Ñ   obat apa yang sudah/sedang digunakan ?

Tahap pelayanan non resep di Apotek GeWeKa sebagai berikut :


A. SOP Pelayanan OTC (· 
)
1)Pasien datang,
2)Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang
dibutuhkan,
3)Ditanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien, kemudian
membantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat,
4)Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga,
5)Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi dosis,
frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek
samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat, dan jika diperlukan
pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan.
B. SOP Pelayanan OWA (Obat Wajib Apotek)
1)Pasien datang,
2)Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang
dibutuhkan,
3)Ditanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan gejala penyakitnya,
4)Ditanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan obat tertentu dan
bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau bertambah parah),
5)Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak memuaskan maka
pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien, begitu juga untuk pasien yang
sama sekali belum pernah minum obat,
6)Menghitung harga dan minta persetujuan terhada nominal harga
7)Setelah pasien setuju dengan harga obat, diserahkan obat kepada pasien disertai
dengan informasi tentang obat meliputi : dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu
penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul
setelah penggunaan obat dan dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek
samping yang ditimbulkan,
8)Melakukan pencatatan nama pasien, alamat, dan no telp pasien serta obat-obat yang
diterima sebagai suatu  


* (   
Apotek GeWeKa juga menyediakan swalayan farmasi yang itujukan untuk
masyarakat an pasien yang ingin mengakukan upaya pengobatan sendiri (UPDS) atau
swamedikasi. Jenis obat-obatan yang terletak pada swalayan farmasi di Apotek GeWeKa
merupakan obat bebas, alkes, alat kontrasepsi, kosmetik, vitamin dan suplemen makanan.

+    
Pelayanan KIE di Apotek GeWeka dilakukan oleh Apoteker/AA (dengan persetujuan
Apoteker) untuk memberikan informasi pada pasien. Pelayanan ini bisa dilakukan secara
langsung, lewat telepon atau membuat janji terlebih dahulu.
Pelayanan KIE sangat diperlukan agar pasien dapat memperoleh informasi tentang
obat dengan benar. Pelayanan KIE diberikan pada pasien resep dan non resep. Pemberian
Informasi yang harus diberikan kepada pasien meliputi :
1. Nama generik dan nama dagang beserta deskripsi fisik dan kekuatan obat
2. Aksi obat yang diharapkan dan interaksi yang mungkin terjadi
3. Bagaimana dan kapan menggunakan
4. Penggunaan khusus dan teknik monitoring yang dapat dilakukan sendiri
5. Efek samping yang biasa terjadi dan cara mengatasinya
6. Apabila obat dihentikan, bagaimana cara menghentikannya dan hubungannya
dengan obat yang baru
7. Cara penyimpanan obat
8. Lama penggunaan dan bagaimana cara mengatasi bila lupa meminum obat.
Pemberian informasi yang benar kepada pasien sangat perlu untuk menghindari
kemungkinan terjadinya kesalahan penggunaan obat dan diharapkan tujuan pengobatannya
tercapai. Untuk penderita penyakit tertentu seperti kardiovaskular, diabetes, TBC,asma dan
penyakit kronis lainnya, apoteker diharapkan dapat memberikan konseling secara
berkelanjutan. Pada proses penyampaian KIE, perlu diperhatikan tingkat pendidikannya, yang
akan mempengaruhi bahasa yang digunakan agar mudah dipahami sehingga informasi yang
diberikan dapat mencapai sasaran.


,    p   
 Apotek GeWeka juga memberikan pelayanan       untuk konsumen
dengan wilayah yang terjangkau maksimal 2 km.


-    ?   
Apotek GeWeKa menyediakan pelayanan  yaitu melakukan pelayanan
kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk kelompok lansia dan pasien
dengan pengobatan penyakit kronis lainnya.

. &   
 Apotek GeWeka menyediakan praktek dokter yaitu dokter umum dan dokter spesialis
kulit dan kelamin.

   #    
Dalam menjalankan usaha ini, diperlukan sejumlah karyawan dengan spesifikasi
sebagai berikut:
1. Apoteker penanggung jawab Apotek (APA): sejumlah satu orang yang memiliki
kemampuan dalam hal manajemen perapotekan yang mencakup manajemen personal,
administrasi, keuangan, produk dan penguasaan informasi obat
2. Asisten apoteker: sejumlah empat orang yang merupakan lulusan SMF dengan
pengalaman minimal satu tahun dan memiliki kemampuan teknis dalam penyiapan
dan peracikan obat
Pada pembukaan Apotek GeWeKa di 6 bulan yang pertama, hanya diperlukan hanya
diperlukan karyawam dengan spesifikasi seperti yang tersebut di atas. Untuk rencana
penambahan karyawan akan disesuiakan dengan kemajuan yang dicapai apotek setelah 6
bulan. Struktur Organisasi Apotek GeWeKa.

APA
(Apoteker Pengelola Apotek)
(1 orang)

AA AA AA AA
(Asisten Apoteker) (Asisten Apoteker) (Asisten Apoteker) (Asisten Apoteker)

Deskripsi kerja masing-masing:


1. Apoteker penanggung jawab Apotek
APA yang sekaligus sebagai pemilik saham mermiliki wewenang penuh dalam
pengelolaan Apotek, memiliki tugas melaksanankan tanggung jawab profesional
kefarmasian di Apotek, yang mencakup:
- pengelolaan perbekalan kesehatan dan mengontrol persediaan barang
- administrasi keuangan
- menerima resep dari pasien dan memberikannya secara langsung disertai dengan
pemberian informasi obat
- memberikan layanan kefarmasian berupa informasi obat, konsultasi, edukasi dan
monitoring penggunaan obat kepada pasien
- mengawasi dan mengontrol kinerja semua karyawan Apotek
2. Asisten Apoteker
Asisten apoteker bertugas membantu APA dan Apoteker pendamping dalam
peracikan resep dan penyediaan obat ke pasien, bertanggung jawab juga terhadap
terpeliharanya sarana dan prasarana Apotek seperti:
- Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi (narkotik, psikotropik,
statistik resep dan OGB, OWA) dan waktu kadaluarsa.
- Mendata kebutuhan obat dalam defekta dan membantu kelancaran kegiatan
pembelian.
- Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani faktur, mencatat ke dalam
buku pembelian (komputer) dan menjaga agar daftar harga tetap M .
- Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang pelayanan dan peracikan
obat.
- Mengelompokkan dan menata obat sesuai abjadnya

 *  /   
 *
 Analisis Pasar
1. Potensi pasar
Apotek GeWeKa terletak di jalan Uluwatu No 26X, kelurahan Jimbaran,
Kecamatan Kuta Selatan. Lokasi ini dianggap strategis untuk mendirikan apotek
dengan pertimbangan-pertimbangan berikut :
1. Merupakan daerah dengan kepadatan penduduk tinggi.
2. Merupakan jalur yang padat dengan asumsi tingkat kunjungan akan tinggi.
3. Merupakan salah satu daerah dengan pusat keramaian yang tinggi.
4. Berada pada jalur utama menuju tempat-tempat wisata strategis seperti Culture Park
Garuda Wisnu Kencana, Dream Land, Uluwatu dan belasan pantai dengan lokasi
surfing terbaik di dunia.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, dapat disimpulkan bahwa lokasi
apotek cukup strategis, dan secara keseluruhan dapat ditentukan target market yang
potensial bagi apotek tersebut adalah :
1. Penduduk pemukiman sekitar lokasi
2. Pasien dari klinik dan rumah sakit di sekitar apotek
3. Pasien-pasien dari sarana kesehatan umum seperti dokter-dokter yang
berpraktek di sekitar lokasi dan puskesmas.
4. Masyarakat yang bermukim di hotel atau vila-vila disekiar lokasi
5. Masyarakat non penduduk yang melintas di sekitar lokasi
6. Wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke lokasi wisata
disekitar apotek
2. Segmentasi
Apotek GWK Farma berada dikelurahan Jimbaran. Segmentasi pasar dilakukan
berdasarkan data demografi penduduk yang meliputi pembagian berdasarkan jumlah
penduduk, jenis kelamin, dan pekerjaan
Kelurahan Dauh Puri Kaja memiliki jumlah penduduk total 23.424 jiwa, dengan
segmentasi sebagai berikut:
A. Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-Laki : 12.041
Perempuan : 11383
Jumlah KK : 9182
B. Berdasarkan Pekerjaan
PNS : 389
Perdagangan : 583
Perbankan : 121
Industri : 86
Pemerintahan : 1385
Listrik/Air Minum : 213
Pengangkutan : 246
Guru : 223
Tenaga Kesehatan : 97
3. Peluang pasar
Besar kecilnya peluang pasar dapat dilihat dari faktor pendukung lain seperti
keberadaan sarana kesehatan dan kepadatan lalu-lintas yang melewati lokasi.
a. Data apotek
No Apotek Lokasi Jumlah Dokter Praktek (Praktek
Lembar Bersama)
Resep per
bulan
1 Apotek Bekul Jl. Raya 2 Tidak ada dokter praktek
Uluwatu
2 Guardian Jl. Raya Tidak ada dokter praktek
Pharmacy Uluwatu
3 Apotek Ungasan Jl. Raya 52 Tidak ada dokter praktek
Uluwatu
101X,
Ungasan
4 Apotek Undagi Jl. Kembar 520 a. dr. I Made
Farma Kampus Aryadimika, SpOG
Udayana no Spesialis
1 Jimbaran Kebidanan dan
Penyakit
Kandungan
b. drg. I. K. Putra
Wijaya
c. dr. Romy
Wound Care and
Home Visit
5 Apotek K-24 Jl. Uluwatu 390 dr. Chandra
II, kompleks
Pertokoan
Jimbaran
Arcade no 4
6 Apotek Jl. Uluwatu 50 Tidak ada dokter praktek
Edelweiss no 15
7 Apotek Dharma Jl. Uluwatu 54 Tidak ada dokter praktek
Jaya Jimbaran no 24

b. Data Puskesmas


Puskesmas Pembantu Jimbaran I
Kelurahan Jimbaran Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
c. Data praktek dokter
No Nama Dokter Alamat Praktek Waktu
Praktek
1 Dr. D. Tita Damayanti Jl. Raya Uluwatu
Gang Alas
Kusuma II
Jimbaran
2 Drg. Ni Wayan Suci Sruti Jl. Raya Uluwatu
Unggasan
3 Dr. Ida Bagus Ngurah Jl. Raya Uluwatu
Unggasan,
simpang 4
Unggasan
4 Bidan Nyonya Ketut Latri Jl. Uluwatu 132
Nindera dan toko obat Unggasan, Kuta
Selatan
5 Drg. Indah Kusuma Jl. Uluwatu 6
Unggasan, Bali
(Depan GWK)
6 Bidan Ni Nengah Supriani Jl. Raya Uluwatu
no.38 Unggasan
7 Drh. Ketut Oka Jl. Uluwatu no.88
Bukit, Jimbaran
8 Drg. G. P. Astini Jl. Uluwatu xx
9 Drh. I Ketut Citra Jl. Uluwatu no.12 Pagi & Sore
Jimbaran
10 Dr. I.W. Edi Wirawan Jl. Uluwatu no.9 Sore
Jimbaran
11 Dr. Sri Rahayu Sukanti Jl. Ugun Siwi
no.7
12 Dr. I G. AA. Anom Jl. Uluwatu no.9
Wahyuni
13 Bidan I G. AA. Tri Astuti Jl. Batas Kauh
14 Dr. I Putu Gd Adyanas Jl. Uluwatu no.59 Tiap sore,
minggu libur
15 Bidan Ni Made Sukarini Jl. Uluwatu no.79
dan toko obat anugrah
16 Dr. I G.A.N Anam Marsa Jl. Uluwatu no.30

d. Data kesehatan lain


d Klinik 24 jam SOS (Medical Service On Call), Jl. Uluwatu no.3x
Jimbaran, Bali.
l Drg. Ni Luh Patmawati
l Drg. Putu Arywana
d Klinik Rahayu Asih, Jl. Uluwatu 2 no.100k, Jimbaran
 Dr, I Made Suadi
 Dr. Dwi Rahayu S
 Dr. Ni Made Handayani
 Drg. Ni Wayan Sudani (Senin-Sabtu jam 09.00-13.00 WITA)
 Drg. Ni Putu Ratri Tinen D (Senin-Sabtu jam 16.00-22.00
WITA)
 Dr. Epi Paramarta., M.Kes., Sp.A (Senin, Rabu, Jumat jam
18.30-2100 WITA)
 Dr. Mega Antara., Sp.OG (Selasa, Kamis, Sabtu jam 19.00-
21.00 WITA)
d Kasih Ibu Hospital
l Dr. I Ketut Sudhaberata., Sp.OG (Senin Pagi/Sabtu Pagi)
l Dr. Made Primawati., Sp.OG (Selasa Pagi dan Kamis Pagi)
l Dr. I. Made Mega Antara., Sp. OG (Senin Pagi, Rabu Pagi,
Jumat Pagi, Sabtu Pagi)
l Dr. Thermiany Anggi Sundari., Sp.A ( Senin PAGI dan Sabtu
pAGI)
l Dr. DAP Masyeni., Sp.PD (Kamis pagi, Jumat Pagi, Sabtu
Pagi)
l Dr. Lifea., Sp.S (Senin Pagi/Jumat Pagi)
l Dr. I Ketut Mulyawan., Sp.THT (Senin Pagi/Jumat Pagi)
l Dr. Astika., Sp.PD ( Senin Sore dan Sabtu Sore)
l Dr. Agus Somia., Sp.PD (Selasa Sore, Kamis Sore, Jumat Sore)
l Dr. Gede Kambayana., Sp.PD (Senin Sore-Jumat Sore)
l Dr. I Made Suma Wirawan., Sp.PD (Senin Sore, Rabu Sore,
Jumat Sore)
l Dr. I Ketut Berata, Sp.OG (Selasa Sore, Kamis Sore, Sabtu
Sore)
l Dr. Made Pnmawati Senin Sore, Rabu Sore, Jumat Sore)
l Dr. AA. Made Sudiarta., Sp.A (Selasa Sore, Kamis Sore, Sabtu
Sore)
l Dr. I Gst Agung Anom Arnawa., Sp.A (Senin Sore, Rabu Sore,
Jumat Sore)
l Dr. Made Dwi Yoga., Sp.B (Senin Sore/Jumat Sore)
l Dr. Made Deker., Sp.OT (Rabu Sore)
l Dr. Kadek Sudiasa Anawan., Sp.Rad (Senin Sore/Sabtu Sore)
l Dr. Sapto Kukuh Widodo., Sp.B (Rabu Sore-Jumat Sore)
e. Data kepadatan lalu-lintas
Data kepadatan lalu-lintas
Data kepadatan lalu-lintas tiap jam :
- Motor : ± 2100
- Mobil dan bus pariwisata : ± 1000
Biaya Sewa 2 Ruko = Rp 70.000.000/tahun

You might also like