You are on page 1of 2

Sejak berdirinya rencana pembangunan strategis nasional pertama pada awal tahun 1970, industri

konstruksi telah memainkan peran penting dalam hal pembangunan ekonomi, sosial dan budaya
Indonesia. Kontribusi industri terhadap PDB Indonesia meningkat dari 3,9% pada tahun 1973
menjadi 7,7% pada tahun 2007. Bisnis Monitoring Internasional (2009) memperkirakan bahwa
Indonesia adalah rumah bagi salah satu industri konstruksi dengan pertumbuhan tercepat di Asia
meskipun tingkat konstruksi rata-rata pertumbuhan yang diperkirakan akan tetap di bawah 10%
selama periode 2006 – 2010. Demikian pula, Howlett (2009) menempatkan Indonesia sebagai
salah satu dari 20 pasar konstruksi terbesar di 2010.
Meskipun prospek industri konstruksi Indonesia telah menjadi menarik dan sangat menjanjikan,
banyak perusahaan-perusahaan konstruksi lokal masih menghadapi kesulitan yang serius, seperti
kinerja yang buruk dan daya saing rendah. Ada dua alasan utama di balik masalah: lingkungan
yang mereka hadapi tidak menguntungkan, yang lain adalah kurangnya arah strategis untuk
meningkatkan daya saing dan kinerja. Sementara itu, meskipun manajemen strategis kini
menjadi lebih banyak digunakan oleh banyak perusahaan-perusahaan manajemen konstruksi
besar di negara maju, kasus-kasus praktis atau temuan empiris yang terkait dengan industri
konstruksi Indonesia tetap langka. Selain itu, penelitian usaha yang berkaitan dengan topik ini di
negara-negara berkembang tampaknya terbatas. Hal ini berpotensi menjadi salah satu faktor yang
menghambat upaya untuk membimbing perusahaan konstruksi Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk membangun model konseptual untuk memungkinkan perusahaan
konstruksi Indonesia untuk mengembangkan strategi perusahaan yang sehat jangka panjang yang
menghasilkan keunggulan bersaing dan kinerja unggul. Model konseptual berusaha untuk
mengatasi resep utama dari kerangka kemampuan dinamis (Teece et al, 1997;. Teece, 2007)
dalam konteks industri konstruksi Indonesia. Hal ini hipotesis bahwa dalam lingkungan yang
cepat berubah dan bervariasi, keberhasilan kompetitif timbul dari pembangunan yang
berkesinambungan dan rekonfigurasi aktiva tertentu perusahaan mencapai keunggulan kompetitif
tidak hanya tergantung pada eksploitasi aset tertentu / kemampuan, namun pada eksploitasi dari
semua aktiva dan kombinasi kemampuan dalam kerangka kemampuan dinamis. Dengan
demikian, model ini disempurnakan melalui sequential analisis regresi statistik hasil survei
dengan ukuran sampel 120 tanggapan yang valid.

Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris untuk mendukung gagasan bahwa keunggulan
kompetitif dapat dicapai melalui pelaksanaan kerangka kemampuan dinamis sebagai cara penting
untuk sebuah perusahaan manajemen konstruksi untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Karakteristik kombinasi aset-kemampuan yang ditemukan faktor penentu yang signifikan dari
keunggulan kompetitif perusahaan-perusahaan konstruksi Indonesia, dan bahwa keuntungan
tersebut secara berurutan memberikan kontribusi terhadap kinerja organisasi. Seperti
kemampuan yang dinamis kerangka dapat bekerja dalam konteks Indonesia, ini menunjukkan
bahwa kerangka kerja memiliki potensi penerapan di negara-negara berkembang dan
berkembang lainnya. Penelitian ini juga menunjukkan pentingnya alam multi-tahap model yang
memberikan pemahaman yang kaya dari proses dinamis di mana aset-kemampuan harus
dieksploitasi dalam kombinasi oleh perusahaan-perusahaan manajemen konstruksi yang
beroperasi di berbagai tingkat permusuhan. Temuan tersebut diyakini bisa memberikan manfaat
baik akademisi dan praktisi, bagaimanapun, karena penelitian ini merupakan kerangka kerja
yang dinamis kemampuan di tingkat perusahaan, studi masa depan harus terus menggali dan
memeriksa kerangka di tingkat lain manajemen strategis dalam konstruksi serta lainnya negara-
negara dimana yang berbeda budaya atau kondisi serupa berlaku.

You might also like