You are on page 1of 7

c  


  
  

   
 


c    

  

c

p

 c 

p
a Muncul gerakan nasionalisme di berbagai negara
akibat kemenagan Jepang atas Rusia untuk menentang
imperialisme Barat.p
a 3emakin meningkatnya aktivitas pergerakan nasional
Asia setelah berkembangnya modernisasi Jepang.p
a Jepang semakin berusaha menguasai dunia dengan
semboyan ‫ڍ‬x  
 menurut agama 3  menguasai
negara lain merupakan sebuah tugas suci untuk memimpin
bangsa lain. 3elain itu Jepang adalah saudara tua bangsa
Asia dan berkewajiban untuk menuntun saudara mudanya
(bangsa Asia lainnya).p
a Melaksanakan proses `    untuk memperluas
wilayah kekuasaannya.p
a Jepang menggantikan kedudukan Imperialisme Barat
di Asia.p
cxc   ! Ap
Œentara Jepang yang dikenal dengan Bala Œentara Nippon adalah
sebutan resmi pemerintah militer pada masa pemerintahan
Jepang. 3ejak tanggal 7 Maret 1942, tentara Jepang memegang
kekuasaan militer dan segala kekuasaannya yang dipegang
Gubernur Jendral masa Belanda. Kekuasaan atas wilayah
Indonesia dipegang oleh 2 angkatan perang, yaitu:p
1. Angkatan Darat ()p
2. Angkatan Laut ( )p
Dengan kekuasaan masing-masing, yaitu:p
p Jawa dan Madura dengan pusatnya di Batavia di bawah
kekuasaan p
p 3umatera dan 3emenanjung Melayu dengan pusatnya di 3ingapura
berada di bawah kekuasaan p
p Kalimantan, 3ulawesi, Nusa Œenggara, Maluku, Irian berada di
bawah kekuasaan   p
 ntuk menarik perhatian rakyat Indonesia maka Jepang membentuk
organisasi-organisasi militer sebagai pengganti oraganisasi
pergerakan yang ada di Indonesia. Organisasi tersebut
diantaranya:p
p "#$ p
Mempunyai semboyan : Nippon Pelindung Asia, Nippon Cahaya
Asia, dan Nippon Pemimpin Asia. Dipimpin oleh 3yamsuddin 3 .
Œahun 1943, dibubarkan karena tidak mendapat simpati dari
rakyat dan diganti Putera.p
p c%$"&c $  "'p
Putera dibentuk tahun 1943 dipimpin oleh empat serangkai
yaitu Bung Karno, Bung atta, Ki ajar Dewantara, dan Kyai
aji Mas Mansyur. Œujuan dibentuk Putera yaitu untuk
membantu Jepang dalam setiap perang yang dilakukannya.
Œetapi Oraganisasi Putera merupakan bumerang bagi Jepang
sebab anggota Putera memiliki nasionalisme yang tinggi. p
p c$&c ( $
'p
Peta merupakan organisasi bentukan jepang yang terdiri dari
pemuda Indonesia. Organisasi ini disebut pula G
.
Jenderal 3udirman dan A. Nasution bpernah sebagai pemimpin
PEŒA.p
1944, dibubarkan karena terlalu bersifat nasional dan
dianggap membahagiakan.p
3elain itu terdapat pula organisasi bentukan Jepang yang lain,
seperti: `    ,  3  ,     (Barisan
Pembantu Polisi), 3   (Barisan Pemuda), dsb. p
p
c#c%%#cp

 c 

p
a Organisasi politik di Indonesia tidak berkembang
bahkan dihapuskan oleh Jepangp
a Didirikan/ dibentuknya berbagai organisasi Jepangp
a Kehidupan politik rakyat diatur oleh pemerintah
Jepangp
a Meskipun ada organisasi politik yang masih terus
berjuang menentang Jepang.p
p
 p
 pp

  ppp p p p p p p pp p
 p p
 pppp p  p pp p! p
"pp p
  pp p
p#p$ pp p%p
p ppp p p p ppppp
 p p p pp pp p p p pp
p p ppp ppppppp

b. Aspek politik
Kebijakan pertama yang dilakukan Dai Nippon (pemerintah militer Jepang) adalah melarang
semua rapat dan kegiatan politik. Pada tanggal 20 Maret 1942, dikeluarkan peraturan yang
membubarkan semua organisasi politik dan semua bentuk perkumpulan. Pada tanggal 8
September 1942 dikeluarkan UU no. 2 Jepang mengendalikan seluruh organisasi nasional.

Anda dapat membayangkan, keluarnya UU tersebut, praktis menjadikan organisasi nasional


yang pada saat itu sedang giat-giatnya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia harus
dilumpuhkan. Anda masih ingat perjuangan Parindra dan GAPI? Perjuangan Parindra dan
GAPI adalah Indonesia mulia dan sempurna serta berusaha untuk menentukan nasib sendiri
bagi bangsa Indonesia. Parindra berusaha untuk mempersatukan persepsi/pandangan
organisasi pergerakan nasional dengan cara menggabungkan beberapa organisasi.
Sementara GAPI berjuang untuk mencapai kemerdekaan dengan jalan perjuangan melalui
tuntutan Indonesia berparlemen. Tentu saja perjuangan Parindra dan GAPI akan
membahayakan posisi Jepang yang baru saja menginjakkan kakinya di Indonesia.

Dalam rangka menancapkan kekuasaan di Indonesia, pemerintah militer jepang


melancarkan strategi politisnya dengan membentuk gerakan Tiga A.

Gerakan ini merupakan upaya Jepang untuk merekrut dan mengerahkan tenaga rakyat
yang akan dimanfaatkan dalam perang Asia Timur Raya. Berbagai propaganda akan
dilakukan agar gerakan tersebut sukses dan Indonesia dapat meyakini bahwa Jepang
adalah bangsa Asia yang memiliki kelebihan dan dapat diharapkan membebaskan Indonesia
dari penjajahan Barat.

Gerakan Tiga A dalam realisasinya, tidak mampu bertahan lama, karena rakyat Indonesia
tidak sanggup menghadapi kekejaman militer Jepang dan berbagai bentuk eksploitasi yang
dilakukan bahkan jika boleh mengistilahkan, "masih lebih baik dijajah oleh Belanda daripada
dijajah Jepang". Hal tersebut membuktikan kekejaman militer Jepang sulit tertandingi.

Ketidaksuksesan gerakan Tiga A,membuat Jepang mencari bentuk lain untuk dapat menarik
simpati rakyat. Upaya yang dilakukan adalah menawarkan kerjasama dengan para
pemimpin indonesia untuk membentuk "Putera". melalui Putera diharapkan para pemimpin
nasional dapat membujuk kaum Nasionalis sekuler dan intelektual untuk mengabdikan
pikiran dan tenaganya demi kepentingan perang melawan Sekutu.

Melihat peluang untuk melakukan perjuangan secara non kooperasi sulit dilakukan,
akhirnya para pemimpin mencoba memanfaatkan peluang kerjasama tersebut, dengan
harapan Putera dapat menjadi wadah untuk menggalang prsatuan dan menjadi kekuatan
tersembunyi. Paling tidak Putera akan menjadi wadah untuk melakukan konsolidasi
kekuatan minimal para pemimpin dapat berdialog dengan rakyat melalui sarana/fasilitas
yang dimiliki pemerintah Jepang.

Keberhasilan organisasi Putera, tidak terlepas dari kemampuan para pemimpin serta
tingginya kepercayaan rakyat Indonesia pada para tokoh nasional untuk memperjuangkan
Indonesia merdeka. Indikasinya dapat Anda lihat dari kemajuan organisasi Putera sampai
ke berbagai daerah dan kemandirian Putera dalam menjalankan kegiatan operasional tanpa
suntikan dana dari pemerintah Jepang. meskipun Putera tidak mampu menghasilkan karya
konkrit bagi perjuangan pergerakan nasional namun, dengan adanya Putera mentalitas
bangsa Indonesia secara tidak langsung sudah dipersiapkan untuk dapat memperjuangkan
proklamasi kemerdekaan. Hal serupa dapat Anda lihat pada pembentukan organisasi militer
PETA.
Dangkah pendudukan selanjutnya Jepang membentuk Dinas Polisi Rahasia yang disebut
Kempetai bertugas mengawasi dan menghukum pelanggaran terhadap pemerintah Jepang.
Pembentukan Kempetai ini menyebabkan tokoh-tokoh pergerakan Nasional Indonesia
memilih sikap kooperatif untuk menghindari halhal yang tidak diinginkan, karena
kekejaman Kempetai yang sangat terkenal.

Diskriminasi politik tentara pendudukan juga diterapkan, untuk membedakan wilayah Jawa
dengan luar Jawa. Untuk pulau Jawa Jepang bersikap lemah karena pertimbangan jauh dari
Sekutu, sementara untuk luar Jawa sebaliknya mendapat kontrol/pengawasan yang sangat
ketat.

Selain itu, Jepangpun melakukan propaganda untuk menarik simpati bangsa Indonesia
dengan cara:
a. Menganggap Jepang sebagai saudara tua bangsa Asia (ingat Hakko Ichiu?)
b. Melancarkan semboyan 3A (Jepang pemimpin, Jepang cahaya dan Jepang pelindung
Asia)
c. Melancarkan simpati lewat pendidikan berbentuk beasiswa pelajar.
d. Menarik simpati umat Islam untuk pergi Haji
e. Menarik simpati organisasi Islam MIAI. (ingat modul 3, mengapa MIA tidak dibubarkan?)
f. Melancarkan politik dumping
g. Mengajak untuk bergabung tokoh-tokoh perjuangan Nasional seperti: Ir. Soekarno, Drs.
M. Hatta serta Sutan Syahrir, dengan cara membebaskan tokoh tersebut dari penahanan
Belanda.

Selain propaganda, Jepang juga melakukan berbagai tindakan nyata berupa pembentukan
badan-badan kerjasama seperti berikut:

Y. Putera (Pusat Tenaga Rakyat) dengan tujuan membujuk kaum Nasionalis sekuler dan
intelektual agar menyerahkan tenaga dan pikirannya untuk mengabdi kepada Jepang.

b. Jawa Hokokai (Himpunan kebaktian Jawa) merupakan organisasi sentral dan terdiri dari
berbagai macam profesi (dokter, pendidik, kebaktian wanita pusat dan perusahaan).

Penerapan sistem Autarki (daerah yang harus memenuhi kebutuhan sendiri dan kebutuhan
perang). Sistem ini diterapkan di setiap wilayah ekonomi. Contoh Jawa menjadi 17 daerah,
Sumatera 3 daerah, dan Meinsefu (daerah yang diperintah Angkatan Daut) 3 daerah.
p

Setelah penyerahan kekuasaan dari Belanda kepada Jepang di Kalijati maka seluruh daerah
Hindia Belanda menjadi 3 daerah pemerintahan militer:

i. Daerah bagian tengan meliputi Jawa dan madura dikuasai oleh tentara keenambelas
denagn kantor pusat di Batavia.

. Daerah bagian Barat meliputi Sumatera dengan kantor pusat di Bukit tinggi dikuasai oleh
tentara keduapuluhlima.

. daerah bagian Timur meliputi Kalimantan, Sulawesi, Nusantara, Maluku dan Irian Jaya
dibawah kekuasaan armada selatan kedua dengan pusatnya di Makassar.

Selain kebijakan politik di atas, pemerintah Militer Jepang juga melakukan perubahan dalam
birokrasi pemerintahan, diantaranya adalah pembentukan organisasi pemerintahan di
tingkat pusat dengan membentuk Departemen dan pembentukan Cou Sang In/dewan
penasehat. Untuk mempermudah pengawasan dibentuk tiga pemerintahan militer yakni:

i. Pembentukan Angkatan Darat/Gunseibu, membawahi Jawa dan Madura dengan Batavia


sebagai pusat dan dikenal dengan tentara ke enam belas dipimpin oleh Hitoshi Imamura.

. Pembentukan Angkatan Darat/Rikuyun, yang membawahi Sumatera dengan pusat Bukit


Tinggi (Sumatera Barat) yang dikenal dengan tentara ke dua puluh lima dipimpin oleh
Jendral Tanabe.

. Pembentukan Angkatan Daut/Kaigun, yang membawahi Kalimantan, Sulawesi, Nusa


Tenggara, Maluku dan Irian dengan pusatnya Ujung Pandang (Makasar) yang dikenal
dengan Armada Selatan ke dua dengan nama Minseifu dipimpin Daksamana Maeda.

Untuk kedudukan pemerintahan militer sementara khusus Asia Tenggara berpusat di


Dalat/Vietnam.

Dengan sistem sentralisasi kekuasaan, Jepang mencoba untuk menanamkan kekuasaan di


Indonesia. Pulau Jawa menjadi pusat pemerintahan yang terpenting, bahkan jabatan
Gubernur Jenderal masa Hindia Belanda dihapus dan diambil alih oleh panglima tentara
Jepang di Jawa. Sementara status pegawai dan pemerintahan sipil masa Hindia Belanda
tetap diakui kedudukannya asal memiliki kesetiaan terhadap Jepang. Status badan
pemerintahan dan UU di masa Belanda tetap diakui sah untuk sementara, asal tidak
bertentangan dengan aturan kesetiaan tentara Jepang.

Untuk lebih jelasnya, Anda dapat melihat struktur Birokrasi pemerintahan Militer dan Sipil
pada masa pendudukan Jepang dengan melihat bagan di bawah ini.

Y. PemerintYYn Militer JepYng

b. Struktur pemerintYYn sipil pYY mYsY penuukYn JepYng

Dari penjelasan di atas, tentang kebijakan pemerintah militer Jepang di bidang politik dan
birokrasi dampak yang dirasakan bangsa Indonesia antara lain terjadinya perubahan
struktur pemerintahan dari sipil ke militer, terjadi mobilitas sosial vertikal (pergerakan
sosial ke atas dalam birokrasi) dalam masyarakat Indonesia. Sisi positif yang dapat Anda
ketahui, bangsa Indonesia mendapat pelajaran berharga sebagai jawaban cara mengatur
pemerintahan, karena adanya kesempatan yang diberikan pemerintah Jepang untuk
menduduki jabatan penting seperti Gubernur, dan wakil Gubernur, Residen, Kepala Polisi. p

Coba cek pemahaman Anda dengan pertanyaan berikut:


1. Apa alasan Jepang mengangkat orang Indonesia dalam jabatan penting?
2. Pelajaran apa yang dapat Anda tarik dari sistem pemerintahan yang disusun Jepang
untuk Indonesia?

You might also like