JANGAN SALAH UNGKAPKAN SELAMAT ULANG TAHUN ; Dirgahayu Artinya Panjang
Umur 10/08/2009 08:41:02 Setiap menjelang hari kemerdekaan Republik
Indonesia banyak dijumpai tulisan yang mengungkapkan ucapan “Selamat Ulang Tahun Republik Indonesia”. Ungkapan tulisan itu adalah yang disebut semboyan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), 2001: 912) semboyan ialah perkataan, inti sari atau kalimat pendek yang dipakai sebagai dasar tuntutan, atau pandangan hidup, inti sari suatu usaha, dan sebagainya. Semboyan disebut juga slogan atau motto, contohnya “Merdeka atau Mati”, “Bhinneka Tunggal Ika”, dan sebagainya. Berkaitan dengan ungkapan “Selamat Ulang Tahun Republik Indonesia” dalam pemakaiannya sangat bervariasi. dari berbagai variasi itu ada beberapa di antaranya yang penulisannya kurang tepat. Hal itu dapat diperhatikan pada contoh di bawah ini. (1) DIRGAHAYU HUT KE-64 (2) DIRGAHAYU RI KE-64 (3) HUT KE LXVIV REPUBLIK INDONESIA. Contoh-contoh di atas penulisan dan penyusunan dilakukan secara tidak cermat sehingga dapat menimbulkan salah penafsirannya. Ketidaktepatan (1) terletak pada penempatan kata dirgahayu. Kata dirgahayu merupakan kata serapan dari dirgha (bahasa Sanskerta) yang bermakna panjang dan kata hayu dari ayu, ayusa yang artinya panjang umur. Kedua kata ini berasal dari bahasa Sanskerta sehingga dirgahayu artinya panjang umur. Kedua kata ini biasa diucapkan atau ditujukan kepada seseorang untuk mengharapkan baginya hidup yang lama dan sejahtera. Ucapan ini diberikan juga pada peringatan ulang tahun baik ukntuk badan usaha, organisasi, badan negara. Jika kita cermati lagi penempatan kata dirgahayu dengan makna yang didukung oleh HUT, pemakaian katadirgahayu tidak tepat karena rangkaian kata dirgahayu HUT bermakna ‘selamat panjang umur HUT’. Padahal makna itu dapat memberi kesan bahwa yang diberi ucapan “selamat panjang umur” dan “semoga panjang umur” yakni HUT-nya, bukan RI-nya. Padahal yang dimaksud dengan ungkapan itu adalah RI. Oleh karena itu, agar dapat mendukung pengertian secara tepat, susunan dirgahayu HUT perlu diubah menjadi dirgahayu RI. Ungkapan (1) itu sudah tepat tanpa harus disertai HUT dan ke-64. Kalaupun HUT ingin digunakan, sebaiknya kata dirgahayu kita hilangkan saja dan kata bilangan tingkat ke-64 dipindahkan sebelum RI sehingga susunannya menjadi HUT Ke-64 RI. Selanjutnya ketidaktepatan pada contoh (2), yaitu dirgahayu RI ke-64, terletak pada penempatan kata bilangan tingkat. Dalam hal ini kata bilangan tingkat yang diletakkan sesudah RI (RI ke-64) dapat menimbulkan kesan bahwa RI seolah-olah berjumlah 64 atau mungkin lebih. Kesan itu dapat menimbulkan pengertian bahwa yang sedang berulang tahun adalah RI yang ke-64 bukan RI yang ke-10, ke-15 atau yang lain. Padahal kita mengetahui bahwa di dunia ini hanya ada satu RI, yaitu Republik Indonesia, yang sedang berulang tahun ke-64 untuk menghindari kemungkinan terjadinya salah tafsir semacam itu, susunan RI ke-64 harus kita ubah. Pengubahan itu dilakukan dengan memindahkan kata bilangan tingkat ke-64 posisi sebelum RI dan menggantikan kata dirgahayu dengan HUT sehingga susunannya menjadi HUT ke-64 RI. Tentang contoh (3), ketidaktepatannya terletak pada penulisan angka Romawi. Dalam hal ini bilangan tingkat yang ditulis dengan angka Romawi seharusnya tidak didahului dengan ke. Oleh karena itu, bentuk ke- pada kata bilangan tingkat ke LXIV pada contoh (3) harus dihilangkan sehingga menjadi LXVI. Sebaliknya, jika ditulis dengan angka Arab, bentuk ke- harus disertakan sebelum angka Arab itu sehingga bentuknya menjadi ke-64. Dengan demikian, penulisan ungkapan contoh (3) di atas yang tepat adalah HUT LXIV KEMERDEKAAN RI atau HUT KE-64 KEMERDEKAAN RI. Atas dasar uraian di atas, contoh (1), (2), dan (3) yang tepat (benar) dinyatakan sebagai berikut (tabel). Dengan beranalogi pada bentukan ungkapan tersebut, kita pun dapat membentuk ungkapan lain secara cermat, tepat, dan benar untuk menyatakan ‘selamat ualng tahun’ pada keperluan yang lain, misalnya pada ulang tahun TNI, ulang tahun RRI, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan ungkapan secara cermat, tepat dan benar, selain dapat menyatakan informasi yang tepat berarti kita pun turut mendukung penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. q - c. (1405-2009). *) Edi Suwatno, Staf Peneliti Balai Bahasa Yogyakarta dan Pecinta Budaya.