Professional Documents
Culture Documents
NIM : 0909045019
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan
cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan
dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung
secara terus menerus.
Pompa Sentrifugal
Salah satu jenis pompa pemindah non positip adalah pompa sentrifugal
yang prinsip kerjanya mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi
potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang berputar dalam casing.
Sesuai dengan data-data yang didapat, pompa reboiler debutanizer di
Hidrokracking Unibon menggunakan pompa sentrifugal single - stage double
suction.
Klasifikasi Pompa Sentrifugal
1. Kapasitas :
2. Tekanan Discharge :
4. Posisi Poros :
* Poros tegak
* Poros mendatar
5. Jumlah Suction :
* Single Suction
* Double Suction
* Radial flow
* Axial flow
* Mixed fllow
Secara umum bagian-bagian utama pompa sentrifugal dapat dilihat sepert gambar
berikut :
rumah pompa
Rumah Pompa Sentrifugal
A. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros
pompa menembus casing.
B. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa
melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
C. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama
beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.
D. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada
stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing
dan interstage atau distance sleever.
E. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
F. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung
elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet
nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan
energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).
G. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
H. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada
sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat
perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
I. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati
bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara
memperkecil celah antara casing dengan impeller.
J. Bearing
Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar
dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga
memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada
tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.
K. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung
elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet
nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan
energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).
A-1 Head
Tekanan suatu fluida dapat diasumsikan sebagai tekanan pada suatu kolom
vertikal berisi fluida dimana karena pengaruh beratnya memberikan tekanan yang
sebanding dengan tekanan di semua titik. Tinggi kolom ini disebut head statis dan
ditampilkan dalam terminologi feet atau meter. Head statis atas suatu tekanan
tertentu bergantung pada berat fluida menurut rumus berikut:
Dimana;
Fig. 1 Pompa yang identik akan dapat melayani fluida dengan berbagai tingkat
kekentalan.
Fig. 2-a Suction Lift : Menunjukkan besaran Head Statis dalam sebuah sistem
pemompaan dimana Pompa terletak di posisi lebih tinggi dari Tangki tempat
penghisapan. (Static Suction Head)
SUCTION HEAD terjadi saat sumber suplai di atas garis tengah pompa. Jadi
STATIC SUCTION HEAD adalah jarak vertikal dalam satuan feet atau meter dari
garis tengah pompa hingga ketinggian fluida yang dipompa.
Fig. 2-b Suction Head : Menunjukkan Static Head di sebuah sistem pemompaan
dimana Pompa terletak lebih rendah dari Tangki hisap. (Static Suction Head)
Pompa Centrifugal secara prinsip terdiri dari casing pompa dan impeller
yang terpasang pada poros putar. Casing pompa berfungsi sebagai pelindung,
batas tekan dan juga terdiri dari saluran- saluran yang untuk masukan ( suction )
dan keluaran ( discharge ). Casing ini memiliki vent dan drain yang berguna untuk
melepas udara atau gas yang terjebak dalam casing selain untuk juga berguna
perawatannya.
Pompa Sentrifugal juga bisa dibuat dengan dua volute. Pompa semacam
ini biasa disebut double volute pumps, dimana discharge nya berbeda posisi 180°.
Untuk aplikasinya bisa meminimaliskan gaya radial yang mengenai poros dan
bantalan sehubungan dengan ketidakseimbangan tekanan di sekitar impeller.
Perbandingan antara single dan double volute sentrifugal bisa dilihat di bawah
ini :
Kavitasi pada Pompa
Kavitasi adalah fenomena perubahan phase uap dari zat cair yang sedang
mengalir, karena tekanannya berkurang hingga di bawah tekanan uap jenuhnya.
Pada pompa bagian yang sering mengalami kavitasi adalah sisi isap pompa. Hal
ini terjadi jika tekanan isap pompa terlalu rendah hingga dibawah tekanan uap
jenuhnya, hal ini dapat menyebabkan :
1. Vaporisation – Penguapan.
Fluida menguap bila tekanannya menjadi sangat rendah atau
temperaturnya menjadi sangat tinggi. Setiap pompa sentrifugal memerlukan
head(tekanan) pada sisi isap untuk mencegah penguapan.Tekanan yang diperlukan
ini, disiapkan oleh pabrik pembuat pompa dan dihitung berdasarkan asumsi
bahwa air yang dipompakan adalah ‘fresh water’ pada suhu 68oF. Dan ini disebut
Net Positive Suction Head Available (NPSHA)
Karena ada pengurangan tekanan (head losses) pada sisi suction( karena
adanya valve, elbow, reduser, dll), maka kita harus menghitung head total pada
sisi suction dan biasa disebut Net Positive Suction Head is Required (NPSHR).
NPSHA – Vp ≥ NPSHR
Dengan kata lain untuk memelihara supaya vaporization tidak terjadi maka kita
harus melakukan hal berikut :
Pada bagian pertama tulisan yang lalu, kita telah mengenal apa itu kavitasi, efek
yang ditimbulkannya dan klasifikasi kavitasi,yaitu :
1. Vaporisation – Penguapan.
Pompa sentrifugal hanya mampu meng’handle’ 0.5% udara dari total volume.
Lebih dari 6% udara, akibatnya bisa sangat berbahaya, dapat merusak komponen
pompa.
Udara dapat masuk ke dalam system melalui beberapa sebab, antara lain :
Dari packing stuffing box (Bagian A – Lihat Gambar). Ini terjadi, jika
pompa dari kondensor, evaporator atau peralatan lainnya bekerja pada
kondisi vakum.
Letak valve di atas garis permukaan air (water line).
Flens (sambungan pipa) yang bocor.
Tarikan udara melalui pusaran cairan (vortexing fluid).
Jika ‘bypass line’ letaknya terlalu dekat dengan sisi isap, hal ini akan
menambah suhu udara pada sisi isap.
Berkurangnya fluida pada sisi isap, hal ini dapat terjadi jika level cairan
terlalu rendah.
Vortexing Fluida
Kondisi ini dapat terlihat pada sudut terluar (leading edge) impeller, dekat
dengan diameter luar, berputar balik ke bagian tengah kipas. Ia dapat juga terjadi
pada sisi awal isap pompa.
Capacity = Gallons per menit, atau liters per detik dari impeller terbesar pada nilai
BEP(Best Efficiency Point) -nya.
Head = Net Positive Suction Head is Required (feet atau meter)pada nilai rpm-
nya.
Catatan penting :
Jenis impeller
1. Proteksi terhadap aliran balik. Aliran keluaran pompa dilengkapi dengan check
valve yang membuat aliran hanya bisa berjalan satu arah, searah dengan arah
aliran keluaran pompa.
2. Proteksi terhadap overload. Beberapa alat seperti pressure switch low, flow
switch high, dan overload relay pada motor pompa dipasang pada sistem
pompa untuk menghindari overload
3. Proteksi terhadap vibrasi. Vibrasi yang berlebihan akan menggangu kinerja dan
berkemungkinan merusak pompa. Beberapa alat yang ditambahkan untuk
menghindari vibrasi berlebihan ialah vibration switch dan vibration monitor.
4. Proteksi terhadap minimum flow. Peralatan seperti pressure switch high (PSH),
flow switch low (FSL), dan return line yang dilengkapi dengan control valve
dipasang pada sistem pompa untuk melindungi pompa dari kerusakan akibat
tidak terpenuhinya minimum flow.
5. Proteksi terhadap low NPSH available. Apabila pompa tidak memiliki NPSHa
yang cukup, aliran keluaran pompa tidak akan mengalir dan fluida
terakumulasi dalam pompa. Beberapa peralatan safety yang ditambahkan pada
sistem pompa ialah level switch low (LSL) dan pressure switch low (PSL).
Penggunaan Pompa Sentrifugal
Dalam kehidupan sehari-hari pompa sentrifugal banyak memberikan
berbagai manfaat besar bagi manusia, terutama pada bidang industri. Secara
umum pompa sentrifugal digunakan untuk kepentingan pemindahan fluida dari
satu tempat ke tempat yang lainnya Berikut ini beberapa contoh lain pemanfaatan
pompa sentrifugal, diantaranya:
a) Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan dalam
fasilitas gathering station, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi
sebelum diolah dan dipasarkan, ialah pompa bertipe sentrifugal.
b) Pada industri perkapalan pompa sentrifugal banyak digunakan untuk
memperlancar proses kerja di kapal.
c) Pompa sentrifugal WARMAN dirancang khusus untuk memompakan lumpur,
bahan kimia, dan semua larutan cair yang bercampur dengan partikel padat.
d) Pompa sentrifugal dan reciprocating RUHRUMPEN untuk berbagai jenis
aplikasi, seperti: industri proses, perkapalan, dock & lepas pantai, oil & gas dan
aplikasi umum lainnya.