You are on page 1of 15

PENYEARAH DAN CATU DAYA January 2, 2010

PERCOBAAN VI

PENYEARAH DAN CATUDAYA

VI.1 TUJUAN PERCOBAAN

setelah selesai melakukan praktikum dan membuat laporannya, praktikan

diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Mengukur hambatan keluaran suatu transformator daya.

2. Memasang pada rangkaian agar bekerja sebagai penyearah setengah

gelombang maupun gelombang penuh.

3. Mengukur tegangan AC dan DC pada penyearah tegangan bertapis untuk

berbagai nilai beban dan menggunakan teori dasar untuk menganalisa hasil

pengukuran

4. Menggunakan dioda zener serta memasangnya didalam suatu rangkaian

catudaya untuk pengaturan tegangan serta melakukan pengukuran untuk

memperoleh kurva pembebanan.

VI.2 TEORI DASAR

1. Transformator

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 64


PENYEARAH DAN CATU DAYA January 2, 2010

Transformator berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tegangan AC.

Dalam percobaan ini digunakan transformator untuk menurunkan tegangan sekunder.

Gambar 6.1 Skema transformator

Setiap transformator memiliki hambatan keluaran Ro, yang akan menyebabkan

turunnya tegangan sekunder dari transformator sehingga apabila dipasang beban

antara CT dan V, tegangan turun sebesar V = IL Ro, dengan IL adalah arus beban.

Makin besar arus beban yang ditarik, makin kecil tegangan keluaran. Tegangan

keluaran dalam keadaan terbebani (Vob) adalah Vob = Voo - IL Ro. Vo adalah

tegangan keluaran tanpa beban yang merupakan tegangan keluaran transformator

yang diukur dengan multimeter tanpa beban. Hal tersebut perlu kita lakukan untuk

dapat menentukan hambatan keluaran transformator, karena kita tidak dapat memilki

amperemeter yang dapat mengukur langsung arus beban.

2. Penyearah

Untuk memperoleh tegangan penyearah yang cukup konstan pada suatu harga

tertentu, kita dapat membuat penyearah tegangan dengan menggunakan dioda. Kita

dapat membuat berbagai macam rangkaian penyearah, misalnya rangkaian penyearah

gelombang penuh dan penyearah setengah gelombang . untuk memperoleh tegangan

DC yang lebih konstan kita dapat menambahkan kapasitor dalam rangkaian, sehingga

dimperoleh rangkaian penyearah dengan tapis yang berfungsi untuk meratakan

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 65


PENYEARAH DAN CATU DAYA January 2, 2010

tegangan keluaran. Adanya hambatan keluaran transformator yang menyebabkan

hilangnya atau turunnya tegangan keluaran dapat dihindari dalam batas-batas arus

beban tertentu.

Untuk tujuan tersebut kita dapat memasang dioda zener dalam rangkaian kita.

Jadi kita dapat membuat penyearah gelombang dengan menggunakan dioda, kapasitor

dan dioda zener dengan berbagai macam desain. Untuk penyearah gelombang dengan

menggunakan tapis perhatikan gambar 6.3.

Gambar 6.2 Penyearah tanpa tapis

Gambar 6.3 Penyearah dengan tapis

3. Penyearah tegangan Dengan Pengaturan Zener

Tegangan keluaran dari penyearah akan mengalami penurunan tegangan jika

kita bebani. Kita dapat mencegah terjadinya hal ini sehingga kita peroleh penyearah

yang tidak akan turun tegangan keluarannya jika kita bebani dalam batas-batas

tertentu. Dengan menggunakan dioda zener maka tujuan tersebut akan dapat kita

capai. Perhatikan gambar 6.4 rangkaian penyearah dengan pengaturan zener.

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 66


PENYEARAH DAN CATU DAYA January 2, 2010

Gambar 6.4 Penyearah dengan pengaturan zener

(Firdaus, 2008 : 26-28 ).

Prinsip penyearah (rectifier) yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar-

1 berikut ini. Transformator diperlukan untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala

listrik pada kumparan primernya menjadi tegangan AC yang lebih kecil pada

kumparan sekundernya.

Gambar 6.5 Rangkaian penyearah sederhana

Pada rangkaian ini, dioda berperan untuk hanya meneruskan tegangan positif

ke beban RL. Ini yang disebut dengan penyearah setengah gelombang (half wave).

Untuk mendapatkan penyearah gelombang penuh (full wave) diperlukan

transformator dengan center tap (CT) seperti pada gambar 6.6.

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 67


PENYEARAH DAN CATU DAYA January 2, 2010

Gambar 6.6 Rangkaian penyearah gelombang penuh

Tegangan positif phasa yang pertama diteruskan oleh D1 sedangkan phasa

yang berikutnya dilewatkan melalui D2 ke beban R1 dengan CT transformator

sebagai common ground.. Dengan demikian beban R1 mendapat suplai tegangan

gelombang penuh seperti gambar di atas. Untuk beberapa aplikasi seperti misalnya

untuk men-catu motor dc yang kecil atau lampu pijar dc, bentuk tegangan seperti ini

sudah cukup memadai. Walaupun terlihat di sini tegangan ripple dari kedua

rangkaian di atas masih sangat besar

(http://www.electroniclab.com/index.php?action=html&fid=37).

Rangkaian regulator yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar 6.7.

Pada rangkaian ini, zener bekerja pada daerah breakdown, sehingga menghasilkan

tegangan output yang sama dengan tegangan zener atau Vout = Vz. Namun

rangkaian ini hanya bermanfaat jika arus beban tidak lebih dari 50mA.

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 68


PENYEARAH DAN CATU DAYA January 2, 2010

Gambar 6.7 Regulator zener

Prinsip rangkaian catu daya yang seperti ini disebut shunt regulator, salah

satu ciri khasnya adalah komponen regulator yang paralel dengan beban. Ciri lain

dari shunt regulator adalah, rentan terhadap short-circuit. Perhatikan jika Vout

terhubung singkat (short-circuit) maka arusnya tetap I = Vin/R1. Disamping

regulator shunt, ada juga yang disebut dengan regulator seri,

(http://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/catu-daya-power-supply.pdf).

Untuk tegangan AC input yang sama misalnya, penyearah b, mempunyai

tegangan searah yang lebih tinggi serta faktor ripel lebih ringan dari penyearah a,

tetapi penyearah a hanya memerlukan tiga buah dioda dibandingkan dengan

penyearah b yang memerlukan enam buah dioda. Pada penyearah c, komponen arus

searah pada sisi primer trafo penyearah, dihilangkan dengan penggunaan trafo

hubung zig-zag. Gangguan-gangguan yang bersumber pada fluksi-fluksi bocor,

pemanasan, kejenuhan inti serta regulasi tegangan yang buruk dapat dikurangi. Hal

itu penting terutama untuk pemakaian daya besa,

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 69


PENYEARAH DAN CATU DAYA January 2, 2010

(http://duniaelektronika.blogspot.com/2007/09/penyearah-tiga-fasa-tak

terkendali.html).

suatu penyearah dengan pengaturan tegangan, mempunyai tegangan keluaran

yang tetap jika diberi beban arus dalam batas tertentu. Tanpa pengaturan, penurunan

tegangan keluaran oleh arus beban terjadi karena penyearah mempunyai hambatan

dalam yang terdiri dari hambatan gulungan transformator dan hambatan dalam dioda.

Pada arus beban yang besar terjadi jatuh tegangan pada hambatan dalam ini sehingga

tegangan keluaran berkurang (Sutrisno, 1986 : 113).

VI.3 ALAT DAN BAHAN

Tabel 6.1 Alat / bahan yang digunakan dalam percobaan penyearah dan catudaya.

No. Nama Alat/Bahan Fungsi


NST JU
1. Transformatr Untuk menuunkan tegangan pada - -
kumparan sekunder
2. Dioda Penyearah Untuk menstabilkan tegangan - -
3. Kapasitor dan resistor Sebagai hambatan atau beban - -
4. Dioda Zener Untuk menstabilkan tegangan - -
5. Papan resistor Tempat merangkai komponen - -
rangkaian
6. Osiloskop Untuk menampilkan bentuk tegangan - -
keluaran dan angka tegangan keluaran
7 Kabel Penghubung Untuk menghubungkan raangkaian - -
. dengan catu daya
8. Kertas grafik Tempat menggambar bentuk keluaran - -
yang tampak pada osiloskop.

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 70


PENYEARAH DAN CATU DAYA January 2, 2010

VI.4 PROSEDUR PERCOBAAN

1. Memasang rangkaian seperti pada gambar 6.8

Gambar 6.8 Penyearah setengah gelombang

2 Mengukur Vo dengan menggunakan osiloskop, mencatat dan menggambar

bentuk gelombang keluarannya.

3 Memasang rangkaian seperti pada gambar 6.9

Gambar 6.9 Penyearah gelombang penuh tanpa tapis

4 Membuata pengukuran untuk membuat lengkung pembebanan dengan

menggunakan osiloskop.

5 Mencatat dan mengambar bentuk-bentuk gelombang pada titik a,b dan c

terhadap ground untuk tiap pembebanan.

6 Memasang rangkaian seperti pada gambar 6.10

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 71


PENYEARAH DAN CATU DAYA January 2, 2010

Gambar 6.10 Penyearah gelombang penuh dengan tapis

7 Melakukan pengukuran untuk lengkung pembebanan dan mencatat besar dan

bentuk tegangan ripple untuk tiap pengukuran.

8 Memasang rangkaian seperti pada gambar 6.11

Gambar 6.11 Penyearah dengan pengaturan zener

9 Melakukan pengukuran pada titik a,b dan c dengan menggunakan osiloskop

kemudian menggambar bentuk keluarannya.

VI.5 DATA PENGAMATAN

1) Penyearah Tanpa Tapis

a. Nilai Tegangan Keluaran Titik a

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 72


PENYEARAH DAN CATU DAYA January 2, 2010

Setengah gelombang
1,2 div x 10 volt/div = 12 volt

b. Nilai Tegangan Keluaran Titik b

Setengah gelombang
1 div x 10 volt/div = 10 volt

c. Nilai Tegangan Keluaran Titik c

Setengah gelombang

0,4 div x 0,5 volt/div = 0,2 volt

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 73


PENYEARAH DAN CATU DAYA January 2, 2010

2. Penyearah dengan Tapis

a. Nilai Tegangan Keluaran Titik a

1,2 div x 10 volt/div = 12 volt

b. Nilai Tegangan Keluaran Titik b

1div x 10 volt/div = 10 volt

c. Nilai Tegangan Keluaran titik c

Gelombang Penuh
0,6 div x 0,1 volt/div = 0,06 volt

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 74


PENYEARAH DAN CATU DAYA January 2, 2010

3.) Penyearah Dengan Pengaturan Dioda Zener

a. Nilai Tegangan Keluaran Titik a

1 div x 10 volt/div = 10 volt

b. Nilai Tegangan Keluaran Titik b

1,2 div x 10 volt/div = 12 volt

c. Nilai Tegangan Keluaran Titik c

0,8 div x 10 volt/div = 8 volt


Gelombang Penuh

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 75


PENYEARAH DAN CATU DAYA January 2, 2010

VI. 6 PEMBAHASAN

Pada percobaan ini yang berjudulkan “Penyearah dan catu daya”,

dilakukan pengamatan terhadap 4 macam rangkaian yang berbeda, yaitu rangkaian

penyearah setengah gelombang, rangkaian penyearah tanpa tipis, rangkaian

penyearah dengan tapis, dan rangkaian penyearah dioda zener. Rangkaian –

rangkaian ini masing – masing di uku tegangan masukannya dan kekurangannya

dengan menggunakan mulimeter dan osiloskop, serta bentuk gelombang pun dapat

teramati / terlihat.

Pada rangkaian penyearah setengah gelombang, digunakan tegangan

masukan sebesar 6 V, sedang tegangan keluarannya dengan menggunakan

mulitimeter di peroleh 2,25 lebih kecil dari yang diperoleh dengan menggunakan

osiloskop.

Pada rangkaian penyearah tanpa tapis, di mana digunakan tegangan

masukan yang sama yaitu 6 V, yang mempunyai titik / tempat tegangan keluaran

(a, b dan c) di peroleh tegangan keluaran untuk titik a (0,13 V), titik b (0,35 V) an

di titik c (8,57 V) lebih besar dari tengan keluaran yang diperoleh dengan

menggunakan mulimeter.

Pada rangkaian penyearah dengan tipis, yang tegangan masukannya sama

dengan rangkaian sebelumnya, yang mempunyai tiga titik tegangan keluaran,

dimana digunakan kapasitor yang bermuatan 100 F dan 100 F, a dapat

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 76


PENYEARAH DAN CATU DAYA January 2, 2010

tegangan keluaran yang diperoleh dengan menggunakan mulimeter pada titik a

dan b lebih kecil jika dibandingkan dengan tegangan keluaran yang di peroleh

dengan menggunakan osiloskop, sebaliknya di titik c, tegangan keluaran yang

mulimeter lebih besar.

Dari hasil grafiknya, terlihat jelas bahwa dengan adanya c, tegangan

keluaran tak segera turun walaupun tegangan masukkan sudah turun. Hal ini

disebabkan karena kapasitor memerlukan waktu untuk mengosongkan muatannya.

Sebelum tegangan pada kapasitor turun banyak, tegangan pada kapasitor terlebih

dulu naik lagi.

Pada rangkaian penyearah dioda zener, tegangan masukannya tetap 6,0 V,

yang mempunyai tiga titik, dimana titik a terletak pada dioda, titik b pada

kapasitor, dan titik c terletak pada dioda zener. Tegangan keluaran yang diperoleh

di titik a (0,05) < titik b (6,52) > titik c (2,79). Dengan menggunakan mulimeter.

Sedang dengan menggunakan osiloskop, diperoleh tengangan keluaran di titik a >

b > c.

Dioda zener berfungsi sebagai pengatur tegangan, suatu penyearah dengan

pengaturan tegangan, mempunyai tegangan keluaran yang tetap jika diberi beban

bebas arus dalam batas tertentu. Tanpa pengaturan, penurunan tegangan keluran

oleh arus beban terjadi karena penyearah mempunyai hambatan dalam yang terdiri

dari gulungan tranfformator dan hambatan dalam dioda. Pada beban hingga

tegangan keluaran berkurang.

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 77


PENYEARAH DAN CATU DAYA January 2, 2010

VI.7 PENUTUP

VI.7.1 KEIMPULAN

Adapun hal-hal yang dapat disimpulkan pada percobaan ini adalah sebagai

berikut :

1. Penyearah setengah gelombang terjadi karena gelombang searah

hanya muncul pada setiap setengah panjang gelombang.

2. Adanya tapis yang menggunakan kapasitor pada penyearah

gelombang menyebabkan riak yang muncul pada keluaran semakin

kecil.

3. Riak yang muncul pada penyearah tanpa tapis sangat besar karena

tidak ada kapasitor yang berfungsi sebagai tapisnya.

4. Penyearah dengan pengaturan zener mempunyai tegangan keluaran

yang relative tetap jika diberi beban arus dalam batas tertentu.

VI.7.2 SARAN

Adapun saran yang dapat saya sampaikan yaitu tentang kebersihan

laboratorium harus tetap dijaga sehingga terjadi kenyamanan pada saat melakukan

praktikum.

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 78

You might also like