You are on page 1of 76

Akhwat

Versi E-Book Gratis 1


Diterbitkan oleh: Penerbit Darussunnah Al-Islamy Dewan Redaksi: Al-Ustadz
Abu ‘Utsman Ali Basuki, Lc., Al-Ustadz Nashr Abdul Karim, Lc., Al-Ustadz
Ahmad Yuswaji, Al-Ustadz Abu Zakaria Rizki, Al-Ustadz Abu Muawiyah. Tim
Naskah: Abu Abdil Halim Zulkarnain, Abu Yusuf Arif, Ummu Yusuf Shofiyah,
Ummu Abdirrohman Nur, Rahmat Sobirin. Pemimpin Usaha: Abu Husain
Munajat. Iklan & Pemasaran: Ilham. Desain Grafis & Layout: Solahudin.
Sirkulasi: Setiawan. Alamat redaksi: Nitipuran No.285 Rt.8 Dk.Sonosewu
Yogyakarta 55182. Website: www.akhwat.or.id Email: jurnal@akhwat.web.id
Kontak Redaksi: (0274) 6865450, Fax: (0274) 374046

Akhwat
Versi E-Book Gratis 1
Pengantar
Redaksi
u%äa=æ p ufeã #M< p kb~fQ hwBeã

Mendidik Keluarga

u%äa=æ p ufeã #M< p kb~fQ hwBeã


Akhwat
2 Versi E-Book Gratis
Daftar Isi
Daftar Isi
Mutiara Ilmu
Iman 5
Aqidah Islamiyah
Awas Bahaya Sirik 7
Manhaj Ahlussunnah
Hakikat Dakwah Salafiyah 12
Tarbiyatunnisa’
Saudariku... Sampai Kapan Kau Terlena? 26
Untukmu Wahai Kaum Hawa 29

Pernikahan & Keluarga


Pentingnya Ilmu dalam Pernikahan 38
Mawaddah, Mahabbah, dan Rahmah 45
Yaa Bunayya
Saat Si Kecil Tumbuh dalam Rahim 51
Suapan Pertama untuk Anakku
54
Fatwa Ulama
Fatwa Ulama Tentang Boneka 57

Ibroh
‘Aisyah Bintu Bakr z belahan Jiwa Rasulullah e 60
Konsultasi
Berpakaian Tipis di Hadapan Suami 64
Hukum Memakai Perhiasan Emas Melingkar 65
Perawat Muslimah Bekerja di Rumah Sakit
Kesehatan Keluarga
66
5 Langkah Bekam (Hijamah) yang Efektif 69

Akhwat
Versi E-Book Gratis 3
Surat Pembaca

Akhwat
4 Versi E-Book Gratis
Mutiara Ilmu
IMAN
Al-Ustadz Qomar Suadi

Iman menurut Ahlussunnah wal jama’ah adalah keyakinan


dengan hati, pengikraran dengan lisan serta pengamalan
dengan anggota badan. Iman bertambah dengan ketaatan dan
berkurang dengan perbuatan maksiat.

J adi Iman terdiri dari tiga


bagian: Perta­ma, keyakinan
ha­ti dan amal­an hati dan Rasul-Nya
“Sesungguhnya orang-orang yang ber­
iman itu ialah mereka yang apabila
disebut nama Allah gemetarlah hati
se­ba­gai­mana firman Allah I: yakni mereka, dan apabila dibacakan kepada
keyakinan dan pembenaran ter­ha­d ap mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah
apa yang datang dari Allah I: iman mereka (karenanya) dan kepada
Tuhanlah mereka bertawakal. ”
Kedua, ikrar lisan dan amalan li­
san. Ikrar lisan yaitu mengucapkan
dua kalimat syahadat dan mengakui
kon­­sekuensi dari kedua bersabda yang
“Dan orang yang membawa ke­be­nar­an artinya: kalimat tersebut. Nabi e
(Muhammad) dan mem­be­­nar­k an­nya, “Sa­­­­­ya diperintahkan untuk meme­
mereka itulah orang-orang yang ber­­­ ra­ngi manusia sehingga mereka me­­­
takwa. Me­re­ka memperoleh apa yang nga­­ta­kan La Ilaha Illallah dan bah­wa­­
mereka kehendaki pada sisi Tu­han sanya aku adalah Rasulullah. (Sha­
mereka. Demikianlah balasan orang- hih, HR Bukhari dan Muslim)
orang yang berbuat baik. ” (Az-Zu­ Sedangkan amalan lisan adalah
mar: 33-34) sebuah amalan yang tidak bisa ter­
Adapun amalan hati di antaranya lak­­sana kecuali dengan lisan, seper­
adalah niat yang benar, ikhlas, cinta, ti membaca Al Qur’an, dzikir, tas­bih,
tunduk dan semacamnya terhadap tahmid, takbir, do’a istighfar, dan
apa yang datang dari Allah I dan lain-lain. Allah I berfirman:
Rasul-Nya sebagaimana firman Allah
I dalam surat Al-Anfal ayat 2 atau
yang lainnya:

“Sesungguhnya orang-orang yang se­


la­lu membaca kitab dan mendirikan
sha­lat dan menafkahkan sebagian dari
rizqi yang Kami anugerahkan kepada
Akhwat
Versi E-Book Gratis 5
Mutiara Ilmu
mereka dengan diam-diam dan terang- zakat, dan berpeganglah kamu pada
terangan, mereka mengharapkan per­ tali Allah. Dia adalah pelindungmu,
nia­gaan yang tidak akan merugi.” maka Dialah sebaik-baik pelindung dan
(Fathir: 29) sebaik-baik penolong.”
Ketiga, amalan anggota badan Kesalahan di dalam Memahami
yaitu sebuah amalan yang tidak ter­ Ha­ke­kat Iman
laksana kecuali dengan anggota ba­ Ada beberapa kelompok yang sa­
dan seperti ruku’, sujud, jihad, haji lah dalam memahami makna iman
dan lain-lain. Allah berfirman dalam dari hakekatnya yang terdapat dalam

ãp9.Aø p ãqRa<ø ãqniã x o};eø ät}ý–}


surat Al-Haj ayat 77-78, yang artinya: Al Qur’an dan As Sunnah. Mereka
adalah:

kbfRe R6eø ãqfRYø p kbæ< ãp9çQø p  Khawarij dan Mu’tazilah, me­

r8ät- _1 ufeøð ãp9t-p êplq2fZ%


reka meyakini bahwa iman adalah

o}9eøð kb~fQ gR- äi p kbç&-ø qs


ucapan, keyakinan, dan amal akan
tetapi menu­r ut mereka iman itu

kbjA qsÙ k~sã=æü kb~æü ÖfiÙ ,=1 oi


satu kesatuan yang tidak terbagi-
bagi atau bercabang-ca­bang. Tidak

dqA=eø lqb~e ã;s ð p gç] oi o~jfBjeø


bertambah juga tidak ber­kurang,

Ù @äneø ûfQ xã9t E ãqmqb%p kb~fQ ã9~tE


se­hingga jika sebagian iman hilang
berarti hilang semua. Karena itu

ãqJ&Qø p Õqa?eø ãq%ã x p ÕqfJeø ãqj~]ýY


mereka menghukumi bagi yang tidak
beramal atau yang berdosa besar

kRm p 1qjeø kRnYÛ kb–eqi qs ufeùæ


adalah kekal di neraka.

êq RJneø
 Murjiah, mereka terdiri dari ti­
ga kelompok: Iman adalah ha­
nya yang terdapat dalam hati, yak­
“Hai orang-orang yang beriman ruku’­ ni pe­nge­ta­huan hati saja. Ini ke­
lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah yakinan ke­lom­pok Jahmiyyah. Ke­­
Tuhanmu dan berbuatlah kebajikan lom­­pok yang lain­nya mengatakan,
agar kamu men­dapat kemenangan. iman ada­lah juga amal­­an hati.
Dan ber­jihadlah kamu pada ja­lan Allah Iman hanya ucapan li­san. Mereka ada­­­
dengan jihad yang sebenar-benarnya. lah pe­­ngikut kelompok Kar­ra­­­miy­yah.
Dia te­lah memilih kamu dan Dia Iman ha­­­­nya pembenaran dalam h­a­­­ti
sekali-kali tidak men­ja­dikan untuk dan ucapan li­san. Mereka adalah ke­lom­
kamu dalam agama suatu ke­sem­pitan. pok Murjiatul Fu­qaha’.
(Ikutilah) aga­ma orang tuamu Ibrahim.
Dia (Allah) telah menamai ka­mu Sumber bacaan:
sekalian orang-orang muslim dari da­ Ziyadatul Iman wa Nuqshanuhu karya
hulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur­ As-Syaikh Abdurrazzaq al Abbad -hafidza­
’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi
hullahu-
atas dirimu dan supaya kamu semua
menjadi sak­si atas segenap manusia, http://www.asysyariah.com/print.php?id_
maka dirikanlah shalat, tunaikanlah online=64

Akhwat
6 Versi E-Book Gratis
Aqidah Islamiyah

Awas Bahaya Syirik


Oleh: Tim Buletin Jum’at At-Tauhid

K esyirikan telah menyebar


di­­­ma­na-dimana bagaikan
jamur di musim hujan, mulai dari
milik perusahaan tersebut jika m­e­reka
tak segera bertaubat kepada Allah U.
Demi Allah U, merusak AQIDAH dan
desa sam­­pai ke kota. Kesyirikan mere­ IMAN orang bukanlah perkara ringan;
bak di sekitar kita dengan ma­cam mereka harus pertanggungjawabkan
dan sampul yang ber­beda. Na­mun di Pa­dang Mahsyar!!!
hakikatnya adalah satu, yaitu mem­ Orang yang mempersekutukan
persekutukan Allah U dal­am ibadah, Allah I dengan makhluk dalam hal
dan rububi­yah-Nya. Mu­­­lai dari prak­ beribadah, dengan artian selain ia
tek ngalap (men­cari) berkah dari ber­­ibadah –seperti, berdoa, dan
pohon, benda-benda “ber­tuah”, keris, me­­­minta- kepada Allah I, maka
mencari re­je­ki dari jin di Gunung si musyrik juga beribadah kepada
Lawu, mendatangi dukun (se­perti selain Allah I. Jika ia tetap musyrik,
Ponari), penampakan makhluk ha­ lalu ia mati di atas syirik, maka dosa
lus, meng­gu­nakan jimat atau rajah- syiriknya tak akan diampuni oleh
rajah, per­­caya kepada tathoyyur (prim­ Allah U.
bon), praktek horoskop (ramal na­

lp8 äi =ZV} p uæ !=F} lü =ZV} v ufeø lü


Allah U berfirman,
sib), pengajaran ilmu kekebalan atau

9^Y ufeùæ !=F} oi pÙ xäF} oje ceã:


kebatinan, istighotsah akbar (me­­minta
pertolongan di kala su­sah) kepada

ê;ã9~Ræ hw–fM gM
Syaikh Abdul Qadir Jailaniy, sembelih
hewan untuk Nyi Roro Kidul, lempar
sesajen ke laut­­an, potong sapi untuk
mayit di ka­la kematian, dan sederet “Sesungguhnya Allah tidak mengam­puni
ben­tuk ke­syirikan lainnya. dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan
Tragisnya lagi, kesyirikan-ke­syi­ Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain
rik­an seperti ini semakin la­ris dan ter­ syirik bagi siapa yang di­kehendaki-Nya.
sebar di kalangan orang-orang jahil di barangsiapa yang mem­­­per­seku­tukan (se­
kalangan ka­um muslimin, akibat ban­ suatu) dengan Allah, maka sesung­guhnya
tuan perusahaan pertelevisian dan ia telah ter­­se­sat sejauh-jauhnya”. (QS.
me­dia massa lainnya demi meraup An-Nisaa’: 116).
dan menjarah keutamaan sebesar-be­
sar­­nya, walapun harus merusak aqi­ Ahli Tafsir Negeri Yaman,
dah dan iman umat. Semua ini akan Muhammad bin Ali Asy-Syaukaniy
di­­pertanggungjawabkan oleh para pe­­­ ? berkata Fathul Qodir (1/717),
Akhwat
Versi E-Book Gratis 7
Aqidah Islamiyah
“Tak ada khilaf di antara kaum mus­ sebagian tem­pat, kesyirikan dila­
limin bahwa seorang yang berbuat ris­kan oleh pa­ra kiyai pesantren
syi­r ik, jika ia mati di atas kesyirikan, se­hingga masya­rakat banyak yang
maka ia bukanlah termasuk orang ber­ tertipu. Sebab me­reka menganggap
hak mendapatkan ampunan yang Allah bahwa jika suatu perbuatan dila­
I anugrahkan kepada orang yang ti­ kukan oleh sang kiyai, maka tak
dak berbuat syirik sebagaimana yang mung­kin sa­lah. Padahal tidaklah
ditun­tut oleh kehendak-Nya”. demikian hal­nya; Sang kiyai bu­kan
Ayat ini menunjukkan betapa nabi yang ma’shum (terjaga) dari
be­sar­­­nya dosa syirik ini, hingga Allah kesalahan dan kekeliruan. Sang­
I ti­d ak mau mengampuninya. Pa­ kaan me­reka ter­hadap sang kiyai
da­hal Allah I memiliki ampunan ini adalah pe­rangkap setan.
yang sa­ngat luas, rahmat dan kasih Tersebarnya syubhat, dan pe­
sayang yang paling sempurna; amat rang­­kap-perangkap setan di se­ke­
mencintai ham­ba-hamba-Nya, me­ liling kita dalam usaha me­nye­satkan
le­bihi cintanya seorang hamba ke­ kita dari tauhidullah (mengesakan
pada dirinya sendir!! Sekalipun Allah I) ada­lah suatu perkara yang
demikian, Allah I tidak akan membuat kita perlu super hati-hati
meng­ampuni dosa pelaku ke­syi­­ dalam men­ja­ga tauhid kita; kita
rikan. Kenapa? Karena mereka te­ harus takut jangan sampai TAUHID
lah berbuat zholim kepada Allah kita hilang, berganti SYIRIK. Oleh
I. Me­reka tinggal di bumi Allah karena itu, Ibrahim per­nah berdo’a
I, me­reka makan dari rizki Allah kepada Allah U agar di­se­lamatkan
I; mereka hidup dengan nikmat- dari menyembah dan meng­ibadahi
nikmat Allah I; Semua fasilitas-

9fçeø ã9–s gR-ø å< k~sã=æü dä] :ü p


selain-Nya,
fasilitas yang mereka butuhkan,

êFhänIvø 9çRm lü ûnæ p &çn-ø p äniã x


semua itu da­tang­­nya dari sisi
Allah I. Namun me­reka tidak mau
beribadah hanya kepada Allah I
semata. Mereka justru beribadah,
ber­­syukur dan meminta kepada “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim ber­ka­
makhluk yang tidak memiliki men­ ta: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri Ini
ciptakan apapun, walaupun hanya (Makkah), negeri yang aman, dan ja­
seekor lalat. uhkanlah Aku beserta anak cucuku dari
Fenomena syirik yang merebak menyembah berhala-berhala”. (QS.
di sekitar kita, memaksa dan meng­­ Ibrahim : 35).
ha­r us­­kan kita untuk takut ke­pada
ke­syi­r ikan dengan segala ben­ Al-Qodhi Sulaiman bin Ab­
tuk­nya. Apa­lagi terkadang syi­r ik dillah At-Tamimiy ? berkata,
dipoles dengan tek­nologi, di­lin­ “Ib­ra­him ta­kut kepada kesyirikan dan
dungi oleh sebagian orang-orang beliau ber­do’a kepada Allah agar beliau
yang la­hiriahnya “baik” de­ngan dan anak cucunya diselamatkan dari
dalih “bu­daya”. Memang bu­d aya, ber­ibadah ke­pada berhala. Jika Ibrahim
tapi budaya syirik yang diha­ramkan saja me­mohon agar ia dan anak cucunya
dalam aga­ma Islam!! Bahkan di di­ja­uhkan dari menyembah BERHALA
Akhwat
8 Versi E-Book Gratis
Aqidah Islamiyah
(yaitu, segala sesuatu yang disembah Al-Jawab Al-Kafiy (hal.89), “Tat­
da­­­ri selain Allah), maka bagaimana ka­la kesyirikan kepada Allah I me­
ki­­ra-kira persangkaanmu dengan nia­da­k an maksud (penciptaan) ini,
orang selain beliau? Sebagaimana ka­
ma­k a syirik menjadi dosa besar yang
ta Ibrahim At-Taimi, “Siapakah yang
me­rasa lebih aman dari bala’ (yakni, paling besar secara mutlak. Allah I
syi­r ik) daripada Ibrahim?” [HR. Ibnu te­lah mengharamkan surga bagi setiap
Jarir, dan Ibnu Abi Hatim]. Ini pelaku syirik; Dia halalkan darah, har­
mengharuskan hati yang hidup untuk ta, dan keluarganya bagi orang yang
takut kepada kesyirikan. Bukan seperti bertauhid; Allah ha­lal­kan orang ber­
yang dikatakan sebagian orang-orang tauhid menjadikan me­reka sebagai bu­
jahil bahwa syirik tak akan terjadi pada dak­nya, karena mereka tidak melak­sa­
umat ini. Karenanya mereka merasa nakan tugas peribadahan kepada Allah
aman dari syirik. Akhirnya, mereka pun I . Allah I enggan untuk menerima
terjerumus ke dalam syirik”. [Li­hat amalan seorang yang berbuat syirik;
Taisir Al-Aziz Al-Hamid (hal. 92), enggan menerima sya­fa’at atau mene­
tahqiq Muhammad Aiman Asy-
rima do’a mereka di akhi­rat; enggan
Syabrowiy, cet. Alam Al-Kutub,
1419 H] menerima ma’af me­reka”.
Allah U telah menghikayatkan
Betapa celakanya jika ada orang
di dalam Al-Qur’an tentang orang-
yang diharamkan untuk merasakan
ke­nikmatan dan keindahan surga. orang yang diharamkan untuk me­

lü Ön.eø è–2Iü <äneø è–2Iü ú8äm p


Itu­lah pelaku kesyirikan; Allah ra­sakan ke­nikmatan di dalam surga
I haramkan surga bagi mereka se­

Ù ufeø kb]>< äji pü xäjeø oi än~fQ ãqN~Yü


ba­gai adzab (siksa) yang paling
menghinakan disebabkan ke-syirik-

u~fQ ufeø h=1 9^Y ufeùæ !=F} oi pumü êUo}=Z–beøø ûfQ äjti=1 ufeø lü ãqeä]
an mereka. Allah I berfirman,

o~jf–Ïfe äi pÛ <äneø u•pýi p Ön.eø “Dan penduduk neraka memanggil

ê k<äJmü oi kami
penduduk surga, tuangkanlah air kepada
atau dari apa-apa yang Allah
telah rezkikan kepada kalian. Penduduk
“Sesungguhnya orang yang memper­ surga berkata: “Sesungguhnya Allah
sekutukan Allah, maka pasti Allah akan telah mengharamkan keduanya bagi
mengharamkan baginya surga dan tem­ orang-orang yang kafir”. (QS.Al-A’raf
pat kembalinya ialah neraka tidalah :50 ).
ada bagi orang-orang yang dholim
Mengingat sedemikian gawat­
itu seorang penolong pun”. (QS. Al-
nya ma­­salah syirik, maka kita ber­
Maidah :72 ).
harap mu­d ah-mudahan Allah I
Al-Allamah Ibnu Qoyyim ber­kenan me­­­­lin­dungi kita dari per­
Al-Jau­ziyyah ? berkata da­­lam buatan syirik, baik yang nampak
Akhwat
Versi E-Book Gratis 9
Aqidah Islamiyah
maupun yang ter­sembunyi, dan doa kepada penghuni kubur atau
me­matikan kita di atas tauhid. kepada jin. Karenanya beliau r

g58 ã9m ufeø lp8 oi qQ9} qsp $äi oi


SYIRIK inilah yang pernah dita­ ber­­­sabda,
kut­kan oleh Nabi kita, Muhammad

<äneã
r menimpa umatnya. Beliau kha­
watir jika umatnya tertimpa syirik
kecil, bagaimana lagi jika yang
“Barangsiapa yang meninggal, sedang
menimpa mereka adalah syirik be­
ia menyeru (berdoa) kepada sembahan
sar yang merupakan kekafiran, bisa
selain Allah, maka ia akan masuk ne­
mengeluarkan manusia dari Islam.
raka ”. [HR. Al-Bukhoriy (4227)]
Karenanya, beliau r bersabda,

=VIvã !=Feã kb~fQ Xä5ü äi Xq5 lü


Berdo’a kepada selain Allah r ,
memohon kesembuhan dan ber­

dä] Èufeø dqA<ä} =VIvã !=Feã äi p dq^}


kah ke­pa­d a selain Allah r me­r u­

ÁÁÁÁÁÁÁÁÁÁÁÁÁÁÁÁ Áxä}=eã
pa­kan syi­r ik besar yang ba­nyak
me­nimpa manu­sia di zaman ini. Li­

ÁÁÁÁÁÁÁÁÁÁÁÁÁÁÁÁ ÁÁÁÁÁÁÁÁÁÁÁÁÁÁÁÁ
hatlah segerombolan manusia yang
mendatangi Dukun Ci­lik, PONARI.
Mereka semua datang me­minta
“Sesungguhnya sesuatu yang paling kesembuhan dari PONARI dari se­
aku takutkan atas diri kalian adalah gala macam penyakit; se­akan-akan
syi­r ik ashghor (kecil)”. Mereka (Para PONARI adalah tuhan selain Allah
sa­habat) berkata, “Apa itu syirik kecil, r yang dapat me­nyem­buhkan se­
wahai Rasulullah?” Beliau ber­sab­ gala penyakit. Ke­ta­huilah, hanya
da, “Riya’ (ingin diperhatikan sa­at Allah r yang menyem­buhkan se­­
ber­amal). Allah U berfirman di hari mua penyakit, bukan makh­luk.
kiamat saat Allah memberikan ba­las­ Ka­­renanya, mintalah dan ha­rap
an kepada manusia berdasarkan amal­ ke­­sembuhan itu dari Allah U .
an-amalan mereka,“Pergilah kali­an ke­ Ja­­nganlah kalian meminta dan
pada orang-orang yang kalian ber­­buat meng­­­harap kesembuhan dan ber­
riya’ (di depannya) ketika di du­nia; kah da­r i Ponari!!! Sebab itu ada­
perhatikanlah, apakah kalian men­ lah kesyirikan yang terlarang da­
dapatkan pada mereka balasan”. [HR. lam agama kita!!! Barangsiapa yang
Ahmad (5/428-429). Di-hasan- meninggal dalam ke­adaan syi­r ik,
kan oleh Al-Arna’uth dalam maka ia akan masuk neraka dalam
Takhrij Al-Musnad (no. 23680, keadaan kekal di dalamnya. Na’udzu
23681, & 23686)] billahi min dzalik.
Nabi r bersabda,

<äneã g58 äz~E ufeùæ !=F} $äi oi


Jika syirik kecil saja dikha­wa­
tirkan oleh Nabi r berupa riya’
(beribadah ka­rena mencari per­ha­
tian), maka tentunya syirik besar “Barangsiapa yang mati dalam keadaan
le­bih beliau takutkan, se­perti ber­
10 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Aqidah Islamiyah
berbuat syirik (mempersekutukan Hadits ini adalah ancaman
Allah I) dengan sesuatu apapun, ma­ yang amat keras bagi orang-orang
ka ia akan masuk neraka”. [HR. Al- yang mela­ku­kan kesyirikan; ia di­
Bukhoriy (1181)] an­cam de­ngan neraka, dan akan
ma­­­suk surga la­g i. Kita memohon
Inilah kondisi orang yang ke­pada Allah I sebagaimana doa
musy­­­­rik yang mempersekutukan Ibrahim,“Ya Tuhan­ku, jadikanlah nege­
Allah I de­ngan makhluk-Nya; ia ri Ini (Makkah), negeri yang aman, dan
tak akan masuk surga, bahkan ma­ jauhkanlah Aku beserta anak cucuku
suk neraka!! dari menyembah berhala-berhala”.
Seorang ulama Syafi’iyyah, Al-
Sumber:http://almakassari.com/
Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqolaniy
artikel -islam/aqidah/awas-bahaya-
V berkata saat mengomen­tari ha­
syirik.html
dits di atas, “Sesung­g uhnya orang-
orang yang tidak bertauhid (alias musy­
rik) tidak akan masuk surga”. [Lihat
Fathul Bari (3/111)]
Wahai Pembaca yang budiman,
hin­d arilah dan waspadailah syirik
ka­rena ia adalah penyebab yang
menjerumuskan kalian ke dalam
neraka.
Jabir y berkata, “Ada seorang
laki-laki yang pernah datang kepada
Nabi r seraya berkata, “Wahai Ra­
sulullah, apakah dua penye­bab itu “Barangsiapa
(yak­­ni, penyebab masuk surga, dan pe­ yang meninggal,
nyebab masuk neraka)?” sedang ia menyeru
(berdoa) kepada
Beliau r bersabda, sembahan selain
Ön.eã g58 äz~E ufeùæ !=F} v $äi oi
Allah, maka ia akan
<äneã g58 äz~E ufeùæ !=F} $äi oi p
masuk ne­raka ”.
[HR. Al-Bukhoriy
“Barangsiapa yang mati dalam keada­
(4227)]
an tidak mempersekutukan Allah de­
ngan sesuatu apapun, maka ia akan
ma­suk surga; barangsiapa yang me­
ning­gal dalam dalam keadaan mem­
per­sekutukan Allah dengan sesuatu
apa­pun, maka ia akan masuk neraka”.
[HR. Muslim (93)]
Akhwat
Versi E-Book Gratis 11
Manhaj Ahlussunnah

Hakikat Dakwah Salafiyah


Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain bin Muhammad Sanusi

Pertanyaan: yang berarti orang yang mengikuti


Berkembangnya dakwah Sa­lafiy­ Salaf. Dan juga kadang kita dengar
yah di kalangan masyarakat de­ngan penyebutan para ‘ulama Salaf de­
pem­­binaan yang mengarah kepada ngan nama As-Salaf Ash-Sholeh
per­baikan ummat di bawah tuntunan (pen­­­­dahulu yang sholeh).
Rasulullah r adalah sua­tu hal yang Dari keterangan di atas secara
sangat disyukuri. Akan tetapi di sisi glo­­bal sudah bisa dipa­hami apa
lain, orang-orang me­nyimpan dalam yang di­maksud dengan Salafiyah.
benak mereka per­sepsi yang berbeda- Tapi kami akan men­jelaskan ten­
beda ten­tang pe­ngertian Salafiyah itu tang makna Sa­laf me­nurut para
sendiri se­­hing­ga bisa menimbulkan ‘ulama de­ngan harapan bi­­sa me­
kebi­ngung­an bagi orang-orang yang ngi­kis anggapan/penafsiran bah­­­­
me­ngamatinya, maka untuk itu di­ wa dak­wah Salafiyah adalah suatu
butuhkan penjelasan yang jelas ten­ or­ganisasi, kelompok, aliran ba­ru
tang hakikat Salafiyah itu. Mohon dan sang­kaan-sangkaan la­­in yang
keterangannya! salah dan menodai ke­sucian dakwah
Jawab: (Cukup mewakili un­ yang dibawa oleh Rasulullah r ini.
tuk membantah tuduhan bahwa Kata Salaf ini mempunyai dua
dakwah salaf, salaf adalah muh­ definisi; dari sisi bahasa dan dari
dats, red): sisi istilah.
Salafiyah adalah salah satu pe­ Definisi Salaf secara bahasa
na­­ma­an lain dari Ahlussunnah Wal Berkata Ibnu Manzhur dalam
Ja­ma’ah yang menunjukkan ciri dan Li­sanul ‘Arab: “Dan As-Salaf ju­
kri­teria mereka. ga ada­lah orang-orang yang men­
yang diambil dari kata [fA (Salaf)
Salafiyah adalah pensifatan dahului kamu dari ayah-ayahmu
dan kera­batmu yang mereka itu di
yang ber­arti mengikuti jejak, man­ atas kamu dari sisi umur dan ke­
de­ngan nama lq~ZfA (Salafiyyun).
haj dan jalan Salaf. Dikenal juga uta­maan karena itulah generasi
per­tama dikalangan tabi’in mereka
Yaitu bentuk jamak dari kata Salafy di­na­makan As-Salaf Ash-Sholeh.”

12 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Manhaj Ahlussunnah

Berkata Al-Manawi dalam At- contoh da­r i perkataan para ‘ulama


Ta’arif jilid 2 hal.412: “As-Sa­laf yang men­definisikan Salaf dengan
ber­makna At-Taqoddum (yang ter­ mak­na khusus ini atau yang meng­

XwAü (aslaf).”
da­hulu). Jamak dari salaf adalah gunakan istilah Salaf dan mereka
inginkan dengannya makna Salaf
Masih banyak rujukan lain ten­ secara khusus.
tang makna salaf dari sisi bahasa Berkata Al-Bajury dalam Sya­
yang ini dapat dilihat dalam Mauqif rah Jauharut Tauhid hal.111:
Ibnu Taimiyyah minal ‘asya’irah “Yang dimaksud dengan salaf ada­
ji­lid 1 hal.21. lah orang-orang yang terdahulu
Jadi arti Salaf secara bahasa dari para Nabi dan para shahabat
ada­­lah yang terdahulu, yang awal dan orang-orang yang mengikuti
dan yang pertama. Mereka dina­ me­reka”.
makan Salaf ka­re­na mereka adalah Berkata Al-Qolasyany dalam
generasi pertama da­r i ummat Is­ Tah­­rirul Maqolah Syarah Ar-Risa­
lam. lah: “As-Salaf Ash-Sholeh yaitu ge­
nerasi pertama yang mapan di atas
Definisi Salaf secara Istilah ilmu, yang mengikuti petunjuk
Istilah Salaf dikalangan para Nabi r lagi menjaga sunnah-sun­
‘ula­­­ma mempunyai dua makna; se­ nah be­­­liau. Allah I memilih me­re­
ca­ra khu­sus dan secara umum. ka untuk bersahabat dengan Nabi-
Pertama: Makna Salaf secara Nya dan memilih mereka un­tuk
khu­­­sus adalah generasi permulaan menegakkan agama-Nya dan me­
ummat Islam dari kalangan para re­ka itulah yang diridhoi oleh pa­ra
sha­ha­bat, Tabi’in (mu­r id-murid para Imam ummat (Is­lam) dan mereka
Sha­ha­bat), Tabi’ut Tabi’in (murid- berjihad di jalan Allah I dengan
se­­­­­be­nar-benar jihad dan mereka
mu­r id para Tabi’in) dalam tiga masa
men­curahkan (seluruh kemampuan
yang mendapatkan kemulian dan
me­reka) dalam menasehati ummat
ke­uta­ma­an dalam hadits mutawatir dan memberi manfaat kepada me­
yang diriwayatkan oleh Imam reka dan mereka menyerahkan di­
Bukhary, Muslim dan lain-lainnya ri-diri mereka dalam menggapai ke­

k) ktmqf} o};eø k) ém=] @äneø R5


dimana Ra­sulullah r menyatakan: ridhoan Allah I”.

ktmqf} o};eø
Dan berkata Al-Ghazaly mem­
berikan pengertian terhadap kata
As-Salaf dalam Iljamul ‘Awwam
‘An ‘ilmil Kalam hal.62: “Yang saya
“Sebaik-baik manusia adalah gene­
mak­sudkan dengan salaf adalah
ra­siku kemudian generasi setelahnya madz­hab­nya para shahabat dan
kemudian generasi setelahnya.” Ta­­bi’in”. (Lihat Limadza Ikhtartu
Makna khusus inilah yang di­ Al-Man­haj As-Salafy hal.31 dan
ingin­kan oleh banyak ‘ulama ketika Bashoir Dza­wisy Syaraf Bimar­
meng­g unakan kalimat Salaf dan wiyati Manhaj As-Salaf hal. 18-
saya akan menyebutkan beberapa 19.)

Akhwat
Versi E-Book Gratis 13
Manhaj Ahlussunnah

Berkata Abul Hasan Al-Asy’ary Dan berkata Asy-Syihristany


da­lam Kitab Al-Ibanah Min Ushul da­lam Al-Milal Wa An-Nihal jilid
Ah­lid Diyanah hal.21: “Dan (diantara 1 hal. 200: “Kemudian mengetahui
yang) kami yakini se­bagai agama le­tak-letak ijma’ (kesepakatan) sha­
adalah men­cintai para ‘ulama salaf ha­bat, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in
yang mereka itu te­lah dipilih oleh da­r i Salafus Sholeh sehingga ij­ti­
Allah U untuk ber­sha­habat dengan hadnya tidak menyelisihi ijma’ (me­
Nabi-Nya dan kami memuji mereka reka)”.
sebagaimana Allah I memuji me­­re­­ Berkata Syaikhul Islam Ibnu
ka dan ka­mi memberikan loyalitas ke­ Taimiyah ? dalam Bayan Talbis
pada me­reka seluruhnya”. Al-Jahmiyah jilid 1 hal.22: “Maka
Berkata Ath-Thahawy dalam tidak ada keraguan bahwasanya
Al-‘Aqi­dah Ath-Thohawiyah: “Dan kitab-kitab yang terdapat di ta­
ula­ma salaf dari generasi yang ter­ ngan-tangan manusia menjadi sak­
dahulu dan generasi yang setelah si bahwasanya seluruh salaf da­r i
mereka dari kalangan Tabi’in (m­e­ tiga generasi per­tama mereka me­
reka adalah) Ahlul Khair (ahli ke­ nyelesihinya”.
baikan) dan Ahli Atsar (hadits) dan Dan berkata Al-Mubarakfury
ahli fiqh dan telaah (peneliti), ti­ da­lam Tuhfah Al-Ahwadzy jilid 9
daklah mereka disebut melainkan hal.165: “…Dan ini adalah madzhab
de­ngan kebaikan dan siapa yang Salafus Sholeh dari kalangan sha­
me­nyebut mereka dengan kejelekan ha­­bat dan Tabi’in dan selain mereka
maka dia berada di atas selain jalan dari para ‘ulama -mudah-mudahan
(yang benar)”. Allah I meridhoi mereka selu­r uh­
Dan Al-Lalika`i dalam Syarah nya-”.
Ushul I’tiqod Ahlis Sunnah Wal Dan hal yang sama dinyatakan
Jama’ah jilid 2 hal.334 ketika oleh Al-’Azhim Abady dalam ‘Au­nul
beliau membantah orang yang Ma’bud jilid 13 hal.7.
me­­ngatakan bahwa Al-Qura dia­
lah yang berada di langit, be­liau Kedua: Makna salaf secara
berkata: “Maka dia telah me­nye­ umum adalah tiga generasi terbaik
lisihi Allah I dan Ra­sul-Nya dan dan orang-orang setelah tiga gene­
menolak mukjizat Nabi-Nya dan rasi terbaik ini, sehingga mencakup
menyelisihi para sa­laf dari kalangan se­tiap orang yang berjalan di atas
Shahabat dan ta­bi’in dan orang- jalan dan manhaj generasi terbaik
orang setelahnya da­r i para ‘ulama ini.
ummat ini”. Dan berkata Al-’Allamah Mu­
Berkata Al-Baihaqy dalam Syu’­ ham­mad As-Safariny Al-Ham­ba­
abul Iman jilid 2 hal.251 tatkala ly dalam Lawami’ Al-Anwar Al-
beliau menyebutkan pembagian Bahiyyah Wa Sawathi’ Al-Asrar
ilmu, beliau menyebutkan diantara­ Al-Atsariyyah jilid 1 hal.20: “Yang
nya: “Dan mengenal perkataan-per­ diinginkan dengan madzhab salaf
kataan para salaf dari kalangan yaitu apa-apa yang para shahabat
shahabat, Tabi’in dan orang-orang yang mulia -mudah-mudahan Allah
setelah mereka”.

14 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Manhaj Ahlussunnah

Imeridhoi mereka- berada di dalam hal aqidah, manhaj, dan me­


atas­­­­­­nya dan para Tabi’in yang me­ tode dakwah”.
ng­ikuti mereka dengan baik dan Dan berkata Syaikh Nashir bin
yang mengikuti mereka dan para ‘Abdil Karim Al-‘Aql dalam Mujmal
Imam agama yang dipersaksikan Ushul I’tiqod Ahlus Sunnah Wal
ke­imaman mereka dan dikenal pe­ Jama’ah hal.5: “As-Salaf, me­reka
rannya yang sangat besar dalam adalah generasi pertama ummat
aga­ma dan manusia menerima per­ ini dari para shahabat, tabi’in
kataan-perkataan mereka…”. dan imam-imam yang berada di
Berkata Ibnu Abil ‘Izzi da­ atas pe­tunjuk dalam tiga generasi
lam Syarah Al ‘Aqidah Ath-Tho­ terbaik pertama. Dan kalimat As-
hawiyah hal.196 tentang per­ka­ Salaf juga digunakan kepada setiap
ta­an Ath-Thohawy bahwasanya orang yang berada pada setelah
Al­-­Q ur`an di­turunkan oleh Allah tiga generasi pertama ini yang
I: “Yakni merupakan perkataan meniti dan berjalan di atas manhaj
para shahabat dan yang mengikuti mereka”.
mereka dengan baik dan mereka itu
adalah Salafus Sholeh”. Asal Penamaan Salaf Dan
Dan berkata Asy-Syaikh Sholeh Pe­nis­bahan Diri Kepada
Al-Fauzan dalam Nazharat Wa Tu­ Manhaj Salaf
’uq­qubat ‘Ala Ma Fi Kitab As-Sa­ Asal penamaan Salaf dan penis­
lafiyah hal.21: “Dan kata Salafiyah bahan diri kepada manhaj Salaf
digunakan terhadap jama’ah kaum adalah sabda Nabi e kepada putri­

ce ämü [fBeø kRm umýY


mukminin yang mereka hidup di nya Fathimah z:
ge­­­ne­rasi pertama dari generasi-ge­
nerasi Islam yang mereka itu ko­mit­
men di atas Kitabullah dan Sun­nah “Karena sesungguhnya sebaik-ba­ik
Rasulullah e dari kalangan sha­ha­ salaf bagi kamu adalah saya.” Dike­
bat Muhajirin dan Anshor dan yang lu­arkan oleh Bukhary no. 5928
mengikuti mereka dengan baik dan dan Muslim no.2450.
Rasulullah e mensifati mereka Maka jelaslah bahwa pena­maan
de­­­ngan sabdanya: “Sebaik-baik ma­ salaf dan penisbahan diri kepada
nu­sia adalah zamanku kemudian za­ man­haj Salaf adalah perkara yang
man setelahnya kemudian zaman sete­ mempunyai landasan (pondasi)
lahnya….” yang sangat kuat dan sesuatu yang
Dan beliau juga berkata dalam te­lah lama dikenal tapi karena ke­
Al-Ajwibah Al-Mufidah ‘An bo­dohan dan jauhnya kita dari tun­
As`ilah Al-Manahij Al-Jadidah tunan syari’at yang dibawa oleh
hal.103-104: “As-Salafiyah adalah Ra­­­sulullah e, maka muncullah
orang-orang yang berjalan di atas ang­­­­gapan bahwa manhaj salaf itu
Manhaj Salaf dari kalangan Sha­ adalah suatu aliran, ajaran, atau
habat dan tabi’in dan generasi ter­ pe­mahaman baru, dan anggapan-
baik, yang mereka mengikutinya anggapan lainnya yang salah.
Akhwat
Versi E-Book Gratis 15
Manhaj Ahlussunnah

Berkata Syaikhul Islam Ibnu dalam ma­kanan, daging dan lain­


Taimiyah ? dalam Majmu’ Fatawa nya.”
ji­lid 4 hal 149: “Tidak ada celaan Imam Ibnul Mubarak ? (wafat
ba­g i orang yang menampakkan 181H) berkata: “Tinggalkanlah ha­­
madz­hab salaf dan menisbahkan dits ‘Amr bin Tsabit karena ia men­­
diri ke­pa­d anya dan merujuk ke­ cer­ca para ‘ulama salaf.” Baca: Mu­­
pa­d anya, bahkan wajib menerima qoddimah Shohih Muslim jilid 1
hal tersebut menurut kesepakatan hal.16.
(para ulama). Karena sesungguhnya Tentunya yang diinginkan de­
madzhab sa­laf itu adalah tak lain ngan kata salaf oleh Imam Bukhari
kecuali ke­be­naran”. ? dan Ibnul Mubarak ? tiada lain
Berikut ini saya akan membe­r i­ ke­cuali para shahabat dan tabi’in.
kan beberapa contoh untuk menun­ Dan juga kalau kita membaca
jukkan bahwa penggunaan nama buku-buku yang berkaitan de­
salaf sudah lama dikenal. ngan pembahasan nasab, akan di­
Berkata Imam Az-Zuhry ? (wa­ dapatkan para ’ulama yang menye­
fat 125 H) tentang tulang belulang butkan tentang nisbah Salafy (pe­­
bang­kai seperti bangkai gajah dan nis­­bahan diri kepada jalan pa­­ra
lain­nya: “Saya telah mendapati se­ ‘ulama salaf), dan ini lebih mem­
ke­lompok dari para ulama salaf me­­ perjelas bahwa nisbah kepada
reka bersisir dengannya dan me­ng­­ manhaj salaf juga adalah sesuatu
ambil minyak darinya, mereka me­ yang sudah lama dikenal dikalangan
nganggap (hal tersebut) tidak apa- para ‘ulama.
apa.” Lihat: Shohih Bukhary ber­­ Berkata As-Sam’any ? dalam
sama Fathul Bary jilid 1 hal.342. Al-Ansab jilid 3 hal.273: “Salafy
Tentunya yang diinginkan de­ de­ngan difathah (huruf sin-nya)
ngan ‘ulama salaf oleh Az-Zuhry ada­lah nisbah kepada As-Salaf dan
adalah para shahabat karena Az- mengikuti madzhab mereka”.
Zuhry adalah seorang Tabi’i (gene­ Dan berkata As-Suyuthy ?
rasi setelah shahabat). dalam Lubbul Lubab jilid 2 hal.22:
Dan Sa’ad bin Rasyid (wafat 213 “Salafy de­ngan difathah (huruf sin
H) berkata: “Adalah para salaf, lebih dan lam-nya) adalah penyandaran
menyenangi tunggangan jan­­­tan ka­ diri ke­­pada madzhab As-Salaf.”
re­na lebih cepat larinya dan lebih Dan saya akan menyebutkan
berani”. Lihat: Shohih Bukhary de­ be­berapa contoh para ‘ulama yang
ngan Fathul Bary jilid 6 hal.66 dan dinisbahkan kepada manhaj (ja­
Al-Hafizh menafsirkan kata salaf: lan) para ‘ulama salaf untuk me­
“Yaitu dari shahabat dan setelahnya”. nunjukkan bahwa mereka berada
Berkata Imam Bukhary ? diatas jalan yang lurus yang bersih
(wa­fat 256 H) dalam Shohihnya dari noda penyimpangan:
dengan Fathul Bary jilid 9 hal.552:  Berkata Imam Adz-Dza­ha­
“Bab ba­gaimana para ‘ulama salaf by ? dalam Siyar A’lam An-Nu­
berhemat di rumah-rumah mereka bala` jilid 13 hal.183 setelah me­
dan di da­lam perjalanan mereka nyebutkan hi­­­­kayat bahwa Ya’qub

16 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Manhaj Ahlussunnah

bin Sufyan Al-Fasawy ? menghina ilmu kalam (ilmu mantik) dan tidak
‘Utsman bin ‘Affan y: “Kisah ini pu­la ilmu jidal (ilmu debat) dan be­
terputus, Wallahu A’lam. Dan saya liau tidak pernah mendalami ilmu
tidak me­nge­tahui Ya’qub Al-Fasawy ter­sebut, bahkan beliau adalah se­
kecuali beliau itu adalah seorang orang salafy.” Baca Siyar A’lam
Salafy, dan beliau telah mengarang An-Nubala` jilid 16 hal.457.
sebuah ki­tab kecil tentang As-  Dan dalam Tadzkirah Al-
Sunnah”. Huffazh jilid 4 hal.1431 dalam bio­­
 Dan dalam biografi ‘Utsman grafi Ibnu Ash-Sholah ?, berkata
bin Jarzad beliau berkata: “Untuk Imam Adz-Dzahaby ?: “Dan beliau
men­jadi seorang Muhaddits (ahli ada­­lah seorang Salafy yang baik
ha­­dits) diper­lukan lima perkara, aqi­­­dahnya.” Dan lihat: Thobaqot
ka­­lau satu perkara tidak terpenuhi Al-Huffazh jilid 2 hal.503 dan
maka itu adalah suatu kekurangan. Siyar A’lam An-Nubala` jilid 23
Dia memerlukan: Aqal yang baik, hal.142.
aga­ma yang baik, dhobth (hafalan  Dalam biografi Imam Abul
yang kuat), kecerdikan dalam bi­ ‘Abbas Ahmad bin ‘Isa bin ‘Abdullah
dang hadits serta dikenal darinya bin Ahmad bin Muhammad bin Qu­
si­fat amanah”. damah Al-Maqdasy ?, Imam Adz-
Kemudian Adz-Dzahaby ? me­ Dza­haby ? berkata: “Beliau adalah
ngo­­mentari perkataan tersebut, be­ se­­orang yang terpercaya, tsabt (ku­
li­au berkata: “Amanah merupakan at hafalannya), pandai, seorang Sa­
ba­g ian dari agama dan hafalan lafy….” Baca Siyar A’lam An-Nu­ba­
bisa masuk kepada kecerdikan. la` jilid 23 hal.18.
Ada­­pun yang dibutuhkan oleh se­  Dan dalam Biografi Abul
orang hafizh (penghafal hadits) Muzhoffar Ibnu Hubairah ?, Imam
ada­lah: Dia harus seorang yang Adz-Dzahaby ? berkata: “Dia
ber­taqwa, pintar, ahli nahwu dan ada­lah seorang yang mengetahui
bahasa, bersih hatinya, se­nantiasa madzhab dan bahasa arab dan ilmu
bersemangat, seorang sa­lafy, cu­ ‘arudh, seorang salafy, atsary.” Baca
kup bagi dia menulis de­ngan ta­ Siyar A’lam An-Nubala` jilid 20
ngannya sendiri 200 ji­lid buku ha­ hal.426.
dits dan memiliki 500 jilid buku  Berkata Imam Adz-Dzahaby
yang dijadikan pe­gang­an dan tidak ? dalam biografi Imam Az-Zabidy
putus semangat da­lam menuntut ?: “Dia adalah seorang Hanafy,
il­mu sampai dia me­ninggal dengan Sala­­fy.” Ba­ca Siyar A’lam An-Nu­
niat yang ikhlas dan dengan sikap bala` jilid 20 hal.316.
rendah diri. Kalau ti­d ak memenuhi  Dan dalam Biografi Musa
syarat-syarat ini ma­ka janganlah bin Ibrahim Al-Ba’labakky ?,
ka­mu berharap.” Lihat dalam Siyar Imam Adz-Dzahaby ? berkata:
A’lam An-Nubala` jilid 13 hal.280. “Dan demikian pu­­la beliau seorang
 Dan Adz-Dzahaby ? berkata perendah hati, se­orang Salafy.”
ten­­tang Imam Ad-Daraquthny ?: Lihat: Mu’jamul Mu­­hadditsin hal.
“Be­liau adalah orang yang tidak 283.
akan per­nah ikut serta mempelajari
Akhwat
Versi E-Book Gratis 17
Manhaj Ahlussunnah

 Dan dalam biografi Muhammad


_2eã ûfQ o}=säÎ é&iü oi ÖZyäÊ dã?% v
ufeø =iü /ý} .1 kte;5 oi ks=N} v
bin Muhammad Al-Bahrony ?, Imam
Adz-Dzahaby ? ber­kata: “Dia seorang

ce;a ks p
yang beragama, orang yang sangat
baik, seorang Salafy.” Lihat: Mu’jam
Asy-Syu­yukh jilid 2 hal.280 (dinukil “Terus menerus ada sekelompok dari
dari Al-Ajwibah Al-Mufidah hal.18). ummatku yang mereka tetap nampak di
 Berkata Al-Hafizh Ibnu Ha­ atas kebenaran, tidak membahayakan
jar Al-Asqolany ? dalam Lisanul mereka orang mencerca mereka sampai
Mizan Jilid 5 hal.348 dalam bio­ datang ketentuan Allah (hari kiamat)
grafi Muhammad bin Qasim bin dan mereka dalam keadaan seperti itu.”
Sufyan Abu Ishaq ?: “Dan Ia adalah
Maka para ‘ulama salaf waktu itu
Seorang yang bermadzhab Salafy.”
yang merupakan orang-orang yang
berada di atas kebenaran dan yang
Penamaan-Penamaan Lain Ahlus
paling memahami aqi­dah yang benar
Sunnah Wal Jama’ah
dan tuntunan sya­ri’­­at Islam yang di­
Sebelum terjadi fitnah bid’ah bawa oleh Ra­sulullah I yang murni
per­pecahan dan perselisihan da­ yang be­lum ternodai oleh kotoran
lam ummat ini, ummat Islam ti­ bid­’­ah dan kesesatan, mu­lailah me­­re­
dak dikenal kecuali dengan na­ma
ka me­nampakkan pena­maan-pe­na­
Islam dan kaum muslimin, ke­
ma­­an syari’at diambil dari Islam guna
mu­­­dian setelah terjadinya per­pe­
membedakan pengikut kebenaran da­
cahan dan munculnya golongan-
go­longan sesat yang mana setiap ri golongan-golongan se­sat terse­but.
go­longan menyerukan dan mem­­ Berkata Imam Muhammad bin

#R]p äjfY 8änAöø oQ lqeýB} ãqmqb} ke


pro­­pagandakan bid’ah dan ke­se­sat­ Sirin ?:
annya dengan menampilkan bid’ah

gsü ûeü =Ïn~Y kbeä-< ãqjA ãqeä] Ön&Zeø


dan ke­sesatan mereka di atas nama
Islam, maka tentunya hal tersebut

P9çeã gsü ûeü =Ïn~Y kt*}91 ;5 ÖnBeø


akan melahirkan kebingungan di­
tengah-tengah ummat. Akan tetapi

kt*}91 95Ò} wY
Allah I Maha Bijaksana dan Maha
Men­­jaga agama-Nya. Dialah Allah

ê,lqÏZ–2e pueämü p =a;eø äne ?m o2m ämü


Iyang berfirman: “Tidaklah mereka (para ‘ulama)
ber­tanya tentang isnad (silsilah ra­
wi). Tatkala terjadi fitnah mereka
“Sesungguhnya Kami-lah yang menu­ pun berkata: “Sebutkanlah kepada
run­kan Adz-Dikr, dan sesungguhnya kami rawi-rawi kalian maka dilihat­
Kami benar-benar menjaganya.” (Q.S. lah kepada Ahlus Sunnah lalu diam­
Al Hijr ayat 9). bil hadits mereka dan dilihat kepada
Dan Rasulullah e bersabda: Ahlil bid’ah dan tidak diambil ha­dits
mereka.”

18 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Manhaj Ahlussunnah

Maka Ahlus Sunnah Wal Jama’­ sun­nah jilid 3 hal.345: “Maka


ah selain dikenal sebagai Salafiyah, apabila sifat Al-Firqoh An-Najiyah
mereka juga mempunyai penamaan mengikuti para shahabat di masa
lain yang menunjukkan ciri dan kri­ Rasulullah e dan itu adalah syi’ar
teria mereka. (ciri, simbol) Ahlus Sunnah maka
Berikut ini kami akan mencoba Al-Firqoh An-Najiyah mereka adalah
menguraikan penamaan-penamaan Ahlus Sunnah”.
tersebut dengan ringkas. Dan beliau ? juga menyatakan
da­­lam Majmu’ Al Fatawa jilid 3 hal.
1. AL-FIRQOH AN-NAJIYAH
345: “Karena itu beliau (Ra­sulullah
Al-Firqoh An-Najiyah artinya go­
e) menyifati Al-Firqoh An-Najiyah
long­an yang selamat. Penamaan ini
bahwa ia adalah Ahlus Sunnah Wal
diambil dari apa yang dipahami da­
Jama’ah dan mereka ada­lah jumhur
ri hadits perpecahan ummat, Ra­
yang paling banyak dan As-Sawad
sulullah I menyatakan:

Ö]=Y GRçA p ú91ü ûfQ 8qt~eø #]=&Yü


Al-A’zhom (kelompok yang paling
besar)”.

o~RçA p o~&n) ûfQ ú<äJneø #]=&Yãp


Berkata Syaikh Hafizh Al-Ha­

o~RçA p (w) ûfQ \=&Z&A 0iü lü p Ö]=Y


kamy ?: “Telah dikabarkan oleh
Ra­­­sulullah e -yang selalu benar

éY p ÖQäj.eø Õ91ã p vü <äneø éY ätfa Ö]=Y


dan dibenarkan- bahwa Al-Firqoh
An-Najiyah mereka adalah siapa

+ä2Iü p u~fQ ämü äi Ö}ãp<


yang di atas seperti apa yang
beliau dan para shahabatnya
berada di atas­nya, dan sifat ini
“Telah terpecah orang–orang Yahudi hanyalah cocok bagi orang-orang
menjadi tujuh puluh satu firqoh (go­ yang mem­bawa dan menjaga si­fat
longan) dan telah terpecah orang- itu, tunduk kepadanya lagi berpe­
orang Nashoro menjadi tujuh puluh gang teguh de­ngannya. mereka yang
dua firqoh dan sesungguhnya ummatku saya maksud ini adalah para imam
akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga hadits dan para tokoh (pengikut)
Sunnah.” Lihat Ma­’arijul Qobul
firqoh semuanya dalam neraka kecuali
jilid 1 hal.19.
satu dan ia adalah Al-Jama’ah dalam
satu riwayat: “Apa yang aku dan para Maka nampaklah dari keterang­
an di atas asal penamaan Al-Firqoh
shahabatku berada di atasnya sekarang
An-Najiyah dari hadits Rasulullah
ini.” Hadits shohih, dishohihkan oleh
e.
Syaikh Al-Albany ? dalam Dzilalil
Diringkas dari: Mauqif Ahlus
Jan­nah dan Syaikh Muqbil ? dalam
Sunnah Wal Jama’ah Min Ahli
Ash-Shohih Al-Musnad Mimma
Ahwa`i Wal Bid’ah jillid 1 hal.54-
Laisa Fi Ash-Shohihain V.
59.
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Dan Berkata Syaikh Muqbil
Taimiyah ? dalam Minhaj As- bin Hadi Al Wad’iy ? setelah me­
Akhwat
Versi E-Book Gratis 19
Manhaj Ahlussunnah

nyebutkan dua hadits tentang per­ ta­­kan oleh Syaikhul Islam Ibnu
pecahan ummat: “Dua hadits ini Tai­mi­yah ? dalam Iqtidho` Ash-
dan hadits-hadits yang semakna Shirath Al-Mustaqim 1/69, Imam
de­ngannya menunjukkan bahwa ti­ As-Suyuthy ? dalam Al-Az­har Al-
dak ada yang selamat kecuali satu Mutanatsirah hal. 216 dan dalam
golongan dari tujuh puluh tiga go­ Tadrib Ar-Ra­wi, Al Katta­ny ?
longan, dan adapun golongan-go­ dalam Nazhom Al-Mutanatsirah
longan yang lain di Neraka, (se­ hal.93 dan Az-Zabidy ? dalam
hingga) mengharuskan setiap mus­ Laqthul `Ala`i hal.68-71. Lihat:
lim mencari Al-Firqoh An-Najiyah Ba­shoir Dzawisy Syaraf Bi­mar­wi­
sehingga teratur menjalaninya dan yati Manhaj As-Salaf.
mengambil agamanya darinya.” Li­
Berkata Imam Bukhary ?
hat Riyadhul Jannah Fir Roddi
tentang Ath-Thoifah Al-Manshuroh:
‘Ala A’da`is Sunnah hal.22.
“Mereka adalah para ‘ulama”.
Berkata Imam Ahmad ?:
2. ATH-THOIFAH AL MANSHU­ROH
“Kalau mereka bukan Ahli Hadits
Ath-Thoifah Al-Manshuroh arti­ saya ti­d ak tahu siapa mereka.”
nya kelompok yang mendapatkan Al-Qodhi Iyadh ? mengomen­
perto­longan. Penamaan ini ber­d a­ tari perkataan Imam Ahmad ?

_2eã ûfQ o}=säÎ é&iü oi ÖZyäÊ dã?% v


sarkan hadits Rasulullah e: dengan ber­­kata: “Yang diinginkan
oleh (Imam Ahmad) adalah Ahlus

ufeø =iü /ý} .1 kte;5 oi ks=N} v


Sun­nah Wal Jama’ah dan siapa yang

ce;a ks p
meyakini madzhab Ahlul Hadits.”
Lihat: Mau­qif Ahlus Sunnah Wal
Jama’ah 1/59-62.
“Terus menerus ada sekelompok dari Berkata Syaikhul Islam Ibnu
ummatku yang mereka tetap nampak di Tai­miyah ? dalam Muqoddimah
atas kebenaran, tidak membahayakan Al ‘Aqidah Al Washitiyah: “Amma
ba’du; Ini adalah i’tiqod (keyakinan)
mereka orang mencerca mereka sam­
Al Firqoh An-Najiyah, (Ath-Thoifah) Al-
pai datang ketentuan Allah (hari Man­shuroh sampai bangkitnya ha­­ri
kia­mat) dan mereka dalam keadaan kiamat, (mereka) Ahlus Sun­nah.”
seperti itu.” Dikeluarkan oleh Mus­
Dan di akhir Al ‘Aqidah Al
lim dari hadits Tsauban dan se­
Wa­shitiyah ketika memberikan
mak­na dengannya diriwayatkan de­finisi tentang Ahlus Sunnah,
oleh Bukhary dan Muslim dari ha­ beliau ? ber­ka­ta: “Dan mereka
dits Mughiroh bin Syu’bah dan adalah Ath-Tho­­­ifah Al-Manshuroh
Mu’awiyah dan diriwayatkan oleh yang Nabi e bersabda tentang
Muslim dari Jabir bin ‘Abdillah. me­reka: “Terus menerus se­ke­lom­­
Dan hadits ini merupakan hadits pok dari ummatku diatas ke­be­nar­an
mutawatir sebagaimana yang dika­ manshuroh (tertolong) tidak mem­ba­

20 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Manhaj Ahlussunnah

hayakan mereka orang yang me­nye­ ‘ulama Salaf Ahlul Hadits. Hal ini di­
lisihi dan mencerca mereka sampai ha­ taf­sirkan oleh banyak Imam se­perti
ri kiamat” mudah-mudahan Allah ‘Abdullah bin Mubarak ?, ‘Ali bin
I menjadikan kita bagian dari me­ Madiny ?, Ahmad bin Hambal ?,
re­ka dan tidak memalingkan hati- Bukhary ?, Al-Hakim ? dan lain-
hati kita setelah mendapatkan pe­ lain­nya. Perkataan-perkataan para
tunjuk.” Lihat: Bashoir Dzawisy ‘ula­­­ma tersebut diuraikan dengan
Syaraf Bimarwiyati Manhaj As- pan­jang lebar oleh Syaikh Robi’
Salaf hal. 97-110. bin Hady Al-Madkhaly dan juga
Syaikh Al-Albany ? dalam Silsilah
3. AHLUL HADITS Al-Ahadits Ash-Shohihah hadits
Ahlul Hadits dikenal juga dengan no.270.
Ashhabul hadits atau Ashhabul Atsar. Lihat: Haqiqitul Bid’ah 1/269-
Ahlul hadits artinya orang yang 272, Mauqif Ibnu Taymiyah 1/32-
mengikuti hadits Rasulullah e. 34, Ahlul Hadits Wa Ath-Thoifah
Dan istilah Ahlul hadits ini juga Al-Manshurah An-Najiyah, Lima­
me­­ru­pakan salah satu nama dan dza Ikhtartu Al-Manhaj As-Sa­
kriteria Salafiyah atau Ahlus Sunnah lafy, Ba­shoir Dzawisy Syaraf Bi­
Wal Jama’ah atau Ath-Thoifah Al- marwiyati Man­haj As-Salaf dan
Man­­shurah. Al-Intishor Li Ashhabil Hadits
Berkata Ibnul Jauzi ?: “Tidak karya Muhammad ‘Umar Ba Zamul.
ada keraguan bahwa Ahlun Naql Wal
Atsar (Ahlul Hadits) yang mengikuti 4. AL-GHURABA’
jejak-jejak Rasulullah e mereka Al-Ghuraba` artinya orang-orang
di atas jalan yang belum terjadi yang asing. Asal penyifatan ini ada­lah
bid’ah.” sabda Rasulullah e da­lam ha­dits Abu
Berkata Al-Khathib Al-Bagh­ Hurairah t riwayat Muslim No.145:

ü9æ äja äç}=U 8qR~A p äç}=U hwAvã ü9æ


dady ? dalam Ar-Rihlah Fii Tho­

xäæ=Vfe )qËY
la­bil Hadits hal.223: “Dan sung­
guh (Allah I) Rabbul ‘alamin te­lah
men­jadikan Ath-Thoifah Al-Man­
shu­­­rah sebagai penjaga agama dan
“Islam mulai muncul dalam keadaan
telah dipalingkan dari mereka ma­
asing dan akan kembali asing seba­
kar orang-orang yang keras kepala
karena mereka berpegang teguh gai­mana awal munculnya maka ber­
dengan syari’at (Islam) yang kokoh untunglah orang-orang asing itu”.
dan mereka mengikuti jejak para Dan hadits ini adalah hadits yang
mutawatir.
shahabat dan tabi’in.”
Berkata Imam Al-Ajurry ? da­
Dan telah sepakat perkataan
lam Sifatil Ghuraba` Minal Mu’­
para ‘ulama Ahlus Sunnah Wal Jama’ah minin hal.25: “Dan perkataan
bah­wa yang dimaksud dengan Ath- (Nabi e) “Dan akan kembali
Thoifah Al-Manshurah adalah para asing” maknanya Wallahu A’lam se­­
Akhwat
Versi E-Book Gratis 21
Manhaj Ahlussunnah

sung­g uhnya hawa nafsu yang me­ Mereka inilah al-Ghuraba` di akhir
nye­satkan akan menjadi banyak zaman yang tersebut dalam hadits-
se­hingga banyak dari manusia hadits ini.…”
tersesat karenanya dan akan tetap
Demikianlah penamaan-pena­
ada Ahlul Haq yang berjalan diatas
syari’at islam dalam keadaan asing ma­an syari’at bagi pengikut Al-
di mata manusia, tidakkah kalian Qur`an dan Sunnah Rasulullah e
mendengar perkataan Nabi e: sesuai dengan pemahaman para
“Akan terpecah ummatku menjadi ‘ula­­ma salaf, yang apabila dipahami
73 golongan semuanya masuk nera­ de­ngan baik akan menambah keya­
ka kecuali satu, maka dikatakan sia­ kinan akan wajibnya mengikuti ja­
pa mereka yang tertolong itu? Maka lan para ‘ulama salaf dan ke­be­naran
kata Rasulullah e: “Apa-apa yang ja­lan mereka serta ke­be­r untungan
saya dan para shahabatku berada di orang-orang yang me­ng­ikuti jalan
atasnya pada hari ini.”” me­reka.
Berkata Imam Ibnu Rajab ? da­
Cukuplah sebagai satu keisti­
lam Kasyful Kurbah fi washfi hali
Ahlil Ghurbah hal 22-27: “Adapun me­waan yang para salafiyun ber­
fitnah syubhat (kerancuan-keran­ bangga dengannya bahwa pe­na­
cu­an) dan pengikut hawa nafsu maan-pena­maan ini semuanya
yang menyesatkan sehingga hal ter­ da­­­ri Islam dan menggambarkan
se­­but menyebabkan terpecahnya Is­lam hakiki yang dibawa oleh Ra­
Ah­lul Qiblah (kaum muslimin) dan sulullah e dan ten­tu­nya hal ini
men­­jadilah mereka berkelompok- sangat membedakan sa­lafiyun dari
ke­lom­pok, sebagian dari mereka ahlu bid’ah yang ber­­nama atau di­
meng­kafirkan yang lainnya dan me­ namakan dengan pe­namaan-pe­
reka menjadi saling bermusuhan, na­maan yang hanya se­­kedar me­
bergolong-golongan dan berpartai- nam­pakkan bid’ah, pim­­­pinan atau
partai setelah mereka dulunya se­ ke­lompok mereka se­­perti Tablighy
ba­gai saudara dan hati-hati mereka nis­bah kepada Ja­ma’­ah Tabligh
diatas hati satu orang (Rasulullah yang didirikan oleh Muhammad
e) sehingga tidak akan selamat Ilyas, Ikhwany nis­­bah kepada ge­
da­r i kelompok-kelompok tersebut rak­an Ikhwanul Mus­­­limin yang
kecuali satu golongan yang selamat. di­pelopori oleh Ha­­­san Al-Banna,
Mereka inilah yang disebut dalam Surury nisbah kepada kelompok atau
sabda Rasulullah e: “Terus menerus pemikiran Muhammad Surur Zainal
ada diantara ummatku satu kelompok ‘Abidin, Jahmy nisbah kepada Jahm
yang menampakkan kebenaran, ti­dak bin Sofwan pembawa bendera bid’ah
mencelakakan mereka orang-orang keyakinan bahwa Al-Qur`an ada­lah
yang menghinakan dan membenci me­ makhluk. Mu’tazily nisbah ke­pa­da
re­ka sampai datang ketetapan Allah kelompok pimpinan ‘Atho` bin Washil
subhanahu wa ta’ala (hari kiamat) dan yang menyendiri dari halaqah Hasan
mereka tetap dalam keadaan tersebut.” Al-Bashry. Asy’ary nisbah kepada pe­

22 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Manhaj Ahlussunnah

mikiran Abu Ha­san Al-Asy’ary yang hawa nafsu dan golongan-golongan


kemudian be­­­liau bertobat dari pe­ sesat, dan sebagai bantahan ter­
mikiran se­satnya. Syi’iy nisbah kepada hadap bid’ah dan kesesatan mereka.
ke­­lom­­pok Syi’ah yang mengaku men­­ Lima: Ikatan wala’ (loyalitas)
cintai keluarga Nabi e, dan ma­sih dan baro’ (kebencian, permusuhan)
ada ratusan penamaan lain, sa­ bagi orang-orang yang bernama de­
ngat meletihkan untuk me­nye­but­ ngan penamaan ini, hanyalah ikat­
kan dan menguraikan selu­r uh pe­ an wala’ dan baro’ di atas Islam (Al-
namaan ter­sebut, maka nam­paklah Qur`an dan Sunnah) bu­kan ikatan
dengan jelas bahwa pe­namaan Sa­ wala’ dan baro’ ka­rena seorang
lafiyun-Ahlus Sun­­nah Wal Jama’ah- tokoh, pemi­mpin, ke­lompok, orga­
Ath-Thoifah Al-Man­shurah-Al-Firqoh nisasi dan lain-lainnya.
An-Najiyah-Ah­lul Ha­dits ada­lah sa­ Enam: Tidak ada fanatisme
ngat berbeda de­ngan pe­na­ma­an- ba­­­gi orang-orang yang memakai
penamaan yang dipakai oleh go­long­ pe­­namaan-penamaan ini kecuali
an-golongan yang me­nyim­pang dari ke­pada Rasulullah e karena pe­
beberapa sisi: mim­­pin dan panutan mereka ha­
Satu: Penamaan-penamaan sya­­ nya­lah satu yaitu Rasulullah e,
ri’­at ini adalah nisbah kepada ge­nerasi berbeda dengan orang-orang yang
awal ummat Islam yang berada di menisbahkan dirinya ke penamaan-
atas tuntunan Rasulullah e, maka penamaan bid’ah fanatismenya un­­
penamaan ini akan mencakup seluruh tuk golongan, kelompok/pe­mim­
ummat pada setiap zaman yang ber­ pin.
jalan sesuai dengan jalan generasi Tujuh: Penamaan-penamaan
awal tersebut baik dalam mengambil ini sama sekali tidak akan menjeru­
ilmu atau dalam pemahaman atau mus­kan ke dalam suatu bid’ah,
dalam berdakwah dan lain-lainnya. mak­­­siat maupun fanatisme kepada
Dua: Kandungan dari pena­ seseorang atau kelompok dan lain-
maan-penamaan syari’at ini hanya­ lainnya.
lah me­nunjukkan tuntunan Islam
yang mur­ni yaitu Al-Qur`an dan Lihat: Hukmul Intima` hal 31-
sunnah Rasulullah e tanpa ada pe­­ 37 dan Mauqif Ahlus Sunnah wal
nambahan atau pengurangan se­ Jama’ah 1/46-47.
dikit pun.
Tiga: Penamaan-penamaan ini Wallahu Ta’ala A’lam.
mempunyai asal dalil dari sunnah
Sumber: http://www.an-nashihah.
Rasulullah e.
com­/ index.php?mod=article&cat=
Empat: Penamaan-penamaan Manhaj&article=29
ter­­­­sebut hanyalah muncul untuk
mem­­be­d akan antara pengikut ke­
be­­naran dari jalan para pengekor
Akhwat
Versi E-Book Gratis 23
Kajian Utama Tarbiyatunnisa’

S
egala puji bagi Allah kita alami sekarang ini, agar kita
I,Rabb semesta alam. mengoreksi diri dan memperbaiki
Shalawat dan sa­lam kesalahan.
semoga tercurah ke­pada
Pertama, dosa-dosa dan ke­
Nabi ter­mulia e, pemuka para rasul.
mak­­siatan ti­­dak diragukan lagi bah­
Aku ber­saksi bahwasanya tia­da se­
wa dosa dan kemaksiatan termasuk
sem­bahan yang berhak di­ibadahi ke­
se­bab te­rbesar yang menyampaikan
cua­li Allah I dan aku bersaksi bah­
umat terdahulu pada kebinasaan.
wa Muhammad eadalah hamba dan
utus­annya. Ali y berkata: “Tidaklah turun bala
(siksaan) kecuali karena dosa, dan
Saudariku muslimah …
bala tersebut tidak akan diangkat
Ke­ta­hui­lah, kesulitan yang me­ ke­cuali dengan taubat.”
nim­pa umat Islam saat ini me­r u­
pa­kan adzab dari Allah I . Adzab Ketika bala menimpa suatu
ter­­sebut tidaklah turun kecuali ka­­um, tak ada satupun usaha ma­
dise­bab­kan dosa-dosa para hamba, nu­­sia yang mampu menahannya,
yang dengan itu diharapkan mereka mes­­­ki ada orang-orang shalih ada
mau bertaubat kepada Rabb mereka di­antara mereka, adzab tetap me­
dan mau kembali kepada-Nya. Da­ liputi. Sebagaimana ucapan Zainab
lam tulisan ringkas ini kami ingin z kepada Nabi e: “Apakah kita
men­jelaskan sebagian sebab yang akan dibinasakan sedangkan ada
menyampaikan kita pada apa yang

Saudariku...
Sampai Kapan Kau
Terlena?

24 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Tarbiyatunnisa’
orang-orang shalih diantara kita?”
Kajian Utama
mat-nikmat Allah, karena itu Allah
Nabi ebersabda: “Ya, apabila te­lah menimpakan kepada mereka ke­la­
banyak kejelekan.” (HR. Bukhari par­an dan ketakutan disebabkan
apa yang mereka perbuat.” (QS. An-
no. 7059 dan Muslim no. 2880)
Nahl:112)
Pada umat ini pun ada orang- Maka perhatikanlah kelem­
orang shalih, akan tetapi banyak but­­an sifat Allah I dan perhatikan
pu­la tersebar kejelekan. Oleh kare­ ba­gai­mana Allah Imengubah ke­
na itu hendaknya orang-orang yang adaan me­reka. Semua itu di­se­
me­miliki akal menjauhi dosa-do­ babkan dosa dan kemaksiatan ham­
sa dan kemaksiatan agar Allah I ba.
tidak memasukkan dirinya ke da­ Kedua, lemahnya ketakwaan.
Ke­tahuilah wahai Saudariku, se­
lam adzab-Nya yang pedih dan ti­
mo­­ga Allah Imerahmatimu. Le­­­
dak menghadapkan dirinya kepada mah­nya takwa da­lam hati juga
ke­mur­kaan Allah I. merupakan sebab yang mengan­­
Berapa banyak penduduk negeri tarkan kepada kebinasaan dan
yang berada dalam keamanan dan hi­langnya kenikmatan serta ber­
ketenangan, mereka diberi nikmat ubah­nya keadaan yang paling ba­
dengan makmurnya kehidupan ke­ ik menjadi yang paling buruk. Le­
mu­dian Allah Imembinasakan dan mah­nya takwa termasuk sebab da­
mengubah kea­d a­an mereka. Allah tangnya murka Allah I.
I ganti nikmat tersebut de­­ngan Dia yang Maha Suci berfirman:

kt~fQ än2&Ze ãq^%øp ãqniãx ú=^eø gsü lü qep


kelaparan dan rasa aman de­ngan

ãqæ;a ob–e p L<öø p xäjBeø oi #–a=æ


ketakutan disebabkan dosa dan
kemaksiatan.

ê#lqçBb} ãqmäa äjæ kt–m;5ýY


Allah berfirman:

ÖnzjËi Öniãx #mäa Ö}=] w*i ufeø å=Mp


$=ZbY läbigaoi ã9U< ät]>< ät~%ý}
“Jikalau sekiranya penduduk ne­
geri-negeri beriman dan bertakwa,

Xq6eø p Pq.eø @äçe ufeø ät] ã:ýY ufeø kRmýæ


pastilah Kami akan melimpahkan ke­

ê7lqRnJ} ãqmäa äjæ


pada mereka barakah dari la­ngit dan
bumi. Tetapi mereka men­dustakan
(ayat-ayat) Kami, ma­k a Kami siksa
mereka karena per­buatan mereka
“Dan Allah telah membuat suatu
itu.” (QS. Al A’raf: 96)
per­umpamaan dengan sebuah ne­
ge­r i yang dahulunya aman dan ten­ Ketiga, merajalelanya keru­sak­­
teram, rezeki datang kepada mereka an. Mera­jalelanya ber­ma­cam-ma­
melimpah ruah dari segenap tempat, cam per­­­buatan dosa, seperti wa­ni­­
tetapi penduduknya mengingkari nik­ ta me­nampakkan perhiasan (aurat)
Akhwat
Versi E-Book Gratis 25
Kajian Utama
Tarbiyatunnisa’
nya di depan laki-laki yang bukan “Dan jika kami hendak membi­na­
mah­ram, bercampur baur­nya laki- sa­k an suatu negeri, maka Kami
laki dan wa­nita yang buka mahram pe­r in­tahkan kepada orang-orang
tanpa hijab yang syar’i, banyaknya yang hidup mewah di negeri itu su­
perzianaan, ditinggalkannya shalat paya mentaati Allah, tetapi mereka
dan zakat, ba­nyaknya riba, homo melakukan kedurhakaan dalam ne­
seks, dan se­bagainya termasuk se­ geri itu, maka sudah sepantasnya
bab turunnya bala pada umat ini. ber­laku perkataan (ketentuan) Ka­
Ketika perbuatan tersebut di­la­ku­ mi, kemudian Kami hancurkan ne­geri
kan terang-terangan dalam sua­tu itu sehancur-hancurnya.” (QS. Al
ka­um dan disiarkan sampai me­rata Isra:16)
di kalangan mereka, maka di­pas­ Keempat, merasa aman dari
tikan akan turun adzab. Allah I ma­kar Allah I. Orang-orang yang
berfirman dalam surat Ar-Ruum shalih selalu tunduk dalam ke­­

#çBa äjæ =2çeø p =çeø ûY 8äBZeø =tÎ


ayat 41: taatan, bertaubat, dan khusyu.
Hati mereka bergetar karena takut

ãqfjQ ú;eø ORæ kt^};~e @äneø ú9}ü


ke­pada Allah Idan khawatir ter­
hadap adzab-Nya yang pedih.

êLlqR-=} ktfRe
Na­mun sungguh mengherankan,
ada orang yang menampakkan ke­
maksiatan di hadapan Allah I
“Telah nampak kerusakan di da­rat dan secara terang-terangan. Sungguh
di laut disebabkan per­buatan tangan meng­­herankan, ia terus-me­nerus
manusia, agar Allah menimpakan me­lakukan dosa besar dan ke­mak­
kepada mereka se­bagian dari akibat siatan. Tidaklah ia mening­galkan
perbuatan me­reka agar mereka mau satu dosa kecuali telah melakukan
kembali.” dosa yang lain.
Bila Allah Iingin membina­ Sungguh mengherankan, wa­
sakan suatu kaum, Allah jadikan ni­ta yang keluar dalam keadaan
orang-orang yang paling jahat dian­ tidak berpa­kaian kecuali hanya se­
tara mereka bertambah kefasikan kedar menutup separuh badan­nya,
dan kerusakkannya kemudian me­ kemudian ia pergi ke pasar dan me-
reka menyebarkan kerusakkan itu nimbulkan fitnah di hati ham­
dan menyeru manusia untuk me­la­ ba-hamba Allah I. Betapa meng­
kukannya. Saat itulah turun adzab, herankan orang yang lalai padahal
sebagaimana firman Allah I: ia berada dalam pengawasan Allah

ät~Y=&i äm=iü Ö}=] cftm lü äm8<ü ã:ü p


I. Sungguh sangat mengherankan,

ät–m=i9Y dq^eø ät~fQ _tY ät~Y ãq^BZY


bagaimana mereka semua merasa
aman dari makar Allah I!!

ê3ãRi9%
Apakah mereka belum per­nah
men­dengar firman Allah I:

26 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Kajian Utama Tarbiyatunnisa’
ksp ä&–~æ änAýæ kt~%ý} lü ú=^eø gsü oiýYü êQ 9~çRfe k–fÏæ cæ< äip
kt~%ý} lü ú=^eø gsü oiü pü ê(lqjyäm “Dan sekali-kali Allah tidak men­

Ù ufeø =bi ãqniýYü ê)lqçRf} kti û6Iýæ


dzalimi hamba-hamba-Nya.” (QS.

ê*lp=B–>ø hq^eø vü ufeø =bi oiý} wY


Fushilat: 46)
Sebab turunnya adzab kepada
manusia adalah akibat ulah mereka
“Maka apakah penduduk negeri-ne­ sendiri, sebagai buah dari amalan
geri itu merasa aman dari da­tang­ mereka. Allah Iberfirman:

#çBa äjçY Öç~Ji oikbç–Iü äip


nya siksaan Kami pada mereka di
malam hari saat mereka tidur? Atau

êA R*a oQ ãqZR} p kb}9}ü


apakah penduduk negeri-negeri itu
merasa aman dari datangnya sik­
saan Kami di waktu dhuha ketika
mereka sedang bermain? Apakah me­ “Dan musibah apapun yang me­nim­
reka merasa aman dari adzab Allah pa kalian adalah disebabkan per­
(yang tidak terduga-duga)?. Ti­dak­lah buatan kalian sendiri, dan Allah
merasa aman dari adzab Allah kecuali me­maafkan sebagian besar (dari ke­
orang-orang yang me­r ugi.” (QS. Al salahan-kesalahan itu).” (QS. Asy-
A’raf:97-99) Syura’:30)

Orang-orang yang
aman dari makar Allah Iadalah
merasa lqjfÏ} qtBZmü ob–e pufeø ktjfÎ äip
orang-orang yang merugi, karena “Dan Allah tidaklah mendzalimi
me­re­ka lengah dari adzab Allah I mereka, akan tetapi diri-diri mereka
hingga adzab itu sampai kepada sendirilah yang dzalim.” (QS. Ali
me­reka dengan tiba-tiba tanpa me­ Imran: 117)
reka sadari. Yang demikian itu dise­
babkan mereka merasa aman dari Kedua, wajib atas setiap mus­
ma­kar Allah I. Mereka terus-me­ lim mengetahui bahwa ujian itu
nerus dalam kemaksiatan, tidak me­ datangnya dari Allah I. Firman
Allah I:

lqR-=% än~eü pÛ Ön&Y R6eø p =Feùæ kaqfçm p


nyadari ke­murkaan Allah I hing­­ga
terjadilah apa yang terjadi.
Wahai Saudariku muslimah…
sepan­tasnya bagi seorang muslim “Dan Kami akan memberi kalian co­
yang hakiki mengetahui beberapa baan dengan kejelekan dan ke­baikan
per­kara penting berikut ini: sebagai ujian dan hanya ke­pada Kami
lah kalian akan dikem­balikan.” (QS.
Pertama, hendaknya kita
Al anbiya: 35)
berse­rah diri dan meyakini bahwa
Allah I tidak akan mendzalimi Hendaknya pula ia mengerti
siapapun sebagaimana firman-Nya: bah­wa Allah I menguji hamba-
Akhwat
Versi E-Book Gratis 27
Kajian Utama Tarbiyatunnisa’
ham­­ba-Nya agar dapat dibedakan “Jika kalian bersabar dan ber­tak­
siapa yang betul-betul beriman wa maka yang demikian itu sung­g uh
ke­pada Allah I dan siapa orang- merupakan hal yang patut diuta­
orang munafik, siapa yang jujur makan.” (QS. Ali Imran: 186)
dan siapa yang dusta. Hal ini ada­ Keempat, marilah kita ber­
lah sunatullah yang berlaku pa­
taubat kepada Allah I dan memo­
da umat-umat terdahulu. Allah I
hon am­pun­an-Nya atas apa yang

_2j}p ãqniãx o};eø ufeø K2j~e p


berfirman: telah kita lakukan baik itu per­
buatan maksiat dan dosa-do­sa

Ön.eø ãqf59% lü k&çB1 hü êT o}=Z-beø


ataupun kelemahan dalam men­ja­
lankan kewajiban Ki­­ta sadari bah­

kfR} p kbni ãp9t–- o};eø ufeø kfR} äje p


wa taubat adalah sa­tu-satunya ca­
ra mencapai jalan ke­se­lamatan.

êUo}=ç–Jeø
Akankah kita sambut se­r uan Allah
I tatkala berfirman:

“Dan agar Allah membersihkan kbfRe lqniÒjeø u}ü äR~j- ufeø ûeü ãqæq% p
êBlq2fZ%
orang-orang yang beriman (dari
dosa mereka) dan membinasakan
orang-orang kafir. Apakah kamu
mengira bahwa kamu akan masuk “Dan bertaubatlah kamu sekalian
surga padahal belum nyata bagi Allah wahai orang-orang yang beriman
orang-orang yang berjihad diantara agar kalian beruntung.” (QS. An
kalian dan belum nyata orang-orang Nur: 31)
yang sabar.” (QS. Ali Imran: 141-
Ataukah kita akan terus ber­
142) ada dalam kemaksiatan dan dosa
Ketiga, wajib bagi kita untuk de­ngan meninggalkan shalat, me­
bersabar, mengharap pahala, dan makan riba, dan lainnya? Akan­­
kah para wanita tetap bertabarruj
memuji Allah I atas segala yang
(bersolek dan dipertontonkan di de­
ditakdirkan-Nya. Hendaknya kita pan laki-laki bukan maharam) dan
ti­d ak mengeluh atas takdir buruk safar (bepergian) tanpa mahram?
yang menimpa kita. Kesabaran ada­ Apakah kita ingin menunda taubat
lah jalan yang paling selamat dan dan melupa­kan firman Allah I:

ê.lqjf–Ïeø ks cz–epýY è&} ke oi p


paling mudah untuk men­d apatkan
kelapangan dari Allah I. Dia
berfirman:

h?Q oi ce ã: lýY ãq^&% p ãp=çJ% lü p


“Dan barangsiapa yang tidak ber­
taubat maka merekalah orang-orang

êG <qiöø
yang merugi.” (QS. Al Hujurat: 11)

Bersambung ke hal. 34

28 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Untukmu Tarbiyatunnisa’

Wahai
Kaum Hawa
P
ara pembaca, mudah-mu­ pada periode (waktu) tertentu.
dah­an Allah I mem­be­­ Terjadi perbedaan pendapat
ri­­kan keber­kah­­an pa­­­da di­ka­langan para ulama apakah ada
kita se­mua, adalah meru­pa­kan sua­ batasan umur tertentu pada pe­mu­
tu ke­tetapan dari Allah I ke­ti­ka la­an haid dan batasan umur berhenti
Allah I telah menetapkan bagi dari masa haid (menopause). Na­
ka­um hawa untuk mengalami apa mun yang benar dalam masalah ini
yang di­namakan haid (menstruasi). bah­wa tidak ada batasan umur ter­
Pasti setiap wanita akan mengalami tentu untuk seorang wanita mulai
masa haid sebagai salah satu tanda haid dan tidak mengalami haid lagi.
dari baligh baginya. Hal ini berdasarkan keumuman
Maka pada pembahasan kali dalil pada surat Al Baqarah ayat ke-
ini akan kami sajikan untuk anda 222 (artinya):

ú:ü qs g]Û O~2jeø oQ cmqfzB} p


be­­berapa hal yang berhubungan

Û O~2jeø ð xäBneø ãqe?&QùY


de­­­ngan haid dikarenakan begitu
pe­­liknya permasalahan ini Demi­ki­
an pula permasalahan haid sa­ngat
berhubungan erat dengan per­ma­ “Dan mereka bertanya padamu ten­­
salahan ibadah lainnya, bahkan tang haid, (maka) katakan bah­wa dia
dalam permasalahan halal dan ha­ (haid) merupakan suatu gang­g uan,
ramnya suatu ibadah tertentu maka jauhilah para wanita ketika
mereka sedang haid.”
Pengertian Haid
Haid ditinjau secara bahasa Demikian pula dalam permasa­
ber­­makna mengalir. Adapun jika lahan waktu berlangsungnya haid,
di­­tinjau se­cara pengertian dalam maka tidak ada batasan tertentu.
syari’at islam ber­makna darah yang Hanya saja kebanyakan (mayoritas)
mengalir yang merupakan tabiat para wanita mengalami masa haid­
dari seorang wanita yang keluar nya selama 6 sam­pai 7 hari.
dari dasar rahim dan akan berulang
Akhwat
Versi E-Book Gratis 29
Tarbiyatunnisa’
Kajian Utama
Ciri-ciri Darah Haid ri­wayatkan oleh Abu Dawud dan

=tÏeø 9Ræ l=ZJeø p Õ<9beø 9Rm v äna


1. Berwarna kehitam-hitaman dan Ibnu Majah ketika dia berkata:
mudah dikenali. Hal ini seba­gai­

äz~E
ma­na hadits yang diriwayatkan
oleh Abu Dawud dan An Nasa’i
dari sha­habiyyah Fatimah Bintu
Abi Hubais z ketika Rasulullah “Kami tidak menganggap warna ke­­
e bersabda kepadanya: “Adapun kuning-kuningan dan keruh se­di­kit­
da­rah haid, maka berwarna hitam pun setelah suci sebagai haid.”
yang dikenal…”
Beberapa Keadaan Wanita
2. Memiliki bau yang tidak sedap, Haid
sebagaimana dijelaskan pada hadits 1. Wanita yang mengetahui ke­bia­

X=R} namun dengan ??????


di atas dengan lafazh: saan waktu-waktu datangnya haid.
Wanita jenis ini menjalankan haid­
nya sesuai dengan bilangan hari
3. Kekuning-kuningan dan keruh. yang biasa dialaminya. Hal ini ber­
Hal ini berdasarkan hadits yang dasarkan hadits yang diriwayatkan
diriwayatkan Malik ketika ibu dari oleh Muslim dari shahabiyyah
Alqamah Bin Abi Alqamah y ber­ Ummu Habibbah bintu Jahsyin z
kata: “Para wanita diutus kepada ketika Rasulullah e berkata ke­pa­

c&N~1 cBç2% #mäa äi <9] û*biã


‘Aisyah Ummul Mu’minin z de­­ da­nya:
ngan membawa sebuah dirojah

éfI p éfB&Uã k)
(wa­d ah kecil) yang di dalamnya ter­­
dapat kursuf (pembalut) yang ter­­
dapat warna kekuning-kuningan
bekas darah haid, mereka bertanya “Berdiamlah sebagaimana kebia­saan
tentang shalat, maka ‘Aisyah z haid menahanmu, kemudian mandi
menjawab: “Janganlah kalian sha­ dan shalatlah.”
lat sampai kalian melihat pem­ 2. Wanita yang tidak mengetahui
balut tadi berwarna putih yang di­ dan tidak mempunyai kebiasaan
inginkan dengan itu telah suci dari waktu-waktu haidnya namun bisa
haid.” membedakan darah yang keluar
Namun cairan keruh dan ke­ apakah darah haid atau bukan.
kuning-kuningan tidaklah menun­ Maka dia menjalankan haid ketika
jukkan seorang wanita haid kecuali me­ngetahui bahwa yang keluar
pada hari-hari yang memang se­ adalah darah haid. Hal ini berda­
dang haid. Adapun jika keluar se­la­ sarkan ha­dits yang diriwayatkan
in pada hari-hari haid, maka ti­d ak oleh Abu Dawud ? dan An Nasa’i
dianggap haid, sebagaimana dalam ? da­r i shahabiyyah Fatimah Bintu
hadits Ummu ‘Atiyah zyang di­ Abi Hubais zketika Rasulullah e

30 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Kajian Utama Tarbiyatunnisa’
ber­­­­­kata kepadanya: kemudian mandilah. Apabila kamu

X=R} 8qAü h8 umýY O~2eø h8 läa :ü


telah suci, maka shalatlah dua pu­

=5vø läa ã:ýY ÕwJeø oQ ébBiýY


luh empat atau dua puluh tiga ha­
ri. Lakukanlah shalat dan puasa,

\=Q qs äjmýY ézMq&Y


sesungguhnya hal itu cukup bagimu.
Dan demikian itulah hendaknya ka­mu
kerjakan sebagaimana para wanita
“Apabila darah haid, maka berwar­ mengalami haid.”
na hitam yang sudah dikenal, jika
demikian berhentilah shalat, namun Beberapa hukum yang ber­
jika selain itu berwudhulah dan kait­an dengan permasalahan
sha­latlah karena itu adalah darah haid
penyakit.” 1.   Bagi wanita haid baginya untuk
3. Wanita yang tidak mempunyai tidak mengerjakan shalat dan juga
kebiasaan waktu-waktu haid yang tidak berpuasa, berdasarkan hadits
dia ketahui dan tidak bisa mem­be­ yang diriwayatkan oleh Al Bukhari
dakan antara darah haid atau bukan. ? dan juga Muslim ? ketika Ra­
Maka baginya untuk bersandar ke­ sulullah e berkata kepada Fatimah
pa­d a kebiasaan waktu-waktu haid bintu Abi Hubais C: “Jika haid me­
kebanyakan wanita pada umumnya. nimpamu, maka ting­galkan (jangan
Hal ini berdasarkan hadits yang di­ kerjakan) shalat…”
riwayatkan oleh Ashabus Sunan ke­ Maka jika ada wanita yang se­
cuali An Nasa’i ? dari shahabiyyah dang mengalami haid kemudian
Hamnah Bintu Jahsyin zketika ber­puasa atau mengerjakan sha­

éN~2&Y läË~Feø oi ÖNa< és äjmü


Ra­­sulullah e berkata kepadanya: lat, maka tidak sah puasa atau sha­
latnya tersebut bahkan dia telah

k) ufeø kfQéY hä}ü ÖRçA pü hä}ü Ö&A


me­lakukan suatu kemaksiaatan
kepada Allah I dan rasulNya

$=tÊ 9] cmü #}ü< ã:ýY éfB&Uã


karena telah dilarang oleh syari’at.

ce: lýY ûfI p éiqI p ätj}ü p Öf~e


2.   Jika wanita tersebut sudah se­
le­­sai dari masa haidnya, maka di­be­

$ý^n&Aã p éfRYäY ce;a p cy?.}


bankan baginya untuk meng­qa­d a’

ä)w) pü Öf~e o}=FQ p äRæ<ü éfJY


(mengganti) puasa dan ti­d ak di­be­
bankan baginya untuk meng­qa­d a’

xäBneø O~2% äja o}=FQ p


shalat. Hal ini berdasarkan hadits
yang diriwayatkan oleh Al Bukhari
? dan juga Muslim ?, dari Aisyah
“Sesungguhnya itu adalah dorongan z ketika ia berkata:“Kami meng­
dari syaithan, maka laksanakanlah alami haid, maka kami diperintah
haid selama enam atau tujuh hari, untuk mengqada’ puasa dan kami
Akhwat
Versi E-Book Gratis 31
Tarbiyatunnisa’
Kajian Utama
tidak diperintah untuk mengqada’ daan pendapat apakah baginya ka­
sha­lat.” farat atau tidak ada kafarat namun
dia mendapatkan dosa. Namun
3. Tidak boleh bagi seorang sua­ yang benar dia mendapatkan ka­
mi menggauli yang sedang haid, fa­­rat dengan bersedekah satu atau
na­­mun boleh untuk bersenang-se­ setengah dinar berdasarkan hadits
nang dengannya selain senggama yang diriwayatkan oleh Ashabus
se­perti mencium, mengusap dan Su­nan dari sahabat Abdullah bin
sebagainya. Hal ini berdasarkan Abbas. Ia berkata: “Dari Rasulullah
ha­­dits yang diriwayatkan oleh e, tentang seseorang yang men­
Muslim, Abu Dawud, Al Imam At datangi istrinya yang haid, beliau
Tirmidzi ? dan lainnya dari Anas
e bersabda:

<än}8 [Jm pü <än}9æ \9J&}


bin Malik ? ketika Rasulullah e

0äbneø vü xéE ga ãqRnIã


ber­­sab­d a:

“Baginya untuk bersedekah satu atau


setengah dinar.”
“Kerjakan semuanya (pada wanita
haid) kecuali nikah (jima’).” Barangsiapa ingin mendapatkan
kesempurnaan dari kaffarah-nya

Päj.eø vü xéE ga ãqRnIã


Dan dalam lafazh lain:
hen­­daknya dia bersedekah satu di­
nar. Namun bagi yang ber­se­de­kah
setengah dinar, maka cukup untuk
“Kerjakan semuanya (pada wanita membayar kaffarah-nya ter­se­but.
haid) kecuali jima’.” Beberapa ulama ada yang ber­
Barang siapa yang menjima’-i pen­d apat ukuran satu dinar 4,25
wa­nita yang sedang haid, maka dia gram emas. Namun tidak mengapa
telah melakukan suatu dosa be­­­­­sar bagi seseorang untuk menilai ka­
karena dia telah jatuh pada sua­tu dar dinar sesuai dengan ukuran
hal yang telah diharamkan sya­­ri’at. daerahnya masing-masing.
Rasulullah e bersabda, se­­bagaimana
4. Dilarang bagi seorang suami un­
dalam hadits Abu Hurairah y yang
tuk menceraikan istrinya yang se­
di­­riwayatkan oleh At Al Imam At
dang haid. Hal ini berdasarkan fir­
Tirmidzi, Abu Dawud dan lainnya
man Allah Idalam surat Ath Tha­­
V: “Barangsiapa yang mendatangi
laq ayat ke-1 (artinya):

os q^fËY xäBneø q&^fÊ ã:ü ûçneø ät}ý–}


wa­­nita haid (seng­gama) atau men­
da­tangi wanita pa­da duburnya atau

Õ9Reø ãqJ1ü p ot%9Re


men­datangi du­kun, maka sung­g uh
dia telah kafir dengan apa yang telah
di­turunkan kepada Muhammad e.”
“Wahai Nabi, apabila kamu men­
Adapun bagi orang yang men­
ceraikan istri-istrimu, maka hen­dak­
jima’-i wanita haid terjadi per­be­

32 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Kajian Utama Tarbiyatunnisa’
lah kamu ceraikan mereka men­dapati Namun dibolehkan bagi wanita
masa ‘iddahnya (yang wa­jar).” haid untuk melafazhkan atau mem­
baca ayat-ayat Al Qur’an, wallahu
Yakni ketika mereka suci dan
a’lam.
belum digauli. Dan juga Rasulullah
e pernah memerintahkan orang
6. Bagi wanita haid dilarang un­
yang menceraikan istrinya yang se­
tuk thawaf di Ka’bah. Hal ini ber­
dang haid untuk rujuk, kemudian
dasarkan hadits Aisyah zyang
men­ceraikannya kembali ketika is­
diriwayatkan oleh Al Bukhari dan
tri­nya suci apabila dia kehendaki.
Muslim V, Rasulullah e bersabda:
5. Hukum menyentuh Al Qur’an “Kerjakan apa yang dikerjakan orang
ba­g i wanita haid. Terjadi perbedaan yang berhaji selain engkau thawaf di
pendapat dikalangan ulama’ ten­ Bait (Ka’bah).”
tang hal ini. Namun pendapat yang
benar insya Allah I adalah ti­­dak 7. Dibolehkan bagi wanita haid masuk
bolehnya wanita haid untuk me­ ke masjid apabila ada ke­pen­tingan
nyentuh Al Qur’an. Ini adalah pen­ yang mendesak tanpa di­tinggal/di
dapat mayoritas ulama, dan juga dalam masjid. Dalam hadits yang
pen­d apat Asy Syaikh Shalih Al diriwayatkan Muslim ? ketika
Fauzan, Asy Syaikh Muhammad Bin Aisyah zberkata: “Rasulullah e
Shalih Al Utsaimin ? serta ulama pernah memerintahkan aku un­
yang lainnya. Dalil dari pendapat tuk mengambil khumrah (sejenis
ini: sajadah) di dalam masjid, kemudian
aku berkata: “Aku sedang haid”,
1). Firman Allah Idalam surat Al maka Rasulullah e bersabda: “Am­
Waqi’ah ayat ke-79 (artinya): bil­ah khumrah tersebut karena haid

ê rlp=tËjeø vü puBj} v
itu tidak berada pada tanganmu.”
Kapan dibolehkan untuk men­­­
“Tidaklah menyentuhnya (Al Qur­’an) datangi istri yang telah ber­
kecuali orang-orang yang su­ci.” henti haid
Terjadi perbedaan pendapat di
2). Hadits ‘Amr Bin Hazm y yang kalangan para ulama tentang per­
di­r i­wayatkan oleh Al Imam Malik masalahan ini. Diantara mereka
?, Rasulullah e bersabda: “Tidak­ ada yang berpendapat bolehnya di­
lah seseorang menyentuh Al Qur­ gauli ketika darah telah berhenti
’an kecuali dia dalam keadaan suci.” walaupun belum mandi besar serta
Dalam riwayat At Thabarani dan beberapa rincian lainnya. Namun
juga Ad Daruquthni V, Rasulullah se­bagian yang lain mensyaratkan
e bersabda: “Janganlah engkau bolehnya digauli ketika darah telah
menyentuh al qur’an kecuali engkau berhenti dan telah mandi besar.
dalam keadaan suci.” Ma­ka yang benar, wallahu a’lam,
Akhwat
Versi E-Book Gratis 33
Tarbiyatunnisa’
Kajian Utama
adalah pendapat yang kedua. Hal menggaulinya sam­­­­pai wanita tersebut
ini berdasarkan firman Allah I mandi be­sar apabila dia mam­­pu
dalam surat Al Baqarah ayat ke-222 mandi. Apa­bila tidak mam­pu mandi,

l=tË} û&1osqæ=^% v p
(artinya): ma­ka bertayammum, se­bagaimana
pen­­­­­dapat jumhur ‘ulama seperti Al
Imam Malik, Al Imam Ahmad dan Al
Imam Asy Syafi’i V.
“Dan janganlah kalian mendekati
Demikianlah sekelumit pemba­
mereka sampai mereka suci.”

l=tË} û&1
has­an tentang haid. Mudah-mu­
dahan dengan ini kita bisa men­
jalankan ibadah di atas bim­bing­an
ilmu dan bukan di atas bim­bingan
maksudnya adalah terhentinya da­
hawa nafsu dan perasaan belaka.
rah dan telah mandi besar. Al Imam
Allahul Musta’an
Mujahid berkata: “Ayat ini juga te­
lah ditafsirkan oleh Ibnu Abbas C Wallahu a’lam bishshawab
semakna dengan tafsir Muja­hid t
di atas.” h t t p : / / w w w. a s s a l a f y. o r g /
Di dalam Majmu’ Fatawa (21/624) mahad/?p=266&print=1
disebutkan: “Adapun wa­ni­ta yang
haid apabila telah ber­hen­ti darahnya,
maka tidak boleh suaminya untuk

Sambungan dari hal. 28

Wahai Saudariku muslimah… Mari kita kembali kepada Allah


ma­r i­lah kita bertaubat kepada I. Semoga Allah I meringankan
Allah I dengan taubatan nashuha ben­cana atas kita dan menahan
(yang tulus):

ê/lqniÒi ämü åã;Reø änQ[Faø änæ<


siksa-Nya. Shalawat dan salam atas
Nabi kita Muhammad e.

(Diterjemahkan dari kitab Ilaa Mataa


“Wahai Rabb kami, hilangkanlah Al Ghaflah karya Abu Umar Salim al
adzab dari kami, sesungguhnya ka­ Ajmi’ oleh Nafisah bintu Abi Salim)
mi adalah orang-orang yang ber­iman Sumber:http://www.asysyariah.com/
kepada-Mu.” (QS. Ad Dukhan: 12) print.php?id_online=32

34 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Pernikahan
Keluarga &
Pentingnya Ilmu
dalam Pernikahan
Oleh: Ummu Ishaq Zulfa Husein & Ida

P ernikahan adalah hal yang


fitrah… didambakan oleh
se­tiap orang yang normal, baik itu
Fulanah adalah seorang mus­
limah, yang sudah mengkaji ilmu
dien. Ia mempunyai konflik yang
laki-laki maupun perempuan yang cukup berat dengan orang tuanya,
sudah baligh. Dan disyariatkan mungkin dengan sedikitnya il­mu
oleh Islam, sebagai amalan sunnah maka ia kurang bisa dalam ber­mua­
bagi yang melaksanakannya. malah dengan orang tuanya, atau
Allah I menciptakan ma­nu­­ mungkin juga karena kurang fa­
sia dengan rasa saling tertarik ke­ ham­nya tentang bagaimana penga­
pada lawan jenis dan saling mem­ la­man daripada Birrul-walidain (Ber­
butuhkan, sehingga dengan itu sa­ bakti kepada kedua orang tua-ed).
ling mengasihi dan mencintai un­ Masalahnya ia akan dijodohkan de­
tuk mendapatkan ketenangan dan ngan lelaki pilihan orang tuanya
ke­turunan dalam kehidupannya. yang menurutnya tidak sepaham
Bah­kan pernikahan adalah meru­ da­­­lam hal manhaj (pemahaman).
pakan rangkaian ibadah kepada Alas­­an ini adalah terpuji di dalam
Allah I yang di dalamnya banyak Islam, namun cara pendekatan dan
terdapat keutamaan dan pahala cara menolak kepada orang tua­
besar yang diraih oleh pasangan nya yang mungkin kurang baik.
tersebut. Kedua orang tuanya mendesak te­
Walaupun demikian, banyak rus agar ia menerima lelaki yang
ki­­ta jumpai pada saudara-saudarai di­anggap tepat untuk pasangan
kita telah salah menilai suatu hi­dup anaknya. Fulanah sangat bi­
per­­nikahan, bahkan di kalangan ngung, apalagi orangtuanya mulai
mereka tidak me­ngerti ilmu se­ka­ meng­ancam dengan berbagai an­
lipun. Langkah awal melakukan caman. Kebingungannya itu, ia ke­­­­­
pernikahan didasari karena ingin mukakan kepada salah seorang te­­
lari dari suatu problem yang sedang man perempuannya sepengajian
dialami. Sebagai con­toh kasus di­ yang sudah nikah. Temannya itu
bawah ini: pun dengan spontan menyarankan
Akhwat
Versi E-Book Gratis 35
Pernikahan
Keluarga &
su­­paya dia menikah dengan teman ra­pan dan cita-cita tidak sesuai
suaminya. Fulanah dengan senang de­ngan kenyataan. Si isteri kurang
hati menerima usulan tersebut, me­ngetahui tentang hal-hal yang
se­­­juta harapan yang indah… ba­­ ha­r us ia lakukan, misalnya ketika
yang­­kan! Ia akan terbebas dari pro­ suami pulang dari luar rumah; ia
b­lem yang sedang ia hadapi dan berpenampilan seadanya, bah­kan
dapat menjadi istri seseorang yang terkesan kusut dan tidak mena­
sefaham dengannya nanti… bisa rik. Mungkin ia menganggap sua­­­
ngaji sama-sama, bisa meng­amalkan mi­­nya orang baik yang tidak per­
ilmu sama-sama. Lelaki yang di­ lu memandang wanita yang ber­
penampilan indah dan menarik.
mak­sudpun akhirnya merasa iba
Ini hanya satu contoh dan masih
se­­telah mendengar cerita ten­tang
ba­nyak hal lagi yang membuat sua­
ke­istiqomahan Fulanah. Dia ber­ mi kecewa. Sang suami yang su­d ah
anggapan bahwa Fulanah lebih pernah merasakan lezatnya me­
per­­lu ditolong, sekalipun cita-cita­ nim­­ba ilmu, ingin kembali sibuk
nya yang menjadi taruhannya. Se­ da­­lam majlis ilmu. Baginya duduk
be­­narnya ia belum siap untuk me­ bersama teman-teman semajlis il­
nikah, karena sedang menimba ilmu mu lebih mengasyikkan dari pa­d a
dien bahkan baru mulai merasakan duduk bersama isteri yang “men­je­
lezat­nya menimba ilmu. nuhkan”?
Singkat cerita akhirnya dengan Fulanah yang masih kurang il­mu
izin Allah I menikahlah mereka. diennya, menilai bahwa sua­mi­nya
Orang tuanya yang tadinya bersike­ tersebut telah menelantarkannya.
ras, mengizinkan dengan ketulusan Fu­­lanah me­rasa tertekan melihat
hati seorang bapak kepada putri­ ting­kah la­ku suaminya yang de­mi­
nya, demi kebaikan anaknya. Per­ ki­an. Tak ta­hu harus berbuat apa.
ni­kahan berlangsung dengan disak­ Ia memang kurang mempunyai be­
sikan oleh kedua orangtua Fulanah kal ilmu untuk menghadapi perni­
dan teman-temannya. kahan. Konflik rumah tangga pun
Mulanya pasangan ini kelihatan terjadi. Ternyata konflik dengan
bahagia. Dengan seribu cita-cita orang tuanya yang dulu, lebih ri­
dan angan-angan. Fulanah ingin ngan rasanya dibanding dengan
mem­bentuk rumah tangga yang kon­­­fliknya yang sekarang. Kalau
Islami bersama suami yang akan su­d ah seperti ini …. apa yang ingin
selalu membimbing dia dan akan ia lakukan? Cerai… dan kembali ke
selalu bersama disampingnya. orang tua? …. wal’iyadzubillah, bu­
kan hal yang mudah!
Hari-hari terus berjalan sebu­
Sesungguhnya kasus yang ter­
lan­-dua bulan…, mereka mulai
me­­nge­tahui kelemahan masing- jadi di atas banyak kita jumpai di ka­
ma­­sing, dan mulailah timbul pe­ langan muslim dan muslimah yang
ra­­saan kecewa di hati mereka, ha­ tanpa pikir panjang dan tanpa per­

36 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Pernikahan
Keluarga &
siapan apa-apa dalam langkahnya Pentingnya Ilmu
menuju nikah. Bahkan ada problem Menuntut ilmu wajib bagi setiap
rumah tangga yang lebih parah lagi muslim. Hal ini sesuai dengan hadits
akibat dari pernikahan yang tanpa Rasulullah e yang diriwayatkan
dilandasi oleh ilmu dien, amalan oleh sekelompok shahabat di anta­
dan ketaqwaan. Misalnya ada ke­ ra­nya Anas bin Malik y: “Menuntut
mak­siatan yang terjadi di dalam ilmu adalah wajib bagi setiap muslim”?
ru­­mah tangga tersebut ; suami me­ (HR. Ahmad dalam Al’Ilal, berkata
nyeleweng atau sebaliknya, yang Al Hafidz Al Mizzi; hadits hasan.
Lihat Jami’ Bayan Al-Ilmi wa Fadh­
membuat rumah tangga menjadi
lihi, ta’lif Ibnu Abdil Baar, tahqiq
ru­nyam berantakan. Nikah yang Abi Al Asybal Az Zuhri, yang mem­
ka­­ta­nya untuk mendapatkan ke­ba­ bahas panjang lebar tentang derajat
hagiaan dan ketenangan serta untuk hadits ini)
mewujudkan cita-cita yang indah
Ilmu yang dimaksud di atas
dan mulia, menjadi sebaliknya. ada­lah ilmu dien yaitu pengenalan
Ak­­hir­nya keluarga dan anak-anak pe­tunjuk dengan dalilnya yang
yang akan jadi korban kecerobohan mem­­beri manfaat bagi siapa pun
ka­rena faktor ketergesaan. yang mengenalnya.
Memang untuk mendapatkan Kita harus berilmu agar selamat
ke­luarga sakinah seperti yang di­ hidup di dunia dan di akhirat. Ka­
re­na dengan berilmu kita akan ta­
ci­­ta-citakan setiap muslim dan
hu mana yang diperintahkan oleh
mus­­­limah, tidak semudah yang di­ Allah I dan mana yang dilarang,
ba­yangkan. Ternyata pemahaman atau ma­na yang disunnahkan oleh
il­mu dien yang cukup dari masing- Rasul-Nya dan mana yang tidak
ma­sing pihak memegang peran pen­ sesuai dengan sunnah (bid’ah).
ting untuk mewujudkan cita-cita Dengan ilmu kita tahu tentang
ter­sebut, mengingat dalam rumah hukum halal dan haram, kita me­
tang­ga banyak permasalahan yang nge­tahui makna kehidupan dunia
akan timbul. Seperti bagaimana me­ ini dan kehidupan setelah kematian
yaitu alam kubur, kita tahu kedah­
menuhi hak dan kewajiban suami-
syatan Mahsyar dan keadaan hari
istri, apa tugas masing-masing dan kia­mat serta kenikmatan jannah
bagaimana cara mendidik anak. Ba­ dan kengerian neraka, dan lain
gaimana mungkin jika tidak kita seba­gai­nya.
per­siapkan sebelumnya? Disinilah Dengan ilmu dapat menda­
salah satu hikmah diwajibkannya tang­­kan rasa takut kepada Allah
ba­g i setiap muslim untuk mencari U, karena sungguh Dia Yang Maha
ilmu. Mulia telah berfirman :
Akhwat
Versi E-Book Gratis 37
Pernikahan
Keluarga &
ãÒ–jfReø r8äçQ oi ufeø ûF6} äjmü jannah-Nya Allah U dan bila jahil
terhadap ilmu bisa menyebabkan ia
“Sesungguhnya yang paling ta­kut kepa­ masuk neraka.
da Allah di antara hamba-ham­baNya
Ilmu adalah warisan dari pa­ra
adalah orang yang berilmu (ulama).”?
Nabi dan merupakan cahaya ha­ti,
(QS. Fathir : 28)
setinggi-tinggi derajatnya di an­ta­ra
Dengan rasa takut kepada Allah manusia dan sedekatnya-se­de­kat­
ta’ala amalan yang kita lakukan ada Nya manusia kepada-Nya. Se­ba­gai­
kontrolnya, dibenci atau diridhai mana firman Allah U :

ãq% pü o};eø p kbni ãqniãx o};eø ufeø SY=}


oleh Allah U.

#–-<8 kfReø
Imam Ahmad bin Hambal ber­
kata: “Asal­­­nya ilmu adalah takut
(tak­wa) kepada Allah U“? (Lihat
Hilyah Thalibul ‘Ilmi, ta’lif Bakr “… niscaya Allah akan meninggikan
bin Abdillah Abu Zaid, hal. 13) orang-orang yang beriman di antaramu
Orang yang berilmu akan tahu dan orang-orang yang diberi ilmu
betapa berat siksa Allah sehingga pengetahuan beberapa derajat….”? (Al
ia takut berbuat maksiat kepada Mujaadilah : 11)
Allah U. Ilmu juga membuat orang Kebutuhan seorang hamba
tahu betapa besar rahmat Allah U
akan ilmu dien ini, melebihi ke­
sehingga dalam beramal ia selalu
mengharap ridha-Nya semata. bu­­­­tuhan akan makan dan minum
sam­­pai digambarkan bahwa kebu­
Perlu diingat bahwa bukanlah
yang dimaksud dengan orang ber­ tuh­an ilmu itu sama seperti ma­nu­
ilmu itu adalah orang yang memiliki sia membutuhkan udara untuk ber­
banyak kitab atau riwayat yang napas.
dike­tahui, tapi yang dinamakan
ber­ilmu apabila orang tersebut Ilmu Sebagai Landasan Untuk
me­mahami apa yang disampaikan Membentuk Rumah Tangga
kepadanya dari ilmu-ilmu tersebut Karena nikah merupakan ama­
dan meng­amalkannya. (Lihat Syar­ an yang sangat mulia di sisi Allah
hus Sunnah oleh Al Imam Al
I dan merupakan rangkaian dari
Barbahari ?)
ibadah, maka menikah dalam Islam
Ilmu merupakan obat bagi ha­ti
bukan hanya untuk bersenang-se­
yang sakit dan merupakan hal yang
paling penting bagi setiap ma­nu­ nang atau mencari kepuasan ke­
sia setelah mengenal diennya. Se­ butuhan biologis semata. Akan
hingga dengan mengenal ilmu dan te­tapi seharusnyalah pernikahan
mengamalkannya akan menjadi se­ di­lakukan untuk menimba masya­
bab bagi setiap hamba untuk masuk rakat kecil yang shalih yaitu rumah

38 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Pernikahan
Keluarga &
tangga dan masyarakat luas yang pe­mimpin yang menegakkan urus­
shalih pula se­suai dengan Al-Qur­ an anak dan istrinya.
’an dan As Sunnah menurut pe­ma­ Allah Iberfirman :

xäBneø ûfQ lqiãq] dä-=eø


haman As Sa­lafus Shalih.
Perlu diketahui bahwa sesung­
guhnya pasangan suami isteri da­ “Kaum laki-laki itu adalah pemipin ba­g i
lam kehidupan berumah tangga kaum wanita…”? (An Nisaa : 34)
akan meng­hadapi banyak problem
Salah satu tugas suami sebagai
dan untuk mengatasinya perlu il­
qawwam adalah meluruskan keluar­
mu. De­ngan ilmu, pasangan suami
istri tahu apa tujuan yang akan di­ ganya dari penyimpangan terhadap
capai dalam sebuah pernikahan al-haq dan mengenalkan al-haq itu
yai­tu un­tuk beribadah kepada sendiri. Seharusnyalah seorang sua­
Allah I, dan dalam rangka mencari mi menyediakan waktunya yang ter­
ridha-Nya se­mata. diri dari 24 jam untuk mentarbiyah
Di samping itu juga dengan ilmu keluarganya yang dimulai dengan
sepasang suami-istri sama-sama istri untuk dipersiapkan sebagai
me­­ngetahui hak dan kewajibannya.
madrasah bagi keturunannya. Tum­
Sehingga jalannya bahtera rumah
tangga akan harmonis dan baik. buhkan kecintaan terhadap ilmu di
Suami dan istri juga diamanahi hati istri (syukur kalau memang
Rabb-Nya untuk mendidik anak ke­ se­­jak sebelum nikah si istri sudah
turunannya agar menjadi generasi men­­­­cintai ilmu) agar kelak ia da­
Rabbani yang tunduk pada Al Qur­ pat mendidik anak-anaknya untuk
’an dan As Sunnah sesuai dengan men­­­cintai ilmu dan beramal de­
pe­­mahaman salaful ummah. Agar ngan­nya.
ke­turunan yang terlahir dari perni­
kahan tersebut tumbuh di atas da­ Walaupun Islam telah mene­tap­­
sar pemahaman, dasar-dasar pen­ kan bahwa memberikan pengajar­
didikan imand dan ajaran Islam an, mendidik dan mengarahkan
sejak kecil sampai dewasanya. is­tri me­r upakan salah satu ke­wa­
Sung­­­guh… ini merupakan tugas jib­an suami namun sangat di­sa­
yang berat dan tentu saja butuh bu­
tuh ilmu. yang­kan masih ba­­nyak kita jum­
pai suami yang me­­lalaikan dan
Dari sinilah terlihat betapa
pen­tingnya ilmu sebagai bekal bagi meng­­gampangkan hal ini. Atau si
ke­hi­dupan rumah tangga muslim. suami merasa cukup dengan pe­
ngetahuan dien yang mi­nim dari
Tarbiyah Dalam Rumah Tangga sang istri sehing­ga meng­anggap
Dalam rumah tangga, suami ti­­dak perlu menye­diakan waktu
me­­­rupakan tonggak keluarganya, un­­tuk mendidik dan mem­berikan
Akhwat
Versi E-Book Gratis 39
Pernikahan
Keluarga &
nasehat. Mungkin ka­sus ini seperti ini menuntut adanya ilmu dan per­
ini tidak hanya kita jum­pai di siapan diri untuk mengamalkan apa
kalangan orang yang awam bahkan yang telah diketahui (Lihat Aysaru
di kalangan du’at (para da’i). Kita At-Tafasir li Kalami Al-’Aliyul
Ka­bir juz 5, hal. 387, ta’lif Abu
lihat mereka sibuk me­ngurusi da’­
Bakar Jabir Al Jazairi)
wah di luar rumah, sementara is­
tri­nya di rumah tidak sempat di­ Berkata Imam Al Qurthubi ?
dakwahi. Akibatnya si is­tri tidak da­lam tafsirnya: “Karena itu wajib
ngerti thaharah yang benar, shalat ba­g i kaum laki-laki (suami) untuk
yang sesuai sunnah, mana tau­hid memperbaiki dirinya dengan ketaat­
mana syirik dan lain-lain (mung­ an dan memperbaiki istrinya de­
ngan perbaikan seorang pemimpin
kin kalau si istri sebelum me­ni­kah
atas apa yang dipimpinnya. Da­lam
sudah mempunyai ilmu, hal ter­
hadits yang shahih Nabi e ber­
sebut tidak menjadi masalah, tapi
sabda: “Setiap kalian adalah pe­mim­­
bagaimana kalau istrinya ma­sih ja­
pin dan setiap kalian akan di­tanyai
hil?) Sungguh hal ini perlu men­jadi
tentang apa yang di­pim­pinnya.
perhatian bagi para suami.
Imam merupakan pemimpin manu­
Allah Iberfirman : sia dan ia akan ditanyai ten­tangnya

kb~fsü p kbBZmü ãq] ãqniã x o};eø ät} ý–}


dan laki-laki (suami) ada­lah pemim­

Õ<ä.2eø p @äneø äs8q]p ã<äm


pin keluarganya dan akan ditanyai
tentangnya.”?
Al Qusyairi menyebutkan dari
“Wahai orang-orang yang beriman,
Umar y yang berkata tatkala turun
peliharalah dirimu dan keluargamu
ayat dalam surat At Tahrim di atas:
dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu… “? (QS. At- “Wahai Rasulullah e, kami menjaga
Tahrim : 6) diri kami, maka bagaimanakah ca­
ra kami untuk menjaga ke­luar­ga
Berkata Imam Ali y juga Mu­ kami?” Rasulullah e menjawab:
jahid dan Qatadah y dalam me­ “Ka­­­li­an larang mereka dari apa-apa
naf­sirkan ayat diatas: “Jaga diri ka­ yang Allah Ularang pa­da ka­li­an un­
lian dengan amal-amal kalian dan tuk melakukannya dan pe­r in­tah­k an
jaga keluarga kalian dengan na­ mereka dengan apa yang Allah U
sehat kalian”? pe­r intahkan.”?
Dan sesungguhnya penjagaan Berkata Muqatil: “Yang demi­
itu tidak akan sempurna kecuali
kian itu wajib atasnya untuk dirinya
de­ngan iman dan amal yang baik
setelah berupaya menjauhi syirik sendiri, anaknya, istrinya, budak
dan perbuatan maksiat. Semuanya laki-laki dan perempuannya.”?

40 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Pernikahan
Keluarga &
Berkata Al-Kiyaa: “Maka wajib hat Tafsir Ibnu Katsir, juz 3 hal.
atas kita untuk mengajari anak dan 284)
istri kita akan ilmu agama, ke­ba­ Ini merupakan contoh bagai­
ikan serta adab.”? (Lihat Tafsir Al mana suami menyampaikan kem­
Qur­thubi juz 8, hal. 6674-6675). bali kepada istrinya dari ilmu yang
Rasulullah e sebagai teladan telah didapatkannya di majlis ilmu,
yang termulia menyempatkan wak­­ sudah seharusnya menjadi panutan
tu untuk mengajari istrinya se­hing­ bagi kita.
ga kita bisa mendengar atau mem­ Sebagai penutup, kami himbau
baca bagaimana kefaqihan um­mul kepada mereka yang ingin menikah
mu’­minin ‘Aisyah z. atau sudah menikah agar tidak me­
Para shahabat beliau y, tatkala ngabaikan ilmu, dan berupaya me­
tatkala turun ayat ke 31 surat An mi­lih pasangan yang cinta akan il­

otæq~- ûfQ os =j6æ oæ=N~e p


Nur : mu agar kelak anak turunan juga
di­didik dalam suasana kecintaan
akan ilmu.
… Dan hendaklah mereka (wanita yang
beriman) menutupkan kain kudung ke Wallahu a’lam
dadanya … (An Nur : 31) Sumber: Muslimah/EdisiXVII/Muhar­
Mereka pulang menemui istri- ram/1418/1997
is­tri­nya dan membacakan firman http://menikahsunnah.wordpress.
Allah Idi atas, maka bersegeralah com/2007/06/20/pentingnya-ilmu-
istri-istri mereka melaksanakan dalam-pernikahan/
apa yang Allah Iperintahkan (Li­

Permata Salaf
Ibnu Mas’ud t berkata: “Sesungguhnya aku
me­mandang bahwa seseorang yang dilupakan
dari suatu ilmu yang sebelumnya telah
diketahuinya adalah karena kesalahan yang
telah dilakukannya.“

Akhwat
Versi E-Book Gratis 41
Mawaddah,
Mahabbah,
dan Rahmah
Oleh: Ustadzah Ishaq Zulfa Husein Al-Atsariyyah

P erasaan cinta kepada pa­­


sangan hidup kita ter­ka­
dang mengalami gejolak se­ba­gai­
tuk memakmurkan negeri yang
ko­song dari jenis manusia (karena
merekalah manusia pertama yang
ma­na pa­sang surut yang dialami menghuni). Keduanya sempat ber­
se­buah kehidupan rumah tangga. pi­sah selama be­berapa lama karena
Ting­gal bagaimana kita menjaga diturunkan pada tempat yang
tum­buhan cinta itu agar tidak layu berbeda di bumi. (Al-Bidayah wan
terlebih ma­ti. Nihayah, 1/81). Me­reka didera
Satu dari sekian tanda kebe­sar­ derita dan sepi sampai Allah r
anNya yang agung, Allah r men­ mem­pertemukan mereka kembali.
ja­­dikan anak Adam u memiliki Demikianlah Allah r menu­
pa­sangan hidup dari je­nis mereka tup “sepi” hidupnya seorang le­la­ki
sendiri, sebagaimana ke­nik­­mat­ keturunan Adam u dengan mem­
an yang dianugrahkan ke­pa­d a ba­­ beri istri-istri sebagai pasangan hi­
pak mereka Adam u. Di sa­at dup­nya. Dia Yang Maha Agung ber­

kbBZmü oi kbe _f5 lü u&–}ã x oi p


awal-awal menghuni sur­ga, ber­­ fir­man :
samaan dengan limpahan ke­nik­­

kbn~æ gR- p ät~eü ãqnbB&e ä-ãp>ü


matan hidup yang diberikan ke­
padanya, Adam u hidup sen­di­r i

#–}ö ce: ûY lüÙ ÖM< p Õ8qi


tanpa teman dari jenisnya. Allah

ê 8lp=bZ&} hq^e
I pun melengkapi kebahagiaan
Adam dengan menciptakan Hawa
sebagai teman hidupnya, yang akan
menyertai hari-harinya di surga “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan­
nan indah. Nya adalah Dia menciptakan uyntuk
Hingga akhirnya dengan kete­ kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri,
tapan takdir yang penuh hikmah, supaya kalian cenderung dan merasa
keduanya diturunkan ke bumi un­ tenteram kepanya, dan dijadikanNya

42 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Pernikahan
Keluarga­ &
diantara kalian mawaddah dan rahmah. Na­­­­mun termasuk kesempurnaan
Sesungguhnya pada yang demikian itu rah­­mat-Nya kepada anak Adam
benar-benar terdapat tanda bagi kaum u, Allah I menjadikan istri-istri
yang berfikir”? (Ar Ruum : 21) atau pasangan hidup mereka dari
je­nis mereka sendiri, dan Allah
Allah r menciptakan seorang
I tumbuhkan mawaddah yaitu
istri dari keturunan anak manusia,
cin­­ta dan rahmah yakni kasih sa­
yang asalnya dari jenis laki-la­ki
yang. Karena seorang lelaki atau
itu sendiri, agar para suami me­­
suami, ia akan senantiasa men­
rasa tenang dan memiliki ke­cen­
ja­­ga istrinya tersebut, karena ka­
derungan terhadap pasangan me­­
sih­an kepada istrinya yang telah
reka. Karena, pasangan yang ber­
me­­lahirkan anak untuknya, atau
asal daru sa­tu jenis termasuk fak­
ka­­­rena si istri membutuhkannya
tor yang me­num­buhkan ada­nya ke­
da­r i sisi kebutuhan belanja (biaya
teraturan dan saling menge­nal, se­
hidupnya), atau karena kedekatan di
bagaimana per­bedaan meru­pa­kan
antara keduanya, dan sebagainya.”?
penyebab per­pisahan dan saling
(Al Mishbahul Munir fi Tahdzib
men­jauh. (Ruhul Ma’ani, 11/265)
Tafsir Ibni Katsir, hal 1052)

gR- p Õ91ãp CZm oi kb^f5 ú;eø qs


Allah r juga berfirman : Mawaddah dan rahmah ini
mun­­­­­cul karena di dalam per­ni­

ät~eü obB~e ät-p> ätni


kah­­an ada faktor-faktor yang bi­sa
menumbuhkan dua perasaan ter­­­
sebut. Dengan adanya seorang is­
“Dialah yang menciptakan kalian dari tri, suami dapat merasakan kese­
jiwa yang satu dan Dia jadikan dari nang­an dan kenikmatan, serta
jiwa yang satu itu pasangannya agar men­­dapatkan manfaat dengan ada­
ia merasa tenang kepadanya.”? (Al- nya anak dan mendidik mereka.
A’raf : 189) Di­samping itu dia merasakan ke­
te­na­ngan, kedekatan dan kecende­
Kata Al Hafizh Ibnu Katsir rungan kepada istri­nya. Sehingga
?: “Yang dimaksudkan dalam secara umum ti­d ak didapatkan
ayat diatas adalah Hawa. Allah I ma­waddah dan rahmah diantara
menciptakannya dari Adam u, da­­ se­sama manusia se­bagai­mana ma­
ri tulang rusuk kirinya yang pa­ling waddah dan rahmah yang ada di
pendek. Seandainya Allah I men­ antara suami istri (Taisir Al Ka­
ciptakan anak Adam semuanya le­ rimir Rahman, hal 639)
laki sedangkan wanita diciptakan
Allah I tumbuhkan mawaddah
dari jenis lain, bisa dari jenis jin atau
dan rahmah tersebut setelah per­
hewan, niscaya tidak akan tercapai
ni­kahan dua insan. Padahal mung­
kesatuan hati di antara mereka
kin sebelumnya pasangan itu ti­
de­­ngan pasangannya. Bahkan se­
ba­­­­liknya akan saling menjauh. dak saling mengenal dan tidak
Akhwat
Versi E-Book Gratis 43
Pernikahan
Keluarga &
ada hubungan yang mungkin dari zikir kepada Allah. Barangsiapa
me­­­nye­­­­babkan adanya kasih sa­ yang berbuat demikian maka mereka
yang, baik be­r upa hubungan ke­ itulah orang-orang yang merugi.”? (Al
ke­­rabatan atau­pun hubungan Munafiqun : 9)
ra­­­­­him. Al Hasan Al Bashri, Mu­ “Laki-laki yang tidak dilalaikan
ja­­hid, dan ‘Ikrimah y berkata: oleh perniagaan dan tidak pula oleh
“Ma­­waddah adalah ibarat/kiasan jual beli dari mengingat Allah...”? (An
da­­ri nikah (jima’) sedangkan rah­ Nur : 37)(Ad-Da’u wad Dawa’,
mah adalah ibarat/kiasan dari Ibnul Qayyim, hal 293, 363)
anak”?. Adapula yang berpendapat,
ma­waddah adalah cinta seorang Juga, cinta yang merupakan
sua­mi kepada istrinya, sedangkan ta­biat manusia ini tidaklah tercela
rahmah adalah kasih sayang suami se­lama tidak menyibukkan hati se­
seorang dari kecintaan kepada Allah
kepada istrinya agar istrinya tidak
I sebagai Dzat yang sepantasnya
ditimpa kejelekan. (Ruhul Ma’ani
mendapat kecintaan tertinggi. Ka­­
11/265, Fathul Qadir 4/263) re­na Dia Yang Maha Agung meng­

kbmãq5ü p kaÑänæü p kaÑäæãx läbmü g]


Cinta Suami Istri adalah Anu­ ancam dalam firman-Nya :
grah Ilahi

äsqj&Y =&]ø dãqiü p kb%RFQ < kb-ãp>ü p


Rasa cinta yang tumbuh di

ätmqM=% ob–Bi p äs8äBa lqF8 Õ=–.%p


antara suami istri adalah anugrah
dari Allah I kepada keduanya, dan

uf~çA ûY 8ät- p ueqA< p ufeø oi kb~eü è-ü


ini merupakan cinta yang sifatnya
tabiat. Tidaklah tercela orang yang

ú9t} v ufeø pÚ r=iýæ ufeø é%ý} û&1 ãqJæ=&Y


senantiasa memiliki rasa cinta as­
ma­ra kepada pasangan hidupnya

ê;o~^B–Zeø hq^eø
yang sah. Bahkan hal itu merupakan
kesempurnaan yang semestinya di­
syu­kuri. Namun tentunya selama “Katakanlah: ‘Jika bapak-bapak kali­
ti­d ak melalaikan dari berdzikir ke­ an, anak-anak, saudara-saudara, is­
pada Allah I, karena Allah I ber­ tri-istri, kaum keluarga kalian, harta

v p kbeãqiü kbft% v ãqniãx o};eø ät} ý–}


firman : kekayaan yang kalian usahakan, per­
nia­gaan yang kalian khawatirkan keru­

ceã: gRZ} oi pÙ ufeø =a:oQ ka9–epü


giannya, rumah-rumah tempat tinggal
yang kalian sukai, adalah lebih kalian

ê,lp=B–6eø ks cz–epýY
cintai daripada Allah dan RasulNya
ser­ta berjihad di jalan-Nya, maka tung­
gulah sampai Allah mendatangkan ke­
“Wahai orang-orang yang beriman, pu­tus­an-Nya.’ Dan Allah tidak memberi
ja­nganlah harta-harta kalian dan petunjuk kepada orang-orang yang fa­
anak-anak kalian melalaikan kalian sik.”? (At-Taubah : 24)
44 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Pernikahan
Keluarga &
Kecintaan kepada Istri kesedihan Mughits atas perpisahan
Rasulullah e, makhluk Allah itu. Hingga terlihat Mughits ber­
I yang paling mulia dan sosok jalan dibelakan Barirah sembari
yang paling sempurna, dianugrahi ber­linangan air mata hing­ga mem­
ra­sa cinta kepada para istrinya. basahi jenggotnya, me­mohon ke­
Be­liau nyatakan dalam sabdanya: re­­laan Barirah untuk tetap hidup
“Dicintakan kepadaku dari dunia ka­ bersamanya. Rasulullah e berkata
lian (1) para wanita (istri) dan minyak kepada paman beliau, Al Abbas t :
wangi dan dijadikan penyejuk mataku “Wahai paman, tidakkah engkau me­
di dalam shalat.”? (2) rasa takjub dengan rasa cinta Mughits
pada Barirah dan rasa benci Barirah
Ketika Rasulullah e ditanya
terhadap Mughits?”
oleh shahabatnya yang mulia, ‘Amr
ibnul ‘Ash t: “Siapakah ma­nu­sia Nabi e berkata kepada Barirah :
yang paling engkau cin­tai?” Be­liau e “Seandainya engkau kem­ba­li kepada
men­jawab: Aisyah? Aku (‘Amr ibnul Mughits.” Ba­r i­rah bertanya kepada
‘Ash) ber­­kata: “Dari kalangan lelaki? beliau e, “Wahai Rasulullah, apakah
“Ayahnya (Abu Bakar)”, jawab be­ eng­­kau memerintahkan aku?” “T­i­­­­­
liau e. (3) Dan beliau e ber­kata dak”, kata Rasulullah e, “Akan te­­
mem­bela dan memuji Khadijah bin­ ta­pi aku hanya ingin menolongnya.”
tu Khuwalid z ketika ‘Aisyah z “Aku tidak membutuhkannya”, ja­wab
cemburu kepadanya: “Sesungguhnya Barirah (6)
aku diberi rizki yaitu mencintainya”
(4) Tiga Macam Cinta Menurut Al
Imam Ibnul Qayyim ?
Dan Rasulullah e pun pernah
ingin menjadi perantara dan pe­no­ Perlu diketahui oleh sepasang
long seorang suami yang sa­ngat sua­mi istri, menurut Al Imam Al
men­cintai istrinya untuk te­tap ‘Allamah Syamsuddin Abu Abdillah
mem­pertahankan istri yang dicin­ Muhammad bin Abi Bakar ? yang
tai­nya dalam ikatan pernikahan lebih dikenal dengan Ibnul Qayyim
de­­ngannya. Namun si wanita eng­ Al Jauziyyah ?, ada tiga macam
gan dan tetap memilih untuk ber­ cinta dari seorang insan kepada
pisah, sebagaimana kisah Mughits insan lainnya :
dan Bari­rah. Barirah (5) ada­lah se­­ Pertama: Cinta asmara yang
orang sahaya milik salah se­orang me­­rupakan amal ketaatan. Yaitu
dari Bani Hilal. Sedangkan sua­mi­ cinta seorang suami kepada istri
nya Mughits adalah seorang bu­ atau budak wanita yang dimilikinya.
dak berkulit hitam milik Bani Al Ini adalah cinta yang bermanfaat.
Mughirah. Barirah pada akhirnya Karena akan mengantarkan kepada
mer­deka, sementara suaminya ma­ tujuan yang disyariatkan Allah I
sih berstatus budak. Ia pun memilih dalam pernikahan, akan menahan
berpisah dengan sua­mi­nya diiringi pandangan dari yang haram dan
Akhwat
Versi E-Book Gratis 45
Pernikahan
Keluarga &
men­cegah jiwa/hati dari melihat memikirkan pedihnya akibat yang
kepada selain istrinya. Karena diterima karena cinta itu. Bila se­
itulah, cita seperti ini dipuji di sisi seorang membiarkan jiwanya teng­
Allah I dan di sisi manusia. gelam dalam cinta ini, maka silahkan
Kedua : Cinta asmara yang dia bertakbir seperti takbir dalam
di­benci Allah I dan akan men­ shalat jenazah (7). Dan hendaklah
jauhkan dari rahmat-Nya. Bahkan ia mengetahui bahwa musibah
cinta ini paling berbahaya bagi dan petaka telah menyelimuti dan
agama dan dunia seorang hamba. menyelubunginya.
Yaitu cinta kepada sesama jenis, Ketiga : Cinta yang mubah yang
seorang lelaki mencintai lelaki lain datang tanpa dapat dikuasai. Seperti
(homo) atau seorang wanita men­ ketika seorang lelaki diceritakan
cintai sesama wanita (lesbian). Ti­ ten­tang sosok wanita yang jelita
dak ada yang ditimpa bala dengan lalu tumbuh rasa suka dalam hati­
penyakit ini kecuali orang yang nya. Atau ia melihat wanita cantik
dijatuhkan dari pandangan Allah se­ca­ra tidak sengaja hingga hatinya
I, hingga ia terusir dari pintu- terpikat. Namun rasa suka/cinta
Nya dan jauh hatinya dari Allah I. itu tidak mengantarnya untuk ber­
Penyakit ini merupakan penghalang buat maksiat. Datangnya begitu
terbesar yang memutuskan seorang sa­­ja tanpa disengaja, sehingga ia
hamba dari Allah I. Cinta yang ti­d ak diberi hukuman karena pe­
merupakan musibah ini merupakan ra­saannya itu. Tindakan yang pa­
tabiat kaum Luth u hingga me­ ling bermanfaat untuk dilakukan
reka lebih cenderung kepada se­ adalah menolak perasaan itu dan
sama jenis daripada pasangan me­nyibukkan diri dengan per­ka­
hidup yang Allah I tetapkan untuk ra yang bermanfaat. Ia wajib me­
mereka. Allah I mengabarkan : nyem­­bunyikan perasaan terse­

êklqtjR} kt%=bA ûZe ktmü !=jRe


but, men­jaga kehormatan di­r i­nya
(men­­­jaga ‘iffah) dan bersabar. Bila
ia berbuat demikian, Allah I akan
“Demi umurmu (ya Muhammad), se­
memberinya pahala dan meng­gan­
sungguhnya mereka terombang-ambing tinya dengan perkara yang lebih ba­
di dalam kemabukan.” (Al Hijr : 72) ik karena ia bersabar karena Allah
Obat dari penyakit ini adalah I dan menjaga ‘iffah-nya. Ju­ga
minta tolong kepada Dzat Yang ka­rena ia meninggalkan untuk me­
Ma­ha membolak balikkan hati, naati hawa nafsunya dengan lebih
ber­­lindung kepada-Nya dengan se­ mengutamakan keridhaan Allah I
benar-benarnya, menyibukkan di­­ri dan ganjaran yang ada di sisi-Nya.
dengan berdzikir/mengingat-Nya, (Ad-Da’u wad Dawa’, hal 370-
mengganti rasa itu dengan cin­­ta 371)
kepada-Nya dan mendekati-Nya, Bila cinta kepada pasangan hi­

46 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Pernikahan
Keluarga &
dup, kepada suami atau kepada Sumber: Majalah Asy Syariah Vol II/
istri, merupakan perkara kebaikan, No. 24/1427 H/2006
maka apa kiranya yang mencegah Http://menikahsunnah.wordpress.com
seorang suami atau seorang istri /2007/06/20/mawaddah-mahab­b ah-
untuk mencintai, atau paling tidak dan-rahmah/
belajar mencintai teman hidupnya?
Wallahu ta’ala a’lam bish-sha­
wab.
Footnote :
(1) Tiga perkara ini (wanita, minyak wangi dan shalat) dinyatakan termasuk dari dunia.
Maknanya adalah: ketiganya ada di dunia. Kesimpulannya, beliau menyatakan bahwa
dicintakan kepadaku di alam ini tiga perkara, dua yang awal (wanita dan minyak
wangi) termasuk perkara tabiat duniawi, sedangkan yang ketiga (shalat) termasuk
perkara diniyyah (agama). (Catatan kaki Misykatul Mashabih 4/1957, yang diringkas
dari Al-Lam’aat, Abdul Haq Ad-Dahlawi)
(2) HR. Ahmad 3/128, 199, 285, An Nasa’i no. 3939 kitab ‘Isyratun Nisa’ bab Hubbun
Nisa’. Dihasankan Asy Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wad’i ? dalam Ash-Shahihul
Musnad Mimma Laisa fish Shahihain (1/82)
(3) HR. Al Bukhari no. 3662, kitab Fadhai’il Ashabun Nabi e, bab Qaulin Nabi : “Lau
Kuntu Muttakhidzan Khalilan”? dan Muslim no. 6127 kitab Fadha’ilush Shahabah,
bab Min Fadhai’il Abi Bakar Ash Shiddiq t.
(4) HR. Muslim no. 6228 kitab Fadha’ilush Shahabah, bab Fadha’il Khadijah Ummul
Mukminin z.
(5) Disebutkan bahwa Barirah memiliki paras yang cantik, tidak berkulit hitam. Beda
halnya dengan Mughits, suaminya. Barirah menikah dengan Mughits dalam keadaan
ia tidak menyukai suaminya. Dan ini tampak ketika Barirah telah merdeka, ia memilih
berpisah dengan suaminya yang masih berstatus budak. Dimungkinkan ketika masih
terikat dalam pernikahan dengan suaminya, Barirah memilih bersabar atas hukum
Allah Iwalaupun ia tidak menyukai suaminya. Dan ia tetap tidak menampakkan
pergaulan yang buruk kepada suaminya sampai akhirnya AllahImemberikan
kelapangan dan jalan keluar baginya. (Fathul Bari, 9/514)
(6) Lihat hadits dalam Shahih Bukhari no. 5280-5282, kitab Ath Thalaq, bab Khiyarul
Amati e Tahtal ‘Abd dan no. 5283 bab Syafa’atun Nabi e fi Zauji Barirah.
(7) Artinya dia telah mati

Permata Salaf
Al-Imam Malik ? berkata kepada Al-Imam Asy-Syafi’i ? di
awal per­jum­paan beliau dengannya: “Sesungguhnya aku melihat
bahwasanya Allah I telah memberikan cahaya ke dalam hatimu,
maka janganlah engkau padamkan dengan kegelapan maksiat.“

Akhwat
Versi E-Book Gratis 47
Yaa Bunayya

Saat Si Kecil Tumbuh


dalam Rahim
Oleh: Ummu ‘Abdirrahman Anisah bintu ‘Imran

O rang tua mengharap anak­


nya menjadi anak yang shalih
adalah bia­sa. Sayangnya, tidak banyak
dalam mendidik anak. Bahkan se­
belum hadirnya so­sok mungil itu pun
Islam telah memberikan tuntunan
orang tua yang mau menempuh jalan penjagaan. Terus demikian tuntunan
agar harapannya itu bisa terwujud. Pa­ itu se­cara runtut didapati hingga saat
dahal Is­lam telah banyak mem­be­rikan melepas anak menuju kedewasaan.
bim­bingannya baik di da­lam Al Qur’an
maupun Sunnah, ter­ma­suk saat masih Saat Kedua Orang Tua Ber­te­
di dalam rahim. mu
Inilah tuntunan Islam sebe­lum
Anak adalah sosok mungil idam­­
ber­temunya dua mani yang menjadi
an yang sangat dinanti ke­hadirannya
bakal janin dengan izin Allah I.
oleh sepasang ayah bunda. Semenjak
Usai pernikahan, ke­ti­ka sepasang pe­
melangkah ke jenjang pernikahan,
ngantin ber­te­mu untuk pertama ka­li­
me­reka ber­dua telah menumbuhkan
nya, di­sunnahkan bagi mempelai pria
harapan akan lahirnya si buah hati.
memegang ubun-ubun is­tri­­nya dan
Me­­re­ka terus memupuk harapan
mendoakannya. Di­da­pati hal ini di
itu dengan menjaga calon bayi yang
dalam ucapan Rasulullah e: “Apabila
memulai kehidupannya di ra­­him
salah se­orang dari kalian menikahi se­
ibunya, hingga saatnya ha­dir di du­
orang wanita atau mem­beli se­orang
nia. Setiap orang tua ten­tu meng­
bu­dak, maka hen­dak­nya ia memegang
ingin­kan anaknya lahir dalam ke­
ubun-ubun­nya, me­nye­but nama Allah
adaan yang sebaik-baik­nya. Se­gala
I dan men­doa­kannya dengan barakah,
upaya dikerahkan un­tuk mewu­jud­
ser­ta mengucapkan, ‘Ya Allah, aku me­
kan keinginan me­reka. Tentu tak pa­
mohon kepada-Mu kebaikannya dan ke­
tut dilupakan sisi-sisi penjagaan dan
baikan seluruh sifat yang Engkau jadikan
pendidikan yang telah diajarkan oleh
padanya dan aku memohon perlindungan-
Allah I dan Rasul-Nya. Bah­kan de­
Mu dari kejelekannya dan kejelekan sifat
ngan inilah orang tua akan men­da­pat­
yang Engkau ja­dikan padanya.’ Apabila
kan kemuliaan bagi anaknya dan bagi
ia membeli unta, maka hendaknya ia pe­
diri mereka.
gang ujung pu­nuknya dan berdoa seperti
Dapat disimak pengajaran ini itu juga.” (Diriwayatkan oleh Imam
dalam indahnya sunnah Ra­sulullah al- Bukhari dalam Af’alil ‘Ibad dan
e. Di sana didapati bim­bingan Imam Abu Dawud, Ibnu Majah, al-
yang sempurna untuk ki­ta terapkan Hakim, al-Baihaqi dan Abu Ya’la da­lam
48 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Yaa Bunayya

Musnadnya dengan sanad ha­san, dan ke­­­ha­­­milannya, menjaga waktu is­ti­­ra­


disahihkan oleh Imam al-Hakim dan hatnya, melakukan olah ra­­ga khusus
disepakati oleh Imam adz-Dzahabi. dan mengatur ak­ti­vitasnya. Tak lu­
Li­hat “Adabuz Zifaaf fis Sunnatil pa mereka me­man­tau keadaan ca­lon
Muthahharah”, hal. 20, karya Syaikh bayi dengan terus memeriksa ke­se­
Muhammad Nashiruddin Al Albani V) hatannya.
Dalam suasana pengantin ba­ Akan tetapi, adakalanya janin gu­
ru, sang mempelai tak lepas dari tun­ gur bukan karena semata sebab me­
tunan Rasulullah e. Demikian pu­la dis. Terkadang ada sebab lain yang
ketika kehidupan rumah tangga te­ mengakibatkan gugurnya kan­­­­dungan
rus berlangsung. Rasulullah e juga seorang ibu. Ini ka­dang-kadang tidak
memberikan pe­ngajaran ke­pa­da setiap disadari oleh ke­banyakan orang.
suami istri untuk mu­lai menjaga calon Semestinya kita mengetahui pe­
anak mereka ke­tika mereka hen­dak ringatan Rasulullah e dari hal-hal
bercampur (jima’). Beliau bersabda semacam ini yang diterangkan oleh
e: “Apabila salah seorang dari kalian syari’at, sebagaimana Ra­sulullah e
ketika mendatangi istri­nya mengatakan: memerintahkan un­tuk membunuh
‘Dengan nama Allah, ya Allah, ja­uh­kan­ ular yang disebut dengan dzu thuf­ya­
lah syaithan dari kami dan ja­uhkanlah tain yang da­pat menyebabkan gu­gur­
syaithan dari apa yang engkau rizkikan nya janin. Be­liau ebersabda: “Bu­nuh­
kepada ka­mi’, jika Allah tetapkan terja­ lah dzu thufyatain, kare­na dia dapat
di­nya anak, syaithan tidak akan da­pat mem­butakan ma­ta dan meng­gugurkan
me­mu­dharatkannya.” (Diri­wayat­kan ja­nin.” (Diri­wa­yat­kan oleh al-Imam
oleh al-Imam al-Bukhari) al-Bukhari)
Ibnu Hajar di dalam Fathul Ba­ri
Apakah dzu thufyatain? Dije­
men­jelaskan bahwa maksud perkataan
las­kan oleh Ibnu ‘Abdil Barr bahwa
Rasulullah e “Syaithan tidak akan
dzu thufyatain adalah jenis ular yang
me­mudharatkannya” yaitu syaithan
mempunyai dua garis putih di pung­
ti­dak akan mema­lingkan anak itu
gungnya.
dari agamanya me­nuju ke­kafiran, dan
bukan maksudnya ter­jaga dari seluruh Perintah Rasulullah e Apa­kah dzu
dosa (‘ishmah). thufyatain? ini me­nun­jukkan wa­jibnya
menjaga dan menjauhkan hal-hal yang
Menjaga Janin dari Hal-hal yang
da­pat membahayakan janin, dan ini
Menggugurkannya
merupakan salah satu pin­tu penjagaan
Ketika benih telah mulai tum­ dan perhatian sya­ri’at ini terhadap
buh, banyak upaya yang dilakukan janin dan ke­adaannya.
oleh sepasang calon ayah bunda untuk
Keringanan bagi Wanita Ha­mil
menjaga janin yang ada di perut ibunya.
untuk Berbuka
Sang calon ibu akan mulai memilih
makanannya, meng­­konsumsi segala Tak jarang kondisi seorang ibu
macam vi­ta­­­min yang dapat menunjang yang mengandung calon bayi di dalam
Akhwat
Versi E-Book Gratis 49
Yaa Bunayya

rahimnya lemah. Suplai ma­kan­an yang wanita yang hamil meng­kha­watirkan


dikonsumsinya harus ter­bagi untuknya dirinya dan wanita yang menyusui
dan untuk janin yang ada di dalam mengkhawatirkan anak­nya selama
kandungannya. Sementara ketika bul­ Ramadhan, ma­ka ke­duanya berbuka
an Ramadhan ti­ba, kaum muslimin (tidak ber­puasa) dan setiap hari
diwajibkan un­tuk melaksanakan pua­ memberi makan satu orang miskin
sa, me­na­han lapar dan dahaga dari serta tidak mengqadha’ puasanya.
ter­bitnya fajar hingga tenggelamnya Inilah bentuk-bentuk penja­
bu­lat­an matahari. Dengan il­mu dan ga­an Islam terhadap anak sebe­lum
hikmah-Nya, Allah I mem­berikan ia la­hir ke dunia. Terlihat de­ngan
ke­ringanan kepada hamba-hamba gamb­­lang perlindungan agama Allah
wa­nitanya yang sedang hamil dan I ini terhadap ji­wa seorang ma­nu­
me­nyusui untuk tidak menjalankan sia. Terbaca de­ngan jelas ka­sih sayang
kewajiban ber­puasa. Allah I bagi seluruh ham­ba-Nya. Oleh
Ini dijelaskan dalam sabda Ra­ karena itu, se­la­yaknya ayah dan bunda
sulullah e: “Sesungguhnya Allah mem­perhatikan penjagaan buah hati
Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi me­reka. “Barangsiapa yang menjaga
menggugurkan separuh shalat atas kehidupan satu jiwa, maka seakan-
orang yang bepergian dan meng­ akan ia men­jaga kehidupan seluruh
gugurkan kewajiban ber­pua­sa dari manu­sia.” (al-Maidah: 32).
wanita yang hamil dan menyusui.” Wallahu ta’ala a’lamu bish shawab.
(Diriwayatkan oleh Imam at-Tir­mi­dzi,
an-Nasa’i, Abu Dawud, Ib­nu Majah
Bacaan:
dan sa­nadnya hasan se­bagaimana
yang dikatakan oleh Imam at-Tirmidzi.  Adabuz-Zifaaf, asy-Syaikh Muham­
Dihasankan oleh Syaikh Albani dalam mad Nashiruddin al-Albani
“Shahih Sunan An Nasa’i” dan dalam  Ahkamuth Thifl, asy-Syaikh Ahmad
“Shahih Su­nan Ibnu Majah” no. 1353, al-‘Aisawy
beliau ber­kata: hadits hasan shahih) Sumber:http://www.asysyariah.
‘Abdullah ibnu ‘Abbas C mem­­ com/syariah.php?menu=detil&ud_
berikan penjelasan bahwa ji­ka seorang online= 10

50 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Yaa Bunayya

Suapan Pertama
untuk Anakku
Oleh: Ummu ‘Abdirrahman Anisah bintu ‘Imran

A da banyak cara yang ber­


kem­­bang di masyarakat
untuk me­nyam­but datangnya bayi.
kalau hal itu tidak di­lakukan, ma­
ka keselamatan si ja­bang bayi pun
terancam. Kalau sudah be­g i­ni,
Islam me­ngajarkan agar bayi yang dikhawatirkan kesyirikan akan ma­
baru la­hir ditahnik, yaitu memberi suk tanpa terhindarkan.
kurma (atau makanan manis) yang Sebenarnya apa yang harus di­
sudah di­lumatkan lebih dulu. l­akukan pada hari-hari pertama
Lahirnya seorang bayi meru­ se­telah kelahiran telah diajarkan
pa­­kan awal dari kehidupannya di oleh Allah U. Melalui perbuatan
dunia. Dia mulai merasakan ak­ Ra­sulullah ekita bisa melihat de­
ti­vitas hidup di dunia ini. Ten­tu­­ ngan je­las penetapan syariat da­
nya tak patut ayah dan ibu yang lam hal ini. Kita simak, apa yang
menginginkan buah hati­nya men­ di­lakukan oleh Rasulullah e ter­
jadi anak yang shalih mem­biarkan hadap seorang bayi yang baru saja
hari-hari pertamanya ber­jalan tan­ la­hir, sebagaimana penuturan
pa dihiasi tuntunan sya­r iat yang is­­tri beliau, ‘Aisyah bintu Abi
mulia ini, bahkan di­ko­tori oleh hal- Bakr Ummul Mukminin z:
hal yang tidak diajarkan oleh Allah Apa­­­bila didatangkan bayi yang baru
U dan Ra­sul-Nya. lahir ke hadapan Rasulullah e, ma­
Banyak hal dipandang oleh ma­­­ ka beliau mendoakan barakah ke­
sya­rakat sebagai adat untuk me­ padanya dan mentahniknya.” (Sha­
nyambut kelahiran seorang bayi. hih, HR Imam Bukhari no. 5468
Ada yang memasang lentera di dan Imam Muslim no. 2147)
ku­b­ur­an ari-ari (plasenta) bayi, Tahnik adalah mengunyah kur­­­
ada yang memasang gunting atau ma sampai lumat hingga bisa di­
senjata tajam lain di dekat ke­pa­la telan, kemudian menyuapkannya
bayi, ada yang meletakkan rang­ ke mulut bayi. Apabila tidak di­d a­
kaian bawang dan cabai merah di patkan kur­­­ma, maka diganti dengan
atas kepala bayi, ada pula yang ma­kanan manis lain yang bisa di­
me­masang gelang da­r i benang un­ gu­nakan untuk mentahnik. Para
tuk penangkal bala’ bagi si bayi. ula­ma bersepakat bahwa istihbab
Bahkan sebagian orang meyakini, (di­senangi) melakukan tahnik pa­
Akhwat
Versi E-Book Gratis 51
Yaa Bunayya
da hari kelahiran seorang anak. sah-kisah tentang pelaksanaan
Demikian dijelaskan oleh Imam an- tah­nik yang datang dari sahabat-
Nawawi ketika menerangkan ten­ saha­bat yang lainnya. Abu Musa Al-
tang tahnik ini. Asy’ari tmenceritakan: Te­lah lahir
Gambaran pada perbuatan Ra­ anak laki-lakiku, lalu aku mem­­
sulullah eini bisa kita lihat da­­ bawanya kepada Nabi eke­­mudian
lam hadits Anas bin Malik t: “Aku be­liau memberinya nama Ibrahim
membawa ‘Abdullah bin Abi Thalhah dan men­tahniknya dengan kurma.
al-An­shari t kepada Rasulullah e (Sha­hih, HR Imam Bukhari no.
pa­­da hari kelahirannya, dan waktu 5467 dan Imam Muslim no.
itu beliau mengenakan mantelnya 2145)
se­d ang mengecat untanya dengan Asma’ bintu Abi Bakr z me­
ter. Lalu beliau ebertanya, “Apakah ngisahkan ketika dia mengan­dung
engkau membawa kurma?” Aku anaknya, ‘Abdullah ibnu az-Zubair
men­jawab, “Ya.” Kemudian kuberi­ di Mekkah: “Dia mengatakan: Aku
kan pada beliau beberapa buah kur­ keluar (untuk hijrah), sementara
ma, lalu beliau masukkan ke mulut te­­lah dekat waktuku melahirkan.
dan mengunyahnya. Kemudian be­­ Ma­ka aku pergi ke Madinah dan aku
li­au emembuka mulut bayi dan sing­gah di Quba’, serta melahirkan
meludahkan kurma itu ke mulut bayi di sana. Kemudian aku mendatangi
itu. Mulailah bayi itu menggerak- Rasulullah e beliau meletakkan
ge­rakkan lidahnya bersabda, “Ke­ anak­­­­ku di pangkuannya. Kemudian
su­­kaan untuk merasakan kur­ma be­liau e meminta kurma, dan me­
ter­sebut. Maka Rasulullah e An­ ngu­­nyahnya lalu meludahkannya
shar adalah kurma.” dan beliau ke dalam mulut anakku. Maka yang
mem­berinya nama ‘Abdullah. (Sha­ pertama kali masuk ke perut­nya
hih, HR Imam Bukhari no. 5470 adalah ludah Rasulullah e men­tah­
dan Imam Muslim no. 2144) niknya dengan kurma, ke­mu­dian
Hadits Anas bin Malik tdi atas men­doakannya dan memin­takan
juga memberikan penjelasan kepada ba­rakah baginya. Dan dia adalah
kita bahwa tahnik dilakukan dengan ba­yi pertama yang dilahirkan dalam
menggunakan kurma, dan ini yang Islam (dari kalangan Muha­jirin).
di­senangi. Apabila dilakukan de­ (Shahih, HR Imam Bukhari no.
ngan selain kurma, maka tahnik 5469 dan Imam Muslim no.
itu pun telah terlaksana, namun 2146)
kur­ma lebih utama. Dari sini pula Kisah Asma’ z ini mem­be­r i­
kita memetik faidah bahwa tahnik kan faidah kepada kita tentang di­
dilakukan oleh orang yang shalih, senanginya mendoakan bayi yang
ba­ik laki-laki ataupun perempuan. dilahirkan itu ketika tahnik. (Syarh
(Syarh Shahih Muslim) Shahih Muslim)
Begitu pula bisa kita simak ki­ Tak luput dari perhatian kita,

52 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Yaa Bunayya
semua yang kita simak dari Anas bin tadi?” Abu Usaid tpun men­jawab,
Malik, Abu Musa al-Asy’ari serta “Kami membawanya kem­­­bali, ya
Asma’ bintu Abi Bakr z di atas me­ Rasulullah!” Lalu be­­­liau ebertanya,
nun­jukkan bolehnya memberi na­ “Siapa na­ma­­nya?” Jawab Abu Usaid
ma anak pada hari kelahirannya. t, “Fu­lan, ya Rasulullah!” Beliau e
Ini pun diperkuat oleh penuturan pun bersabda, “Tidak, akan tetapi
sa­­habat yang mulia, Sahl bin Sa’d namanya Al-Mundzir.” Kemudian
t: “Didatangkan al-Mundzir put­ra pada hari itu beliau memberinya
Abu Usaid t ke hadapan Rasulullah na­ma Al-Mundzir. (Diriwayatkan
e meletakkannya di atas pangku­ oleh Imam Muslim no. 2149)
an­­nya, ketika dia dilahirkan. Ma­ Ini­­lah tuntunan syariat bagi seti­
ka Nabi esedangkan Abu Usaid t ap orang tua yang mengharap ke­
duduk. Pada waktu itu Rasulullah ba­­ikan bagi anaknya. Tak layak
e sedang sibuk sehingga Abu Usaid semua ini dilewatkan begitu saja,
t memerintahkan agar anaknya di­ karena sebaik-baik petunjuk ada­lah
ba­wa kembali, maka anak dan me­ petunjuk Rasulullah e.
reka pun mengembalikannya itu Wallahu ta’ala a’lam .
diangkat dari pangkuan Rasulullah
e selesai dari kesibukannya, be­ Sumber:http://anakmuslim.wordpress.
liau e pada Abu Usaid. Ketika Ra­ com/2008/04/08/s ua p a n-p er tam a-
sulullah e bertanya, “Di ma­na bayi untuk-anakku/

Per mata S ala f

Al-Imam Asy-Syafi’i Vberkata: “Barangsiapa yang ingin agar


Allah I membukakan pintu hati dan menyinari lubuk kalbunya,
dia wajib me­ninggalkan perkataan yang tidak berguna, mening­
galkan perkara-perkara dosa, serta menjauhi berbagai bentuk
kemaksiatan. Seyogjanya dia melakukan amalan-amalan shalih
secara tersembunyi antara dirinya dengan Allah I saja. Sungguh,
apabila dia telah berbuat demikian niscaya Allah I bukakan
untuknya suatu ilmu yang membuatnya sibuk sehingga lupa ter­
hadap yang lainnya. Dan sesungguhnya di dalam al-maut (ke­
matian) itu terdapat kesibukan yang sangat banyak.”

Akhwat
Versi E-Book Gratis 53
Fatwa Ulama

Fatwa Ulama
Tentang Boneka

T anya: Ada beragam boneka, di antaranya yang terbuat dari kapas


yang memiliki kepala, dua tangan, dan dua kaki. Ada pu­la yang
sempurna menyerupai ma­nu­sia. Ada yang bisa bicara, me­na­ngis, atau
berjalan. Lalu apa hu­­kum membuat atau membeli bo­­neka semacam
itu untuk anak-anak perempuan dalam rangka pe­ng­ajar­an sekaligus
hiburan?

J awab: Asy-Syaikh Muham­


mad bin Shalih Al-’Utsaimin
V menjawab: “Boneka yang ti­dak
memastikan keharamannya, karena
memandang, anak-anak kecil itu di­
berikan rukhshah/keringanan yang
de­tail bentuknya menyerupai ma­ tidak diberikan kepada orang dewasa
nu­sia/makhluk hidup (secara sem­ seperti perkara ini. Di­se­babkan anak-
purna) namun hanya berbentuk ang­­ anak memang tabiat­nya suka bermain
gota tubuh dan kepala yang ti­dak dan hiburan, me­reka tidaklah dibebani
begitu jelas maka tidak di­ra­gukan dengan satu macam ibadah pun se­
kebolehannya dan ini ter­masuk je­nis hingga kita ti­­dak dapat berkomentar
anak-anakan yang di­mainkan Aisyah bahwa wak­­tu si anak sia-sia terbuang
z. Ada­pun bi­la boneka itu bentuknya per­cuma dengan main-main. Jika se­
detail, mirip sekali dengan manusia seorang ingin berhati-hati dalam hal
se­hing­ga seakan-akan kita melihat ini, hendaknya ia melepas kepala bo­
sosok seorang manusia, apalagi bi­ neka itu atau melelehkannya di atas api
la dapat bergerak atau bersuara, ma­ hingga lumer, kemudian me­nekannya
ka ada keraguan di jiwa saya untuk hingga hilang bentuk wajah boneka
membolehkannya. Karena bo­neka itu tersebut (tidak la­gi tampak/berbentuk
menyerupai makh­luk Allah I secara hidung, m­a­­ta, mulutnya, dsb, -pent.).”
sempurna. Sedangkan yang dzahir,
boneka yang dimainkan `Aisyah z, Sumber:
tidak­lah demikian modelnya (tidaklah
Maj­­mu’ Fatawa wa Rasa`il Fa­dhi­
rin­ci/detail bentuknya). Dengan de­
la­tusy Syaikh Ibnu ‘Utsai­min, no.
mi­kian menghindarinya lebih uta­
329, 2/277-278)
ma. Namun saya juga tidak bisa

54 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Fatwa Ulama

T anya: Banyak sekali dijum­pai pendapat dan fat­wa seputar permainan


anak-anak. Lalu apa hukum boneka/anak-anakan dan boneka he­
wan? Bagaimana pu­la hukumnya meng­gu­nakan kartu ber­gambar guna
me­ngajari huruf dan angka pada anak-anak?

J awab: Asy-Syaikh Shalih Al-


Fauzan hafizhahullah menja­
wab: “Tidak boleh mengambil/me­­­nyim­
ber­sandar dengan hadits tentang
main­an ‘Aisyah zketika ia masih kecil.
Namun ada yang mengatakan hadits
pan gambar makhluk yang memiliki ‘Aisyah ztersebut mansukh (dihapus
nyawa (kecuali gambar yang darurat hukumnya) dengan ha­dits-hadits
seperti foto di KTP, SIM). Adapun yang menunjukkan di­ha­­ram­kannya
yang selain itu ti­dak­lah diperbolehkan. gam­bar. Ada pula yang mengatakan
Termasuk pu­la dalam hal ini boneka bentuk boneka/ anak-anakan ‘Aisyah
untuk main­an anak-anak atau gambar ztidaklah se­perti boneka yang ada
yang digunakan untuk mengajari me­ se­karang, karena bo­neka ‘Aisyah
re­ka (seperti memperkenalkan ben­ zterbuat dari ka­in dan tidak mirip
tuk-bentuk hewan dengan memper­ de­ngan boneka berbentuk makhluk
lihatkan gambarnya, –pent), karena hidup yang ada sekarang. Inilah
keumuman larangan membuat gam­­ pendapat yang kuat, wallahu a’lam.
bar dan memanfaatkannya. Pa­­da­ Sementara bo­ne­ka yang ada sekarang
hal banyak kita dapatkan main­­an sa­ngat mirip dengan makhluk hi­dup
anak-anak tanpa gambar/berbentuk (detail/rinci bentuknya). Bah­kan ada
makhluk hidup. Dan ma­sih banyak yang bisa bergerak seperti gerakan
sarana yang bisa kita gunakan untuk makhluk hidup.” (Kitabud Da’wah,
mengajari mereka tanpa menggunakan 8/23-24, seperti dinukil dalam
gambar. Ada­pun pendapat yang mem­ Fatawa ‘Ulama` Al-Baladil Haram
bo­leh­kan mainan boneka untuk anak- hal. 1228-1229)
anak, maka pendapatnya lemah karena

T anya: Apakah ada perbedaan bila boneka/anak-anakan itu dibuat


sendiri oleh anak-anak dengan kita yang membuatkannya atau
mem­belikannya untuk mereka?

J awab: Aku memandang –


kata Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsai­
min– membuat boneka de­ngan ben­­
buatan ini termasuk tashwir yang ti­
dak diragukan keharamannya. Akan
te­tapi bila mainan itu dibuat oleh
tuk yang menyerupai ciptaan Allah orang-orang Nasrani dan ka­langan
I haram hukumnya. Karena per­ non muslim, maka hukum me­man­
Akhwat
Versi E-Book Gratis 55
Fatwa Ulama

faatkannya sebagaimana yang pernah ang­gota-anggota tubuh, kepala dan lu­


aku katakan. Tapi kalau kita harus tut, namun tidak memiliki mata dan
mem­belinya maka le­bih baik kita hidung, maka tidak apa-apa (di­main­
mem­beli mainan yang tidak berbentuk kan oleh anak-anak kita) karena tidak
makhluk hi­dup seperti sepeda, mobil- menyerupai makhluk ciptaan Allah
mobilan dan semisalnya. Adapun bo­ I.” (Majmu’ Fatawa wa Rasa`il
neka da­ri kapas/katun yang tidak Fadhilatusy Syaikh Ibnu ‘Utsaimin,
de­­tail bentuknya walaupun punya no. 330, 2/278)

T anya: Apakah benar pen­da­­pat sebagian ulama yang me­ngecualikan


mainan anak-anak/bo­neka dari gambar yang diha­ram­kan?

J awab: Asy-Syaikh Muham­


mad bin Shalih Al-’Utsaimin
V berkata: “Pendapat yang menge­
seluruh boneka anak-anak, walaupun
bentuknya seperti yang kita saksikan
di masa sekarang ini? Maka dalam
cualikan mainan anak-anak/boneka hal ini perlu perenungan dan kehati-
dari gambar yang diharamkan ada­lah hatian. Sehingga seharusnya anak-
pendapat yang benar. Namun per­ anak di­jauh­kan dari memainkan bo­
lu diperjelas, boneka seperti apa­kah neka-boneka dengan bentuk detail
yang dikecualikan tersebut? Apa­kah se­­per­ti yang ada sekarang ini. Dan
boneka yang dulu pernah ada (se­per­ cu­kup bagi mereka dengan model
ti yang dimainkan oleh ‘Aisyah de­ bo­neka yang dulu (tidak detail).”
ngan sepengetahuan Nabi e -pent), (Majmu’ Fatawa wa Rasa`il Fa­
yang modelnya tidaklah detail, ti­dak dhilatusy Syaikh Ibnu ‘Utsaimin,
ada matanya, bibir dan hidung se­ no. 327, 2/275)
bagaimana boneka yang dimainkan
Sumb e r : ht t p : / / w w w. a s y s ya r i a h .
oleh anak-anak se­ka­rang? Ataukah
com/syariah.php?menu=detil&id_
ke­ringanan/penge­cualian dari peng­
online=344
ha­raman tersebut berlaku umum pada

“Tidak boleh mengambil/me­­­nyim­pan gambar makhluk


yang memiliki nyawa (kecuali gambar yang darurat
seperti foto di KTP, SIM). Adapun yang selain itu ti­d ak­lah
diperbolehkan.

56 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Ibroh
‘Aisyah Bintu Bakr z
Belahan Jiwa Rasulullah r
Oleh: Ummu ‘Abdirrahman Anisah bintu ‘Imran

D ialah ‘Aisyah bintu Abi Bakr


‘Abdillah bin Abi Quhafah
‘Utsman bin ‘Amir bin ‘Amr bin
Ra­­sulullah e pertempuran Badr
– untuk memasuki rumah tangga
yang dipenuhi cahaya nubuwwah
Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah di Madinah. Tidak satu pun di an­
bin Ka’b bin Lu’ay al-Qurasyiyyah ta­ra istri-istri beliau yang dinikahi
at-Taimiyyah al-Makkiyyah z. Dia da­lam keadaan masih gadis kecuali
seorang wa­ni­ta yang cantik dan ‘Aisyah z.
berkulit pu­tih sehingga mendapat Di tengah seorang wanita yang
sebutan al-Humaira’. Ibu bernama mu­lia sabar bersama Rasulullah
Ummu Ru­man bintu ‘Amir bin e kefakiran dan rasa lapar hing­ga
‘Uwaimir bin ‘Abdi Syams bin terkadang hari-hari yang panjang
‘Attab bin Udzainah al-Kinaniyyah. berlalu tanpa nyala api untuk me­
Dia lahir ke­tika cahaya Islam telah masak makanan apa pun. Yang ada
memancar sekitar delapan tahun hanya­lah kurma dan air.
sebelum hij­rah. Dihabiskan masa
Seorang istri yang menyenang­
seorang sa­ha­bat kanak-kanak da­
kan suami yang mulia menggiring
lam asuhan sang ayah kekasih Ra­
kegembiraan ke dalam hati menghi­
sulullah e yang mu­­­lia Abu Bakr
langkan segala kepayahan dalam
ash-­S hiddiq t.
men­jalani kehidupan dakwah untuk
Belum tuntas masa kanak-ka­ menyeru manusia kepada Allah I.
nak ketika datang pinangan Ra­
Memberikan banyak keuta­ma­
sulullah e melaksanakan akad Usia an bagi di antara dengan meraih
ba­­ru menginjak enam tahun saat Allah I. Kecintaan yang tidak ter­
Ra­­sulullah e kepada perni­kah­­ samarkan tatkala Rasulullahe ke­
an de­­­­ngan­nya. Wanita mulia yang cintaan Ra­sulullah e menyatakan
di­­per­lihatkan oleh Allah Ida­lam hal itu dari lisan yang mulia hingga
wah­yu berupa mim­pi un­tuk mem­be­ para sahabat pun dalam hal ini.
ritakan bahwa dia kelak Rasulullah Siapa pun yang ingin berusaha
Iakan men­ja­di istri beliau. men­d apatkan ridha Ra­sulullah e
Dilalui hari-hari setelah itu memberikan hadiah ke­pada beliau
di tengah keluarga hingga tiba sa­ biasa menangguhkan hingga tiba
at menjemput –tiga tahun ke­mu­ saat berada di tempat ‘Aisyah z.
di­an seusai beliau kembali dari Di sisi lain ada istri-istri Rasulullah
Akhwat
Versi E-Book Gratis 57
Ibroh

e wanita-wanita mulia yang tidak nya. Terus berlangsung pencarian


lepas dari tabiat mereka Rasulullah itu hingga masuk waktu shalat.
esebagai wanita, tidak urung ke­­ Akan tetapi ternyata tidak ada
cem­buruan pun merebak di ka­ air di tempat itu sehingga para
la­ng­an mereka sehingga mereka sahabat pun shalat tanpa wudhu’.
me­ngutus Ummu Salamah z un­ Tatkala bertemu de­ngan Rasulullah
tuk menyampaikan kepada agar e mereka me­nge­luhkan hal ini
me­­ngatakan kepada manusia sia­ kepada beliau. Saat itulah Allah
pa pun yang ingin Rasulullah e I menurunkan ayat-Nya tentang
memberikan hadiah hendak mem­ tayammum.
berikan di mana pun beliau berada Melihat kejadian ini Usaid bin
saat itu. Hudhair t mengatakan ke­pa­d a
Ummu Salamah zpun meng­ ‘Aisyah z “Semoga Allah mem­
ungkapkan hal itu saat beliau berada be­r ikan balasan kepadamu berupa
di sisi namun beliau tidak menjawab kebaikan. Demi Allah tidak pernah
sepatah kata pun. Diulangi per­min­ sama sekali terjadi sesuatu padamu
taan itu datang kepada dan beliau kecuali Allah I jadikan jalan ke­luar
pun tetap tidak tiap kali Rasulullah bagimu dari permasalahan itu dan
ememberikan jawaban. Pada ka­ Allah I jadikan barakah di dalam
li yang ketiga Ummu Salamah ba­g i seluruh kaum muslimin.”
z mengatakan beliau menjawab Satu peristiwa penting tercatat
“Janganlah engkau menggangguku dalam kehidupan ‘Aisyah z. Allah
dalam permasalahan ‘Aisyah z I dari menyatakan kesucian diri­
karena sesungguh Allah I tidak nya. Berawal dari kepulangan Ra­
per­nah menurunkan wahyu dalam sul­ullah e pertempuran Bani Mus­
keadaan diriku di dalam selimut tha­liq yang ‘Aisyah z turut dalam
salah seorang pun dari kalian rombongan itu. Di tengah per­
kecuali ‘Aisyah z.” jalanan ketika rombongan tengah
Dari banyak kemuliaan demi beristirahat ‘Aisyah z pergi un­tuk
kemuliaan diraih dari sisi Allah I menunaikan hajatnya. Namun ia
menurunkan ayat-ayat-Nya. Sua­ ke­hilangan kalung sehingga kem­
tu ketika peristiwa yang dialami. bali lagi untuk mencarinya. Ber­
Rombongan itu pun singgah di ang­katlah rombongan dan ‘Aisyah
‘Aisyah z turut dalam perjalanan ztertinggal tanpa disadari oleh
Rasulullah e suatu tempat. Tiba- seorang pun. ‘Aisyah z me­nung­g u
tiba ‘Aisyah z merasa kalung hi­ di tempat semula dengan harapan
lang sementara kalung itu dipinjam rombongan itu kembali hingga ia
dari Asma’ z kakaknya. ter­tidur.
Pun memerintahkan para sa­ha­ Saat itu muncullah Shafwan
bat yang turut dalam rombongan ibnul Mu’atthal t yang terting­gal.
Rasulullah e itu untuk menca­r i­ Melihat ‘Aisyah z dia pun ber­­

58 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Ibroh

istirja’ dan rombongan Ra­sulullah disebarkan oleh orang-orang muna­


e ‘Aisyah zterbangun men­de­ngar fik. ‘Aisyah z wanita mulia yang
ucapannya. Tanpa menga­ta­kan se­ mendapatkan pembebasan Allah I
suatu pun dia persilakan ‘Aisyah z atas langit.
untuk naik kendaraan dan di­tun­ Dia melukiskan keadaan pada
tun hingga bertemu dengan rom­ waktu itu “Demi Allah I saat itu
bongan. aku tahu bahwa diriku terbebas
Kaum munafikin yang ditokohi dari segala tuduhan itu dan Allah
oleh ‘Abdullah bin Ubay bin Salul I akan membebaskan aku dari­
menghembuskan berita bohong nya. Namun demi Allah I aku
ten­­tang ‘Aisyah z. Berita itu te­ ti­d ak pernah menyangka Allah I
rus beredar sedang ‘Aisyah zdan akan menurunkan wahyu yang di­
meng­­­guncangkan kaum mus­lim­ baca da­lam permasalahanku dan
in termasuk Rasulullah e sen­ aku me­rasa terlalu rendah untuk
di­­­­ri tidak mendengar karena dia di­bi­carakan Allah Idi dalam ayat
lang­­sung jatuh sakit selama se­bu­ yang dibaca. Aku hanya akan me­
lan setelah kepulangan itu. Ha­ lihat mim­pi yang dengan Allah I
nya saja ia merasa heran karena membebaskan berharap Ra­sul­ullah
tidak menemukan selama sakit se­ e diriku dari tuduhan itu.” Ayat-
bagaimana biasa bila sentuhan ke­ ayat itu terus terbaca oleh seluruh
lembutan Rasulullah e dia sa­kit. ka­um muslimin hingga hari kiamat
Akhir berita bohong itu pun di dalam Surat an-Nuur ayat 11 be­
serta sembilan ayat berikutnya.
sam­pai kepada ‘Aisyah z me­la­lui
Ummu Misthah z. ‘Aisyah z pun Hingga Wanita mulia ini men­
menangis sejadi-jadi dan me­minta jalani hari-hari bersama Rasulullah
izin kepada untuk tinggal se­men­ e. Delapan belas tahun usia tiba
tara waktu dengan orang tua­nya. saat beliau kembali ke hadapan
Beliau Rasulullah e meng­izink­­an. Allah I wafat di atas pangkuan
se­­telah hari-hari terakhir saat Ra­
Sementara itu wahyu yang
sulullah e selama sakit be­li­au me­
memutuskan perkara ini belum ju­
milih unt­uk dirawat di tem­pat­nya.
ga turun meminta pendapat ‘Ali
Beliau pun dikuburkan di ka­mar
bin Abi Thalib t dan Usamah t
‘Aisyah z.
sehingga Rasulullah e bin Zaid
t dalam urusan ini. Beliau pun Sepeninggal beliau ‘Aisyah z
menemui ‘Aisyah z mengharap menyebarkan ilmu yang dia da­­
kejelasan dari peristiwa ini. patkan dalam rumah tangga nu­
buwah. Riwayat banyak diambil
Di puncak kegalauan itu dari
oleh para sahabat yang lain dan
atas langit Allah I menurunkan
ter­catat dalam kitab-kitab. Dia
ayat-ayat yang membebaskan ‘Ai­
menjadi seorang pengajar bagi
syah z dari segala tuduhan yang
seluruh kaum muslimin.
Akhwat
Versi E-Book Gratis 59
Ibroh
Keutamaan dari sisi Allah I Sumber bacaan:
banyak dimiliki hingga Ra­sulullah 1. Fathul Bari Syarh Shahih al-
e menyatakan “Keuta­ma­an ‘Aisyah Bukhari Al-Hafidz Ibnu Hajar al-
zatas seluruh wa­ni­ta bagaikan ’Asqalani
keutamaan menyam­paikan salam 2. Syarh Shahih Muslim Al-Imam
pada tsarid atas seluruh makanan.” an-Nawawi
Bahkan Jibril umelalui Ra­sulullah 3. Al-Ishabah fi Tamyiz ash-
e. Shahabah Al-Imam Ibnu Hajar al-
Tiba waktu ‘Aisyah z kembali ’Asqalani
kepada Rabb-Nya. Wanita mulia ini 4. Siyar A’lamin Nubala’ Al-Imam
wafat pada tahun 57 Hijriah dan adz-Dzahabi
dikuburkan di pekuburan Baqi’. 5. Shahih as-Sirah an-Nabawiyah
Ilmu kisah hidup keharuman nama asy-Syaikh Ibrahim al-’Aly
tidak pernah sirna dari goresan
tinta para penuntut ilmu. Semoga Sumber:http://www.asysyariah.
Allah meridhainya. com/syariah.php?menu=detil&id_
Wallahu ta’ala a’lamu bish- online=78
shawab.

Permata Salaf

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah V berkata: “Allah I telah men­


jadikan di an­tara cara-Nya dalam menghukum anak manusia
lantaran dosa-dosa yang telah mereka lakukan adalah dengan
cara mencabut hidayah (petunjuk)-Nya serta mencabut ilmu
yang bermanfaat (dari mereka).“

60 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Ibrah

Hampir Saja Aku


Terperosok!
Oleh: Syaikh Salim al ‘Ajmiy hafizhohullaahu ta’aalaa.

S alah seorang pemuda ber­


cerita padaku dan berkata:
Aku katakan: “Kenapa kamu
datang bersamanya kemari?”
“Saya pernah memiliki seorang Dia berkata: “Dia itu seorang
teman. Dia termasuk playboy dan siswi sekolah. Aku menjemputnya
termasuk anak muda yang sering di awal jam pelajaran. Dan aku me­
menjalin hubungan ilegal dengan nunggu sampai tiba waktu pulang
perempuan. Dan saya ingat bahwa dan lonceng berdering, untuk aku
setelah selesai sekolah, saya duduk- turunkan dia di depan sekolah, ke­
duduk di rumah untuk beberapa mudian dia naik bis seolah-olah dia
saat. Pada suatu hari sekolah (bu­ telah keluar dari sekolah.
kan hari libur -pent), kawan ini da­ Pemuda ini berkata:
tang kepada saya di pagi hari -yaitu
“Maka aku minta izin kepa­d a­
di waktu jam sekolah- maka aku
nya seolah aku hendak masuk ke
mempersilahkannya duduk dan saya
rumah, kemudian aku keluar da­­ri
ke belakang untuk membuatkan
arah lain menuju mobilnya. Ter­
teh. Ketika aku melihat keluar,
nyata di dalamnya ada seorang ga­
aku tidak mendapatkan mobilnya.
dis belia, belum sampai umur 15
Maka aku katakan: “Hei fulan, di
tahun!! Maka aku katakan pa­d a­
mana mobilmu?
nya -karena kasihan dengan ke­
Dia berkata: “Aku sembunyikan adaannya yang masih sangat mu­d a,
di samping rumahmu”. dan kebodohannya atas apa yang
Aku merasa aneh dengan diinginkan darinya di balik per­
perbuatannya ini. Dan aku berkata: main­an rendahan ini: “Apa yang
“Kenapa tidak langsung kamu me­nyebabkanmu datang kemari?”
parkir di depan rumahku saja?”. Dia berkata: “Si fulan itu men­­
Dia berkata: “Aku punya teman cin­taiku dan berjanji akan me­ni­
perempuan baru!!” kahiku”.
Akhwat
Versi E-Book Gratis 61
Ibrah
Aku katakan padanya: “Per­ha­­ ingatkan kamu lagi untuk terakhir
tikan baik-baik apa yang aku ka­ kalinya tentang jalan yang sedang
takan: meskipun dia ini ada­lah kamu tempuh. Sesungguhnya ka­
temanku dan di antara kami ada mu sedang berada dalam bahaya.
tali persahabatan, tapi itu ti­d ak Dan kalau sekarang kamu selamat
meng­halangiku untuk menyam­ dari pacarmu itu, maka tidak akan
pai­­kan nasehat. Kalau kamu te­ ada lagi keselamatan pada kali yang
rima, (syukur -pent) kalau tidak lain. Dia akan mengambil apa yang
ya terserah. Ingatlah kepercayaan dia inginkan darimu dan kamu
yang diberikan orangtuamu ke­ akan ia buang di pinggir jalan. Ka­
pa­­damu, dan bahwa mereka ti­d ak mu akan mengaduh kesakitan,
mengetatkan pengawasan mere­ terampas kehormatan dan diliputi
ka terhadapmu. Dan ingatlah ke­ ke­hinaan yang akan menjadi pa­
burukan perkara yang kamu ker­ kaianmu seumur hidup.
jakan ini, dan ketahuilah bahwa Gadis itu berkata: “Dia itu men­
kamu sedang dalam bahaya. Te­ cintaiku dan akan menikahiku”.
manku itu tidak sedikitpun ber­pikir
Aku katakan: “Kamu ini bodoh.
untuk me­­ni­kahimu. Karena kami
Dan kamu tidak pantas menjadi
pa­ra pemuda kalau menemukan
seorang istri. Akan kamu ingat
pe­rempuan se­pertimu, kami tidak
(kata-kataku ini -pent)!!”.
ber­pi­kir untuk menja­di­kan­nya se­
orang is­tri. Karena pe­rempuan Pemuda ini berkata:
yang keluar bersama seorang pe­ “Setelah beberapa lama da­
muda asing dan melubangi tirai ri kejadian itu, dan aku telah me­
keluarganya, tidaklah pantas untuk lu­pakan si gadis, bahkan aku su­
dijadikan seorang istri. Bahkan dah lupa sama sekali dengan soal
mung­kin perempuan itu juga mela­ tersebut. Dan aku tidak tahu apa
kukan perbuatan tersebut dengan yang terjadi padanya setelah per­
orang lain. Renungkanlah kata-kata temuan itu. Pada suatu hari, se­
ini dengan baik dan selanjutnya orang anak tetangga kami men­
ter­serah kamu”. da­tangiku dan berkata: ini ada
Pemuda ini berkata: su­rat yang dibawa saudariku dari
seorang temannya di bis. Teman
“Setelah beberapa waktu, keja­
sau­d ariku itu berkata: berikan
dian itu terulang kembali. Kawanku
ini kepada si fulan. Terus terang,
men­d atangiku dan aku berkata:
aku terkejut dengan perbuatan si
“Se­karang dia bersamamu juga?”.
pengirim surat dan aku tidak me­
Dia berkata: “Ya”. nyukai sikapnya. Hanya saja, hi­
Maka aku keluar menemui gadis langlah keterkejutanku ketika aku
itu dan aku katakan: “Sesungguhnya membuka surat. Ternyata itu adalah
kamu ini belum juga mengerti apa surat si gadis. Dalam suratnya, ia
yang aku katakan pertama kali. Aku berkata:

62 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Ibrah
“Sesungguhnya aku berterima ia menjemputku. Ya, hampir saja
kasih atas nasehat mahal yang kamu aku kehilangan kehormatanku.
berikan padaku. Memang benar, Dan hampir saja aku terperosok
ham­pir saja ia mendapatkan apa men­jadi korban permainan rendah
yang telah kamu katakan padaku. itu dan meletakkan kepalaku dan
Pa­d a kesempatan terakhir, ketika ke­pala anggota keluargaku di da­
aku keluar bersama orang brengsek lam lumpur. Namun I Allah telah
itu, ia berusaha mengambil milikku memberikan keselamatan.”
yang paling berharga. Maka aku
menangis dan memohon kepadanya (Diterjemahkan dari kitab “Dho­
untuk mengembalikanku. Setelah hiyyatu Mu’aakasah”)
te­r us meminta dan menangis ser­ Sumber: http://akhwat.web.id/mus­
ta berkali-kali memohon, ia me­ limah-salafiyah/lain-lain/hampir-
ngembalikanku ke sekolah tempat saja-aku-terperosok/

Permata Salaf

Al-Imam Asy-Syafi’i Vberkata: “Barangsiapa yang ingin agar


Allah I membukakan pintu hati dan menyinari lubuk kalbunya,
dia wajib me­ninggalkan perkataan yang tidak berguna,
meninggalkan perkara-perkara dosa, serta menjauhi berbagai
bentuk kemaksiatan. Seyogjanya dia melakukan amalan-amalan
shalih secara tersembunyi antara dirinya dengan Allah I saja.
Sungguh, apabila dia telah berbuat demikian niscaya Allah I
bukakan untuknya suatu ilmu yang membuatnya sibuk sehingga
lupa terhadap yang lainnya. Dan sesungguhnya di dalam al-maut
(kematian) itu terdapat kesibukan yang sangat banyak.”

Akhwat
Versi E-Book Gratis 63
Konsultasi
Penulis: Ustadzah Pengasuh Rubrik Muslimah

Ber pakaian tipis dihadapan suami


Apa hukum wanita yang mengenakan pakaian tipis, sempit,
sehing­ga menampakkan kedua betis di hadapan suaminya?
Apakah ini termasuk di tentang wanita-wanita yang berpakaian
tapi dalam hadits Nabi r telanjang? (nhi…@yahoo.com)

Jawab: Dibolehkan bagi wanita hukum seorang suami me­lihat aurat


untuk mengenakan pakaian yang istrinya. Maka Sulaiman pun berkata:
tipis, sempit dan pendek di ha­dap­an ‘Aku pernah bertanya ke­pada ‘Atha
suaminya, karena tidak ada batasan t tentang hal ini, ia menjawab: ‘Aku
aurat antara suami: is­tri, berdasarkan pernah mena­nya­kan permasalahan
firman Allah I ini kepada ‘Aisyah zmaka ‘Aisyah z

ûfQ vü ê( lqÏZ–1 kt-p=Ze ks o};eø p


mem­­­bawakan hadits ini dengan mak­
nanya’.” (Fathul Bari, 1/455).

RU ktmýY ktn–j}ü #bfiäi pü kt-ãp>ü


Asy-Syaikh Muhammad bin Sha­­­
lih Al-‘Utsaimin V pernah di­ta­nya

ê) Giqfi
tentang hal ini, maka beliau men­
jawab: “Tidak ada aurat antara suami
dengan istrinya.” Sebelumnya beliau
“Dan orang-orang yang menjaga ke­ membawakan dalil sebagai­mana yang
maluan mereka kecuali di hadapan istri- kami nukilkan dalam jawaban kami
istri mereka atau budak-budak yang di atas. (Lihat Fata­wa Al-Mar’ah Al
mereka miliki, maka mereka da­lam hal ini Muslimah, 1/417-418) .
tidaklah tercela (bila me­nampakkannya).” Karena suami dan istri dibo­lehkan
(Al-Mu’minun: 5-6) untuk saling melihat aurat, maka istri
Aisyah z mengabarkan: dari satu yang mengenakan pa­kai­an tipis, sempit
bejana dan kami berduar“Aku pernah dan pendek di hadapan: suaminya
mandi bersama Nabi r da­lam keadaan tidaklah ter­­­masuk dalam hadits Nabi
junub.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. r “Dua golongan dari penduduk an-
250 dan Muslim no. 321) naar (neraka) yang aku belum pernah
melihat mereka sebelumnya”.
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqa­lani Kemudian beliau menyebutkan
Vberkata: “Ad-Dawudi ber­­dalil dengan go­longan yang pertama, setelah­
hadits ini untuk me­­nyatakan bolehnya nya beliau lanjutkan dengan golong­
seorang sua­mi melihat aurat istrinya an kedua, yaitu: “Para wanita yang
dan se­baliknya. Pendapat ini dikuatkan ber­pakaian tapi hakikatnya mereka
dengan khabar yang diriwayatkan telanjang…”. (Shahih, HR. Muslim no.
Ibnu Hibban dari jalan Sulaiman bin 2128)
Musa bahwasanya ia ditanya ten­tang
Wallahu ta‘ala a‘lam.
64 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Konsultasi
Hukum memakai perhiasan emas melingkar
Bagaimana hukum mengenakan perhiasan emas yang melingkar,
misalnya gelang, kalung, cincin atau yang lainnya bagi wanita?
nuu…@plasa.com

Jawab: Masalah hukum menge­ Mu’minin pernah me­ng­ambil Ali bin Abi
nakan perhiasan emas yang melingkar Thalib t. Be­liau mengabarkan bahwa
bagi wanita diperselisihkan oleh ulama. Nabi r sutera, lalu beliau letakkan
Ada yang membolehkan dan adapula di tangan kanannya dan mengambil
yang mengharamkan. Namun yang rajih emas la­lu beliau letakkan pada tangan
(kuat) adalah pendapat yang dipegangi kiri­nya, kemudian beliau r bersabda:
oleh jum­hur ulama yaitu dibolehkan “Se­sungguhnya dua benda ini ha­ram
ba­gi wanita untuk mengenakan per­ untuk dikenakan oleh kaum laki-laki dari
hias­an emas tanpa dibedakan ben­ kalangan umatku.”
tuk­nya melingkar ataupun tidak.
Ibnu Majah menambahkan da­lam
Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baaz V
riwayatnya: “Namun halal bagi kaum
dalam fatwanya memberikan ban­
wanitanya.”
tah­­an terhadap mereka yang ber­­­
pen­dapat haramnya wanita me­nge­ Kemudian Asy-Syaikh Ibnu Baaz
na­kan perhiasan emas me­ling­kar. V membawakan dalil lain yang men­
An­­tara lain beliau V me­nga­takan: dukung pendapat ini be­rikut ucapan
“Halal bagi wanita untuk me­­­ngenakan para ulama seperti Al-Baihaqi, An-
perhiasan emas, baik ben­tuknya me­ Nawawi, Al-Hafizh Ibnu Hajar dan
ling­kar ataupun tidak: “Apakah pa­ selain mereka. Beliau menegaskan:
tut (menjadi anak Allah I) karena “Adapun hadits-hadits yang dzahirnya
keumuman firman Allah I orang (wa­ melarang wanita me­nge­nakan emas
nita) yang dibesarkan dalam keadaan maka hadits-hadits tersebut syadz
berperhiasan sedang dia tidak dapat (ganjil) karena menyelisihi hadits lain
memberi alasan yang jelas dalam per­ yang lebih shahih dan lebih kokoh.”
tengkaran.” (Az-Zukhruf: 18) Di akhir fatwanya beliau V me­
Menyebutkan bahwasanya suka nyatakan tidak benarnya pendapat
memakai dalam ayat di atas Allah I mereka yang mengatakan dalil-dalil
perhiasan itu termasuk salah satu sifat yang melarang pemakaian emas di­
wanita dan perhiasan di sini umum, bawa pemahamannya kepada emas
mencakup emas dan selainnya. yang melingkar sedangkan dalil-
Dan juga dengan hadits yang di­ dalil yang menghalalkan dibawa pe­­
riwayatkan Al-Imam Ahmad, Abu mahamannya kepada emas yang ti­dak
Dawud dan An-Nasa’i, de­ngan sanad melingkar, karena di antara ha­dits
yang jayyid (bagus) dari Amirul yang menghalalkan emas bagi wanita
Akhwat
Versi E-Book Gratis 65
Konsultasi
ada yang menyebutkan halalnya Untuk lebih lengkapnya bisa
cincin sementara cincin itu bentuknya dilihat permasalahan ini dalam Al-
melingkar, ada pu­la yang menyebutkan Fatawa Kitabud Da‘wah, (1/242-
halalnya ge­lang sementara gelang 247) oleh Asy-Syaikh Ibnu Baaz atau
bentuknya melingkar. Selain itu hadits- sebagaimana dinukilkan dalam Fatawa
hadits yang menunjukkan halalnya Al-Mar’ah Al-Muslimah, 1/453-457.
emas menyebutkan secara mutlak Wallahu ta‘ala a‘lam.
tan­pa memberikan batasan bentuk Sumber:www.asysyariah.com/syariah.
ter­tentu maka wajib mengambil pe­ php?menu=detil&id_online=123
mahamannya secara umum.

Perawat muslimah bekerja di rumah sakit


Bolehkah seorang perawat muslimah bekerja di bagian kewanitaan
pada salah satu rumah sakit hingga ia bisa merawat pasien-pasien
wanita. Di tempat kerjanya ini, ia memakai pakaian yang syar‘i namun
tidak bisa mengenakan jilbab (pakaian luar yang longgar/ lapang dan
menutupi seluruh tubuh dari kepala sampai telapak kaki) dikarenakan
dalam pelaksanaan tugas/ pekerjaannya tidak memungkinkan baginya
mengenakan jilbab tersebut. Namun tidak ada laki-laki yang mondar-
mandir di ruang kerjanya kecuali hanya para pelayan (tukang sapu dan
semisalnya) dan apoteker. Pada waktu lain, ia diminta untuk tugas jaga
–shift malam– sehingga sepanjang malam ia berada di rumah sakit dan
sangat mungkin laki-laki masuk ke tempatnya sementara tidak ada
mahram yang mendampinginya. Lalu apa yang harus dilakukan perawat
itu? Sebelumnya perlu diketahui suami si perawat mampu memberikan
belanja kepadanya tanpa ia harus bekerja.

Al-Ustadzah Ummu ‘Abdirrahman Anisah Bintu ‘Imran


Jawab: Asy-Syaikh Al-’Alla­ mang ada keperluan. Di samping itu,
mah Abu Abdirrahman Muham­mad disampaikan pada kami dari per­
Nashiruddin Al-Albani V mem­ tanyaan yang ada bahwa suami si
be­­rikan fatwa atas perta­nya­an di wanita (perawat tersebut) mampu
atas, beliau berkata: “Apabila kita menafkahinya. Maka dengan begitu
mengingat hukum yang ada, maka kami memandang, wanita itu tidak
kita ketahui bahwa asalnya seorang boleh bekerja di luar rumahnya.
wanita muslimah itu harus berdiam/ Bila ia memang tetap berkeinginan
tinggal di dalam rumahnya dan tidak bekerja di bidang medis untuk me­
boleh keluar rumah kecuali bila me­ rawat/mengobati pasien wanita se­

66 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Konsultasi
ca­ra khusus, ia bisa membuka prak­ jilbab itu ditinjau dari sisi jenis dan
tek di rumah sehingga tidak perlu model/bentuknya. Dan sebenarnya
ke­luar untuk bekerja di rumah sa­ bukannya model/bentuk jilbab yang
kit. Karena dengan bekerjanya si dituju, tapi model itu hanyalah satu
wa­nita di rumah sakit berarti ia perantara untuk menutup aurat wa­
menghadapkan dirinya pada ikhti­ nita. Dengan begitu boleh bagi se­
lath (campur baur laki-laki dan pe­ orang wanita memakai pakaian apa
rempuan tanpa hijab/ tabir peng­ha­ yang diinginkannya namun dalam
lang) baik yang kecil maupun yang ba­tasan syarat-syarat yang ada se­
besar seperti yang disebutkan dalam bagaimana yang telah aku se­butkan
pertanyaan. Sehingga ia terjatuh ke dalam kitab Hijabul Mar`ah Al-Mus­
dalam pelanggaran syariat, sedikit limah1. Seandainya pakaian yang di­
ataupun banyak, sementara ia se­ kenakannya itu bukanlah jilbab se­
be­narnya bisa menghindarinya. cara bahasa yakni tidak terdiri dari
Ada­pun pertanyaan yang menye­but­ satu potong pakaian (yang lebar/
kan bahwa si wanita dengan pro­ lapang, yang bisa menutupi dari atas
fe­sinya sebagai perawat di rumah kepala sampai telapak kaki) maka
sa­kit, ia tidak bisa mengenakan jil­ hendaklah ia mengenakan pakaian
bab karena demikian tuntutan pe­ yang terdiri dari tiga potong2. Akan
kerjaannya, akan tetapi masih bisa tetapi yang penting dari semua itu,
mengenakan pakaian yang menutupi pakaian peng­ganti jilbab tersebut da­
auratnya maka aku nyatakan bahwa pat meng­­­gantikan fungsi jilbab. Bila
hal itu bukanlah alasan. Kecuali bila se­perti itu keadaannya maka tidak
kita gambarkan bahwa jilbab itu ada masalah bagi perawat tersebut
ada­lah (model) satu potong pakaian dan tidak pula yang lainnya untuk
yang dikenakan wanita untuk menu­ ti­d ak mengenakan jilbab namun
tupi tubuhnya dari atas kepala sam­ meng­­­gantinya dengan pakaian la­­­
pai ke telapak kaki dan kita ang­ in yang bisa menggantikan fung­­
gap model jilbab memang harus si jilbab secara sempurna3. Ke­­sim­­­
demikian, itu merupakan perkara pulannya, wanita keluar da­r i ru­
ta’abbudiyyah. Yakni dibebani para mahnya merupakan perkara yang
wanita untuk senantiasa menge­ me­nyelisihi hukum asal. Dan ma­
nakan hijab/pakaian dengan model suk­nya si wanita ke rumah sakit
tersebut. Bila kita tetapkan jilbab yang di dalamnya berbaur laki-la­ki
itu demikian, maka perbuatan si dan perempuan merupakan ikh­ti­
wa­nita jelas teranggap sebagai pe­ lath yang tidak diperbolehkan da­
nye­lisihan lain yang dilakukannya lam Islam. Seandainya di sana ada
karena ia tidak mengenakan jilbab rumah sakit khusus wanita, maka
ter­sebut dengan alasan pekerjaan. yang jadi direkturnya semestinya
Ia menggantinya dengan pakaian wa­nita, pelayan/pekerjanya juga
mo­­del lain yang bisa menutupi tu­ wa­nita, demikian pula para pasien
buh­nya. Namun perlu diketahui, (be­r ikut perawatnya). Seharusnya
Akhwat
Versi E-Book Gratis 67
Konsultasi
memang di negeri-negeri Islam ada limah yang beriman kepada Rabbnya
rumah sakit yang demikian di ma­ hendaknya bertakwa ke­pada Allah
na para wanita secara khusus yang I dan hendaklah ia tetap tinggal di
mengurusnya, baik dokter, di­rek­ rumahnya. (Al-Hawi min Fatawa
tur, pelayan/pekerjanya, dan se­ Asy-Syaikh Al-Albani, hal. 474-
misalnya (semuanya wanita). Ada­­ 475)
pun bila rumah sakitnya seperti
yang disebutkan dalam pertanyaan, S u m b e r : h t t p : / / w w w. a s y s y a r i a h
ru­mah sakit yang ikhtilath, maka .com/syariah.php?menu=detil&id_
ka­mi nasehatkan agar wanita mus­­ online=344

1. Lihat tentang syarat-syarat pakaian yang syar‘i bagi wanita dalam Majalah
Syariah Vol. I/No. 03, rubrik Muslimah Bertanya, hal. 58-59.
2. Misalnya si wanita mengenakan pakaian rumah, kemudian dirangkap
dengan jubah sebagai pakaian luar yang lebar dan lapang lagi menutupi
kakinya, ditambah dengan kerudung yang lebar dan panjang menutupi
kepala, wajah dan dadanya (dalam hal ini ada perbedaan pendapat dalam
hal menutup wajah antara yang menyatakan wajib dan sunnah, ed), wallahu
a‘lam –pent.
3. Dari fatawa Syaikh rahimahullahu kita fahami bahwa untuk menutup
aurat secara sempurna seorang wanita tidak harus mengenakan satu
potong pakaian yang lebar dan lapang menutupi dari atas kepalanya
sampai telapak kakinya, yang diistilahkan jilbab. Namun ia boleh memakai
beberapa potong pakaian yang memenuhi syarat-syarat hijab yang syar‘i
hingga bisa secara sempurna menggantikan fungsi jilbab, wallahu a‘lam
bish-shawab.

68 Akhwat
Versi E-Book Gratis
Kesehatan Keluarga

5 LANGKAH BEKAM (HIJAMAH)


YANG EFEKTIF
Diasuh oleh: dr. Abu Hana

S eseorang yang akan mem­


bekam pasien harus mem­
per­siapka­n dirinya sendiri agar
Untuk memperoleh hasil bekam
yang maksimal maka diperlukan
langkah-langkah sistematis agar  bi
jangan sampai terjadi “malpraktek idznillah didapatkan kesembuhan
bekam” yang disebabkan oleh “hu­ yang lebih baik:
man error” dikarenakan kelalaian
dan kurangnya pengetahuan ten­ Langkah pertama: Mendata Pasi­
tang penyakit dan seluk beluk be­ en dan Melakukan Anamnesis (Wa­
kam itu sendiri. Adapun bentuk wancara)
persiapannya adalah sebagai beri­ Catatan data pasien sangatlah
kut : penting untuk merekam identitas,
 Meningkatkan ketaqwaan kepa­ diagnosis penyakit, terapi yang
da Allah I dengan senantiasa sudah diberikan serta mengetahui
mengikuti majelis ilmu, mempe­ perkembangan penyakitnya. Data
la­jari aqidah dan tauhid, akhlak, yang perlu dicatat antara lain
adab, fiqih serta ilmu-ilmu yang adalah :
bermanfaat untuk dirinya. Meng­  Identitas pasien, meliputi: Na­
ikhlaskan keyakinan bahwa kesem­ ma lengkap, umur, jenis kelamin,
buhan hanyalah milik Allah I. alamat dan status perkawinan.
 Mempelajari cara mendiagnosis  Identitas keluarga, meliputi: ke­
penyakit dan patofisiologisnya (pe­ dudukan dalam keluarga, pekerjaan
nyebab, mekanisme, kemung­kin­an dan alamat tinggal. Beberapa pe­
terapi, dan efek yang mungkin akan nya­kit berkaitan erat dengan peker­
timbul akibat penyakit tersebut) jaan/lokasi pemukiman.
serta mempelajari prosedur ste­  Buatlah data pasien tersebut
rilisasi peralatan yang akan diguna­ dalam suatu kertas khusus (status
kan. pasien) dan Register Pasien yang
 Mempelajari ilmu bekam (hija­ ditempatkan di rak agar memu­d ah­
mah) secara professional. kan apabila pasien tersebut control
 Menjaga kesehatan, berwudhu atau melanjutkan terapi. Buatlah
dan berdo’a jika akan membekam. kartu dan nomor registrasi pasien
sehingga dapat tertata dengan baik.
 Mempersiapkan peralatan dan
sarana yang diperlukan untuk be­ Tujuan melakukan anamnesis
kam. (wawancara) adalah untuk menge­
Akhwat
Versi E-Book Gratis 69
5 LANGKAH BEKAM (HIJAMAH)
YANG EFEKTIF Kesehatan Keluarga
tahui maksud pasien berobat, serta peratur  tubuh, pernafasan, lidah
mendalami penyakit dan keluhan iris (iridology), telapak tangan
yang dialami. Anamnesis yang be­ (pal­mistry) dan lain-lain. Yang ter­
nar dan lengkap sudah dapat men­ penting adalah bisa mengetahui
diagnosis penyakit sampai 80%. penyakitnya, boleh dengan ca­ra
Apa saja yang kita tanyakan ? diagnosis medis maupun seca­ra
Keluhan utama, yakni keluhan tradisional atau gabungan kedua­
yang menyebabkan seseorang ber­ nya.
obat untuk dibekam. Misalnya sa­
 Inspeksi (Pengamatan), pen­
kit kepala,
de­ngaran dan penciuman dari
Keluhan tambahan (keluhan organ yang dikeluhkan pasien.
pe­nyerta), yakni keluhan lain yang Perhatikan perubahan warna kulit,
mengiringi keluhan utama ter­se­ bentuk, tekstur atau perubahan
but, seperti keluhan sakit kepala lainnya yang kasat mata. Amati
tersebut disertai kaku di leher, ma­ pula ekspresi wajah, bentuk dan
ta kabur dan sebagainya. sikap serta cara berjalan pasien.
Riwayat penyakit dahulu, yakni
 Palpasi (Perabaan, pe­ne­ka­
penyakit yang masih berkaitan de­
nan) atau perkusi (pe­nge­tukan)
ngan keluhan sekarang, seperti 2
disekitar tubuh yang me­ngalami
ta­hun yang lalu pernah jatuh dan
MEMINTA KETURUNAN
keluhan. YANG
PeriksalahBAIK
ke­pala terbentur, atau keluhan sa­ apakah ter­

xäQ9eø S~jA cmüÛ Öç~Ê Ö}<: cm9e oi ûe ès å<


kit kepala serupa disertai dengan da­pat benjolan keras/lunak, atau
hipertensi, dan lain-lain. Begitu ju­ dengan penekanan apabila terasa
ga riwayat alergi dan penyakit-pe­ sa­kit menunjukan penyakitnya
nyakit yang diturunkan seperti dia­ ter­­masuk hiper (kelebihan fungsi)
betes juga ditanyakan. dan jika dengan penekanan pasien
  me­rasa enak berarti penyakitnya
termasuk hipo (kekurangan fungsi).
Langkah kedua : Melakukan peme­
Begitu juga dengan pengetukan pa­
rik­saan dan menentukan Diagnosa
da organ apakah terjadi perubahan,
penyakit
seperti paru-paru yang seharusnya
Pemeriksaan ini berguna untuk berbunyi sonor, pada kondisi ter­
membuktikan apa yang dikeluhkan ten­tu berubah menjadi pekak ka­
pasien tersebut sesuai dengan rena terdapat tumor paru-paru. Ter­
kelainan fisik yang ada. Adakalanya kadang kita perlu menggerakkan
pasien mengeluhkan sesuatu tetapi ba­g ian tubuh yang sakit, apakah
tidak ditemukan kelainan fisik ter­d apat keterbatasan gerak pada
apapun dan begitu juga sebaliknya. ta­ngan/kaki, kekakuan, nyeri keti­
Pemeriksaan fisik tersebut adalah ka digerakkan dan lain-lain.
sebagai berikut :
 Pemeriksaan Umum, meli­  Auskultasi, yakni pemeriksaan
dengan menggunakan stetoskop
puti: tekanan darah, nadi, tem­

70 Akhwat
Versi E-Book Gratis
5 LANGKAH BEKAM (HIJAMAH)
Kesehatan Keluarga YANG EFEKTIF
untuk mengetahui adanya kelainan titik. Sebab titik bekam yang ba­
pada rongga dada (jantung dan nyak belum tentu lebih baik dan
paru-paru) serta rongga perut efek­tif dibanduingkan dengan satu
(lam­bung, usus, dll). titik. Selain itu banyak titik akan
menimbulkan rasa sakit yang lebih
 Jika diperlukan lakukanlah banyak. Kami menyarankan untuk
pemeriksaan penunjang, seperti membatasinya maksimal sampai 7
laboratorium darah, urin dan tinja, titik.
rontgen (radiologi), EKG, CT-Scan,
Ada sekitar 12 titik utama yang
MRI dan sebagainya.
disebutkan dalam hadits (disebut
Setelah diketahui keluhannya titik bekam nabi), selebihnya
melalui anamnesis dan telah dila­ me­r u­pakan pengembangan da­
kukan pemeriksaan maka dapat ri itu. Di­antaranya adalah Ti­tik di
di­­ambil kesimpulan mengenai pe­ kepala (Ummu Mughits, Qomah­
nyakit yang dialami oleh pasien du­­wah, Yafukh, Hammah, dzuqn,
(diag­nosa). Diagnosa penyakit ini udzun), Leher dan punggung (Kaa­
sebagai modal dasar untuk me­ hil, al-akhda’ain, alkatifain, naq­
nentukan langkah selanjutnya me­ roh,munkib), kaki (Wirk, Fakhd,
ngenai jenis terapi apa yang cocok Zhoh­r ul qodam, iltiwa’) dan lain
dilakukan, titik bekam mana yang sebagainya. (Keterangan: pen­je­las­
akan dipilih serta herbal penunjang an letak titik bekam dan fung­sinya
apa yang memang diperlukan. masing-masing Insya Allah akan
  kami jelaskan pada edisi yang akan
datang)
Langkah ketiga : Menentukan Titik
Bekam Beberapa titik yang terlarang
untuk dilakukan bekam adalah:
Dalam menentukan titik be­
(a). Pusat kelenjar limfa atau getah
kam terdapat beberapa versi
bening di leher samping bawah te­
(madz­­hab) ada yang berdasarkan
li­nga kanan dan kiri (limfonodi
lo­kasi keluhan, berdasarkan ti­tik
servikalis), di ketiak kanan dan kiri
akupuntur dan ada yang men­d a­
(limfonodi axillaris), dan dilipatan
sarkan pada anatomi dan pa­to­
selangkangan kanan dan kiri (lim­
fisiologi organ yang ber­masalah.
fo­nodi inguinalis), (b). Otak kecil
Sam­­pai sekarang belum ditemukan
bagian bawah (akhir tengkorak be­
ka­ta sepakat diantara beberapa
lakang bagian bawah), (c). leher
madzhab tersebut, penulis sendiri
de­pan di bagian tenggorokan. (d).
ber­­madzhab pada titik bekam
ulu hati (e). lubang alami seperti
yang didasarkan pada anatomi dan
pusar, dubur, putting payudara,
patofisiologi organ yang ber­ma­
te­­linga, dll (f). lutut belakang, de­
salah.
pan dan samping (g). terlalu de­kat
Dalam memilih titik bekam ini, dengan  mata (h). perut dan ping­
maka tidak perlu memakai banyak gang wanita hamil (i). tepat pada
Akhwat
Versi E-Book Gratis 71
5 LANGKAH BEKAM (HIJAMAH)
YANG EFEKTIF Kesehatan Keluarga
varises, tumor/kanker, dan bagian Ruangan harus bersih, cukup
yang bengkak pada kasus gout/ pe­­nerangan, cukup ventilasi dan
asam urat. aliran udara serta tidak pengap. Di­
larang menggunakan kipas angin
Langkah keempat : Mempersiapkan
di ruangan pada saat dilakukan
peralatan dan Pasien
be­kam. Jangan melakukan bekam
1. Mempersiapkan peralatan be­ di tempat terbuka, tempat yang
kam dan ruangan berdebu atau persis dibawah blower
Yang paling utama adalah me­­­ AC.
nyiap­kan agar alat-alat yang di­g u­ Tidak boleh menggunakan ja­
nakan bisa steril meng­ingat banyak rum, silet, gelas minum/bekas bo­
penyakit yang dimung­kin­kan untuk tol, tanduk, tissue dan kain lap
menular melalui pe­rantaraan alat untup melakukan bekam. Wa­lau­
bekam seperti pasien hepatitis dan pun tampak bersih namun per­
HIV-AIDS. alatan tersebut bukan merupakan
Alat yang digunakan adalah: peralatan standar medis untuk
kop/gelas bekam dan handpump suatu tindakan bedah minor seperti
(pom­­pa), pisau bedah, bisturi, bekam.
ska­­pel, klem, kain duk, sarung ta­ Disarankan setiap pasien me­
ngan, masker wajah, mangkok/ mi­liki kop bekam sendiri. Bagi pen­
ca­­wan, nampan, tempat sampah, derita HIV-AIDS (ODHA), hepatitis
me­ja, kursi dan bed periksa. Ji­ka (sakit kuning), pecandu narkoba
memungkinkan diusahakan me­mi­ dan penyakit menular lainnya wa­
liki tabung oksigen untuk meng­ jib memiliki peralatan bekam
an­tisipasi apabila terjadi pingsan/ sendiri dan tidak boleh digunakan
syok. pasien lain walaupun sudah diste­
Bahan yang digunakan adalah: rilkan.
kassa steril, iodine,desinfektan, la­ 2.    Mempersiapkan pasien
rut­an H2O2, minyak zaitun dan
Pasien perlu dipersiapkan ter­­
minyak habbatussauda’.
lebih dahulu baik secara fisik mau­
Untuk mensterilkan alat-alat pun mental. Pasien perlu men­
yang digunakan tersebut maka se­ dapatkan penjelasan mengenai da­
telah dicuci dan dibersihkan lalu sar pengobatan bekam (hijamah)
dimasukkan kedalam sterilisator. se­­bagai tehnik pengobatan yang
Yang umum digunakan adalah de­ di­tuntunkan Rosulullah e, ca­ra
ngan teknologi pemanasan dan mem­bekam, manfaat, efek sam­ping
ozone. yang mungkin terjadi baik ketika
Pisau bedah, sarung tangan, sedang dibekam maupun sete­lah­
masker wajah hanya boleh digu­ nya, kontraindikasi (pantangan)
nakan sekali pakai, setelah selesai be­kam, serta proses kesembuhan
satu pasien maka langsung dibuang. dan yang lainnya.

72 Akhwat
Versi E-Book Gratis
5 LANGKAH BEKAM (HIJAMAH)
Kesehatan Keluarga YANG EFEKTIF

  Pasien diberikan support agar lam mencapai titik-titik yang akan


tidak gelisah dan takut   terutama dibekam.
ba­g i yang baru pertama kali di­ f.1. Posisi berbaring miring;
bekam. Berikanlah penjelasan bah­ untuk membekam  titik pada bagian
wa bekam tidaklah sakit dan agar samping kaki atau tungkai.
lebih tenang bimbinglah ia agar
f.2. Posisi terlentang; untuk
berdo’a memohon kekuatan dan
mem­bekam titik pada daerah muka,
kesembuhan hanya kepada Allah I
leher, dada, perut dan tungkai de­
serta berwudhulah terlebih dahulu.
pan.
Bagian tubuh yang akan di­
f.3. Posisi telungkup; untuk
be­kam sebaiknya ditutup dengan
mem­bekam titik di tengkuk, pung­
kain duk steril yang berlubang di
gung, pinggang dan tungkai bagian
bagian tengahnya sehingga bekam
belakang.
cukup dilakukan di daerah tersebut
sedangkan bagian lainnya ditutup f.4. Posisi duduk di kursi de­
dengan kain agar pasien merasa ngan kepala menengadah dan ke­
nyaman dan tidak “risih”. Misalnya pala bagian belakang bersandar
jika bekam dilakukan di daerah pada sandaran kursi; untuk mem­
pa­ha, maka bagian paha kebawah bekam wajah, kepala, dagu dan le­
(kaki) hendaknya ditutup dengan her bagian depan.
selimut, jika dilakukan didaerah f.5. Posisi duduk di kursi dan
dada maka perut kebawah juga di meletakkan kedua tangannya di
tutup. me­ja sambil menopang dagu ; untuk
Disiapkan minuman air putih, membekam kepala dan wajah.
madu atau sari kurma untuk pasien, f.6. Posisi duduk di kursi de­
karena terkadang ketika sedang di­ ngan kedua lengan lurus kedepan
bekam pasien merasa haus dan dan diletakkan diatas meja; untuk
un­tuk mengantisipasi jika pasien membekam daerah tangan dan le­
merasa lemas. ngan, tengkuk, leher samping, ba­
hu, punggung dan pinggang.
Bagi pasien yang baru pertama
ka­li dibekam cukup dengan 1-2 ti­ f.7. Posisi duduk di kursi de­
tik bekam. ngan kepala telungkup miring di
atas meja; untuk membekam titik
Pasien wanita harus ditangani
di samping kepala dan wajah serta
oleh ahli bekam wanita dan pasien
leher bagian samping.
laki-laki oleh laki-laki. Untuk men­
jaga aurat maka hindari mem­­buka Sebenarnya kapan saja Anda
bagian tubuh yang tidak perlu. di­bekam maka tidak menjadi ma­
Posisi pasien dan ahli bekam salah, akan tetapi untuk dan me­
ha­r us nyaman agar pasien lebih ngu­rangi efek samping maka di­
rileks dan bagi yang membekam sa­rankan anda makan 3-4 jam se­
bisa lebih mudah dan optimal da­ belum di bekam, karena jika perut
Akhwat
Versi E-Book Gratis 73
5 LANGKAH BEKAM (HIJAMAH)
YANG EFEKTIF Kesehatan Keluarga
anda kosong (puasa) terkadang Dengan menggunakan pisau
menyebabkan pusing/lemas. be­d ah standar kemudian dilakukan
Sebaliknya apabila anda dalam syartoh/penyayatan (jumlah sayat­
kondisi perut penuh makanan an 5-15 untuk satu titik tergantung
atau hanya berselang 1 jam setelah diameter kop yang dipakai, panjang
makan kemudian anda dibekam sayatan 0,3-0,5 cm, tipis dan tidak
maka beberapa pasien mengeluh boleh terlalu dalam, dilakukan se­
mual atau muntah. Hindari ber­ jajar dengan garis tubuh). Salahsatu
ji­ma’ sebelum bekam, apalagi se­ tanda bahwa sayatannya baik ada­
sudahnya karena akan menguras lah sesaat setelah disayat, kulit ti­
ba­nyak energi. dak mengeluarkan darah akan te­
tapi setelah disedot dengan alat
Langkah kelima: Melakukan Be­ ma­ka darahnya baru keluar.
kam Lakukan penghisapan kembali
Berikut adalah tehnik bekam dan biarkan “darah kotor” mengalir
yang menggunakan metode sayatan di dalam kop selama 5 menit.
(syartoh) sebagaimana dalam ha­ Bersihkan dan buang darah
dits dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu yang tertampung dalam kop dan
Abbas, Rosulullah e  bersabda: “Ke­ jika perlu bisa lakukan penghisapan
sembuhan itu ada dalam tiga hal; yaitu ulang seperti tadi. Tidak boleh dila­
minum madu, syartoh(sayatan) alat kukan pengulangan sayatan.
bekam, dan kay. Namun aku melarang Bersihkan bekas luka dan oles­
ummatku melakukan kay” (Riwayat kan minyak habbatus sauda yang
Bukhari dalam Ath-Thibb No. steril. Umumnya bekas bekam akan
5680 dan 5681 Bab III: Asy-Syi­ hilang setelah 2-5 hari.
fa’ fii Tsa­laatsin).
Ucapkan Alhamdulillah dan ra­
Mulai dengan do’a dan mens­ sa­kan keajaiban “mukjizat” medis
terilkan bagian tubuh yang akan be­kam.
dibekam dengan desinfektan (mi­ Istirahatlah secukupnya sete­
sal­nya. Iodin) lah berbekam, lebih baik lagi ti­
Dilanjutkan dengan penghisap­ dur. Minumlah air putih, madu,
an kulit menggunakan “kop/gelas” sari kurma atau teh manis untuk
bekam, kekuatan penghisapan pa­ mempercepat pemulihan. Jika ingin
da setiap pasien berbeda-beda. La­ makan, usahakan lebih dari satu
ma penghisapan selama 5 menit, jam sesudahnya dan menghindari
tindakan ini sekaligus berfungsi makan asam, pedas, mie dan
sebagai Anestesi (pembiusan) lokal. minuman bersoda/berkarbonase.
Diutamakan mendahulukan bagian Hin­d ari pula untuk melakukan
tubuh sebelah kanan dan jangan jima’ setelah bekam.
melakukan penghisapan lebih Anda boleh bahkan dianjurkan
dari 4 titik bekam sekaligus. mandi setelah 2 jam melakukan

74 Akhwat
Versi E-Book Gratis
5 LANGKAH BEKAM (HIJAMAH)
Kesehatan Keluarga YANG EFEKTIF

bekam. Sebaiknya menggunakan sinergi dengan pengobatan me­dis


air hangat untuk mempercepat modern. (Dikumpulkan dari ber­
pro­ses pemulihan. Hindari untuk bagai sumber oleh dr. Abu Hana)
menggosok bekas sayatan bekam
de­ngan sabun secara berlebihan
Bandung, 23 Jumadul Ula 1430 H
karena selain terasa perih juga akan
memperlambat proses penyem­buh­ Al Faqiir Ilallaahi Ta’ala,
an luka. dr. Abu Hana El-Firdan
Umumnya, bekas bekam akan
hilang dalam waktu 3 hari sam­ sumber:http://kaahil.wordpress.
pai 1 minggu setelah bekam com/2009/05/21/5-langkah-bekam-
tergantung bentuk dan warna yang hijamah-yang-efektif/
ditinggalkan. Untuk mempercepat
hilangnya lebam bekas bekam ma­
ka cukup dikompres dengan air ha­
ngat.
Harapan kami bagi yang sedang
belajar bekam ataupun sudah ahli 
dalam bekam untuk tidak me­ning­
galkan pengobatan medis se­­ca­ra
“frontal” atau “membabi buta” .
Sangatlah indah apabila pengo­
bat­an bekam (hijamah) dapat ber­

“Ke­sembuhan itu ada dalam tiga hal; yaitu minum madu,


syartoh(sayatan) alat bekam, dan kay. Namun aku melarang
ummatku melakukan kay” (Riwayat Bukhari dalam
Ath-Thibb No. 5680 dan 5681 Bab III: Asy-Syi­fa’ fii
Tsa­laatsin)

Akhwat
Versi E-Book Gratis 75

You might also like