You are on page 1of 2

Ingin Taubat… ?

Jangan Ditunda-Tunda
َ ُ ‫ة نصوحا عَسى ربُك‬ َ َ َ
‫جرِي‬ ٍ ‫جنَّا‬
ْ َ‫ت ت‬ َ ‫م‬ ْ ُ ‫خلَك‬ ِ ْ ‫م وَيُد‬ْ ُ ‫سيِّئَات ِك‬
َ ‫م‬ْ ُ ‫ن يُك َ ِّفَر عَنْك‬
ْ ‫مأ‬ ْ ّ َ َ ً ُ َ ً َ ‫منُوا تُوبُوا إِلَى الل ّهِ تَوْب‬ َ ‫يَاأيُّهَا ال ّذِي‬
َ ‫ن ءَا‬
َ َ ‫ي والَّذِين ءَامنُوا معه نُورهُم يسعى بي‬ َ
َ ‫م يَقُولُو‬
‫ن‬ ْ ِ‫مان ِه‬َ ْ ‫م وَبِأي‬ ْ ِ‫ن أيْدِيه‬ َ َْ َ ْ َ ْ ُ ُ َ َ َ َ َ َّ ِ ‫ه النَّب‬
ُ ّ ‫خزِي الل‬ ْ ُ‫م ل ي‬
َ ْ‫حتِهَا النْهَاُر يَو‬ ْ َ‫ن ت‬
ْ ‫م‬ ِ
‫يءٍ قَدِيٌر‬ ْ ‫ش‬َ ‫ل‬ ِّ ُ ‫ك عَلَى ك‬ َ َّ ‫م لَنَا نُوَرنَا وَاغْفِْر لَنَا إِن‬ ْ ‫م‬ ِ ْ ‫َربَّنَا أَت‬

“ Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya,
mudah-mudahan Rabb kalian akan menghapus kesalahan-kesalahan kalian dan memasukkan kalian ke
dalam sorga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan
Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di
hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan, “ Wahai Rabb kami,
sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa
atas segala sesuatu. ” (Q.S. At Thahrim : 8)
Setiap orang mukmin sangat memerlukan dua perkara, yaitu pengampunan dosa dan
penghapusan kesalahan. Sebab tidak ada seorangpun yang terlepas dari dosa dan kesalahan.
Abu Tamam mengisyaratkan sebuah hadits Rasulullah SAW yang bersumber dari Anas bin
Malik r.a: “Setiap orang diantara kamu sekalian melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang
melakukan kesalahan adalah yang bertaubat.” (HR. Ahmad)
Dosa dan kesalahan yang dilakukan oleh manusia akan mengotori hatinya, bagaikan
noda hitam di atas kain putih, tiada yang dapat membersihkannya kecuali taubat. Hal ini
sebagaimana yang diterangkan Rasulullah SAW dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh
Ahmad. Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang meminta ampun dari dosa seperti orang yang
tidak berdosa”.(HR. Bukhari)
Dan Allah berfirman “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (Q.S. Al Baqarah: 222)
Sesungguhnya syetan telah menipu dan menjebak kita dan memenuhi seluruh aspek
kehidupan kita, sehingga menyesatkan kita dari jalan Allah, menyesatkan manusia dari jalan
keselamatan dan membukakan bagi kita pintu-pintu jahannam dengan bujuk rayu agar
manusia terjerumus ke dalam jurang kemaksiatan penuh dosa. Karena itu seyogyanyalah
kita untuk segera mengetuk pintu taubat mengharap maghfirah Allah.
Tidak ada putus asa dalam bertaubat untuk menuju kepada Allah meski dosa-dosa
anda memenuhi kolong langit. Allah adalah tuhan seluruh makhluk yang menciptakan
mereka untuk menguji dan menyeleksi amal dan perbuatan mereka. Barangsiapa yang
banyak dosanya dan ia ingin bertaubat maka pintu taubat terbuka dengan syarat:
Pertama: harus menghentikan maksiat dan menyesali perbuatan yang telah terlanjur
dia lakukan
Kedua : harus berniat sungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya lagi. Dan apabila
dosa yang pernah ia lakukan itu ada berhhubungan dengan hak manusia maka taubatnya
ditambah dengan syarat yang ketiga yaitu:
Ketiga: harus menyelesaikannya dengan orang yang berhak dengan meminta maaf
atau kehalalannya atau mengembalikan apa yang harus ia kembalikan.
Diantara keutamaan yang diperleh oleh orang-orang yang bertaubat ialah Allah
menyibukkan para malaikat-Nya agar memintakan ampunan bagi mereka dan berdoa
kepada Allah agar Dia melindungi mereka dari siksaan neraka jahannam, lalu memasukkan
mereka ke surga yang penuh dengan kenikmatan, menjaga mereka dari kejahatan dan
kesalahan. Para malaikat yang membawa ‘Arsy di langit juga sibuk memintakan ampunan
bagi mereka. Allah berfirman: “(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arasy dan malaikat yang
berada di sekelilingnya bertasbih memuji Rabbnya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan
ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan), Ya Rabb kami, Rahmat dan Ilmu-Mu
meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti
jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala. Ya Rabb kami, dan
masukkanlah mereka ke dalam sorga ‘And yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-
orang yang shaleh diantara bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha bijaksana, dan peliharalah mereka dari
(balasan) kejahatan … Dan, orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada
hari itu, maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan
yang besar. ” (Q.S. Al Mukmin: 7-9)
Cukup banyak ayat-ayat di dalam Kitab Allah yang mengabarkan diterimanya taubat
orang-orang yang bertaubat, kalau memang taubat mereka itu tulus dan benar, yang
tentunya dengan cara-cara tertentu. Penerimaan taubat ini dilandaskan kepada karunia,
ampunan dan rahmat Allah, yang tidak akan menyempit karena keberadaan seseorang yang
durhaka, seperti apapun kedurhakaannya itu. Terlebih lagi orang yang bertaubat dan juga
memperbaiki serta beramal shaleh. Tidak kurang dari sebelas tempat di dalam Al Qur’an,
Allah mensifati diri-Nya dengan sebutan at Tawwab (Maha Menerima Taubat). Kita akhiri
pembahasan ini dengan firman Allah : “ Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi
orang-orang yang melakukan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan
segera. Maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
bijaksana. Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang melakukan kejahatan yang
hingga apabila datang ajal kepada seseorang, barulah ia mengatakan, “ Sesungguhnya aku bertaubat
sekarang ”. Dan tidak pula diterima taubat orang-orang yang mati sedang mereka dalam kekafiran.
Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih. ” (Q.S. An Nisaa’: 17-18)
Karena itu janganlah anda menunda taubat hingga hari esok. Karena maut itu datang
secara tiba-tiba. Bersegeralah untuk mensucikan jiwa anda.
Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam bukunya Al Fawaid mengatakan : “Bila kau berpulang
ke alam baqa, tidak membawa bekal taqwa, kau lihat orang-orang yang membawanya pada hari
perhimpunan. Kau akan menyesal, karena kau tidak seperti mereka. Mereka mempunyai persiapan
sedangkan kau tidak memilikinya.”
Allahu A’lam Bishshawab

You might also like