Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
kita ketahui sebagai sesuatu yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup.
dari kata karbo (unsur karbon) dan air (hidrat = H2O). Secara sederhana
menengah (pati untuk tumbuhan dan glikogen untuk hewan dan manusia).
1
Cn(H2O)n atau CnH2nOn
(pembawa genetika), gentomisin yang berfungsi untuk obat. gula dan pati
1.2.1. Klasifikasi
1.2.2. Karakteristik
1.2.3. Fungsi
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
2
1.4.2. Manfaat dari pembaca, pengkajian ini dapat digunakan sebagai
BAB I Penduhuluan
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
BAB IIPembahasan
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Daftar Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
3
1.1. Klasifikasi karbohidrat
stereokimia.
Contoh : Dextrin
4
sekunder dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka
glikosida.
menjadi 2 yaitu :
tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang
5
terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan
digolongkan menjadi:
6
Contoh monosakarida
7
3. memiliki perbedaan properti (sifat).
tumpang tindih
8
Contoh enantiomer dari gula triosa (perhatikan perbedaan susunan
1.1. Monosakarida
aktifnya, yang bisa berupa aldehida atau keton. Ini kemudian bergabung,
9
Selanjutnya, tiap atom karbon yang mengikat gugus hidroksil
berlainan.
10
D-glukosa (perhatikan bahwa glukosa mengalami siklisasi membentuk
struktur cincin)
ketoheksosa.
struktur cincin)
11
Gula ini tidak ditemukan tersendiri pada sistem biologis,
berarsis lingkaran)
12
Karena merupakan penyusun kerangka RNA maka ribosa
1.1. Disakarida
1.3.1.1. β maltosa
13
β-maltosa (ikatan antara kedua monosakarida merupakan ikatan
1.3.1.2. Selulosa
14
1.3.1.3. Pati (polisakarida)
Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah
penting.
15
mengandung pati, karena ter-/dicampur dengan protein,
tepung kanji.
16
1.1.2. β-laktosa
menjadi glukosa.
C1-4)
1.1.3. Sukrosa
17
Sukrosa (berbeda dengan maltosa dan laktosa, ikatan
18
Struktur amilosa (perhatikan bahwa amilosa tidak bercabang)
19
Glikogen merupakan polimer glukosa dengan ikatan α (1-6).
1.2.3. Selulosa
terbanyak.
20
1.4.4. Khitin
besi, pertama kali diteliti oleh Bracanot pada tahun 1811 dalam
tidak hanya terdapat pada kulit dan kerangkanya saja, tetapi juga
21
monomernya terangkai dengan ikatan glikosida pada posisi b-(1-
terikat pada atom karbon yang kedua pada khitin diganti oleh
larut dalam air, asam anorganik encer, alkali encer dan pekat,
22
Stuktur dari mukopolisakarida
Contoh yang lain adalah glikoprotein, suatu protein yang mengikat unit
23
Glikoprotein
24
Pada bagian-bagian terdahulu Anda telah mempelajari berbagai
trifosfat (ATP).
serta dari glukosalah semua bentuk karbohidrat lain dalam tubuh dapat
mamalia (kecuali hewan pemamah biak) dan bahan bakar universal bagi
janin. Unsur ini diubah menjadi karbohidrat lain dengan fungsi sangat
serta proteoglikan.
25
juga interelasi dan mekanisme yang mengatur arus metabolit melewati
lintasan tersebut.
fosforilasi oksidatif.
26
Siklus asam sitrat sebagai lintasan amfibolik dalam metabolisme
(perhatikan jalur persimpangan jalur katabolisme dan anabolisme) (dipetik
dari: Murray dkk. Biokimia Harper)
27
suatu produk umum yaitu Asetil KoA, yang kemudian akan
28
2H
2CO
ATPPencernaan
Gula Asam
Katabolisme
Asetil
Lipid
Karbohidrat KoAdan
sederhana
2 Protein
Asam lemak +
absorpsi
(terutama
amino
Siklus glukosa)
asam
gliserol
sitrat
+
gliserol
29
Ilustrasi skematis dari lintasan metabolik dasar
30
5. Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber
energi.
31
Beberapa jalur metabolisme karbohidrat
1.1. Glikolisis
dalam siklus asam sitrat (Siklus Kreb’s). Selain itu glikolisis juga menjadi
laktat adalah:
32
Glukosa + 2ADP +2Pi 2L(+)-Laktat +2ATP +2H2O
33
Heksokinase dihambat secara alosterik oleh produk reaksi glukosa 6-
fosfat.
Mg2+
fosfat
34
5. Gliseraldehid 3-fosfat dapat berubah menjadi dihidroksi aseton
H+
kepada NAD.
(+3P)
Catatan:
35
molekul dihidroksiaseton fosfat juga berubah menjadi 1,3-
dalam reaksi lebih lanjut dengan ADP, yang dikatalisir oleh enzim
fosfogliserat.
Catatan:
3-fosfogliserat ↔ 2-fosfogliserat
36
pendistribusian kembali energi di dalam molekul, menaikkan valensi
Mn2+.
piruvat. Reaksi ini disertai kehilangan energi bebas dalam jumlah besar
Catatan:
sehingga total hasil energi pada tahap ini adalah 2 x 1P = 2P. (+2P)
dicegah. Piruvat akan direduksi oleh NADH menjadi laktat. Reaksi ini
37
Dalam keadaan aerob, piruvat diambil oleh mitokondria, dan setelah
mitokondria untuk oksidasi melalui salah satu dari reaksi ulang alik
(shuttle).
Kesimpulan:
38
Dalam jalur ini, piruvat dioksidasi (dekarboksilasi oksidatif)
Kreb’s. Jalur ini juga merupakan konversi glukosa menjadi asam lemak
karbohidrat.
39
3. Selanjutnya dengan adanya KoA-SH, asetil lipoamid akan diubah
tereduksi.
40
Lintasan oksidasi piruvat (dipetik dari: Murray dkk. Biokimia Harper)
Siklus ini juga sering disebut sebagai siklus Kreb’s dan siklus asam
sebagaian besar energi yang tersedia dari bahan baker jaringan, dalam
41
bentuk ATP. Residu asetil ini berada dalam bentuk asetil-KoA (CH3-
bersama untuk oksidasi karbohidrat, lipid dan protein. Hal ini terjadi
menjadi asetil KoA atau intermediat yang ada dalam siklus tersebut.
42
kegiatan enzim dehidrogenase spesifik. Unsur ekuivalen pereduksi ini
siklus tersebut.
Lintasan detail Siklus Kreb’s (dipetik dari: Murray dkk. Biokimia Harper)
43
Reaksi-reaksi pada siklus asam sitrat diuraikan sebagai berikut:
karbon ke karbon di antara atom karbon metil pada asetil KoA dengan
membentuk sitril KoA, diikuti oleh hidrolisis ikatan tioester KoA yang
44
Isositrat
HH2O
2
O Sitrat
Sis-akonitat
(terikat enzim)
NADH + H+
45
(terikat enzim)
keseluruhan reaksi.
sintetase).
46
Dalam siklus asam sitrat, reaksi ini adalah satu-satunya contoh
malat.
47
Enzim fumarase juga mengkatalisir penambahan unsure-unsur air
asetil-KoA yang dikatabolisir dalam siklus asam sitrat. Dalam hal ini
siklus ini).
48
esterifikasi ADP menjadi ATP dalam proses fosforilasi oksidatif.
pada tingkat siklus itu sendiri (pada tingkat substrat) pada saat suksinil
49
mitokondria, berbeda dengan enzim-enzim lain yang ditemukan pada
matriks.
NAD+.
50
protein yang sama seperti enzim mitokondria yang mempunyai nama
asetil-KoA yang dikatabolisir dalam siklus asam sitrat. Dalam hal ini
berenergi tinggi selanjutnya akan dihasilkan pada tingkat siklus itu sendiri
(pada tingkat substrat) pada saat suksinil KoA diubah menjadi suksinat.
sitrat adalah:
51
Satu siklus Kreb’s akan menghasilkan energi 3P + 3P + 1P + 2P + 3P =
12P.
Kalau kita hubungkan jalur glikolisis, oksidasi piruvat dan siklus Kreb’s,
akan dapat kita hitung bahwa 1 mol glukosa jika dibakar sempurna
1. Glikolisis : 8P
2. Oksidasi piruvat (2 x 3P) : 6P
3. Siklus Kreb’s (2 x 12P) : 24P
Jumlah : 38P
1.1. Glikogenesis
KoA. Akhirnya asetil KoA masuk ke dalam rangkaian siklus asam sitrat
yang ada akan disimpan dalam bentuk glikogen. Proses anabolisme ini
dinamakan glikogenesis.
dalam tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini
jumlah 1%. Akan tetapi karena massa otot jauh lebih besar daripada hati,
52
maka besarnya simpanan glikogen di otot bisa mencapai tiga sampai
khususnya pada saat di antara waktu makan. Setelah 12-18 jam puasa,
hampir semua simpanan glikogen hati terkuras habis. Tetapi glikogen otot
lazim terjadi juga pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir
1,6-bifosfat.
Glukosa 1-fosfat
53
3. Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP)
54
Lintasan glikogenesis dan glikogenolisis (dipetik dari: Murray dkk. Biokimia
Harper)
55
ada sebelumnya (disebut glikogen primer) harus ada untuk memulai
Glikogen Glikogen
Residu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi 14 untuk
56
Biosintesis glikogen (dipetik dari: Murray dkk. Biokimia
Harper)
linier dapat putus dari glikogen induknya dan berpindah tempat untuk
1.1. Glikogenolisis
57
Untuk memutuskan ikatan glukosa satu demi satu dari glikogen
glukosil terminal pada rantai paling luar molekul glikogen dibuang secara
berurutan sampai kurang lebih ada 4 buah residu glukosa yang tersisa
Glikogen Glikogen
58
Tahap-tahap glikogenolisis (dipetik dari: Murray dkk. Biokimia Harpe
1.2. Glukoneogenesis
energi. Jika lemak juga tak tersedia, barulah memecah protein untuk
tubuh.
59
Secara ringkas, jalur glukoneogenesis dari bahan lipid maupun
asetil KoA masuk dalam siklus Kreb’s. Sementara itu gliserol masuk
siklus Kreb’s.
60
Lintasan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein. Perhatikan jalur
61
Glukoneogenesis dari bahan protein. Dalam hal ini protein telah dipecah
menjadi berbagai macam asam amino (dipetik dari: Murray dkk. Biokimia
Harper)
BAB III
62
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
1.2. Saran
kita.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat
63
http://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat
http://www.pssplab.com/journal/03.pdf
http://www.pdf-search-engine.com/
64