You are on page 1of 25

BAB V

PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengolahan Stopwatch Time Study


Dari hasil pengumpulan data waktu siklus perakitan senter, maka data
tersebut akan diuji keseragamannya untuk operator individual dan regu kerja yang
terdiri dari 2 orang operator sebelum ditentukan waktu standar untuk perakitan
senter. Dalam menguji keseragaman data dengan tingkat keyakinan 95% (Z=2)
maka rumus yang digunakan adalah :
BKA =X +2 S BKB= X−2 S
jika X min> BKB dan Xmax< BKA maka Data Seragam
Jika X min< BKB dan Xmax> BKA maka Data Tidak Seragam

5.1.1. Uji Keseragaman Data


5.1.1.1.Uji Keseragaman Data Waktu Siklus untuk Operator Individual
Untuk menguji keseragaman data, terlebih dahulu dihitung nilai rata-rata
dan standar deviasinya lalu dilanjutkan menghitung batas kontrol atas (BKA) dan
batas kontrol bawah (BKB).Berikut adalah data waktu siklus beserta nilai rata-
rata, standar deviasi, BKA dan BKB.
Tabel 5.1. Data Waktu Siklus Operator Individual
No. Senter ke- Waktu Siklus (detik)
1 1 28,4
2 2 32,7
3 3 28,8
4 4 28,5
5 5 28
6 6 30,2
7 7 31,3
8 8 25,7
9 9 26,7
10 10 29,7
11 11 25,8
Tabel 5.1. Data Waktu Siklus Operator Individual (Lanjutan)
No. Senter ke- Waktu Siklus (detik)
12 12 33,8
13 13 24,1
14 14 26,5
15 15 28,7
16 16 28,2
17 17 30,7
18 18 27,1
19 19 27,5
20 20 26

x 1 +x 2 +.. .+x n
X = n
28 , 4 +32 ,7 +.. .+26
=
20
= 28,42

∑ ( x−x )2
S=
√ n−1
(28 , 4−28 , 42 )2 +(32 , 7−28 , 42)2 +. ..+(26−28 , 42)2
=

20−1
= 2,45

BKA = X + 2SBKB = X - 2S
= 28,42 + 2(2,45) = 28,42 - 2(2,45)
= 33,32 = 23,52
40

35

30

25
Waktu Siklus (detik)
20
BKA
15 BKB

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920

Gambar 5.1. Peta Kontrol Waktu Siklus Operator Individual

Dari gambar peta kontrol diatas terlihat bahwa terdapat data yang out of control
yaitu pada data ke 12 atau senter ke 12. Karena terdapat data yang out of control
maka dilakukan revisi I pada data yang baru. Data baru yang akan diolah dapat
dilihat pada Tabel 5.2. di bawah ini:
Tabel 5.2. Data Waktu Siklus Revisi I
No. Senter ke- Waktu Siklus (detik)
1 1 28,4
2 2 32,7
3 3 28,8
4 4 28,5
5 5 28
6 6 30,2
7 7 31,3
8 8 25,7
9 9 26,7
10 10 29,7
11 11 25,8
12 13 24,1
13 14 26,5
Tabel 5.2. Data Waktu Siklus Revisi I (Lanjutan)
No. Senter ke- Waktu Siklus (detik)
14 15 28,7
15 16 28,2
16 17 30,7
17 18 27,1
18 19 27,5
19 20 26

x 1 +x 2 +.. .+x n
X = n
28 , 4 +32 ,7 +.. .+26
=
19
= 28,137

∑ ( x−x )2
S=
√ n−1
(28 , 4−28 , 137)2 +(32 ,7−28 , 137 )2 +.. .+(26−28 , 137 )2
=

19−1
= 2,155

BKA = X + 2SBKB = X - 2S
= 28,137 + 2(2,155) = 28,137 - 2(2,155)
= 32,447 = 23,827
35

30

25

20
Waktu Siklus (detik)
BKA
15
BKB

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Gambar 5.2. Peta Kontrol Waktu Siklus Operator Individual Revisi I

Dari gambar peta kontrol diatas terlihat bahwa terdapat data yang out of
control yaitu pada data ke 2 atau senter ke 2. Karena terdapat data yang out of
control maka dilakukan revisi II pada data yang baru. Data baru yang akan diolah
dapat dilihat pada Tabel 5.3. di bawah ini:
Tabel 5.3. Data Waktu Siklus Revisi II
No. Senter ke- Waktu Siklus (detik)
1 1 28,4
2 3 28,8
3 4 28,5
4 5 28
5 6 30,2
6 7 31,3
7 8 25,7
8 9 26,7
9 10 29,7
10 11 25,8
11 13 24,1
12 14 26,5
13 15 28,7
14 16 28,2
Tabel 5.3. Data Waktu Siklus Revisi II (Lanjutan)
No. Senter ke- Waktu Siklus (detik)
15 17 30,7
16 18 27,1
17 19 27,5
18 20 26

x 1 +x 2 +.. .+x n
X = n
28 , 4 +28 , 8+. ..+26
=
18
= 27,883

∑ ( x−x )2
S=
√ n−1
(28 , 4−27 , 883 )2 +(28 , 8−27 , 883)2 +.. .+(26−27 , 883)2
=

18−1
= 1,903

BKA = X + 2SBKB = X - 2S
= 27,883 + 2(1,903) = 27,883 - 2(1,903)
= 31,689 = 24,077
35

30

25

20
Waktu Siklus (detik)
BKA
15
BKB

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Gambar 5.3. Peta Kontrol Waktu Siklus Operator Individual Revisi II

Dari gambar peta kontrol diatas terlihat bahwa tidak terdapat lagi data
yang out of control. Maka dapat disimpulkan bahwa data telah seragam.

5.1.1.2. Uji Keseragaman Data Waktu Siklus untuk Operator Regu Kerja
Data diuji keseragamannya untuk waktu siklus operator I dan II. Berikut
adalah data waktu siklus, perhitungan nilai rata-rata, standar deviasi, BKA dan
BKB untuk masing-masing operator.

5.1.1.2.1. Uji Keseragaman Data Waktu Siklus untuk Operator Pertama


Rata-rata waktu siklus operator pertama:

∑ xi
X = n
7,7+10 , 9+. ..+14 ,6
=
20
= 11,6
Nilai simpangan baku dari data operator pertama:

∑ ( x i−x ) 2
S=
√ n−1
(7,7−11,6 )2 +(10 , 9−11, 6 )2 +. ..+(14 , 6−11 ,6 )2
=

= 2,8
√ 20−1

Maka, dapat diketahui:

BKB = X - 2S = 11,6 - 2(2,8) = 6

BKA = X + 2S = 11,6 + 2(2,8) = 17,2

25

20

15
Waktu siklus
BKA
10 BKB

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Gambar 5.4. Data Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 1


Dari gambar peta kontrol diatas terlihat bahwa terdapat data yang out of
control yaitu pada data ke 19 atau senter ke 19. Karena terdapat data yang out of
control maka dilakukan revisi I pada data yang baru. Data baru yang akan diolah
dapat dilihat pada Tabel 5.4. di bawah ini:
Tabel 5.4. Data Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 1
Operator 1
No
Senter ke - (detik)
1 1 7,7
2 2 10,9
3 3 10,4
4 4 10,4
5 5 9,5
6 6 8,7
7 7 10,0
8 8 9,8
9 9 15,6
10 10 10,9
11 11 9,7
12 12 13,6
13 13 11,5
14 14 10,9
15 15 11,0
16 16 13,6
17 17 10,9
18 18 11,6
19 19 20,0
20 20 14,6

Rata-rata waktu siklus revisi I adalah:

∑ xi
X = n
7,7+10 , 9+. ..+14 ,6
=
19
= 11,1

Nilai simpangan baku revisi I:

∑ ( x i−x ) 2
S=
√ n−1
(7,7−11,1)2 +(10 , 9−11,1 )2 +. . .+(14 , 6−11,1)2
=

19−1
=2
Maka,

BKA = X + 2S = 11,1 + 2(2) = 15,1

BKB = X - 2S = 11,1 - 2(2) = 6,9

18

16

14

12

10 Waktu siklus
8 BKA
BKB
6

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Gambar 5.5. Data Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 1


setelah Revisi I
Dari gambar peta kontrol diatas terlihat bahwa masih terdapat data yang
out of control yaitu pada data ke 9 atau senter ke 9. Karena terdapat data yang out
of control maka dilakukan revisi II pada data yang baru. Data baru yang akan
diolah dapat dilihat pada Tabel 5.5. di bawah ini:

Tabel 5.5. Data Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 1


setelah Revisi I

No Senter ke- Operator 1 (detik)

1 1 7,7
2 2 10,9
3 3 10,4
4 4 10,4
5 5 9,5
6 6 8,7
7 7 10,0
8 8 9,8
9 9 15,6
10 10 10,9
11 11 9,7
12 12 13,6
13 13 11,5
14 14 10,9
15 15 11,0
16 16 13,6
17 17 10,9
18 18 11,6
19 20 14,6

Rata-rata waktu siklus revisi I adalah:

∑ xi
X = n
7,7+10 , 9+. ..+14 ,6
=
18
= 10,9

Nilai simpangan baku revisi II:

∑ ( x i−x ) 2
S=
√ n−1
(7,7−10,9)2 +(10 , 9−10,9 )2 +.. .+(14 ,6−10,9 )2
=
√ 18−1
= 1,7
Maka,

BKA = X + 2S = 10,9 + 2(1,7) = 14,3

BKB = X - 2S = 10,9 - 2(1,7) = 7,5


16

14

12

10
Waktu siklus
8
BKA
6 BKB

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Gambar 5.6. Data Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 1


setelah Revisi II
Dari gambar peta kontrol diatas terlihat bahwa masih terdapat data yang
out of control yaitu pada data ke 18 atau senter ke 20. Tetapi data dianggap
seragam karena keterbatasan waktu dalam pengambilan data.

Tabel 5.6. Data Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 1


setelah Revisi II

No Senter ke- Operator 1 (detik)

1 1 7,7
2 2 10,9
3 3 10,4
4 4 10,4
5 5 9,5
6 6 8,7
7 7 10,0
8 8 9,8
9 10 10,9
10 11 9,7
11 12 13,6
12 13 11,5
13 14 10,9
14 15 11,0
15 16 13,6
16 17 10,9
17 18 11,6
18 20 14,6

5.1.1.2.2. Uji Keseragaman Data Waktu Siklus untuk Operator Kedua


Rata-rata waktu siklus operator kedua:

∑ xi
X = n
24 ,2+18 , 6+. ..+19 , 2
=
20
= 18,3
Nilai simpangan baku data waktu siklus operator kedua:

∑ ( x i−x ) 2
S=
√ n−1
(24 , 2−18 , 3 )2 +(18 , 6−18 ,3 )2 +. ..+(19 ,2−18 ,3 )2
=
√ 20−1
= 2,9
Maka,

BKB = X - 2S = 18,3 - 2(2,9) = 12,5

BKA = X + 2S= 18,3 + 2(2,9) = 24,1


30

25

20

Waktu siklus
15
BKA
BKB
10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Gambar 5.7. Data Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 2


Dari Gambar 5.7 diatas, dapat diketahui bahwa data belum seragam
karena masih ada data yang masih out of control yaitu pada data senter 1 dan data
senter 12, oleh karena itu, dilakukan revisi I untuk mendapatkan data yang
seragam dengan membuang data yang tidak seragam.
Tabel 5.7. Data Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 2

No Senter ke- Operator 2 (detik)

1 1 24,2
2 2 18,6
3 3 19,6
4 4 16,4
5 5 18,4
6 6 15,4
7 7 14,5
8 8 17,5
9 9 14,5
10 10 16,1
11 11 14,2
12 12 24,3
13 13 19,2
14 14 22,3
15 15 17,3
16 16 17,5
17 17 20,5
18 18 17,3
19 19 19,4
20 20 19,2

Rata-rata waktu siklus revisi I:

∑ xi
X = n
18 , 6+19 , 6+. ..+19 , 2
=
18
= 17,7

Nilai simpangan baku data waktu siklus revisi I:

∑ ( x i−x ) 2
S=
√ n−1
(18 , 6−17 , 7 )2 +(19 , 6−17 , 7)2 +.. .+(19 , 2−17 , 7 )2
=

18−1
= 2,2
Maka,

BKB = X - 2S=17,7 - 2(2,2) = 13,3

BKA = X + 2S = 17,7 + 2(2,2) = 22,1


25

20

15
Waktu siklus
BKB
10 BKA

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Gambar 5.8. Data Revisi I Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 2
Dari Gambar 5.8 diatas, dapat diketahui bahwa data belum seragam
karena masih ada data yang masih out of control yaitu pada data senter ke 17, oleh
karena itu, dilakukan revisi II untuk mendapatkan data yang seragam dengan
membuang data yang tidak seragam.

Tabel 5.8. Data Revisi I Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 2

Waktu Siklus Operator


No Senter ke-
2

1 2 18,6
2 3 19,6
3 4 16,4
4 5 18,4
5 6 15,4
6 7 14,5
7 8 17,5
8 9 14,5
9 10 16,1
10 11 14,2
11 13 19,2
12 14 22,3
13 15 17,3
14 16 17,5
15 17 20,5
16 18 17,3
17 19 19,4
18 20 19,2

.
Rata-rata waktu siklus revisi II:

∑ xi
X = n
18 , 6+19 , 6+. ..+19 , 2
=
17
= 17,4

Nilai simpangan baku revisi II:

∑ ( x i−x ) 2
S=
√ n−1
(18 , 6−17 , 4 )2 +(19 , 6−17 , 4 )2 +. ..+(19 ,2−17 , 4 )2
=

17−1
= 1,9

Maka:

BKB = X - 2S = 17,4 - 2(1,9) = 13,6

BKA = X + 2S = 17,4 + 2(1,9) = 21,2


25

20

15
Waktu siklus
BKA
10 BKB

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Gambar 5.9. Data Revisi II Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 2

Tabel 5.9. Data Revisi II Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 2

No Senter ke- Waktu Siklus Operator II

1 2 18,6
2 3 19,6
3 4 16,4
4 5 18,4
5 6 15,4
6 7 14,5
7 8 17,5
8 9 14,5
9 10 16,1
10 11 14,2
11 13 19,2
12 14 17,3
13 15 17,5
14 16 20,5
15 18 17,3
16 19 19,4
17 20 19,2

Dari Tabel 5.9 diatas, diketahui bahwa data tersebut telah seragam,
karena tidak terdapat lagi data yang out of control.

5.1.2. Uji Kecukupan Data


Setelah menguji keseragaman data, selanjutnya akan diuji kecukupan data
dari data yang telah seragam. Untuk menguji kecukupan data dengan tingkat
ketelitian 5 %, maka rumus yang dignakan adalah :
Z = 2 dan s = 0,05 2
2

[ √
]
2
z/s N . ∑ X −( ∑ X )
N '=N = jumlah data
∑X
X = waktu siklus

5.1.2.1. Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Operator Individual


Tabel 5.10. Hasil Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Operator Individual
No. Senter ke- Waktu Siklus (X) X2
1 1 28,4 806,56
2 3 28,8 829,44
3 4 28,5 812,25
4 5 28 784
5 6 30,2 912,04
6 7 31,3 979,69
7 8 25,7 660,49
8 9 26,7 712,89
9 10 29,7 882,09
10 11 25,8 665,64
11 13 24,1 580,81
12 14 26,5 702,25
13 15 28,7 823,69
14 16 28,2 795,24
15 17 30,7 942,49
16 18 27,1 734,41
17 19 27,5 756,25
18 20 26 676
Jumlah 501,9 14.056,23
Berikut adalah hasil uji kecukupan data waktu siklus perakitan senter
untuk operator individual.
2
2

[ √
]
2
z/s N . ∑ X −( ∑ X )
N '=
∑X
2
40 √ 18(14.056,23)−(501,9)2
N '= [
501,9
=7 ,038 ]
Dari perhitungan di atas didapatkan N’ < N maka data telah cukup.

5.1.2.2. Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Operator Regu Kerja


5.1.2.2.1. Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Operator I
Tabel 5.11. Hasil Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Operator I
No. Senter ke- Waktu Siklus (X) X2
1 1 7,7 59,3
2 3 10,9 117,7
3 4 10,4 108,2
4 5 10,4 108,2
5 6 9,5 91,0
6 7 8,7 76,4
7 8 10,0 100,0
8 9 9,8 95,8
9 10 10,9 118,4
10 11 9,7 93,1
11 13 13,6 185,5
12 14 11,5 132,9
13 15 10,9 119,7
14 16 11,0 121,2
15 17 13,6 185,8
16 18 10,9 118,2
17 19 11,6 135,3
18 20 14,6 212,6
Jumlah 195,8 2179,2
Berikut adalah hasil uji kecukupan data waktu siklus perakitan senter
untuk operator 1.
2
2

[ √
]
2
z/s N . ∑ X −( ∑ X )
N '=
∑X
2
40 √ 18(2179,2)−(195 ,8 )2
N '= [
195 ,8
=37 ,058 ]
Dari perhitungan di atas didapatkan N’ > N, namun karena keterbatasan
waktu untuk pengambilan data ulang maka data diasumsikan cukup.

5.1.2.2.2. Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Operator 2


Tabel 5.12. Hasil Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Operator Individual
No. Senter ke- Waktu Siklus (X) X2
1 1 18,6 345,6
2 3 19,6 383,0
3 4 16,4 268,6
4 5 18,4 337,8
5 6 15,4 237,8
6 7 14,5 211,4
7 8 17,5 307,0
8 9 14,5 211,4
9 10 16,1 257,9
10 11 14,2 202,2
11 13 19,2 369,4
12 14 17,3 300,3
13 15 17,5 305,9
14 16 20,5 420,7
15 17 17,3 300,7
16 18 19,4 376,4
17 19 19,2 368,6
Jumlah 295,7 5204,7
Berikut adalah hasil uji kecukupan data waktu siklus perakitan senter
untuk operator individual.

2
2

[ √
]
2
z/s N . ∑ X −( ∑ X )
N '=
∑X
2
40 √ 17(5204,7 )−(295,7)2
N '= [
295,7
=19,056 ]
Dari perhitungan di atas didapatkan N’ > N, namun karena keterbatasan
waktu untuk pengambilan data ulang maka data diasumsikan cukup.

5.1.3. Penentuan Waktu Standar


5.1.3.1. Penentuan Waktu Siklus
5.1.3.1.1. Perhitungan Waktu Siklus Rata-rata untuk Operator Individual
Waktu siklus rata-rata untuk operator individual dapat dihitung dengan
cara sebagai berikut:
18
∑ Xi
W s = i=1
2
28 , 4+28 , 8+. . ..+26
Ws= =27 , 883
18 detik
5.1.3.1.2. Perhitungan Waktu Siklus Rata-rata untuk Regu Kerja
Waktu siklus rata-rata yang diperlukan oleh operator kerja beregu dalam
perakitan senter.
Waktu siklus rata-rata untuk operator I adalah:
18
∑ Xi
W s = i=1
18
7,7+10 , 9+. ..+14 ,6
=
18
= 10,9detik

Waktu siklus rata-rata untuk operator II adalah:


17
∑ Xi
W s = i=1
17
18 , 6+19 , 6+. ..+19 , 2
=
17
= 17,4 detik

5.1.3.4. Perhitungan Waktu Standar

Setelah menentukan waktu siklus rata-rata, selanjutnya menentukan waktu


normal yaitu waktu yang dibutuhkan seorang operator untuk bekerja dalam
kondisi atau keadaan yang wajar atau normal.Dalam hal ini, parameter yang
diperlukan adalah Rating Factor.Setelah itu dapat dihitung waktu standar dengan
mengalikan waktu normal dengan Allowance.Perhitungan waktu standar adalah
untuk operator individu dan untuk tiap operator dalam regu kerja.

5.1.3.4.1. Perhitungan Waktu Standar untuk Operator Individual


Dalam menghitung waktu standar, terlebih dahulu menghitung waktu
normal. Rumus yang digunakan untuk menghitung waktu normal adalah:
WN = Waktu siklus rata-rata x Rf
Dari penentuan Rating Factor untuk operator individu, didapat total
Rating Factor adalah 0,12, artinya 12 % di atas normal. Maka Rating Factornya
adalah 1,12 sehingga waktu normalnya adalah :
WN = Waktu siklus rata-rata x Rf
= 27,883 x 1,12
= 31,229 detik
Selanjutnya dapat dihitung waktu standar dengan menggunakan rumus :
WS = WN x (1+Allowance)
Dari penentuan Allowance untuk operator individu, didapat total
Allowance adalah 18% atau 0,18. Sehingga waktu standarnya adalah :
WS = WN x (1+Allowance)
= 31,229 x (1+ 0,18)
= 36,850 detik
5.1.3.4.2. Perhitungan Waktu Standar untuk Operator untuk Regu Kerja
a. Untuk Operator I
Dalam menghitung waktu standar untuk operator I, terlebih dahulu
menghitung waktu normal. Rumus yang digunakan untuk menghitung waktu
normal adalah:
WN = Waktu siklus rata-rata x Rf
Dari penentuan Rating Factor untuk operator I, didapat total Rating
Factor adalah 0 artinya 0 % di atas normal. Maka Rating Factornya adalah 1.
sehingga waktu normalnya adalah :
WN = Waktu siklus rata-rata x Rf
= 10,9 x 1
= 10,9 detik
Selanjutnya dapat dihitung waktu standar dengan menggunakan rumus :
WS = WN x (1+Allowance)
Dari penentuan Allowance untuk operator I, didapat total Allowance
adalah22,5% atau 0,225. Sehingga waktu standarnya adalah :
WS = WN x (1+Allowance)
= 10,9 x (1+ 0,225)
= 13,353 detik
B. Untuk Operator II
Dalam menghitung waktu standar untuk operator II, terlebih dahulu
menghitung waktu normal. Rumus yang digunakan untuk menghitung waktu
normal adalah:
WN = Waktu siklus rata-rata x Rf
Dari penentuan Rating Factor untuk operator II, didapat total Rating
Factor adalah 0,03, artinya 3 % di atas normal. Maka Rating Factornya adalah
1,3. sehingga waktu normalnya adalah :
WN = Waktu siklus rata-rata x Rf
= 17,4 x 1,3
= 22,62 detik
Selanjutnya dapat dihitung waktu standar dengan menggunakan rumus :
WS = WN x (1+Allowance)
Dari penentuan Allowance untuk operator II, didapat total Allowance
adalah21% atau 0,21. Sehingga waktu standarnya adalah :
WS = WN x (1+Allowance)
= 17,4 x (1+ 0,21)
= 21,054 detik

You might also like