Professional Documents
Culture Documents
HUMAN REPRODUCTION
Pubertas
Merupakan fase perubahan dari anak laki/perempuan pada sata sistem
reproduksi mutur dan dapat berfungsi.
Merupakan masa transisi dari anak-anak (child) menuju dewasa (adult)
Secondary Caracteristic
♂ - Slowy – later
♀ - Testosteron ↑ ↑ breast development, vaginal secretion, menarche
External
- Terdiri dari otot halus, jaringan konektif dan sinus (pembuluh darah)
- Mampu ereksi u/ penetrasi ke vagina penyimpanan sperma
- Terdapat uretra u/ jalan urine dan semen tetapi tidak bersamaan)
Internal
- Tempat spermatozoa, hormon testosterobn dan kelenjar endokrin
* Hypv. Ant. / ↑Fsh, LH Testis sel leyding –testosteron”
- Testosteron ↑ cepat pada usia 11-14 tahun dan menurun pada usia 40
th, usia 80 th 1/5 dari nilai puncak.
DUCTUS
- Epididymis saluran penghantar, pengatur sperma dan produksi
semen (alkalis) yang melindungi sperma dari asam.
- Deferens lanjutan dari epididymus ke kandung kemih
- Ejakulatoris dari deferens ke uretrhra
KELANJAR ACCESORIS
- Vesica seminalis sekresi semen
- Kelenjar prostat kelenjar otot yang melingkari urethra
- Kelenjar bulborectalis sekresi mukus alkali ke uretra menetralisir
urine.
FAMELA REPRODUCTIBE SYSTEM (FML)
Exsternal
MONS VENERIS jaringan lemak
LABIA MAJOR bagian luar terdapat rambut, bag. Dalam >>
kelenjar sebace
LABIA MINORA lipatan medial labia major
CLITORIS syaraf sensoris
VESTI BULUM terdapat muara dari vagina
KELENJAR BARTOLINI // mucus saat coitus
HYMEN lapisan tipis yang menutupi sebagian besar
introitus vagina.
Internal :
VAGINA
- Saluran penghubung uterus dan vulvua
- Terdapat rugae (lipatan circular)
- PH 4-5, sebagai proteksi
- Sebagai jalan intercourse, aliran cairan/ menstruasi, jalan lahir
UTERUS
- Terdapat berkembang embrio
- Non pregnant ; berat + 60 gr, panjang 7 cm, lbr 5 cm.
- Berbentuk seperti bola lampu/ pear
- Terdapat 2 ostium : QUI dan QUE
- Tiga bagian : fundux (upper), corpus (middle), cervix
- Terdapat pembuluh darah ; arteri UT dan arteri ovarica
TUBA FALLOPI
- Panjang 8 – 13.5 cm
- Membawa ovum ke uterus
- Tempat fertilasi sebelkum ke cav. Ut.
- Terdapat otot yang memungkinkan gerakan.
PANGGUL
Bentuk : Gynekoid, Android, Antropoid dan plateloid
Ukuran : DC : 26 – 30 cm, DS : 23 – 26 cm
CE : 18 – 20 (bodilouge) * panggul
GAMETOGENESIS
SPERMATOGENESIS
- Terjadi di testis suhu 35 C
“Spermatogonia (mitosis) spermatocoytes (meiosis) spermatid
spermatozoa”
- Bagian sperma
1. Kepala acrosom (enzim)
2. Bagian tengah mitokondria u/ energi
3. Ekor (flagel) u. gerak
OOGENESIS
- Terjadi di ovarium
- Awalnya berupa oosit, 5 – 7 juta cosait
“Oogonia (hamil 4-5 bln) mitosis cosit primer s/d bayi lahir (2 juta)
folicle promordial pubertas folicel degraf (matur) miosis
saat fertilisasi”.
Pendahuluan
FISIOLOGI HAID
Pada wanita yang sehat dan tidak hamil setiap bulan secara teratur
akan mengeluarkan darah “Haid”. Pada umumnya peristiwa haid akan mulai
terjadi (menarche) sata umur 12 tahun. Pada awalnya mungkin tidak teratur
dan enovulatory. Dan akan menjadi reguler setelah 6 bln – 2 tahun dengan
siklus haid 28 hari + 5-10 hari. Haid bisa terjadi antara 2-8 hari dengan
volume 50-100 ml.
Faktor-faktor pelepas yang dihasilkan Hipothalamus bekerja pada
kelenjar hyporfise lobus anterior, yang selanjutnya mengeluarkan hormon
Gonadotropin, yaitu FSH (Folicie Stimulating Hormon) dan LH (Lueteinising
Hormon) yang merangsang dan mengatur perubahan berkala dalam ovarium.
Pada permulaan setiap daur ovarium sejumlah folicie promodial,
berkisar antara 5-12 mulai tumbuh di bawah pengaruh FSH dan hanya 1
yang mencapai kematangan sempurna dan hanya 1 oosit yang dikeluarkan.
Selama pertumbuhan folikel, banyak sel foliker dan sel telur terbentuk. Sel ini
menghasilkan estrogen, yang merangsang hyporfesis mengeluarkan LH.
Hormon ini (LH) dibutuhkan untuk tahap-tahap terakhir pematangan folikel
dan merangsang pelepasan oosit (ovulasi).
OVULASI
Pada hari-hari terakhir sebelum evulasi, folikel de graft bertambah
besar dengan cepat di bawah pengartuh SFH, LH dan membesar hingga
diameter 15 mm. pada perkembangan terakhir folikel de graft, oosit primer
masih dalam tahap diktioten untuk melanjutkan miosis keduanya. Kemudian
terjadi penonjolan permukaan ovarium (stigma) dan degenerasi permukaan
ovarium. Selanjutnya bila cairan yang keluar semakin banyak, tekanan dalam
folikel makin berkurang oosit bersama sel kumulus ooforus yang
mengelilinginya terlepas dan hanyut meninggalkan ovarium. Pada sata oosit
dengan sel kumulus ooforus dikeluarkan ovarium disebut ovulasi,
pembelahan miosis pertama berakhir dan miosis kedua terjadi. Beberapa sel
kumulus ooforus menyusun diri di sekeliling zona pelucida dan membentuk
korana radiata.
Korpus Luteum, sel folikuler yang tertinggal di dinding folikel, di bawah
pengaruh LH, sel ini menghasilkan pigmen kekuningan dan berubah menjadi
sel luteal membentuk kurpus luteum dan menghasilkan uprogesteron.
Bersama dengan estrogen progesteron menyebabkan selaput lendir uterus
memasuki kala pergetahan (Stadium secretory) sebagai persiapan implatasi.
Sesaat menjelang ovulasi serabut fimbrae mulai menutupi permukaan
ovarium dan saluran telur berkontraksi (bersama serabus halus/ bulu-bulu
getar secara berirama), segera setelah disaluran telur kemudian di dorong
oleh kontraksi otot dinding saluran telur. Oosit yang sudah dibuahi 3-4 hari
mencapai uterus. Pada sata tidak terjadi pembuahan maka korpus luteum
mencapai puncak (+ 9 hari) setelah ovulasi selanjutnya akan mengalami
degenerasi dan dikenal sebagai korpus albican.
Periode Antenatal
Konsepsi
Merupakan proses penyatuan gamet pria dan wanita, yang terjadi di
daerah ampula tuba falopi (bagian terluar dari saluran telur dan terletak
rapat dengan ovarium).
Sperma dapat tetap hidup dalam saluran reproduksi + 24 jam dan oosit
akan mati + 12-24 jam setelah ovulasi, bila tidak dibuahi.
Sperma bergerak cepat dari vagina ke uterus dan selanjutnya masuk ke
dalam saluran telur, yang kemungkinan dipengaruhi oleh kontarksi otot-
otot uterus dan saluran telur.
Setelah tiba di saluran telur, spermatozoa tidak langsung membuahi tetapi
melalui proses kapaistas dan reaksi akrosom.
Proses Kapasitas
Merupakan penyesuaian di dalam saluran reproduksi wanita berlangsung + 7
jam. Selama waktu ini suatu selubung glikoproteion plasma dan air mani
dibuang dari selaput plamsa yang meliputi daerah akrosom spermatozom.
Reaksi Akrosom
Terjadi dalam pendekatan segera terhadap oosit di bawah pengaruh zat yang
dikeluarkan dari sel korona radiata dan oosit. Pelepasan isi akrosom
diperlukan untuk menembus korona radiata dan zona pelusida. Selama
reaksi Akrosom zat-zat ini dikeluarkan :
1. Hialurodinase, diperlukan untuk menembus korona radiata.
2. Zat mirip tripsin, diperlukan untuk mencernakan zona pelucida
3. Zona lisin, melekat pada lapisan dalam selaput akrosom diperlukan
membantu spermatozoa untuk melewati zona pelucida.
Tahapan Konsepsi
Tahap I
Merupakan tahap Penembusan Korona Radiata.
Dari 200-300 juta spermatozoa yang terdapat dalam saluran kelamin wanita
hanya 300-500 buah yang mencapai tempat pembuahan, dan hanya 1 buah
sperma yang akan dibuahi.
Diduga enzim hialuronidase yang akan merusak sel korona radiata, namun
juga ada dugaan bahwa sel korona radiata di rusak oleh kegiatan bersama
sperma dan enzim selaput lendir saluran telur.
Tahap II
Sawar pelindung kedua (zona pelucida) ditembus oleh sperma dengan
bantuan enzim yang dilepaskan dari selaput akrosom bagian dalam. Sekali
spermatozoa menyentuh zona pelucida akan melekat dengan kuat dan
menembusnya dengan cepat. Permeabilitas zona pelucida berubah ketika
kepala sperma datang menyentuh permukaan oosit, dan mengakibatkan di
lepaskannya suatu zat yang menyebabkan suatu gangguan dalam zona
pelusida (reaksi zona) dan tidak menggiatkan tempat penerima sperma
khusus. Diduga spermatozoa lainnya tertimbun di zona pelucida dan hanya
satu yang mampu menembus oosit dengan layak.
Tahap III
Segera setelah spermatozoa menyentuh selaput oozit, kedua selaput plasma
menyatu (yl = antara selaput oosit dan selaput yang meliputi bagian belakang
dari kepala sperma). Pada manusia kepala dan ekor sperma memasuki
sitoplasma oosit, tetapi selaput plasma spermatozoa tertinggal pada
permukaan oosit.
Pembelahan
Setelah Zygot mencapai tiongkat 2 sel, akan menjalani serangkaian
pembelahan mitosis (cleavage), pertambahan jumlah sel yang cepat. Setelah
3 s/d 4 kali pembelahan, zigot nampak mirip buah arbei disebut Morula.
Tahap ini dicapai sekitar tiga ari setelah pembuahan dan mudigah kira-kira
sedang memasuki uterus. Pada saat ini (tingkat 12-16 sel) morula terdapat
sekelompok sel yang terletak di tengah disebut massa sel dalam dan lapisan
yang mengelilinginya disebut masa sel luar. Masa sel dalam akan
menghasilkan mudigah dan masa sel luar akan membentuk trofoblast, yang
kelak berkembang menjadi uri (placenta).
Pada saat ini mudigah dikenal sebagai blastokista. Sel-sel masa dalam
disebut embrioblast terletak di salah satu kutub sedangkan sel-sel masa sel
luar disebut Trofoblast menipis yang membentuk dinding epitel bistokista.
Zona pelucida kini menghilang, sebagai persiapan implantasi.
IMPLANTASI
Pada manusia sel trofolast mulai menyusup di antara sel epitel selaput lendir
uterus (desidua) + pada hari ke-6. penembusan dan pengikisan lebih lanjut
sel epitel selaput lendir mungkin disebabkan oleh enzim proteolitik yang
dihasilkan trofobiast. Selaput lendir uterus juga membantu proses ini. dengan
demikian menjelang akhir minggu pertama zigot manusia juga membantu
proses ini. dengan demikian menjelang akhir minggu pertama zigot manusia
telah melalui tingkat morula dan Blastokista dan telah berimplantasi dalam
selaput lendir uterus.
Saat implantasi uterus terdiri atas 3 lapisan :
1. Endometrium/ selaput lendir yang membatasi dinding bagian dalam.
2. Meiometrium, lapisan tebal otot polos.
3. Perimetrium, perimetrium yang melapisi dinding bagian luarnya.
Perkembangan Janin
Terdapat 3 stadium perkembangan yaitu : Zygote, embrio, Fetus.
- Zygote merupakan stadium Primer, mulai terjadi pembuahan sampai 15
hari.
- Embrio, second stage, mulai umur 15 hari sampai 8 minggu kehamilan
- Fetus, mulai umur kehamilan 8 minggu sampai 40 minggu.
Perkembangan Zygot
- Hari ke – 8
Blastokist terbenam dalam endometrium.
Trofoblast (masa sel luar) berdiferensiasi menjadi dua lapisan yaitu :
sitotrofoblast dan sinsitium trofoblast.
Embrioblast (masa sel luar) berdiferensiasi menjadi 2 lapisan, yaitu :
Hipoblas dan epiblas.
- Hari ke – 9
Blastokist semakin terbenam dalam endometrium.
Hipoblast membentuk selaput eksoselom yang membatasi lapisan
dalam sitotrofoblast.
- Hari ke 11-12
Blastokist telah seluruhnya terbenam dalam endometrium kini
blastokist agak menonjol ke dalam rongga rahim.
Sel-sel sintitium menembus lebih jauh ke dalam endometrium dan
merusak lapisan enmdotel pembuluh rambut (kapiler) ibu. Pembuluh
ini tersumbat dan melebar di sebut “Sinosoid”.
Trofoblast terus merusak, semakin banyak darah ibu dalam sinosaid
mulai mengaliri susunan trofoblast, sehingga terjadilah sirkulasi Utero-
plasenta.
Endometrium menjadi polihedral dan banyak mengandung glikogen
dan lemak. Ruang interseluler terisi dengan cairan dan jaringan
menjadi lembab disebut reaksi Desidua mula-mula di sekitar
impalantasi ke seluruh endometrium.
- Hari ke-13
Kadang-kadang terjadi pendarahan pada tempat implantasi karena
aliran darah ke rongga trofoblast.
Terbentuk jonjot-jonjot primer (sel trofoblast terbungkus sisitium).
Terbentuk kandung kuning telur (Yolk Sac) tetap.
Terbentuk rongga korion dan tangkai penghubungn atau tali pusat.
Perkembangan Embrio
Minggu ke – 3
- Ukuran 2 mm (0.08 inch) dari kepala ke pantat.
- Sudah terbentuk potongan embrio
- Pembentukan primative streak (garis sederhana) dan primitive node
(Simpul sederhana)
Minggu ke – 4
- Ukuran 5 mm CR
- Berat + 0.4 gr
- Terbentuk struktur primitif dari mata, telinga, rahang.
- Terdiri dari 42 somit
Minggu ke – 5
- Ukuran 8 mm (0.3 inch) CR
- Mata dan hidung tampak nyata
- Terbentuk 10 pasang Nervus Cranial
- Terbentuk 2 atrium
Minggu ke – 6
- Ukuran 12 mm (0.5 inch)
- Terbentuk tunas kaki
- Perkembangan otot skletal
- Tunas trachea, bronchi dan paru-paru
Minggu ke – 7
- Ukuran 18 mm (0.7 inch) CR.
- Berat tidak lebih dari 2 gr (0.07 ounce)
- Terbentuk wajah vda isi mulut (lidah)
- Terbentuk diapragma, covum thorax, cavum abdomen.
- Terbentuk optik nervas dan mulai tampak kelopak mata
- Terbentuk organ reproduksi internal.
Perkembangan Fetus
Minggu ke – 8
- Ukuran sudah mencapai 2.5 – 3 cm dan berat 2 gr
- Terbentuk jari dan kaki
- Jantung sudah mulai berfungsi dalam sirkulasi fetal.
- Terbentuk jari-jari dan kaki
- Jantung sudah mulai berfungsi dalam sirkulasi fetal.
Fungsi Progesteron :
1. Mencegah ovulasi
2. Membantu dalam perkembangan endometrium
3. Telasasi otot-otot uterus sampai proses persalinan
4. Menyiapkan kelenjar mamae untuk produksi ASI
5. Meningkatkan sekresi uterus untuk keperluan nutrisi pada stadium morula
dan bllastokist.
Cairan Amnion
Cairan korion dan amnion bersama-sama membentuk kantong dan berisi
cairan. Jumlah cairan amnion meningkat secara bertahap Uk 10 minggu 30
ml, Uk 20 minggu 350 ml, setelah 20 minggu 500 ml, sampai janin fulterm
sekitar 1000 ml. cairan amnion bersifat agak alkali, 98% air serta sejumlah
bahan-bahan lain selama kehamilan, termasuk urer, sel-sel epitela, lemak,
biliburin, fruktosa, albumin.
Perubahan-Perubahan Fisiologis
Sistem reproduksi menjadi pusat perhatian selama kehamilan, seluruh
tubuh terpengaruhi. Semua sistem tubuh mengalami perubahan dari keadaan
tidak hamil ke keadaan hamil yang secara umum disebut fisiologi maternal.
Sistem Reproduksi
Suplai Darah
Suplai darah ke organ reproduksi meningkat segera setelah konsepsi
karena peningkatan kadar hormon-hormon steroid seksual. Vaskularisasi
tersebut memberikan suplai darah yang banyak bagi perkembangan janin,
tanda-tanda khas pada organ dan berbagai gejala pada wanita.
Serviks
Segera setelah periode tidak terjadinya menstruasi pertama, serviks
menjadi lebih lunak sebagai akibat meningkatnya suplai darah (tanda
Goodell’s). kanalis servikalis dipenuhi oleh mukus yang kental disebut
operkulum. Selama kehamilan operkulum menghambat masuknya bakteri ke
uterus, yang mengalir selama persalinan, yang disebut “Blody show” yang
menandakan bahwa kanalis terbuka untuk lewatkan bayi.
Serviks nulipara (wanita yang belum pernah mengalami kehamilan)
terlihat bulat dan halus serta menonjol ke arah vagina. Proses kelahiran
meregangkan serviks dan hampir selalu menyebabkan laserasi serviks.
Setelahnya, bentuk serviks menjadi oval. Selama masa kehamilan
konsistensi serviks berubah. Sebelum masa kehamilan teraba seperti ujung
hidung : pada awal masa kehamilan teraba seperti ujung daun telinga, dan
pada keadaan term teraba seperti bibir.
Uterus
Pada sata tidak hamil uterus 70 gram dan volume 10 ml. perubahan
yang amat jelas pada anatomu maternal adalah perbesaran uterus untuk
menyimpan bayi yang sedang tumbuh. Uterus tumbuh dari kecil, organ yang
hampir padat menjadi berdinding tebal, kantung muskular yang mengandung
janin, placenta dan sekitar 1000 ml air ketuban. Beratnya meningkat 20 kali
dan kapasitasnya meningkat 500 kali. Peningkatan ukuran ini disebabkan
oleh pertumbuhan serabut-serabut otot dan jaringan yang berhubungan,
termasuk jaringan fibroelastik, darah dan saraf, peregangan dan
hipertrofiotot.
Pertumbuhan jaringan uteruis pada awal masa kehamilan disebabkan
oleh estrogen yang merangsang serabut otot dan bukan karena terdapatnya
pertumbuhan embrio dalam rongga uterus.
Uterus dalam keadaan tidak hamil teraba seperti pear hijau yang
halus. Kehamilan menyebabkan mudahnya teraba, sehingga pada minggu
ke-8 pemeriksa dapat merasakannya dengan palpasi. Hal ini disebut Hegar’s
pada kehamilan.
Sebagaimana uterus membesar bersama pertumbuhan janin, uterus
bertahan ditempatnya oleh ligamen, teutama ligamen uterosacralis,
menghubungkan uterus ke osacralis, dan ligmen round, memanjang dari
uterus melewati kanalis linguinalis ke labia majora.
Vagina
Sampai minggu ke-8, meningkatnya vaskularisasi pada vagina
menyebabkan tanda kehamilan yang khas disebut tanda chadwijk’s. corak
yang berwarna keunguan yang dapat terlihat oleh pemeriksa. Dalam
merespons terdapat stimulasi hormonal, sekresi sel-sel vagina mengikat
secara berarti. Sekresi tersebut berwarna putih dan bersifat sangat asam,
dikenal isltilah “putih” atau leukorrhea. Sekresi vagina merupakan media yang
menyuburkan basilus Doderlein’s. Besilus ini merupakan garis pertahanan
terhadap candida albicand, patogen yang tumbuh dalam media alkali.
Sebagai mana kehamilan mengalami kemajuan, meningkatnya
kongesti vaskular organ vagina dan pelvik menyebabkan peningkatan
sensitifitas yang sangat berarti. Hal ini mungkin mengarah pada tingginya
derajat rangsangan seksual, terutama antara bulan ke-4 dan ke-7 masa
kehamilan.
Sistem Integumen
Payudara
Salah satu petunjuk pada wanita yang menandakan bahwa ia hamil
adalah rasa kesemutan nyeri tekan payudaranya yang secara bertahap
mengalami pembesaran karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar
dan suplai darah. Puting susu menjadi menjadi lebih menonjol dan keras dan
pada awal kehamilan keluar cairan jernih. Kolostrum Area berpigmen
disekitar putting areola, tumbuh lebih gelap dan kelenjar-kelenjar
Montgomery menonjol keluar.
Bila payudara tidak disokong dengan tepat selama kehamilan, berat
yang meningkat akan menyebabkan rasa tidak aman. Takut akan bentuknya
menjadi “menurun” tidak harus terjadi selama masa kehamilan payudara
telah disokong dengan baik menggunakan kutang. Sering dibersihkan
menjaga penumpukan kolustrum. Menyikat dengan handuk kering yang kasar
dapat membantu untuk menyiapkan putting dalam pemberian ASI
Kulit
Striage Gravidarum. Sebagaimana janin tumbuh, uterus membesar,
menonjol keluar. Hal ini disebabkan tonjolan dan kemudian membusung.
Serabut-serabut elastik cara lapisan kulit terdalam terpisah dan putus karena
regangan. Tanda regangan yang dibentuk disebut striae gravidarum. Terlihat
pada abdomen dan bokong terjadi pada 50% wanita hamil dan menghilang
menjadi bayangan yang lebih terang setelah melahirkan. Wanita mungkin
mengalami pruitus (rasa gatal) sebagai akibat regangan tersebut.
Penyembuhan sementara dapat dicapai dengan memakai lotion yang agak
hangat.
Pigmentasi. Pengumpulan pigmen sementara mungkin terlihat pada
bagian tubuh tertentu tergantung pada warna kulit yang dimiliki. Linea nigra
garis gelap mengikuti midine abdomen. Cholasma atau topeng kehamilan
terlihat seperti bintik-bintik hitam pada wajah. Areola sekitar putting
membesar dan warnanya menjadi lebih gelap. Semua area yang mengalami
peningkatan pigmentasi atau menghilang setelah melahirkan.
Perspirasi dan Sekresi Kelenjar Lemak. Baik kelenjar sebasea atau
keringat menjadi lebih aktif selama masa kehamilan. Sebagai akibatnya
wanita hamil mungkin mengalami gangguan bau badan, banyak
mengeluarkan keringat yang membasahi pakaiannya dan berminyak, sulit
untuk merapikan rambutnya. Mandi dan keramas secara teratur dan
menggunakan deodoran akan sangat membantu efek samping yang tidak
menyenangkan ini.
Siistem Endokrin
Kelenjar dari sistem endokrin menghasilkan bahan-bahan kimia yang
mempengaruhi seluruh tubuh. Selama masa kehamilan banyak perubahan
terjadi pada kelenjar ini.
Kelenjar Tiroid
Selama masa kehamilan, basal metabolis rate (BMR) meningkat 20%
dan kelenjar tiroid membesar, tetapi jumlah hormon yang dihasilkan tetap
sama (tiroksin). Ukurannya meningkat karena pertumbuhan sel-sel acinar
dan meningkatnya mketabolik rate disebabkan karena oksigen yang
digunakan lebih banyak.
Kelenjar Paratiroid
Kelenjar Paratiroid ukurannya meningkat selama masa kehamilan,
terutama selama minggu ke-15 sampai ke-30 ketiga kebutuhan kalsium janin.
Hormon paratiroid penting untuk mempertahankan kecukupan kalsium dalam
darah tanpa metabolisme tersebut metabolisme tulang dan otot terganggu.
Pankreas
Insulin dihasilkan oleh sekelompok sel-sel kecil yang disebut Pulau
langerhans, yang terjadi diseluruh jaringan pankreas. Selama masa
kehamilan sel-sel ini tumbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin untuk
memenuhi kebutuhan yang meningkat. Walaupun demikian karena
keterbatasan penyimpangan glikogen wanita sehat yang hamil kurang
mampu mengatasi jumlah gula yang lebih banyak sehingga beberapa dari
mereka mengeluarkan ke dalam urine. Bagi ibu yang diabetes, kehamilan
merupakan hal yang riskan dan membutuhkan pengawasan medis yang
berkelanjutan.
Kelenjar Pituitari
Lobus anterior kelenjar pituitari mengalami sedikit pembesaran selama
kehamilan dan terus menghasilkan semua hormon tropik tetapi dengan
jumlah yang sedikit berbeda. Fallicle-stimulating hormone (FSH) ditekan oleh
chorionic gonadotrium (hCG) yang dihasilkan oleh plasenta. Hormon
pertumbuhan berkurang dan hormon melanotropik meningkat, menyebabkan
peningkatan pigmentasi putting susu, wajah dan abdomen. Pembentukan
prolaktin meningkat dan berlanjut setelah persalinan selama menyusui.
Sebagaimana bayi telah matur, pembentukan prolaktin ole lobus
posterior meningkat dalam menyipakan peranannya menstimulasi kontraksi
otot uterus dalam proses persalinan.
Sistem Muskoloskeletal
Gigi, Tulang dan Persendian
Selama masa kehamilan wanita membutuhkan kira-kira sepertiga lebih
banyak kalsium dan fosfor. Dengan didit yang seimbang kebutuhan tersebut
terpenuhi dengan baik. Karies gigi tidak disebabkan oleh dekalsifikasi, sejak
kalsium gigi telah dibentuk. Terdapat bukti bahwa saliva yang asam pada
sata hamil membantu aktivitas penghancuran bakteri email yang
menyebabkan karies.
Di lain pihak, sendi pelvik pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak.
Postur tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan karena janin
membesar dalam abdomen. Untuk mengkonpenmsasi penambahan berat ini,
bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang belakang lebih melengkung, sendi
tulang belakang lebih teratur, dapat mebnyebabkan nyeri punggung pada
beberapa wanita. Pengguinaan bantal untuk penyokong punggung mungkin
dianjurkan untuk kasus ini.
Otot
Kram otot-otot dan kaki merupakan masalah umum selama kehamilan.
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin berhubungan dengan
metabolisme kalsium dan fosfor, kurangnya drainase sisa metabolisme otot
atau postur yang tidak seimbang. Kram biasanya terjadi setelah berdiri
sepanjang hari dan pada malam hari setalah tubuh istirahat. Sedikit gerakan
dan penggunaan kompres hangat dapat sedikit membantu. Aktivitas sehari-
hari yang sedang dan lebih banyak waktu waktu untuk istirahat dengan kaki
dinaikkan merupakan cara yang pada umumnya berhasil untuk mengurangi
ketidaknyamanan ini.
Sistem Pernafasan
Paru-Paru dan Pernafasan
Sejalan dengan pertumbuhan janin dan mendorong diafragma ke atas,
bentuk dan ukuran rongga dada berubah tetapi tidak membuatnya lebih kecil.
Kapaistas paru terhadap udara inspirasi tetap sama seperti sebelum hamil
atau mungkin berubah dengan berarti. Kecepatan pernafasan dan kapasitas
vital tidak berubah. Volume tidal, volume ventilator per menit dan ambilan
oksigen meningkat. Karena bentuk dari rongga teorak berubah dan karena
bernafas lebih cepat, sekitar 6% wanita hamil mengeluh sesak nafas.
Sistem Gastrointestinal
Sistem gastriotestinal terpengaruh dalam beberapa hal karena
kehamilan. Tingginya kadar progesteron menganggu keseimbangan cairan
tubuh, meningkatkan kolesterol darah, melambatkan kontraksi otot-otot polos.
Sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak dan asam lambung
menurun. Pembesaran uterus lebih menekan diafragma, lambung dan
intestin.
Pada bulan-bulan awal masa kehamilan, sepertiga dari wanita hamil
mengalami mual dan muntah. Sebagaimana kehamilan berlanjut, penuntunan
asam lambung, melambatkan pengosongan lambung dan menyebabkan
kembung. Menurunnya gerak peristaltik tidak saja menyebabkan mual tetapi
juga konstipasi, karena lebih banyak feses terdapat dalam usus, lebih banyak
air diserap akan semakin keras jadinya. Konstipasi juga disebabkan oleh
tekanan uterus pada usus bagian bawah pada awal masa kehamilan dan
kembali pada akhir masa kehamilan.
Gigi berlubang terjadi lebih mudah pada saliva yang bersifat asam
selama kehamilan dan membutuhkan perawatan yang baik untuk mencegah
karies gigi. Pada bulan-bulan terakhir, nyeri ulu hati dan regurgitasi
(pencernaan asam) merupakan ketidaknyamanan yang disebabkan tekanan
ke atas dari pembesaran uterus. Pelebaran pembuluh darah rektum
(hemoroid) dapat terjadi. Pada persalinan, rektum dan otot-otot yang
memberikan sokongan sangat terengang.
Sistem Perkemihan
Pada awal kehamilan, suplai darah ke kandung kemih meningkat dan
pembesaran uterus menekan kandung kemih. Faktor-faktor tersebut
menyebabkan meningkatkannya berkemih. Mendekati kelahiran janin turun
lebih rendah ke pelvis, lebih menekan lagi kandung kemih dan semakin
meningkatnya berkemih. Walaupun gejala ini sangat tidak menyenangkan,
hal ini tidak menyebabkan masalah medis yang berarti.
Perubahan Psikologis
Kehamilan adalah Saat Krisis
- Pada saat terjadinya perubahan identitas dan peran bagi setiap orang,
ibu, bapak dan anggota keluarga.
- Cara orang bereaksi terhadap krisis tergantung pada persepsi terhadap
kejadian, dukungan situasional, mekanisme koping.
Dukungan Situsional
- Merupakan dukungan orang-orang dan sumber-sumber yang tersedia
untuk memberikan dukungan, bantuan dan perawatan.
- Selama kehamilan keluarga/ penggantinya sering memenuhi peran ini.
Mekanisme Koping
- Ketrampilan koping merupakan kekuatan dan ketrampilan SSO untuk
menyelesaikan masalah dan mengatasi stress.
- Dapat dengan melakukan aktivitas atau sekedar menceritakan pada
orang-orang terdekat/ teman ataupun menyangkal.
- Mekanisme tersebut dapat dipergunakan oleh calon orang tua.
Intervensi Krisis
1. Pengkajian situasi, berkaitan dengan apakah tersebut benar hamil
- Bila tidak hamil --------- “Anticipatory Guidance”.
- Bila hamil ---------- fakuskan pada apa yang ia pandang sebagai
masalah.
- Apakah rasa takut pada kehamilan, rasa kecewa karena tujuan
hidupnya terganggu, rasa bersalah karena telah melakukan hubungan
seks.
- Kaji ketrampilan koping --------- apa persepsinya terhadap kehamilan.
2. Rencana Klien mengemukakan pilihan Krisis
Bantu klien mengemukakan pilihan yang masuk akal.
3. Intervene dan penyelesaian krisis
- Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan untuk
memperjelas konflik.
- Dengan berbagai alternatif tindakan yang nyata serta ketulusan
tentang apa yang mereka rasakan.
- Anggota keluarga juga harus memutuskan berapa besar dukungan
yang mereka berikan.
4. Anti Cipatory Guidance
- Bila kehamilan tidak diharapkan, suami istri harus dilengkapi dengan
informasi keluarga berencana.
- Mengontrol masa depannya dan memilih menghindai krisis yang akan
terjadi.
Trisemester II
- Umumnya lebih menyenangkan, tubuh wanita sudah terbiasa dengan
keadaan hormon yang berubah, morning sicknes telah hilang.
- Janin masih kecil ------- belum menimbulkan ketidaknyaman.
- Mulai terjadi Quecklening (feeling life), ketika ibu merasa ada gerakan
bayinya pertama kali.
Trisemester III
- Merupakan klimak kegembiraan emosi karena kehadiran bayi.
- Bukan ke-8 mungkin terdapat semangat/depresi ketika bayi membesar
dan rasa tidak nyaman.
- Calon ibu menjadi lelah
- 2 minggu sebelum melahirkan timbul perasaan senang
- Reaksi ini semata-mata tergantung persiapan dan persepsinya.
Tanda-Tanda Kehamilan
Terdapat 3 tanda-tanda kehamilan :
1. Prasangka hamil
2. Kemungkinan hamil
3. Positif/ pasti hamil
Kemungkinan Hamil
Tanda-tanda kemungkinan hamil meliputi :
- Tanda Goodells, perlunakan cerviks dan vagina akibat peningkatan
vaskularisasi.
- Tanda Chadwick’s tanda kebiruan pada cerviks, vagina dan vulva
akibat peningkatan vaskularisasi.
- Pembesaran uterus, karena hipertropi otot uterus dan pembesaran isi
(hasil konsepsi).
- Tanda hegar, perlunakan segman bawah rahim
- Braxton Hicks, terjadinya kontraksi yang tidak teratur
- Ballotemen, terjadi pergerakan saat palpasi
- Pembesaran Abdomen
- Strial Abdomen
- Skin pigmentasi, pewarnaan pada nipples dan aveola mamae menjadi
lebih gelap, terdapat garis pink atau kecoklatan disebut linea nigra.
- Test kehamilan, adanya hormon HC6 dalam darah atau urine.
Positiv Hamil
Tanda-tanda positif hamil meliputi : bunyi jantung janin, gerak janin dan
USG.
- Bunyi jantung janin akan mulai terdengar pada awal 10 minggu
kehamilan dengan menggunakan doppler kisaran hasil 110-120
sampai dengan 150 – 160 setiap menit.
- Fetal movement secara palpasi dapat dirasakan pada masuk
trisemester ke-2.
FAMILY DYNAMICS OF PREGNANCY
“Conception is the beginning not only of growwing fetus but also of the family
in a new from with an additional member and with changed relationship”
(Grossman at all, 1980).
Maternal Adaption
Adaptasi yang dialami sangat kompleks sosial dan perlunya
pembelajaran. Proses menjadi dan dengan sebutan ibu pada primi
merupakan masa transisi peran menjadi ibu.
Adanya interaksi psikologis internal dan perubahan fungsi biologis fisik
menyebabkan perubahan konsep diri.
Identifikasi Peran Ibu
Proses identifikasi terjadi sejak kecil, saat ibu mengidolakan ibunya.
Umumnya seorang wanita sangat mendambakan peran tersebut. Dan
menjadi tujuan hidupnya, mereka sangat terdorong keinginan menjadi
orang tua.
Acceptance of Pregnancy
Derajat penerimaan seseorang terhadap kehamilan tergantung reaksi
emosional dan kesiapan seseorang tersebut.
Beberapa wanita merasa senang dan bahagia, terkadang terjadi
perubahan mood menjadi lebih sensitive.
Mother-doughter Relationship
Mertua diharapkan menjadi seseorang yang dapat memberi contoh peran
dan motivasi dalam peran orang tua. Reaksi menantu – mertua berkaitan
dengan kehadiran cucu.
Kehadiran anggota baru tersebut harus sudah dijadikan bahan diskusi
antara orang tua dan mennatu sejak dalam kandungan.
Wife-Husband Relationship
Fakta membuktikan bahwa perhatian suami selama kehamilan akan dapat
menurunkan gejala psikologi termasuk komplikasi melahirkan dan post
partum (Lederman dkk 1979).
Suami sebagai pemberi cinta, pelindung dan mempertahankan nilai
sosial.
Suami dapat menerima anak, peran istri sebagai ibu dan keadaan
keluarga baru.
Komunikasi antar pasangat amat penting.
Mother – Child Relationship
Reaksi emosional ibu-anak sudah terjadi sejak dalam kandungan (Rubin
1975).
Ibu biasanya menggunakan feeling, fantasi bahkan bermimpi dalam
mempersiapkan perannya.
Paternal Adaption
Seorang bapak akan mempunyai feeling terhadap istri yang hamil seperti
saat ibunya hamil. Dia juga akan mencoba mengantisipasi perubahan
pola kehidupannya dengan kehadiran anggota baru.
Sibling Adaption
Situasi kehamilan sementara sudah ada anggota keluarga/ anak yang
lain, seorang ibu akan memerlukan banyak waktu dan tenaga untuk
menciptakan hubungan anggota yang baru dengan anggota yang lain.
Reaksi sibling tergantung variasi umur dan tingkat ketergantungan anak.
PRENATAL CARE AND ADAPTATIONS OF PREGNANCY
Terminologi
Beberapa istilah dalam obstetri meliputi :
Ante : sebelum
Ante partum : sebelum melahirkan (hamil)
Gravida : hamil (mengandung)
Nullgravida : seorang wanita yang belum pernah hamil
Primigravida : seorang ibu yang baru pertama kali hamil
Multigravida : seorang ibu yang sudah pernah hamil
Primipara : seorang ibu yang pernah melahirkan 1 anak
Multipara : seorang ibu yang telah lebih dari satu melahirkan
Nulipara : seorang ibu yang belum melahirkan janin hidup
Abortion : seorang ibu yang kehamilan berakhir sebelum umur 20
minggu baik spontan ataupun elective.
Sign Of Pregnancy
Presumptive sign (dugana hamil), dianggap sebagai data subyekyif meliputi
sebagai berikut :
Amenorhea, keadaan tidak haid pada wanita yang sehat sexual dan
dianggap sebagai tanda kehamilan.
Nausea dan kadang vomiting merupakan bagian dari tanda kehamilan,
dan umumnya sebagai morning sickness. Hal ini umumnya akan
selesai di akhir semester satu.
Breast changes, pada kehamilan karena pengaruh progesteron terjadi
pembesaran dan teraba lunak, pada kondisi lain bisa terjadi karena
adanya jaringan kistik.
Urinary Disturbance secara umum sering terjadi pada awal kehamilan.
Pembesaran uterus dapatmenekan ke bvlader. Frekwensi meningkat
pada trisemester tiga. Kondisi lain adalah infeksi saluran kencing dan
adanya masa di daerah pelvic.
Fatique merupakan gejala di awal kehamilan.
Dapat terjadi akibat peningkatan metabolik sebagai dampak
meningkatnya kebutuhan.
Quickening, adalah gerakan fetus yang dirasakan oleh ibu, terjadi
pada umur kehamilan 18-20 mg. hal ini dapat juga dipergunakan
sebagai cara untuk menentukan umur kehamilan.
Probable sign (tanda mungkin)
Tanda-tanda mungkin ini merupakan tanda obyketif dengan mengobservasi
keadana fisik bagian dan reproduksi yang mengalami perubahan. Dalam
kondisi lain perubahan tersebut dapat terjadi akibat tumor/ nyaman uteri.
Beberapa tanda yang dimaksud adalah :
Godel’s sign, adalah keadaan cerviks yang lunak dan akibat dari
peningkatan vaskularasi.
Chadwick’s sign adalah keadaan kebiruan pada daerah cerviks,
vagina dan vulva, juga akibat peningkatan vaskularasi.
Uterine elargement, keadaan ini terjadi selama masa bertambahnya
umur kehamilan. Pada umur kehamilan sekitar 12 mg besarnya uterus
ini baru dapat diraba 3 jari di atas symphisis.
Hegar’s sign, merupakan keadaan melunaknya bagian uterus yang
bawah (Segmen bawah rahim/SBR). Tanda ini ada apada umur
kehamilan sekitar 2-3 bulan.
Braxton Hicks kontraksi dan adanya rasa nyeri yang sifatnya irregular.
Enlargement of the abdomen, pembesaran abdomen merupakan
tanda kehamilan, hal ini diikuti dengan riwayat amenorhea.
Fetal outline, sata plapasi teraba gambaran janin dan bagian-
bagiannya pada umur kehamilan sekitar 24 mg. kemungkinan
kesalahan adalah adanya tumor.
Abdominal striae, garis-garis bawah abdomen yang berwarna putih
keabuan, terjadi akibat peregangan pada jaringan bawah kulit. Kondisi
ini terdapat pada payudara, paha, abdomen dan pantat.
Skin pigmentation changes, nipple dan aerola mamae tanpak lebih
gelap dari biasanya. Di abdomen terdapat garis linea nigra berwarnba
kecoklatan, beberapa klien mengalami cloasma gravidarum (Mask of
pregnancy).
Pregnancy test, tes untuk mennetukan kehamilan dengan mengambil
bahan urine klien, untuk mengetahui kadar HCG urine.
Positive Sign
Positif hamil ini biasa disebut diagnostic signs dan absolut sebagai
indikator pertumbuhan janin. Tiga tanda positif hamil itu adalah : denyut
jantung janin (djj), gerakan janin yang diketahui pemeriksa dan identifikasi
lewat USG (Ultra Sono Grafi).
Djj dapat terdeteksi minimal pada umur kehamilan 10 minggu dengan
menggunakan dopller. Sedangkan secara tradisional dapat menggunakan
fetocope (t/u pada u.k 18-20 mg). batasan Djj dalam range rendah 11000-
120x/menit, tinggi 150-160 x/menit.
Fetal Movement, dengan palpasi maka akan diperoleh gambaran
minimal pada trisemester 2, sedangkan dengan USG dapat terdeteksi lebih
awal.
Identifikasi by USG, pada kehamilan 5-6 minggui telah terdeteksi
dengan nyata adanya kehamilan (100% relkiable).
ANTENATAL CARE
Sasaran perawatan anetnatal adalah untuk menjamin bahwa setiap
kehamilan yang diinginkan berpuncak pada kelahiran seorang bayi yang
sehat tanpa menganggu kesehatan ibu. (Wiliam, 1993).
Berharap hasil dari kehamilan yang survival baik pada janin maupun
ibunya. (Fere, H, 1990).
Berkaitan Dengan Perawatan Antenatal
Mengontrol keadaan kehamilan, mendeteksi dan memberi pengobatan
beberapa keadaan abnormal yang muncul dan mengantisipasi masalah
yang mungkin sata persalinan dan post natal.
Memberikan pendidikan tentang kehamilan dan bagaimana
menanggulangi gejala, tentang diet, perawatan gigi, gaya hidup.
Persiapan fisik/ psikologi untuk melahirkan dan pelayanan maupun
instruksi terhadap aspek-aspek perawatan bayi.
Memberikan suport bagi yang merasa mempunyai kesulitan baik sosial /
psikologika.
Kunjungan Awal
Dimulai segera setelah ada kemungkinan kehamilan yang beralasan,
mungkin saja baru beberapa hari setelah terlambat menstruasi dan tidak
lebih dari keterlambatan menstruasi periode kedua.
Pada kunjungan awal ini hendaknya melakukan hal-hal berikut (seperti
dicontohkan di RS Parkland).
1. Kemungkinan kehamilan (termasuk uji urin, HCG).
2. Keinginan wanita tersebut untuk melanjutkan kehamilannya.
3. Masalah-masalah kesehatan yang dialami sata itu
4. Masalah-masalah kesehatan (penyakit) yang dialami sebelumnya
5. Hasil akhir kehamilan sebelumnya
6. Beberapa obat-obatan yang diminum.
Evalusai fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, TB dan BB
Uji laborat Bahan urin : Glukosa, Protein, Kultur kuantitatif urine
midstream tentang (Bahan Darah) : Ht Hitung sel darah merah / putih,
trombosit, sel sabit (untuk kulit hitam), GD (gula darah), Uji serologi (untuk
sifilis) golongan darah, antigen terhadap Rubella/ Hepatitis B
Bagi Wanita yang menginginkan aborsi “konseling”
Pada kunjungan awal ini dimulai dengan : riwayat-riwayat, pemeriksaan
fisik, diskusi tentang beberapa masalah, nasehat tentang nutrisi dan
persoalannya, keperluan pengobatan sesuai dengan resep dokter dan
penentuan/ pemesanan.
Riwayat
Berkaitan dengan riwayat kehamilan pada kunjungan awal ini dinyatakan
tentang :
Riwayat haid meliputi
Monaeche
NPHT Untuk dapat menentukan taksiran persalinan
Siklus
Lama haid
Pada perhitungan naegle
NPHT (+7 – 3 + 1)
Variasi dalam jumlah lamanya waktu, merupakan tanda-tanda adanya
permasalahan yang berkaitan dengan gynekologi.
Penampilan Kehamilan
Memperhatikan adanya tanda gejala pada bumil
Dapat memberikan indikasi, respon ibu terhadap kehamilan, diperlukan
untuk menemukan gejala awal dan pemberian pengobatan jika
diperlukan.
Tanyakan adalah riwayat penggunaan obat-obatan (terlarang), alkohol
ataupun merokok.
Hal tersebut akan memberikan resiko pada perkembangan janin dan
memberi pengetahuan tentang adiksi.
Riwayat Obstetri
Jumlah kejadian, aborsi, sfiil birth
Memberikan pengelolaan kehamilan (Primi) dan kelahiran (Primi) yang
akan berbeda dengan kehamilan lebih lanjut.
Apakah ada komplikasi atau intervensi pada kehamilan persalinan dan
puerpurium terdahulu dan apakah dengan penyebab yang disadari.
Mencegah terulangnya gejala yang pernah dialami.
Etnik Origin
Tanda Kelahiran kepercayaan
Untuk antisipasi budaya dan kepercayaan tentang kehamilan.
Misal : Terhadap bahaya terjadi sickle sell disease, and neural tube
defect dan thlasemia.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Penampilan umum, termasuk postur tubuh, status nutrisi dan usia
2. Tinggi dan berat badan, bentuk tubuh
3. Mata, telinga, hidung, mulut dan gigi (lubang pada gigi membutuhkan
penanganan segera)
4. Tekanan darah, jantung dan paru-paru
5. Pemeriksaan payudara dan putting susu
6. Pemeriksaan abdomen, dengan palpasi (merasakan) pembesaran uterus,
denyut jantung (bila janin telah berusia 10 minggu atau lebih) dan temuan
abdomen lainnya.
7. Pemeriksaan ekstrimitas terhadap edema atau verikose
8. Pemeriksaan vagina terhadap tanda kehamilan seperti tanda chadwick.
9. Usap serviks terhadap pemeriksaan sitiologi kanker (Papinocolaou –
biasanya diambil dari serviks dengan menggunakan aplikator, diletakkan
pada preparat kaca, dengan segera dimasukkan dalam alkohol 95% dan
dikirim untuk pemeriksaan mikroskopis).
10. Usap sekresi vaginal untuk mengetahui genorrhea.
11. Pemeriksaan manual organ-organ pelvik terhadap tanda-tanda kehamilan
(tanda hegar atau lainnya) dan keadaan abnormal.
12. Pengukuran pelvik (pelvimetri) untuk menemukan ukuran perkiraan outlet
tulang pelvik tempat janin elwat sata lahir.
13. Urinalis – gula,m aseton dan albumin, biasanya dilakukan oleh perawat di
ruangan atau klinik menggunakan tes yang sederhana dan cepat (Asam
sulfosalisilat diteteksan ke dalam urin akan mengumpulkan albumin).
14. Pemeriksaan darah – hemoglobin dan hitung darah : pemeriksaan standar
terhadap syphilis (kemungkinan kelainan janin dari syphilis maternal yang
tidak diobati), penentuan golongan darah, Th dan titer antibodi rubela
yang menandakan apakah ibu sudah mendapatkan imunisasi campak
Jerman ; dan pemeriksaan terhadap acquired immunodeficiency
syndrome, AIDS.
Kunjungan Lanjutan
Kunjungan dilakukan oleh ibu hamil setiap 4 minggu sampai umur kehamilan
28 minggu, kemudian setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 36 minggu,
kemudian setiap minggu sampai melahirkan. Jika dengan komplikasi maka
kunjungan akan lebih sering.
Beberapa hal yang perlu dilaporkan pada kunjungan lanjutan :
1. Urinalisis : pasien membawa urin midstream yang bersih, dikumpulkan
sata berkemih pertama kali pada pagi hari yang akan diperiksakan kadar
gula, aseton dan albuminnya.
2. Berat badan : tambahan berat badan lebih dari 2 pound per minggu dalam
trisemester keduanya biasa disebabkan karena retensi cairan. Ekadana
ini disebut edema gestasional dan merupakan suatu yang abnormal.
3. Pengukuran tekanan darah : peningkatan sistolik 30 mmHg atau diastolik
15 mmHG disebut hipertensi gestasional dan merupakan sesuatu yang
abnormal.
4. Wawancara bidan, dokter atau perawat : pada saat tersebut ibu
mendiskusikan masalah-masalahnya atau pertanyaan-pertanyaan
sehingga tercipta hubungan saling percaya.
5. Pemeriksaan abdomen : tinggi fundus uteri, posisi janin dan denyut
jantung janin semua diukur.
6. Pemeriksaan vagina : dilakukan sebagai indikasi untuk menentukan
status serviks dengan pendekatan EDC.
7. Pemeriksaan darah : dilakukan untuk mengamati keadaan seperti sifilis,
anermia dan inkompatibilitas golongan darah.
Antenatal Education
Pendidikan dengan perawatan maternitas
Meliputi
Kebutuhan Nutrisi
Diit pada wanita hamil harus mensuplai kebutuhan ibu dan juga janin. Hal ini
tidak berarti meliputi duakan asupan kalori. Hal ini berarti bahwa kebutuhan
nutrisi janin akan dipenuhi baik oleh diit ibu maupun oleh jaringan tubuhnya.
Jumlah kalori yang dibutuhkan oleh janin sedikit ; kebutuhan protein, mineral
dan vitamin janin dipertimbangkan lebih besar. Untuk pertumbuhan janin
yang sesuai, kebutuhan ini harus dipenuhi. Diit khusus bagi pasian malnutrisi
atau mereka dengan masalah khusus harus disesuaikan selama kehamilan
untuk memenuhi tambahan kebutuhan pertumbuhan janin.
Pemahaman Susu Botol vs ASI
Kadang-kadang selama periode prenatal ibu perlu untuk memutuskan
bagaimana ia akan menyusui bayinya. Bayi yang diberikan baik susu botol
maupun ASI tumbuh menjadi anak yang sehat dan bahagia dan semua
wanita dapat mmberikan ASI pada bayinya bila ia telah memutuskan untuk
melakukannya. Sebagian wanita, bagaimanapun memiliki keengganan
tertentu dengan cara pemberian ASI. Yang lainnya lebih awal membuat
keputusan termasuk dalam hal berikut :
ASI Susu Formula
Lebih murah dan mudah tersedia Mahal, membutuhkan beberapa persiapan
Steril dan hangat setiap waktu Mudah terkontaminasi, harus didinginkan
Kandungan tidak terkontrol dan bervariasi Kandungannya diketahui dan mudah
Mengandung antibodi dan lebih banyak terkontrol
mengandung lemak yang mudah dicerna Antibodi dan bentuk lemak yang mudah
dengan lebih banyak kolesterol untuk dicerna terdapat dalam susu formula yang
merangsang pembentukan enzim. dijual di pasaran.
Ibu adalah satu-satuinya orang yang dapat Bapak atau ibu pengganti dapat memberikan
memberikan pada bayinya pada bayinya
Kualitasnya dipengaruhi oleh status fisik dan Kuantitas atau kualitas tidak dipengaruhi oleh
emosional ibu emosi ibu
Bayi selalu digendong selama menyusui Bayi mungkin digendong atau tidak selama
menyusui
Meningkatkan kemungkinan abses payudara Komplikasi payudara jarang terjadi
Kegiatan ibu menjadi terbatas dengan jadwal Tidak terbatas batasan dalam kegiatan ibu
menyusui
Beberapa ibu mengalami kepuasan Makan bayi tidak ada berhubungan dengan
psikoseksual. kebutuhan psikoseksual ibu.
Perawatan Payudara
Selama kehamilan payudara harus dipersiapkan untuk fungsi uniknya dalam
menghasilkan ASI bagi bayi neonatus segera setelah lahir. Karena payudara
mungkin meningkatberatnya lebih dari 1 pound, kutang yang dapat
menyangga payudara dengan baik digunakan untuk perlindungan. Bila ibu
memutuskan untuk tidak memberikan ASI pada bayinya, kebersihan
merupakan satu-satunya hal yang dibutuhkan. Bila ia merencanakan untuk
memberikan ASI pada bayinya, perawatan putting sangat dianjurkan.
Pada kebudayaan di mana payudara dipaparkan di udara dan
matahari, perawatan putting seperti pemutaran sangat dianjurkan.
Bagaimanapun, penelitian terakhir menunjukkan hal ini tidak banyak
membantu dan dapat menyebabkan kontraksi uterus praterm. Pencucian
setiap hari tanpa menggunakan sabun, mengeringkan dengan hati-hati dan
menggunakan salep lation pada putting dianjurkan.
Perawatan Gigi
Kehilangan “gigi per anak” adalah tidak perlu. Ibu harus pergi ke dokter
giginya awal-awal masa kehamilannya untuk menambal giginya yang
berlubang dan mengobati giginya yang terinfeksi. Tindakan ini dapat
dilakukan dengan aman kapan saja selama kehamilan. Walaupun lebih baik
bila dilakukan lebih awal. Untuk mencegah karies yang lain, berikan
dorongan pada ibu untuk :
1. Menyikat giginya dengan teratur
2. Melakukan floss antara gigi
3. Membilas mulut dengan air setelah makan atau minum apa saja.
4. Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkali / basa untuk mengimbangi
reaksi saliva yang bersifat asam selama masa kehamilan, yang
menyuburkan pertumbuhan bakteri penghancur email.
Pakaian
Imaginasi yang amat keliru dilakukan oleh desainer pakaian ibu-ibu
hamil. Kriteria untuk pakaian ini adalah bahwa pakaian tersebut harus mudah
disesuaikan dengan perubahan kontur; mudah dicuci karena meningkatnya
perspirasi, longgar, sehingga tidak menyebabkan sesak; harga yang sesuai
dan terjangkau karena pakaian tersebut hanya dikenakan beberapa bulan.
Jenis pakaiannya pun telah dikembangkan dengan luas dari kebiasaan
tradisional, termasuk garmen yang menarik untuk olah raga, pakaian formal
dan pakaian yang digunakan untuk kesempatan tertentu sehingga calon ibu
kelihatan dan merasa cantik – suatu faktor penting dalam mempertahankan
semangat moril.
Sepatu berhak tinggi bukan lagi merupakan suatu hal yang tabu
digunakan dan berhati-hati jangan sampai jatuh. Kaus kaki yang ketat tidak
dianjurkan, karena menghambat sirkulasi pada tungkai dan sepertinya
meningkatkan varikose vena. Celana ketat di bagian depannya memberikan
rasa nyaman, aman dan dianjurkan. Penyangga abdomen dan korset
materniti jarang dianjurkan kecuali bagi mereka yang mengalami nyeri
punggung yang hebat atau mengalami ketidakmampuan skletal. Beberapa
dokter yakin bahwa penyangga dan korset membantu pada kelemahan otot.
Dokter lainnya meninggalkan kebiasaan penggunaan penyangga.
Mandi
Mandi setiap hari merangsang sirkulasi, menyegarkan dan menghilangkan
kotoran tubuh. Dengan berhati-hati agar tidak jatuh, baik mandi shower
maupun tub dapat dilakukan oleh wanita hamil.
Hubungan Seksual
Banyak wanita mengalami peningkatan tekanan seksual selama kehamilan.
Hal ini disebabkan sebagian oleh peningkatan kongesti darah pada vulva dan
peningkatan kesadaran tentang peran seksul mereka. Kecuali terdapat
riwayat adanya aborsi spontan berulang, tidak ada alasan untuk membatasi
hubungan seksual. Frekwensi, intensitas, posisi untuk kegiatan seksual
memerlukan penyesuaian bagi wanita hamil karena perubahan kontur tubuh.
Eliminasi
Konstipasi merupakan hal yang umum selama kehamilan karena aksi
hormonal yang mengurangi gerakan peristaltik usus dan pembesaran uterus
yang menahannya. “Waktu” yang teratur, bersama asupan cairan ekstra dan
laktasif buah-buahan adalah cara terbaik non medis yang sangat dianjurkan.
Pelembut feses dan laksatif ringkan mungkin diresepkan bila perlu.
Sering berkemih merupakan hal umum yang terjadi selama bulan
pertama dan terakhir masa kehamilan karena rongga perut dipenuhi oleh
uterus dan peningkatan sensifitas kongesti darah jaringan. Bagaimanapun
bila terlalu sering berkemih ini diikuti oleh rasa nyeri atau darah dan urin
bernanah, dokter harus diingatkan segera.
Albuminaria adalah tanda bahaya dan abnormal fungsi ginjal. Karena
hal ini tidak dapat terlihat dengan mata telanjang, pemeriksaan albumin
dilakukan setiap kali kunjungan prenatal untuk menentukan bila terdapat
albumin pada urin.
Kesehatan Mental
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa wanita hamil yang mengalami
tekanan pribadi secara terus menerus memiliki resiko lebih dari 50% untuk
mendapatkan anak dengan cacat fisik. Ketiak terdapat bukti bahwa wanita
hamil tinggal dalam lingkungan stress yang tinggi, intervensi yang sesuai
harus dilakukan. Sumber-sumber pada masyarakat mungkin diundang untuk
membantu, termasuk kesehatan mental, kesehatan masyarakat dan
pelayanan kesejahteraan sosial. Selama kunjungan prenatal calon ibu
membutuhkan kesempatan untuk berbicara dengan penuh percaya diri pada
seseorang yang akan mendengarkannya dengan penuh empati terhadap hal-
hal yang dipikirkannya.
Peran Bapak
Bapak sebelumnya dilupakan, tetapi kini dilibatkan pada seluruh siklus
materniti. Mereka diberikan dorongan untuk ikut serta dalam kelas-kelas
persiapan kelahiran bayi, dimana mereka belajar untuk bekerja dengan istrim
mereka selama persalinan dan pergi bersama ke ruang persalinan. Bapak
belajar bagaimana memberikan makan, pokok dan memandikan bayi yang
baru lahir. Keikutsertaan seperti ini dalam berperan sebagai orang tua
memperkuat hubungan bapak anak dan suami istri.
Pendidikan Prenatal
Pendidikan prenatal merupakan tanggung jawab pemberian asuhan
kesehatan.
Beberapa tempat praktek dokter dan klinik memberikan pada setiap ibu paket
informasi pada kunjungannya yang pertama. Informasi tersebut menjawab
sebagian besar pertanyaan yang diajukan berkenaan dengan faktor-faktor
penambahan berat badan, diit, mandi dan hubungan seksual. Perawat harus
disiapkan untuk mendiskusikan hal ini. instruksi mereka harus konsisten
dengan angota tim obstetri lainnya, bagaimanapun, terdapat sedikit
perbedaan dalam praktek antara lembaga-lembaga lainnya.
Tanda-Tnada Bahaya
Seringkali ibu dilengkapi dengan daftar tanda-tanda bahaya yang mungkin
mereka kenali sebagai kemungkinan kedaruratan. Perawat mungkin harus
menjelaskan tanda-tanda signifikan ini. daftar bahaya khusus dapat dibaca
sebagai berikut :
Ingatkan dokter anda segera bila gejala-gejala berikut ini :
1. Setiap perdarahan yang keluar dari vagina atau keluarnya cairan.
2. Sakit kepala berat atau terus menerus
3. Gangguan penglihatan
4. Menggigil dan demam
5. Pembengkakan pada wajah, tangan kaki atau lutut
6. Nyeri pada dada atau abdomen
7. Urin mengandung darah atau keruh
8. Muntah terus menerus
Persiapan Bersalin
Pasangan calon bapak dan ibu modern menyiapkan kelahiran bayi mereka.
Persiapan demikian, terutama bagi lak-laki, secara relatif terakhir.
Psikoprofilasis Rusia
Ilmuan di Rusia telah melakukan kegiatan yang ekstensif pada bidang
releks saraf dan pola perilaku. Penelitian Pavlov yang terkenal dengan
salivasi anjing telah membuka jalan bagi yang lainnya untuk menggunakan
teorinya dalam mengkondisi refleks dalam bidang obstetri. Sampai tahun
1949 Nicolaive menyatakan bahwa rasa nyeri pada persalinan tergantung
pada sistem persyarafan dan hubungan antara konteks dan subkorteks.
Suatu sistem alat di mana wanita hamil dikondidikan untuk merespons
terhadap kata-kata yang diucapkan dengan cara khusus, sehingga
menyiapkan mereka untuk persalinan dan menghilangkan rasa takut dan
nyeri. Ia menyebut sistemnya sebagai psikoprofilaksis, berarti pencegahan
dan disajikan pada dunia dalam Konferensi Karkov pada tahun 1949. pada
tahun 1950 sistem tersebut disempurnakan dan pada tahun 1951 pemerintah
Rsuia menganjurkan penggunaan metode tersebut di seluruh negeri.
Metode Lamaze
Selama tahun yang bersamaan obstetri berkebangsaan Perancis,
Fernand Lamaze, sampai pada ide tentang penurunan rasa nyeri pada saat
melahirkan. Ia menghadiri Konversi Karkov ketika resim Rusid
dipresentasikan dan sangat terkesan sehingga ia pergi ke Rsuia untuk
mengamati fan mempelajari metode mereka. Ia kembali ke Pernacis
menekankan bahwa Psikoprofilaksis adalah benar-benar cara yang sah
dalam arti bahwa wanita dapat mempunyai bayinya tanpa rasa sakit.
Lamaze mengembangkan suatu defenisi yang baik, sistem pendidikan
dan instruksi tahap demi tahap, yang telah terbukti sangat efektif oleh
karenanya kini digunakan secara luas di seluruh dunia. Di Amerika Serikat,
peningkatan jumlah ibu kembali pada sistem ini. secara garis besar sistem ini
hampir mirip dengan Dick – Read dan keduanya meliputi pendidikan dan
latihan. Metode Lamaze, bagaimanapun, berdasarkan pada penggunaan
refleks yang dikondisikan dan difokuskan pada tujuan tertentu, sementara
metode Dick – Read sedikity lebih umum. Lamaze menyertakan suami atau
orang yang memberikan dukungan sebagai pembantu yang diperlukan dalam
proses persalinan dan membuat wanita berperan serta aktif dalam
persalinannya dari pada sebagai korban yang tertekan.
Metode Lamaze telah dimodifikasi sepanjang waktu. Suatu perubahan
penting ditujukan untuk menggunakan analgesik. Awalnya “kebersihasilan”
ibu mengikuti metode Lamaze tidak menggunakan anestesi. Sata ini metode
Lamaze digunakan sebagai tool. Pasangan menentukan tujuannya sendiri,
menggunakan metode sebagai kebutuhan sesuai dengan situasi mereka.
Latihan
Pembentukan Tubuh
Obyektif : Untuk menguatkan dan merenggangkan otot-otot
Instruktif : Lakukan latihan ini di lantai. Jangan penggunakan bantal. Ulangi
latihan menggoyang pelvik sepuluh kali sehari dan latihan lain tiga sampai
lima kali sehari.
Latihan
1. MENGGOYANG PELVIK. Berbaring dengan punggung rata dan tungkai
ditekuk, kaki pada lantai. Lepaskan. Lakukan dengan bernafas sebagai
berikut : datarkan punggung sementara ekspirasi, lepaskan kembali
sementara inspirasi.
2. DASAR PELVIK (KAGEL’S). posisi suka hati. Kontraksikan spinkter anal,
vagina dan uretra. Tahan sampai hitungan keenam. Lepaskan.
3. DUDUK DENGAN KAKI BERSILANG. Duduk di lantai dengan kaki
disilangkan untuk menguatkan otot-otot paha dan pelvik.
4. MERENGGANGKAN PAHA. Berbaring, lengan di samping, inspirasi
melalui hidung, naikkan tungkai kanan perlahan, tahan dengan jari kaki.
Ekspirasi melalui mulut ; ratakan kaki dan turunkan tungkai kanan
perlahan-lahan. Ulangi dengan tungkai kiri.
5. BANGUN DARI POSISI TIDUR. Lipat lutut, balikkan dari belakang ke
samping. Dorong ke atas dengan kedua lengan.
Neuromuskular
Obyektif : Untuk mempelajari kontrol kelompok otot-otot.
Instruksi : Kontraksikan satu bagian dengan kuat sementara bagian lainnya
relaksasi. Lakukan tiga kali sehari.
Latihan : Kontraksikan lengan kaka. Lepaskan. Kontraksikan lengan kiri.
Lepaskan. Kontraksikan tungkai kanan. Lepaskan. Kontraksikan tungkai kiri.
Lepaskan. Kontraksikan lengan kiri dan kanan. Lepaskan. Kontraksikan
tungkai kanan dan kiri. Lepaskan.
Metode Bradley
Metode Bradley diberikan oleh Dr. Robert Bradley, ahli obstetri dari Colorado.
Pada tahun 1965 ia menerbitkan Husband – Coached Childbirth. Metode ini
merupakan esensi metode Dick – Read dengan penambahan orang yang
memberikan dukungan. Bredley menyarankan bahwa apa yang ia masukkan
adalah benar-benar persalinan alamiah, tanpa menggunakana analgesik atau
anestesi apapun, menggunakan teknik bernapas dan “suami – pelatih”
American Academy of Husband Coached Childbirth (AAHCC) telah didirikan
untuk menyiapkan guru-guru dan membuat metode tersebut tersedia bagi
masyarakat umum.
Hipnosis
Sebelum masa kedokteran modern hipnosis amat efektif, tetapi sering
tidak dikenal, bantuan untuk penyembuhan. Hal ini digunakan dalam psikiatri,
anestesiologi, obstetri. Kedokteran dan kedokteran gigi.
Hipnosis adalah perubahan keadaan kesadaran, dimana subjek
melakukan apa saja yang diperintahkan oleh penghipnotis. Hal ini melibatkan
relaksasi fisik dan memfokuskan pikiran sehingga pengaruh dari luar luar
dapat diabaikan. Terdapat tiga tingkat atau kedalaman tentang hipnotis yang
digambarkan oleh berbagai lembaga : (1) ringan, (2) kataleptik, (3) sedang
dan (4) somnabulistik atau dalam. Beberapa orang dapat terpengaruh dan
setelahnya mudah terhipnotis. Sekitar 10% populasi tidak dapat dihipnotis,
barangkali karena mereka kehilangan kontrol.
Penggunaan hipnosis dalam obstetri bukan hal baru. Apa yang baru
pada penggunaan terakhir dalah cara yang digunakan dan kenyatananya
tidak lagi jarang dan cara yang dirahasiakan. Hipnosis mulai diperkenalkan
pada pasien dalam kelompok pertemuan kecil sekitar kehamilan berusia
enam bulan. Tujuan dari eklas ini adalah agar setip peserta mencapai tingkat
keempat dalam beberapa pertemuan (lima sampai sepuluh), sementara
lainnya membutuhkan lebih lama. Sugesti poshipnostik digunakan dengan
berhasil dalam mempermudah eliminasi, menyusui dan kontrol afterpains.
Beberapa dokter yang dengan berhasil menggunakan hipnotis yakin
bahwa baikD ick – Read, Lamaze dan lainnya mengenalinya atau tidak,
pasien mereka pada kenyatananya mengalami hipnosis dalam beberapa
tingkat. Kecuali bagi mereka yang tidak mudah disugesti, hipnotis telah
terbukti secara efektif dalam menjalani persalinan tanpa rasa sakit.
Keluhan-Keluhan Umum
Mual – Muntah
Umumnya terjadi mulai bulan ke 1 – 4, lebih berat pada pagi hari dan
dapat berlanjut sepanjang hari.
Sebab timbulnya tidak jelas, dimungkinkan juga karena HCG, karena
kadarnya tinggi pada waktu bersamaan dengan kejadian muntah.
Gambaran HCG ↑↑↑ pada “Molahydatidosa” menyebabkana danya
keluhan mual muntah ↑↑↑.
Ada kemungkinan juga karena peningkatan estradiol plasma dan adanya
faktor emosi penurunan motilitas.
Dengan terapy (obat – obatan) biasanya tidak terlalu efektif dan makan
porsi kecil tapi sering untuk menghindari kenyang akan lebih bermanfaat.
Adanya dukungan psikologi yang efektif merupakan bentuk penetraman
bahwa gejala ini akan hilang pada bulan ke-4.
Adanya muntah >> sampai memerlukan perbaikan keseimbangan
elektrolit / asam basa “Hiperemesis Gravidarum”.
Sakit Pinggang
Pada derajat ringan, terjadi karena regangan/ kecapean atau jalan yang
terlalu banyak.
Pada keadaan yang berat, dapat terjadi karena adanya gerakan sympisis
pubis dan sendi lumbo sakral, serta relaksasi ligmentum panggul.
Pada keadaan yang berat, kemungkinan klien tidak mampu berjalan.
Varises
Umumnya terjadi karena konginetal berdiri lama, kehamilan
Pada kehamilan akan semakin menonjol sata kehamilan semakin tua
Selain menimbulkan masalah kosmetik, kadang-kadang juga
menimbulkan rasa sakit, yang memerlukan istirahat dan kaki diangkat
atau penggunaan stocking yang elastis dan usahakan menghindari cidera.
Hemorhoid
Lebih sering, kehamilan menyebabkan kambuhnya gejala-gejala
sebelumnya.
Bertambah bertanya & peningkatan tekanan vena-vena hemoroid akibat
obstruksi aliran balik vena oleh pembesaran uterus dan kecendriungan
kontipasi.
Rasa sakit/ bengkak dengan penggunana kompres hangat, perlunakan
tinja
Jika perdarahan persistensi “hemoroidectomy” namun kurang
dikehendaki saat kehamilan, karena gejala akan berkurang setelah
melahirkan.
Nyeri Dada
Merupakan penyebab tersering adalah adanya relaks isi lambung/
duodenum ke oesapagus
Bergesernya uterus ke atas dan menurunnya motilitas gastrointestinal.
Dengan menghindari berbaring datar dan membungkuk akan mengurangi
kelalahan klien.
Pica
Merupakan keinginan yang aneh untuk makan makanan aneh dan hampir
dianggap bukan makanan
Misal : tepung pencuci, beras, tanah lempung
Pada umumnya, ngidam ini tidak disebabkan oleh rasa tetapi lebih
merupakan kebiasaan sosial.
Pitalism
Para wanita kadangkala mereka tertekan dengan hypersalivasi yang
disebabkan oleh perangsangan kelenjar saliva karena ngidam (makan
tepung).
Kelelahan
Pada awal kehamilan kebanyakan wanita mengeluh kelelahan dan
menginginkan waktu tidur yang panjang dan akan membaik pada bulan ke-4
kehamilan.
Sakit kepala
Pada umumnya tidak ada penyebab yang jelas akan menurunnya pada
pertengahan kehamilan.
Leukorhea
Merupakan peningkatan jumlah sekresi vagina oleh karena pembentukan
mukus serviks akibat hiperestrogenemia.
Kemungkinan juga akibat infeksi Trichomonas Vaginalis atau Candida
Albicans.
Perasat Kedua
Setelah menemukan kutub janin yang terletak di fundus, telapak tangan
pemeriksa ditempatkan pada setiap siusi abdomen dan dilakukan penekanan
yang lembut dalam. Di satu sisi teraba keras dan resisten, punggung, disisi
lain terdapat bagian-bagian kecil janin.
Perasat Ketiga
Dengan menggunakan ibu jari dan jari-jari lengan, pemeriksa meraba bagian
bawah abdomen ibu, tepat di atas simpisis pubis. Kalau bagian presentasi
tidak engaged, akan terba mudah digerakkan. Jika bagian kepala belum
engaged, pemeriksaan dianggap lengkap, dengan telah diketahuinya lokasi
kepala janin, bokong, punggung dan yang maish harus ditetapkan adalah
sikap kepala. jika menonjolnmya kepada ada pada sisi yang sama dengan
bagian kecil maka janin pada sikap fleksi dan jika pada sisi yang sama
dengan punggung maka kepala dalam keadaan ekstensi.
Pada sata kepala sudah engaged, kepala telah terfiksasi dalam panggul,
secara detil akan dilanjutkan perasat ke empat.
Perasat Keempat
Pemeriksa menghadap ke kaki ibu dan dengan ujung-ujung tiga jari pertama
pada masing-maisng tangan, membuat penekanan dalam ke arah sumbu
pintu masuk panggul. Mudahnya meraba bagian menonjol tersebut
merupakan petunjuk seberapa jauh sudah terjadi penurunan kepala.
temuan-temuan memberikan informasi tentang posisi dan presentasi janin
dan jauhnya bagian presentasi turun ke panggul. Pada presentasi bokong
perasat ini kurang tepat.
Pemeriksaan Dalam (VT, RT)
Guna Pemeriksaan Dalam :
1. Mengetahui bagian terbawah janin
2. Jika bagian terbawah adalah kepala maka, dapat ditentukan uuk, uub,
dagu, hidung dll.
3. Jika letsu, dapat diraba anus, sakrum, tuber ischi
4. Pembukaan serviks, turunnya bagian terbawah
5. Secara umum dapat dievaluasi keadaan vagina, serviks dan panggul.
6. Pelvimetri, pemeriksaan dalam menggunakan jari tengah dengan
mencoba meraba promontorium.
Auskultasi
Digunakan stetoskope obstetri untuk mendengarkan denyut jantung janin (djj)
Yang dapat didengarkan adalah :
1. Dari Janin
- Djj janin pada bulan ke 4 – 5
Cara menghitung djj dihitung 3 x 5 detik secara berurutan, sehingga
dapat diketahui teratur tidaknya djj contoh :
11 12 11
Maka djj = 4 x ( 11 + 12 + 11), normal 120 – 140 x / menit
- Bising tali pusat
2. Dari ibu bising rahim
Bising aorta
Peristaltik usus
Urin Test
Tes Kehamilan untuk informasi terjadinya kehamilan
Protein /albumin Untuk informasi masalah ginjal dan pre
eklampsi
Glukosa (GTT) Untuk informsi adanya GDM (Gestasional
Diabetes Melitus)
Midstream speiceman Untuk melihat adanya infeksi tractus urinary
Oestriol Collection Untuk melihat fungsi placenta.
Bahan Darah
Golongan Darah/RH untuk mengetahui golongan darah/R, untuk
kepentingan kepekaan transfusi Rh (-)
sebagai antibodi.
Hb untuk mengetahui terjadinya anemia
Rubella titter antibodi untuk mengetahui status imunitas
USRL untuk informasi syphilis
VDRL
Serum Oestriol level untuk mengetahui fungsi placenta
Swab
Cervik untuk mengetahui ada tidanya keganasan
Vaginal untuk mengetahui adanya infeksi Gonorhea
dan group B streptococcus.
Teori Persalinan
ACTH
Kortisol janin ↑↑
Progesteron
Estrogen ↑
Prostaglandin ↑
Insiasi Persalinan
Regenerasi Endometrium
Dalam 2-3 hari desidua, lapisan superficial nekrotik dan terlepas bersama
lochia. Lapis basal tetap utuh untuk membentuk endemetrium baru. Proses
ini berlangsung cepat kecuali di tempat placenta, permukaan menjadi tertutup
oleh epitel dalam 7-10 hari.
Laktasi
Pada hari ke-2 postpartum sejumlah kolostrum, cairan yang disekresi
payudara selama 5 hari pertama setelah kelahiran bayi, dapat diperas dari
putting susu. Kolostrum mengandung protein/glubolin lebih banyak mineral,
gula dan lemaksedikit. Antibodi mudah ditemukan dalam kolostrum.
Kandungan IgA memberikan perlindungan bayi dan infeksi enterik.
Komponen komplemen magrofag, limfosit, laktoferin, laktoperoksidase dan
lisozim. Komponen utama ASI adalah protein, laktosa, air dan lemak. ASI
isotonik dengan plasma. Asam amino esensial berasal dari darah dan non
esensial disentesa dalam kelenjar mamae. Protein ASI merupakan protein
unik (tidak ada dimanapun), dan prolaktin disekresi aktif. Semua bitamin
kecuali vitamin K, ada dalam ASI, kadar maisng-maisng meningkat dengan
pemberian makanan tambahan ibu. Konsentrasi besi asi rendah tapi
ekmampuan absorbsi bagus dibanding susu sapi.
Endokrinologi Laktasi
Dengan kelahiran terdapat penurunan progesteron estrogen yang berfungsi
mengawali laktasi. Kadar P dan E yang tinggi pada sata kehamilan
menganggu kerjalaktogenik prolaktin dan steroid adrenal. Sedangkan dalam
kondisi normal lama laktasi dikontrol oleh perangsangan berulang proses
menyusui. Walau kadar prolaktin rendah setelah melahirkan, tetapi akan
meningkat karena rangsangan hisapan bayi. Pengeluaran ASI merupakan
reflek dengan inisiasi isapan putting susu merangsang neurohipofise
mengeluakan oksitoksin yang merangsang pemerasan ASI.
Aspek Psikologis
Terdapat banyak pendapat pada aspek ini beberapa ahli tersebut antara lain :
Menurut Reva Rubin 1960,
Taking in, suatu periode di mana ibu maish tergantung orang lain dan
hanya berfokus diri sendiri, bukan pada bayinya, biasanya terjadi pada
hari 1-2, ibu lebih mengenang pengalaman melahirkan dan pasif.
Taking hold, suatu periode di mana terjadi perpindahan dari tergantung ke
mandiri. Terjadi pada hari ke 3-10, fokus sudah agak meluas, mandiri
dalam self-care, terbuka untuk penyuluhan namun masih kurang percaya
diri.
Letting go, suatu keadaan terjadi perpindahan dari mandiri ke peran baru.
Terjadi > hari ke 10, sudah mampu menerima tanggung jawab peran,
mulai mandiri dan mampu menyesuaikan diri.
Nursing Diagnosa :
1. Comford alteration in, pain acute related to perineal, afterpains,
hemorrhoids.
2. Infection, potential for, related to placental attachment, episiotomy repair.
3. Urinary elimination, alteration, in partterm related by marked diuresis,
retention resulting from udema.
4. Fluid volume deficit, potential related to fluid losses exeed replacement,
prolog labour with dehydration.
5. Bowel elimination, atreation, constipation related to decreased muscle
tone assosiated with diastasis recti, prenatal effect, dehydration.
6. Parenting, alterationin, potential.
7. Coping, ineffective, invidual realted to difficulties in adapting to this new
role.
8. Sleep patern disturbance related to anxiety, exhousting labvor.
9. Knoeledge deficit, post partal period related to my not yet ready to
assume responsibility for her own care.
10. Nutrition, alteration in, less than body requirements (potential) related to
anaemia, malnuttritin, lactating.
11. Sexuall patterns, alteration in related to fatique, depression, pain.
Intervention
Pencegahan Perdarahan. Untuk mencegah perdarahan uterus
hendaknya diplapasi melalui dinding abdomen dengan interval yang
sering. Jika ditemukan relaksasi, uterus hendaknya dimasase sampai
menjadi berkontraksi. Kemungkinan perdarahan yang paling besar adalah
segera setelah partus, hendaknya pengawasan ketat pada sekurangnya 1
jam I.
Perawatan Vulva/ Parinela. Usaha ini dilakukan untuk mengurangi rasa
ketidaknyamanan, mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan.
Prinsip dasar yang universal adalah : mencegah kontaminasi dari rektum,
merawat luka/ trauma perineal, membersihkan sumber-sumber bakteri.
Penghangatan kering sering juga disini untuk mempercepat
penyembuhan. Dilakukan dengan menggunakan lampu didekatkan
perineal pada posisi terlentang lutut fleksi/ Sims dengan jarak sinar sekitar
50 cm, pelaksanaan durasi 20’, sehari 3 x (warm).
After Pain. Ini terjadi sekitar hari 3-4 pemberian terapi sering dilakukan
untuk mengurangi rasa nyeri. Pemberian kompres es pada perineal akan
mengurangi bengkak dan rasa sakit.
Bladder care. Berkemih di atas tempat tidur dengan pot menjadi pilihan
saat klien belum bisa turun dari tempat tidur. Hati-hati untuk terjadinya
infeksi pada klien yang terpasang catheter karena static urine. Jika klien
tidak dapat berkemih dalam 4 jam ada kemungkinan terjadi retensi,
abulasi ke kamar mandi dicobakan sebelum catheter.
Fungsi Usus. Seringkali hilangnya gerak usu akibat dari enema sebelum
melahirkan, dengan ambulasi dini dan makanan tinggi serta dapat
mencegah konstipasi.
Ambulasi Dini. Klien diharapkan turun dari tempat tidur dalam 24 jam
pertama setelah melahirkan, yang penting upaya ini untuk menurunkan
kejadian trombosis dan emboli baru. Diawali dengan latihan nafas dan
dilanjutkan latihan estermitas, duduk dan dangling. Pada SC dilakukan
pada 24-36 jam secara bertahap.
Perawatan Hemorrhoid. Beberapa ibu mengalami nyeri hemorroid,
upaya mandi rendam, salep anesthesik, suppositoria rectal dapat
membantu menurunkan nyeri. Sarankan untuk baring miring/ terlentang
dan hindari duduk lama dan mungkin kompres es (perineal pad).
Pertahankan asupan cairan yang adekuat.
Relaksasi Dinding Abdomen. Stagen tidak mempengaruhi involusi,
korset menjadi pilihan jika badomen kendor. Olah raga untuk
mengembalikan tonus segera dilakukan setelah rasa sakit hilang. Latihan
kengel disarankan untuk dilakukan. Dalam 5-6 bulan otot-otot relaksasi
dan butuh 2 bulan untuk kembali.
Nutrisi. Pada masa ini kebutuhan meningkat s.d 27000 calorie.
Kebutuhan protein, mineral dan cairan ekstra, 4-6 cangkir susu rendah
lemak perlu diberikan, mungkin juga supplemen mineral dan multivitamin.
Hubungan Sexual. Ini dapat dilakukan jika luka episiotomi telah sembuh
dan lochia telah bersih. Tingkat estrogen yang rendah pada 7 hari terakhir
ASI sebagai respon terhadap orgasme atau mungkin sebagai rangsangan
seksual secara fisiologis.
Menstruasi, pada keadaan tidak menyusui menstruasi kembali pada
minggu ke 6 – 8 disertai ovulasi sehingga dimungkinkan terjadi konsepsi.
Baru akan terjadi setelah 3 bulan bagi ibu menyusui. Pembentukan
prolaktin yang berlanjut dapat menghambat FSH dan ovulasi. Namun
masih dimungkinkan FSH tidak dihambat.
Psyhological care, pada sata ini merasa tertekan, menangis akibat
keletihan, nyeri, bengkak payudaradan afterpain. Berikan penjelasan
penyebab fisik dan sampaikan bahwa itu akan segera menghilang dalam
2-3 hari memanjang s.d 10 hari.
Buku Sumber