Professional Documents
Culture Documents
Bahan - bahan yang berhubungan dengan arus listrik dapat dibagi menjadi 3
bagian, yaitu :
1. Bersifat Konduktor
2. Bersifat Insulator
3. Bersifat Semikonduktor
Penjelasannya :
1. Bahan - bahan yang bersifat konduktor ialah bahan - bahan yang mudah
mengalirkan arus listrik jika dihubungkan dengan sumber tegangan.
Misalnya : tembaga, besi, emas, dll
dari bahan - bahan yang paling bagus untuk mengalirkan arus listrik adalah
EMAS.
karena pada bahan konduktor mempunyai banyak sekali elektron bebas,
yang paling banyak elektron bebasnya adalah emas.
3. Bahan - bahan yang bersifat semikonduktor ialah bahan - bahan yang pada
kondisi tertentu akan bersifat sebagai isolator dan pada kondisi lain akan
bersifat sebagai konduktor / Semikonduktor adalah material yang memilki
sifat antara konduktor dan insulator.
Misalnya : germaniun, silicon, dll
Bahan - bahan tersebut akan bersifat konduktor jika dalam temperatur tinggi.
menggapa demikian ?
karena dalam temperatur rendah seluruh lintasan elektron terisi penuh oleh
elektron, dan ketika dalam temperatur tinggi karena pada temperatur yang
tinggi akan ada ikatan - ikatan yang pecah sehingga menyebabkan adanya
elektron - elektron bebas.
Conductor Band
ELEKTRON
Devais Mikroelektro 2
Berdasarkan analisis spektrum atom, Niels Bohr mengajukan model atom
sebagai berikut :
Devais Mikroelektro 3
K L M N O P
Teori Bandix
n = 1,2,3,4,5,...dst
k,l,m,n,o,....
l = 0,1,2,3,......n-1
Ml = 0 ± 1 ± 2 dst.
Ms = ± ½
Jadi koordinat dari elektron tersebut adalah ( n,l,Ml,Ms )
Menurut teori ”PAULI” tahun 1925 ”Tidak mungkin ada kwantum elektron
yang sama”
Misal :
Devais Mikroelektro 4
Untuk n = 1
Harga l = n -1 = 1 -1 = 0 2 elektron
Ml = 0
Ms = ± ½
Untuk n = 2
Harga l=0 = n -1 = 1 -1 = 0 ---- 2 elektron
Harga l=1 Ml = ±1 Ml = +1 - Ms = ± ½ - 2 elektron 8 elektron
Ml = 0 - Ms = ± ½ - 2 elektron
Ml = -1 - Ms = ± ½ - 2 elektron
Untuk n = 3
Harga l=0 = n -1 = 1 -1 = 0 ---- 2 elektron
Harga l=1 Ml = ±1 Ml = +1 - Ms = ± ½ - 2 elektron
Ml = 0 - Ms = ± ½ - 2 elektron
Ml = -1 - Ms = ± ½ - 2 elektron
Harga l=2 M l= ±2 Ml = -2 - Ms = ± ½ - 2 elektron 18 elektron
Ml = -1 - Ms = ± ½ - 2 elektron
Ml = 0 - Ms = ± ½ - 2 elektron
Ml = +1 - Ms = ± ½ - 2 elektron
Ml = +2 - Ms = ± ½ - 2 elektron
Untuk n = 4
Harga l = 0 ---- 2 elektron
Harga l = 1 ---- 6 elektron
Harga l = 2 ---- 10 elektron
Harga l = 3 Ml = ±1 Ml = +1 - Ms = ± ½ - 2 elektron
Ml = 0 - Ms = ± ½ - 2 elektron 32 elektron
Ml = -1 - Ms = ± ½ - 2 elektron
Ml = -2 - Ms = ± ½ - 2 elektron
Ml = -1 - Ms = ± ½ - 2 elektron
Ml = 0 - Ms = ± ½ - 2 elektron
Ml = +1 - Ms = ± ½ - 2 elektron
Ml = +2 - Ms = ± ½ - 2 elektron
Devais Mikroelektro 5
e
Arus
Devais Mikroelektro 6
1. Semikonduktor mempunyai dua macam carrier yaitu ’Hole’ (positip)
dan elektron (negatif)
2. Semikonduktor dapat dihasilkan (dibuat) dengan pengotoran donor
(acceptor) sehingga mengandung muatan-muatan yg banyak,dimana
yg mayoritas adalah elektron (hole)
3. Konsentrasi Intrinsik dari carrier merupakan fungsi waktu.Pada
temperatur kamar semua donor atau acceptor ter-ionisasi.
4. Ada 2 gejala terjadinya arus :
a. Arus Drift disebabkan oleh medan listrik
b. Arus Diffusi karena adanya gradient konsentrasi.
Devais Mikroelektro 7
Kurva Karakteristik Diode
Devais Mikroelektro 8
peralatan di bidang medis. Alat yang mirip dengan Dioda foto
adalah Transistor foto (Phototransistor). Transistor foto ini pada
dasarnya adalah jenis transistor bipolar yang menggunakan kontak
(junction) base-collector untuk menerima cahaya.
Devais Mikroelektro 9
6. Dioda Schottky (SCR) : SCR singkatan dari
Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai fungsi
sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga
semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung
thiratron. Sebagai pengendalinya adalah gate (G). SCR sering
disebut Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi
SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya
disebut PNPN Trioda.
Devais Mikroelektro 10
Gambar 1 . Simbol Dioda dan Junction Dioda
Lapisan pengosongan
Tiap pasang ion positif dan ion negatif pada gambar 2 disebut dipole.
Penciptaan dipole berarti satu elektron pita konduksi dan satu hole telah
dikeluarkan dari sirkulasi. Jika terbentuk sejumlah dipole, daerah dekat
junction dikosongkan dari muatan-muatan , daerah kosong ini disebut
dengan daerah /lapisan pengosongan yang lebarnya 0,5 µm.
Devais Mikroelektro 11
Gambar 2. Dipole pada P-N Junction
Gbr 3. Bias Foward pada Dioda Gbr 4. Bias reverse pada Dioda
Devais Mikroelektro 13
Variable Condensator
Kondensator variabel
Kondensator variabel dengan spul antena dan spul osilator berfungsi sebagai
pemilih gelombang frekuensi tertentu yang akan ditangkap.
Rr
Rs
Rs = Tahanan dari bodynya
Rr = reverse tahanan
Varactor ini berlaku jika diberi tahanan reverse.
Kondensator trimer
Devais Mikroelektro 14
Kerusakan umumnya terjadi jika:
1. Korsleting
2. Setengah korsleting (penangkapan gelombang pemancar
menjadi tidak normal)
Konstruksi
Transistor adalah piranti semikonduktor tiga
TRANSISTOR
terminal yang dibangun dari: Bipolar
: Junction Transistor
1. dua material tipe p dan satu material tipe n, atau
2. dua material tipe n dan satu material tipe p.
Heavily doped
E C E C
p n p n p n
B B
BJT
Doping pada bagian tengah diberikan lebih sedikit dibandingkan dengan bagian
luar (sekitar 10:1). Doping rendah ini mengurangi konduktiviti material dengan
membatasi jumlah elektron bebas. Istilah bipolar berasal dari kenyataan bahwa
elektron dan holes berpartisipasi dalam proses pembangkitan arus.
Devais Mikroelektro 15
BJT : Operasi Transistor
o Transistor beroperasi dengan memberikan bias pada kedua junction. Bias
maju pada junction BE menyebabkan sejumlah besar majority carrier (holes)
yang terhubung ke terminal emitter terdifusi melewati junction menuju materi
tipe n (basis). Karena ketersediaan elektron bebas pada materi tipe n lebih
sedikit dari hole yang terdifusi, hanya sedikit holes yang ber-kombinasi
dengan elektron dan menghasilkan arus pada terminal basis.
o Sebagian besar hole akan begerak melewati depletion region pada junction
base-collector (junction base-collector di-bias mundur) dan keluar pada
terminal collector.
BJT
Total arus dari terminal emitter sama dengan arus pada terminal collector ditambah
arus pada terminal basis.
IE = IC + IB
Arus collector IC terdiri dari dua komponen, yang berasal dari majority carrier
dan minority carrier. Arus dari minority carrier disebut dengan ICO (arus collector
dengan terminal emitter open).
IC =ICmajority +ICO
Devais Mikroelektro 16
Arus collector IC proporsional terhadap arus IB dengan hubungan:
IC = β IB
IC = α IE
Data spesifikasi transistor (dari pabrik) di-set nilai maksimum yang tidak boleh
dilampaui dalam operasi. Spesifikasi ini memberi batasan operasi transistor
dalam
rangkaian.
Collector-Base Voltage = 60 v
Collector-Emitter Voltage = 30 v
Base-Emitter Voltage = 5 v
Temperature 125 C
o Transistor beroperasi dengan memberikan bias pada kedua junction. Bias maju
pada junction BE menyebabkan sejumlah besar majority carrier (holes) yang
terhubung ke terminal emitter terdifusi melewati junction menuju materi tipe n
(basis). Karena ketersediaan elektron bebas pada materi tipe n lebih sedikit dari
hole yang terdifusi, hanya sedikit holes yang ber-kombinasi dengan elektron dan
menghasilkan arus pada terminal basis.
o Sebagian besar hole akan begerak melewati Devais
depletion Mikroelektro 17
region pada junction base-
collector (junction base-collector di-bias mundur) dan keluar pada terminal
collector.
Devais Mikroelektro 18
Devais Mikroelektro 19