You are on page 1of 6

Penanggulangan Cell Delay Aplikasi Multimedia pada Asynchronous Transfer Mode

(ATM)

I Putu Gede Budisanjaya 1091761028


iputu_s2day@yahoo.com

Abstrak

Penerapan atau aplikasi jaringan yang berbasis B-ISDN tidak terlepas dari pemanfaatan
teknologi ATM yang mampu memproses berbagai variasi informasi seperti video, suara, image
maupun teks, yang nantinya akan diproses ke dalam bentuk cell data. Inisial strukstur waktu dari
berbagai jenis koneksi yang melewati jaringan ATM selalu dipengaruhi oleh delay acak sebagai
akibat dari antrian tahapan multiplexing yang sering disebut dengan cell delay. Dampak dari
ATM cell delay pada performansi aplikasi multimedia dipelajari melalui suatu broadband network
analyser. Telah ditemukan bahwa distribusi cell delay menjadi kontinu yang mengakibatkan
penurunan kecepatan. Untuk menjaga agar kondisi jaringan tetap stabil dan optimal maka
diperlukan teknik pengontrolan interval antar cell, yang sering disebut dengan Traffic Shaping.
Pada tulisan ini dibahas penempatan traffic shaping yang tepat pada jaringan.

Keywords : ATM, cell delay, traffic shaping.

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan


1.1 Latar Belakang. Adapun tujuan dari pembuatan tulisan
Asynchronous Transfer Mode (ATM) ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang
merupakan teknologi pengembangan dari dapat dilakukan untuk mengurangi dampak
broadband ISDN, evolusi dari paket dari cell delay pada aplikasi multimedia.
switching, mengintegrasikan multiplexing
dengan fungsi switching. ATM didesain 1.4. Manfaat
untuk jaringan multimedia dengan Diharapkan tulisan ini dapat digunakan
performansi tinggi, teknologi ini sudah sebagai sumber informasi tentang hal-hal
diimplementasikan pada perangkat jaringan yang berhubungan ATM cell.
seperti :
- ATM enterprise network switches BAB 2. TEORI PENUNJANG
- ATM multiplexer Definisi Atm
- ATM edge switches ATM adalah adalah protokol jaringan yang
- ATM backbone switches berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang
- Switched-Ethernet and token-ring berukuran tetap (48 byte data + 5 byte
workgroup hubs. header). Secara teknis, ATM dapat dianggap
Pada jaringan ATM setiap data suatu evolusi dari packet switching. Seperti
diperlakukan sama yaitu sebagai kesatuan transfer data pada packet switching ATM
kecil yang disebut cell yang terdiri dari 5 mengintegrasikan fungsi multiplexing dan
octet (byte) head dan 48 octet data. switching. ATM memungkinkan komunikasi
Performansi cell level berpengaruh terhadap antara perangkat yang beroperasi pada
error dari aplikasi yang dikirim pada kecepatan yang berbeda. Tidak seperti
jaringan ATM. Aplikasi multimedia real packet switching, ATM dirancang untuk
time seperti video conference sangat kinerja tinggi pada jaringan multimedia.
sensitive terhadap cell delay, untuk itu perlu
dilakukan upaya untuk mengurangi dampak
dari cell delay terhadap aplikasi khususnya
aplikasi multimedia.

1.2 Batasan Masalah


Batasan masalah dari tulisan ini pada
hal-hal yang dilakukan untuk
menanggulangi cell delay.
virtual connection berbeda melalui satu
link tunggal.
Selain fungsi VCI, sejumlah fungsi lain
yang sangat terbatas juga dilakukan oleh
header, terutama terkait dengan fungsi
pemeliharaan. Karena fungsi header
diabatasi, maka implementasi header
processing dalam ATM node sangat
mudah / sederhana dan dapat dilakukan
pada kecepatan yang sangat tinggi (150
Karakteristik Atm Mbps sampai 2.5 Gbps) dan hal ini akan
• Pada basis link to link tidak menyebabkan processing delay dan
menggunakan proteksi error dan flow queuing delay yang rendah.
control. • Panjang filed informasi dalam satu
Pada ATM proteksi error dapat cell relatif kecil
diabaikan karena didasarkan saat ini Hal ini dilakukan untuk mengurangi
link-link dalam network memiliki ukuran buffer internal dalam switching
kualitas yang sangat tinggi, sehingga node, dan untuk membatasi queuing
error control cukup dilakukan end to delay yang terjadi pada buffer tersebut.
end saja. Flow control juga tidak Buffer yang kecil akan menjamin delay
dilakukan dalam ATM network karena dan delay jitter rendah, hal ini
dengan pengaturan alokasi resource dan diperlukan untuk keperluan service-
dimensioning queue yang tepat maka service real time.
kejadian queue overflow yang
menyebabkan hilangnya paket dapat Terminologi Sel (Cell)
ditekan. Sehingga probabilitas packet Pengertian sel menurut rekomendasi ITU-T
loss antara 10-8 sampai dengan 10-12 I.113 adalah suatu blok dengan panjang
dapat dicapai. yang tetap (fixed length) dan diidentifikasi
dengan suatu label pada ATM layer.
• ATM beroperasi pada connection Berikut adalah definisi untuk jenis cell yang
oriented mode berbeda sesuai dengan rekomendasi ITU-T
Sebelum informasi ditransfer dari I.321
terminal ke network, sebuah fase setup • Idle Cell (physical layer),
logical / virtual connection harus merupakan yang disisipkan /
dilakukan untuk menyediakan resource dipisahkan oleh physical layer
diperlukan. Jika resource tersedia tidak untuk mengadaptasi cell flow rate
mencukupi maka connection dari pada daerah batas (boundary)
terminal akan dibatalkan. Jika fase diantara ATM layer dan physical
transfer informasi telah selesai, maka layer ke kapasitas payload yang ada
resource yang telah digunakan akan dari sistem transmisi yang
dibebabskan kembali. Dengan digunakan
menggunakan connection-oriented ini • Valid Cell (physical layer), suatu
akan memungkinkan network untuk cell yang mana bagian headernya
menjamin packet loss yang seminim tidak memiliki error atau belum
mungkin. dimodifikasi oleh proses verifikasi
• Pengurangan fungsi header Header Error Control (HEC)
Untuk menjamin pemrosesan yang cepat • Assigned Cell (ATM layer), cell
dalam network, maka ATM header yang menyediakan suatu service ke
hanya memiliki fungsi yang sangat satu aplikasi dengan menggunakan
terbatas. Fungsi utama dari header ATM layer service.
adalah untuk identifikasi virtual • Unassigned Cell (ATM layer),
connection (virtual connection identifier merupakan ATM layer cell yang
=VCI) yang dipilih pada saat dilakukan bukan assign cell.
call setup dan menjamin routing yang Hanya assigned cell dan unassigned cell saja
tepat untuk setiap paket didalam yang diteruskan dari physical layer ke ATM
network serta memungkinkan layer, sedangkan cell yang lainnya tidak
multiplexing dari virtual connection – membawa informasi yang terkait dengan
ATM layer atau layer yang lebih tinggi lagi
dan cell ini hanya akan diprosesoleh Pada jaringan ATM, semua informasi
physical layer saja. diformat ke dalam sel berukuran tetap yang
terdiri dari 48 byte (8 bits per byte) berupa
muatan/payload dan 5 byte berupa header.
Atm Layer Ukuran sel tetap menjamin bahwa kualitas
ATM layer merupakan layer diatas physical data baik suara atau video tidak terpengaruh
layer yang memiliki karakteristik yang oleh data panjang frame atau paket. Header
independent terhadap media fisik yang ini disusun untuk efisiensi switching dalam
digunakan. ATM layer melakukan fungsi- kecepatan tinggi.
fungsi utama sebagai berikut:
 Cell multiplexing/demultiplexing,
pada arah kirim cell-cell dari VP
(Virtual Path) dan VC (Virtual
Channel) individual akan
dimultiplexing menghasilkan suatu
cell stream. Pada sisi terima fungsi
cell demultiplexing akan
memisahkan cell stream yang
diterima menjadi cell flow
individual ke VP dan VC terkait.
 Translasi VPI dan VCI. Translasi
VPI (VP Identifier) dan VCI
dilakukan di ATM switching node.
Didalam VP node nilai dari VPI
field dari setiap incoming cell akan
ditranslasikan ke nilai VPI yang
baru untuk outgoing cell. Pada VC Atm Devices Dan The Network
switch baik nilai VPI maupun VCI Environment
akan ditranslasikan ke nilai VPI dan ATM adalah teknologi sel switching dan
VCI yang baru. multiplexing yang menggabungkan
 Pembangkitan / pemisahan cell kelebihan dari circuit switching yang
header, fungsi ini diterapkan pada memiliki kapasitas dan delay transmisi
titik-titik terminasi dari ATM layer. konstan dengan packet switching yang
Pada arah kirim, pada field memiliki fleksibilitas dan efisiensi untuk
informasi yang telah diterima lalu lintas yang berselang-seling.
ditambahkan ATM cell header A. ATM Devices
(kecuali field HEC) dan nilai VPI Jaringan ATM terdiri dari ATM switch
serta VCI dari cell header dapat dan ATM endpoint. ATM Switch
diperoleh dengan melakukan bertanggung jawab untuk transit sel
translasi dari SAP (Service Access melalui jaringan ATM, atau dapat
Point) identifier. Pada arah terima, didevinisikan bertugas menerima sel
fungsi pemisahan cell header akan yang masuk dari ATM endpoint atau
memisahkan cell header, dan hanya switch ATM lain, kemudian membaca
filed informasi saja yang dan memperbarui informasi di dalam
diteruskan. header sel dan dengan cepat
 Generic Flow Control (GFC). mengarahkan sel ke sebuah interface
Fungsi GFC hanya digunakan pada output ke arah tujuan. ATM endpoint
ATM UNI (User Network berisi ATM network interface adapter.
Interface) saja. GFC digunakan Contoh dari ATM endpoint adalah
untuk mendukung kontrol dari workstation, router, Digital Service Unit
ATM traffic flow dalam satu (DSU), LAN switch, dan Video CODEC.
customer network dan dapat Gambar berikut mengilustrasikan
digunakan untuk mengurangi jaringan ATM yang terdiri dari ATM
kondisi-kondisi overload pada UNI. switch dan ATM endpoint.
Informasi GFC ditumpangkan
dalam assigned cell dan unassigned
cell.
TEKNOLOGI ATM
B. ATM Network Interfaces
Jaringan ATM terdiri dari set ATM
switch yang dihubungkan dengan
interface Point-to-Point ATM link. ATM
Switch mendukung dua jenis interface ATM Cell Header Fields
yakni UNI (User to Network Interface) Berikut adalah deskripsi dari beberapa field
dan NNI (Network to Network Interface). yang terdapat pada header sel ATM baik
UNI menghubungkan end system (seperti NNI maupun UNI
host dan router) ke ATM switch  Generic Flow Control (GFC)
sedangkan NNI menghubungkan dua Menyediakan fungsi lokal, seperti
ATM switch. mengidentifikasi multiple stations
Tergantung pada apakah sebuah switch yang menggunakan satu interface
terletak di tempat pelanggan atau ATM. Field ini biasanya tidak
ditempat umum dan dioperasikan oleh digunakan dan diatur ke nilai
perusahaan telepon, UNI dan NNI dapat default-nya 0 (biner 0000).
dibagi lagi menjadi public dan private.  Virtual Path Identifier (VPI)
UNI private menghubungkan ATM Berhubungan dengan VCI dan
endpoint dan ATM switch private. NNI berfungsi mengidentifikasi path
private menghubungkan dua switch tujuan berikutnya dari sebuah sel
ATM private di dalam organisasi yang saat melewati serangkaian switch
sama sedangkan NNI public ATM menuju host tujuan.
menghubungkan dua ATM switch dalam  Virtual Channel Identifier (VCI)
organisasi publik yang sama. Berhubungan dengan VCI dan
Disamping itu terdapat spesifikasi berfungsi mengidentifikasi path
tambahan yakni Broadband InterCarrier tujuan berikutnya dari sebuah sel
Interface (B-ICI), dimana B-ICI dapat saat melewati serangkaian switch
menghubungkan dua switch public dari ATM menuju host tujuan.
penyedia layanan yang berbeda. Gambar  Payload Type (PT)
berikut mengilustrasikan spesifikasi Bit pertama menunjukkan apakah
inteface ATM untuk jaringan public dan dalam sebuah sel berisi data
private. pengguna atau kontrol data. Jika sel
berisi data pengguna, bit diatur ke
0. Jika kontrol berisi data, di set ke
1. Bit kedua menunjukkan kongesti
(0 = tidak ada kemacetan, 1 =
kemacetan). Bit ketiga
menunjukkan apakah sel tersebut
merupakan sel terakhir pada sebuah
rangkaian sel.
FORMAT HEADER SEL ATM  Cell Loss Priority (CLP)
Terdapat dua format header sel ATM yaitu Menunjukkan apakah sel harus
UNI atau NNI. UNI header digunakan untuk dibuang jika menemukan
komunikasi antara endpoint dengan ATM kemacetan yang ekstrem ketika
switch dalam jaringan Private ATM. NNI bergerak melalui jaringan. Jika
header yang digunakan untuk komunikasi CLP bit sama dengan 1, sel harus
antar ATM switch. Gambar berikut dibuang dan sebaliknya
mengilustrasikan format dasar sel ATM,  Header Error Control (HEC)
format header sel UNI, dan format header Menghitung checksum pada 4 byte
sel NNI. pertama dari header. HEC dapat
mengoreksi kesalahan bit tunggal diimplementasikan pada beberapa tempat
dalam byte, dengan demikian dapat yang diperkirakan akan memproses sejumlah
mempertahankan sel daripada cell data yang besar atau pada tempat yang
membuangnya. rawan terjadi proses clumping.
a. Last Cell First Out (LCFO)
BAB III. METODE PENELITIAN Cell yang terlebih dahulu masuk akan
Adapun metodelogi penulisan dari dikeluarkan paling akhir dari buffer
artikel ini adalah berdasarkan literatur- b. First Cell First Out (FCFO)
literatur yang mendukung. Cell yang paling awal masuk akan
dikeluarkan paling awal dari buffer.
BAB IV. PEMBAHASAAN c. Small Peak Interval First Out (SPFO)
Penanggulangan cell delay aplikasi Cell yang memiliki interval waktu
multimedia pada jaringan ATM yang paling kecil akan dikeluarkan
1. Perbaikan kinerja multiplexer paling awal dari buffer.
Dilakukan dengan mengatur urutan d. Large Peak Interval First Out (LPFO)
pelaksanaan multiplexing khususnya jika Call yang memiliki interval waktu
kedatangan cell terjadi pada waktu yang yang paling besar akan dikeluarkan
bersamaan. Dapat juga dilakukan dengan paling awal dari buffer.
memanfaatkan fungsi tag peak rate, Untuk penerapan traffic shaping
yaitu memproses cell dengan sebaiknya menggunakan FCFO
menyesuaikan tag dari masing-masing karane implementasi hardwarenya
cell. dapat dirancang lebih sederhana
2. Usage Parameter Control (UPC) dengan kinerja yang lebih baik.
Dengan terjadinya cell delay e. Round Robin Scheduling
menyebabkan aliran cell tidak sesuai Algoritma dari scheduling ini adalah
dengan permintaan pengguna, UPC memperlakukan setiap antrian cell
berfungsi menjaga kestabilan jaringan dengan prioritas yang sama. Traffic
dengan memeriksa validitas dari yang dikirim ke traffic shaper akan
VPI/VCI, memonitor volume trafik yang diantrikan dalam buffer CBR queue
memasuki jaringan dari VP aktif. (queue 1) atau VBR queue (queue 2)
3. Traffic Shaper berdasarkan kelas service yang
Melakukan penyimpanan sementara cell- diberikan untuk data. Jika data yang
cell yang terkena Cell Delay Variation ada dalam antrian lebih dari satu
untuk jangka waktu tertentu pada buffer, maka setiap antrian akan dilayani
kemudian selanjutnya akan dikeluarkan berurutan dengan pembagian yang
kembali dengan interval waktu tertentu sama dari bandwidth outgoing.
yang mendekati atau sama dengan Sedangkan jika hanya terdapat 1 data
karakteristik dari cell tersebut. Secara akan dikirim sesuai dengan outbound
global traffic shaper teridiri dari 3 link.
komponen utama yaitu
- Bagian input
Dilakukan penyesuaian waktu cell
(shaping) berdasarkan nilai
VPI/VCI masing-masing dan
hasilnya disimpan ke dalam buffer
list.
- Bagian Koneksi
Cell-cell pada buffer yang telah
habis waktu penyimpanannya, akan
dipindahkan ke buffer penyimpanan
f. Bobot prioritas dinamis (Dinamically
berikutnya.
Weighted Priority Scheduling)
- Bagian output
Algoritma ini menyediakan suatu
Mengeluarkan cell-cell dari buffer
rata-rata untuk mendesain traffic
satu persatu ke link yang telah
shaper yang berdasarkan atas
ditentukan sesuai dengan waktu
prioritas namun mengandung porsi
pengirimannya.
delay sensitive untuk mencegah
Untuk menjaga kualitas dan kestabilan suatu
kekurangan data.
jaringan ATM, maka traffic shaper
SIMPULAN
Untuk menjaga agar kondisi jaringan tetap
stabil dan optimal maka diperlukan teknik
pengontrolan interval antar cell, yang sering
disebut dengan Traffic Shaping, adapun
metode yang dapat digunakan adalah First
Cell First Out (FCFO) atau bobot prioritas
dinamis (Dinamically Weighted Priority
Scheduling). Traffic shaper perlu
ditempatkan pada posisi yang rawan
clumping.

Referensi.

[1]. Ahamed S. S. R. The Role of ATM


Technology in Future Data
Communication Systems. (diakses pada
tanggal 20 April 2011).
[2]. Chao H. J, Johnston C A, Smoot L S. A
Packet Video/Audio System Using The
Asynchronous Transfer Mode
Technique. (diakses pada tanggal 20
April 2011)
[3]. Hadiana A. Traffic Shaper pada
Jaringan ATM. (diakses pada tanggal
20 April 2011)
[4]. Lizambri T, Duran F, Wakid S. Priority
Sheduling and Buffer Management for
ATM Traffic Shaping. (diakses pada
tanggal 20 April 2011)
[5]. Tan H. K et al. Impact of ATM cell
Delay on Multimedia Applications.
(diakses pada tanggal 20 April 2011)
[6]. “Asynchronous Transfer Mode (ATM)
Switching”.
www.protocols.com/pbook/pdf/atm.pdf
( diakses tanggal 15 Maret 2011).

You might also like