You are on page 1of 5

TONSILITIS 

AKUT
Posted on Maret 9, 2008 by harnawatiaj

A.PENGERTIAN
Tonsilitis akut merupakan infeksi tonsil akut yang menimbulkan demam, lemah, nyeri
tenggorokan dan gangguan menelan, dengan gejala dan tanda setempat yang radang akut. Sering
kali peradangan juga mengenai dinding faring sehingga disebut juga tonsilofaringitis akut.

B.ETIOLOGI
Tonsilitis akut disebabkan oleh kuman jenis stafilokokkus atau streptokokkus terutama
stafilokokkus B hemolitikus.

C.TANDA DAN GEJALA


Tanda dan gejala yang sering ditemukan adalah :
Sering terjadi gangguan menelan ( disfagia) sehingga terjadi regurgitasi.
Resonator suara terganggu sehingga terjadi rinolalia
Demam yang tinggi.
Kadang-kadang ditemukan trismus dan hipersalivasi.

D.BENTUK-BENTUK TONSILITIS AKUT

Tonsilitis akut terdiri dari 2 bentuk yaitu :


Tonsilitis lakunaris
Tonsilitis yang mempunyai pseudomembran bercak-bercak.
Tonsilitis folikularis
Tonsilitis yang mempunyai pseudomembran yang berbintik-bintik.

Perbedaan tonsilitis bentuk akut, eksaserbasi akut dan kronik :


Akut
Tonsil hiperemis dan edema
Kripti tidak melebar
Destruitus +/-
Perlengketan –

Kronik eksaserbasi akut


Tonsil hiperemis dan edema
Kripti melebar
Destruitus +
Perlengketan
Kronik
Tonsil membesar/mengecil tidak hiperemis
Kripti melebar
Destruitus +
Perlengketan

E.PENGOBATAN/TERAPY
Tonsilitis akut.
Berikan antibiotik, analgesik, dan obat kumur.
Tonsilitis kronik eksaserbasi.
Penyembuhan radang, kemudian dilakukan tonsilektomi 2-6 minggu setelah peradangan tenang.
Tonsilitis kronik
Bila tonsilitis kronik tidak mengganggu biarkan.

F.KOMPLIKASI
Komplikasi dekat : dapt terjadi infiltrasi peritonsiler, abses peritonsiler, otitis media, limfedenitis
regional, rinitis kronik dan sinusitis.
Komplikasi jauh : dapat terjadi meningitis, endokarditis, pleuritis, miositis, dapat pula terjadi
sebagai fokal infeksi yang dapat menimbulkan glomerulusnefritis, dan rematoid artritis.

G.INDIKASI TONSILEKTOMI
Tonsilitis berulang-ulang dengan interval pendek.
Merupakan indikasi khusus untuk anak ( tonsilitis rekuren ) yang kambuh lebih dari 3 kali.
Obstruksi mekanik oleh tonsil yang hipertropy.
Tonsilitis hipertropy yang menyebabkan obstruksi sehingga terjadi gangguan menelan, dan
penurunan berat badan, hiperplasia setelah infeksi mononukleosis dan riwayat demam reuma
dengan gangguan jantung yang berhubungan dengan tonsilitis kronik yang sukar diatasi dengan
antibiotik.
Tonsil sebagai fokal infeksi.
Abses peritonsiler
Rinitis berulang
Otitis media peritonsiler

H.KONTRA INDIKASI TONSILEKTOMI


Radang akut tonsil.
Demam, albuminuria.
Penyakit paru-paru
Penyakit darah.
Hipertensi.
Poliomielitis epidemik.
Defenisi Tonsilitis Akut

Tonsilitis akut adalah radang akut pada tonsil akibat infeksi kuman terutama Streptokokus
hemolitikus (50%) atau virus. Jenis Streptokokus meliputi Streptokokus β hemolitikus,
Streptokokus viridans dan Streptokokus piogenes. Bakteri penyebab tonsilitis akut lainnya
meliputi Stafilokokus Sp., Pneumokokus, dan Hemofilus influenzae. Hemofilus influenzae
menyebabkan tonsilitis akut supuratif.

Tonsilitis akut paling sering terjadi pada anak-anak, terutama berusia 5 tahun dan 10 tahun.
Penyebarannya melalui droplet infection, yaitu alat makan dan makanan.

Patologi Tonsilitis Akut

Tonsil dibungkus oleh suatu kapsul yang sebagian besar berada pada fosa tonsil yang terfiksasi
oleh jaringan ikat longgar. Tonsil terdiri dari banyak jaringan limfoid yang disebut folikel. Setiap
folikel memiliki kanal (saluran) yang ujungnya bermuara pada permukaan tonsil. Muara tersebut
tampak oleh kita berupa lubang yang disebut kripta.

Saat folikel mengalami peradangan, tonsil akan membengkak dan membentuk eksudat yang akan
mengalir dalam saluran (kanal) lalu keluar dan mengisi kripta yang terlihat sebagai kotoran putih
atau bercak kuning. Kotoran ini disebut detritus. Detritus sendiri terdiri atas kumpulan leukosit
polimorfonuklear, bakteri yang mati dan epitel tonsil yang terlepas. Tonsilitis akut dengan
detritus yang jelas disebut tonsilitis folikularis. Tonsilitis akut dengan detritus yang menyatu lalu
membentuk kanal-kanal disebut tonsilitis lakunaris.

Detritus dapat melebar dan membentuk membran semu (pseudomembran) yang menutupi tonsil.
Adanya pseudomembran ini menjadi alasan utama tonsilitis akut didiagnosa banding dengan
angina Plaut Vincent, angina agranulositosis, tonsilitis difteri, dan scarlet fever.

Diagnosis Tonsilitis Akut

Penderita tonsilitis akut awalnya mengeluh rasa kering di tenggorok. Kemudian berubah menjadi
rasa nyeri di tenggorok dan rasa nyeri saat menelan. Makin lama rasa nyeri ini semakin
bertambah nyeri sehingga anak menjadi tidak mau makan. Nyeri hebat ini dapat menyebar
sebagai referred pain ke sendi-sendi dan telinga. Nyeri pada telinga (otalgia) tersebut tersebar
melalui nervus glossofaringeus (IX).

Keluhan lainnya berupa demam yang suhunya dapat sangat tinggi sampai menimbulkan kejang
pada bayi dan anak-anak. Rasa nyeri kepala, badan lesu dan nafsu makan berkurang sering
menyertai pasien tonsilitis akut. Suara pasien terdengar seperti orang yang mulutnya penuh terisi
makanan panas. Keadaan ini disebut plummy voice. Mulut berbau busuk (foetor ex ore) dan
ludah menumpuk dalam kavum oris akibat nyeri telan yang hebat (ptialismus).

Pemeriksaan tonsilitis akut ditemukan tonsil yang udem, hiperemis dan terdapat detritus yang
memenuhi permukaan tonsil baik berbentuk folikel, lakuna, atau pseudomembran. Ismus
fausium tampak menyempit. Palatum mole, arkus anterior dan arkus posterior juga tampak udem
dan hiperemis. Kelenjar submandibula yang terletak di belakang angulus mandibula terlihat
membesar dan ada nyeri tekan.

Komplikasi Tonsilitis Akut

Meskipun jarang, tonsilitis akut dapat menimbulkan komplikasi lokal yaitu abses peritonsil,
abses parafaring dan otitis media akut. Komplikasi lain yang bersifat sistemik dapat timbul
terutama oleh kuman Streptokokus beta hemolitikus berupa sepsis dan infeksinya dapat tersebar
ke organ lain seperti bronkus (bronkitis), ginjal (nefritis akut & glomerulonefritis akut), jantung
(miokarditis & endokarditis), sendi (artritis) dan vaskuler (plebitis).

Terapi Tonsilitis Akut

Tonsilitis akut pada dasarnya termasuk penyakit yang dapat sembuh sendiri (self-limiting
disease) terutama pada pasien dengan daya tahan tubuh yang baik. Pasien dianjurkan istirahat
dan makan makanan yang lunak. Berikan pengobatan simtomatik berupa analgetik, antipiretik,
dan obat kumur yang mengandung desinfektan. Berikan antibiotik spektrum luas misalnya
sulfonamid. Ada yang menganjurkan pemberian antibiotik hanya pada pasien bayi dan orang tua.

Penyebab tersering tonsilitis akut adalah streptokokus beta hemolitikus grup A. Bakteri lain yang juga
dapat menyebabkan tonsilitis akut adalah Haemophilus influenza dan bakteri dari golongan
pneumokokus dan stafilokokus. Virus juga kadang-kadang ditemukan sebagai penyebab tonsilitis akut.

Patologi
Tonsil meradang dan membengkak, terdapat bercak abu-abu atau kekuningan pada permukaannya, dan
jika berkumpul maka terbentuklan membran. Bercak-bercak tersebut sesungguhnya adalah
penumpukan leukosit, sel epitel yang mati, juga kuman-kuman baik yang hidup maupun yang sudah
mati.

Gejala
Keluhan pasien biasanya berupa nyeri tenggorokan, sakit menelan, dan kadang-kadang pasien tidak mau
minum atau makan lewat mulut. Penderita tampak loyo dan mengeluh sakit pada otot dan persendian.
Biasanya disertai demam tinggi dan napas yang berbau.

Pengobatan
Sebaiknya pasien tirah baring. Cairan harus diberikan dalam jumlah yang cukup, serta makan makanan
yang bergizi namun tidak terlalu padat dan merangsang tenggorokan.
Analgetik diberikan untuk menurunkan demam dan mengurangi sakit kepala. Di pasaran banyak beredar
analgetik (parasetamol) yang sudah dikombinasikan dengan kofein, yang berfungsi untuk menyegarkan
badan.

Jika penyebab tonsilitis adalah bakteri maka antibiotik harus diberikan. Obat pilihan adalah penisilin.
Kadang-kadang juga digunakan eritromisin. Idealnya, jenis antibiotik yang diberikan sesuai dengan hasil
biakan. Antibiotik diberikan antara 5 sampai 10 hari.

Jika melalui biakan diketahui bahwa sumber infeksi adalah Streptokokus beta hemolitkus grup A, terapi
antibiotik harus digenapkan 10 hari untuk mencegah kemungkinan komplikasi nefritis dan penyakit
jantung rematik. Kadang-kadang dibutuhkan suntikan benzatin penisilin 1,2 juta unit intramuskuler jika
diperkirakan pengobatan orang tidak adekuat.

You might also like