You are on page 1of 6

Penyelidikan dan Penyidikan

Istilah penyelidikan telah dikenal dalam Undang-undang No


11/PNPS/1963 tentang Pemberantasan Kegiatan Subversi, namun tidak
dijelaskan artinya. Definisi mengenai penyelidikan dijelaskan oleh
Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang Undang-undang Hukum
Acara Pidana, Pasal (5) KUHAP : Yang dimaksud dengan penyelidikan
adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan
suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan
dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur
dalam undang-undang ini.
Penyelidikan dilakukan sebelum penyidikan, penyelidikan berfungsi
untuk mengetahui dan menentukan peristiwa apa yang sesungguhnya
telah terjadi dan bertugas membuat berita acara serta laporannya yang
nantinya merupakan dasar permulaan penyidikan. Istilah penyidikan
dipakai sebagai istilah yuridis atau hukum pada tahun 1961 yaitu sejak
dimuat dalam Undang-undang No. 13 Tahun 1961 tentang ketentuan-
ketentuan Pokok Kepolisian Negara.
Penyidikan berasal dari kata "sidik" yang artinya terang. Jadi
panyidikan artinya membuat terang atau jelas. Walaupun kedua istilah
"penyidikan" dan "penyelidikan" berasal dari kata yang sama KUHAP
membedakan keduanya dalam fungsi yang berbeda, Penyidikan artinya
membuat terang Kejahatan [Belanda = "Opsporing"] [Inggris =
"Investigation"].Namun istilah dan pengertian penyidikan pada
dasarnya terbagi menjadi dua yaitu : 
1. Istilah dan pengertian secara gramatikal. Dalam kamus
besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka cetakan kedua
tahun 1989 halaman 837 dikemukakan bahwa yang dimaksud
dengan penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik yang
diatur oleh undang-undang untuk mencari dan mengumpulkan
bukti pelaku tindak pidana. Asal kata penyidikan adalah sidik yang
berarti periksa, menyidik, menyelidik atau Mengamat-amati
2. Istilah dan pengertian secara yuridis. Dalam Pasal 1 butir
(2) KUHAP dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan penyidikan
adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara
yang diatur dalam undang-undang ini untuk mengumpulkan bukti
yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana yang terjadi
dan guna menemukan tersangkanya
12 Jul 2010 17:39  

Sekedar share, perbedaan penyelidikan dan penyidikan... Semoga bermanfaat

A. PENYELIDIKAN 
I. Pengertian, Berdasarkan Pasal 1 Butir 5 Kuhap 
Adalah : Suatu tindakan untuk mencari tahu apakah suatu peristiwa / kasus akibat suatu
tindak pidana atau bukan.

II. Yang Berwenang Adalah : 


1. Kuhap, berdasarkan pasal 1 butir 4 
Yaitu : Polisi RJ dari pangkat tertinggi hingga terendah 
2. UU lain 
Yaitu :
a. Jaksa 
b. Bapepam, Adalah : Pasar Modal 
c. Tamtanal, Yaitu : Perairan termaksud angkatan laut.
d. Dll. 

III. Tugas & Wewenang : diatur dalam pasal 5 Kuhap 


Didasarkan : 
1. Karena wewenang, dan 
2. Atas perintah penyidik 

Beberapa jalur diketahuinya suatu tindak pidana, atas dasar : 


1. Laporan : a. Dari Masyarakat 
b. Dari Seseorang 
bahwa : 1) Semua anggota masyarakat dapat melakukan laporan kepada aparat
penegak hukum. 
2) Semua anggota masyarakat harus melaporkan (wajib) rencana satu tindak pidana.
Sebab, bila tidak dilapor maka mereka dapat ditahan. 
Berkaitan dengan tindak pidana umum, laporan tidak bisa dicabut kembali. 

2. Pengaduan, ada yang : 


a. Relatif 
b. Absolut 
pengaduan yang dibuat oleh orang yang dirugikan, ada yang relatif dan ada yang
Absolut 
Pengaduan bisa dicabut kembali dan pengaduan merupakan syarat di prosesnya suatu
masalah. 
Contohnya : - Delik aduan, seperti : Perzinahan 
- Delik aduan Relatif, seperti : penganiayaan ringan. 
3. Tertangkap Tangan 
Contohnya : 
a. Ditangkap pada saat mencongkel kaca spion mobil 
b. Anak-anak yang mabuk. 
4. Informasi Dalam Arti Khusus. 
Contohnya : 
a. Surat kaleng 
b. Lewat media massa.

B. PENYIDIKAN 
I. Pengertian, berdasarkan Pasal 1 Butir 2 Kuhap 
Adalah : Suatu tindakan dari para aparat penegak hukum dalam. 
1. Tugas utamanya, yaitu : 
a. Mencari dan menemukan serta mengumpulkan bukti 
b. Mencari tahu siapa pelaku tindak pidana.
2. Kadang kala, yaitu : 
Mencari tahu siapa korban (kemungkinan) 

II. Yang Berwenang, adalah : 


1. Kuhap, berdasarkan Pasal 1 Butir 1 Jo Pasal 6 
Yaitu : a. Polisi : Pembantu Letnan Dua 
PP No. 27 / 1983 (AIPPA)
b. PPNS : II/b Saryana Muda ( Pangkat Minimum ) 
Yaitu : 1) Tidak boleh menahan orang 
2) Boleh dengan upaya paksa tetapi tertentu saja.
3) Kewenangannya terbatas. 
- Penyita, Penggeledahan (Bea Cukai) 
- Karantina = Penahanan tanpa batas waktu ( imigrasi ) 
2. UU Lain, Yaitu : 
Jaksa, untuk Tindak Pidana Khusus 
Seperti : 1) Tindak Pidana Korupsi 
2) Tindak Pidana Subversi 
3) Tindak Pidana Ekonomi 

Kewenangan jaksa sama dengan kewenangan polisi, tapi terbatas untuk tindak pidana
khusus saja.
Kenapa kewenangan jaksa sama dengan kewenangan polisi ? 

Karena, dalam : 
1) Pasal 284 Kuhap (dibaca) ...........
2) UU kejaksaan No. 7/1995, isinya bahwa : jaksa diberi wewenang dalam tindak pidana
khusus karena memerlukan penelitian khusus.
Bahwa : tidak ada batasan kewenangan jaksa dan kewenangan polisi dalam tindak
pidana korupsi, maka siapa yang lebih cepat menangani kasus korupsi, dialah yang
melaksanakan kewenangan. 

III. Tugas dan Wewenang, diatur Dalam Pasal 7 Kuhap :


1. Tidak dimiliki oleh penyidik, karena : tersangka tidak ada di dalam penyelidikan baru
adanya tersangka di penyidikan.
2. Dalam rangka mencari dan menemukan bukti.

Barang bukti ( BB ), terdiri dari :


1. Alat bukti ( Baca Pasal 184 Kuhap ) , yang termasuk adalah : 
a. Keterangan saksi
b. Keterangan ahli 
c. Surat 
d. Petunjuk 
e. Keterangan terdakwa 
2. Barang bukti 
Kapan suatu perkata dihentikan penyidik oleh polisi ? 
1. Jika tidak terbukti, maka penyidikan dapat dihentikan 
2. Bukan perkara pidana 
3. Ne bis in dem, terdapat dalam pasal 76 Kuhap 
4. Tersangka meninggal, terdapat dalam pasal 77 Kuhap 
5. Daluarsa, terdapat dalam Pasal 70 Kuhap 

SP3 kepanjangan dari : 


Surat perintah penghentian penyidikan berubah menjadi surat penetapan penghentian
penyidikan

Minggu, 04 April 2010

PERBEDAAN PENYIDIKAN DAN PENYELIDIKAN

Nama : Humaera

Nim : 07120010

PERBEDAAN PENYIDIKAN DAN PENYELIDIKAN

PENYELIDIKAN

Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu
peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan
penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini.

Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu
peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan
atau ditingkatkan ke tahap penyidikan.

penyelidikan adalah tindakan kepolisian dalam menentukan ada tidaknya unsur pidana dari
suatu kejadian. Mengapa dibutuhkan penyelidikan? Karena tidak semua kejadian yang
dilaporkan mengandung unsur pidana, sebagai contoh 'kebakaran', beda dengan 'pembakaran'.
Apabila diselidiki tidak ditemukan tanda-tanda kesengajaan, didukung saksi mengatakan bahwa
kelalaian korban sendiri, maka proses tidak akan berlanjut ke tahap Penyidikan.

Pasal 1 angka 5 KUHAP, memberikan pengertian terhadap penyelidikan sebagai berikut:

“Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu
peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan
penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini.”

Ruang lingkup penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan
menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau
tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini. Penyelidik
karena kewajibannya mempunyai wewenang menerima laporan, mencari keterangan dan
barang bukti, menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa tanda
pengenal diri, dan mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggungjawab.

Dalam hal penggunaan istilah penyelidikan di dalam praktek lebih sering digunakan istilah
reserse. Dimana tugas utamanya adalah menerima laporan dan mengatur serta menyetop orang
yang dicurigai untuk diperiksa. Jadi berarti penyelidikan ini tindakan mendahului penyidikan.
Kalau dihubungkan dengan teori hukum acara pidana seperti yang dikemukakan oleh Van
Bemmelen, maka penyelidikan ini maksudnya ialah tahap pertama dalam tujuh tahap hukum
acara pidana, yang berati mencari kebenaran.(Andi Hamzah: 2004, 118)

Namun, penyelidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bidang penyidikan.

Menurut M. Yahya Harahap, tindakan penyelidikan lebih dapat disamakan dengan tindakan
pengusutan sebagai usaha mencari dan menemukan jejak berupa keterangan dan bukti-bukti
sesuatu peristiwa yang diduga merupakan tindak pidana.

Sedangkan yang melakukan tugas penyelidikan adalah penyelidik yang di atur dalam Pasal 1
angka 4 KUHAP, yaitu: “Penyelidik adalah pejabat polisi negara Republik Indonesia yang diberi
wewenang oleh undang-undang ini untuk melakukan penyelidikan.”

Berdasarkan ketentuan Pasal 16 ayat (1) KUHAP, untuk kepentingan penyelidikan, penyelidik
atas perintah penyidik dapat melakukan penangkapan. Namun untuk menjamin hak-hak asasi
tersangka, perintah penangkapan tersebut harus didasarkan pada bukti permulaan yang cukup.
Namun untuk menjamin hak-hak asasi tersangka, perintah penangkapan tersebut harus
didasarkan pada bukti permulaan yang cukup.

PENYIDIKAN

Menurut Pedoman Pelaksanaan KUHAP, penyelidikan merupakan salah satu cara atau metode
atau sub daripada fungsi penyidikan yang mendahului tindakan lain, yaitu penindakan yang
berupa penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan, pemeriksaan surat, pemanggilan,
tindakan pemeriksaan, dan penyerahan berkas kepada penuntut umum Jadi sebelum melakukan
penyidikan, dilakukan lebih dulu penyelidikan oleh pejabat penyelidik, dengan maksud dan
tujuan mengumpulkan bukti permulaan atau bukti yang cukup agar dapat dilakukan tindak
lanjut penyidikan.

Penyidikan, kata dasarnya "sidik", artinya proses mencari tahu, menelusuri, atau menemukan
kebenaran tentang hal yang disidik.

Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam
undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat
terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.

Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti
yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna
menemukan tersangkanya. (Pasal 1 KUHAP)

Penyidikan adalah kegiatan Polisi dalam membuat terang suatu kasus yang terjadi dengan
mengumpulkan alat bukti yang sah, baik berupa barang bukti, keterangan saksi, keterangan
saksi ahli, surat, dsb.

Diposkan oleh AIRA di 01.50

You might also like