You are on page 1of 6

NITRASI DAN

SULFONASI
Ika Utami (3KC)
060930400369
Tugas Satuan Operasi Teori
SUBSTITUSI AROMATIK ELEKTROFILIK
SECARA NITRASI DAN SULFONASI

1. Pendahuluan Mengenai Substitusi Elektrofilik

Substitusi elektrofilik terjadi pada banyak reaksi yang mengandung cincing benzen (arene).
Untuk mempermudah sebelumnya kita akan melihat hanya pada cincin benzen.

Ini yang perlu anda mengerti untuk mekanisme substitusi elektrofilik:

 Benzen, C6H6, adalah molekul planar yang berupa cincin dari 6 buah karbon yang
masing-masing terikat pada hidrogen.
 Terjadi delokalisasi pada bagian atas dan bawah dari bidang planar cincin.(lihat
gambar).

 Keberadaan dari elektron yang terdelokaslisasi ,embuat benzen stabil.


 Benzen memolak reaksi adisi sebab akan mengakibatkan hilangnya delokalisasi yang
membuat hilangngnya stabilisasi.

 Benzen dilambangkan dengan simbol berikut ini, dimana cincin melambangkan elektron
yang terdelokalisasi dan setiap sudut dari segienam merupakan atom karbon yang
berikatan dengan hidrogen

Reaksi substitusi elektrofilik diakibatkan oleh ion positif

Benzen dan elektrofil


Karena elektron yang terdelokalisasi ter- exposed di bagian atas dan bawah dari bidang
planar tempat molekul carbon berada, benzen menjadi sangat tertarik pada elektrofil
(atom/molekul yang mencari daerah yang kaya akan elektron pada molekul yang lain.
Elektrofil bisa merupakan ion positif, atau bagian yang yang memiliki polaritas positif pada
sebuah molekul.

Doc. Ika Utami


Elektron yang terdelokalisasi pada bagian atas dan bawah dari bidang planar molekul
benzen sangat mudah diserang, sama seperti bagian atas dan bawah pada molekul eten.
Namun hasil keduanya tidaklah sama.

Jika benzen mengalami reaksi adisi sama seperti eten sebagian dari elekton yang
terdelokalisasi harus berikatan dengan atom atau grup yang baru. Sehingga delokalisasi
akan terputus, dan ini membutuhkan energi.

Sebaliknya, delokalisasi akan bisa tetap dipertahankan jika atom hidrogen digantikan
dengan sesuatu yang lain (reaksi substitusi). Atom hidrogen tidak memiliki hubungan
dengan dislokalisasi.

Pada kebanyakan reaksi dengan benzen, elektrofil merupakan ion positif dan reaksi ini
memiliki suatu pola general.

Mekanisme general

Tahap pertama
Seandainya elektrofil merupakan ion positif X+.
Dua dari elektron pada sisten yang terdeloakalisai tertarik kearah X + dan membentuk ikatan.
Sehingga terjadi pemutusan dislokalisasi, walaupun tidak seluruhnya.

Ion yang terbentuk pada tahap ini bukan merupakan hasil akhir. Tahap ini hanya
merupakantahap antara. Hasilnya merupakan hasil antara.

Masih terjadi delokalisasi pada hasil antara, namun hanya pada sebagian daerah dari ion.

Ion pada hasil antara bermuatan positif sebagai hasil dari penggabungan molekul netral dan
ion positif. Muatan positif ini lalu menyebar sepanjang daerah yang terdelokalisasi pada

Doc. Ika Utami


cincin. Anda cukup menggambarkan “+” pada bagian tengah cincin untuk menunjukkan hal
ini.

Hidrogen pada bagian bagian atas dari gambar bukanlah hidrogen yang baru, hidrogen
tersebut sudah berikatan pada carbon yang sama sebelum reaksi. Dan untuk lebih
memperjelas reaksi selanjutnya hidrogen tersebut perlu dituliskan.

Tahap kedua

Disini kita akan memerkenalkan ion baru, Y -. Darimana ini datang? Anda harus ingat bahwa
tidak mungkin untuk mendapatkan positif ion saja pada suatu sistem kimia. Jadi ion
Y- merupakan ion yang sebelumnya berikatan dengan X +.

Elektron tidak berpasangan pada Y -membentuk ikatan dengan atom hidrogen pada bagian
atas dari cincin. Ini berarti bahwa pasangan dari elektron yang menghubungkan hidrogen
dengan cincin tidak diperlukan lagi. Bagian tersebut lalu bergerak kebawah dan mengisi
ruang kosong pada daerah dislokalisasi elektron dan mengembalikan dislokalisasi elektron
seperti semula. Sehingga stabilitas benzen-pun kembali.

Energi pada reaksi

Dislokalisasi sempurna terputus sementara saat X menggantikan H pada cincin dan ini
membutuhkan energi. Namun energi tersebut terbayar saat dislokalisasi kembali terbentuk.
Energi awal yang diperlukan menjadi energi aktivasi dari reaksi (sekitar 150 kJ mol -1), dan
ini berarti reaksi benzen memiliki kecepatan reaksi yang lambat.

Substitusi elektrofilik yang tidak diakibatkan ion positif


Pada reaksi ini, elektrofilik merupakan molekul dengan polaritas positif
(bukannya ion positif).

Doc. Ika Utami


2. Nitrasi

Reaksi subtitusi elektrofilik antara benzen dan asam nitrat

Fakta
Benzen direaksikan dengan campuran antara asam nitrat pekat dan asam sulfur pekat pada
suhu kurang dari 50°C. Selagi suhu bertambah. Kemungkinan mendapatkan -NO 2,
tersubsitusi ke cincin bertambah.
Dan terbentuklah nitrobenzen.

atau:

Asam sulfur pekat bereaksi sebagai kalalisator.

Formasi dari elektrofil

Yang merupakan elektrofil disini adalah ion nitronium atau kation nitril, NO 2+. yang
terbentuk dari reaksi antara asam nitrat dan asam sulfur.

Mekanisme substitsusi elektrofilik


Tahap pertama

Tahap kedua

Doc. Ika Utami


3. Sulfonasi
Sulfonasi adalah reaksi kimia yang melibatkan penggabungan gugus asam sulfonat,
-SO3H, ke dalam suatu molekul ataupun ion, termasuk reaksi-reaksi yang melibatkan gugus
sulfonil halida ataupun garam-garam yang berasal dari gugus asam sulfonat, misalnya
penggabungan –SO2Cl ke dalam senyawa organik. Jenis-jenis zat pensulfonasi antara lain :
1. Persenyawaan SO3, termasuk didalamnya :
- SO3
- H2SO4
- Oleum
2. Persenyawaan SO2.
3. Senyawa sulfoalkilasi.
Sedangkan, zat-zat yang disulfonasi antara lain: zat alifatik misalnya hidrokarbon jenuh,
oleofin, alkohol, selulosa, senyawa aromatis, naphtalena, antraquinone dan lain sebagainya.
Adapun mekanisme reaksi silfonasi adalah sbb :

Doc. Ika Utami

You might also like