You are on page 1of 2

TUGAS 1 METLIT

OLEH :
IVANA PUTRI YUSTYARINI (3608100059)

TEMA : Manajemen Kota


TOPIK : Kota Baru (New Town)
JUDUL : Kesiapan Kota Banjarbaru Menjadi Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan

LATAR BELAKANG
Kota merupakan wilayah yang memiliki kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan
fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan
jasa pemerintahan, sosial, dan kegiatan ekonomi. Di Indonesia, fungsi kota sebagai pusat
pelayanan berdasarkan skala pelayanannya dibagi ke dalam tiga sistem perkotaan nasional
yaitu Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), dan Pusat Kegiatan
Lingkunagn (PKL).
PKN merupakan kawasan perkotaan yang memiliki fungsi pelayanan skala internasional,
nasional, atau beberapa provinsi. Selain itu, PKN juga merupakan pusat pelayanan dari PKW.
Ibukota provinsi merupakan PKN di setiap provinsi di Indonesia. Sebagai PKN, Ibukota
Provinsi harus memiliki sarana dan prasarana yang baik guna menunjang fungsinya sebagai
pusat pelayanan skala nasional dan daerah hinterland di bawahnya.
Banjarbaru akan diresmikan menjadi ibukota provinsi Kalimantan Selatan yang baru pada
tahun 2011. Pemindahan ibukota Kalimantan Selatan dari Banjarmasin ke Banjarbaru ini
sesuai dengan program pembangunan daerah dalam RPJM Kalimantan Selatan tahun 2009 –
2019. Pemindahan ibukota ini dilakukan oleh pemerintah provinsi karena kota Banjarmasin
telah mengalami kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk kota Banjarmasin mencapai
8.606/km². Jumlah ini hampir 66 kali lipat dibandingkan kepadatan penduduk di Kabupaten
lain di Kalimantan Selatan. Jumlah penduduk yang tinggi ini juga berakibat pada semakin
tingginya tingkat polusi, pengangguran, tindakan kriminal, dan menjamurnya perumahan
kumuh.
Banjarbaru merupakan sebuah kota yang baru dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan,
berdiri pada tanggal 20 April 1999 berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999.
Menurut PP RI Nomor 26 Tahun 2008, kota Banjarbaru tidak termasuk ke dalam ketiga
sistem perkotaan. Hal ini berarti kota Banjarbaru memiliki sistem perkotaan dibawah PKL
yang artinya Kota Banjarbaru belum memiliki fasilitas pelayanan yang cukup baik sebagai
ibukota provinsi.
Melihat hal tersebut, pemerintah provinsi mulai giat melakukan pembangunan Kota
Banjarbaru pada tahun 2009 sampai sekarang. Kantor pusat pemerintahan provinsi telah
selesai dibangun. Perkembangan kota Banjarbaru pun semakin pesat. Pembangunan yang
dilakukan dua tahun terakhir memang telah dilakukan dengan cukup baik. Namun yang perlu
diperhatikan adalah karakteristik kota kecil dan kota sebagai puat pemerintahan tentu saja
berbeda. Perubahan fungsi kota menjadi kota pusat pemerintahan tentu saja bukan hal yang
mudah. Banyak aspek yang harus terus dikembangkan agar kota Banjarbaru siap menjadi
Ibukota Provinsi Kalimantan. Melihat isu ini maka perlu dilakukan penelitian mengenai
kesiapan Kota Banjarbaru menjadi Ibukota Kalimantan Selatan.

RUMUSAN MASALAH
Masalah yang ada saat ini dalah pemindahan ibu kota Kalimantan Sealatn dari Banjarmasin
ke Banjarbaru. Hal ini membuat perubahan fungsi kota Banjarbaru yang merupakan kota
kecil akan diubah menjadi pusat.
Dari uraian diatas, maka rumusan masalah yang terjadi dalam penelitian mengenai kesiapan
kota Banjarbaru menjadi ibukota Kalimntan Selatan adalah sebagai berikut :
1. Apakah kota Banjarbaru telah memiliki kriteria – kriteria sebagai kota baru?
2. Apakah kota Banjarbaru telah siap menjadi ibukota Kalimantan Selatan?

TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan kota Banjarbaru menjadi ibukota
Kalimantan Selatan. Berdasarkan tujuan tersebut, sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian
ini adalah:
a. Mengidentifikasi kriteria – kriteria kota baru yang dimiliki Kota Banjarbaru
b. Mengidentifikasi kesiapan Kota Banjarbaru menjadi Ibukota Kalimantan Selatan

You might also like