You are on page 1of 3

Nama: Muhammad Risaldy Imam

ILMU MUHKAM DAN MUTASYABIH

1. PENGERTIAN

Menurut bahasa muhkam berarti (sesuatu) yang dikokohkan. Sedangkan mutasyabih


berarti tasyabuh, yakni bila salah satu dari dua hal serupa dengan yang lain. Dan syubhah yaitu
keadaan di mana salah satu dari dua hal itu tidak dapat dibedakan dari yang lain karena
kemiripan di antara keduanya secara konkret maupun abstrak. Secara istilah, pengertian
muhakam dan mutasyabih terdapat banyak perbedaan pendapat. Yang terpenting di antaranya
sebagai berikut. Pertama, muhkam adalah ayat yang mudah diketahui maksudnya, sedang
mutasyabih hanyalah diketahui maksudnya oleh Allah sendiri. Kedua, muhkam adalah ayat yang
mengandung satu wajah, sedang mutasyabih mengandung banyak wajah. Ketiga, muhkam
adalah ayat yang maksudnya dapat diketahui secara langsung tanpa memerlukan keterangan lain,
sedang mutasyabih tidak demikian, ia memerlukan penjelasan dengan merujuk kepada ayat-ayat
lain. Sementara itu Imam as-Suyuthi dalam bukunya yang berjudul Mukhtashar al-Itqan fi Ulum
Alquran li al- Suyuthi, juga mengemukakan beberapa perbedaan pendapat mengenai pengertian
muhkam dan mutasyabih (secara istilah) ini. Pertama, muhkam ialah ayat yang maksudnya dapat
diketahui, baik secara nyata ataupun secara takwil, sedang mutasyabih ialah ayat yang hanya
diketahui oleh Allah seperti hari kiamat, munculnya dajjal dan potongan huruf-huruf hijaiah di
awal surat. Kedua, muhkam ialah ayat yang jelas maknanya dan mutasyabih ialah ayat ayat yang
tidak jelas maknanya. Ketiga, muhkam ialah ayat yang hanya mengandung satu penakwilan dan
mutasyabih ialah ayat yang mengandung beberapa kemungkinan penakwilan. Keempat, muhkam
ialah ayat yang berdiri sendiri dan mutasyabih ialah yang tidak sempurna pemahamannya kecuali
dengan merujuk kepada ayat yang lain. Kelima, muhkam ialah ayat yang tidak dihapuskan dan
mutasybih ialah ayat yang sudah dihapuskan.

2. CONTOH AYAT

Sebagaimana telah dijelaskan dalam pengertian di atas, bahwa ayat-ayat muhkam berisi tentang
halal, haram, hudud, kewajiban janji dan ancaman. Sedangkan ayat-ayat mutasyabih berisi
tentang asma Allah dan sifat-sifatNya. Berikut akan diuraikan beberapa contoh ayat Al-Qur’an
yang termasuk ayat muhkam dan mutasyabih.

1. Contoh ayat muhkam

ُ َ‫يَايّّ َهاالن‬
‫اس اِنّا َخلَقن ُك ْم ِمنْ َذ َك ٍر َواُ ْنثى َو َج َع ْلن ُك ْم ش ُع ْوبًا َوقباَئِ َل لِتَ َعا َرفُ ْوا اِنّ اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َدهللاِ اَتق ُك ْم‬
)13 : ‫اِنّ هللاَ َعلِ ْي ٌم َخبِ ْي ٌر (الحجرات‬
Artinya : Hai manusia sesaungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang bertaqwa.
Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal. (Al-Hujarat : 13)

)21 : ‫تتقونَ (البقرة‬ ْ ‫اس ا ْعبُد ُْوا َربّ ُك ُم اّل ِذ‬


ْ ‫ي خلَق ُك ْم َوالّ ِذيْنَ ِمنْ ق ْبلِ ُك ْم لَ َعل ُك ْم‬ ُ َ‫ياَيّ َهاالن‬
Artinya : Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang
sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (Al-Baqarah : 21)

ِّ ‫… َواَ َح ّل هللاُ ا ْلبَ ْي َع َو َح ّر َم‬


)275 : ‫الربوا (البقرة‬
Artinya : Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (Al-Baqarah :
275)

)3 : ‫… ُح ّر َمتْ َعلَ ْي ُك ُم ا ْل َم ْيتةُ َوال ّد ُم َولَ ْح ُم ا ْل ِخ ْن ِز ْي ِر َو َمااُ ِه ّل لِغ ْي ِر هللاِ بِه (المائدة‬
Artinya : Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disenbelih atas nama selain Allah. (Al-Maidah : 3)

2. Contoh ayat mutasyabih

)5 : ‫ستَوى (طه‬ ِ ‫اَل ّر ْحمنُ َعلَى ا ْل َع ْر‬


ْ ‫شا‬
Artinya : Yaitu Tuhan yang Maha Pemurah yang bersemayan diatas Arsy ( Thaha : 5 )

ْ ‫ُك ّل‬
)88 : ‫شي ٍء َهاِل ٌك اِال َو ْج َهه (القصص‬
Artinya : Tiap-tiap sesuatu pasti binasa kecuali wajah Allah ( Al Qashash : 88 )

)27 : ‫َويَ ْبقى َو ْجهُ َربّكَ ُذ ْوا ْل َجال ِل َواال ْك َر ِام (الرحمن‬
Artinya : Dan tetap kekal wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan
( Arrahman : 27 )

)10 : ‫فوق اَ ْي ِد ْي ِه ْم (الفتح‬


ْ ِ‫يَ ُدهللا‬
Artinya : Tangan Allah diatas tangan mereka ( Al Fath : 10)

)64 : ‫طتان (المائدة‬


ِ ‫س ْو‬
ُ ‫بَ ْل يَدهُ َم ْب‬
Artinya : Tidak demikian, tapi kedua-dua tangan Allah terbuka ( Al Maidah : 64 )
3. KESIMPULAN

Rahasia muhkam dan mutasyabih dalam Al-Qur’an adalah agar kita dapat memetik hikmah
dibalik keberadaan ayat-ayat yang terdapat yang terdapat dalam Al-Qur’an. Adapun hikmahnya
adalah sebagai berikut;

1.      Memperlihatkan kelemahan akal manusia

Akal sedang dicoba untuk meyakini keberadaan ayat-ayat mutasyabih sebagaimana Allah
memberi cobaan pada badan untuk beribadah. Seandainya akal yang merupakan anggota badan
paling mulia itu tidak diuji, tentunya seseorang yang berpengetahuan tinggi akan
menyombongkan keilmuannya sehingga enggan tunduk kepada naluri kehambaan.

Ayat-ayat mutasyabih merupakan sarana bagi penundukan akal terhadap Allah karena
kesadarannya akan ketidakmampuan akalnya untuk mengungkap ayat-ayat mutasyabih itu.

2.      Teguran bagi orang-orang yang mengotak-atik ayat mutasyabih

Pada penghujung surat Al-Imran ayat 7, Allah menyebutkan wa ma yadzdzakkaru illa ulu Al-
albab sebagi cercaan terhadap orang-orang yang mengotak-atik ayat-ayat mutasyabih.
Sebaliknya, memberikan pujian pada orang-orang yang mendalami ilmunya, yakni orang-orang
yang tidak mengikuti hawa nafsunya untuk mengotak-atik ayat—ayat mutasyabih sehingga
mereka berkata rabbana latuzigh qulubana. Mereka menyadari keterbatasan akalnya dan
mengharapkan ilmu ladunni.

3.      Memberikan pemahaman abstrak-ilahiah kepada manusia melalui pengalaman indrawi


yang biasa disaksikannya.

Sebagaimana diketahui bahwa pemahaman diperoleh manusia tatkala ia diberi gambaran indrawi
terlebih dahulu. Dalam kasus sifat-sifat Allah, sengaja Allah memberikan gambaran fisik agar
manusia dapat lebih mengenal sifat-sifatNya. Bersamaan dengan itu, Allah menegaskan bahwa
diriNya tidak sama dengan hambaNya dalam hal pemilikan anggota badan. (Oleh: Zubaidah
Khan)

You might also like