Professional Documents
Culture Documents
c
Perencanaan adalah suatu proses yang terus menerus yang melibatkan keputusan
atau pilihan penggunaan sumberdaya yang ada, dengan tujuan untuk mencapai tujuan
tertentu di waktu yang akan datang. Dalam hal penataan kota, perencanaan diperlukan
untuk menciptakan kehidupan yang nyaman, aman dan sehjahtera bagi masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan perencanaan yang efektif dan tepat guna.
Agar pemanfaatan sumberdaya yang menjadi unsur utama kehidupan tidak melenceng
dari jalur yang seharusnya.
Untuk mencapai perencanaan yang efektif itu pula dibutuhkan perencana yang
memahami disiplin ilmu lain namun berkaitan erat dengan ilmu tata kota, seperti
Ekonomi, demografi dan kependudukan, serta disiplin ilmu utama yang memberikan
wawasan bagi seorang perencana dalam pengelolaan sumberdaya dan pemahaman
mengenai kondisi fisik suatu daerah, yaitu Ilmu Geologi Lingkungan.
Geologi Lingkungan merupakan ilmu geologi terapan yang ditujukan sebagai upaya
memanfaatkan sumberdaya alam dan energy secara efisien dan efektif untuk memenuhi
kebutuhan perikehidupan manusia masa kini dan masa mendatang dengan seminimal
mungkin mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkannya
Dalam
prakteknya pada perencanaan, terdapat aspek Ȃ aspek Geologi Lingkungan yang harus
dikuasai oleh seorang perencana. Aspek Ȃ aspek tersebut yaitu : Ruang (
),
Sumberdaya Alam (), Energi (), Persediaan Air (
) dan
Sistem Pembuangan (
) ( ).
Pada hakekatnya, setiap daerah memiliki potensi dan ciri khas masing Ȃ masing
yang perlu diketahui oleh seorang perencana sebelum melakukan sebuah perencanaan.
Sama halnya seperti wilayah studi yang ditinjau dalam kesempatan kali ini yaitu
Kecamatan Ungaran yang saat ini telah terbagi menjadi dua bagian, yaitu Kecamatan
Ungaran Barat yang terdiri dari Kelurahan Langensari dan Kecamatan Ungaran Timur
yang terdiri dari Kelurahan Beji dan Kelurahan Leyangan. Kedua kecamatan tersebut
terletak di Kota Ungaran, Kabupaten Semarang. Kedua kecamatan tersebut merupakan
daerah tinggi dan berbukit Karena letaknya yang berbatasan dengan Gunung Ungaran.
Hal inilah yang merupakan alasan utama kegiatan analisis kondisi fisik lingkungan
wilayah ini.
! "
! "#
Ruang lingkup materi dalam laporan ini mencakup pengkajian seluruh
aspek geologi lingkungan yaitu aspek fisik dan bahaya geologi melalui
pengkajian tata guna lahan. Kemudian kajian permasalahan non-fisik yang
terdapat di wilayah studi. Serta kajian kesesuaian lahan, mencakup kajian
potensi dan kendala serta kelayakan lahan.
! "
Ruang lingkup wilayah yang menjadi objek studi ini dibagi menjadi dua
bagian, yaitu:
1. Ruang Lingkup Wilayah Makro meliputi:
Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Ungaran Timur. Kecamatan
Ungaran Barat memiliki luas wilayah 7.191,44 Ha. Kecamatan Ungaran Barat
berbatasan dengan kota semarang di sebelah utara, Kecamatan Ungaran
Timur si sebelah timur, Kecamatan Bergas di sebelah selatan dan Kabupaten
Kendal di sebelah barat.
Kecamatan Ungaran Timur memiliki luas wilayah sebesar 37,98 Km2.
Kecamatan Ungaran Timur ini berbatasan dengan Kota Semarang di sebelah
utara, Kecamatan Ungaran Barat di sebelah barat, Kabupaten Demak di
sebelah timur dan Kecamatan Bergas serta Kecamatan Pringapus di sebelah
selatan.
2. Ruang Lingkup Wilayah Mikro Meliputi :
a. Kelurahan Langensari.
b. Kelurahan Beji.
c. Kelurahan Leyangan.
$ #
%%% "%
Metodologi penulisan laporan ini dibagi menjadi dua, yaitu Metode Penyusunan
Laporan dan Metode Analisis.
$
#
% "%
a. Tahap Persiapan
Tahapan ini meliputi hal Ȃ hal mengenai perizinan yang dibutuhkan dalam
rangka pengumpulan data mengenai wilayah studi yang dikaji. Pengumpulan
data tersebut dilakukan dengan survey pada wilayah studi yang dikaji.
b. Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data Ȃ dat amengenai wilayah studi yang dikaji, tahap
pengumpulan data ini dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1) Pengumpulan Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dengan cara melakukan
survey atau observasi langsung kepada wilayah studi yang dikaji, dengan
melakukan wawancara kepada berbagai narasumber yang dapat
memberikan informasi mengenai permasalahan wilayah studi yang
dikaji.
2) Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diketahui dengan jelas sumbernya serta
memiliki keterkaitan dnegan permasalahan wilayah studi yang dikaji.
Data Ȃ data ini dapat diperoleh dari instansi Ȃ instansi pemerintahan
yang terkait dengan wilayah studi yang dikaji, buku Ȃ buku literatur atau
referensi, dan internet.
$ #
%
Metode analisis dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan mengetahui
potensi-potensi sumber daya dan permasalahan wilayah studi yang
dikajisebagai penunjang dalam menentukan rekomendasi arahan pemanfaatan
tata guna lahan, metode analisis ini terdiri dari analisis kuantitatif, analisis
kualitatif, dan
peta.
1. Metode Analisis Kuantitatif
Analisis Kuantitatif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis data
yang tersaji dalam bentuk angka. Adapun alat analisis kuantitatif ini
merupakan variabel yang berdasarkan skor-skor yang ada. Variabel Ȃ
variabel yang termasuk dalam faktor skoring tersebut yaitu topografi,
klimatologi, dan litologi.
2. Metode Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif adalah analisis yang tidak dapat diukur baik besar atau
jumlahnya dan mengutamakan kualitas data yang digunakan. Analisis ini
digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk non-numerik atau data -
data yang tidak dapat diterjemahkan dalam bentuk angka.
Alat analisis tersebut berupa :
a. Analisis Deskriptif, yaitu pengolahan data yang dilakukan dengan cara
memberikan deskripsi tentang wilayah studi.
b. Analisis Normatif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis
wilayah studi dengan menggunakan ketentuan atau peraturan
pemerintah.
c. Analisis
Analisis (
!
merupakan
analisis data dengan mempertimbangkan kelebihan, kekurangan,
kesempatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan dalam
pengembangan wilayah disamping adanya ancaman atau gangguan yang
kemungkinan akan dihadapi.
"
Pada analisis ini dijabarkan kelebihan serta kekurangan yang ada di
wilayah studi dan dijadikan sebagai suatu input untuk diproses lebih
lanjut agar didapatkan output.
Analisis ini lebih menekankan pada kelemahan dan kekurangan yang
ada di wilayah kajian yang nantinya kekurangan ini akan menjadi
suatu input untuk menghasilkan rekomendasi.
º
Pada analisis ini lebih ditekankan pada kesempatan-kesempatan
atau peluang apa saja yang dapat dilakukan di wilayah studi.
Analisis ini akan memaparkan semua bentuk ancaman serta bahaya
yang ada di wilayah studi agar nantinya dihasikan yang tepat
sasaran.
3.
Peta
peta merupakan kegiatan mengintegrasi beberapa informasi
yang berhubungan dengan analisis permasalahan melalui penggabungan
beberapa peta, seperti peta potensi dan kendala serta peta kesesuaian lahan,
sehingga diperoleh peta rekomendasi pemanfaatan lahan.
& '
Merupakan alur pemikiran dalam penyusunan laporan geologi lingkungan, dimulai dari
dan .
^
©
©
©
©
©
© ·$
© !
© ^%
© "
© #
&'
# ( (
)