Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 . Latar belakang masalah
Kehidupan manusia tiada terlepas dari sejarah kehidupan, karena dengan sejarah itu
manusia dapat menjadikan tolak ukur untuk melakukan suatu tindakan dimasa
sekarang, apakah baik atau sebaliknya, sehingga dapat menghasilkan hasil yang
maksimal.
Sejarah adalah suatu peristiwa yang telah terjadi di masa lampau, yang merupakan
bagian dari kehidupan manusia, sejarah itu diisi tergantung pada pembuat sejarah
apakah diisi dengan tinta sejarah yang bermanfaat atau sebakliknya. Hingga sampai
saat ini pun sebenarnya kita juga sedang membuat sejarah tentang kehidupan kita
untuk generasi penerus kita baik itu untuk anak dan cucu kita dan semua orang yang
terlibat dalam aktivitas kehidupan kita. Secara tidak langsung kita ada pada saat ini
merupakan sejarah dari orang tua kita, orang tua kita ada dari orang tua kita
sebelumnya dan begitulah seterusnya.
Peristiwa sejarah meliputi berbagai aktivitas manusia semua bidang manusia salah
satunya adalah landasan sejarah dalam bidang pendidikan yang merupakan
pembahasan makalah ini. Pendidikan merupakan hasil sejarah orang – orang sebelum
kita yang berjasa dalam bidang sejarah, oleh karena itu dengan adanya landasan
sejarah pendidikan di masa lalu bisa dijadikan gambaran untuk melakukan pendidikan
dimasa sekarang. Sehingga dalam pelaksannan pendidika dapat mengarah pada tujuan
sebenarnya pendidikan itu.
c. Masa perjuangan
d. Masa pembanguna
1.3. Metode
Dalam pembuatan makalah ini kami mengunakan metode literatur dengan mengunakan
beberapa sumber buku yang berkaitan dengan masalah sejarah pendidikan baik itu
sejarah pendidikan dunia maupun secara nasional berupa sejarah perjuangannya dalam
pendidikan.
1.4. Tujuan
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok yang harus diskusikan
dari mata kuliah landasan pendidikan di semester dua jurusan PAI. Selain itu juga untuk
menambah pengatahuan kami mengenai masalah sejarah pendidikan sehingga kami bisa
menjadikan baro meter sejarah tersebut untuk melaksanakan pendidikan sekarang ini.
BAB II
PEMBAHASAN
LANDASAN SEJARAH
A. Sejarah pendidikan dunia
Umur sejarah pendidikan dunia sudah panjang sekali. Mulai dari zaman purba dan zaman
yunani purba, kemudian zaman hellenisme tahun 150-500 SM, ke zaman pertengahan
tahun 500-1500-an, zaman reformasi dan kontra reformasi pada tahun 1600-an. Sejarah
pada zaman purba Pendidikan pada zaman ini belum banyak memberikan kontribusinya
kepada pendidikan pada zaman sekarang. Oleh sebab itu pendidikan pada zaman-zaman
ini diragukan. Sejarah Pendidikan pada zaman yunani purba dipengaruhi oleh ahli
pendidiknya pada waktu itu seperti :
a. Membentuk warga negara secara teoritis dan praktis, untuk mengabdi pada
negaranya oleh sebab itu pendidikan diselengaran oleh negara.
4. Aristoteles berpendapat bahwa dalam pendidikan itu harus mngenal pembawaan dan
kecenderungan anak, supaya ia mendapat bimbingan sebaik – baiknya, dengan latihan
dan pembisaan untuk menanamkan kebaikan pada anak akan menambah pengetahuannya
akan kebaikan itu.
1. Prancis Bacon adalah tokoh pendidikan pada zaman Realisme ini yang pertama
menggunakan metode induktif. Pendapat Bacon adalah sebagai berikut:
b. Alam lingkungan adalah sumber pengetahuan yang bisa didapat lewat alap-alat
indra.
1. Jangua Linguarum reserata atau pintu terbuka bagi bahasa, tahun 1631. adalah
buku pelajaran bahasa, yaitu cara untuk memudahkan mempelajri bahasa latin,
dengan jalan menuliskan bahasa latin pada sebelah kiri dan bahasa daerahnya
disebelah kanan.
a. Belajar melelui peragaan atau cari sendiri di alam terbuka dengan observasi atau
penelitian sehingga anak-anak akan mendapat jawaban dari alam itu sendiri.
b. Pelajaran harus maju selangkah demi selangkah, dari yang mudah ke yang sukar.
c. ekspresi dengan kata merupakan hal yang penting untuk mengetahui apa yang
telah mereka fahami.
Dengan tokohnya :
1. John Locke.
Teorinya yang terkenal adalah teori tabularasa atau a blank sheet of paper.
Mendidik adalah menulis kertas putih itu. manusia tidak mewarisi pengetahuan,
tetapi pengetahuannya sendiri. Aufklarung adalah keadaan jiwa manusia setelah
diterangi oleh intelek.
c. Berfikir.
Selanjutnya pada abad ke-18 ini muncul pula aliran baru yaitu naturalis sebagai reaksi
terhadap aliran rasionalis. Tokohnya
1. J.J Rousseau. Naturalisme menentang kehidupan yang tidak wajar sebagai akibat dari
Rasionalisme, seperti gaya hidup yang diperhalus, cara hidup yang dibuat-buat, sampai
dengan korupsi. Naturalisme menginginkan keseimbangan antara kekuatan rasio dengan
hati. Pembaharuan pendidikan Rousseau menulis buku dengan judul Emile. Dituliskan
kalimat inti dari maksud bukunya yaitu: segala sesuatu adalah baik ketika ia baru keluar
dari alam dan segala sesuatu menjadi jelek manakala ia sudah berada di tangan manusia.
Rousseau ingin kembali ke alam yang wajar, pendidikan alam, alamlah yang menjadi
guru.
2. Asas aktifitas
3. Asas individualis
Pada abad ke-19 Zaman developmentailisme, penganut aliran ini memandang proses
pendidikan sebagai suatu perkembangan jiwa. Pendidikan adalah suatu proses
perkembangan yang berlangsung dalam setiap individu. Tokoh-tokoh aliran ini ialah
2. Herbart yang menginginkan pembentukan manusia yang susila yang bermoral tinggi.
Tujuan pendidikannya ialah membentuk watak susila, melaui pengembangan minat yang
seluas-luasnya. Dasar teori pemikiran Herbert adalah psikologi asosiasi. Tanggapan yang
jelas akan membuat hubungan atau asosiasi Herbartsering pula disebut Psikologi
Tanggapan.
1. Persiapan
2. Presentasi
3. Asosiasi
4. Generalisasi
5. Aplikasi
3. Frobel bermaksud mengembangkakn semua kapasitas dan kekuatan yang laten pada
anak-anak. Frobel yakin, anak-anak lahir berbekal potensi-potensi. Tujuan pendidikannya
adalah mengembangkan semua potensi itu akan menjadi aktual.
Pendidikan probel adalah perkembangan yang diawasi. Titik berat pendidikannya adalah
kreativitas. Artinya agar pendidikan anak berhasil dengan baik, dibutuhkan kreaifitas
anak itu sendiri mengembangkan dirinya. Tujuan akhir pendidikan Frobel adalah
mencapai integritas diri dengan alam atau kosmos ini, sesuai dengan kehendak Tuhan
penciptanya.
Tokoh terakhir dari aliran developmental adalah Stanli Hall. Tujuan pendidikannya
adalah mengembangkan semua kekuatan-kekuatan yang ada sehingga memperoleh
keperibadian yang harmonis. Dari keempat pandangan tokoh pendidik
developmentalisme ini dapat disarikan konsep-konsepnya sebagai berikut:
1. Pendidikan sekuler
2. Pendidikan jasmani
3. Pendidikan kejuruan
2. Pendidikan kewarganegaraan
3. Lagu-lagu kebangsaan
4. Sejarah negara
5. geografi Negara
6. Pendidikan jasmani
Di Jerman oleh Hitler, di Italia oleh Musolini, dimana pendidikan nasional juga digerakan
diluar sekolah. Akibat negatif pendidikan ini adalah munculnya Chaufinisme di Jerman,
yaitu kegilaan terhadap tanah air, yang menimbulkan bencana perang dunia I.
Abad ke-19 ditandai oleh liberalisme dan positivisme. Bukti-bukti liberalisme antara lain
sekolah sekolah dipakai untuk memperkuat kedudukan penguasa pemerintahan.yang
banyak pengetahuan dialah yang berkuasa, yag mengarah ke individualisme.
a. Aspek Psikologis
b. Aspek Sosiologis
Ahli pendidik lain yang juga terkenal pada abad ke-20 adalah Maria Montessori, Ovide
Decroly, dan Hellen Parkurst. Montessori. Masa peka ini memberi dorongan untuk aktif
sendiri. Sekolah perlu menyediakan bermacam-macam alat untuk:
3. Belajar bahasa
a. Pendidikan sekuler
b. Pendidikan jasmani
c. Pendidikan kejuruan
b. Pendidikan kewarganegaraan
c. Lagu-lagu kebangsaan
d. Sejarah negara
e. geografi Negara
f. Pendidikan jasmani
Di Jerman oleh Hitler, di Italia oleh Musolini, dimana pendidikan nasional juga digerakan
diluar sekolah. Akibat negatif pendidikan ini adalah munculnya Chaufinisme di Jerman,
yaitu kegilaan terhadap tanah air, yang menimbulkan bencana perang dunia I.
d. Membiayai diri sendiri dengan semboyan cari sendiri dan kerja sendiri
g. Menyesuaikan pendidikan
h. Membiasakan bekerja
Tokoh pendidik nasional berikutnya adalah Ki Hajar Dewantara, yang mendirikan Taman
Siswa di Yogyakarta. Dalam mempelajari Taman Sioswa akan di temui asa-asa Taman
Siswa 1922 dan dasar-dasar Taman Siswa 1947. Pada tahun 1922 Taman Siswa bersikap
“non-Cooperation”, tidak mau bekerja sama denagn penjajah bahkan diberi subsidi pun
tidak bersedia. Setelah Indonesia merdek, maka asa Taman Siswa 1922 itu disesuaikan
denagn perubahan tujuanperjuangan dan zama. Asas-asas Taman Siswa tahun 1922
adalah :
d. Asas kerakyatan
Asas diatas direvisi pada tahun 1947 menjadi dasar-dasar Taman Siswa. Ada lima
dasar pendidikan, yaitu
(3) Kemanusiaan.
Isi kurikulum/rencana pelajaran Taman Siswa bersifat kultur nasional. Tiap-tiap mata
pelajaran diberikan sebagai bagian dari peradaban bangs. Segala pelajaran harus dapat
membangkitkan perasaan cinta kepada tanah air dan bangsa, itu dipentingkan nyanyian
nasional, cerita pahlawan bangsa. Disamping pendidikan kecerdasan, dipentingkan juga
pendidikan kesusilaan dan kebudayaan yang bersifat kebangsaan.
Tokoh ketiga adalah K.H. Ahmad Dahlan yang mendirikan organisasi agama Islam
pada tahun 1912 di yogyakarta, yang kemudian berkembang menjadi pendidikan agama
Islam.
Perjuangan yang bersifat daerah, berubah manjadi perjuangan bangsa sejak didirikanya
Budi Utomo pada tahun 1908 yang dirintas oleh Wahidin, seorang bangsa Indonesia yang
sempat mendapatkan pendidikan di perguruan tinggi waktu itu. Mula-mula ia mendirikan
yayasan Dana Belajar denagn maksud agar lebih banyak bangsa Indonesia dapat
kesempatan belajar dan untuk mempertinggi kebudayaan Indonesia.
Setelah muncul politik etis, jumlah lembaga pendidikan di perbanyak dan jenjangnya
ditingkatkan serta lebih beragam. Sampai perguruan tinggi pun didirikan yaitu
kedokteran dan hukum. Salah satu usaha organisasi Budi Utomo adalah mendirikan
sekolah-sekolah swasta, untuk menghidupkan dan menggalang rasa kebangsaan, cinta
kebudayaan sendiri, melestarikan, dan mengembangkanya.
Perjuangan bangsa Indonesia dalam zaman penjajahan Jepang tetap berlanjut. Ada
beberapa segi positif pada zaman penjajahan Jepang, yaitu :
Ketiga hal ini memberi kemudahan kepada bangsa kita, khusunya para pejuang, untuk
merealisasi Indonesia merdeka.
Perjuangan yang bersifat daerah itu berubah menjadi perjuangan bangsa sejak
didirikannya: pertama, Budi Utomo pada tahun 1908.Pada waktu D.r. Wahidin
Sudirohusodo mendirikan Budi Utomo, maka pada tahun 1913 beliau mendirikan
Darmawara atau Studi fonds. Gerakan ini dibantu oleh pemerintah.Kedua, Budi Utomo
mengusulkan agar sekolah dasar yang lamanya 3 tahun dijadikan 4 tahun. Selanjutnya,
untuk kota-kota pendidikan untuk rakyat ini lamanya 5 tahun. Ketiga, mengusulkan agar
pemerintah mendirikan HIS sehingga anak-anak bu,mi putra dapat melanjutkan pelajaran
seperti anak-anak Belanda yang memperoleh pendidikan a-la Barat. Untuk melaksanakan
cita-cita tersebut, Budi Utomo mendirikan 3 sekolah netral, yaitu di Solo dan dua buah di
Yogyakarta.
Pada tahun 1918, pendidikan Budi Utomo telah berkembang semakin pesat, antara lain
denagan dibukanya Kweekshooh di Jawa Tengah, kemudian mendirikan sekolah guru
kepandaian putrid untuk sekolah Kartini. Demikian pula didirikn 6 buah normal school
untuk sekolah angka 2 disampng dua buah normal school khusus untuk putrid. Dalam
rangka pendidikan di desa-desa, didirikanlah 10 kursus guru desa. Demikianlah, pada
tahun itu sekolah-sekolah Budi Utomo telah berkembang menjadi “sekolah angka 2”
bertambah 60 buah, SD bertambah 400, dan mendirikan sekolah peralihan pada 20
sekolah angka 2.
Betapa eratnya perjuangan nasional dan pendidikan nasional dapat kita lihat pula dalam
perkembangan perhimpunan Indonesia di Belanda. Dalam pidato pembelaan Bung Hatta
bulan Juli 1927 di pengadilan Den Haag, beliau mengusulkan supaya ada perbaikan
dalam berbagai bidang social antara lain:
(2) Menghapuskan sama sekali praktek riba karena praktek ini sangat
memlaratkan rakyat.
Budi Utomo dirintis olehWahidan, seorang bangsa Indonesia yang sempat mendapatkan
pendidikan di perguruan tinggi waktu itu. Mula-mula ia mendirikan Yayasan Dana
belajar dengan maksud agar lebih banyak bangsa Indonesia dapat berkesempatan belajar
dan untuk mempertinggi kebudayaan Indonesia.
Berkat perjuangan bangsa Indonesia yang gigih dan kemudian muncul politik etis, jumlah
lembaga pendidikan diperbanyk dan jenjangnya ditingkatkan serta lebih beragam. Sampai
perguruan tinggi pin didirikan yaitu kedokteran dan hokum. Tetapi hanya sejumlah kecil
bangsa Indonesia yang sempat menikmatinya.
Seorang tamatan kedokteran pada perguruan tinggi di atas adalah Wahidin, yang setelah
mendirikan Yayasan Dana Belajar, meneruskannya dengan mendirikan Budi Utomo
karena mendapat sambutan hangat dari mahasiswa. Pergerakn kebangsaan yang bersifat
nasional dimulai dari kalangan warga kampus, yaitu alumni dan para mahasiswa.
Salah satu usaha organisasi ini adalah mendirikan sekolah-sekolah swasta, untuk
menghidupkan dan menggalang rasa kebangsaan, cinta kebudayaan sendiri, melestarikan
dan mengembangkannya. Kesadaran akan makna dan manfaat organisasi pergerakan
kebangsaan makin lama makin meningkat. Akibatnya, organisasi-organisasi yang senada
dengan Budi Utomo banyak bermunculan seperti serikat dagang, perkumpulan pemuda,
dan [artai politik.
Perjuangan kebangsaan semakin meningkat sejak dilakukannya sumpah pemuda
tahun1928. Dari isi sumpah pemuda ini kelihatan bahwa persatuan bangsa Indonesia
semakin kuat, karena merasa diikat oleh negara, bangsa, dan bahasa yang satu yaitu
Indonesia.
Perjuangan melawan penjajah tidak pernah padam, perjuangan berlangsung terus dari
waktu ke waktu. Proses perjuangan seperti ini menempa jiwa seseorang untuk berjiwa
patriotic. Jiwa patriotic memiliki nilai-nilai 45 dan serangan 45.
Nilai-nilai di atas bila sudah dipahami dan dihayati akan dapat membentuk jiwa 45.
Selanjutnya orang yang telah memiliki jiwa 45 itu akan mempunyai semangat 45.
Sehingga dikatakan bahwa semangat 45 adalah perwujudan dinamis atau ekspresi dari
jiwa 45 yang membangkitkan kemauan untuk berjuang (Surono, 1988).
Ada beberapa segi posotif pada zaman penjajahan Jepang yang merupakan angin segar
bagi para pejuang bangsa. Segi-segi positif yaitu:
6. Munculnya nilai-nilai 45
D. Masa Pembangunan
Setelah Indonesia merdeka, masalah dalam negeri sudah mulai reda, pembangunan untuk
mengisi kemerdeaan mulai di gerakan. Pembangunan di laksanakan serentak pada
berbagai bidang, baik spiritual maupun material. Prioritas masa pembangunan, prioritas
pertama jatuh pada pembangunan bidang ekonomi. Rasionalnya ialah karena bidang
ekonomi memegang peranan penting dalam memajukan suatu bangsa dan negara.
Untuk mencapai maksud di atas, maka di kembangkan kebijakan link and match di
bidang pendidikan. Konsep keterkaitan dan kepadanan ini di jadikan srategi operasional
dalam meningkatkan relevansi pendidikan. Arti konsep ini adalah:(link and match. 1993)
2. Di perlukan political will dan pola pembangunan seperti itu untuk daerah
terpencil belum terwujud.
3. Penanaman nilai-nilai budaya maupun agama tidak cukup melalui bidang studi
saja seperti keadaan sekarang, melainkan melalui semua bidang studi secara
integrative.
Lebih jauh Buchori (1990) mengemukakan ada beberapa kesenjangan terjadi dalam dunia
pendidikan kita.
Salah satu dampak dari hasil pembangunan yang tidak seimbang itu adalah:
Syarat kurikulum: disusun dengan jenis sekolah dan rencana pelajaran yang sesuai
dengan R.I. Metode yang digunakan dengan metode sekolah kerja, Pengajaran agama
diperhatikan tanpa mengurangi hak bagi warga negara yang mempunyai keyakinan
berlainan. Di Indonesia dalam sistem pendidikan telah dilakukan berbagai percobaan
untuk system pendidikan khususnya kurikulum dan tujuan seperti tertera dibawah ini:
Pendidikan ditujukan untuk memiliki ahlak yang tinggi,ketenaga kerjaan semua bidang,
tingkatan.pengembangan kebudayan nasional, penggerak seluruh kekuatan rakyat.
b.Kurikulum 1984
Ditujukan untuk kebudayaan ( etika, estetika, keterampilan, nilai moral dan spiritual),
menyeluruh pendidika untuk seumur hidup, terpadu pendidikan sekolah dan luar sekolah
merupakan keterpaduan dengan sistem pendidkan nasional.
c.Kurikulum 1968
Masalah yang berkaitan dengan sistem pendidikan nasional dan tenaga kerja
1. Koordinasi
Berdasarkan intruksi presiden no. 15 tahun 1974 tentang pokok pelaksanaan
pembinaan, pendidikanlatihan diatur lengkap mengenai tugas dan tanggung jawab
pembinaan oleh pemerintah maupun swasta.
2. link dan match (keterpaduan daan keterkaitan ) ( wardiman djonegoro, issues and
challengs in educational development: cooperation dan linkage.
10. Inovasi dalam pendidikan indonesia diharapkan berdasarkan konsep teori pendidikan
yang berciri khas bangsa indonesia bukan berdasarkan konsep negara orang lain.
11. Tanggung jawab bersama tentang pendidikan antara keluarga, masyarakat dan
pemerintah belum terealisasi secara keseluruhan. Pendidikan juga dipandang penting
untuk memajukan negara.
12. kebudayan nasional harus dimajukan ,pendapat Emil salim ( 1990 ) yang menyatakan
bahwa kebudayaan nasional merupakan puncak budaya daerah dan harus menjadi ciri
identitas bangsa indonesia.
13. pemerintah belum menunjukan politik will yang kuat untuk memper baiki
pendidikan.padahal kekuasaan pemerintah itu meliputi berbagai sektor.