You are on page 1of 16

PERMANGANOMETRI

OLEH: DEDI MEIER SILABAN


NIM: 1007113662
UNIVERSITAS RIAU
Pendahuluan
• Dikenal bermacam-macam titrasi
redoks, yaitu Permanganometri,
Dikromatometri, Serimetri, Iodo-
iodimetri,dan Bromatometri.
A. Permanganometri???

Permanganometri merupakan metode


titrasi dengan menggunakan kalium
permanganat, yang merupakan
oksidator kuat sebagai titran. Titrasi ini
didasarkan atas titrasi reduksi dan
oksidasi atau redoks.
B. Reagen-reagen yang Dipergunakan
untuk Reaksi-reaksi Redoks
1. Agen-Agen 2. Agen-Agen
Pengoksidasi: Pereduksi
• Natrium dan • Sulfur Dioksida dan
Hidrogen Peroksida Hidrogen Sulfida
• Kalium dan • Timah(II) Klorida
Amonium • Metal dan Alloy
Peroksodisulfat
• Natrium Bismutat

 
C. Sifat-sifat Kalium Permanganat

Dalam suasana asam atau [H+] ≥ 0,1 N,


ion permanganat mengalami reduksi
menjadi ion mangan (II) sesuai reaksi :

MnO4- + 8H + + 5e- Mn2+ + 4H2O Eo = 1,51 Volt


• Dalam suasana basa, ion
permanganat mengalami reduksi
menjadi ion manganat yang berwarna
hijau seperti reaksi berikut :

• MnO4- + e- MnO42- Eo = 0,56 Volt


Dalam suasana netral, MnO4 direduksi
menjadi MnO2 yang mengendap.

MnO4- + 4H+ + 3e → 3MnO2 + H2O Eo = 1,70 V


• Reaksi dalam suasana alkalis :

2MnO4- + 3e MnO42 -
MnO42 - + 2H2O + 2e MnO2 + 4OH-
MnO4- + 2H2O + 3e MnO2 + 4OH-
D. Standar-standar Primer untuk Permanganat

• Natrium Oksalat

Senyawa ini, Na2C2O4 merupakan standar primer yang


baik untuk permanganat dalam larutan asam. Senyawa
ini dapat diperoleh dengan tingkat kemurnian tinggi,
stabil pada saat pengeringan, dan non higroskopis

Persamaan utnuk reaksi antara oksalat dan


permanganat adalah
5C2O4- + 2MnO4- + 16H+ →10CO2 + 2Mn2+ + 8H2O
• Hidrogen peroksida

• Nitrat

• Arsen (III) Oksida


5HAsO2 + 2MnO4- + 6H+ + 2H2O 2Mn2+ + 5H3AsO4
E. Penentuan-Penentuan dengan
Permanganat
Larutan baku permanganat dapat dipakai untuk
penentuan beberapa zat yang bersifat sebagai
reduktor. Beberapa di antara reduktor tersebut
bereaksi dengan permanganat menurut persaman
reaksi berikut:
5Fe2+ + MnO4- + 8H+ 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O
5H2O2 + 2MnO4- + 6H+ 5O2 + 2Mn2+ + 8H2O
5NO2- + 2MnO4- + 6H+ 5NO3- + 2Mn2+ + 3H2O
5HSO3- + 2MnO4- + H + 5SO4- + 2Mn2+ + 3H2O
5H3AsO3 + 2MnO4- + H + 5H2AsO4- + 2Mn2++3H2O
Sumber-sumber Kesalahan Titrasi
Permanganometri
• Larutan pentiter KMnO4¬ pada buret
Apabila percobaan dilakukan dalam waktu
yang lama, larutan KMnO4 pada buret yang
terkena sinar akan terurai menjadi MnO2
sehingga pada titik akhir titrasi akan
diperoleh pembentukan presipitat coklat
yang seharusnya adalah larutan berwarna
merah rosa.
• Penambahan KMnO4 yang terlalu cepat
pada larutan seperti H2C2O4
Pemberian KMnO4 yang terlalu cepat pada
larutan H2C2O4 yang telah ditambahkan
H2SO4 dan telah dipanaskan cenderung
menyebabkan reaksi antara MnO4- dengan
Mn2+¬.
2MnO4- + 3Mn2+ + 2H2O ↔ 5MnO2 + 4H+
• Penambahan KMnO4 yang terlalu lambat pada
larutan seperti H2C2O4
Pemberian KMnO4 yang terlalu lambat pada larutan
H2C2O4 yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah
dipanaskan mungkin akan terjadi kehilangan oksalat
karena membentuk peroksida yang kemudian
terurai menjadi air.
H2C2O4 + O2 ↔ H2O2 + 2CO2↑
H2O2 ↔ H2O + O2↑
Hal ini dapat menyebabkan pengurangan jumlah
KMnO4 yang diperlukan untuk titrasi yang pada
akhirnya akan timbul kesalahan titrasi
permanganometri yang dilaksanakan.
Aplikasi Permanganometri
Penentuan besi dalam bijih-bijih besi
adalah salah satu aplikasi terpenting
dari titrasi-titrasi permanganat
TERIMA KASIH…

You might also like