Professional Documents
Culture Documents
1: 143-
143-150
Abstrak
Putaran kritis ini berkaitan erat dengan adanya getaran dimana getaran adalah gerak bolak-
balik secara periodik yang melalui suatu titik keseimbangan. Getaran menghasilkan suatu amplitudo
atau simpangan maksimum dari suatu getaran yang cukup untuk menentukan suatu fungsi dari sistem
mekanis. Getaran yanberhubungan dengan harga-harga frekuensi, amplitudo, kecepatan dan
percepatan. Simpangan (amplitudo) dari getaran pada kecepatan-kecepatan kritis mencapai keadaan
yang membahayakan hanya jika amplitudo dari getaran terjadi pada waktu yang relatif cukup lama.
Alat uji ini menggunakan sistem control dan sistem pembacaan dengan menggunakan PLC
(Programmable Logic Controller) model KEYENCE KV 24AR, Sensor cahaya (Fiberoptic)
KEYENCE type FU 49, Sensor tekanan (high tension) KEYENCE type AT-204, Dual Display Digital
Sensor Amplifier model FS-V21 DUAL DIGITAL FIBEROPTIC SENSOR (KEYENCE), Digital
Meter Monitor model KEYENCE RV-10 monitor pembaca simpangan poros saat berputar. Speed
Controller DVUS825L1 selector switch pengatur putaran motor. Power Suply Type S82K-00724
OMRON dengan input 100-240 V AC dan output 24 V DC.
k
ωn =
M
185
Zona Teknik ISSN 1978 – 1741 Volume 3 No. 1: 143-
143-150
menjadi negatif yang ditunjukkan oleh cabang melalui kecepatan kritisnya secara tepat.
sebelah kanan dari kurva garis utuh pada Dalam persamaan k = F/y = Mg / yst , maka :
gambar 3.2. Selanjutnya dilihat dari persamaan
(3.2) bahwa pada waktu ω menjadi sangat
g
besar, y akan menuju –e. ωn =
y st
+y
186
Zona Teknik ISSN 1978 – 1741 Volume 3 No. 1: 143-
143-150
Mga 3 b 3 5 pd
yst = M p = 9,74 x 10
3EIL3 Np
Dimana :
M p = Momen puntir (N.mm)
dan
Pd = Daya rencana (Kw)
3EIL3 Np = Putaran poros (Rpm)
ωn = Untuk menentukan diameter poros (2.8)
terlebih
Ma 3 b 3
dahulu menentukan harga dari Tegangan
Geser bahan :
Puley
Puley yang akan digunakan dalam
τB
rancang bangun ini dipilih dengan
menyesuaikan dengan nilai putaran kritis dari
τa =
sf 1 x sf 2
poros yang akan digunakan. Pemilihan puley
ini dipilih karena lebih banyak keuntunganya
dibandingkan dengan menggunakan roda gigi Dimana :
karena beban yang diputar tidak terlalu berat, τ a = Tegangan geser (kg/mm²)
disamping suara yang lebih halus
τB = Kekuatan tarik bahan (kg/mm²)
187
Zona Teknik ISSN 1978 – 1741 Volume 3 No. 1: 143-
143-150
Pada bantalan jenis ini terjadi gesekan = 0,6 – 0,8 dipilih 0,6 kg/mm²
luncur antara poros dan bantalan karena
permukaan poros bertumpu dengan Dari harga persamaan diatas maka kita dapat
permukaan bantalan hanya saja diantara menentukan panjang bantalan ( l ) yang dipilih
keduanya diperantarai oleh pelumas bila :
dalam kondisi berputar.
L
l = x ds
b) Bantalan gelinding (rolling bearing) d
Pada bantalan ini terjadi gesekan antara bagian Dimana :
yang berputar dengan yang diam melalui ds = Diameter poros penghubung (mm)
elemen gelinding seperti Bola(peluru), Roll
jarum dan Roll bulat. 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Atas dasar arah beban terhadap poros
Perencanaan daya motor listrik
Bantalan radial
Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah Panjang maximal shaft/poros yang dapat
tegak lurus terhadap sumbu poros. Seperti digunakan (L) = 1000 mm
radial ball bearing merupakan jenis bantalan Diameter shaft/poros yang direncanakan
gelinding untuk gaya yang kecil, roller (d) = 20 mm
bearing merupakan jenis bantalan gelinding Masa dari poros dan beban yang dapat diuji
untuk gaya besar, dan sliding bearing. (maximal)
(M) = 3,681 kg
Bantalan aksial Asumsi Putaran maximal pada motor (putaran
Arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu save)
poros. Seperti : axial ball bearing untuk gaya (N) = 1000 rpm
yang besar, dan tapper bearing untuk gaya
yang kecil.
EI
Bantalan gelinding khusus
ω n = 9,87
ML3
Bantalan ini dapat menumpu beban yang dimana,
arahnya sejajar dan tegak lurus terhadap
sumbu poros seperti : axial radial ball ω n = kecepatan kritis, rad/det
bearing. E = modulus kekenyalan dari poros, Pa
I = momen kelembaman dari luar
Untuk mengetahui kemampuan bahan yang penampang poros
dipilih maka diambil persamaan : πd 4 /64 dimana d = diameter poros, m
g = percepatan gaya tarik bumi
L 1 τa = 9.806 m/det2
= x M = massa dari poros, kg
d 5,1 Pa L = jarak antara bantalan-bantalan
Dimana : Maka :
L
= Kemampuan bahan bantalan 4
d 3 ,14 x 0 , 2
I =
τa = Tegangan geser poros (kg/mm²) 64
Pa = Tekanan maksimum yang diizinkan I = 0,0000785
(kg/mm²)
188
Zona Teknik ISSN 1978 – 1741 Volume 3 No. 1: 143-
143-150
EI
ω n = 9,87 Dimana :
ML3 Percepatan grafitasi = 9,8 m/dt²
16249500
ωn = 9,87 = 20737,397 rps /
T=Fxr
3,681
Dimana :
345,62 rpm
T = Momen puntir (N.m)
F = W tot = Gaya
Dengan didapat nilai putaran kritis diatas maka tahanan pada berat (kg)
penggunaan motor harus dipilih diatas nilai r = Jari-jari shaft poros (m)
perencanaan tersebut.
Karena pada perencanaan ini yang digerakan T = 36,07 x 0,01
adalah poros dan beban yang ada padanya, = 0,3607 Nm
maka berat poros paling maximal yang dapat
digunakan adalah : Dengan didapatnya nilai persamaan diatas,
π maka untuk menentukan daya motor listrik
W =
2
xd x ρ xL yang akan digunakan adalah :
4
dimana :
2 x π xNxT
P= .
d = Diameter poros (mm) 60
L = Panjang poros (mm) 2 x 3 ,14 x 1000 x 0 , 3607
−6 P =
ρ = 7,9 x 10 kg/mm (massa jenis 60
bahan Steel) P = 37,75 Watt = 0,0377 Kw
Maka : Sehingga besar daya rencana motor yang
akan digunakan adalah
3,14 2 −6
w = x 20 x 7,9 x 10 x 1000
4 Pd = Fc x P
Dimana :
= 2,481 kg Fc = Factor koreksi daya normal
(1,0 – 1,5) diambil 1,05
Jadi berat keseluruhan massa yang dapat P = Daya motor yang direncanakan (kw)
digunakan pada alat ini adalah :
Maka :
Bila pada pengujian dengan menambah beban Pd = 1,05 x 0,0377
pada poros atau porosnya sendiri yang Pd = 0,0395 kw
digunakan lebih berat, maka beban
penambahan tersebut hanya diizinkan dengan 0 , 0395
berat maximal = 1,2 kg P = = 0,053 Hp
0 , 746
W tot = 2,481 + 1,2
= 3,681 x 9,8 = 36,07 N Perhitungan bearing pada poros transmisi
189
Zona Teknik ISSN 1978 – 1741 Volume 3 No. 1: 143-
143-150
L 1 τa 5. Kesimpulan
= x
d 5,1 Pa 1. Secara garis besar cara kerja alat ini adalah
memanfaatkan putaran dari elektrik motor
yang dinaikkan putarannya dengan
Dimana : mengunakan puley guna diteruskan untuk
L memutar sebuah poros yang akan di uji.
= Kemampuan bahan bantalan 2. Sedangkan fungsi dari alat ini untuk
d mengetahui batas maximal
τa= Tegangan geser poros kemampuan/kestabilan sebuah poros uji
(kg/mm²) pada putaran tertentu, dengan cara
membaca simpangan amplitudo yang
Pa = Tekanan maksimum yang
terjadi atau lenturan pada poros terhadap
diizinkan (kg/mm²)
sumbu utama poros.
= 0,6 – 0,8 dipilih 0,6 kg/mm²
Maka :
Daftar Pustaka
L 1 8,46
= x A.r Holowenko, (1985) Dinamika Permesinan.
d 5,1 0,6 Jakarta : Erlangga
= 2,76 Goerge H Martin, (1994) Kinematika dan
Dinamika Teknik, edisi ke dua.
Dari harga persamaan diatas maka kita dapat Jakarta : Erlangga.
menentukan panjang bantalan ( l ) yang dipilih RS. Khurmi : J.K Gupti (1980). Tech.
: Machine Design. New delhi :
Eurasia
L Sularso, Kiyokatsu suga, (1994). Dasar
l = x ds
d Perencanaan Dan Pemilihan
= 2,76 x 17 Elemen Mesin. Jakarta : PT.
= 46,9 mm Pradnya Paramita
Stolk, (1993). Elemen Mesin.(Alih Bahasa
Dimana : Hendarsin, Abdul Rachman).
ds = Diameter poros penghubung (mm) Jakarta : Erlangga
190
Zona Teknik ISSN 1978 – 1741 Volume 3 No. 1: 143-
143-150
191