Professional Documents
Culture Documents
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Management Chasis bagi
Mahasiswa Program Studi D-IV Teknik Otomotif Elektronik
Oleh
2011
Continously Variable Transmisision HONDA
Continously Variable Transmisision atau yang biasa orang bilang CVT ini merupakan
pengganti gear box transmision pada transmisi otomotis. Bila kita melihat pada
gambar di atas, memang sangat berbeda jauh bentuknya maupun komponennya
bila di bandingkan dengan transmisi gearbox. Pada CVT secara garis umum
tergabung dengan adanya sepasang pulley adjustable dan sebuah belt yang
membuat kedua pulley ini berputar pada putaran yang sama. Pulley ini akan
“mengembang” dan “mengempis” untuk mengatur ratio perpindahan gigi. Sehingga
pada saat mobil berjalan lambat, seperti pada gambar di sebelah kiri. Dan saat
berkecepatan tinggi terdapat pada gambar sebelah kanan. Pada transmisi CVT,
memungkinkan transmsisi dapat merubah posisi gigi-nya sampai tak terhingga.
Tergantung dari bergeseran pulley tersebut.
Pada transmisi CVT untuk mengubah perpindahan gigi, CVT tidak lagi
menggunakan roda-roda gigi seperti transmisi manual dan otomatis konvensional
(gigi planet). Pada transmisi otomatik konvensional masih ada gigi planet yang
mengubah atau memindahkan gigi dengan cara “meloncat”. Hanya, perpindahan gigi
yang diatur secara otomatis.
Transmisi CVT milik secara kontinu memonitor durasi dan bukaan gas, dan secara
otomatis mengubah mode pengendaraan untuk kontrol yang optimal. Dengan
mengoptimalkan range rasio dari kecepatan belt dan melengkapi transmisinya
dengan kontrol tekanan pulleyside secara langsung, sistem transmisi ini memberikan
rasa berkendara yang natural, meningkatkan efisiensi transmisi, dan memperbaiki
tingkat ekonomis bahan bakar.
Secara teknis, roda bergigi konvensional dalam CVT diganti dengan dua drum yang
ukurannya dapat berubah, dan selembar sabuk baja (steel drive belt). Pergerakan
sabuk baja ini dibentuk oleh setiap drum. Diameter dari setiap drum diatur oleh
sebuah komputer transmisi yang menambah atau mengurangi tekanan minyak ke
dalam setiap bagian yang bergerak dari setiap drum.
Ini adalah rasio rendah (gigi 1).
Didalam gigi tinggi (top gear) tekanan tinggi minyak masuk ke dalam katrol
penggerak "drive pulley". Diameter drum sekarang berputar balik sehingga katrol
penggerak berputar lebih cepat dari katrol yang bergerak. Di dalam kedua posisi ini,
rasio terendah dan tertinggi, komputer transmisi membantu menyeimbangkan
tekanan minyak ke setiap drum dan ini menghasilkan rasio yang tepat ke kondisi
jalanan dan posisi akselerator dan moda pengendaraan mobil (drive mode).
Karena itulah, mobil yang menggunakan transmisi manual dan otomatik
konvensional, ditulis perbandingan giginya: 1, 2, 3, 4 dan seterusnya. Sedangkan
pada transmisi CVT, tidak ada. Pasalnya, begitu putaran mesin naik atau turun -
sesuai dengan beban atau muatan - perbandingan gigi langsung berubah.
Cara kerjanya, salah satu sisi puli (ada dua puli, memutar dan diputar) bergeser
yang mengakibatkan diameter tempat belt atau sabuk berputar, diameternya
berubah, membesar atau mengecil. Karena perubahan diameter berlangsung secara
progresif, perpindahan berlangsung mulus.
keuntungan CVT, bobotnya lebih ringan karena jumlah komponennya lebih sedikit
dibandingkan transmisi otomatik konvensional. Karena itu pula dari segi harga, juga
lebih kompetitif.
Komponen utama CVT adalah dua puli yang dihubungkan oleh sabuk yang dibuat
dari logam.
Kelemahannya:
Transmisi CVT dengan sistem belt-driven, dapat menyalurkan tenaga dari mesin ke
roda dengan halus, respon yang cepat dan tanpa hentakan. Virtual gear ratio map
dan 7-speed mode untuk simulasi perpindahan transmisi yang dinamis.
Transmisi otomatis yang konvensional terdiri atas sejumlah rasio tingkat kecepatan
yang tetap. Sistem transmisi dengan otomatis memilih tingkat kecepatan yang paling
sesuai dengan kecepatan aktual kendaraan dan posisi pedal gas. Meskipun begitu,
kondisi ideal kerap masih tidak tercapai. Oleh karena itu, sejumlah transmisi
otomatis menggunakan perubah torque ("torque converter") yang terhubung
langsung dengan mesin.
Meski perangkat di atas terpasang dengan sistem "lock-up clutch:" atau kopling yang
terkunci, hanya sekitar 90 persen tenaga mesin yang terpakai dengan efisien. CVT
tidak menggunakan perangkat rasio tingkat percepatan yang tetap.
CVT juga tidak menggunakan "perubah torque" (torque converter) yang justru
mencuri tenaga mesin. Sesuai dengan namanya, sistem ini tidak beroperasi secara
bertahap, melainkan bekerja dari posisi diam ke kecepatan maksimum dengan halus
dan tak terputus.