You are on page 1of 2

Statistik Non Parametrik Bab 6 : Uji Statistik Tiga atau Lebih Sampel Dependen

Bab 6
Uji Statistik Tiga atau Lebih Sampel
Dependen (Saling Berhubungan)

2. Prosedure Pembandingan Berganda Untuk Digunakan Sesudah Uji Friedman

Para peneliti biasanya kurang puas bila data mereka hanya memungkinkan mereka
berkesimpulkan bahwa tidak semua populasi asal sampel atau efek-efek perlakuan tidak
identik, atau dari hasil penerapan uji Friedman menghasilkan penolakan H0. Dengan demikian,
dibutuhkan sebuah prosedur pembandingan berganda untuk digunakan sesudah uji Friedman
yang digunakan untuk penentuan sampel-sampel mana yang berbeda secara nyata dan sampel-
sampel mana yang identik.

Prosedur-prosedur Pembandingan Berganda


1. Setelah menghitung jumlah peringkat masing-masing perlakuan (kolom).
Ri sebagai jumlah peringkat perlakuan ke-i, dan
Rj sebagai jumlah peringkat perlakuan ke-j.

2. Tentukan Taraf Nyata α. Taraf nyata α ini tergantung dari banyaknya perlakuan.

3 Tentukan nilai z dari Tabel 2. Distribusi Normal Standart dengan acuan luas daerahnya di
sebelah kanan yang memiliki luas 0.5 - α/k(k-1) dan Hitung
bk(k + 1)
z α 12
0, 5 −
k (k −1 )
6

4 Hitung selisih mutlak antara Ri dan Rj , yakni | Ri – Rj |

Kaedah Pengambilan Keputusan :


bk(k + 1)
1 Jika | Ri – Rj | ≤ z α , maka antara perlakuan ke-i dan perlakuan ke-j
0, 5 −
k (k −1 )
6
tidak ada perbedaan atau sama.

bk(k + 1)
2 Jika | Ri – Rj | > z α , maka antara perlakuan ke-i dan perlakuan ke-j
0, 5 −
k (k −1 )
6
terdapat perbedaan.

Contoh 6.2

halaman 54
Statistik Non Parametrik Bab 6 : Uji Statistik Tiga atau Lebih Sampel Dependen

Untuk menjelaskan penerapan prosedur ini, perhatikan lagi data dalam Contoh 6.1. Karena hasil
analisis diperoleh penolakan H0, maka untuk mengetahui dengan pasti metode penentuan mana
yang berbeda dengan yang lain digunakan pembandingan berganda uji Friedman.
Agar dapat melakukan semua pembandingan yang mungkin dalam upaya menentukan di mana
sesungguhnya perbedaan terjadi, diambil taraf nyatanya sebesar α = 0.15. Karena banyaknya
sampel yang harus dikaji adalah k = 3, maka nilai z-nya yang memiliki luas daerah disebelah
kanannya sebesar 0.5 - 0.15/3(3-1) = 0.5 – 0.025 = 0.475 adalah 1.96

1. Jumlah peringkat ketiga Metode Penentuan dari Contoh 6.1 adalah


RA = 19.5 RB = 9 , dan RC = 25.5

2. Agar dapat melakukan semua pembandingan yang mungkin dalam upaya menentukan di mana
sesungguhnya perbedaan terjadi, diambil taraf nyatanya sebesar α = 0.15. Karena
banyaknya sampel yang harus dikaji adalah k = 3, maka nilai z-nya yang memiliki luas daerah
disebelah kanannya sebesar 0.5 - 0.15/3(3-1) = 0.5 – 0.025 = 0.475 adalah 1.96,

3. Untuk mempembandingkan Metode Penentuan A dan Metode Penentuan B


bk(k + 1) 9(3)(3 + 1)
a. z α = 1.96 = 8.32
0, 5 −
k (k −1 )
6 6
b. | RA – RB | = | 19.5 – 9 | = 10.5
c. Keputusan :
Karena 10.5 > 8.32, maka antara Metode Penentuan A dan Metode Penentuan B
terdapat perbedaan.

4. Untuk mempembandingkan Metode Penentuan A dan Metode Penentuan C


bk(k + 1) 9(3)(3 + 1)
a. z α = 1.96 = 8.32
0, 5 −
k ( k −1 )
6 6
b. | RA – RC | = | 19.5 – 25.5 | = 6
c. Keputusan :
Karena 6 > 8.32, maka antara Metode Penentuan A dan Metode Penentuan C tidak
terdapat perbedaan atau sama/identik.

5. Untuk memperbandingkan Metode Penentuan B dan Metode Penentuan C


bk(k + 1) 9(3)(3 + 1)
a. z α = 1.96 = 8.32
0, 5 −
k (k −1 )
6 6
b. | RB – RC | = | 9 – 25.5 | = 16.5
c. Keputusan :
Karena 16.5 > 8.32, maka antara Metode Penentuan B dan Metode Penentuan C terdapat
perbedaan.

halaman 55

You might also like