Professional Documents
Culture Documents
NO. PERSETUJUAN & TANGGAL Keputusan Bupati Bogor Nomor 653/2/KPTS/DTRLH Tahun 2003, Tanggal 27 Juni 2002
LOKASI Desa Nagrak dan Desa Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Propinsi
Jawa Barat.
DESKRIPSI KEGIATAN Pembangunan perumahan beserta sarana dan prasarananya seluas 190 Ha.
Rencana pegembangan2 tahap, yaitu seluas 180 Ha untuk tahap I dan seluas 10 Ha untuk
tahap II.
Pembangunan perumahan dengan berbagai tipe sebanyak 6348 unit. Rumah toko sebanyak
20 unit, Bangunan dengan tipe komersial 10 unit. Kebutuhan air bersih yang akan digunakan
8.207.694 L/hari,
Sarana penunjang yang akan dibangun:
a. sarana dan prasarana akan dibagun jalan dan saluran diatas lahan seluas 41400 m2.
b. sarana jalan dibangun sepanjang 10.344,5 m.
c. saluran drainase dibangun sepanjang 1.5381 m
d. fasilitas sosial seluas 90.000 m2 .
e. lahan terbuka hijau 401.422 m2 .
KEWAJIBAN PEMRAKARSA 1. Melaksanakan kegiatan yang sesuai tercantum dalam dokumen Analisis Dampak
Lingkungan (ANDAL).
2. Melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup yang
sesuai dengan dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL).
3. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan
lingkungan hidup kepada Kepala Dinas Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten
Bogor setiap 6 (enam) bulan sekali.
PEMANTAUAN • Proses jual beli lahan milik ppenduduk seluas 36 Ha, yang dipantau adalah harga jual
lahan/rumah yang diterima masyarakat serta penggunaan hasil penjulan lahan dengan
cara wawancara dan formulir isian.
• Peningkatan kadar debu pada saat pelaksanaan konstruksi, menganalisa kadar debu di
lingkungan sekitar dan lingkungan kerja, parameter TSP.
• Peningkatan kebisingan akibat kegiatan mobilisasi kendaraan berat pada saat
pematangan tanah dilingkungan areal kerja, memantau tingkat intensitas kebisingan.
• Peningkatan erosi akibat kegiatan cut and fill pada saat pematangan tanah, parameter
lingkungan yang dipantau adalah kondisi tanah yang peka terhadap terhadap erosi.
• Peningkatan air larian akibat penambahan daerah lahan yang tertutup akibat pelaksanaan
konstruksi, parameter yang dipantau perubahan neraca air yaitu meningkatnya volume run
off dan menurunnya volume infiltrasi.
• Kesempatan kerja dan berusaha bagi tenaga kerja lokal, parameter yang dipantau jumlah
kesempatan kerja yang terserap dan jumlah penduduk yang memperoleh peluang
berusaha.
• Perubahan iklim mikro akibat pengurangan lahan terbuka, parameter yang dipantau
peningkatan suhu, dipantau dengan pengukuran suhu udara dilokasi dan disekitar lokasi.
• Kuantitas air tanah akibat penggunaan untuk kebutuhan penghunian dan penggunaan
sarana serta prasarana, parameter yang dipantau penurunan debit air tanah, dipantau
dengan melakukan pengukuran debit air tanah.
• Kuantitas air permukaan akibat kegiatan penggunaan untuk kebutuhan penghunian dan
penggunaan sarana serta prasarana, parameter yang dipantau kuantitas air sunagi
Cikeas, debit air, dipantau dengan pengkuran debit air sungai Cikeas.
• Kualitas air permukaan akibat kegiatan MCK dari penghunia, pengguna sarana dan
prasarana, parameter yang dipantau suhu, zat padat terlarut, zat padat tersuspensi dll,
dipantau dengan menganalisis sampling air di Laboratorium.
• Peningkatan arus lalu lintas akibat kegiatan mobilisasi transportasi penghuni dan
pengguna sarana serta prasarana, parameter yang dipantau kemacetan arus lalu lintas,
dipantau dengan pengamatan secara visual dan penghitungan.
• Estetika lingkungan akibat penanganan limbah padat parameter yang dipantau bau serta
munculnya serangga.
• Perubahan nilai dan norma budaya, parameter yang dipantau perubahan nilai dan norma
budaya, terjadinya perubahan sikap/tingkah laku masyarakat, dipantau dengan cara
pengamatan langsung.
• Peningkatan migrasi penduduk, parameter yang dipantau migrasi penduduk baik yang
bersifat komuter harian maupun migrasi permanent, pemantauan dengan pengamatan
langsung dan menginformasikannya kepada kelurahan setempat mengenai penambahan
jumlah jiwa.
• Kecemburuan sosial, parameter yang dipantau kecemburuan sosial akibat benturan atau
konflik antar penduduk, dipantau dengan melakukan pengamatan terhadap perilaku
masyarakat sekitar lokasi dan penghuni perumahan.
• Ketertiban dan keamanan, parameter yang dipantau ketertiban dan keamanan dengan
adanya gangguan diwilayah perumahan tersebut, dipantau dengan pengamatan secara
visual.
• Kesehatan masyarakat, parameter yang dipantau pengamatan pola penyakit
dimasyarakat, antara lain status gizi, penyakit menular dan penyakit lainnya.
PETA
PETA BATAS WILAYAH STUDI PT. MISAYA PROPERINDO