You are on page 1of 17

pendldlkan, budayadan estetlka), tlngkatlnformasl (berlta), warlsan budaya, dunla ketiga, slstem,

plllhan lndlvldu, kesehatan, llngkungan, slstem hukum yang adll.

2.1.3 Akuntansi Sosial


Akuntansl sebagai alat pertanggungjawaban mempunyal fungsl sebagal alat kendall terhadap
aktivitas suatu unit usaha (Suwaldiman daiam Nur Cahyonowatl, 2003). Makin meluasnya tanggung
Iawab perusahaan menyebabkan periunya mernasukkan unsur sosial dalam pertanggungjawaban
perusahaan ke dalam akuntansl sesuai dengan fungslnya sebagal alat pertanggungjawaban. Hal ini
mendorong tlmbulnya suatu konsep baru yang blasa disebut sebagai Social Accounting, Socio
Economic Accounting atau pun Social Responsibility Accounting.
Pertlmbanganaspeksoslal ke dalam akuntansltelah dilakukan oleh Trueblood Committee. Dalam
Troeblood Committee Report yang diterbitkan oieh AlCPA pada tahun 1973, tanggung . .iawab sosial
perusahaan tercakup dalam tujuan pelaporan keuangan. Most dan Winters (Nur Cahyonowati, 2003)
menyebutkan tujuan pelaporan keuangan dengan pertlmbangan aspek sosial yang dikeluarkan oieh
Troeblood Committee sebagal berikut :
'4n objective of financial statements is to report on these activities of the enterprise affecting
society which can be determinedand described or measure and which are important to the role
of enterprisse in its social environment. "

Parker (2002) berpendapat bahwasocialaccounting mempunyal Cga tujuan penting, yaitu : (1)
Memberikan gambaran komprehenslf mengenai perusahaan (organisasi) beserta sumber daya yang
dimilikinya, (2) Memberikan batasan terhadap per1.aku perusahaan yang tidak bertanggungjawab
secara social, (3) Memberikan motivasi positlf bagi perusahaan untuk berperilaku sesuai dengan tata
cara sosial.
Menurut Mas'ud (1 995) biaya social yang harus dilaporkan dalarn laporan keuangan akan tampak
pada tabel 2.1 berlkut :
Tabel 2.1
Masalah Sosial yang Perlu Dlungkapkan dalam Laporan Keuangan pada Publik

LiNGKUNGAN I KARYAWAN PRODUK I KOMUNITAS


1. Pengendalian 1 7. Tralnlng 17. Monltlrlng 1 21. Sumbangan dan
keselamatan donas1
2. klset limbah 9. Kesehatan dan pelanggan 22. AMlvitas
industri keamanan 18. Pengembangan masyarakat
3. Proteksl pada 10. Pensiun atas lde sekitar
lingkungan 11. Liburan rnasyarakat 23. AMivitas populasl
4. KonseNaSi energi 12. Minoritas 19. Pengeluaran sekitar ,
5. KonseNaSi bahan 13. Pekerja wanita untuk kepentingan 24. Partisipas1 pada
alam 14. Serikat kerja pelanggan pemenntah
6. Support pada 15. Kecelakaan lndustri 20. Kontrol kualltas daerah
kegiatan 16. Komunikasl 25. Anggota
perlindungan karyawan kelompok sosial
lingkungan 17. Bonus karyawan

Sumber: Mas'ud Machfoedz (1995)

PENGARUHTANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN

lndlre Jsnusrfl
DlnlAprW8nll
2.3 Keranuka Pemikiran
2.3.1 ~ u b u n ~ Biaya
a n Kesejahteraan Karyawan dengan Kinerja Aktivitas Perusahaan
Biaya kesejahteraan karyawan diberlkan oleh perusahaan sebagai kompensasi atas hasii kerja
pegawai seiarna bekerja. Biaya yang dikeiuarkan perusahaan untuk kesejahteraan karyawannya dapat
berupa pemberian Insentif, tunjangan-tunjangan, kenikmatan karyawan, maupun pensiun. Gibson
et.al.1992 dalarn Sueb (2001) rnenyatakan bahwa kepuasan kerja berpangkai dari berbagai aspek
kerja seperti, upah, kesernpatan promosi, kebljaksanaan dan prosedur, keanggotaan kelornpok kerja,
kondisi kerja dan tunjangan. Dengan demikian dapatdikatakan bahwa biaya kesejahteraan karyawan
akan dapat rneningkatkan kepuasan kerja yang mempengaruhi produktivitas karyawan dan akan
berirnplikasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menciptakan pendapatan rnelaiui penjualan
(kinerja aktivitas perusahaan).
Biaya yang dikeluarkan perusahaan sebagai wujud tanggung jawab sosiainya terhadap karyawan
dapat berpengaruh pada meningkatnya harga juai produk yang dihasiikan perusahaan. Apabila
konsumen tldak dapat menerlma kenaikan harga tersebut, akan berlmpllkasi pada penurunan
kemampuan perusahaan dalam penciptaan pendapatan melaiui penjuaian. Namun apabiia kepedulian
sosial oerusahaan terhadap keseiahteraan karvawan mendapat simpati dari masyarakat, dan
masyarakatdapat menerlrnahargaserta kuaiitas produk yang dihasilkan, sebagai akibatniaperusahaan
akan memliiki kinerja penjualan yang baik.

2.3.2 Hubungan Biaya Untuk Komunitas dengan Kinerja Aktivitas Perusahaan


Adanya biaya yang dikeiuarkan oieh perusahaan untuk kornunitas melaiui peiaksanaan kegiatan
sosial mengindikasikan tanggung jawab dan kepedulian sosial perusahaan terhadap komunitasnya.
Aktivitas sosial perusahaan dapat merubah citra perusahaan di masyarakat. Pengungkapan
- - . biaya
penyeienggaraan aktivitas sosial in1 diharapkan dapat menarik para caion investor dan konsum~n
yang memperhatikanaktivitas sosiai perusahaansebagai wujud pelaksanaantanggung jawab sosialnya,
sehingga ha1 in1 dapat berimplikasi pada kinerja penciptaan pendapatan (kinerja aktivitas perusahaan).
~ a s ~ a r a k dan
a t konsumen yang simpati terhadap kepedulian sosial perusahaan akan merespon
aktivitas sosial perusahaan ini dengan mengkonsumsl produk yang dlhasilkan perusahaan, sehingga
hai in1 akan berimplikasi pada kinerja penciptaan pendapatan perusahaan meialul penjualan.

2.3.3 Hubungan Biaya Kesejahteraan Karyawan dengan Kinerja Profitabilitas Perusahaan


Aktivitas oeniualan perusahaan vanq meninqkat akibat biayayanq
. . - dikeiuarkan perusahaan untuk
kesejahteraankaiawannya akan berhplikasl pada kemampuan perusahaan daiammenciptakan laba
(kineria
~ . orofitabiiitas).
. Aoabiia kepedulian sosial oerusahaan terhadap keseiahteraan karvawan
mendapat simpati daii masyarakat dan sebagai akibatnya meningkatkan kherja pinjualan perusshaan,
maka ha1 ini akan berimpiikasi terhadap meningkatnya kinerja profitabiiitas perusahaan. Namun
sebaliknya, jika kepedulian sosial perusahaanterhadap karyawannyarnenyebabkan penurunanaktivitas
penjualan aklbat kenaikan harga produk, maka ha1 ini akan menurunkan profitabiiitas perusahaan.

2.3.4 Huhungan Biaya Untuk Komunitas dengan Kinerja Profitabilitas Perusahaan


Raspon rnasyarakat dan konsumen terhadap aktivitas sosiai yang dilakukan perusahaan, yang
berpengaruh terhadap kinerja aktivitas perusahaan akan berdarnpak pada kemarnpuan perusahaan
daiarn menciptakan laba (kinerja profitabllitas perusahaan). Pelaksanaan tanggung jawab sosial

PENGARUH TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN

lndlra Januarll
Olnl ApripnU
Varlabel biaya kesejahteraah karyawan memberlkan nllai koefisiensl -2,104 dengan tingkat
signifikansi 0,044, sehingga (HO,) dltolak atau (Ha,) dlterlma. Artinya variabel blaya kesejahteraan
karyawan (pensiun) berpengaruh secara signlfikan terhadap Total Assets Turnover (ATO) pada
perusahaan rnanufaktur. Koefisien negatif dlsebabkan oleh terjadinya kenaikan harga produk yang
dihasilkan perusahaan aklbat timbuinya biaya tambahan untuk melaksanakan tanggung jawab soslal
perusahaan pada karyawannya. Hal lni sesuai dengan pendapat Herremans et a1 (1993) yang
menyatakan bahwa terdapat biaya tambahan untuk meiaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.
Blaya tambahan in1 menyebabkan kenaikan harga produk, sehingga konsumen yang tidak dapat
menerima kenaikan harga tersebut akan mengurangi konsumsinya. Hal ini akan berimplikasi pada
menurunnya aktivitas penjualan perusahaan. Hal ini dapatpula disebabkan kepeduliansosial masyarakat
yang belum baik. Reputasl perusahaan dalam kepedulian sosial, tidak meningkatkan bahkan
menurunkan tingkat penjualan (Beikaoui dan Karpik's dalam Suiastri, 2003).
Hasll pengujian hipotesis 2 menunjukkan bahwa nllal t hitung variabel sumbangan sebesar
2,159, dengan nllai signifikansl0,04. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berhasii
menunjukkan pengaruh yang signifikan antara sumbangan dengan TotalAssets Turnover (ATO) pada
perusahaan manufaktur, dengan kata lain hipotesis kedua (HO,) ditolak atau hipotesis alternatif (HaJ
diterlma sesuai dengan penelltian Aji Praselyo (2001). Tanda positif pada nilai t hitung menunjukkan
bahwa antara sumbangan dengan kinerja penciptaan pendapatan (ATO) mempunyai hubungan yang
searah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Belkaoui dan Karpik's (Sulastri, 2003) bahwa perusahaan
yang memillki kepedulian sosiai akan mendapatkan simpatl dari masyarakat, dan sebagai akibatnya
perusahaan tersebut akan memillki kinerla penjualan yang baik.
Pengujian hlpotesls 3 F hltung sebesar 2,589 dengan tingkat slgnifikansi 0,93 (tidak signifikan)
maka biaya keselahteraan karyawan (pensiun) dan biaya untuk komunitas (sumbangan) secara bersama
tidak berpengaruh terhadap kinerja penciptaan pendapatan (Total Assets Turnover) pada perusahaan
manufaktur. Dengan demikian (HOJ tidak dapat ditolak, artinva blava keseiahreraan karvawan dan
biaya untuk komhltas secara 'beGama tidak berpengaruh signifikan terhadap ATO. ~ ainii sesuai
dengan pernyataan Beikaoui dan Karpik's (Suiastri, 2003), bahwa reputasi kepeduliansosial perusahaan
terhadap komunitasnya tidak memillki pengaruh terhadap tingkat kinerja penjualannya. Hal ini dapat
disebabkan oleh tingkat kepedulian sosiai masyarakat yang belum baik, yang dipengaruhi oleh tingkat
daya beli masyarakat yang rendah akibat pendapatan perkapita nasionai yang masih rendah. Hasil
peneiitian ini jugasejalan dengan hasil penelitian Sueb (2001), yang menyatakanbahwa tidakada pengaruh
yang signifikan antara kinerja sosial perusahaan dengan kineria keuan~anperusahaan.
i t menuniukkan bahwa variabel biaya kesejahteraan kariawan mempunyai nilai t hitung
~ a s iujl
sebesar -0,688. dengan tingkat slgnlflkanslnya 0,497. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
(HO,) tidakdapat ditoiak. Artlnya variabel blaya kesejahteraankaryawan (penslun) tidak berpengaruh
signifikan terhadap Return on Assets (ROA) pada perusahaan manufaktur (sesuai dengan hasil
penellNan Sueb (2001)),. Tanda negatif pada nllal t hltung menuniukkan bahwa antara persentase
biaya kesejahteraan karyawan dengan kinerja penciptaan iaba (ROA) terdapat hubungan yang
berlawananarah. Hasiltersebutsesuaidengan pendapatyanq-menyatakan . bahwa terdapat biayatambahan
yang signifikan, dan akan menghilangkan peluang perolehan iaba untuk meiaksanakan tanggung jawab
soslal, sehingga akan menurunkan profitabilitas (Bragdon & Marlin, 1972; Vance, 1975; Uilman, 1976;
Aupperle et al., 1985 daiarn Herremans et al., 1993). Hal in1 juga disebabkan oleh ketidakpedulian
masyarakat sebagal konsumen serta tingkat daya bell masyarakat yang umumnya masih rendah.

PENGARUH TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANTERHADAP KINERJA KEUANGAN

Indlm Janusrll
Din1 ApriysnN

You might also like