You are on page 1of 23

.

KONSEP DASAR
Gugur kandunganatau aborsi (bahasa Latin:abortus) adalah

berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin. Apabila

janin lahir selamat (hidup) sebelum 38 minggu namun setelah 20 minggu, maka istilahnya adalah kelahiran

prematur.

Sebelum kita membahas lebih lanjut kasus aborsi ini, ada baiknya penulis sedikit memaparkan

teori tentang aborsi itu sendiri. Aborsi adalah pengeluaran buah kehamilan secara sengaja sebelum janin

viable ( < 22 minggu atau berat janit < 500 gram) bukan semata untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil

dalam keadaan darurat tapi juga bisa karena sang ibu tidak menghendaki kehamilan itu. Aborsi ada dua

macam yaitu :

Aborsi provokatus medisinalis karena alasan kesehatan ibu hamil tersebut tidak dapat melanjutkan

kehamilannya. Misalnya sakit jantung, karena jika kehamilannya dilanjutkan terjadi penambahan beban

kerja jantung sehingga sangat berbahaya bagi jiwanya. Dalam hal ini keselamatan ibu yang diutamakan.

Penyakit lain yaitu tuberkulosis paru berat, asma, diabetes melitus, gagal ginjal, hipertensi, penyakit hati

menahun (JNPK-KR, 1999). Tentunya untuk melaksanakan tindakan inipun harus ada inform choice dan

inform consent terlebih dahulu.


Aborsi
provokatus
kriminalis
seperti
contoh
kasus

diatas, tindakan

pengosongan rahim dari buah kehamilan yang dilakukan dengan sengaja bukan karena alasan medis, tetapi

alasan lain biasanya karena hamil diluar nikah,


atau
terjadi
pada
pasangan

yang menikah

karena gagal kontrasepsi maupun karena tidak mengingini kehamilannya.


5
Dalam ilmu kedokteran, istilah-istilah ini digunakan untuk membedakan
aborsi :
Spontaneous abortion : gugur kandungan yang disebabkan oleh trauma
kecelakaan atau sebab-sebab alami.
Induced abortionatau procured abortion : pengguguran kandungan yang
disengaja. Termasuk di dalamnya adalah:
o

Therapeutic abortion : pengguguran yang dilakukan karena kehamilan


tersebut mengancam kesehatan jasmani atau rohani sang ibu, terkadang
dilakukan sesudah pemerkosaan.
o

Eugenic abortion : pengguguran yang dilakukan terhadap janin yang


cacat.
o

Elective abortion : pengguguran yang dilakukan untuk alasan-alasan lain.


Dalam bahasa sehari-hari, istilah "keguguran" biasanya digunakan untuk
spontaneous abortion, sementara "aborsi" digunakan untuk induced abortion.
Jenis abortus menurut terjadinya :
a) Abortus spontanea (abortus yang berlangsung tanpa tindakan)
Abortus imminens : Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada
kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam
uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks.
Abortus insipiens : Peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang
meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus.
Abortus inkompletus : Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam
uterus.
Abortus kompletus : Semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan.

6
b) Abortus provokatus (abortus yang sengaja dibuat)

Menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu. Pada umumnya dianggap bayi

belum dapat hidup diluar kandungan apabila kehamilan belum mencapai umur 28 minggu, atau berat

badan bayi belum 1000 gram, walaupun terdapat kasus bahwa bayi dibawah 1000 gram dapat terus hidup.
B. FENOMENA DI LAPANGAN

Pada akhir tahun 2007 kalangan civitas akademi kebidanan di Indonesia khususnya dan profesi

bidan di Indonesia pada umumnya digegerkan dengan berita yang ditayangkah oleh MetroTV. Berita
tersebut adalah kematian salah satu mahasiswa Akademi Kebidanan swasta di Jakarta yang beberapa bulan

lagi akan lulus. Kematian tersebut tidak wajar dan tidak seharusnya terjadi karena penyebab kematian

tersebut adalah aborsi yang disengaja atau dalam istilah medis disebut abortus profokatus kriminalis.

Ironisnya penyebab kematian seperti ini seharusnya tidak boleh terjadi karena calon bidan sudah

seharusnya memahami apa itu aborsi dan sikap seperti apa yang yang harus dimiliki oleh seorang bidan

jika menghadapi klien yang akan melakukan aborsi.


Sebenarnya penolakan terhadap janin yang dikandungnya sudah terjadi
kekerasan terhadap janin atau dapat penulis sebutkan sebagai “Fetal Abuse”.

Begitu pula jika terjadi penolakan terhadap jenis kelamin anak pada suku-suku tertentu di Indonesia,

karena sebenarnya hubungan psikologis antara janin dengan ibunya sudah terjadi sejak awal kehamilan.

Sekarang ini kekerasan semakin marak kita dengar dimana-mana dan dalam hal apapun. Misalnya

kekerasan rumah tangga (Domestic Abuse), kekerasan anak (Child Abuse), kekerasan dalam bidang

teknologi informasi (Computer abuse) dan lain sebagainya. Jadi bisa dibayangkan dan dicerna bahwa jika

seorang gadis atau wanita muda itu hamil tanpa dikehendakinya, baik terjadi pada pasangan yang sudah

menikah maupun yang belum menikah, maka alhasil janin yang

7
dikandungnya telah mengalami kekerasan. Misalnya percobaan

pengguguran

termasuk induksi haid (padahal sudah terlambat haid yang dengan hasil peruksa urine sudah terdeteksi

adanya hormone kehamilan/HCG). Bisa juga pada kasus aborsi yang tidak berhasil, kehamilan tetap

berlangsung, maka janin yang dikandung dapat mengalami kelainan bawaan atau mental dan psikologis

karena penolakan ibunya tersebut. Kepribadian bias labil, dan atribut psikologis lainnya.

Statistik menunjukan bahwa kurang dari 75% dari jumlah pelacur adalah wanita-wanita muda

dibawah umur 30 tahun. Pada umumnya mereka memasuki dunia pelacuran pada usia yang masih sangat

dini sekitar 13-24 tahun.


Menurut Kartini Kartono dalam bukunya “Psikologi Sosial” (2007), tindak imoril
yang dilakukan oleh gadis-gadis muda tersebut antara lain disebabkan oleh :

Kurang terkendalinya rem-rem psikis

Melemahnya system pengontrolan diri


Belum atau kurangnya pembentukan karakter pada usia prapubertas, dan
usia puber adolesens

Pertama kali imoralitas dilakukan dirumah oleh orang tua atau salah seorang anggota keluarga

tersebut mempromosikan tingkah laku seksual abnormal kepada anak-anak puber dan adolesens. Jika

penghayatan langsung dari perbuatan seksual yang kasar, dibarengi dengan cumbu rayu dari laki-laki

dewasa, akan mudah meruntuhkan pertahanan moral pada gadis belia ini. Perbuatan ini akan

mengakibatkan timbulnya seksualitas yang terlalu dini yaitu seksualitas yang terlalu cepat matang sebelum

usia kematangan psikis yang semestinya. Sebagai akibatnya ialah dengan kemunculan nafsu-nafsu seks

yang luar biasa, namun anak gadis itu sendiri belum memiliki kemajuan dan keseimbangan psikis sehingga

tindak-tindak imorilnya berlangsung secara liar dan tidak terkendali lagi.

Pada awalnya para anak gadis menyalurkan dorongan-dorongan seksualnya dengan jalan

berfantasi, menghayalkan gambaran diri sendiri melakukan relasi seksual yang meyala-nyala. Lambat laun

dorongan-dorongan
8

seks itu jadi semakin memuncak, karena macam-macam rangsangan dari luar misalnya membaca buku-

buku atau menonton film porno. Kemudia dengan coba-coba melakukan relasi seksual dengn kakaknya,

pamannya yang didorong oleh rasa ingin tahu (curiosity) hanya untuk bermain saja. Lama kelamaan

menjadi sungguhan dan menjadi habit forming. Perbuatan seks pada anak-anak puber itu pada umumnya

disebabkan oleh disharmoni dalam kehidupan psikisnya, yang ditandai dengan :

a) Bertumpuknya konflik-konflik batin

b) Kurangnya rem-rem terhadap nafsu-nafsu hewani

c) Kurang berfungsinya kemauan dan hati nurani


d) Kurang tajamnya intelek untuk mengendalikan nafsu seksual yang
bergelora.

Penulis berpendapat bahwa ada baiknya tiap-tiap institusi pendidikan mempunyai tenaga

konselor yang professional misalnya seorang psikolog, sehingga para siswa atau mahasiswa yang

mengalami masalah mempunyai tempat untuk berkonsultasi, mencurahkan segala permasalahannya dan

mungkin akan ada tindakan rujukan jika perlu sehingga masalah mereka dapat terpecahkan.
Dari hasil studi yang dilakukan, otak manusia seperti busa, yang mana kian hari dengan

bertambahnya usia daya serapnya semakin berkurang. Jadi semakin tua daya kemampuan mengingat kita

semakin berkurang. Bagaikan komputer yang perlu di Up Grade, otak manusia


juga
perlu

perawatan

semacam itu sehingga kemampuan penyerapannya terus menerus terangsang, sel-sel otak tetap dilatih agar

tetap berfungsi untuk mengingat maupun menganalisa. Misalnya belajar dengan metoda mind map dan lain

sebagainya. Jika dari permulaan kehidupan ajaran tentang nilai-nilai yang luhur selain pengetahuan dan

ketrampilan yang yang berguna dalam kehidupannya kita tanamkan, tentu nilai-nilai moral yang penting

ini dapat memenuhi otaknya. Namun jika terlambat diberikan, akan sulit untuk menyimpannya karena

kepenuhan memori, atau karena sulit merubah paradigma yang terbentuk tanpa kita kehendaki dari

lingkungan sekitarnya.
9

Untuk itu para ibu juga berperan sebagai pelukis besar dalam kehidupan anaknya. Pengaruh besar

didikan para orang tua terutama ibu, membentuk kepribadian anaknya. Aliran cultural personality

mengajarkan bahwa bila kita ingin mengubah pola kehidupan bersama, maka kita harus mengubah pula

cara kita mendidik anak-anak. Prinsip utama cultural personality yaitu pengalaman masa kecil mempunyai

pengaruh pada personaliti seseorang. Jadi sebenarnya pendidikan seksual harus dimulai pertama kali dalam

keluarga. Didukung oleh polesan pendidikan seks di sekolah, yang mana menegaskan mana yang boleh

dan tidak boleh dilakukan akan lebih mengena bagi anak-anak.

Asumsi lain yang dapat penulis paparkan adalah dengan adanya kemajuan jaman, manusia yang

dilahirkan pun berbeda dari jaman yang sebelumnya. Seperti generasi kita mempunyai paradigm yang

berbeda dengan generasi sebelumnya. Bisa saja kecenderungan melakukan tindakan asusila yang

menyebabkan aborsi dimana dimulai dengan tindakan asusila sebelumnya dengan seks bebaspun ditunjang

oleh faktor ini. Misalnya sebuah teori yang sempat penulis baca tentang anak-anak dengan atribut

psikologis yang baru pada jaman ini. Generasi ini


disebut ” The Indigo Child”. Anak-anak ini sekalipin umurnya masih kecil, tetapi

wawasan dan kebijaksanaannya seperti orang dewasa mereka mampu berpikir dan menganalisa seperti

orang dewasa. Kadang mereka seperti pengacau sistem, atau tidak menunjukan prestasi akademik yang

cemerlang, namun mereka sebenarnya bukan anak-anak yang bodoh. Scor IQ-sangat tinggi. Jadi jika
mereka diberi kesempatan sepeti orang dewasa, mereka akan menjadi sangat cerdas dalam berbagai

bidang. Tetapi mereka tidak mau didikte termasuk dalam hal pengambilan keputusan untuk menentukan

apa jadinya mereka nanti. Jadi kitapun harus memberikan respek, perhatian dan bersikap seperti kita

berhadapan dengan orang dewasa. Menghargai kejujuran salah satunya. Karena jikalau kita sekalipun

berbohong atau menutupi sesuatu hal terhadap mereka, mereka akan kehilangan respek dan menganggap

orang dewasa tidak memiliki integritas. Akhirnya mereka akan mencari kebenaran sendiri dan akan

mencoba-coba sendiri.

10
C. FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
TERJADINYA
ABORSI
a) Abortus Provokatus Medisinalis

Abortus yang mengancam (threatened abortion) disertai dengan perdarahan yang terus menerus, atau jika

janin telah meninggal (missed abortion).


Mola Hidatidosa atau hidramnion akut.
Infeksi uterus akibat tindakan abortus kriminalis.

Penyakit keganasan pada saluran jalan lahir, misalnya kanker serviks atau jika dengan adanya kehamilan

akan menghalangi pengobatan untuk penyakit keganasan lainnya pada tubuh seperti kanker payudara.
Prolaps uterus gravid yang tidak bisa diatasi.
Telah berulang kali mengalami operasi caesar.

Penyakit-penyakit dari ibu yang sedang mengandung, misalnya penyakit jantung organik dengan

kegagalan jantung, hipertensi, nephritis, tuberkulosis paru aktif, toksemia gravidarum yang berat.

Penyakit-penyakit metabolik, misalnya diabetes yang tidak terkontrol yang disertai komplikasi vaskuler,

hipertiroid, dan lain- lain.


Epilepsi, sklerosis yang luas dan berat.
Hiperemesis gravidarum yang berat, dan chorea gravidarum.

Gangguan jiwa, disertai dengan kecenderungan untuk bunuh diri. Pada kasus seperti ini, sebelum

melakukan tindakan abortus harus dikonsultasikan dengan psikiater.

11
b) Abortus Provokatus Kriminalis

Abortus provokatus kriminalis sering terjadi pada kehamilan yang tidak dikehendaki. Ada beberapa alasan

wanita tidak menginginkan kehamilannya:


Alasan kesehatan, di mana ibu tidak cukup sehat untuk hamil.
Alasan psikososial, di mana ibu sendiri sudah enggan/tidak mau
untuk punya anak lagi.
Kehamilan di luar nikah.
Masalah ekonomi, menambah anak berarti akan menambah beban
ekonomi keluarga.
Masalah sosial, misalnya khawatir adanya penyakit turunan, janin
cacat.
Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan atau akibat incest
(hubungan antar keluarga).
Selain itu tidak bisa dilupakan juga bahwa kegagalan kontrasepsi
juga termasuk tindakan kehamilan yang tidak diinginkan.
c) Pelaku Abortus Provokatus Kriminalis
Pelaku Abortus Provokatus Kriminalis biasanya adalah:
1)Wanita bersangkutan.
2)Dokter atau tenaga medis lain (demi keuntungan atau demi rasa
simpati).
3)Orang lain yang bukan tenaga medis (misalnya dukun).
d) Dampak/Akibat Abortus Provokatus Kriminalis
Perforasi
Dalam melakukan dilatasi dan kerokan harus diingat bahwa selalu
ada kemungkinan terjadinya perforasi dinding uterus, yang dapat menjurus
12

ke rongga peritoneum, ke ligamentum latum, atau ke kandung kencing. Oleh sebab itu, letak uterus harus

ditetapkan lebih dahulu dengan seksama pada awal tindakan, dan pada dilatasi serviks tidak boleh

digunakan tekanan berlebihan. Kerokan kuret dimasukkan dengan hati-hati, akan tetapi penarikan kuret ke
luar dapat dilakukan dengan tekanan yang lebih besar. Bahaya perforasi ialah perdarahan dan peritonitis.

Apabila terjadi perforasi atau diduga terjadi peristiwa itu, penderita harus diawasi dengan seksama dengan

mengamati keadaan umum, nadi, tekanan darah, kenaikan suhu, turunnya hemoglobin, dan keadaan perut

bawah. Jika keadaan meragukan atau ada tanda-tanda bahaya, sebaiknya dilakukan laparatomi percobaan

dengan segera.
Luka pada serviks uteri

Apabila jaringan serviks keras dan dilatasi dipaksakan maka dapat timbul sobekan pada serviks

uteri yang perlu dijahit. Apabila terjadi luka pada ostium uteri internum, maka akibat yang segera timbul

ialah perdarahan yang memerlukan pemasangan tampon pada serviks dan vagina. Akibat jangka panjang

ialah kemungkinan timbulnya incompetent cerviks.


Pelekatan pada kavum uteri

Melakukan kerokan secara sempurna memerlukan pengalaman. Sisa-sisa hasil konsepsi harus

dikeluarkan, tetapi jaringan miometrium jangan sampai terkerok, karena hal itu dapat mengakibatkan

terjadinya perlekatan dinding kavum uteri di beberapa tempat. Sebaiknya kerokan dihentikan pada suatu

tempat apabila pada suatu tempat tersebut dirasakan bahwa jaringan tidak begitu lembut lagi.
13
Perdarahan

Kerokan pada kehamilan yang sudah agak tua atau pada mola hidatidosa terdapat bahaya

perdarahan. Oleh sebab itu, jika perlu hendaknya dilakukan transfusi darah dan sesudah itu, dimasukkan

tampon kasa ke dalam uterus dan vagina.


Infeksi

Apabila syarat asepsis dan antisepsis tidak diindahkan, maka bahaya infeksi sangat besar. Infeksi

kandungan yang terjadi dapat menyebar ke seluruh peredaran darah, sehingga menyebabkan kematian.

Bahaya lain yang ditimbulkan abortus kriminalis antara lain infeksi pada saluran telur. Akibatnya, sangat

mungkin tidak bisa terjadi kehamilan lagi.


Lain-lain

Komplikasi yang dapat timbul dengan segera pada pemberian NaCl hipertonik adalah apabila

larutan garam masuk ke dalam rongga peritoneum atau ke dalam pembuluh darah dan menimbulkan

gejala-gejala konvulsi, penghentian kerja jantung, penghentian pernapasan, atau hipofibrinogenemia.

Sedangkan komplikasi yang dapat ditimbulkan pada pemberian prostaglandin antara lain panas, rasa enek,

muntah, dan diare.


Komplikasi yang dapat timbul pada janin : Sesuai dengan tujuan dari abortus itu sendiri yaitu

ingin mengakhiri kehamilan, maka nasib janin pada kasus abortus provokatus kriminalis sebagian besar

meninggal. Kalaupun bisa hidup, itu berarti tindakan abortus gagal dilakukan dan janin kemungkinan besar

mengalami cacat fisik.


14
e) Secara garis besar faktor-faktor yang menyebabkan aborsi adalah :

1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi. Kelainan inilah yang paling umum menyebabkan abortus pada

kehamilan sebelum umur kehamilan 8 minggu. Beberapa faktor yang menyebabkan kelainan ini antara lain

: kelainan kromoson/genetik, lingkungan tempat menempelnya hasil pembuahan yang tidak bagus atau

kurang sempurna dan pengaruh zat zat yang berbahaya bagi janin seperti radiasi, obat obatan, tembakau,

alkohol dan infeksi virus.

2. Kelainan pada plasenta. Kelainan ini bisa berupa gangguan pembentukan pembuluh darah pada plasenta yang

disebabkan oleh karena penyakit darah tinggi yang menahun.

3. Faktor ibu seperti penyakit penyakit khronis yang diderita oleh sang ibu seperti radang paru paru, tifus,

anemia berat, keracunan dan infeksi virus toxoplasma.

4. Kelainan yang terjadi pada organ kelamin ibu seperti gangguan pada mulut rahim, kelainan bentuk rahim

terutama rahim yang lengkungannya ke belakang (secara umum rahim melengkung ke depan), mioma

uteri, dan kelainan bawaan pada rahim.

15
BAB III
KESIMPULAN

Aborsi menjadi masalah kontroversial, tidak saja dari sudut pandang kesehatan, tetapi juga sudut

pandang hukum dan agama. Untuk itu kita perlu menanamkan nilai-nilai luhur tentang. Karena teori-teori

yang telah dipaparkan didepan bahwa pembentukan karakter sangat dipengaruhi sejak manusia itu

mengenal kehidupan. Dengan demikian aborsi secara illegal tidak terjadi lagi terutama pada semua wanita

usia subur.
Suatu peradaban bangsa terletak pada pendidikan didalam negara tersebut. Hanya pendidikan

yang dapat merubah peradaban suatu bangsa. Kita semua baik yang berkecimpung didunia pendidikan baik

formal maupun informal memikul tanggung jawab tersebut untuk mewujudkan generasi yang sesuai

dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehiduan bangsa dan mengembangkan manusia

seutuhnya yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta

bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.


Secara umum aborsi dibedakan menjadi dua macam yaitu :
Aborsi provokatus medisinalis karena alasan kesehatan ibu hamil
tersebut tidak dapat melanjutkan kehamilannya.
Aborsi
provokatus
kriminalis
seperti
contoh
kasus

diatas, tindakan

pengosongan rahim dari buah kehamilan yang dilakukan dengan sengaja bukan karena alasan medis, tetapi

alasan lain biasanya karena hamil diluar nikah,


atau
terjadi
pada
pasangan

yang menikah

karena gagal kontrasepsi maupun karena tidak mengingini kehamilannya.


Faktor penyebab terjadinya aborsi antara lain :
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi.
Kelainan pada plasenta.

16

Faktor ibu seperti penyakit penyakit khronis yang diderita oleh sang ibu seperti radang paru paru, tifus,

anemia berat, keracunan dan infeksi virus toxoplasma.

Kelainan yang terjadi pada organ kelamin ibu seperti gangguan pada mulut rahim, kelainan bentuk rahim

terutama rahim yang lengkungannya ke belakang (secara umum rahim melengkung ke depan), mioma

uteri, dan kelainan bawaan pada rahim.


Aborsi pada gadis remaja maupun wanita dewasa dapat dicegah dengan membentuk persepsi

tentang aborsi itu sendiri sehingga mereka memiliki paradigma tentang aborsi sesuai dengan harapan kita

yaitu tindakan yang tidak benar.

Tidak hanya paradigma tentang aborsi saja, namun segala macam tindakan yang mengawali

terjadinya aborsi. Mengimplementasikan gaya dan metode mengajar yang berbeda terhadap anak dengan

kepribadian yang khusus dalam hal ini anak dengan atribut psikologia yang baru akan membantu

membentuk paradigma
generasi
baru
yang
sesuai

dengan harapan kita. Dengan demikian

kita membantu membentuk pribadi-pribadi yang tidak hanya cerdas, namun menjunjung tinggi kebenaran

dan tunduk kepada yang Maha Kuasa.


17
DAFTAR PUSTAKA
_______________.2009 . Hubungan antara pengetahuan tentang aborsi dengan
sikap prolife pada remaja putri. Diakses tanggal 29 januari 2009 jam
20.49 Wib darihtt p:// w ww .li brary.ohiou.edu/
Sarwono, Sarlito. 2009. Faktor yang Mendorong Aborsi. Diakses tanggal 29
januari 2009 jam 20.49 Wib darihttp://sarlito.hyperphp.com/
articles/social-processes-and-social-issues/aborsi.html
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Tridasa Printer.
Wikipedia. 2009. Gugur Kandunga. Diakses tanggal 27 Januari 2009 jam 17.23
wib, darihtt p:// id.w ikipedia.or g/w iki /abor si.htm.

makalah aborsi
DownloadPrintMobileCollectionsReport Document
Report this document?
Please tell us reason(s) for reporting this document
Top of Form
380abe21528a88

doc

Spam or junk

Porn adult content

Hateful or offensive
If you are the copyright owner of this document and want to report it, please follow these
directions to submit a copyright infringement notice.
Report Cancel
Bottom of Form

This is a private document.


Info and Rating
Reads:
36,372
Uploaded:
02/01/2009
Category:
School Work
Rated:
4.625 5 false false 0

8 Ratings()
Copyright:
Attribution Non-commercial

abortus
aborsi
published research
tentang kebidanan
makalah kanker
proposal tentang
dengan kesehatan
(more tags)
abortus
aborsi
published research
tentang kebidanan
makalah kanker
proposal tentang
dengan kesehatan
yang berkaitan
berkaitan dengan
dampak aborsi
adanya
makalah jurnal
makalah masalah
jurnal arbortus
makalah latar
(fewer)
nusuan
Share & Embed
Related Documents
PreviousNext
1.
p.

p.

p.

2.

p.

p.
p.

3.

p.

p.

p.

4.

p.
p.

p.

5.

p.

p.

p.

6.
p.

p.

p.

7.

p.

p.
p.

8.

p.

p.

p.

9.

p.
p.

p.

10.

p.

p.

p.

11.
p.

p.

p.

12.

p.

p.
p.

13.

p.

p.

p.

14.

p.
p.

p.

15.

p.

p.

p.

More from this user


PreviousNext
1.
17 p.

14 p.

15 p.

Add a Comment
Top of Form
380abe21528a88

Submit

share:
Characters: 400
document_comme

4gen

Bottom of Form

raztafunkyleft a comment
HEMMM
05 / 25 / 2010

Reply
Report

Angel_Tamara_5348left a comment
gmn cara mendownloadnya???koq gak bisa ya...
04 / 14 / 2010

Reply
Report
andil mulyaleft a comment
saya lg nyari bahan untuk aborsi,setelah saya baca punya anda sangat bagus,.bole saya
mendownload nya,.trims
03 / 20 / 2010

Reply
Report

Sinta_Arifin_1067left a comment
saya mw nyari data tentang aborsi .kalo boleh, saya mw ngedownload dokumen ini. makasih.
03 / 02 / 2010

Reply
Report
myztycleft a comment
laporan
01 / 23 / 2010

Reply
Report
Show More

You might also like