You are on page 1of 12

PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN

Mengapa pembelajaran dapat mengalami kegagalan? Antara lain unsur


penyebabnya adalah tidak diterapkannya prinsip-prinsip pemebelajaran. Tiap
proses belajar memiliki prinsip-prinsip tertentu. Gunanya adalah agar peserta
belajar dapat mengikuti proses belajar sedemikian rupa sehingga mampu
mencapai manfaat belajar yang maksimum. Belajar tidak selalu dalam kelas
secara terstruktur. Karyawan yang sedang bekerja dan berkomunikasi dengan
atasan dan yang setara pun merupakan suatu proses belajar. Sebagai manajer, dia
pertama kali harus menjelaskan pada karyawan tentang prinsip-prinsip belajar:

1. Para karyawan belajar bekerja dengan cara mengerjakannya,

2. Para karyawan belajar bekerja untuk apa yang mereka kerjakan dan tidak
untuk sesuatu yang lain,

3. Tanpa membaca, kegiatan belajar akan tidak efisien dan cenderung


merugikan,

4. Tanpa motivasi tidak ada yang dapat dipelajari sama sekali,

5. Agar kegiatan belajar tercapai secara efektif, semua respon belajar harus
segera dikembangkan, tidak diabaikan,

6. Muatan pelajaran yang bermakna menghasilkan kegiatan belajar yang lebih


baik dan bertahan lebih lama dan sebaliknya kalau muatan yang kurang bermakna,

7. Agar proses pengalihan belajar tercapai maksimum, setiap respon harus


dipelajari dengan cara bagaimana respon itu akan dimanfaatkan,

8. Respon tiap orang akan beragam sesuai dengan bagaimana orang tersebut
memandang situasi,

9. Suatu respon individu akan beragam sesuai dengan atmosphir kegiatan


belajar.
Lalu apa tugas seorang manajer dalam pembelajaran? Tidak
dapatdipungkiri dunia bisnis dalam era global ini dihadapkan pada proses
perubahan yang begitu cepat dan rumit. Untuk itu kebutuhan akan perubahan yang
dinamis dalam berbagai hal seperti visi, misi, tujuan dan sistem berpikir menjadi
hal pokok yang harus dimiliki perusahaan. Dalam konteks organisasi belajar,
setiap individu organisasi bisnis harus memiliki komitmen dan kapasitas untuk
belajar pada setiap tingkat apapun dalam perusahaannya. Dengan kata lain setiap
pekerjaan harus mengandung unsur pembelajaran yang semakin aktif. Sebagai
manajer, dia bersama karyawan seharusnya terdorong untuk selalu melakukan
kajian dengan menghasilkan gagasan-gagasan baru dan mengkontribusikannya
pada perusahaan.

Sikap manajer yang mungkin selama ini begitu toleran terhadap setiap
kesalahan karyawan manajer patut diubah. Manajer harus mengambil posisi untuk
mencegah terjadinya resiko besar dari suatu kesalahan kerja. Memang suatu ke
berhasilan biasanya didasarkan pada kegagalan yang pernah dialaminya. Namun
manajer harus mengevaluasi setiap kegagalan dan melakukan evaluasi diri. Fungsi
manajer adalah lebih sebagai peneliti dan sekaligus perancang ketimbang hanya
sebagai penyelia. Dalam hal ini manajer harus mendorong para karyawan untuk
menciptakan gagasan baru, sekecil apapun, dan mengkomunikasikan gagasan-
gagasan tersebut ke karyawan lain. Selain itu hendaknya manajer mendorong
karyawan untuk mengerti keseluruhan pekerjaan dan permasalahannya,
membangun visi kolektif dan bekerja bersama mencapai tujuan perusahaan.

Artikel:

Implikasi pendidikan,

pembelajaran, dan pengajaran

Judul: Implikasi pendidikan, pembelajaran, dan pengajaran


Bahan ini cocok untuk Semua Sektor Pendidikan bagian PENDIDIKAN /
EDUCATION.
Nama & E-mail (Penulis): Rustantiningsih
Saya Guru di SDN Anjasmoro Semarang
Topik: Pendidikan
Tanggal: 8 Juli 2008

Implikasi Pendidikan, Pembelajaran, dan Pengajaran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia berkembang begitu pesatnya. Segala sesuatu yang semula tidak bisa
dikerjakan, mendadak dikejutkan oleh orang lain yang bisa mengerjakan hal
tersebut. Agar kita tidak tertinggal dan tidak ditinggalkan oleh era yang
berubah cepat, maka kita sadar bahwa pendidikan itu sangat penting.

Banyak negara yang mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan


persoalan yang pelik. Namun semuanya merasakan bahwa pendidikan
merupakan salah satu tugas negara yang amat penting. Bangsa yang ingin
maju, membangun, dan berusaha memperbaiki keadaan masyarakat dan
dunia tentu mengatakan bahwa pendidikan merupakan kunci keberhasilan
suatu bangsa.

Pengemasan pendidikan, pembelajaran, dan pengajaran sekarang ini belum


optimal seperti yang diharapkan. Hal ini terlihat dengan kekacauan-
kekacauan yang muncul di masyarakat bangsa ini, diduga bermula dari apa
yang dihasilkan oleh dunia pendidikan. Pendidikan yang sesungguhnya
paling besar memberikan kontribusi terhadap kekacauan ini (Degeng dalam
Budiningsih, 2005:4).

Tantangan dunia pendidikan ke depan adalah mewujudkan proses


demokratisasi belajar. Pembelajaran yang mengakui hak anak untuk
melakukan tindakan belajar sesuai karakteristiknya. Hal penting yang perlu
ada dalam lingkungan belajar yang demokratis adalah reallness. Sadar
bahwa anak memiliki kekuatan disamping kelemahan, memiliki keberanian
di samping rasa takut dan kecemasan, bisa marah di samping juga bisa
gembira (Budiningsih, 2005:7).

Realness bukan hanya harus dimiliki oleh anak, tetapi juga orang yang
terlibat dalam proses pembelajaran. Lingkungan belajar yang bebas dan
didasari oleh realness dari semua pihak yang telibat dalam proses
pembelajaran akan dapat menumbuhkan sikap dan persepsi yang positif
terhadap belajar.

Dari uraian di atas maka dipandang perlu bagi seorang pendidik untuk
memahami tentang pengertian, prinsip, dan perkembangan teori
pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas maka


permasalahan mendasar yang hendak ditelaah dalam makalah ini adalah:

1. Bagaimana implikasi pendidikan, pembelajaran, dan pengajaran?

2. Bagaimana implikasi prinsip-prinsip pembelajaran?

3. Bagaimana implikasi perkembangan teori pembelajaran sekarang?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penyusunan Makalah

Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk:

a. Mendeskripsikan implikasi pendidikan, pembelajaran, dan pengajaran.

b. Mengkaji implikasi prinsip-prinsip pembelajaran.


c. Menelaah implikasi perkembangan teori pembelajaran sekarang.

2. Manfaat Penyusunan Makalah

Penyusunan makalah ini bermanfaat secara:

a. Teoretis, untuk mengkaji ilmu pendidikan khususnya dalam memahami


implikasi pendidikan, pembelajaran, pengajaran, prinsip-prinsip
pembelajaran, dan perkembangan teori pembelajaran.

b. Praktis, bermanfaat bagi:


(1) para pendidik agar pendidik tidak salah persepsi tentang pendidikan,
pembelajaran, dan pengajaran, serta dapat menerapkan prinsip-prinsip
pembelajaran dan teori pembelajaran yang sesungguhnya,
(2) mahasiswa agar memahami tentang pengertian, prinsip, dan
perkembangan teori pembelajaran.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendidikan, Pembelajaran, Pengajaran, dan Implikasinya

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar


dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan
demikiann akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang
memungkinkan untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan
masyarakat (Hamalik, 2004: 79).

Pendidikan juga diartikan sebagai upaya manusia secara historis turun-


temurun, yang merasa dirinya terpanggil untuk mencari kebenaran atau
kesempurnaan hidup (Salim, 2004:32).
Menurut Undang-Undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

Pembelajaran adalah usaha sadar guru untuk membantu siswa atau anak
didik, agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.

Pengajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru dalam menyampaikan


pengetahuan kepada siswa. Pengajaran juga diartikan sebagi interaksi
belajar dan mengajar. Pengajaran berlangsung sebagai suatu proses yang
saling mempengaruhi antara guru dan siswa.

Antara pendidikan, pembelajaran dan pengajaran saling terkait. Pendidikan


akan dapat mencapai tujuan jika pembelajaran bermakna dengan
pengajaran yang tepat. Sebaliknya pendidikan tidak akan mencapi tujuan
jika pembelajaran tidak bermakna dengan pengajaran yang tidak tepat.

Brunner mengemukakan bahwa teori pembelajaran adalah preskriptif dan


teori belajar adalah deskriptif. Prespektif karena tujuan teori pembelajaran
adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal. Dan deskriptif
karena tujuan utama teori belajar adalah memerikan proses belajar. Teori
belajar menaruh perhatian pada hubungan di antara variabel-variabel yang
menentukan hasil belajar, atau bagaimana seseorang belajar. Sedangkan
teori pembelajaran menaruh perhatian bagaimana seseorang
mempengaruhi orang lain agar terjadi hal belajar, atau upaya mengontrol
variabel dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar.

Teori pembelajaran harus memasukkan variabel metode pembelajaran. Jika


tidak, teori ini bukanlah teori pembelajaran. Ini penting sekali sebab banyak
terjadi apa yang dianggap sebagai teori pembelajaran yang sebenarnya
adalah teori. Teori pembelajaran selalu menyebutkan metode pembelajaran,
sedangkan teori belajar sama sekali tidak berurusan dengan metode
pembelajaran.

B. Implikasi Prinsip Pembelajaran

Pengertian pembelajaran dapat diartikan secara khusus, berdasarkan aliran


psikologi tertentu. Pengertian pembelajaran menurut aliran-aliran tersebut
sebagai berikut: Menurut psikologi daya pembelajaran adalah upaya melatih
daya-daya yang ada pada jiwa manusia supaya menjadi lebih tajam atau
lebih berfungsi.

Psikologi kognitif, pembelajaran adalah usaha membantu siswa atau anak


didik mencapai perubahan struktur kognitif melalui pemahaman. Psikologi
humanistik, pembelajaran adalah usaha guru untuk menciptakan suasana
yang menyenangkan untuk belajar (enjoy learning), yang membuat siswa
dipanggil untuk belajar (Darsono, 2001: 24-25)

Adapun prinsip-prinsip belajar yang perlu diperhatikan terutama oleh


pendidik ada 8 yaitu: perhatian, dalam pembelajaran guru hendaknya tidak
mengabaikan masalah perhatian. Sebelum pembelajaran dimulai guru
hendaknya menarik perhatian siswa agar siswa berkonsentrasi dan tertarik
pada materi pelajaran yang sedang diajarkan.

Motivasi, Jika perhatian siswa sudah terpusat maka langkah guru


selanjutnya memotivasi siswa. Walaupun siswa udah termotivasi dengan
kegiatan awal saat guru mengkondisikan agar perhatian siswa terpusat pada
materi pelajaran yang sedang berlangsung. Namun guru wajib membangun
motivasi sepanjang proses belajar dan pembelajaran berlangsung agar
siswa dapa mengikuti pelajaran dengan baik.

Keaktifan siswa, Pembelajaran yang bermakna apabila siswa aktif dalam


proses belajar dan pembelajaran. Siswa tidak sekedar menerima dan
menelan konsep-konsep yang disampaikan guru, tetapi siswa beraktivitas
langsung. Dalam hal ini guru perlu menciptakan situasi yang menimbulkan
aktivitas siswa.

Keterlibatan langsung, pelibatan langsung siswa dalam proses


pembelajaran adalah penting. Siswalah yang melakukan kegiatan belajar
bukan guru. Supaya siswa banyak terlibat dalam proses pembelajaran, guru
hendaknya memilih dan mempersiapkan kegiatan-kegiatan sesuai dengan
tujuan pembelajaran.

Pengulangan belajar, Penguasaan meteri oleh siswa tidak bisa berlangsung


secara singkat. Siswa perlu melakukan pengulangan-pengulangan supaya
meteri yang dipelajari tetap ingat. Oleh karena itu guru harus melakukan
sesuatu yang membuat siswa melakukan pengulangan belajar.

Materi pelajaran yang merangsang dan menantang, kadang siswa merasa


bosan dan tidak tertarik dengan materi yang sedang diajarkan. Untuk
menghindari gejala yang seperti ini guru harus memilih dan mengorganisir
materi sedemikikan rupa sehingga merangsang dan menantang siswa untuk
mempelajarinya.

Balikan atau penguatan kepada siswa, penguatan atau reinforcement


mempunyai efek yang besar jika sering diberikan kepada siswa. Setiap
keberhasilan siswa sekecil apapun, hendaknya ditanggapi dengan
memberikan penghargaan.

Aspek-aspek psikologi lain, setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda.


Perbedaan individu baik secara fisik maupun secara psikis akan
mempengaruhi cara belajar siswa tersebut, sehingga guru perlu
memperhatikan cara pembelajaran yang diberikan kepada siswa tersebut
misalnya, mengatur tempat duduk, mengatur jadwal pelajaran , dll.

C. Implikasi Perkembangan Teori Pembelajaran

Perkembangan teori belajar cukup pesat. Berikut ini adalah teori belajar dan
aplikasinya dalam kegiatan pembelajaran.

Pertama aliran tingkah laku (Behavioristik), belajar adalah perubahan dalam


tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon.
Perubahan perilaku dapat berujud sesuatu yang kongkret atau yang non
kongkret, berlangsung secara mekanik memerlukan penguatan. Tokoh
dalam aliran ini adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan
Skinner.

Aplikasi teori belajar behavioristik dalam pembelajaran, tergantung dari


beberapa hal seperti tujuan pembelajaran, sifat meteri pelajaran,
karakteristik siswa, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia.

Kedua aliran kognitif, belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman


yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku, menekankan pada
gagasan bahwa pada bagian-bagian suatu situasi berhubungan dengan
konteks seluruh situasi tersebut. Pengetahuan dibangun dalam diri
seseorang melalui proses interaksi yang bersinambungan dengan
lingkungan. Tokoh aliran ini Piaget, David Ausebel, Brunner.

Aplikasi teori belajar kognitif dalam pembelajaran, guru harus memahami


bahwa siswa bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses
berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar belajar
menggunakan benda-benda kongkret, keaktifan siswa amat dipentingkan,
guru menyususun materi dengan menggunakan pola atau logika tertentu
dari sederhana ke kompleks, guru menciptakan pembelajaran yang
bermakna, memperhatikan perbedaan individual siswa untuk mencapai
keberhasilan siswa.

Ketiga aliran humanistik, belajar adalah menekankan pentingnya isi dari


proses belajar bersifat eklektik, tujuannya adalah memanusiakan manusia
atau mencapai aktualisasi diri. Dalam praktiknya menggunakan teori belajar
Ausebel, teori Bloom, Kolb, dll.
Aplikasi teori humanistik dalam pembelajaran guru lebih mengarahkan siswa
untuk berpikir induktif, mementingkan pengalaman, serta membutuhkan
keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar.

Keempat teori belajar menurut aliran kontemporer, Teori kontemporer yang


bermunculan saat ini banyak sekali di antaranya teori belajar sibernetik.
Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang relatif baru, jika
dibandingkan dengan teori-teori belajar yang sudah dibahas sebelumnya.
Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu
informasi.

Menurut teori Sibernetik (Budiningsih, 2005:80-81), belajar adalah


pengolahan informasi. Seolah-olah teori ini mempunyai kesamaan dengan
teori kognitif yaitu mementingkan proses belajar daripada hasil belajar.
Proses belajar memang penting dalam teori sibernetik namun yang lebih
penting lagi adalah sistem informasi yang diproses yang akan dipelajari
siswa. Informasi inilah yang akan menentukan proses bagaimana proses
belajar akan berlangsung, sangat ditentukan oleh sistem informasi yang
dipelajari. Tokoh teori ini Gage dan Berliner, Biehler, Snoman, Baine, dan
Tennyson.

Aplikasi teori ini, untuk mendukung proses pembelajaran dalam kegiatan


belajar hendaknya menarik perhatian, memberitahukan tujuan pembelajaran
kepada siswa, merangsang ingatan pada prasyarat belajar, menyajikan
bahan perangsang, memberikan bimbingan belajar, mendorong unjuk kerja,
memberikan balikan informatif, menilai unjuk kerja, meningkatkan retensi
dan alih belajar.

Dengan memahami berbagai teori belajar, prinsip-prinsip pembelajaran dan


pengajaran, pendidikan yang berkembang di bangsa kita niscaya akan
menghasilkan out put-out put yang berkualitas yang mampu membentuk
manusia Indonesia seutuhnya.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan:

1. Implikasi pendidikan, pembelajaran, dan pengajaran dalam dunia


pendidikan tidak bisa dipisahkan. Antara pendidikan, pembelajaran dan
pengajaran saling terkait. Pendidikan akan dapat mencapai tujuan jika
pembelajaran bermakna dengan pengajaran yang tepat. Sebaliknya
pendidikan tidak akan mencapai tujuan jika pembelajaran tidak bermakna
dengan pengajaran yang tidak tepat.

2. Implikasi prinsip-prinsip pembelajaran dalam proses belajar pembelajaran


diantaranya guru dapat memusatkan perhatian siswa, memberi motivasi,
menciptakan suasana belajar yang mengaktifkan siswa, mengajak siswa
untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran, mengulang pelajaran,
memberi penguatan, dan memperhatian aspek-aspek lain seperti perbedaan
individu siswa.

3. Implikasi perkembangan teori pembelajaran sekarang sangatlah


beragam. Guru dapat menerapkan menurut aliran-aliran teori tertentu.
Seperti teori behavioristik dalam pembelajaran guru memperhatikan tujuan
belajar, karakteristik siswa, dsb. Teori kognitif, pembelajaran lebih dititik
beratkan pada perolehan pengetahuan oleh siswa, guru membimbing siswa
untuk memiliki pengetahuan yang hendak dituju. Sedangkan aliran
humanistik pembelajaran yang memanusiakan manusia. Guru mengakui
siswa sebagai individu yang punya kemampuan dan harga diri. Aliran yang
terbaru yaitu Teori kontemporer pembelajaran yang dilakukan guru dan
siswa hendaknya menarik, merangsang siswa untuk berpikir dan guru dapat
menciptakan pembelajaran yang bermakna.
B. Saran

Pengertian, prinsip, dan perkembangan teori pembelajaran hendaknya


dipahami oleh para pendidik dan diterapkan dalam dunia pendidikan dengan
benar, sehingga tujuan pendidikan akan benar-benar dapat dicapai.

DAFTAR PUSTAKA

Budiningsih, Asri C. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Darsono, Max. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang


Press.

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Salim, Agus dkk. 2004. Indonesia Belajarlah. Semarang: Gerbang Madani


Indonesia.

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2006 Tentang Sistem Pendidikan


Nasional. Jakarta: Media Pustaka Mandiri

You might also like