You are on page 1of 2

MAKALAH KOLOKIUM

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010

Judul : Pengelolaan Pembibitan Stroberi (Fragaria spp.) di Perkebunan Vin’s Berry Park Lembang,
Jawa Barat
Nama/NRP : Aldy Alifian Santosa/A24061791
Departemen : Agronomi dan Hortikultura
Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Surjono Hadi Sutjahjo, MS

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Komoditas hortikultura dipandang sebagai salah satu sumber pertumbuhan baru dalam sektor pertanian
karena selain berprospek cerah komoditas ini juga memiliki potensi pasar yang tinggi. Iklim yang sesuai, areal pertanaman
yang luas, serta plasma nutfah yang bervariasi membuat Indonesia berpotensi mengembangkan produksi buah-buahan
segar.
Pada beberapa tahun terakhir, tanaman hortikultura mendapatkan perhatian yang besar dari pemerintah karena
sektor hortikultura mampu menjadi sumber pertumbuhan baru di sektor pertanian. Kebutuhan terhadap buah-buahan
semakin meningkat setiap tahunnya. Pertambahan jumlah penduduk, peningkatan taraf penghasilan serta kesadaran
masyarakat akan gizi berdampak positif terhadap peningkatan kebutuhan buah-buahan (Rahardi et all, 2003). Peningkatan
permintaan inilah yang merupakan peluang yang sangat besar untuk dikembangkan oleh pelaku usaha tani di Indonesia.
Menurut data dari Direktorat Jenderal Hortikultura (2008), ekspor buah-buahan mengalami peningkatan dan
penurunan selama periode 2004-2006. Pada tahun 2004, total volume ekspor buah-buahan Indonesia mencapai 171.822.618
kg dengan nilai ekspor sebesar US $ 100.163.544. Tahun 2005 total volume ekspor meningkat mencapai 272.296.672 kg
dengan nilai ekspor sebesar US $ 150.062.557. Pada tahun 2006 total volume ekspor menurun menjadi 262.358.494 kg
dengan nilai ekspor sebesar US $ 144.492.469.
Sedangkan untuk impor buah-buahan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2004, total volume
impor mencapai 355.257.966 kg dengan nilai impor sebesar US $ 186.403.182. Tahun 2005 total volume impor meningkat
mencapai 413.410.644 kg dengan nilai impor sebesar US $ 234.071.026. Tahun 2006 total volume impor meningkat lagi
menjadi 427.484.330 kg dengan nilai impor US $ 337.516.726.
Angka-angka tersebut menunjukkan volume impor lebih besar dari volume ekspor dan terus meningkat. Hal ini
mengindikasikan bahwa pasokan buah-buahan dalam negeri tidak mencukupi sehingga didatangkan buah-buahan dari
negara lain. Hal ini bisa juga dijadikan peluang dan tantangan bagi para pelaku usaha tani untuk lebih mengembangkan
produksi buah-buahan dalam negeri.
Stroberi (Fragaria spp.) termasuk tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena harga yang cukup
mahal. Daya tarik buah ini terletak pada warna buah yang merah mencolok, bentuknya yang mungil, rasanya yang manis
segar, dan bagian buah yang dapat dimakan dari buah stroberi mencapai 96 persen. Komposisi per 100 gram stroberi
mengandung energi, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfat, besi, vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan air. Di samping
mengandung berbagai vitamin dan mineral, buah stroberi terutama bijinya dan daunnya mengandung ellagic acid yang
berpotensi sebagai penghambat kanker (Gunawan, 2003).
Stroberi merupakan salah satu buah yang memiliki volume impor cukup tinggi. Menurut Pusat Data dan Informasi
Pertanian (2006) impor buah stroberi segar mencapai 291.929 kg dengan nilai impor sebesar US $ 457.550. Sedangkan
ekspor stroberi segar sebanyak 57.197 kg dengan nilai ekspor sebesar US $ 97.782.
Pembibitan adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka menumbuhkan benih di media sementara sampai
menjadi tanaman kecil yang siap ditanam di media permanen. Pembibitan bertujuan untuk menghasilkan bibit yang unggul
dan sehat sampai siap ditanam di lahan. Dalam rangka menghasilkan tanaman stroberi yang memiliki produktivitas dan
kualitas tinggi, diperlukan teknik pembibitan yang baik.
Pembibitan stroberi dapat dilakukan secara generatif dan vegetatif. Pembibitan generatif tanaman stroberi
menggunakan biji yang diambil dari buah yang telah masak. Sedangkan pembibitan vegetatif tanaman stroberi dapat
menggunakan anakan atau stolon. Bibit dari hasil pembibitan vegetatif memiliki sifat yang sama dengan tanaman induk.
Tanaman induk yang dipakai adalah tanaman yang sehat, cepat berbunga dan berbuah, dan tahan hama penyakit.
Pembibitan vegetatif lebih banyak diaplikasikan di kebun dibandingkan dengan pembibitan generatif. Hal ini disebabkan
karena waktu pembungaan bibit vegetatif lebih cepat dari bibit generatif.

Tujuan

1. Meningkatkan pengalaman, keterampilan, dan wawasan mahasiswa mengenai pengelolaan budidaya stroberi di
Perkebunan Vin’s Berry Park Lembang, Jawa Barat.
2. Mempelajari dan menganalisis aspek pengelolaan pembibitan pada tanaman stroberi di Perkebunan Vin’s Berry
Park Lembang, Jawa Barat.
3. Sebagai studi perbandingan antara pengetahuan yang didapat selama perkuliahan dengan keadaan sebenarnya di
lapangan.
METODE MAGANG

Waktu dan Tempat

Kegiatan magang ini dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2010 sampai tanggal 15 Juni 2010 di Perkebunan
Vin’s Berry Park Lembang, Jawa Barat.
Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan pada kegiatan magang adalah metode langsung dan tidak langsung untuk memperoleh
data primer dan sekunder. Metode langsung yang dlakukan adalah praktek kerja langsung di lapangan dengan turut kerja
aktif dalam pelaksanaan kegiatan lapang, wawancara, dan diskusi. Kegiatan lapang dilakukan pada berbagai level
pekerjaan yang diizinkan sesuai dengan status ketenagakerjaan selama magang. Kegiatan lapang yang dilakukan penulis
adalah menjadi Karyawan Harian Lepas (KHL) selama dua bulan, pendamping asisten kebun selama satu bulan, dan
melakukan observasi ke perusahaan lain selama satu bulan. Rincian kegiatan dicatat dalam jurnal harian. Metode tidak
langsung dilakukan melalui pengumpulan laporan bulanan, laporan tahunan, dan arsip kebun.

Pengamatan dan Pengumpulan Data

Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap semua kegiatan yang berlangsung di perkebunan.
Data pengamatan lapangan difokuskan pada kegiatan pembibitan yaitu persiapan pembibitan, metode pembibitan, dan
pemeliharaan pembibitan. Pemeliharaan di pembibitan meliputi pemupukan, penyiraman, penyiangan, pengendalian OPT,
dan seleksi bibit.
Data sekunder diperoleh dari arsip perkebunan yang telah diketahui keabsahannya, data dari beberapa instansi
terkait, dan data dari literatur-literatur ilmiah yang mendukung. Data sekunder meliputi sejarah dan keadaan umum
perusahaan, peta lokasi, luas lahan, populasi, asal bibit dan varietas, produksi, organisasi, norma kerja, dan kondisi
pertanaman.

Analisis Data dan Informasi

Seluruh data dan informasi yang diperoleh dari kegiatan magang dianalisis dengan menggunakan nilai rata-rata,
persentase, dan perhitungan matematis sederhana lainnya kemudian dibandingkan dengan standar kerja dan norma-norma
baku dari setiap kegiatan yang berlaku.

Daftar Pustaka

Direktorat Jenderal Hortikultura. 2008. Statistik Ekspor dan Impor. www.hortikultura.deptan.go.id. [4 Januari 2010].

Gunawan, Livy Winata. 2003. Stroberi. Penebar Swadaya. Jakarta

Pusat Data dan Informasi Pertanian. 2007. Impor Stroberi Segar per Negara Asal. www.deptan.go.id. [4 Januari 2010].

Rahardi, F., Yovita Hety Indriyani & Haryono. 1993. Agribisnis Tanaman Buah. Penebar Swadaya. Jakarta

You might also like