You are on page 1of 61

INTERFACIAL

PHENOMENA
(FENOMENA
ANTARMUKA)
DEFINISI
• Mengapa perlu belajar
mengenai tegangan
permukaan?
• Apa yg terjadi pada
molekul di permukaan?
• Surface (permukaan)?
• Interface (antarmuka)
Lanjutan definisi
• Tegangan pada permukaan adalah gaya persatuan
panjang yang harus diberikan sejajar pada
permukaan untk mengimbangi tarikan ke dalam.
(dyne/cm)
• Tegangan antarmuka adalah gaya persatuan
panjang yang terdapat pada antarmuka 2 fase cair
yang tidak bercampur (dyne/cm)
Lanjutan definisi
• F=x2xL
• F = gaya yg melawan
tegangan permk
  = tegangan permk
• L = panjang batang
Lanjutan definisi
• Energi ut mengembalikan
ke posisi semula (w)
• w = F x dx
=  x 2 x L x dx
=  x 2 x L x EE’
=  x A
  = w / A
Lanjutan definisi
• Contoh soal
• The force required to move the movable bar
EK to the new position E’K’ is 234 dynes,
and the length L = 3. The surface tension of
the solution  is
Measuring Surface Tension
• Ada 3 metode pengukuran
• Du Nouy Ring Methods
• Capillary Rise
• Wilhemy plate methode
• Tegangan permukaan kebanyakan liquid
turun secara linear dengan naiknya
temperatur ---- karena naiknya energi
kinetik molekul
Du Nouy Ring Method
• Dp digunakan untuk teg permk maupun teg
antarmuka
• terdapat cincin platinum iridum yg
terhubung dg microbalance
• Mekanisme  ?
Lanjutan Du Nouy Ring Method

 =kF
• F = gaya ut melepaskan ring dr liquid
• k= konstanta ring
Capillary rise
• jika tabung kapiler dimasukkan ke dalam
liquid  liquid akan naik
mengapa? karena gaya adhesi (liquid &
dinding kapiler) lebih besar drpd gaya
kohesi
• fenomena tersebut dp digunakan ut
mengukur tegangan permk, tp tdk tegangan
antarmuka
Lanjutan Capillary rise
Lanjutan Capillary rise
• a =  cos
• total gaya pada kapiler =
2  r  cos
• gaya yang melawan =
 r2 h (- 0)g + w
• saat setimbang
2  r  =  r2 h g
• jadi  = ½ r h g
Wilhemy plate method
• meksnisme sama dg du Nouy ring
• perbedaan pada ring diganti dg piringan
tipis yg terbuat dr mica, gelas atau platinum
foil
Lanjutan Wilhemy plate method
• F = 2 (L + T)  cos 
• L = pj piringan
• T = tebal piringan
• F=2L 
  = F / (2 L)
KOEFISIEN SEBAR
• Mengapa perlu belajar koefisien sebar?
 aplikasi sediaan topikal
• Jika setetes minyak diteteskan pada
permukaan air maka
☺menyebar sebagai lapisan tipis
☺membentuk lensa cair (tdk dp menyebar)
☺menyebar dan pada dae tertentu mbtk lensa
Lanjutan koefisien sebar
Lanjutan koefisien sebar
• Kerja adhesi: energi yg
diperlukan ut
memutuskan ikatan
molekul yg tdksama
• W=  x A
• Wa= l + S - LS
Lanjutan koefisien sebar
• Kerja kohesi diperlukan
ut memisahkan molekul
cairan yg menyebar shg
cairan tersebut dp
mengalir diatas lap
bawah
• Wc= 2 l
Lanjutan koefisien sebar
• Koefisein sebar (S) = Wa – Wc
• S = (l + S - LS) – (2 l )
= S - L - LS = S – ( L + LS)
• Apabila S positif maka minyak dp menyebar di
atas permk air
Lanjutan koefisien sebar

• minyak dapat menyebar bila ( L + LS) > S


• minyak mbtk tetesan bila ( L + LS) < S
Sudut Kontak ()
• Sudut kontak adl sudut antara tetesan liquid dan
permukaan ke atas mana ia menyebar
• Mengapa hrs belajar sudut kontak?
 aplikasi pada dispersi solid ke liquid
• Solid dp tercelup (terdispersi) bila liquid dp
menggantikan udara yg berada disekeliling solid
 solid terbasahi oleh liquid
• Ut meningkatkan pembasahan biasa ditambah
surfaktan
Lanjutan Sudut Kontak
• Parameter untuk
mengukur kecenderungan
pembasahan adalah dg
sudut kontak
• semakin kecil sudut
kontak  smk besar
kecenderungan
membasahi solid
Lanjutan Sudut Kontak

  = 0  terbasahi sempurna
  = 180  tidak terbasahi
  = 0 – 180  sebagian terbasahi
•  < 20  solid mudah terbasahi
•  > 90  solit sulit terbasahi
Lanjutan Sudut Kontak
• Young’s equation
l cos  = S - SL
cos  = (S - SL)/ l
  = sudut kontak
 S = tegangan permk solid
 L = tegangan permk liquid
 SL=tegangan antarmuka
Lanjutan Sudut Kontak
• substitusi pers Young’s ke pers koefisien
sebar menghasilkan pers
S = L (cos  - 1)
• untuk solid yg berpori  Washburn method
• pengukuran sudut kontak dg alat piringan
Wilhemy berdasar pd
Lanjutan Sudut Kontak

F =  P cos 
• F = gaya ut pembasahan
 = tegangan permk liquid
• P = perimeter (pj /ketebalan) solid
 = sudut kontak
Lanjutan Sudut Kontak
• Washburn equation:
h2/t = (r  cos )/2
 = viskositas liquid
• r = jari-jari pori tumpukan serbuk
• h = tinggi penetrasi lquid pd serbuk pada waktu
t
• Dlm penggunaan praktis:
cos  ={(h2/t)tes tes tes}/{(h2/t)ewt wet wet}
Lapisan listrik rangkap
• distribusi muatan dipermukaan tidak merata
• satu sisi positif sisi lain negatif  jumlah muatan
nol
• contoh pada suspensi
apabila bagian permk solid bermuatan positif,
bagian liquid lapisan rapat bermuatan negatif
(counterion)  terikat kuat pd permk solid
(disebut sebagai Stern layer)
Lanjutan lapisan listrik rangkap
• disekeliling stern layer
adl lapisan difusi ion
negatif yg mencoba
mendekati permk solid
• lap difusi = Gouy-
Chapman layer)
• Stern + Gouy
Chapman layer = lap
listrik rangkap
Lanjutan lapisan listrik rangkap
• Stern layer • Gouy Chapman
• rapat dipermk • tidak rapat
solid menyerang permk
• potensial listrik solid
turun drastis • potensial listrik
turun secara
perlahan
Lanjutan lapisan listrik rangkap
• Potensial Nernst (electrodinamic potential) adl
perbedaan potensial antara permk solid dan daerah
netral larutan
• Potensial Zeta (electrokinetic potential) adl
perbedaan potensial permk lapisan rapat (Stern
layer) dan daerah netral larutan
• Jk 2 partikel yg mp lap listrik rangkap saling
berdekatan maka gaya tolak menolak akan naik
Lanjutan lapisan listrik rangkap
• Gaya tolak menolak ini dipengaruhi oleh
• konsentrasi elektrolit
• valensi elektrolit
• Zeta potensial sgt berguna di bid dispersi
kasar krn
• dapat diukur
• dp diubah dg penambahan elektrolit
Adsorption (Adsorpsi)
• definisi adsorpsi: proses dimana suatu
molekul (adsorbate) berikatan dg permk dr
substrat (adsorbent)
• beda dg absorpsi : molekul masuk ke dlm
bulk substrat
• Apa peran di bid kefarmasian?
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Adsorpsi gas atau lembab pd permk solid
• tingkat adsorpsi gas ke solid tgt pd temperatur dan
tekanan gas
• physical adsorption (adsorpsi fisik)
• gas diadsorpsi dg gaya lemah (van der Waals) utk
menyatukan adsorbate dan adsorbent
• reversible
• Chemisorption (kemisorpsi)
• ikt antara adsorbate dan adsorbent adl kovalen atau
ionik
• irreversible
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Adsorpsi gas atau lembab pd permk solid
• Adsorpsi  eksotermik proses  smkn rendah suhu akan
meningkatkan jml gas yg diadsorpsi oleh solid
• adsorption isotherm (isoterm adsorpsi) : suatu grafik yg
memperlihatkan jml adsorbate per gram adsorbent sebagai
fungsi kesetimbangan tekanan atau konsentrasi pd
temperatur tertentu.
• Tipe isoterm adsorbsi
• Langmuir
• Freundlich
• BET isotherm
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Adsorpsi gas atau lembab pd permk solid
Langmuir Isotherm
• jml gas yg diadsorpsi solid naik dg naiknya
tekanan sp mencapai maks, sth itu akan konstan
• mengindikasikan diadsorpsi sebagai lap tunggal
(monolayer)
• biasanya kemisorption
• dp digunakan ut mengukur luas area permk solid
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Adsorpsi gas atau lembab pd permk solid
Langmuir Isotherm
• saat grafik mencapai konstan  jml gas yg diadsorpsi di
permk  dikalikan CSA (cross sectional area) dr molekul
 luas area solid
• Pers Langmuir didasarkan pd asumsi:
• semua sisi mp kemungkinan sama ut terjadinya
adsorpsi
• tdk ada interaksi lateral antar molekul adsorbate
• monolayer
• molekul teradsorpsi dibatasi
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Adsorpsi gas atau lembab pd permk solid
Langmuir Isotherm
Pers Langmuir :
x/M = abP / (1+aP)
• P = tekanan
• x = massa adsorbate
• M = massa adsorbent
• a dan b = konstanta yg tgt dr adsorbate dan adsorbent
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Adsorpsi gas atau lembab pd permk solid
Langmuir Isotherm
pada tek rendah:
x/M = abP
pada tek yg sgt tinggi
x/M = b
• b = jml gas yg dibutuhkan ut menutup secra sempurna
solid dg lapisan tunggal
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Adsorpsi gas atau lembab pd permk solid
Langmuir Isotherm
pers Langmuir jg dp ditulis:
P/(x/M) = (1/ab) + (1/b)P
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Adsorpsi gas atau lembab pd permk solid
Freundlich Isotherm
• jml gas yg diadsorpsi per massa solid akan naik dg
naiknya temperatur
• mengindikasikan adsorpsi multilayer
• menggambarkan adsorpsi fisik
• tidak mencapai titik jenuh (langmuir dp jenuh)
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Adsorpsi gas atau lembab pd permk solid
Freundlich Isotherm
Pers Freundlich : jml adsorbate per gram adsorbent
x/M = KP1/n
x = jml adsorbate
M=jml adsorbent
P= kesetimbangan tekanan
K dan n = konstanta
x dan M saat STP (standard temperature & Pressure)
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Adsorpsi gas atau lembab pd permk solid
Freundlich Isotherm
Bentuk lain pers Freundlich:
log (x/M) = log K + 1/n log P

BET (Brunauer, Emmet, Teller)isotherm


• berbentuk sigmoidal
• perluasan pers Langmuir
• mp asumsi adsorpsi pd satu sisi tdk berpengaruh ke sisi yg
lain, dp tjd multilayer
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Antarmuka solid-liquid
• Adsorpsi dr larutan
• obat atau pengawet dp diadsorpsi wadah
• bahan bakterisida hrs diadsorpsi di permk bakteri ut
membunuhnya
• mekanisme kromatografi
• Adsorpsi dr larutan tgt dr sifat alami adsorbate dan
liquid (pH) serta sifat alami solid.
• polar adsorbent lb menyukai polar solute dr nonpolar
larutan
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Antarmuka solid-liquid
• Surfaktan dp diadsorpsi di antarmuka solid liquid
dg mekanisme
• ion exchange
• ion pairing
• hydrogen bonding
• adsorpsi oleh gaya dispersi (London)
• hydrofobic bonding
• adsorpsi oleh adanya polarisasi elektron 
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Antarmuka solid-liquid
• Pers Langmuir ut sistem solid-liquid
• x/M = abC / (1+aC)
• x= jml solute yg diadsorpsi per massa solid (M)
• C= konsentrasi larutan pd kesetimbangan
• a= konstanta
• b= konstanta yg dideskripsikan sebagai jml solute yg
hrs menutupi solid dg lap tunggal
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Antarmuka solid-liquid
• Pers Freundlich ut sistem solid-liquid
• x/M = KC1/n
x = jml solute yg diadsorpsi per massa solid (M)
C= konsentrasi solute saat kesetimbangan
K dan n = konstanta
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Antarmuka solid-liquid
• Faktor yg mempengaruhi adsorpsi dari larutan
• sifat alami adsorbent dan adsorbate
• kelarutan
• pH
• temperature
• Protein adsorption
• Terapi protein poten  spesifikasi dan aktivitas
tinggi pd konsentrasi rendah
• Protein dp diadsorpsi dipermk, air-udara, permk wadah
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Permukaan liquid
• Surfaktan (zat aktif permukaan) mp bagian
lipofilik dan hidrofilik, shg juga disebut sebagai
amphifiles
• Surfaktan biasa digambarkan sebagai kepala
(hidrofilik atau bagian polar) dan ekor (lipofilik
atau bagian nonpolar)
• Apabila surfaktan didispersikan ke dalam air maka
bagian hidrofilik akan berada di air dan bagian
lipofilik keluar dr permk air
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Permukaan liquid
• Klasifikasi surfaktan
• Surfaktan kationik
• Surfaktan ionik
• Surfaktan nonionik
• Surfaktan amphoteric
• Hidophile-lipophile balance (HLB) adl bilangan
yg mendiskripsikan sifat hidrofilik dan lipofilik dr
surfaktan
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Permukaan liquid
• Pengukuran HLB
• Menurut Davis dan Rideal
HLB =  (hidrofilik grup no) -  (lipofilik grup no) + 7
• Ut surfaktan nonionik dg gugus hidrofilik berupa
polioksietilen:
HLB = E/5 E=% berat etilenoksida
• Polihydric alcohol fatty acid ester (co: glyceril
monostearat)
HLB = 20 (1- S/A)
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Permukaan liquid
• Pengukuran HLB
• HLB campuran
HLBmixture=fHLB1 + (1 – f)HLB2
• Fase minyak dr emulsi O/W memerlukan HLB spesifik yg disebut
RHLB (required hydrophile-lipophile balance)
Qs=jml minimum camp surfaktan; Q= % fase kontinu; s=
densitas campuran surfaktan, =densitas fase internal

6(  s /  )
Qs   4Q/1000
10  0.5RHLB
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Permukaan liquid
RHLB - HLB rendah
% surfaktan dg HLB tinggi 
HLB tinggi - HLB rendah

• Jumlah molekul yg aktif dipermk dp dihitung dg pers


adsorpsi Gibbs
C d 1 d
- 
RT dC RT dlnC

 =konsentrasi dipermk (mol per unit area); C= konsentrasi substance;


=tegangan permk; d/dC= perub tegangan permk dg berubahnya
konsentrasi; R= tetapan gas; T= temperatur
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Permukaan liquid
• d/dC negatif maka  positif  ada molekul di bulk liquid
• d/dC positif maka  negatif  kekurangan molekul di
permk
• Pers Gibbs biasa digunakan ut larutan encer dr surfaktan
nonionik.
• Dr pers Gibbs jg dp dicari luas area permk utk tiap
molekul sbb:
1
Area/molecule 
 x bil Avogadro
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Permukaan liquid
• CMC = Critical Micelle Concentration) adl
konsentrasi surfaktan dipermk telah jenuh, shg
penambahan konsentrasi akan mengakibatkan
pembentukan misel
• Konsentrasi di permk akan berpengaruh pd
• Tegangan permk
• Tekanan osmotik
• Detergency
• Light scattering
• Kelarutan obat yg sukar larut
Lanjutan Adsorption (Adsorpsi)
Surfaktan
• Mempunyai bagian hidrofilik dan lipofilik pada
molekulnya
• Jika berada di permk (antarmuka) akan
menurunkan tegangan permk (antarmuka)

You might also like