You are on page 1of 2

Nama : Khurul Anam

NIM : 08350106

Jur/Fak : Al Ahwal Al Syakhsiyyah/Syariah dan hukum

Organisasi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta adalah sebuah miniature


negara yang pemerintahannya dipegang oleh mahasiswa dimana sebagian menjadi aktor
sebagai pemerintahnya, sebagian yang lain menjadi rakyatnya, sebagaimana dalam
pemerintahan Indonesia kita mengenal tiga elemen dasar(Trias Politica) yaitu legislatif,
eksekutif dan yudikatif.

Pada hakikatnya, LKM mempunyai peran yang strategis dan efektif dalam membantu
mahasiswa untuk mengaktualisasikan kelilmuanya. Namun, kebijakan birokrasi acap kali
menjadi dilema tersendiri bagi mahasiswa, antara mengaktualisasikan kelimuanya dengan
konsentrasi dengan kajian-kajian dalam bangku kuliah. Oleh karena itu, aktualisasi keilmuan
dalam ranah sosial menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat terelakan lagi. Karena dengan
itu mahasiswa dapat mepraktiskan keilmuanya. Dalam dengan ini, peran LKM menjadi suatu
entitas yang sangat urgen bagi pengembangan mahasiswa itu sendiri.

Dalam konteks UIN, lembaga Eksekutif terdiri dari Dewan Eksekutif


Mahasiswa(DEMA) Yang merupakan pusat pemerintahan. Sistem dan pembentukannya
sendiri juga tidak jauh berbeda dengan bentuk pemerintah NKRI. Dibentuk berdasarkan
Pemilihan Umum Mahasiswa(Pemilwa) yang bertujuan untuk memlih wakil- wakil dari
mahasiswa yang bersifat langsung dan demokratis, Badan Eksekutif Fakultas (BEM-F),
Badan Eksekutif Jurusan(BEM-J), dan Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi(BEM-
PS). Adapun lembaga legislatifnya yaitu mulai dari Senat Mahasiswa(SEMA) baik tingkat
universitas maupun fakultas yang secara horizontal SEMA-U bertugas pertama mengawasi
presiden mahassiswa dalam men;jalankan mandat mahasiswa dalam melaksanakan garais
besar haluan universitas (GBHU) dan ketetapan KMU lainnya, kedua menyerap dan
mengakomodir kepentingan mahasiswa dan menyalurkan pada pihak- pihak terkait, ketiga
membuat ketetapan organisasi dan yang keempat melaporkan progress report dalam sidang
paripurna KMU. Adapun tugas dari SEMA-U secara vertikal yakni mmeperjuangkan hak-
hak mahasiswa secara maksimal dan progresif. Kedua mengkontrol, mengevaluasi dan
meminta progress report kinerja dan kebijakan birokrasi kampus denmi kemaslahatan umat
mahasiswa. Adapun Senat Fakultas(SEMA– F) juga termasuk lembaga legfislatif dan yang
terakhir adalah lembaga Yudikatif, kurang begitu diperlukan hingga sampai hari ini. Dalam
konteks student governace sehingga badan tersebut tidak dibentuk dan sebagian yang lain
menjadi rakyat. Peran lembaga legislatif selain sebagi kontroling juga sebagai kepanjangan
tangan dari masyarakat kampus untuk menyalurkan aspirasinya agar nantinya dapat tercipta
iklim yang kondusif.
Lembaga Kegiatan Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum terbentuk melalui proses
Pemilihan Mahasiswa (PEMILWA) secara langsung, jujur, adil, dan demokratis. Komposisi
dari LKM itu sendiri adalah: 1) Senat Mahasiswa yang notabanenya adalah lembaga legislasi,
yang mempunyai fungi perencanaan, kontrol kebijakan, dan penganggaran. 2) Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang terdiri BEM Fakultas, BEM-J AS, BEM-J JS, BEM –J
PMH, BEM-J MU, BEM-PS KUI, dan HIMA IH yang juga menjembatani perkembangan
aktualisasi keilmuan. 3) Badan Otonom Mahasiswa (BOM) Fakultas terdiri dari Lembaga
Pers Mahasiswa (Advokasia) dan Pusat Studi dan Konsultasi Hukum (PSKH) sebagai
manifestasi demokrasi civitas.

Pemerintahan kampus adalah sebuah pelaksana undang- undang kalau dalam


pemerintahan Negara. Oleh karena itu, tidak berlebihan bila kemudian keberadaan kampus
dianalogikan sebagai miniatur dari sebuah Negara, dimana seluruh bentuk aktivitas dan
sistem yang berjalan didalam kampus merefleksikan aktivitas layaknya sebuah Negara.
Pemerintahan kampus adalah sebuah lembaga yang berada dibawah naungan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta yang terbentuk melalui proses demokratisasi lewat PEMILWA
(Pemilihan Umum Mahasiswa) dimana kesemua jajaran birokrasi lembaga kemahasiswaan
tersebut dipilih secara langsung oleh seluruh mahasiswa. Setelah terbentuknya pemerintahan
kampus tugasnya adalah bagaimana kemudian mampu mengelola dan mengatur
pemerintahan kampus secara efesin dan efektif. mampu menciptakan Student State (Negara
kampus) atau Student Government (Pemerintahan Kampus) dengan sempurna dan teratur.
Oleh karena keberadaan Lembaga Kemahasiswaan memiliki peran yang signifikan dalam
rangka mengembangkan dan memajukan Universitas, maka efektivitas dan peran aktif
lembaga ini menjadi keniscayaan. Peran aktif itu dilakukan dengan cara mengontrol semua
kebijakan dan sekaligus memberikan kontribusi pemikiran yang solutif dalam proses
memajukan kampus.

You might also like