Professional Documents
Culture Documents
Susongko
BAB I
PENDAHULUAN
Kemajuan suatu negara, bisa dilihat dari kemajuan negara tersebut dalam
mengaplikasi suatu teknologi yang dapat mensejahterakan kehudupan masyarakat
di negara tersebut. Banyak bidang yang mengaplikasi sebuah teknologi masa
depan yang membuat suatu negara menjadi maju. Salah satu bidang yang sangat
vital dalam kehidupan suatu negara adalah bidang kelistrikan.
Dari tahun ke tahun kemajuan teknlogi di bidang kelistrikan sangat signifikan dan
sangat bermanfaat bagi masyarakat luas. Salah satunya penggunaan penghantar
sebagai media transmisi. Yang sebelumnya Saluran Udara Tegangan Menengah
(SUTM) masih menggunakan 3 kawat fasa dengan isolatornya sebagai pegangan
di tiap tiangnya. Tetapi akhir-akhir ini sebuah SUTM menggunakan 3 kawat
berisolasi yang memungkinkan kawat yang satu dengan yang laiannya bisa
bersentuhan. Berbeda dengan 3 kawat sejajar yang mewajibkan kawat satu dengan
yang lainnya tidak boleh bersentuhan sama sekali. Dengan demikian efisiensi
tempat ataupun daerah yang di lewati sangat baik. Hal ini sangat mendukung
untuk daerah perkotaan yang padat aktivitasnya maupun bangunan-bangunan
tingginya.
Hal menarik dari sebuah teknologi di bidang kelistrikan yang lainnya adalah
bahan listrik yang pernah ditemukan yang akhir-akhir ini banyak disinggung
adalah superkonduktor. Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh seorang
fisikawan Belanda, Heike Kamerlingh Onnes, dari Universitas Leiden pada tahun
1911. Pada tanggal 10 Juli 1908, Onnes berhasil mencairkan helium dengan cara
mendinginkan hingga 4°K atau suhu – 269 °C. Kemudian pada tahun 1911, Onnes
mulai mempelajari sifat-sifat listrik dari logam pada suhu yang sangat dingin.
Pada waktu itu telah diketahui bahwa hambatan suatu logam akan turun ketika
didinginkan dibawah suhu ruang, akan tetapi belum ada yang dapat mengetahui
1
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
berapa batas bawah hambatan yang dicapai ketika temperatur logam mendekati 0°
K atau nol mutlak.
Beberapa ahli ilmuwan pada waktu itu seperti William Kelvin memperkirakan
bahwa elektron yang mengalir dalam konduktor akan berhenti ketika suhu
mencapai nol mutlak. Dilain pihak, ilmuwan yang lain termasuk Onnes
memperkirakan bahwa hambatan akan menghilang pada keadaan tersebut. Untuk
mengetahui yang sebenarnya terjadi, Onnes kemudian mengalirkan arus pada
kawat merkuri yang sangat murni dan kemudian mengukur hambatannya sambil
menurunkan suhunya. Padasuhu 4,2 °K, Onnes terkejut ketika mendapatkan
bahwa hambatannya tiba-tiba menjadi hilang.
R=ρl
A
Dimana :
R : Hambatan Penghantar (Ω)
ρ : Hambatan Jenis Penghantar (Ω.mm2/m)
2
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
Tahanan atau hambatan suatu penghantar dikatakan sebesar satu ohm apabila
perbedaan tegangan antara ujung –ujung penghantar sebesar satu volt dan arus
yang mengalir sebesar satu ampere.
V=iR
Dimana :
V : Tegangan (Volt)
I : Arus (Ampere)
R : Hambatan atau Tahanan (Ohm)
Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa, besar suatu tegangan listrik yang
diserap oleh beban melalui sebuah jaringan distribusi jaringan kabel listrik, selalu
dipengaruhi arus yang mengalir dalam penghantar tersebut dan hambatan yang
dihasilkan dari penghantar yang digunakan. Selanjutnya dari besar tegangan yang
diterima disisi beban akan mempengaruhi besar dayanya. Persamaannya seperti
dibawah ini.
P=VI
Dimana :
P : Daya (VA)
V : Tegangan (Volt)
I : Arus (Ampere)
3
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
Dapat diketahui bahwa, antara hambatan penghantar, abesar arus yang mengalir
dalam penghantar, besar tegangan yang diterima pada sisi beban, akan selalu
mempengaruhi besar daya yang diterima.
Rugi tegangan pada saluran yang menyebabkan adanya jatuh tegangan (ΔV) dapat
dinyatakan dengan pesamaan di bawah ini :
ΔV = Vs – Vr
Dimana :
ΔV : Jatuh tegangan
Vs : Tegangan pengiriman dari sumber
Vr : Tegangan penerimaan disisi beban
Hal lain yang membuat kehandalan suatu sistem transmisi berkurang seperti yang
kita tahu adalah karena hambatan penghantar yang dipakai. Pada sistem transmisi
3 fasa, yang seperti kita tahu adalah tegangannya adalah bolak-balik, maka unutk
penghitungan besar rugi-rugi dayanya seperti persamaan berikut :
ΔPt = 3I2R
Dimana :
ΔPt : rugi – rugi total transmisi (Watt)
I : arus pada kawat transmisi (A)
R : tahanan kawat transmisi per fasa (Ohm)
Dari beberapa formula diatas, rugi – rugi tegangan maupun rugi – rugi daya pada
transmisi dapat di atasi dengan beberapa cara :
1. Memperkecil tahanan konduktor dengan jalan memperbesar luas
penampangnya. Tetapi dalam penambahan luas penampang suatu
penghantar pada transmisi selalu ada batasannya.
4
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
Faktor – faktor inilah yang salah satunya dapat menurunkan hambatan pada suatu
penghantar transmisi baik tegangan tinggi, tegangan menengah maupun tegangan
rendah.
5
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Khusus
1. Dengan mengaplikasikan sebuah penghantar yang bersifat superknduktor
sebagai media transmisi pada jaringan listrik, hambatan yang tidak disukai
karena pengaruh hambatan jenis penghantar dapat dihindari.
2. Memungkinkan penggunaan penghantar superkonduktor dengan luas
penampang beberapa milimeter persegi, untuk menggantikan penghantar
yang sudah ada yang mempunyai luas penampang yang lebih besar.
6
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada suhu T > Tc bahan dikatakan berada dalam keadaan normal, ia memiliki
resistansi listrik. Transisi ke keadaan normal ini bukan selalu berarti menjadi
konduktor biasa yang baik, pada umumnya malah menjadi penghantar yang jelek,
bahkan ada yang ekstrim menjadi isolator! Untuk suhu T < Tc bahan berada
dalam keadaan superkonduktor. Di dalam eksperimen, pengukuran resistivitasnya
dilakukan dengan menginduksi suatu sampel bahan berbentuk cincin, ternyata
arus listrik yang terjadi dapat bertahan sampai bertahun-tahun. Resistivitasnya
7
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
yang terukur tidak akan melebihi 10-25 ohm.meter, sehingga cukup beralasan bila
resistivitasnya dikatakan sama dengan nol.
Pada tahun 1960-an lahirlah keluarga superkonduktor tipe II, yang biasanya
berupa kombinasi unsur molybdenum (Mo), niobium (Nb), timah (Sn), vanadium
(V), germanium (Ge), indium (In) atau galium (Ga). Sebagian merupakan
senyawa, sebagian lagi merupakan larutan padatan. Sifatnya agak berbeda dengan
tipe I karena suhu kritiknya relatif lebih tinggi, sehingga tipe II ini sering disebut
superkonduktor yang alot. Semua alat yang telah menerapkan superkonduktor
8
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
dewasa ini menggunakan bahan tipe II ini, alasannya akan menjadi jelas
kemudian.
Pada tahun 1985 di laboratorium riset IBM di Zurich, A.Muller dan G.Bednorz
memulai era baru bagi ilmu bahan superkonduktor. Mereka menemukan bahwa
senyawa keramik tembaga oksida dapat memiliki sifat superkonduktor pada suhu
yang relatif tinggi, rekor suhu kritik yang saat ini sudah mencapai 125 K juga
dipegang oleh golongan ini. Perkembangan selanjutnya tampak agak seret, para
ahli sendiri masih meributkan ada tidaknya batas suhu kritik yang mungkin
dicapai. Ahli riset di Institut Teknologi California meramalkan bahwa suhu kritik
superkonduktivitas tidak akan pernah melampaui 250 K, jadi masih cukup jauh di
bawah suhu kamar. Apakah benar demikian, kita tunggu saja hasil-hasil penelitian
berikutnya.
9
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
Hc (0) adalah harga maksimum Hc yaitu harga pada suhu 0 K. Medan kritik ini
tidak harus berasal dari luar, tapi juga bisa ditimbulkan oleh medan internal, yaitu
jika ia diberi aliran arus listrik. Untuk superkonduktor berbentuk kawat beradius r,
arus kritiknya dinyatakan oleh aturan Silsbee :
Ic = 2 p . r . Hc
Sebagai perbandingan YBCO pada suhu 77 K dapat mengangkut arus sebesar 530
A, cukup lumayan! Naiknya suhu operasi mempunyai nilai ekonomis, karena
biaya pendinginan menjadi lebih murah dibandingkan helium cair (untuk menjaga
suhu 4 K). Satu liter He harganya US$ 4 (Rp.7000) sedangkan satu liter N2 cuma
25 cent (Rp.450), padahal dalam prakteknya penguapan 1 liter N2 setara dengan
penguapan 25 liter He.
10
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
Jadi satu keunggulan lagi bagi superkonduktor terhadap konduktor biasa. Ia tidak
saja menjadi perisai terhadap medan listrik, tapi juga terhadap medan magnet,
artinya medan listik dan magnet sama dengan nol di dalam bahan superkonduktor.
Tetapi pada tahun 1935 London bersaudara melalui penelitian sifat elektrodinamik
superkonduktor mendapatkan bahwa intensitas medan magnet masih dapat
menembus bahan superkonduktor walaupun hanya sebatas permukaan saja,
ordenya hanya beberapa ratus angstrom. Sifat rembesan ini dinyatakan oleh
parameter l yang disebut kedalaman rembesan London. Medan magnet ternyata
berkurang secara eksponensial terhadap kedalaman sesuai dengannya.
11
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
Pada tipe ii terdapat daerah peralihan yaitu antara Hcl dan Hc , pada saat itu
struktur bahan terjadi dari daerah normal yang berupa silinder-silinder kecil,
disebut fluksoid karena bisa diterobos fluks magnet, yang dikelilingi sepenuhnya
oleh daerah superkonduktor.
12
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
13
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
BAB III
METODE PENULISAN
Penulisan paper ini dilakukan dengan cara pengumpulan bahan-bahan materi dari
berbagai sumber yang sudah ada. Sumber-sumber materi tersebut atara lain dari
referensi buku-buku yang terkait dan dari pencarian materi di internet.
14
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa, penghantar konvensioanal yang sampai
saat ini masih diaplikasikan, khususnya tembaga dan aluminium, masih
mempunyai hambatan jenis yang bisa menyebabkan kerugian daya.
Sebagai contoh :
Bahan Aluminium.
Aluminium murni mempunyai massa jenis 2,7 g/cm3, ? -nya 1,4. 105, titik leleh
6580C dan tidak korosif. Daya hantar aluminium sebesar 35 m/ohm.mm2 atau
kira-kira 61, 4 % daya hantar tembaga. Aluminium murni dibentuik karena lunak,
kekuatan tariknya hanya 9 kg/mm2. Untuk itu jika aluminium digunakan sebagai
penghantar yang dimensinya cukup besar, selalu diperkuat dengan baja atau
paduan aluminium. Penggunaan yang demikian mis alnya pada : ACSR
(Aluminium Conductor Steel Reinforced), ACAR (Aluminium Conductor Alloy
Reinforced).
Bahan Tembaga
Tembaga mempunyai daya hantar listrik yang tinggi yaitu 57 ? mm2/m pada suhu
200C. Koefisien suhu (? ) tembaga 0,004 per 0C. Kurva resistivitas tembaga
15
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
terhadap suhu adalah tidak linier seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah
ini:
Dari kedua contoh diatas dapat dilihat bahwa, kedua jenis bahan penghantar
tersebut masih mempunyai hambatan jenis. Besar hambatan jenis suatu bahan
penghantar, akan mempengaruhi dari pada tegangan maupun daya yang
dikirimkannya dari sisi sumber ke sisi beban. Karena semakin besar hambatan
jenis dari bahan penghantar tersebut, maka semakin berkurang kemampuan daya
hantar dari penghantar tersebut.
0.1
0.08
0.06 aluminium
tembaga
0.04
superkonduktor
0.02
0
aluminium tembaga super.k
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa, hambatan penghantar yang sampai saat ini
masih digunakan dalam transmisi maupun distribusi instalasi listrik, baik tegangan
16
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
Di bawah ini contoh dari berbagai macam hambatan jenis logam yang salah
satunya digunakan sebagai bahan utama dari penghantar.
17
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
diatas kuat medan magnetnya, maka secara otomatis bahan tesebut akan menjadi
konduktor biasa.
Gambar 4.3 grafik medan magnet superkonduktor lebih kecil dari medan kritis
18
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
Bahan superkonduktor suhu tinggi yang memiliki bahan dasar keramik secara
teoritis belum dapat dijelaskan tuntas. Ia tidak bisa digolongkan ke dalam tipe I
maupun II karena ada beberapa sifatnya yang unik.
Bentuk kristalnya termasuk golongan perovskite, suatu bentuk kristal kubus yang
cukup populer. Rumus umum molekul perovskite adalah ABX3 , dimana A dan B
adalah kaiton logam dan X adalah anion non logam. Banyak bahan elektronis
yang memiliki bentuk perovskite ini, misalnya PbTiO3 dan PbZrO3 yang bersifat
piezoelektrik kuat sehingga baik digunakan untuk pressure-gauge.
Superkonduktor suhu tinggi ini ternyata berupa perovskite yang cacat. Misalnya
YBCO yang ditemukan oleh Chu Chingwu cs. dari Universitas Houston berbentuk
3 kubus perovskite dengan rumus molekul YBa2Cu3O6,5 , yang menunjukkan
defisiensi atom oksigen sebagai anionnya (mestinya ada 9 atom). Nama lain untuk
YBCO ini adalah 1-2-3, menunjukkan perbandingan cacah atom Y, Ba dan Cu di
dalam kristalnya. Atom-atom tembaganya terletak pada suatu lapisan inilah arus
listrik lewat dalam bahan YBCO. Struktur yang demikian memiliki andil yang
besar bagi sifat superkonduktivitas suhu tinggi, terbukti senyawa barium-kalium-
bismuth-oksida buatan AT & T Bell Laboratoies (1988) cuma memiliki Tc = 30 K,
senyawa ini tentu saja tidak memiliki atom tembaga sebagai lapisan penghantar
elektron.
19
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
phonon, sehingga ikatan elektron itu seharusnya akan hancur karenanya. dalam
kaitan ini peranan kerangka kristal harus kembali dipertanyakan. Mungkin saja
kotoran di dalamnya yang justru mampu meredam interaksi phonon atau
gangguan-gangguan lain termasuk medan magnet yang besar agar ia tetap stabil
sebagai superkonduktor.
Sifat lain yang tidak menguntungkan dari YBCO adalah mudahnya ia melepaskan
oksigen ke lingkungannya, padahal dengan berkurangnya atom oksigen sifat
superkonduktornya akan hilang. Lagi pula ia terlalu rapuh untuk dibentuk menjadi
kawat.
Lebih jauh lagi Philip W. Anderson (pemenang hadiah Nobel 1977 bidang Fisika)
mengemukakan peranan besaran spin dalam fenomena superkonduktor suhu
tinggi ini, pernyataan ini telah didukung oleh data percobaan MIT oleh RJ
Birgeneau.
20
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
Tak heran desain yang ramping dan dinamis dengan berat lebih ringan ini
menyebabkan banyak oerusahaan yang mempelajari dan memproduksi generator
berbahan superkonduktr. Antara lain, Westinghouse serta EPRI (Electric Power
Research Institute) bekerja sama membuat generator terpasang 300 MVA,
Electric de France (EdF) di Perancis juga sedang mempelajari desain generator
superkonduktor 600 MW, sedangkan Central Electric Research Laboratory di
Inggris mempelajari desai generator superkonduktor 500 MW.
Manfaat lain yang tidak kalah pentingnya dari bahan superkonduktor adalah
peluang menggunakan kawat superkonduktor dalam sistem transmisi tenaga
listrik. Brookaven National Laboratory telah menguji saluran transmisi
sepanjang115,5 meter dengan tegangan 138 kV sejak tahun 1982. bahkan untuk
transmisi listrik, pemerintah Amerika Serikat dan Jepang berencana
memanfaatkan kabel superkonduktor berpendingin netrogen cair sebagai
pengganti kabel bawah tanah yang terbuat dari tembaga. Penggantian ini dapat
menaikkan efisiensi sebesar 7.000 persen dari segi tempat, karena 18.000 pon
kabel tembaga dapat digantikan oleh 250 pon kabel superkonduktor. Arus yang
ditransmisikan dengan kabel superkonduktor jauh lebih besar
21
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
SMES biasanya dipakai antara lain untuk stabilisasi frekuensi dan tegangan serta
unutk peredaman osilasi dalam sistem penyediaan tenaga listrik. Dengan demikian
apabila dalam sistem pembangkit energi terdapat kelebihan daya, maka kelebihan
daya tersebut dapat disimpan dengan teknik SMES ini.
4.3.3 Elektromagnet
Karena konduktor tidak mempunyai kerugian yang disebabkan resistansi, maka
dimungkinkan membuat selenoide dengan super konduktor tanpa kerugian yang
22
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
menimbulkan panas. Selenoide dengan arus yang sangat kecil pada medan magnet
nol untuk kawat yang digunakan memungkinkan membangkitkan sebuah medan
magnet tipis dari lilitan. Karena dengan bahan super konduktor memungkinkan
membuat elektromagnet yang kuat dengan ukuran yang kecil. Aplikasi dari
elektromagnet dengan super konduktor antara lain : komponen Magneto Hidro
Dinamik.
4.3.4 Elemen Penghubung
Karena super konduktor mempunyai Hc dan Tc, maka dalam pemakaian super
konduktor sebagai elemen penghubung dapat menggunakan pengaruh salah satu
besaran di atas. Artinya suatu gawai penghubung yang menggunakan super
konduktor akan dapat berubah sifatnya dari super konduktor menjadi konduktor
biasa karena pengubahan suhu atau medan magnet di atas nilai kritisnya. Pemutus
arus yang bekerja dipengaruhi oleh magnetik dielektrik Cryotron, misalnya
digunakan pada pemutus komputer.
Kereta terbang? Kereta api yang begitu berat dan panjang bisa terbang? Apa
mungkin?
23
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
Kenapa tidak? Pesawat saja bisa terbang, bahkan mobil-mobil terbang pun kini
sedang dikembangkan teknologinya. Sekarang giliran alat transportasi lain yang
ikut-ikutan bosan menyentuh daratan sebagai landasannya. Tetapi kereta api yang
bisa terbang ini memiliki konsep dan teknologi yang sangat jauh berbeda dengan
pesawat terbang dan mobil terbang. Ini karena pesawat terbang menjelajahi
angkasa pada ketinggian yang sangat besar dan melibatkan konsep-konsep
aerodinamika. Kereta api terbang yang dikenal sebagai Magnetically Levitated
Train (Maglev Train) ini hanya akan melayang setinggi beberapa sentimeter di
atas rel kereta. Hanya beberapa sentimeter, tetapi kereta itu benarbenar terbang
karena sama sekali tidak bersentuhan dengan rel kereta. Kereta ini juga tidak akan
memiliki sayap seperti pesawat terbang (dalam aerodinamika, sayap merupakan
bagian paling penting untuk terbang). Dan selain bisa terbang, kereta ini juga bisa
meluncur dengan kecepatan sangat tinggi.
Sesuai dari namanya: Magnetically Levitated Train. Ini berarti kereta bisa
terangkat karena adanya gaya-gaya magnet. Kita tahu bahwa magnet itu memiliki
dua kutub, Utara (U) dan Selatan (S). Kita juga tahu bahwa kutub Utara dan kutub
Selatan selalu tarik-menarik, sedangkan kutub-kutub sejenis (Utara dengan Utara
atau Selatan dengan Selatan) selalu tolak-menolak. Prinsip dasar yang sederhana
inilah yang diaplikasikan untuk menjalankan dan ‘menerbangkan’ Maglev Train.
24
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
Kereta api ini memiliki rel (lintasan) kereta yang berbeda dengan rel kereta yang
sudah kita kenal selama ini. Pada kedua sisi lintasan Rel kereta terbang ini
terdapat dinding-dinding yang dilengkapi dengan kumparan-kumparan kawat.
Oleh prinsip induksi elektromagnet, kumparan-kumparan kawat ini dapat menjadi
magnet. Kereta bisa bergerak maju karena adanya interaksi antara magnet-magnet
pada dinding-dinding itu dengan magnet-magnet pada kereta (Gambar 2).
Pada Gambar 2-A kita bisa melihat jajaran magnet di sepanjang dinding dan di
sepanjang kereta (huruf-huruf U menunjukkan kutub Utara, dan S menunjukkan
kutub Selatan). Jajaran magnet di sepanjang dinding ini dihasilkan oleh arus listrik
bolak-balik dari stasiun-stasiun terdekat. Kutub Utara (U) di gerbong kereta
paling depan ditarik oleh kutub Selatan dan ditolak oleh kutub Utara dinding
lintasan. Hal yang sama terjadi pada sisi kereta yang lain. Pada gambar, panah
berwarna hijau menunjukkan gaya tarik antara kutub Utara dan Selatan yang
menarik maju kereta. Panah kecil berwarna biru menunjukkan gaya tolak antar
kutub sejenis (Utara dengan Utara, Selatan dengan Selatan). Gaya tarik dan gaya
tolak yang bekerja bersamaan ini membuat kereta bergerak maju dengan mulus.
Tetapi ini baru prinsip yang digunakan untuk bergerak maju. Apa prinsip yang
digunakan untuk mengangkat kereta sehingga bisa ‘terbang’?
Prinsipnya tetap sama! Gaya tarik dan gaya tolak kutub-kutub magnet! Pada
Gambar 1-B kita melihat adanya magnet pada dinding lintasan. Magnet ini
dihasilkan oleh induksi elektromagnet akibat gerakan kereta. Ketika posisi kereta
beberapa sentimeter dibawah pusat magnet dinding ini, maka kutub Selatan
dinding akan menarik kereta ke atas dan kutub Utaranya akan mendorong kereta
25
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
juga ke atas. Gaya tarik dan gaya dorong ini membuat kereta melayang , tidak
menyentuh rel sama sekali.
Dinding yang memagari lintasan kereta ini tidak hanya berfungsi untuk menarik
dan mendorong kereta supaya bergerak maju dan mengangkat kereta sehingga
bisa melayang. Ada satu fungsi lainnya yang tidak kalah pentingnya, yaitu sebagai
pengendali arah laju kereta (guidance). Maksudnya adalah supaya kereta tidak
pernah keluar jalur dan tetap berada di tengah-tengah lintasan setiap saat. Prinsip
magnet kembali digunakan sebagai pengendali. Ketika kereta oleng ke kiri,
gerakan kereta ini mengakibatkan kumparan kawat dinding kiri dan kanan
menjadi magnet. Magnet pada dinding kiri dan dinding kanan diusahakan
memiliki kutub yang sama, misalnya kutub Utara. Misalnya gerbong kereta yang
berhadapan dengan dinding di sisi kiri memiliki kutub Utara juga, dan gerbong
kereta yang berhadapan dengan dinding di sisi kanan memiliki kutub Selatan.
Pada sisi kiri akan terjadi tolak-menolak antara kutub Utara dari dinding dan
kutub Utara gerbong kereta. Pada sisi kanan terjadi tarik-menarik antara kutub
Utara dinding dan kutub Selatan kereta. Gaya-gaya ini akan mengembalikan
kereta pada posisi sebelum oleng. Demikian juga jika kereta oleng ke kanan,
kereta akan dikembalikan ke posisi semula oleh gaya magnet ini. Jadi gaya
magnet ini akan mempertahankan kereta supaya tetap berada di lintasannya (stabil
di tengah-tengah lintasan), tidak akan keluar jalur.
Kereta api Maglev yang super cepat ini juga memiliki kelebihan lain yang sudah
pasti tidak dimiliki oleh kereta api lainnya. Satu hal yang selalu menjadi ciri khas
kereta api adalah suaranya. Kereta api selalu menghasilkan suara ribut dan bising
yang mengganggu telinga. Kereta Maglev justru hampir tidak bersuara sama
sekali! Ini karena kereta tidak bersentuhan (tidak mengalami gesekan) dengan
permukaan apa pun sehingga tidak ada suara yang tercipta akibat gesekan.
Teknologi kereta terbang ini semakin maju dengan aplikasi konsep
superkonduktor. Bahan superkonduktor ini dapat menolak medan magnet. Ini
berarti magnet yang diletakkan di atas bahan superkonduktor akan melayang
26
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
(terbang) karena tidak bisa mendekati bahan superkonduktor itu (mengalami gaya
tolak).
Dari penemuan-penemuan yang telah dicapai, begitu banyak manfaat yang dapat
diraih dari penggunaan superkonduktor. Dari beberapa uji coba hingga saat ini,
menimbulkan banyak harapan, bahwa kelak di kemudian hari, superkonduktor
suhu tinggi akan mewarnai peralatan-peralatan maupun prduk-produk kelistrikan
mutakhir yang memberikan berbagai keuntungan. Yang pasti, dengan kehadiran
alat-alat listrik superkonduktor sangat mengefisienkan konsumsi energi listrik
yang demikian tinggi. Penghematan yang sangat luar biasa dalam pemakaian
energi listrik ini jelas mengurangi biaya yang harus dikeluarkan.
Sungguh merupakan sebuah tantangan besar bagi para ahli dari berbagai bidang
untuk memahami lebih jauh fenomena superkonduktor jenis baru ini. Tampaknya
bahan ini akan semakin merajai teknologi pada masa yang akan datang, yaitu abad
XXI.
27
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari uraian yang telah dibahas di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Bahan superkonduktor adalah suatu material yang dapat menghantarkan
arus listrik tanpa hambatan di bawah suatu nilai suhu tertentu.
2. Suhu kritis suatu bahan superkonduktor adalah suhu dimana terjadi
perubahan sifat konduktifitas dari konduktor biasa menjadi
superkonduktor.
3. Superkonduktor dapat hilang sifat konduktifitasnya, apabila suhunya
diatas suhu kritisnya dan medannya diatas medan magnetnya.
4. suhu kritis tertinggi suatu bahan superkonduktor yang pernah ditemukan
adalah 18,1 ° K, untuk senyawa Nb3Sn.
5. Beberapa hasil penelitian yang pernah tercatat diantaranya
a) Logam – logam menovalen adalah bukan superkonduktor.
28
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
5.2 Saran
Karena sampai saat ini bahan Superkonduktor masih sebatas penelitian, dan hanya
beberapa perusahaan besar dunia saja yang melakukan penelitian, banyak
masyarakat yang belum memahami ataupun bahkan tidak tahu apa itu
superkonduktor. Mungkin sebagai generasi muda dan para praktisi teknik elektro
dapat melakukan penelitian dan pengembangan tentang bahan-bahan listrik,
29
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
khusunya sebagai bahan utama konduktor. Agar dikemudian hari kita bisa
menciptakan bahan listrik yang mempunyai sifat superkonduktor asli ciptaan anak
negeri.
BAB VI
PENUTUP
Demikianlah akhir dari paper yang saya susun, sebagai tugas akhir dari mata
kuliah bahan listrik. Saya mengambil tema tentang bahasan Superkonduktor.
Karena bahan superkonduktor mempunyai prospek cerah sebagai pengganti
penghantar transmisi maupun distribusi jaringan tenaga listrik. Dengan
menggunakan bahan superkonduktor, diharapkan tidak terjadi penurunan ataupun
kerugian energi selama transmisi dari sisi sumber menuju sisi beban.
Superkonduktor merupakan saru-satunya solusi yang tepat untuk menghindari
rugi tegangan pada media transmisi. Pada abad 21 ini, superkonduktor akan
menjadi sangat populer diberbagai bidang.
Mungkin dari cara penyusunan paper yang saya lakukan ini masih belum
mencapai kesempurnaan. Kalau ada data-data ataupun penyajian data yang masih
30
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009
Bahan Listrik Super Konduktor… Wahyu
Susongko
belum relevan dengan yang terjadi di lapangan, mohon kritik membangun untuk
menjadikan kesempurnaan dari paper yang saya buat ini. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Pikatan, Sugata. Mengenal Super Konduktor. Majalah Kristal. Juli 1989.
[2] Drs. Muhaimin. Bahan-bahan Listrik untuk Politeknik. Pradnya Paramita,
Januari 1993.
[3] Bonggas L. Tobing. Dasar Teknik Pengujian Tegangan Tinggi. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta 2003.
[4] Bonggas L. Tobing. Peralatan Tegangan Tinggi. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta 2003.
[5] Depdiknas. Modul Pembelajaran : Ilmu Bahan Listrik. Depdiknas 2003.
[6] Akhadi, Mukhlis. Memanfaatkan Superkonduktor. Majalah Indonesia Power.
2004.
[7] Internet. http\\www.google.id\ilmu_elektronika. Mei 2009
31
Mata Kuliah Bahan Listrik Juni
2009