Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
Fitri Khairani
Agribisnis B
H0810050
Co-Ass : Yuliningsih
Kelompok : 15 AAI
Fakultas Pertanian
2010
Ú Ú
m
Dunia semakin hari semakin mengalami perubahan, perubahan itu terjadi
secara alami dan karena campur tangan manusia. Perubahan itu pula yang harus
membuat manusia semakin peka akan kejadian-kejadian yang ada. Hadirnya berbagai
ilmu pengetahuan di dunia ini memudahkan manusia untuk beraktivitas, teknologi
yang canggih di dukung oleh komputerisasi membuat manusia semakin terbantu
melakukan aktivitasnya, semuanya terasa lebih mudah. Alat komunikasi yang tak
mengenal jarak dan waktu semakin memudahkan manusia untuk terus melakukan
interaksi dimanapun dan kapanpun. Begitu cepat perubahan dan perkembangan itu
terjadi, hal ini menuntut manusia harus terus belajar dimanapun dan kapanpun.
Pada dasarnya manusia dilahirkan kealam dunia ini dalam keadaan fitrah atau
suci sesuai dengan hadist Rasululullah Saw, ³Setiap anak dilahirkan dalam keadaan
fitrah maka kedua orang tuanyalah yg menjadikannya sebagai Yahudi Nasrani atau
Majusi.´ Sejak anak dilahirkan kealam dunia ini sesungguhnya adalah awal manusia
mulai belajar, karena di dalam Islam dikatakan bahwa manusia itu belajar sejak ia
dilahirkan sampai ia masuk kedalam liang lahat. Sungguh luar biasa ajaran Islam
mendidik umatnya untuk terus menuntut ilmu pengetahuan tanpa mengenal usia,
selama kita masih bisa menikmati hidup, selama kita masih bisa menghirup udara,
selama kita masih bisa bergerak itu artinya kita wajib menuntut ilmu pengetahuan.
Oleh sebab itu ketika seorang anak mulai dilahirkan kealam dunia ini orang tua sudah
mulai mengjari anaknya dengan berbagai hal tentunya dengan konsep dan metode
yang sesuaI dengan usianya.
Belajar sepanjang hayat adalah suatu konsep tentang belajar terus menerus dan
berkesinambungan (continuing-learning) dari buaian sampai akhir hayat, sejalan
dengan fase-fase perkembangan pada manusia. Oleh karena setiap fase perkembangan
pada masing-masing individu harus dilalui dengan belajar agar dapat memenuhi
tugas-tugas perkembanganya, maka belajar itu dimulai dari masa kanak-kanak sampai
dewasa dan bahkan masa tua. Bertolak dari fase-fase perkembangan seperti
dikemukakan Havinghurst, berimplikasi kepada keharusan untuk belajar secara terus
menerus.
Konsep belajar sepanjang hayat atau yang dikenal dengan Long Life education
bisa dilakukan dimana saja, mulai dari lingkungan keluarga dimulai dari masa kanak-
kanak, remaja, dewasa, bahkan sampai dengan usia tua, belajar sepanjang hayat juga
bisa dilakukan dalam pendidikam formal, dari mulai Taman kanak-kanak, Sekolah
dasar, Sekolah menengah pertama, Sekolah menegah atas/kejuruan, perguruan tinggi.
Lahirnya konsep belajar sepanjang hayat adalah bagian dari keprihatinan pada dunia
pedidikan yang ada, karena masih banyak masyarakat yang tidak bisa menikmati
pendidikan pada dunia formal. Oleh sebab itu belajar sepanjang hayat bisa dilakukan
pada kegiatan non formal, misalnya kegiatan pelatihan, PLS, kelompok belajar dan
lain sebagainya.
m
m
Belajar sepanjang hayat adalah suatu konsep, suatu idea, gagasan pokok dalam
konsep ini ialah bahwa belajar itu tidak hanya berlangsung di lembaga-lembaga
pendidikan formal seseorang masih dapat memperoleh pengetahuan kalau ia mau,
setelah ia selesai mengikuti pendidikan di suatu lembaga pendidikan formal.
Ditekankan pula bahwa belajar dalam arti sebenarnya adalah sesuatu yang
berlangsung sepanjang kehidupan seseorang. Bedasarkan idea tersebut konsep belajar
sepanjang hayat sering pula dikatakan sebagai belajar berkesinambungan (continuing
learning). Dengan terus menerus belajar, seseorang tidak akan ketinggalan zaman dan
dapat memperbaharui pengetahuannya, terutama bagi mereka yang sudah berusia
lanjut. Dengan pengetahuan yang selalu diperbaharui ini, mereka tidak akan terasing
dan generasi muda, mereka tidak akan menjadi snile atau pikun secara dini, dan tetap
dapat memberikan sumbangannya bagi kehidupan di lingkungannya.
m Ú
Belajar sepanjang hayat merupakan kewajiban setiap manusia tidak mengenal
usia, status, ruang dan waktu serta yang lainnya. Konsep belajar sepanjang hayat
sesungguhnya telah lama ada dalam ajaran Islam sesuai dengan hadis yang berbunyi :
ÿÿ ÿ
ÿ!ÿ
ÿ
artinya :´Tuntutlah ilmu oleh kalian mulai sejak di buaian hingga liang lahat´. (Al-
hadis).
Dengan memperhatikan hadits tersebut, dapat dipahami bahwa aktivitas
belajar sepanjang hayat memang telah menjadi bagian dan kehidupan kaum muslimin.
Sedangkan secara umum, gerakan belajar sepanjang hayat itu baru dipublikasikan di
sekitar tahun 1970, ketika UNESCO menyebutnya sebagai tahun Pendidikan
Internasional (International Education Year). Karena pada tahun itu dilontarkan
berbagai isu pembaharuan dalam falsafah dan konsep tentang pendidikan. Latar
belakang munculnya gagasan ini ialah rasa kurang puas terhadap pelaksanaan belajar
melalui sistem sekolah, yang dikatakan memperlebar jurang antara yang kaya dan
yang miskin. Secara eksplisit gagasan ini dilontarkan oleh Paul Lengrand dalam
bukunya yang beijudul An Introduction to life Long Education.
Dari landasan diatas maka sesungguhnya pembelajaran sepanjang hayat sangat
dibutuhkan oleh setiap manusia yang menyadari akan pentingnya sebuah
pengetahuan. Belajar sepanjang hayat bisa dalam pendidikan formal maupun non
formal.
m "#$%
Dalam makalah ini penulis akan mencoba menjelaskan tentap belajar
sepanjang hayat yang dilakukan dari tiga aspek lingkungan belajar. Yaitu belajar
sepanjang hayat dalam lingkungan keluarga, dalam pendidikan formal, dan dalam
pendidikan non formal.
m #% %
Tempat belajar yang pertama bagi seorang manusia adalah lingkungan
keluaraga, pada tapa inilah tahap yang paling menentukan seorang anak untuk
memulai pembelajaran dalam keluarganya. Khususnya dalam ajaran Islam
pembelajaran sudah dimulai ketika seorang bayi masih berada dalam rahimnya, dalam
konsep ini jelas bahwa Islam memang sangat memperhatikan umatnya untuk
senantiasa belajar. Kemudian dalam Islam dijelaskan berdasarkan hadis Rasulullah
Saw ³Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah maka kedua orang tuanyalah yg
menjadikannya sebagai Yahudi Nasrani atau Majusi.´ Dalam hadis ini jelas bahwa
peran orang tua dalam keluarga sangatlah penting untuk mendidik putra-putrinya,
orang tuanyalah yang akan membentuk pribadi anaknya dalam lingkungan keluarga.
Belajar sepanjang hayat dalam lingkungan keluarga menurut penulis bisa dilakukan
dalam beberapa tahap sebagai berikut :
2m #
Dalam masa balita orang tua mulai bisa mengajarkan kepada
anaknya, sesuai dengan kemampuan serta fase perkembanganya. Misalnya
dengan mengajarkan atau melatih anak untuk bisa merangkak, kemudian
berdiri, berjalan walaupun pembelajaran seperti ini bisa terjadi secara
alami tapi tetap membutuhkan perhatian khusus dari orang tua. Selain itu
pada masa balita bisa dilakukan pembelajaran seperti mengucapkan
kalimat atau kata sederhana serta belajar bicara dan lain sebagainya.
& #%%'%%
Dalam fase ini orang tua mempunyai peranan penting untuk
memberikan pembelajaran pada anak-anaknya, orang tua mulai
memberikan pembelajaran misalnya bagaimana mereka menggunakan
pakaian atau melepaskannya, mebiasakan anak untuk hidup disiplin
dengan cara memberikan contoh misalnya dengan berangkat dan pulang
sekolah tepat waktu, belajar dan bermain sesuai dengan waktu yang sudah
ditentukan. Pada masa ini pembelajaran mengenai hidup bersih juga bisa
mulai diberikan misalnya dengan mandi, menggosok gigi, mencuci
tangan, membuang sampah pada tempatnya, dan lain sebagainya. Dalam
fase ini orang tua bukan hanya memberikan pembelajaran tetapi harus bisa
memberikan contoh karena cenderung seorang anak biasanya melakukan
sesuatu dari apa yang dilihatnya. Pada masa ini pembentukan karakter
juga bisa diberikan misalnya dengan mencium tangan orang tua ketika
berangkat dan pulang sekolah disertai mengucapkan salam, menghormati
yang lebih tua, membiasakan sholat lima waktu dan lain sebagainya.
(##
2m Masa remaja merupakan masa yang paling rentang, pada fase
ini seorang anak cenderung mempunyai sifat labil, oleh sebab
itu peranan orang tua dalam memberikan pembelajaran dalam
lingkungan keluarga sangatlah penting. Agar pada masa ini bisa
berkembang dengan baik, tanpa terpengaruh oleh lingkungan
luar, terpengaruh oleng teman-teman bergaulnya. Pada masa ini
konsep pembelajaran sepanjang hayat mempunyai peranan
penting karena dalam fase ini pula seorang anak akan mulai
mencari jati dirinya, mulai mengenal dunia pergaulan, dan
cenderung memiliki keinginan untuk punya kebebasan dalam
melakukan sesuatu. Pembelajaran disiplin dan pengwasan serta
perhatian dari orang tua sangatlah penting agar anak bisa
melakukan aktivitas-aktivitas yang positif serta berkembang
secara normal.
#)
2. http://makalahkumakalahmu.wordpress.com
3. http://warnadunia.com/long-life-education-pendidikan-seumur-hidup