Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
Mungkin bagi sebagian orang, buah naga masih terdengar asing ditelinga. Oleh
karena itu di dalam rangkuman ini terdapat berbagai penjelasan tentang buah naga.
Hal ini bertujuan agar pembaca dapat mengetahui lebih banyak tentang buah
naga.
Ditinjau dari segi nutrisi, buah naga sangat baik jika dikonsumsi sehari-hari
karena mengandung banyak zat yang bermanfaat bagi tubuh. Selain itu buah naga
dapat bereproduksi hingga 20 tahun jika dirawat dengan baik. Maka tanaman ini
sangat menguntungkan jika dibudidayakan.
Rangkuman ini juga memuat tentang asal-usul buah naga, jenis-jenis buah
naga, khasiatnya dan masih banyak lagi.
Dalam rangkuman ini memang masih banyak kekurangan. Semoga rangkuman
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
Penjelasan :
Buah Naga berdaging putih (Hylocereus Undatus)
Memiliki berat rata-rata 400-500 gr. Batangnya hijau dengan tepian
tidak terlalu tajam. Panjang bunga 25-30 cm. Warna bunga putih,
sedangkan tepala (daun-daun tanda bunga) dan bracteanya (daun-daun
pembalut) berwarna hijau. Pada umumnya rasanya kurang manis.
B. Batang
Tumbuhan buah naga memiliki batang yang berbentuk segitiga dan
memiliki duri yang sangat pendek bahkan hampir tidak kelihatan. Batangnya
tumbuh memanjang dan melengkung sehingga disebut juga tanaman
melengkung (tanlung)
C. Bunga
Tumbuhan buah naga memiliki bunga tunggal yang cukup besar dan
akan mekar setelah ukurannya mencapai 30 cm. Bunga mulai mekar pada
malam hari. Mahkota bunga bagian luar yang berwarna krem akan mekar
kira-kira pukul sembilan malam. Bunga yang mekar selanjutnya adalah
mahkota bagian dalam yang berwarna putih bersih. Setelah mahkota mekar,
sejumlah benang sari yang berwarna kuning dapat terlihat.
Bunga buah naga yang berbentuk corong akan terbuka penuh pada
tengah malam. Itulah sebabnya bunga ini dikenal sebagai night blooming
cereus. Bunga ini hanya mekar semalam. Selepas subuh, bunga akan
menguncup kembali. Setelah bunga layu akan terbentuk bakal buah yang
menggelantung.
D. Buah Naga
Buah naga berbentuk bulat lonjong dan memiliki sirip. Warna kulitnya
merah jambu, dihiasi sulur atau sisik-sisik berwarna hijau. Beratnya sekitar
400-650 gr.
Buah naga mempunyai daging buah berwarna putih merah, atau merah
tua (keunguan), bertaburan biji hitam kecil-kecil. Rasanya manis, segar, dan
sedikit asam, kandungan airnya cukup tinggi, sekitar 90%
B. Persiapan Lahan
Tumbuhan buah naga memerlukan media tanah berpasir yang kaya
dengan bahan organik (unsur hara) serta purous (Tidak becek)
Jarak bibit buah naga yang ideal adalah 2,5 x 2 m. Pada lahan perlu
dibuatkan ajir atau tiang penyangga setinggi 160-200 cm yang berfungsi
sebagai tempat merambat batang tumbuhan. Tiang penyangga dapat dibuat
dari beton (semen) atau dari kayu yang ditancapkan sedalam 50 cm
Setiap tiang penyangga dapat dimanfaatkan untuk menyangga empat
tumbuhan buah naga
C. Pembibitan
Pembibitan buah naga dapat dilakukan dengan biji dan stek
Pertama, biji buah naga yang akan ditanami harus dikeringkan. Setelah
kering, biji direndam dalam air hangat. Setelah itu biji disebarkan pada media
semai yang dapat berupa campuran pasir halus, batu bata tumbuk dan tanah
kompos. Tanaman dapat dipindah kemedia tanam setelah umurnya satu tahun
dan mempunyai panjang 4-5 cm
Setek batang diambil dari sulur batang yang dewasa dengan panjang
minimal 20-30 cm. Setelah itu batang harus dianginkan selama 7-10 hari
untuk menghilangkan getahnya, agar luka mengering. Sebelum di tanam
bagian pangkal stek dicelupkan terlebih dahulu kecairan perangsang
pertumbuhan akar.
Selanjutnya batang yang telah di setek di tanam dalam polibag yang
berisi tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan komposisi 1 : 1 : 1/3
D. Pemupukan
Pupuk yang diberikan adalah pupuk organik atau pupuk alami dan
kotoran hewan (pupuk kandang)
Selain pupuk organik padat, dapat juga diberikan pupuk organik cair.
Misalnya NPK, Pupuk mikro, Pupuk Hortigo kuning dan Hortigo power
E. Penyiraman
Pada tanaman buah naga, penyiraman dapat dilakukan seminggu sekali.
Air hanya diperlukan pada musim kemarau, jika hujan, tanaman tidak perlu
disiram lagi.
F. Pembungaan
Untuk proses penyerbukan secera alami dapat dibantu oleh lebah, kupu-
kupu, kelelawar atau semut. Penyerbukan juga dapat dibantu oleh manusia
G. Pemangkasan
Pemangkasan perlu dilakukan pada dahan-dahan yang cukup panjang
atau tidak produktif. Juga pada pucuk-pucuk batang. Hal ini dilakukan agar
buah tidak kekurangan nutrisi