Professional Documents
Culture Documents
December 2004
Version 1.0
Catatan untuk Pembaca :
Study kompilasi dari Praktek Keselamatan yang baik ini diajukan sebagai
suatu “tool-kit” di mana tiap Perusahaan dapat memutuskan apa yang paling
cocok untuk dapat diimplementasikan dalam strategi korporasi CSR sesuai
konteksnya dengan kewajiban internasional, nasional dan peraturan lokal.
Study kompilasi ini bukan merupakan suatu kewajiban untuk diaplikasikan
secara keseluruhan di setiap situasi.
3. MANAJEMEN KESELAMATAN
3.1. Definisi keselamatan CSI dan kriteria pelaporan
3.2. Analisa kejadian fatal di Perusahaan CSI periode tahun 2000-2003
3.3. Kesimpulan: Penyebab kejadian fatal dan pencegahannya
3.4. Analisa Lost Time Injury (LTI)
3.5. Kesimpulan dari penyebab cidera dan pencegahannya.
3.6. Segitiga kecelakaan
3.7. Panduan pencegahan cidera
3.8. Praktek keselamatan yang baik
4. MANAJEMEN KESEHATAN
4.1. Issue Kesehatan
4.2. Monitoring dan Pelaporan Kesehatan
4.3. Guideline issue kesehatan kerja yang spesifik
4.4. Hasil produk yang terkait dengan resiko kesehatan
6. DAFTAR REFERENSI
DAFTAR DEFINISI
1.1. Pendahuluan
Semen adalah salah satu substansi yang paling banyak digunakan di bumi, membuat
semen merupakan proses enerji dan intensif dalam sumber daya yang membawa
akibat terhadap lingkungan lokal maupun global serta akibat bagi keselamatan &
kesehatan.
Di mulai pada akhir tahun 1999, Lembaga ini melaksanakan (1) Riset yang bersifat
independen terhadap kinerja industri dan issue penting bagi kesinambungan yang
dihadapi; (2) Seri dialog yang mendapat fasilitas dari para Stakeholder di 7 kota
(Kairo, Kuritiba, Bangkok, Lisbon, Brussels, Washington DC dan Beijing); (3) Seri
rekomendasi independen untuk meningkatkan kinerja; (4) Agenda industri dari
tindakan-tindakan yang terkait dengan isu-isu yang timbul.
Menjamin kondisi kesehatan dan keselamatan kerja untuk karyawan dan kontraktor
merupakan dasar dari tanggung jawab sosial korporasi dan merupakan salah satu dari
isu penting di industri semen. Anggota CSI menyadari perlunya diberikan lebih
banyak perhatian pada area ini di seluruh industri dan komitmen untuk memainkan
peran utama dalam prosesnya.
Industri semen belum semaju industri manufaktur berat lainnya dalam hal
implementasi sistem K3, di masa mendatang Perusahaan semen perlu memikirkan
desain area dan peralatan kerja yang aman dan inheren guna meminimalkan potensi
kecelakaan.
Di sektor ini, terlihat ada variasi hasil kinerja yang sangat luas variasinya. Perusahaan-
perusahaan yang lebih baik telah menunjukan bahwa bukan tidak mungkin untuk
mencapai tingkat kecelakaan yang sama dengan rata-rata industri manufaktur.
Tetapi , bahkan dari perusahaan terbaik pun masih ada ruang guna peningkatan lebih
jauh. Dirasakan adanya kebutuhan khusus dari industri untuk mendorong dan
membantu pabrik-pabrik/perusahaan-perusahaan yang secara nyata memiliki kinerja
yang rendah untuk meningkatkan standar keselamatan mereka guna menjamin
kesinambungan industri yang memenuhi harapan sosial dan harapan ketenagakerjaan.
Agenda Tindakan (July 2002) menyimpulkan bahwa :
“ Menjamin kondisi kerja yang sehat dan aman bagi karyawan dan kontraktor
merupakan salah satu isu paling penting bagi industri semen, kita menyadari bahwa
perhatian harus diberikan lebih banyak di area ini di keseluruhan industri dan adanya
komitmen untuk memainkan peranan utama dalam proses.
Suatu Kelompok kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja telah dimulai untuk bertemu
dan mendiskusikan topik-topik untuk kegiatan yang akan datang dan akan dipusatkan
pada Proyek inisiatif dan kesepakatan.
Sistem pelaporan untuk Tingkat Cidera dan Penyakit Akibat Kerja di tiap perusahaan
secara individual telah tersedia untuk berbagai kasus , tetapi hingga saat ini kita belum
dapat melaporkan gambaran industri secara luas. Lembaga Riset Battelee yang benar-
benar menekankan pada informasi publik untuk area ini kelihatannya sulit untuk
dilibatkan.
Dari apa yang diketahui, kecelakaan/cidera dan tingkat cidera pada industri kita lebih
tinggi dari industri yang lain seperti petrokimia dan petroleum refining, yakin bahwa
ini tidak dapat diterima dan juga percaya bahwa masalah ini akan pula mempengaruhi
reputasi industri semen secara keseluruhan, merupakan suatu alasan yang
menyebabkan mengapa kita meminta kelompok kerja untuk pertama-tama membuat
standar dan sistem yang berlaku antar Perusahaan untuk mengukur, mengawasi dan
melaporkan kinerja kesehatan dan keselamatan kerja, di mana perusahaan secara
mandiri kemudian dapat mengimplementasikannya.
Desain bangunan dan peralatan operasional yang aman, memiliki peranan yang
penting untuk mengurangi cidera dan insiden dan perusahaan pemasok peralatan
industri secara pasti juga meningkatkan dan memperbaiki produk mereka hingga
peralatan tersebut memenuhi standar keselamatan yang tinggi. Namun pada
kenyataannya, pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja yang efektif dan rutin serta
budaya selamat merupakan alat yang paling efektif guna mengurangi cidera dan
tingkat kesakitan akibat kerja.
Semua perusahaan yang terlibat dalam proyek ini memiliki program K3 dan kelompok
kerja akan mengembangkan adanya pertukaran informasi agar perusahaan-perusahaan
membagi pengalaman mereka, mengidentifikasi penyebab cidera yang umum dan
membuat rekomendasi untuk peningkatan yang berkesinambungan.
Agenda Tindakan, “ Apa yang akan kita laksanakan” memberikan indikasi hal
berikut :
Latar Belakang
Pelaporan keselamatan
Pada awal tahun 2004, TF3 mencapai target utamanya yaitu mewujudkan definisi
keselamatan di dunia industri yang telah disetujui dan kriteria pelaporannya saat ini
telah dipublikasikan dimana sebelumnya, tidak ada definisi dari Industri
internasional yang telah disetujui yang memungkinkan untuk dilakukannya
benchmarking dan pelaporan yang akurat pada keseluruhan industri semen.
Definisi ini meliputi kejadian fatal, tingkat kejadian fatal (untuk karyawan), lost time
injury dan lost time injury frequency ratio (untuk karyawan) sedangkan definisi lain,
meliputi lost time injury severity ratio, dalam proses pembuatan/draft untuk
kesepakatan mendatang.
Sebagaimana dijanjikan dalam Agenda tindakan, TF3 saat ini telah membuat draft
study kompilasi mengenai praktek-praktek yang baik/percontohan dalam bidang K3
di industri semen. Dokumen ini menggariskan bagaimana Manajemen K3 dapat dan
seharusnya dicapai tanpa menjadi beban berlebihan, dokumen ini memberikan
panduan praktis mengenai praktek yang baik dari prosedur keselamatan dalam
industri semen berdasarkan pengalaman yang ada dan berfokus pada kejadian fatal
yang dilaporkan serta hasil investigasi dari penyebab kecelakaan.
Secara bersamaan dokumen ini juga memberikan panduan kesehatan karyawan,
berfokus pada masalah kesehatan yang paling umum dan yang secara khusus
berhubungan dengan penggunaan dari bahan bakar pengganti (AFR).
Banyak perusahaan yang tergabung dalam CSI telah mengimplementasikan panduan
ini; walaupun telah diketahui sebagai suatu kebutuhan, hal ini penting untuk
disebarluaskan pada industri dengan skala yang lebih luas dan stakeholders eksternal.
1.3. Praktek terbaik dalam kesehatan & keselamatan
Secara jelas menggambarkan apa yang namun juga terjadi peningkatan yang dapat
diharapkan dari orang-orang dalam hal terukur dalam hal efisiensi, kualitas dan
keselamatan produktifitas.
Setiap jenjang karyawan, dari eksekutif yang
paling senior hingga pekerja yang baru bekerja, Menggunakan standar K3 secara proaktif.
secara jelas mengerti apa yang diharapkan dari Konsultan manajemen terkemuka telah
K3. Terdapat standard yang khusus dan menekankan : “Jika Anda tidak dapat
mengikat untuk setiap orang di semua jenjang mengukurnya, anda tidak dapat menegelolanya”.
kegiatan kerja utama. Tanpa standar yang Inti dari manajemen keselamatan adalah
mencukupi, sulit dilakukan pengukuran, mengukur kinerja dalam terminologi yang dapat
evaluasi, koreksi atau rekomendasi yang berarti diukur dan obyektif. Perusahaan-perusahaan
dari suatu kinerja. terkemuka secara standar menilai proses mereka
untuk menentukan apakah mereka telah cukup
Membuat suatu lini tanggung jawab melakukan pengendalian resiko yang ada.
manajemen dan akuntabilitas Walaupun mereka mendata ukuran keselamatan
Keselamatan akan lebih baik jika dikembangkan setelah ada konsekuensi atas kenyataan seperti
pada setiap aktifitas sehingga tidak yang diminta misalnya oleh OHSA recordable
memungkinkan untuk dilalaikan. Dilakukan rates dan lost time rate, mereka tidak hanya
pembicaraan singkat saat akan melakukan mengandalkan laporan tersebut pada ”trailing
sesuatu pekerjaan dengan aman dan diskusi yang indicator”
lebih mandalam untuk melakukan sesuatu
dengan benar. Keselamatan sama dengan semua Meminta para Eksekutif secara langsung
konsiderasi produksi, biaya, dan kualitas. Ini memimpinnya
direfleksikan dalam penilaian kinerja,
penyesuaian gaji dan promosi. Mengukur tingginya keunggulan K3
membutuhkan keahlian kepeminpinan yang
Menggabungkan keselamatan dalam proses sama sebagaimana diperolehnya keunggulan di
bisnis sebagai suatu strategi operasional. area lainnya. Kinerja K3 adalah refleksi budaya
korporasi dan pengaruh Manajemen senior
Pimpinan di seluruh dunia telah menyadari bahwa budaya mereka lebih dari group lain.
bahwa sistem keselamatan yang dikelola dengan Seperti di bidang lain, kepemimpinan eksekutif
baik akan memberikan strategi operasional untuk akan memimpin kinerja keselamatan yang telah
meningkatkan manajemen secara keseluruhan. ditargetkan.
Dalam tahun-tahun terakhir organisasi-organisasi
utama secara signifikan telah menemukan bahwa
aplikasi dan tehnik manajemen keselamatan
bukan hanya mengurangi cidera dan penyakit
2. SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA (K3)
2.1. Persyaratan umum Sistem Manajemen K3
Ruang lingkup yang tepat dari Sistem Manajemen K3 bervariasi tergantung pada
perusahaan, negara dan faktor lokal lainnya tetapi secara umum mensyaratkan :
- Adanya suatu kebijakan K3
- Struktur organisasi untuk menerapkam kebijakan di atas
- Program implementasi
- Metode untuk mengevaluasi keberhasilan penerapan dan adanya umpan balik
- Rencana tindakan perbaikan untuk peningkatan secara berkesinambungan.
Dokumen ILO –OHS 2001 menentukan elemen-elemen ini secara detail. Tergantung
pada tiap Perusahaan untuk mengadaptasinya dalam tujuan K3 korporasi yang lebih
khusus.
- http://www.ilo.org/public/english/protection/safework/managmnt/guide.htm
- http://agency.osha.eu.int/publications/reports/307/enindex.htm
2.2. Contoh Sistem Manajemen K3 yang digunakan di beberapa Perusahaan
CSI
Kebijakan K3 group juga mensyaratkan semua pekerja ( baik langsung maupun tidak
langsung) untuk :
- bekerja dengan cara yang aman & sehat sebagaimana disyaratkan oleh hukum
dan diperintahkan oleh Manajemen.
Perusahaan menempatkan nilai tertinggi pada jaminan keselamatan & kesehatan bagi
karyawan, sub-kontraktor , pihak ketiga, dan pengunjung kami. Sekalipun kinerja
kami dibandingkan dengan Perusahaan yang terbaik dalam industri yang sama seperti
misalnya industri pertambangan dan industri berat memperlihatkan bahwa kami belum
melaksanakan K3 sebaik yang telah mereka terapkan, kami harus tetap
meningkatkannya secara signifikan. Tujuan kami adalah untuk mencapai nihil
kecelakaan yang menyebabkan kematian atau cacat permanen dan untuk secara
substansial mengurangi kecelakaan yang menyebabkan kehilangan jam kerja (lost
time injury).
Perusahaan menerapkan tantangan untuk mencapai tujuan ini secara serius. Selama
tahun 2002/2003 , Komite Eksekutif telah menunjuk K3 sebagai suatu fokus korporasi
yang utama. Kami telah menetapkan target dan standar K3 secara umum yang bersifat
wajib bagi semua perusahaan dalam group, dalam hal ini termasuk kontraktor. Untuk
membantu mencapai target dan standar ini, kami telah membuat suatu buku panduan
K3 yang menggambarkan elemen utama, sistem dan prosedur sesuai dengan
pendekatan kami. Kami juga telah membuat protokol audit penilaian standar untuk
perusahaan kami guna keperluan memonitor kemajuan mereka dalam pencapaian
standar dunia.
Beberapa elemen sistem Manajemen K3 yang digunakan oleh perusahaan CSI lainnya
digambarkan sbb :
Prinsip-prinsip Panduan :
Semua orang yang bekerja di lokasi kami mempunyai hak untuk mendapatkan
lingkungan/kondisi kerja yang aman dan sehat dan mempunyai kewajiban untuk
memberikan kontribusi pada kondisi tersebut dengan berperilaku yang bertanggung
jawab. Kami melihat K3 sebagai nilai bisnis utama yang diintregasikan pada seluruh
kinerja bisnis. Setiap cidera atau kasus sakit akibat hubungan kerja, dapat dihindari
dengan sistem kerja , peralatan , substansi, training dan supervisi yang tepat.
Manajemen K3 yang efektif mencakup penilaian resiko dari desain lokasi sejak awal -
tahap konstruksi, komisioning dan perencanaan secara keseluruhan dari suatu
organisasi dan pemeliharaannya. Semua kegiatan operasinal kami harus secara
kontinyu meningkatkan kinerja K3.
Executive officer (CEO) memikul tanggung jawab ini pada level group, ia mendukung
dengan tingkat kepedulian yang tinggi untuk menjamin bahwa dalam tiap divisi dan
unit bisnis manajemen memiliki otoritas, keahlian dan sumber daya yang diperlukan
untuk melaksanakan tanggung jawabnya.
Semua karyawan memiliki tanggung jawab untuk kesehatan & keselamatan mereka
sendiri dan teman lainnya yang berada dalam lingkup/terpengaruh oleh tindakan
mereka.
Analisa Resiko
Proses manajemen dipastikan tersedia untuk menjamin resiko telah di identifikasikan
secara baik, terkontrol dalam organisasi, dll.
Karyawan, kontraktor dan konsumen berhak dan wajib mendapatkan informasi
mengenai resiko yang ada dan langkah-langkah yang diambil untuk mengeliminasi
atau meminimalkannya.
Suatu sistem monitoring dan kesiagaan/alert dipastikan tersedia, yang akan
memastikan adanya kontrol pada resiko di tingkat Manajemen sesuai tingkat
keseriusannya.
Audit dan inspeksi direncanakan dan dilakukan secara reguler. Audit & Inspeksi
dilaporkan dan digunakan untuk tindakan korektif dan preventif, yang dikelola dengan
cara yang sama seperti yang dilakukan saat analisa suatu cidera.
Inspeksi dan audit ini dilakukan oleh Manajemen tingkat lini yang dilatih untuk tujuan
tersebut, mencakup juga tingkat Management Atas. Personil dilibatkan sebanyak
mungkin dalam audit dan inspeksi ini.
Sebagai tambahan audit internal ini, diperlukan adanya audit silang antara lokasi kerja
yang berbeda, yang menggunakan apa yang disebut tehnik “ fresh view”.
Laporan harus dibuat dan memuat detail apa yang yang terjadi dan tindakan yang
diambil ( atau yang dilakukan dan skala waktunya) untuk mencegah terulang kembali,
usaha investigasi harus proporsional pada resiko potensial.
Pelaporan dan komunikasi mengenai cidera harus sesuai dengan arahan Group dan
Divisi.
Instalasi dan peralatan yang bergerak harus diperlihara secara efektif, diuji dan
dilakukan inspeksi, merupakan subyek untuk dikontrol secara rutin.
Instruksi, peraturan dan prosedur dibuat sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara
aman, tanpa resiko pada kesehatan, dan sesuai dengan penilaian resiko, akan bersifat :
- Tertulis
- Selalu disesuaikan / diperbaharui
- Sesuai dengan peraturan hokum/regulasi
- Realistik
- Diketahui dan dimengerti oleh semua pihak yang terlibat
- Ditindaklanjuti dan dihargai
Semua lokasi kerja harus memiliki rencana tanggap darurat, yang berhubungan
dengan sifat operasi mereka dan resiko yang telah dinilai. Rencana ini harus di
perbaharui, jika diperlukan dikomunikasikan dan dipraktekan secara rutin.
Latihan wajib dilakukan dan dilatih secara rutin mencakup skenario yang
direncanakan atas resiko yang berpotensi tinggi.
(lihat appendix untuk kebijakan tanggap darurat)
Kontraktor
Peraturan K3 diterapkan dengan cara sama untuk kontraktor dan karyawan yang
bekerja di lokasi, kontrak kerjasama dengan pihak Kontraktor harus menentukan hak
dan kewajiban tiap pihak dalam hal K3. Kemampuan pihak yang dikontrak untuk
bekerja secara aman menjadi kriteria seleksi yang utama.
K3 harus secara efektif dikelola di lokasi kerja. Hal ini harus mencakup audit secara
rutin.
Indikator kinerja keselamatan untuk Perusahaan dicatat dan dilaporkan dan merupakan
alat evaluasi kinerja.
Kinerja keselamatan yang buruk tidak akan ditoleransi dan dapat menyebabkan
pemberhentian lebih cepat.
Pelatihan
Rencana dan program yang sesuai harus dibuat untuk menjamin semua personil
memiliki kompetensi dalam bidang K3, ini mencakup tersedianya pelatihan &
perlunya pengalaman yang sesuai.
Pelatihan Keselamatan meliputi :
- Pelatihan perilaku selamat dan mengapa K3 merupakan hal yang penting
- Pelatihan Manajemen K3
- Pelatihan penilaian resiko
- Pelatihan mengenai prosedur dan metode
- Pelatihan penggunaan peralatan kerja
- Pelatihan guna mendapatkan otorisasi dan lisensi
Ini menyangkut semua personil seperti :
- karyawan baru dan karyawan tidak tetap
- staff yang telah ada (penempatan kembali, promosi, transfer, mutasi)
- Manajemen ( audit, investigasi, tindakan pencegahan, rapat untuk
memfasilitasi, dll)
- kontraktor sesuai keperluan
Semua pelatihan keselamatan terdata, khususnya pada file pribadi secara rutin harus
dikaji ulang.
Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu faktor penting dari program keselamatan, harus
mencakup informasi mengenai program keselamatan khusus setiap lokasi, umpan
balik dalam hal kinerja dan tindakan yang diambil, mempelajari hal penting guna
mencegah kecelakaan.
Hal ini akan mendukung arus informasi yang bebas (dari atas ke bawah dan
sebaliknya)
Artikel terbaru pada International Cement review ( Juni 2004) menggariskan komponen
kunci sistem Manajemen K3 yang lebih mutakhir yang memungkinkan secara mandiri
mendapat sertifikat dari Voluntary draft British Standard OHSAS 18001 yang baru.
http://www.ohsas-18001-occupational-health-and-safety.com/
Beberapa negara ( misalnya : Irlandia, Inggris) telah mengembangkan suatu sistem tanda
masuk (paspor) untuk pembelajaran awal (pre-edukasi) dan kualifikasi awal (pre-
kualifikasi) kontraktor sesuai dengan persyaratan keselamatan sebelum memasuki lokasi
kerja. Skema yang digariskan di bawah ini merupakan prinsip-prinsip umum yang harus
diterapkan pada semua keadaan .
Sistem paspor keselamatan untuk Kontraktor telah dipergunakan secara luas baik
untuk operasi di off-shore maupun on-shore pada industri minyak dan gas. Mereka
menyediakan suatu alat sederhana dan praktis untuk menjamin bahwa semua
kontraktor yang bekerja di setiap lapangan perusahaan telah mempunyai kompetensi,
mendapat induksi dan dilatih dalam hal sistem keselamatan dan persyaratan
keselamatan yang minimum. Sistem paspor keselamatan bervariasi dalam format dan
ruang lingkupnya, tapi secara tipikal mencakup hal-hal berikut ini :
ο Untuk setiap kontraktor diterbitkan paspor yang ditandatangani dan diberi tanggal
setelah menyelesaikan program training induksi keselamatan yang hasilnya
memuaskan dan evaluasi pelatihan kompetensi atau keahlian apapun.
ο Paspor secara umum memiliki validitas yang terbatas baik dalam jenis pekerjaan
yang dilakukan kontraktor (mis. hot work) maupun waktu validitas paspor tsb.
ο Sistem paspor mensyaratkan pelatihan penyegaran dengan interval waktu tertentu
yang diperlukan untuk menjaga agar paspor tetap valid.
ο Skema pengadaan mungkin mencakup paspor dan persyaratan yang berbeda-beda
untuk setiap pekerja dan supervisor.
ο Paspor dapat berfungsi sebagai alat sederhana baik untuk kontraktor maupun
personil perusahaan untuk mengecek apakah seseorang telah dilatih dan cocok
melaksanakan tugas yang diberikan, dan kapan pelatihan ulang diperlukan. Jika
paspor tidak berlaku, kontraktor tidak dapat melakukan pekerjaan. Ini memberikan
insentif pada kontraktor untuk menjamin bahwa mereka memiliki hak pelatihan
dan akreditasi, dan juga menjaga agar paspor mereka selalu diperbaharui.
ο Elemen pelatihan untuk mendapatkan paspor dapat meliputi :
- Pengenalan hukum K3
- Ijin kerja yang berlaku
- Praktek kerja yang aman
- Prosedur lock-out untuk elektrikal
- Akses dan jalan masuk
- Prosedur pelaporan kecelakaan & cara mendapatkan pertolongan pertama
- Prosedur hot work (pengelasan dan pemotongan)
- Pencegahan kebakaran dan prosedurnya
- Penanganan bahan berbahaya dan resikonya serta alat pelindung diri (APD)
- Manual handling
- Bekerja dengan keran (crane) dan alat-alat berat
- Penggalian/ekskavasi
- Tool box talks
- Penilaian/analisa resiko
- Dalam beberapa kasus sejumlah perusahaan yang melaksanakan kegiatan
secara bersama-sama untuk memperoleh dan mengembangkan sistem paspor
keselamatan untuk kontraktor, hal ini untuk menghindari kebutuhan pelatihan
yang tidak perlu dan berulang dimana kontraktor memerlukan paspor yang
berbeda untuk setiap lokasi.
Suatu dokumen detail yang mendiskusikan definisi dan kriteria pelaporan tersedia di
website WBCSD :
http://www.wbcsd.ch/DocRoot/fucY6kajLmftTR8CgnWO/cement-safety-guide.pdf
Karena kejadian fatal merupakan tragedi paling serius yang dapat terjadi pada industri
semen, TF3 mengumpulkan semua data statistik yang ada, dan melakukan analisa secara
menyeluruh untuk memperoleh strategi pencegahan kejadian fatal yang paling mungkin.
Analisa berdasarkan penyebab memperlihatkan bahwa 79% dari kejadian fatal timbul
dari 3 penyebab utama :
- Lalu lintas/trafik dan peralatan bergerak ( 43%)
- Jatuh dari ketinggian dan tertimpa benda yang terjatuh ( 21%)
- Terjepit / terperangkap dalam peralatan yang bergerak (15%)
Kejadian fatal berdasarkan kategori umur, jam, hari dan bulan, pekerjaan
ο Kecelakaan fatal karyawan tertinggi terjadi pada usia 30-40 an
ο Kecelakaan fatal kontraktor tertinggi terjadi pada usia 40-50 an
ο Kecelakaan fatal pihak ketiga tertinggi terjadi pada usia belasan
ο Data yang terkumpul memperlihatkan : waktu kejadian fatal tertinggi pada jam 10
pagi sampai tengah hari
ο Kejadian fatal lebih banyak terjadi pada hari Senin dibandingkan dengan hari-
hari lainnya dalam seminggu
ο Tingkat cidera tertinggi terjadi bulan January dan Maret, mungkin berhubungan
dengan kondisi cuaca dingin.
ο Pengemudi mencapai kontribusi hampir 50 % dari kejadian fatal
Analisa secara regional mengindikasikan bahwa resiko yang jauh lebih tinggi terjadi
pada wilayah Negara berkembang seperti Asia, Afrika dan Amerika Selatan. Resiko
kontraktor menonjol di Eropa Barat dan Timur Jauh serta Afrika, sementara resiko pihak
ketiga menonjol di Asia.
3.3. Kesimpulan :
Penyebab kejadian fatal dan pencegahan
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan pada resiko kejadian fatal yang tinggi, penyebab
utama dan strategi pencegahan yang terkait. Adalah penting bahwa Manajemen
menerapkan strategi pencegahan ini dan mematuhinya secara konsisten dalam mengelola
kegiatan di lokasi sehari-hari.
Penyebab langsung
- Lalu lintas & peralatan bergerak (43%) - Pelatihan bagi pengemudi
- Jatuh dari ketinggian atau kejatuhan - Prosedur keselamatan untuk bekerja di
obyek dari ketinggian ( 21%) ketinggian dan pelindung dari kejatuhan
- Terjepit pada peralatan yang - Prosedur isolasi peralatan.
bergerak (15%)
3.4. Analisa Kecelakaan yang menyebabkan hari hilang (Lost Time Injury)
Statistik berikut ini berhubungan dengan data yang tersedia dari salah satu Perusahaan
CSI .
Penyebab utama adalah terpeleset , tersandung dan jatuh (29%), obyek yang jatuh atau
bergerak (19%) dan kegiatan mengangkat, kelebihan beban dan pengerahan tenaga secara
berlebih (18%). 3 (tiga) penyebab utama ini mencapai 66% dari total kecelakaan.
ο Kebanyakan cidera pada lengan dan tangan (32%), kaki dan telapak kaki (25%)
serta punggung (13%), cidera ini mencapai 71 % dari total
ο Operator peralatan (39%) dan operator secara umum (33%) adalah jenis pekerjaan
yang paling banyak mendapat cidera
ο Usia 30-39 tahun adalah rentang umur yang paling tinggi mendapat cidera (33%),
diikuti oleh pekerja dengan usia 20-29 tahun (25%) dan 40-49 tahun (24%)
Tabel berikut mengikhtisarkan penyebab cidera utama dan strategi pencegahan yang
terkait. Strategi pencegahan ini harus ditanamkan pada pengelolaan operasional harian
secara terus menerus.
Jenis Cidera
- Lengan dan tangan - Penggunaan APD yang sesuai & benar
- Kaki dan telapak kaki - Penggunaan APD yang sesuai & benar
- Cidera punggung - Penggunaan lifting gear, forklift
Untuk tiap industri, seperti terlihat pada contoh, ada hubungan statistik antara berbagai
kategori keseriusan cidera dari “kejadian hampir celaka /near miss” hingga kematian atau
kejadian fatal. Hal ini penting untuk menitikberatkan pada perlunya monitoring dan
pengurangan “kejadian hampir celaka” untuk mengurangi kemungkinan cidera yang
bersifat serius. CSI TF3 belum mengumpulkan dan menganalisa data kejadian ”hampir
celaka”, namun beberapa Perusahaan CSI telah melakukannya secara pribadi dan telah
terbukti membawa manfaat.
Informasi yang berhubungan dengan cidera dalam berbagai bahasa dapat ditemukan pada
(daftar ini tidak lengkap), sumber lain mungkin ada dan dapat dibandingkan :
ο Agency Eropa untuk Keselamatan & kesehatan kerja (European Agency for safety
& Health at work)
ο Canada, Worker’s Compensation Board of B.C (WCB) – Health & safety Centre
http://regulation.healthandsafetycentre.com/s/Home.asp
ο Japan International centre for Occupational Safety & health (JICOSH), Guidelines
http://www.jicosh.gr.jp/english/guideline/index.html
Item berikut ini memberikan contoh praktek safety yang baik di pabrik semen.
Bahaya umum yang terkait dengan alat berat (mis. dumper truck, front loading shovels
dan forklift) yang digunakan di penambangan dan transportasi material bulk a.l seperti
kasus tabrakan kendaraan, ankle yang terpelintir saat menaikan dan membongkar
material dll. Tabrakan kendaraan memiliki potensi sebagai insiden berat, baik yang
terjadi di lokasi penambangan maupun pada lokasi pengolahan/manufacturing. Saat
melaporkan dan menganalisa insiden, akan sangat membantu jika dibedakan antara
proses produksi, proses penambangan atau kegiatan transportasi di luar pabrik secara
umum. Insiden dapat dikurangi dengan pelatihan bagi pengemudi, meningkatkan
kesadaran karyawan yang bekerja dengan menggunakan kendaraan tersebut,
menggunakan jalur yang ditentukan serta pemisahkan jalur kendaraan dan pejalan kaki.
Kendaraan yang modern juga menawarkan visibilitas yang lebih baik, membantu lebih
jauh dalam mengurangi resiko seperti yang ada pada peralatan model lama.
Keselamatan Mengemudi
Golden Rule :
Semua kategori kendaraan, termasuk self propelled mobile plant, tidak boleh
dioperasikan kecuali :
ο Kendaraan sesuai dengan tujuannya, dilakukan inspeksi dan konfirmasi sesuai
dengan standar kerja yang aman (SOP).
ο Jumlah penumpang tidak boleh melebihi spesifikasi desain pabrik kendaraan
tersebut.
ο Muatan aman dan tidak melebihi spesifikasi desain pabrik atau batas legal
untuk kendaraan
ο Sabuk pengaman dipasang dan dipergunakan oleh semua penumpang.
ο Helm keselamatan (safety helmet) dipakai oleh pengendara dan penumpang
sepeda motor, sepeda, quad, snow-mobile dan kendaraan yang sejenis
Pengemudi tidak diberi wewenang untuk mengoperasikan kendaraan kecuali :
ο Mereka sudah terlatih, mempunyai sertifikat dan secara medis sehat untuk
mengoperasikan kendaraan
ο Mereka tidak di bawah pengaruh alkohol, obat-obatan , atau menderita
kelelahan/fatigue
ο Mereka tidak menggunakan handphone atau radio saat mengemudi
(praktek terbaik adalah dengan mematikan semua telpon dan radio 2(dua) arah saat
mengemudi)
Mundur dengan aman untuk kendaraan penarik di jalan/road haulage dan
mobile plant
Standard berikut ini adalah persyaratan minimum yang digunakan oleh salah satu
Perusahaan CSI untuk menjamin sistem yang aman dan efektif untuk memundurkan
kendaraan. Persyaratan tambahan serta peraturan lokal harus juga dijalankan
sepanjang waktu.
Semua perusahaan yang memiliki dan menyewa kendaraan penarik dan mobile plant
harus memiliki suatu sistem peringatan mundur yang dapat didengar dan efektif, jika
memungkinkan suatu sistem yang dapat terlihat seperti bleeper mundur yang
dilengkapi dengan lampu mundur warna putih.
Kendaraan penarik dan kendaraan bergerak milik kontraktor yang bekerja untuk
perusahaan wajib juga memiliki sistem peringatan mundur yang dapat didengar dan
dilihat secara efektif.
Operator kendaraan yang membawa penumpang secara rutin serta kendaraan lain
yang mengunjungi lapangan harus benar-benar didukung untuk memasang alat
peringatan mundur yang sesuai, guna menjamin kendaraan tersebut dapat bergerak
secara aman. Untuk sementara, standar kerja/operasi yang aman sebagai alternatif
harus dibuat.
Sistem peringatan untuk mundur secara rutin harus dicek dan secara khusus juga
dilakukan sebelum dimulainya hari kerja/shift. Saat pengecekan sistem peringatan
untuk mundur yang bersuara, pemeriksaan harus juga menjamin suatu tingkat
intensitas kebisingan yang mencukupi.
Tehnologi kamera untuk melihat ke belakang dapat membantu operator loader dan
pengemudi truk untuk melihat apa yang terjadi di area mereka, yang sebelumnya
secara tipikal tidak dapat terlihat.
Feature sistem kamera untuk melihat ke belakang meliputi :
ο Heavy –duty design, dapat tahan di lingkungan yang keras - tahan air
ο Sistem hitam putih atau berwarna
ο Iluminator infra untuk lokasi kerja dengan penerangan yang rendah
ο Kabel multi seksional agar pemeliharaan lebih mudah
ο Ruang pandang yang luas.
ο Microphone built –in dengan suara yang jelas .
ο Kerangka tahan tumbukan (high impact resistance housing)
ο Kompensasi backlight guna mengontrol kualitas gambar untuk semua kondisi
penerangan
Tetap tenang :
Tetap tenang dan kalem , bahkan saat berada di bawah provokasi eksternal. Jangan
melarikan diri.
Peringatan : Cintalah kehidupan, kehidupan kita dan kehidupan orang lain, hal ini
akan mengarahkan kita untuk mengemudi dengan hati-hati, memberikan hak pejalan
kaki, kendaraan emergensi , dll.
Kontrol yang berkaitan dengan bekerja di ketinggian atau pada ruang tertutup/confined
space (mis. ijin kerja, penilaian resiko pekerjaan) akan efektif untuk mengurangi cidera
dengan meningkatkan kesadaran akan bahaya, menjamin diterapkannya metode kerja
yang benar dan pastikan bahwa peringatan yang sesuai telah dikomunikasikan.
Penggunaan wajib dari berbagai peralatan keselamatan (harness, safety nets) yang
dipastikan untuk melindungi pekerja dari kemungkinan terjatuh, meminta perijinan dan
inspeksi secara rutin di tempat kerja biasanya merupakan metoda yang umum
dipergunakan ( lihat appendix untuk datasheet Working at height)
Tangga
1. Tangga utama hanya untuk akses
2. Sebelum dipergunakan, pastikan apakah tangga dalam kondisi baik
3. Tangga harus terikat dan berpijak pada alasnya
4. Tangga harus diperpanjang1 (satu) meter di atas platform sebagai pegangan
tangan saat naik/turun.
5. Sebagai pemandu sudut, tangga harus “one out every four up”.
Scaffolding/perancah
1. Semua perancah harus didirikan, diubah atau dibongkar oleh ahli perancah
yang terlatih , kompeten dan mempunyai sertifikat.
2. Peralatan pelindung jatuh (fall arrest) harus dipergunakan oleh ahli perancah
jika bekerja di atas 4 meter dengan sisi yang tidak terlindung (untuk pekerja
lain, batas ini biasanya hanya 2 meter)
3. Perancah harus diinspeksi oleh orang yang kompeten dan pelaporan hasil
inspeksi terdata pada buku log perancah.
a. Sebelum penggunaan pertama
b. Setelah perubahan yang substansial
c. Setelah angin besar atau tumbukan
d. Jangka tertentu yang tidak melebihi 7 (tujuh) hari.
4. Jangan pergunakan dan bekerja dengan perancah kecuali luas platform
perancah tersebut minimal 4 board, dilengkapi dengan handrail, intermediate
rail dan toe board .
5. Pekerjaan ringan dapat dilakukan tanpa handrail tetapi diperlukan penggunaan
full harness yang dapat dikaitkan pada anchor
6. Akses harus dilengkapi dengan tangga yang aman
7. Jangan memindahkan board perancah, handrail atau anchor untuk
menjalankan kegiatan.
Driller dan tenaga pembuat lubang ledakan (loading shotholes) bekerja berdekatan
dengan sisi permukaan tambang, walaupun mereka telah bertindak secara hati-hati saat
berada di lokasi, suatu bentuk perlindungan sisi permukaan tambang tetap diperlukan.
Sistem yang direkomendasikan seperti penggunaan strapping/pengikat antara tiang
alumninium yang terikat secara kuat, tiang galah dan pengikatnya juga dapat
dipergunakan untuk menangani situasi di mana seseorang mungkin harus mendekat ke
arah barrier. Standar kerja aman, untuk menggabungkan semua kegiatan harus tersedia
untuk tim pekerja/pengawas keselamatan. Setiap pekerja mungkin perlu menggunakan
harness dan harus dilatih untuk penggunaannya.
Semua safety harnesses (termasuk yang digunakan oleh kontraktor) harus dicek sebelum
dipergunakan untuk item berikut :
a. Terdapat label yang dapat dilacak dan dilekatkan sesuai keperluan pada alat tsb.
b. Pengecekan jaring dan tali temali :
- Kemungkinan adanya lubang atau sobekan
- Dipergunakan secara berlebihan
- Terbakar atau terkena zat kimia
- Serat telah mengeras/kaku
- Bagian jahitan terbebas dari lubang.
c. Pengecekan fitting logam :
- Adanya sisi yang tajam
- Cara penggunaan yang berlebihan
- Pengoperasian yang kurang benar
- Adanya distorsi/kerusakan
d. Jangan gunakan peralatan ini untuk aktifitas yang akan merusaknya mis. jangan
mematahkan lanyard.
e. Jika peralatan dalam kondisi basah-lembab , keringkan di lokasi dengan ventilasi
yang baik dan jauhkan dari sumber panas secara langsung.
Bekerja di ketinggian :
Golden Rules :
Bekerja pada ketinggian 2 meter (6 kaki) atau lebih tinggi dari atas tanah tidak dapat
dilakukan , kecuali :
ο Bila dipergunakan/tersedia platform menetap (fixed) yang dilengkapi dengan
guard atau handrail dan telah disetujui oleh tenaga yang mempunyai
kompetensi untuk hal tersebut, atau
ο Dipergunakannya peralatan penahan jatuh yang memiliki :
- anchor yang baik dan benar, dengan overhead yang telah terpasang
- full body harness menggunakan kunci ganda dengan pengancing yang
dapat mengunci sendiri untuk tiap sambungan yang ada.
- lanyard terbuat dari serat sintetis
- tahan guncangan/shock absorber
ο Peralatan penahan jatuh akan menahan dari kondisi terjatuh secara bebas
setinggi kurang-lebih 2 meter ( 6 kaki).
ο Dilakukan inspeksi secara visual pada peralatan penahan jatuh dan bagian-
bagiannya, peralatan yang telah rusak atau tidak dapat dipergunakan lagi harus
dikeluarkan dari daftar peralatan/penggunaan.
ο Hanya tenaga yang mempunyai kompetensi yang dapat melaksanakan kegiatan
Isolasi adalah salah satu area penting dari keselamatan peralatan dan dengan
berkembangannya tehnologi di dunai industri, prosedur ini menjadi lebih komplek,
tetapi sistem yang efektif yang secara pasti akan mengisolasi mesin dari semua sumber
energi yang ada adalah hal yang amat esensial.
(lihat appendix untuik Tag out lock out procedures)
Prosedur isolasi yang tertulis dan detail harus ditentukan dan disahkan, dan hal ini harus
mencakup semua area isolasi :
Isolasi Elektrikal
ο Matikan semua switch isolasi elektrikal , yakinkan bahwa isolasi lokal efektif,
beberapa mesin memerlukan isolasi sub-station. Setiap pekerja harus memiliki
kuncinya pribadi untuk menjamin proses isolasi tersebut.
Isolasi proses
ο Matikan suplai udara bertekanan/compressed air supply
ο Matikan steam
ο Cegah elevator run-back
ο Alihkan system tranportasi
ο Cegah masuknya material
ο Lakukan isolasi pada barring gear
ο dll
Proses ini harus dirinci untuk setiap prosedur isolasi yang potensial, setiap langkah harus
dilakukan dan kemudian di beri tanda (tagged off). Pemeriksaan akhir wajib dilakukan
oleh Supervisor sebelum memulai suatu pekerjaan.
Tergelincir, tersandung dan terjatuh adalah penyebab umum yang lain dari cidera dalam
industri, hal ini dapat terjadi di/dari permukaan yang tidak rata pada lokasi penambangan
dan jalan atau adanya masalah dengan housekeeping yang kurang baik di area kerja.
Sebagaimana hasil dari analisa kecelakaan, tergelincir, tersandung dan terjatuh
menyebabkan hampir 30% dari cidera
(lihat catatan untuk slips, trips and falls prevention policy).
Karena sifat suatu tugas yang kadang berulang terkait dengan produksi semen, penting
untuk menjamin bahwa telah diberikan pelatihan yang benar pada karyawan mengenai
manual handling ( lihat appendix untuk Manual Handling procedure).
ο Pertama kenali pekerjaan, jika anda pikir beban tersebut terlalu berat mintalah
bantuan atau gunakan keran (crane) atau forklift.
ο Perhatikan sisi yang tajam, pecahan atau paku
ο Lepaskan atau tekan paku yang ada sebelum anda melewati material tersebut atau
membuangnya.
ο Jangan mencoba membawa beban yang anda tidak dapat memikulnya dan
singkirkan dahulu penghalang yang ada sebelum mengangkat barang tersebut.
ο Tumpuk barang dengan hati-hati dan rapi di truk atau trailer
ο Saat mengangkat beban yang berat, pergunakan kaki anda sebanyak mungkin
untuk menopang otot punggung anda.
ο Pastikan ada pegangan yang cukup kuat untuk bahan tertentu.
ο Jaga punggung anda tetap lurus dan menghadap ke depan
ο Lenturkan dan tekuk lutut anda
ο Ambil posisi yang stabil, angkat dengan kokoh dan jangan memelintirkan badan
anda.
ο Saat mengangkat atau membawa suatu peralatan, perhatikan titik beban.
3.8.6. Kebakaran
Secara umum, terdapat beberapa jenis bahan/peralatan yang mudah terbakar di area
pabrik semen. Beberapa kasus kebakaran belt conveyor yang signifikan telah terjadi
(lihat photo) saat belt keluar dari roda, terjadi friksi karena panas atau pembakaran yang
terjadi kemudian. Kebakaran dapat menyebar dalam hitungan menit ke seluruh belt
conveyor dan menghasilkan emisi asap yang mengandung racun dan kerusakan pada
kerangka conveyor itu sendiri. Di bidang K3 hal yang penting adalah adanya jalan keluar
yang aman di kedua ujung conveyor, penggunaan detektor panas pada conveyor tension
station dan penggunaan belt dari bahan yang tidak mudah terbakar, hal ini perlu
direncanakan untuk mengurangi resiko kebakaran yang mungkin terjadi.
Pastikan prosedur pemadam kebakaran telah tersedia.
Kabel listrik dapat pula menyebabkan atau menghantarkan kebakaran yang juga
menghasilkan emisi asap beracun tinggi, dengan alasan tersebut cable tunnel dapat
merupakan bahaya keselamatan yang cukup signifikan dalam kasus kebakaran. Sangat
penting untuk memiliki jalur yang telah ditentukan sebagai jalan keluar personil secara
cepatdari ruang tersebut.
Penyimpanan berbagai jenis bahan bakar harus sesuai dengan peraturan dan praktek yang
baik, hal ini juga menyangkut penyimpanan batubara, pet-coke, ban dan barang yang
sejenis, bila perlu dapat dipasang rambu peringatan kebakaran yang sesuai khususnya
pada daerah dengan iklim yang panas dan kering.
Pembuangan sampah yang benar dan housekeeping yang tertata adalah bentuk
pencegahan yang terbaik.
Karena pabrik semen sangat intensif energinya, dipastikan terdapat peralatan distribusi
tenaga yang cukup signifikan di semua pabrik, pemeliharaan yang bersifat elektrikal
harus dilakukan secara profesional agar tidak menimbulkan bahaya keselamatan.
Prosedur isolasi/lock out harus dipatuhi dengan seksama, pengetahuan yang mencukupi
harus diberikan pada kemungkinan timbulnya umpan balik karena sistem yang terbalik
atau pemberian energi dari arah yang sebaliknya; setiap Supervisor elektrik harus
mengelola masalah ini.
Hal ini bukan mengatakan bahwa orang yang tidak kompeten/berwenang tidak boleh
membuka atau berusaha menjalankan peralatan elektrikal, tetapi dimaksudkan sebagai
bagian dari prosedur isolasi; jika karyawan tersebut perlu mengakses ke peralatan
elektrikal (sebagai contoh untuk me-reset overload trips) mereka harus dilindungi dari
kemungkinan terjadinya kecelakaan melalui kontak dengan live terminal atau busbars
(mis. menutupinya dengan kerangka plastik).
Bahaya listrik utama lainnya yang harus dipikirkan adalah adanya kontak tiba-tiba
dengan peralatan bertegangan tinggi atau peralatan yang menyentuh kabel overhead. Jika
ditemui adanya kabel overhead, diperlukan tanda bahaya yang sesuai dan “gerbang”
untuk mencegah terjadinya kontak. Dalam hal ini juga bermanfaat untuk menyediakan
instruksi kerja yang jelas, dalam kasus kecelakaan ini terjadi lompatan bebas tanpa
pembawa arus yang terus menerus ke tanah
(lihat appendix untuk datasheet resiko listrik).
3.8.9. Tenggelam
Kasus tenggelam dapat terjadi di kolam tambang , fasilitas settlement, penyimpanan air
/pekerjaan pembuangan melalui air atau di slurry basin pada industri dengan proses
basah.
Kebanyakan kasus tenggelam berhubungan dengan adanya pihak ketiga yang masuk
tanpa diundang, pihak ketiga tersebut biasanya anak-anak atau orang muda yang tertarik
untuk berenang pada musim panas, namun tidak menyadari bahaya air atau
kedalamannya.
Karenanya fokus penting adalah pencegahan jalan masuk dengan pemagaran dan
pemasangan tanda peringatan.
Dalam semua kasus di mana ada kegiatan yang melibatkan pekerja secara langsung,
pastikan terpasang handrail untuk mencegah terjatuh ke air, penyediaan sabuk
pengaman/life-belts atau peralatan penyelamatan lain seperti tangga. Bila seorang
karyawan harus bekerja di dekat atau di atas air yang dalam, safety harness atau
pelampung/life jacket merupakan kewajiban untuk digunakan.
Kode praktek untuk safeguarding mesin yang digunakan pada coated stone ,
aggregate, ready mixed concrete dan slagplants.
(British Aggregates Construction Materials Industries)
Prinsip dasar untuk mengurangi resiko cidera dari mesin yang bergerak :
ο Lakukan identifikasi bahaya yang ada.
ο Eliminasi atau kurangi bahaya melalui proses desain
ο Penggunaan safeguard yang sesuai
ο Terapkan penggunaan standar kerja yang aman
ο Penggunaan safeguard harus selalu diterapkan setiap saat hal tersebut
memungkinkan, sebelum pemberlakuan penerapan standar kerja yang aman
Bahaya dari Mesin
Cidera dapat terjadi sebagai hasil dari :
ο Kontak langsung atau terbelit mesin
ο Terperangkap di antara mesin-material atau mesin-struktur tetap
ο Kontak atau terbelit material yang bergerak
ο Terbentur peralatan mesin yang terlepas
ο Terbentur meterial yang keluar / tersembur dari mesin.
Penentuan safeguard
Bila akses ke area berbahaya tidak diperlukan (selama operasi berjalan normal),
safeguard direkomendasikan sesuai dengan urutan prioritas sebagai berikut :
ο Gunakan pagar penutup yang menetap (fixed enclosure guard)
ο Semua pagar tetap dipersyaratkan untuk dipasang dan diperlukan alat untuk
melepasnya.
ο Gunakan pagar jarak jauh yang menetap (fixed distance guard)
ο Tersedia alat interlock
ο Trip device
Akses diperlukan selama operasi normal
Desain dan konstruksi, keduanya harus dapat menahan penggunaan dan kemungkinan
kerusakan di lokasi kerja dengan lingkungan yang berat dan meminimalkan campur
tangan selama operasi dan kegiatan lain dari proses jalannya mesin guna menghindari
kemungkinan gangguan fungsi safeguard. Dalam hal ini pengontrolan material
tumpahan yang baik sangat penting.
Sebagai aturan umum, pagar pengaman juga harus didesain untuk dapat mengikuti
kontur mesin, tapi jika hal tersebut tidak memungkinkan; langkah-langkah harus
diambil untuk mengurangi timbulnya kebutuhan akses ke area yang diamankan. Jika
kebutuhan ini tidak dapat dikurangi, provision of perimeter guarding dapat
memberikan ruang kerja yang lebih baik/luas dibanding close proximity guards.
Sebagai suatu item terpisah dan dalam hubungannya dengan isolasi mesin, penggunaan
personal tag/locks dan hasp lock harus dilakukan. Penggunaan alat keselamatan tersebut
diterapkan dan digabungkan dengan program pelatihan yang khusus.
Insiden dan kecelakaan yang menyebabkan proses terbakar dapat timbul akibat kontak
langsung dengan klinker panas atau debu semen panas, bahaya khususnya berhubungan
dengan debu semen kiln (CKD), dan debu dari sistem preheater.
Terbakar secara kimia (alkali) juga mungkin timbul dari CKD.
Penelitian yang dilakukan di industri semen Mesir selama periode 1991-1005
memperlihatkan bahwa 155 kasus cidera terbakar terjadi pada populasi dengan jumlah
pekerja 3200 orang (El-Megged dkk,1999) dengan jumlah total kerugian hari kerja
sebanyak 4776 hari, rata-rata 31 hari per kasus. Penelitian ini menitikberatkan perlunya
kebutuhan untuk menjamin kontrol yang efektif .
Selama operasi berjalan normal; bahan mentah panas, produk antara dan produk akhir
ditampung dan menjadi pokok perhatian. Diketahui adanya resiko besar saat kontak yang
dimungkinkan terjadi saat operasi berjalan abnormal, kegiatan membersihkan sumbatan,
melaksanakan perbaikan/perawatan atau dalam kondisi emerjensi. Ini tidak selalu jelas
saat sesuatu alat/material panas atau tidak, resiko mencakup cidera yang dapat terjadi
pada orang (terbakar) atau kebakaran akibat kontak dengan bahan-bahan yang mudah
terbakar seperti oli, scaffold boards, tangga, kabel listrik, dll.
Tambang
Drill loading dan peledakan
Pengeboran
Pemuatan dan pengiriman bahan mentah
Penanganan bahan peledak
Penyimpanan dan penanganan bahan bakar dan pelumas
Bahan Mentah
Praktek kerja yang aman di area crushing
Pergantian elemen yang digunakan pada impact crusher
Bekerja ke dalam stacker dan reclaimer
Bekerja dengan/di lokasi overhead crane.
Mills
Bekerja pada/di rotating scrubbers
Bekerja di dalam horizontal miils
Bekerja pada belt conveyor
Bekerja pada vertical bucket elevator
Bekerja pada rollers dan table of vertical mills
Bekerja pada aero sliders
Bekerja pada induced draft air fans dan exhauster
Bekerja pada vibrating screen
Bekerja pada pneumatic transportation system
Bekerja pada hoppers
Bekerja pada pemanas udara.
Calcination
Bekerja pada bagian pembuatan kantung semen
Penggunaan dan penanganan peralatan kebersihan yang bertekanan tinggi
Bekerja pada pendingin klinker
Inspeksi dan pembuangan sumbatan pada rotating valves
Inspeksi dan pembuangan sumbatan pada helicoidal conveyor
Bekerja pada electrostatic precipitator (EP)
Inspeksi dan perubahan nozzle penyemprot air
Memasuki silo
Membuka blok pada siklon
Memasuki kiln
Inspeksi dan pembersihan preheating tower
Memperbaiki refractory brick pada kiln
Membuang sumbatan dan membersihkan transfer chute
Bekerja pada chute clinker tipe satelit
Membersihkan dan membuang sumbatan pada sedimentation chamber
Menghentikan dan memblokir air blaster
Melakukan pemeliharaan pada kiln tanpa proses pendinginan terlebih dahulu
Menjalankan/men-start kiln
Membersihkan dan inspeksi burner pada kiln
Mengganti nozzle penyemprot bahan bakar
Bekerja pada duct dan cyclone pada preheater
Mengganti main burner pada kiln
Bekerja pada inclined elevators dan drag chain
Servis
Inspeksi dan bekerja pada coal dan pet-coke mills
Pekerjaan laboratorium
Penyimpanan bahan bakar dan pengirimannya
Standar kerja aman untuk pekerjaan di area bahan bakar dan steam lines
Aktivitas di warehouse
Standar kerja aman untuk boiler steam
Penanganan, transportasi dan penyimpanan coal atau pet-coke.
Inspeksi dan bekerja pada substansi elektrikal
Perawatan air residu
Bekerja pada cooling water tower
Masuk ke ruang tertutup/confined space
Aktivitas yang berhubungan dengan hot work
Pengelasan, dimana ada resiko kebakaran atau ledakan
Bekerja di area lini listrik overhead
Pelepasan fixed guards dari suatu mobile crusher
Aktivitas lapangan beresiko tinggi lainnya.
Surat ijin bekerja di area peralatan utama pabrik seperti kiln atau penggilingan (mill)
memerlukan perencanaan sebelumnya secara hati-hati. Isolasi harus dilaksanakan sebaik-
baiknya bukan hanya pada mesin pabrik yang utama namun juga pada barring gear dan
exhaust fan, juga semua mesin transpor material ke dan dari pabrik yang bila di-startup
secara tidak berhati-hati dapat menimbulkan konsekuensi keselamatan yang buruk.
Hal lain yang juga cukup penting untuk dipikirkan yaitu adanya resiko dan perlunya
menjamin isolasi efektif, yang merupakan bahaya ”yang tidak terlihat”, yaitu tenaga
pneumatik, hidrolik atau gravitasi.
Kecelakaan dari enerji di atas dapat dengan mudah terjadi jika energi tersebut secara
tidak sengaja keluar.
Mei 2002, awak pesawat helikopter yang mengambil foto salah satu pabrik semen di
Israel terpaksa melakukan pendaratan darurat karena kegagalan mesin dikarenakan cuaca
yang buruk. Penyelidikan lebih lanjut menunjukan beberapa kecelakaan lain yang sama
disebabkan karena helikopter tersebut terbang terlalu rendah di atas cerobong/stack yang
aktif dimana konsentrasi oksigen yang rendah menyebabkan terbakar dan terjadi
kegagalan mesin.
Peringatan keras dan konsultasi sebelumnya perlu dipertimbangkan dalam merencanakan
penerbangan helikopter dengan kondisi seperti di atas.
Sangat disarankan penggunaan pakaian high visibility sehingga terlihat jelas khususnya
dalam kondisi penerangan yang kurang baik.
Penerangan yang baik di sekitar pabrik semen juga dipersyaratkan untuk keselamatan
kegiatan operasi dan aktivitas pemeliharaan yang dilakukan di malam hari.
Penggunaan telpon genggam harus dibatasi terutama di lokasi yang kurang mendapat
perhatian padahal kondisi tersebut dapat menyebabkan akibat yang dengan konsekuensi
serius.
4. MANAJEMEN KESEHATAN
Bahaya kesehatan penting yang mungkin memiliki dampak kesehatan, terkait dengan
industri semen dan kegiatan lain dari aktivitas industri aggregates dan beton yang khas :
Debu yang berada dan melayang di udara
Kebisingan dan getaran
Atmosfir yang berbahaya
Radiasi
Penanganan bahan bakar alternatif
Panduan khusus untuk item kesehatan kerja ini dapat dilihat pada paragraph selanjutnya.
Beberapa isu kesehatan lain yang juga mungkin dihadapi, tapi tidak secara langsung
terkait dengan aktivitas industri semen dan kegiatan yang terkait lainnya adalah :
Kebiasaan merokok dan ketergantungan alcohol/obat terlarang
Penyakit tekanan darah tinggi
Diabetes / kencing manis
Asupan makanan dan kegemukan/obesitas
Stres dan kesehatan mental
Heat stress atau cold stress
Penyakit jantung
Penyakit lain seperti HIV/AIDS, tipus, malaria
Panduan kesehatan untuk isu non-occupational dirasa telah mencukupi, karenanya tidak
akan dibahas lagi dalam dokumen ini. Namun banyak Perusahaan CSI juga memasukan
panduan secara internal dan mendukungnya sebagai bagian dari program kesehatan bagi
karyawan mereka. Bahkan beberapa di antaranya juga menyediakan dukungan yang
sama bagi keluarga karyawan dan masyarakat lokal, yang patut mendapat pujian.
Saat dimana ditemui adanya resiko kesehatan akibat pajanan yang melebihi ambang batas
yang berdampak pada kesehatan pekerja seperti yang disebutkan di atas, pelaporan yang
ada umumnya sedemikian rendah karena minimnya/tidak dilakukannya monitoring dan
pelaporan secara statistik.
Tidak ada standar industri yang berlaku secara universal untuk memonitor dan
melaporkan resiko tersebut, industri kimia menggunakan suatu rasio yang didasarkan
pada jumlah Penyakit Akibat Kerja (PAK) per 1 juta jam kerja, namun diakui pelaporan
ini tidak konsisten antar satu negara dengan negara lainnya.
Produksi semen memungkinkan untuk menghasilkan debu, yang bila tanpa kontrol yang
adekuat dapat menimbulkan penyakit saluran napas.
Penelitian yang dilakukan oleh HSE di Inggris (1994) dan INRS di Norwegia ( 2002)
tidak menemukan bukti yang mendukung adanya hubungan sebab akibat antara pajanan
debu semen dengan timbulnya kanker pada para pekerja semen, walaupun ada beberapa
indikasi terjadi Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK).
Jelaslah bahwa merupakan hal yang baik untuk membatasi tingkat debu dan pajanan
terhadap karyawan, baik dengan istilah kesehatan kerja ataupun housekeeping yang baik.
Nilai batas yang bervariasi bisa ditemui di berbagai Negara, secara khusus batas pajanan
untuk respirable crystalline silica saat ini sedang dalam pembicaraan SCOEL ( Scientifis
Committee on Occupational Exposure Limits).
Pelindung pernapasan yang memadai harus dipergunakan di mana pekerjaan harus
dilakukan di lokasi yang berdebu di pabrik.
Sumber utama kebisingan adalah lokasi penggilingan yang digunakan untuk menggiling
produk semen. Deflektor kebisingan dan peredam suara saat ini dapat dipergunakan
untuk mengurangi tingkat kebisingan, penting untuk diingat bahwa pekerja di bagian
pemeliharaan dan petugas kebersihanlah yang paling banyak mendapat resiko dari
pajanan ini.
Alat pelindung diri (APD) dari pajanan di atas yang disempurnakan dapat membantu
mengurangi efeknya. Getaran yang diterima tubuh secara menyeluruh (whole body
vibration) adalah isu lain yang juga dibicarakan dalam agenda keselamatan. Pekerja yang
mengemudikan peralatan berat yang tua dapat terpajan oleh getaran, tetapi resikonya
lebih kecil dibandingkan dengan industri lain seperti pertambangan atau kegiatan
konstruksi, dimana peralatan yang menimbulkan getaran ( mis. jack-hammer) umum
dipergunakan. Peralatan bergerak (mobile equipment) yang modern mengkombinasikan
vibrasi dengan dudukan dan kabin penyekat untuk mengurangi resiko.
Batas kebisingan dan getaran sesuai rekomendasi dari EU telah direvisi untuk
mengurangi pajanan dari getaran badan secara keseluruhan (whole body vibration) di
lokasi kerja dan dari peralatan yang digunakan.
Parlemen Eropa memberikan suara pada Physical Agents ( for vibration) Directive dan
amandemennya mengusulkan batas eksposure 0.8 metre/sec/sec telah diterima, di mana
hal ini akan membatasi lamanya pekerja untuk dapat mengoperasikan mesin.
Tingkat desibel yang diijinkan juga sedang dievaluasi; APD akan dipersyaratkan untuk
digunakan pada tingkat kebisingan di atas 80 dB(A) dan 112 Pa, bandingkan dengan
tingkat sebelumnya yaitu 85 dB(A) dan 200Pa.
(lihat appendix untuk tabel dari semua tingkat kebisingan).
Guna perlindungan dari kebisingan, adalah perlu bila tingkat kebisingan melebihi yang
ditentukan untuk memberikan dan menggunakan pelindung pendengaran yang sesuai
bagi pekerja.
Kegagalan untuk melakukan perlindungan, akan menyebabkan berkurangnya
pendengaran secara bertahap. (lihat apendik untuk kebijakan APD untuk kebisingan).
Banyak Perusahaan secara rutin melakukan monitoring fungsi pendengaran karyawan
untuk menjamin penurunan yang terjadi tidak melebihi penurunan yang seharusnya
terjadi karena proses usia yang alamiah.
Perlindungan terhadap getaran sangat tergantung pada desain peralatan, secara umum
pada industri semen masalah ini berkaitan hanya dengan truk di area penambangan.
Dapat timbul jika dipergunakan peralatan nuklir tingkat rendah seperti indikator level
silo atau hopper.
Panduan berikut ini wajib diterapkan :
ο Tidak ada seorangpun, kecuali seprti yang telah dijelaskan setiap saat oleh
Petugas Proteksi Radiasi (PPR), dapat mendekat ke garis lingkar sekitar sumber
radioakatif.
ο Tidak seorangpun boleh memasuki vessel di mana terpasang sumber radioaktif.
Jika diperlukan untuk masuk ke dalam vessel tsb. seseorang harus menunggu
sampai PPR menyatakan bahwa sumber tersebut telah diamankan.
ο Hanya pemasok yang khusus, diperbolehkan untuk memindahkan atau
melengkapi kembali suatu sumber radioaktif dan PPR harus mendapat
informasikan sebelum pemasok melakukan kegiatan tersebut.
Proses pembuatan semen dapat juga membawa sejumlah kecil emisi POP (Persistent
Organic Pollutan) Suatu penelitian yang dilakukan bersama oleh WBCSD dan
Cembereau mengkonfirmasikan bahwa nilai emisi POP dari 1000 kiln pada 17 negara
ada di bawah batas Internasional WHO yang diijinkan, dan tidak dipengaruhi oleh
penggunaan bahan bakar sekunder.
Baik untuk alasan ekonomi maupun sosial lingkungan, ada peningkatan penggunaan
bahan bakar alternatif atau sekunder di industri semen, khususnya di negara dengan
kondisi ekonomi yang sedang berkembang.
Bahan bakar alternatif ini sendiri mungkin berbahaya, dan karenanya memerlukan
manajemen kesehatan yang spesifik. Contoh spesifik yang disampaikan oleh Holcim
Safety desain
I. Penilaian kesesuaian dari site/fasilitas
Penilaian resiko
II. Kriteria penerimaan limbah
III. Program monitoring higiene industrial
Sistem Manajemen
IV. Pemeriksaan pendahuluan
V. Perencanaan keadaan darurat
VI. Dokumentasi sistem dan prosedur
VII. Sistem audit dan review
VIII. Komunikasi bahaya sebagai suatu keharusan
IX. Induksi di lokasi
X. Pelatihan yang spesifik.
Pencegahan spesifik yang berkaitan dengan berbagai jenis bahan bakar alternatif adalah
sebagai berikut :
Plastik : daur ulang plastik, secara normal dilakukan dalam bentuk potongan dan
menggunakan sistem pengiriman secara pneumatik. Perlu dipertimbangkan kaitannya
dengan debu dimana diperlukan pelindung mata, masker dan juga pakaian yang menutup
sekujur tubuh ; silo logam dan penghubung (duct) memerlukan pembumian elektrik
untuk mencegah terjadinya bahaya ledakan.
Upaya perlindungan dari kebakaran juga diperlukan, yang dilengkapi dengan prosedur
evakuasi dalam kasus kebakaran, karena uap asap yang dihasilkan dapat bersifat racun.
Solvent : daur ulang pelarut, contoh perlu diteliti terutama saat pengambilan karena
komposisi kimia dan fisikanya sangat bervariasi, hal ini penting untuk menentukan jenis
pencegahan efek kesehatan yang mungkin terajdi. Umumnya pelarut bersifat racun dan
mudah terbakar oleh karenanya pencegahan dari efek kesehatan harus diberlakukan sama
dengan apa yang digunakan di industri lain seperti kimia atau farmasi. Transportasi ke
dalam pabrik dan penyimpanan harus dirancang untuk memastikan keamanan,
penanganan secara otomatis, pelindung dari ceceran, api atau ledakan, dan rencana
penanganan keadaan darurat yang terkait.
Prosedur kesehatan kerja mensyaratkan tersedianya pelindung mata, masker pernapasan
dan pakaian pelindung untuk sekujur tubuh.
Oli Bekas : kandungan PCB pada penggunaan oli bekas perlu dicek untuk menentukan
dengan tepat pencegahan yang diperlukan.
Persyaratan umum lainnya, sama dengan persyaratan untuk pelarut-pelarut di atas diikuti
dengan cara pencegahan kesehatannya.
Limbah Fotografi : limbah cair fotografi kadangkala digunakan untuk mengurangi NOx
melalui SNCR (Selective Non-Catalytic Reduction). Masalah kesehatan yang utama
adalah terhadap kulit dan mata, karenanya peringatan yang diutamakan adalah
penggunaan pelindung mata dan sarung tangan.
Lemak Binatang : lemak binatang perlu diolah terlebih dahulu untuk menghindari
kemungkinan resiko infeksi CJD (turunan dari Mad Cow disease). Sama halnya seperti
untuk endapan kotoran , pencegahan utama meliputi pencegahan terhadap kontak kulit
dan peningkatan higiene karyawan.
Bubuk berasal dari daging dan tulang : diperlukan penanganan yang sama dengan
lemak binatang, rekomendasi tambahan guna meminimalkan terjadinya resiko infeksi
yaitu dengan selalu menjaga material dalam kondisi kering.
Tata cara dan daftar AFR terlampir di atas, lebih bersifat sebagai masukan dan tidak
bersifat sebagai suatu keharusan. Secara umum standar untuk menangani AFR dan
material lain harus sesuai dengan standar yang dipergunakan oleh produsen ybs.
Dalam segala hal, contoh dari bahan yang akan dipergunakan sebagai AFR adalah
penting untuk diketahui guna menentukan tatacara penanganan, penyimpanan dan
penggunaan material ini secara aman.
Peralatan darurat seperti shower dan eye wash wajib disediakan dengan diberi tanda yang
jelas dan diletakan di lokasi dekat dengan area penyimpanan AFR tersebut.
Resiko kesehatan akibat adanya binatang-binatang kecil atau hama lainnya dapat timbul
khususnya di negara-negara dengan iklim panas dengan kondisi higienis yang kurang
baik. Mungkin pula terjadi karena penyimpanan bahan bakar sekunder (AFR) seperti ban
dengan genangan air di dalamnya yang merupakan sarana berkembang biak yang baik
bagi nyamuk ttt.
Sejumlah kecil bahan kimia beracun juga mungkin digunakan dalam proses operasional,
mencakup bahan kimia laborat dan cairan/pelarut untuk pembersih lainnya.
Transformer dan kapasitor mengandung cairan PCB (Poly-Chloro-Biphenyl).
Dalam segala hal, Manajemen harus menjamin bahwa pelatihan yang mencukupi dalam
penggunaan bahan ini telah dilakukan dan MSDS(Material safety data sheets) yang
sesuai tersedia di lokasi.
Pada kondisi di mana terdapat sistem pendinginan air open-loop (mis. AC), terdapat
kemungkinan terjadinya penyakit Legionnaire.
Proses dis-infeksi secara rutin diperlukan pada sistem ini guna mencegah terjadinya
penyakit.
Di pabrik yang telah berdiri lama, perlu dilakukan identifiksi adanya kemungkinan
penggunaan bahan asbestos atau material yang mengandung asbestos, dan bila ditemukan
perlu dilakukan identifikasi dan penilaian resiko serta proses encapsulation yang sesuai,
lakukan prosedur isolasi area tersebut atau lakukan langkah-langkah perbaikan.
Material tersebut akan banyak ditemukan pada instalasi seperti ductwork atau flexible
seal.
4.4. Produk yang berhubungan dengan resiko kesehatan
Karena sifatnya (seperti nilai pH yang tinggi), penanganan semen harus dilakukan dengan
cara hati-hati. Di pelbagai area baik secara nasional maupun internasional terdapat
pengaturan dalam hal pemasaran, penggunaan dan persiapan semen. Dalam banyak kasus
penggunaan MSDS (Material safety data sheet) merupakan suatu kewajiban atau suatu
rekomendasi.
Sehubungan dengan sifat-sifat dari semen, APD yang sesuai merupakan suatu kewajiban
untuk dipergunakan seperti yang tercantum dalam MSDS.
5. Detail Kontak
Anggota TF3, yang merancang dokumen ini dapat dikontak untuk informasi dan saran
lebih jauh :
Dokumen berikut ini memberikan informasi lebih detail mengenai praktek K3 yang baik.
.
Standar
Safety in the Cement Industry: Guidelines for measuring and reporting
http://www.wbcsd.org/plugins/DocSearch/details.asp?type=DocDet&ObjectId=Njc5Nw
Menjamin kondisi kerja yang sehat dan aman untuk karyawan dan kontraktor merupakan
isu penting untuk industri semen, tujuan dokumen ini untuk menjamin data/pelaporan
yang baik dan akurat atas semua kecelakaan kerja yang terjadi pada Perusahaan anggota
CSI serta untuk mendapatkan dasar yang sama guna pelaporan konsolidasi bagi
keselamatan.
Reference Material
WBCSD Resources
Environment, Health & Safety Performance Improvement
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/sub_ehs.pdf
Executive summary, WBCSD CSI Substudy 10 (December 2002)
Independent Resources
Occupational Safety & Health (Guidelines, Codes of Practices, etc.)
Cement Hazards and Controls: Health Risks and Precautions in using Portland
Cement
(Taken from Const. Safety Magazine, Volume 12, Number 2, Summer 2001)
http://www.cdc.gov/elcosh/docs/d0500/d000513/d000513.html
(HTML) CDC eLCOSH
Road Safety
The Coming Plague of Road Traffic Injuries: A Preventable Burden for Rich and
Poor Countries
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/safety.pdf
Background article, Global Road Safety (2004)
Skin Allergies
Respiratory Issues
A report covering the selection, use and maintenance of respiratory protective devices
available in 1987 (to protect workers against airborne contaminants), National
Institute of Occupational Health (1987)
Initiatives
Table: Fatal occupational injuries by industry (All United States, 1997 to 2002)
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/cftb0170.pdf
Bureau of Labor Statistics (US)
Table: Incidence rates of nonfatal occupational injuries and illnesses by industry and
case types (2002)
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/ostb1244.pdf
Bureau of Labor Statistics (US)
Industry-related Resources
Joint approach concerning Health & Safety when working with wet cement
preparations
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/CEMBUREAUArticle_GCL_Mag.pdf
By CEMBUREAU/BIBM/ERMCO/FIEC (2003)
Interesting Links
Karyawan langsung : karyawan yang dibayar sendiri, termasuk karyawan full-time, part
time maupun temporer, kedua terakhir diperlakukan sama dengan karyawan full time.
Kondisi ini mencakup karyawan di semua Perusahaan, di mana terdapat kontrol secara
manajemen dan juga di Perusahaan di mana terdapat kesepakatan yang bersifat
manajemen/tehnis.
Pihak Ketiga : seseorang yang tidak dikategorikan sebagai pekerja langsung maupun
tidak langsung.
Pihak ketiga secara tipikal mencakup pelanggan dan pengunjung ke lokasi perusahaan
(apakah secara khusus diundang atau tidak) dan juga termasuk pengemudi atau
penumpang yang terlibat dalam kecelakaan di luar pabrik (off-site) dengan motor
atau/pada kendaraan perusahaan, tetapi hanya jika terdapat kesalahan di pihak
Perusahaan atau Karyawan (langsung atau tidak langsung).
Kejadian fatal (Fatality) : suatu kematian yang diakibatkan kecelakaan kerja, dengan
tanpa batas waktu antara tanggal kecelakaan dan tanggal kematian.
Kejadian fatal yang dilaporkan yang mengenai karyawan langsung, karyawan tidak
langsung dan pihak ketiga.
Tidak termasuk dalam semua kasus adalah kejadian fatal pada transportasi dari dan ke
pekerjaan, kejadian fatal karena tindakan kriminal dan kejadian fatal karena penyebab
alamiah.
Nilai Kejadian Fatal /fatality rate : # kejadian fatal dalam 1 tahun per 10,000 pekerja
langsung.
Lost Time Injury (LTI) : Kecelakaan akibat kerja menyebabkan ketidakhadiran 1 atau
lebih hari kerja (atau shift), dihitung dari hari setelah kecelakaan , sebelum orang tersebut
kembali ke pekerjaan yang normal atau yang terbatas.
LTI meliputi semua cidera seperti memar, teriris, patah, terkilir, amputasi, dan luka
lainnya yang timbul dari kejadian kerja atau suatu pajanan sesaat yang bersifat tunggal
pada lingkungan kerja dan juga penyakit akut atau gejala/reaksi cepat yang dapat
disebabkan oleh suatu pajanan yang berbahaya (terhirup, terserap, tertelan atau kontak
secara langsung).
LTI dilaporkan mencakup bagi pekerja langsung dan tidak langsung; LTI untuk pihak
ketiga tidak dilaporkan karena tidak ada dasar dari perhitungan hari kerja yang hilang.
Tidak termasuk untuk karyawan langsung dan tidak langsung adalah cidera dalam
perjalanan dari dan ke tempat kerja; cidera karena tindakan kriminal, cidera karena
penyebab alamiah dan penyakit akibat kerja.
LTI Frequency Rate = # LTI dalam 1 tahun per sejuta jam kerja
List of Appendices
Company Document Pages
CEMEX Drive Safely
CEMEX Fire Prevention and Protection
CEMEX Hearing Protection
CEMEX Tags and Locks for your Safety
CEMEX Care for your Back
CEMEX Electrical Risks
CEMEX Breathing Protection
CEMEX Slips, Trips and Falls
CEMEX Personal Protection Equipment (PPE)
CEMEX Emergency Preparedness
CEMEX Overhead Works
RMC Management of Traffic on RMC Premises
RMC Safe Reversing for Road Haulage Vehicles and Mobile Plant
RMC Responsibility in Action
Lafarge Clearing of blockages
Lafarge Isolation Procedures
Lafarge Contractors and Temporary Workers
Lafarge Bulk Loading
Lafarge Kiln Bricking and Concreting
Lafarge Bag Loading
Taiheiyo Poster on Safety on the Road
Taiheiyo OHSMS in Taiheiyo Cement
Holcim Contractor Control Guidelines
Holcim Guidelines for an OH&S Committee
Holcim The Bird Pyramid
CRH Safe Use of Mobile Phones
Cimpor Safety in Driving of Forklifts
Cimpor Safety in Welding Work
MANAJEMEN LALU LINTAS PADA LINGKUNGAN RMC :
Standard berikut ini adalah persyaratan minimum yang harus dicapai oleh semua operasi
group. Persyaratan tambahan dalam peraturan lokal juga harus dipatuhi sepanjang waktu.
1. Semua rute lalu lintas pada lingkungan RMC harus didesain ,dibangun dan
dipelihara untuk menjamin pergerakan kendaraan dan pejalan kaki yang aman.
Secara khusus tidak boleh ada lubang, halangan , kotoran atau
kemiringan/kenaikan yang berbahaya pada rute tersebut. Jika ada bahaya
tambahan karena cuaca yang buruk, pencegahan yang sesuai harus dilakukan.
2. Rute lalu lintas akan didesain untuk menjamin bahwa, jika mungkin, kendaraan
pengirim/penarik dan mobile plant dipisahkan dari pejalan kaki dan jika praktis,
ini dilakukan melalui sarana fisik. Jika pemisahan tidak memungkinkan suatu
penilaian resiko lokal yang ssuai dan mencukupi harus mengidentifikasi langkah-
langkah pengendalian yang harus ada sepanjang waktu.
3. Penilaian resiko akan dilakukan untuk kegiatan lalu lintas pada lingkungan RMC
dan langkah-langkah pengendalian yang sesuai dan efektif akan diidentifikasikan
dan diimplementasikan.
4. Peraturan site akan mencakup detail meneganai prosedur aman yang akan
diadopsi oleh pengemudi dan pejalan kaki dan persyaratan peraturan ini akan
ditekankan sepanjang waktu.
6. Pada semua lingkungan RMC, akan ada tanda-tanda yang mencukupi dan/atau
marking jalan yang menunjukan semua pengunjung ke resepcionis, parkir, area
pemuatan/pengiriman, dll yang sesuai.
7. Pada semua lingkungan akan ada batas kecepatan aman yang tepat, tanda batas
kecepatan yangs trategis dan pembatasan akan diwajibkan.
8. Jika mungkin, sistem satu arah dan/atau rencana rute lalu lintas akan dibuat untuk
meminimalkan kebutuhan kendaraan besar dengan visibilitas yang berkurang
untuk mundur ke belakang.
9. Rute lalu lintas akan direncanakan dan didesain untuk menjamin visibilitas yang
mencukupi dan jika perlu, langkah-langkah tambahan, misalnya kaca tetap,
penerangan artifisial, dll , akan dipasang pada tempat-tempat strategis sepanjang
rute.
10. Jika ada struktur yang rapuh atau bahaya lain, seperti pembatas ketinggian (
misalnya . kabel listrik overhead, dll). , sisi yang terbuka pada jalan/ pada
penggalian atau rute pejalan kaki beresiko besar, , penghalang yang cocok dan
mencukupi harus ada untuk mencegah cidera atau kerusakan. Jika penghalang
tidak tepat, misalnya pada beberapa titik loading plant, tanda-tanda harus
dipasang untuk secara jelas menunjukan batasan-batasan.
MUNDUR DENGAN AMAN UNTUK KENDARAAN PENARIK/ROAD
HAULAGE VEHICLE DAN MOBILE PLANT
Standar berikut ini adalah persyaratan minimum yang harus dicapai oleh semua operasi
group untuk menjamin sistem yang aman dan efektif ada untuk memundurkan kendaraan.
Persyaratan tambahan dalam peraturan lokal harus juga dipatuhi sepanjang waktu .
1. Semua perusahaan yang memiliki kendaraan penarik dan mobile plant baik milik
sendiri amupun sewa harus memiliki suatu sistem peringatan terdengar yang
efektif dan, jika perlu ada suatu sistem peringatan untuk mundur yang terlihat ,
misalnya suatu reversing bleeper yang dilengkapi lampu mundur berwarna putih.
2. Kendaraan penarik dan mobile plant yang dimiliki kontraktor yang bekerja untuk
RMC juga harus memiliki sistem peringatan mundur yang terdengar dan terlihat.
6. Semua sistem peringatan mundur harus secara reguler dicek dan, secara khusus,
sebelum dimulainya setiap hari/shift kerja. Saat mengecek sistem peringatan
mundur yang audible (dapat terdengar), pengecekan harus juga menjamin tingkat
kebisingan yang mencukupi dipelihara
Standar ini harus diaplikasikan bersama dengan standard RMC untuk menajemen lalu
lintas pada lingkungan RMC dan manajemen penilaian resiko.
TAIHEIYO CEMENT
Kebijakan keselamatan & kesehatan kerja (OHS) dan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja ( OHSMS, OSHMS di jepang) dari perusahaan semen Taiheiyo
dijelaskan di bawah ini.
Berdasarkan pada pesan ini, rencana manajemen tahunan di-review dan dikembangkan
untuk setiap site. Suatu rencana tindakan dan target kemudian diputuskan untuk setiap
site dan setiap seksi. Bersamaan dengan rencana tahunan, kebijakan ini
diimplementasikan yang menjamin progress dibuat mengarah ke target melalui
pengecekan dan pelaporan bulanan serta sistem monitoring. Hasilnya direview dan
direfleksikan dalam kebijakan dan rencana untuk tahun berikutnya.
Juga ada Minggu keselamatan nasional ( minggu pertama bulan Juli) dan minggu
kesehatan industrial nasional ( minggu pertama bulan oktober) , yang ditetapkan olehj
menteri kesehatan, tenaga kerja dan kesejahteraan. Pada saat ini, pimpinan perusahaan
dan ketua serikat pekerja bersama-sama meningkatkan kesadaran OHS dengan
mempromosikan suatu slogan bersama dan pesan OHS.
Lebih jauh, banyak kesempatan lain untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan
kerja sepanjang tahun dimanfaatkan. Sebagai contoh, kapanpun ada meeting atau acara
dimana semua karyawan berpartisipasi , seorang manager akan memberikan sambutan
singkat untuk menekankan kesadaran OHS atau menggarisbawahi suatu kegiatan OHS
khusus. Kesempatan untuk melaporkan kegiatan OHS di tambang dan plant site,
termasuk rekomendasi untuk personil, juga ada pada konvensi asosiasi semen jepang.
Acara tersebut merupakan hal penting dalam kegiatan OHS tahunan.
Holcim
Pengantar
Pada tahun 2003, sekitar 35% dari semua kematian yang dilaporkan dan cacat permanen
pada Holcim terkait dengan kontraktor. Ini adalah persentase yang tinggi, melihat
sejumlah kecil orang terkait dengan jumlah karyawan holcim. Untuk membantu
mengurangi jumlah insiden tersebut, Holcim ltd ingin semua perusahaan group memiliki
program untuk memanaje kontraktor yang bekerja untuk holcim- baik di dalam maupun
di luar site. Elemen kunci dari program ini harus mencakuyp :
ο Pre-kualifikasi kontraktor berdasarkan pada review record training OH&S, aktual
performa OH&S, sertikasi untuk melakukan pekerjaan, pengalaman dengan tugas
yang sama dan perlindungan asuransi.
ο Kontrak procuremen untuk menjamin OH&S Kontraktor
ο Training Induksi training untuk kontraktor
ο Seorang karyawan Holcim bertindak sebagai supervisor kontraktor pada site
untuk :
- Me-review rencana safety khusus pekerjaan kontraktor
- Mereview praktek kerja dan kondisinya ( memiliki otoritas untuk secepatnya
menghentikan semua pekerjaan karena praktek kerja atau kondisi yang tidak aman
)
- Bertindak sebagai penghubung untuk kontraktor
1.1. Adalah kebijakan Buyer/pembeli untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja
semua personnil ( baik karyawan sendiri maupun karyawan kontraktor) juga
intregitas dan reliabilitas semua property dan peralatan. Karenanya, supplier juga
harus menyadari tanggung jawab dan akuntabilitasnya untuk perlindungan semua
karyawan dan menjaga property dan peralatan buyer.
1.2. Untuk mematuhi kebijakan ini, supplier akan menggunakan personil yang
berkualitas dan melengkapi dengan safeguard/pelindung, aturan dan prosedur yang
akan meminimalkan resiko cidera personil pada orang-orang buyer dan hilangnya ,
atau kerusakan pada Property dan peralatan buyer selama performa service yang ada
1.3. Personil supplier harus mematuhi peraturan, praktek dan prosedur OH& S buyer,
menggunakan peralatan , tools & sarana OH & S yang disyaratkan/tersedia, dan
melakukan cara-cara yang menjamin keselamatan dan kesehatan mereka sendiri, dan
karyawan mereka serta orang lain.
1.4. Personil supplier bertanggung jawab untuk menyediakan dan memelihara suatu
tempat kerja yang sehat dan aman dimana semua bahaya, tindakan dan/atau kondisi
yang tidak aman diidentifikasi dan dianalisa sebelum dikendalikan atau dieliminasi.
Ini harus didokumentasikan dalam suatu program keselamatan dan kesehatan (
wajib).
1.5. Saat bekerja, semua personil supplier akan melaksanakannya sesuai dengan standar
OH & S buyer, termasuk memilki rencana OH & S yang benar untuk pekerjaan yang
ada, instruksi kerja, training dan test yang diperlukan, inspeksi dan program audit
juga pencatatan dan pelaporan semua kecelakaan, tindakan dan atau kondisi yang
tidak aman.
Referensi :
1. Holcim Ltd-OH&S handbook
2. Holcim (US) –Theodore Plant-Contractor’s Pre-Qualifying Manual
3. Holcim ( Schweiz) – Schulungs CD fur Fremdfirmen
Procurement Pada tahun 2003, sekitar 35 % kematian dan cacat tetap yang dilaporkan
di Holcim terkait dengan kontraktor. Untuk membantu mengurangi
jumlah insiden tersebut. CSR-OH&S merekomendasikan bahwa semua
perusahaan group memiliki suatu program untuk mengelola kontraktor
yang bekerja untuk Holcim-baik di dalam maupun di luar site. Elemen
kunci harus mencakup :
Pre-kualifikasi kontraktor berdasarkan pada review atas record training
OH & S. performa OH & S aktual, sertifikasi untuk melakukan
pekerjaan, pengalaman dengan tugas yang sama dan perlindungan
asuransi. Kontrak procurement disusun untuk menjamin OH & S
kontraktor
Mengikuti setiap meeting Komite OH&S, ketuanya harus menghadiri meeting komite
manajemen plant untuk melaporkan OH&S dan memberikan rekomendasi untuk
dipertimbangkan.
Ada sejumlah issue yang dipikul komite ini agar berfungsi dengan baik. Ini mencakup :
A. (Diadakan ) Pekerja secara umum ( blue collar) harus
memilih wakil mereka yang dari manajemen dapat
dinominasikan
B. Orang blue collar yang cocok dapat didorong untuk
nominasi , tapi tidak seorang pun yang dapat dikecilkan
artinya.
C. Mengumumkan semua pekerja nama perwakilan OH&S
mereka
D. Perencanaan/persiapan suatu agenda meeting untuk
meeting Komite OH&S sehingga mereka tetap reasonable.
E. Menjamin bahwa semua anggota komite OH&S diberi
tanggung jawab /tugas dan diberi waktu untuk mengikuti
waktu komite normal di luar.
Pertimbangan lain
Untuk efektif, anggota komite OH&S harus menerima training dasar dalam :
1. Fungsi komite OH&S dan praktek/prosedur meeting
2. Overview peraturan dan hukum yang berlaku
3. Bagaimana melakukan identifikasi bahaya dan penilaian resiko juga investigasi
kecelakaan/insiden ( analisa penyebab, dll) dan penulisan laporan
4. memberikan training ( mengikuti suatu kursus melatih pelatih)
5. melakukan review, inspeksi dan audit ( dikualifikasikan sebagai auditor internal
OH&S).
Ini bertindak sebagai badan sah untuk saran dan rekomendasi dari komite OH&S ( proses
manajemn normal). Saran lanjutan untuk tindakan ini diringkas dari Holcim OH&S
handbook dan sebenarnya mewakili checklist manajemen kelas tinggi.
1. Semua anggota harus melakukan paling tidak satu inspeksi OH&S dan satu
investigasi insiden tiap tahun, bukan pada area kerja mereka yang biasa. Ini akan
meliputi tindak lanjut untuk menjamin bahwa peningkatan diidentifikasi sebagai
kejadian aktual yang penting.
2. Membuat kebijakan OH&S plant, tujuan dan targetnya, serta anggota komite
manajemen mengkomunikasikannya pada semua karyawan
3. Memiliki pengetahuan OH&S dan/atau ketrampilan Training master plan(TMP) –
membuat suatu training OHS tingkat minimum untuk (katakanlah) 12
jam.orang/tahun
4. Melakukan pengumpulan data dan pelaporan melalui :
a. OH&S menjadi item fokus agenda setiap bulan mengikuti meeting komite
OH&S dan dimasukan sebagai item utama/pertama pada agenda untuk
meeting tersebut, dan
b. Meng-update statistik yang menjadi notulen rapat sebagai item standard (
definisi HARP Manual Ref-8.2.1. Operational Indicators. All sub-
segments).
http://web.Holcim.com/harp/harpman.nsf/manuindex?openView&Start=1
&count=5000&Expand=8.2.1-821
c. Memerintahkan OH&S sebagai item agenda pertama untuk semua meeting
internal rutin.
5. Mengukur performa :
a. Menetapkan tujuan dan target OH&S tahunan
b. Tujuan dan target ini kemudian menjadi bagian dari pertimbangan
kompensasi performa dalam dialog top manajemn
c. OH&S yang tercakup dalam majamen performa/Dialog majemen lainnya
dan/atau karyawan supervisor . Saran untuk penyusunan kata “ memberi
kontribusi positif pada pencapaian tujuan dan target OH&S perusahaan-
contoh untuk ini dapat meliputi inspeksi OH&S/investigasi kecelakaan,
berada pada komite safety , menyiapkan prosedur kerja aman, bukan
secara personal mendapatkan PLI, dll
6. Membagi informasi melalui suatu papan OH&S pada pintu masuk utama yang
menunjukan performa, Sebagai minimum , ini harus menunjukan :
a. Rating piramida OH&S terbaru
b. Target dan performa indikator OH&S saat ini
c. Jumlah hari dari kecelakaan terakhir yang menyebabkan kematian atau
cacat tetap
d. Jumlah hari dari lost time injury terakhir
e. Jumlah hari terbaik sebelumnya di antara lost time injury. Hal lain yang
dapat ditempatkan pada papan tersebut adalah kebijakan OH&S,
slogan/tag line, dll
7. Komunikasi-komunikasi-komunikasi. Mengidentifikasikan dan
mengimplementasikan paling tidak 3 inisiatif terpisah untuk memberi informasi
pada karyawan mengenai OH&S misalnya suatu kampanye poster, artikel pada
majalah intern, tool box talk oleh manajer senior , Minggu OH&S, dll.
The Bird Pyramid
LAKUKAN
ο Bawa mobilphone jika bekerja sendirian pada area yang jauh
ο Jika bekerja sendirian, gunakan mobile phone anda untuk melapor pada manager
lini anda bahwa anda telah selesai untuk hari itu jika anda tidak kembali ke kantor
ο Bawa mobile phone jika anda prihatin mengenai keselamatan anda untuk ke atau
dari pekerjaan
ο Yakinkan anda memiliki komunikasi yang cepat dan efektif untuk situasi darurat
ο Batasi jumlah waktu menelefon jika anda peduli terhadap gelombang radio
ο Matikan telefon anda saat mengoperasikan mesin pabrik atau item peralatan yang
berbahay
ο Yakinkan bahwa anda berdiri di area yang aman sebelum menjawab telefon
ο Ingat menggunakan suatu “handsfree kit” untuk mobile phone tetap meningkatkan
resiko kecelakaan
ο Ingat, mobile phone dapat menyalakan bahan bakar dan asap.
ο Ingat, penggunaan mobile phone saat mengemudi dapat mendatangkan point
penalty dan denda 60. poundsterling.
JANGAN LAKUKAN
ο Menjawab panggilan telefon saat mengoperasikan plant dan mesin.
ο Menjawab panggilan jika berkomunikasi dengan orang lain pada radio site
misalnya. Slinger/banksman/crane driers
ο Menggunakan atau mengoperasikan telefon saat memanjat tangga atau struktur
lain yang sama
ο Menggunakan suatu mobile phone saat mengemudikan kendaraan khusunya jika
anda tidak memiliki hands free kit
ο Menggunakan telefon untuk memanggil staff lain saat mereka mengoperasikan
plant dan mesin
ο Mengoperasikan mobile phone jika bekerja dalam area yang padat lalu lintas
ο Mengoperasikan mobile phone atau peralatan elektrikal lainnya dekat kontainer
bensin /petrol atau zat mudah terbakar lainnya misalnya :SPBU(Pom bensin)
ο Jangan mengijinkan penggunaan mobile phone saat menggali dekat pipa gas
ο Menggunakan mobile phone pada area di mana peraturan site secara tegas
melarangnya
ο Mengoperasikan mobile phone saat melalui rute lalu lintas.