You are on page 1of 6

J-07 BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK JALAN RAYA


MODUL 7 ASTM D 70
BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER

KELOMPOK 4
Qi Yahya 0806329533
Reza Prastowo 0806329552
Rr Eva Wisna Agustin 0806329584
Ryan Rakhmat Setiadi 0806329590
Sella Adinda 0806329621
Shef Amir Arasy 0806329640

Tanggal Praktikum :
Aaiaten Praktikum :
Tanggal Disetujui :
Nilai :
Paraf Asisten :

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK 2010

1|Page
J-07 BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER

J-07 BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER


(PA – 0307 – 76)
(AASHTO T – 228 – 79)
(ASTM D – 70 – 03)

I. MAKSUD DAN TUJUAN


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis bitumen keras dan ter dengan
piknometer. Berat jenis bitumen atau ter adalah perbandingan antara berat bitumen atau
ter dan berat air suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu.

II. KEGUNAAN PRAKTIKUM

III. PERALATAN
Peralatan yang digunakan dalam melakukan percobaan ini adalah:
1. Bak Perendam yang dilengkapi pengatur suhu dengan ketelitian 0,1 °C.
2. Piknometer.
3. Thermometer
4. Air suling sebanyak 1000 cm3.
5. Bejana gelas

IV. BENDA UJI


Bitumen keras atau ter yang te;ah dipanaskan sejumlah 50 gram sampai menjadi cair dan
diaduk merata selama pemanasan untuk mencegah pemanasan setempat.

V. PROSEDUR KERJA
Berdasarkan Modul Praktikum Teknik Jalan Raya, prosedur yang harus dilakukan untuk
melakukan percobaan ini adalah:
1. Mengisi bejana dengan air suling sehingga diperkirakan bagian atas piknometer yang
tidak terendam setinggi 40 mm. Kemudian rendam dan jepitlah bejana tersebut dalam
bak perendam sekurang-kurangnya 100 mm aturlah suhu bak perendam pada suhu 25
°C.
2. Bersihkan, keringkan dan timbanglah piknometer dengan ketilitian 1 mg (A)
3. Angkatlah bejana dari bak perendam dan isilah piknometer dengan air suling
kemudian tutuplah piknometer tanpa ditekan.
2|Page
J-07 BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER

4. Letakkan piknometer kedalam bejana dan tekanlah penutup sehingga rapat,


kembalikan bejana berisi piknometer kedalam bak perendam. Diamkan bejana
tersebut didalam bak perendam selama sekurang-kurangnya 30 menit, kemudian
angkatlah piknometer dan keringkan dengan lap (kain pel). Timbanglah piknometer
dengan ketelitian 1 mg (B).
5. Tuanglah benda uji tersebut kedalam piknometer yang telah kering hingga terisi ¾
bagian.
6. Biarkan piknometer sampai dingin, waktu tidak kurang dari 40 menit dan timbanglah
dengan penutupnya dengan ketelitian 1 mg (C).
7. Isilah piknometer yang berisi benda uji dengan air dan tutuplah tanpa di tekan,
diamkan agar gelembung-gelembung udara keluar.
8. Angkatlah bejana dari bak perendam dan letakkan piknometer di dalamnya dan
kemudian tekanlah penutup hingga rapat.
9. Masukkan dan diamkan bejana ke dalam bak perendam selama sekurang-kurangnya
30 menit. Angkat, keringkan dan timbanglah piknometer (D) tanpa ditekan.

VI. PERHITUNGAN
Berat jenis bitumen atau ter dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut:
(C−A )
BJ=
( B− A )−( D−C)
Dimana: A = Berat piknometer (dengan penutup) (gram)
B = Berat piknometer berisi air (gram)
C = Berat piknometer berisi aspal (gram)
D = Berat piknometer berisi aspal dan air (gram)

VII. PERHITUNGAN DAN PELAPORAN


Melalui percobaan yang telah kami lakukan, diperoleh data sebagai berikut:
A = 27.44 gram
B = 50.68 gram
C = 40.00 gram
D = 51.35 gram
Sehingga berdasarkan persamaan yang telah diberikan, diketahui bahwa:

3|Page
J-07 BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER

( C− A )
BJ=
( B− A )−( D−C )
( 40−27.44 )
¿
(50.68−27.44 )−( 51.35−40.00 )
¿ 1.056 gram/cc

Berdasarkan standar syarat pemeriksaan aspal keras, berat jenis aspal atau ter pada suhu
250 sebesar 1 gr/cc. Sehingga perhitungan kesalahan literatur yang terjadi sebesar:
∆ K literatur dan percobaan
K .literatur = x 100 %
K literatur
1.056−1
¿ x 100 %
1
¿ 5.6 %

VIII. ANALISIS
1. Analisis Percobaan
Percobaan pemeriksaan berat jenis bitumen dan ter ini bertujuan untuk menentukan
berat jenis bituen keras dan ter dengan menggunakan piknometer. Yang dimaksud
dengan berat jenis bitumen atau ter adalah perbadingan antara berat bitumen dan
berat air suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu (250).
Untuk melakukan percobaan ini, kami membutuhkan sebuah bak perendam,
piknometer, thermometer dan air suling. Dan bahan yang kami gunakan adalah
bitumen keras atau ter yang telah dicairkan.
Prosedur yang kami lakukan untuk mengerjakan percobaan ini, dibantu oleh laboran
pada laboratorium struktur dan material FTUI. Terlebih dahulu, piknometer kosong
yang telah bersih dan tutupnya ditimbang pada kondisi suhu 25 oC. Dari langkah
percobaan ini kami mendapatkan nilai A (berat piknometer dan tutupnya) sebesar
27.44 gram. Kemudian, piknometer diisi dengan air suling pada suhu 25 OC hingga
penuh dan memastikan tidak ada udara yang terperangkap dalam tabung piknometer
tersebut. Sehingga diperoleh nilai B (piknometer berisi air) sebesar 50.68 gram.
Kemudian, air pada piknometer kami buang dan dikeringkan kembali serta diisi aspal
cair kira-kira 2/3 bagian dari piknometer. Setelah 40 menit kemudian, kami
memastikan kondisi aspal telah benar-benar kering (dan bersuhu 25 o) dan melakukan
penimbangan untuk mengetahui nilai C (berat piknometer berisi aspal). Dari hasil

4|Page
J-07 BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER

penimbangan, kami memperoleh data bahwa nilai C sebesar 40 gram. Langkah


percobaan yang kami lakukan selanjutnya adalah mengisi 1/3 bagian sisanya dengan
air suling dan menimbangnya. Kami mendapatkan nilai D (berat piknometer berisi
aspal dan air) sebesar 51.35 gram. Selanjutnya data hasil dari percobaan ini diolah,
yang hasil analisa kami jelaskan dalam subbab berikutnya.

2. Analisis Hasil
Setelah kami memperoleh data hasil percobaan, pengolahan data dilakukan secara
detail pada BAB VII. Selanjutnya, dari hasil pengolahan data dari persamaan yang
telah diberikan pada modul, diperoleh bahwa nilai berat jenis aspal keras dari hasil
percobaan adalah 1.056 gram/cc. Berdasarkan literatur, standar berat jenis aspal
keras sebesar 1 gram/cc. sehingga melalui perhitungan kesalahan literatur yang
terjadi sebesar 5.6%.

3. Analisis Kesalahan
Dari hasil perhitungan pengolahan data, diperoleh kesalahan literatur sebesar 5.6%.
berikut kami akan melakukan analisa dan memperkirakan penyebab terjadinya
kesalahan pada percobaan ini.
Kesalahan yang dapat terjadi pada praktikum ini antara lain:
 Kesalahan akibat ketidaksesuaian atau akibat perubahan suhu pada saat
melakukan percobaan. Suhu standar pelaksanan percobaan ini adalah 25oC.
 Kesalahan paralaks pada saat pembacaan hasil penimbangan.
 Kesalahan akibat pembulatan digit.
 Kesalahan akibat piknometer yang digunakan kurang bersih, sehingga ada
partikel lain yang mempengaruhi hasil penimbangan.
 Timbangan belum ditera ulang atau dikalibrasi kesesuaiannya.
 Ketentuan dari prosedur percobaan, piknometer diisi 2/3 bagian dengan aspal
cair. Ketidakakuratan pengisian aspal juga dapat menjadi sumber kesalahan.
 Adanya rongga udara yang terperangkap pada piknometer saat melakukan
percobaan juga dapat mempengaruhi hasil percobaan. Karena berat jenis
udara dan air berbeda.

5|Page
J-07 BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER

IX. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan, pengolahan data dan analisa, maka kesimpulan yang kami peroleh
antara lain:
1. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis bitumen keras dan ter
dengan piknometer. Berat jenis bitumen atau ter adalah perbandingan antara berat
bitumen atau ter dan berat air suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu.
2. Berat jenis aspal keras hasil percobaan sebesar 1.056 gram/cc.
3. Berat jenis aspal keras berdasarkan standar sebesar 1 gram/cc.
4. Kesalahan literatur yang terjadi sebesar 5.6 %.
5. Kesalahan terjadi akibat proses penimbangan yang kurang akurat, kesalahan
praktikan, kesalahan suhu, dan lain-lain yang dijelaskan secara lebih detail pada Bab
VIII Analisis, Subbab Analisa Kesalahan.

X. LAMPIRAN

Gambar 10.1 Piknometer berisi air

Gambar 10.2 Proses Penimbangan Piknometer berisi air

6|Page

You might also like