You are on page 1of 10

TUGAS M.K.

REKAYASA TANAMAN III

Laporan Praktikum Mutasi Irradiasi Sinar Gamma


Pada Tanaman Padi

Kelompok 1

Dela Belani 150510090098


Lia Herawati 150510090100
Sandra D. Febiane 150510090101
Ulima R. Juwita 150510090117
Estri Sayekti 150510090123

AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2011
BAB I. Pendahuluan

Garis Besar
Padi merupakan termasuk komoditi penting di Indonesia. Luas pertanaman padi
di Indonesia diperkirakan mencapai 11–12 juta ha, yang tersebar di berbagai tipologi
lahan seperti sawah (5,10 juta ha), lahan tadah hujan (2,10 juta ha), ladang (1,20 juta ha),
dan lahan pasang surut (Susanto, et al., 2003).

Produksi padi dengan iradiasi sinar gamma


Pengembangan varietas unggul pada tanaman padi perlu terus dilakukan agar
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam
pengembangan varietas unggul adalah dengan melakukan induksi mutasi dengan iradiasi
sinar gamma. Induksi mutasi dengan iradiasi sinar gama dapat digunakan dalam
pengembangan varietas unggul tanaman padi (Aisyah, et al., 2009), dan sorgum.
Mutasi adalah perubahan materi genetik, yang merupakan sumber pokok dari
semua keragaman genetik dan merupakan bagian dari fenomena alam (Aisyah, 2006).
Mutasi dapat terjadi secara spontan di alam, namun peluang kejadiannya sangat kecil,
yaitu sekitar 10-6 (Aisyah, 2009). Induksi mutasi dapat dilakukan dengan menggunakan
mutagen kimia seperti EMS (ethylene methane sulfonate), NMU (nitrosomethyl urea),
NTG (nitrosoguanidine), dan lain-lain) atau mutagen fisik (seperti sinar gamma, sinar X,
sinar neutron dan lain-lain). Akan tetapi mutasi dengan iradiasi pada bagian vegetative
tanaman memperlihatkan hasil yang lebih baik dibandingkan perlakuan dengan mutagen
kimia (Aisyah, 2009).
Dosis iradiasi yang digunakan untuk menginduksi keragaman sangat menentukan
keberhasilan terbentuknya tanaman mutan. Jika iradiasi dilakukan pada benih, pada
umumnya kisaran dosis yang efektif lebih tinggi dibandingkan jika dilakukan pada
bagian tanaman lainnya. Semakin banyak kadar oksigen dan molekul air (H2O) dalam
materi yang diiradiasi, maka akan semakin banyak pula radikal bebas yang terbentuk
sehingga tanaman menjadi lebih sensitif (Herison, et al., 2008). Untuk itu maka perlu
dicari dosis optimum yang dapat efektif menghasilkan tanaman mutan yang pada
umumnya terjadi pada atau sedikit dibawah nilai LD50 (Lethal Dose50). LD50 adalah
dosis yang menyebabkan 50% kematian dari populasi yang diradiasi.

Tujuan Praktikum
• Mengetahui respon padi terhadap berbagai level dosis radiasi sinar gamma.
• Dapat menentukan lethal dosage (LD50) pada tanaman padi

BAB II. Tinjauan Pustaka

Tanaman Padi
Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun. Tanaman ini berasal
daru dua benua, yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis. Luas pertanaman padi
di Indonesia diperkirakan mencapai 11–12 juta ha, yang tersebar di berbagai tipologi
lahan seperti sawah (5,10 juta ha), lahan tadah hujan (2,10 juta ha), ladang (1,20 juta ha),
dan lahan pasang surut (Susanto, et al., 2003). Padi merupakan bahan makanan yang
menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar
penduduk Indonesia.
Terdapat 25 spesies Oryza. Jenis yang paling terkenal adalah O. sativa dengan dua
subspesies. Pertama, adalaj Japonica (padi bulu) yang ditanam di daerah subtropis.
Kedua, indica (padi cere) yang ditanam di daerah tropis. Adaptasi Japonica yang
berkembang di beberapa daerah di Indonesia disebut sebagai subspesies javanica

Morfologi
Akar tanaman padi yang berfungsi menyerap air dan zat – zat makanan dari dalam
tanah terdiri dari:
1. Akar tunggang yaitu akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah
2. Akar serabut yaitu akar yang tumbuh dari akar tunggang setelah tanaman
berumur 5 – 6 hari.
Batang tanaman padi mempunyai bentuk beruas – ruas, rangkaian ruas – ruas
pada batang tanaman padi mempunyai panjang yang berbeda – beda. Pada ruas batang
bawah pendek, semakin ke atas semakin panjang.
Ciri khas daun tanaman padi yaitu adanya sisik dan telinga daun, hal ini yang
menyebabkan daun tanaman padi dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain, Adapun
bagian daun padi yaitu
(1) Helaian daun terletak pada batang padi, bentuk memanjang seperti pita.
(2) Pelepah daun merupakan yang menyelubungi batang yang berfungsi
memberi dukungan pada ruas bagian jaringan
(3) Lidah daun terletak pada perbatasan antara helian daun dan leher daun.
Malai merupakan sekumpulan bunga padi yang kelur dari buku paling atas.
Panjang malai tergantung pada varietas. Bunga padi terdiri dari kepala putik, tangkai sari,
palea, lemma, kepala putik, ladicula, dan tangkai bunga. Bunga padi merupakan bunga
telanjang yang mempunyai satu bakal buah, 6 benang sari, serta 2 tangkai putik. Gabah
atau buah padi terdiri dari Embrio, Endosperm dan Bekatul.
Tanaman padi dapat tumbuh dengan baik di Daerah yang berhawa panas dan
banyak mengandung uap air. Dengan kata lain padi dapat hidup baik di daerah beriklim
panas yang lembab dengan curah hujan rata – rata 200 mm/bulan atau lebih dengan
distribusi 4 bulan atau sekitar 1500 – 2000 mm/ tahun dengan suhu 23° C ke atas, dan
sinar matahari yang cukup, hal ini sesuai karena padi menghendaki tempat yang
mempunyai iklim panas.

Mutasi Padi
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA),
baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi
terjadi pada frekuensi yang rendah di alam, biasanya lebih rendah dari 1 : 100.000
individu Tujuan mutasi adalah untuk memperbesar variasi suatu tanaman yang dimutasi.
Hal itu ditunjukkan misalnya oleh variasi kandungan gizi atau morfologi dan penampilan
tanaman. Semakin besar variasi, seorang pemulia atau orang yang bekerja untuk merakit
kultivar unggul, semakin besar peluang untuk memilih tanaman yang dikehendaki.
Melalui teknik penyinaran (radiasi) dapat menghasilkan mutan atau tanaman yang
mengalami mutasi dengan sifat–sifat yang diharapkan setelah melalui serangkaian
pengujian, seleksi dan sertifikasi.
Istilah radiasi sinar Gamma adalah radiasi elektromagnetik energi-tinggi yang
diproduksi oleh transisi energi karena percepatan elektron. Efek radiasi Sinar gamma
dapat menyebabkan perubahan genetik di dalam sel somatik (mutasi somatik) dapat
diturunkan dan dapat menyebabkan terjadinya perubahan fenotip. Perubahan tersebut
dapat terjadi secara lokal pada tingkat sel atau kelompok sel sehingga individu dapat
menjadi kimera. Iradiasi dapat menginduksi perubahan struktur kromosom yaitu terjadi
pematahan kromosom. Iradiasi sinar gamma sering digunakan dalam usaha pemuliaan
tanaman karena dapat meningkatkan variabilitas, sehingga dapat menghasilkan mutan.
Mutasi yang terjadi ke arah sifat positif dan terwariskan ke generasi berikutnya
merupakan mutasi yang dikehendaki oleh pemulia.

Padi hasil Mutasi


Kegiatan penelitian tanaman padi sawah dengan teknik mutasi telah banyak
dilakukan, institusi BATAN sendiri telah berhasil menciptakan varietas baru melalui
pemuliaan dengan teknik mutasi ini. Contoh keberhasilan tersebut adalah dilepaskannya
beberapa varietas padi diantaranya adalah; Atomita 1, Atomita 2, Atomita 3, Atomita 4,
Situgintung, Cilosari, Woyla, Meraoke, Kahayan, Winongo, Diah Suci, Yuwono dan
Mayang. Beberapa varietas unggul tersebut telah dimanfaatkan dalam program
persilangan padi.

BAB III BAHAN DAN METODE


1) Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Penanaman benih hasil iradiasi berbagai konsentrasi ditanam pada hari Kamis, 10 Maret
2010

2) Bahan dan Alat


Bahan – bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
Benih Padi

3) Alat - alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah:


a) media tanam (tanah)
b) bak plastik ds
c) penggaris/milimeter block
d) alat tulis
e) label
f) Gamma chamber 4000A

4) Metode Pelaksanaan
a) Masukkan benih padi dalam plastik
b) Radiasi benih-benih tersebut ke dalam gamma chamber 4000A dengan sumber
radiasi Co60
c) Kecambahkan benih dalam tray perkecambahan
d) Amati daya tumbuh dan tinggi tanaman
e) Bandingkan antar perlakuan
f) Buat kurva respon LD50

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

LD50 pada Benih Padi


Nilai LD50 dapat diperoleh dengan mengetahui pola respon daya tumbuh
tanaman terhadap berbagai dosis iradiasi. Dari data yang diamati didapat hasil sbg berikut

Kurva antara dosis dan % Daya berkecambah memperlihatkan bahwa secara garis
besar semakin tingi dosis iradiasi, dapat menurunkan daya tumbuh tanaman. LD50 pada
tanaman padi adalah 425.99. Adapun beberapa LD50 pada beberapa jenis tanaman yaitu
Benih padi varietas Super Basmati memiliki LD50 sebesar 223 Gy (Cheema and Att)
Karthika and Lakshmi (2006) menjelaskan dalam laporannya bahwa benih kedelai CO1
dan CO2 memiliki LD50 sebesar 620 dan583 Gy. Human and Sihono (2010) melaporkan
bahwa benih sorgum memiliki LD50 sebesar 504 Gy.
LD50 pada benih di atas pada umunya tinggi, hal ini mengindikasikan bahwa
baenih – benih tersebut memiliki radiosensitivitas yang rendah. Hal ini diduga karena
kandungan air pada benih – benih tersebut sudah sangat rendah. Semakin banyak kadar
oksigen dan molekul air (H2O) dalam materi yang diiradiasi, maka akan semakin banyak
pula radikal bebas yang terbentuk sehingga tanaman menjadi lebih sensitive (Herison, et
al., 2008).
Tinggi Tanaman Padi
Tinggi tanaman Padi pada gambar diatas memperlihatkan bahwa pada tanaman
padi , semakin tinggi dosis iradiasi dapat menurunkan tinggi tanaman. Wuryan (2009)
mengemukakan bahwa iradiasi sinar gamma berpengaruh nyata menurunkan rata-rata
tinggi planlet beberapa genotipe krisan. Aisyah (2006) juga menjelaskan bahwa
menurunnya tinggi kecambah adalah indikator yang paling umum digunakan untuk
melihat efek mutagen, baik fisik maupun kimia.

Dari gambaran kurva diatas antara tinggi rata – rata tanaman padi dengan dosis
radiasi yang diberikan sebagai perlakuan terilhat jelas adanya penurunan yang signifikan
yang terjadi diantara dosis 300 gr dan dosis 40 gr.

BAB V. KESIMPULAN

Iradiasi sinar gamma dapat menurunkan daya hidup tanaman padi serta
menurunkan rata – rata tinggi tanaman. Penurunan tinggi rata – rata tanaman dan data
tumbuh tanaman padi dapat dijadikan indicator telah terjadinya kerusakan atau perubahan
kromosom yang ditimbulkan oleh iradiasi sinar gamma.
Di Indonesia sendiri telah banyak varietas – varietas unggul padi yang dihasilkan
melalui teknik mutasi dengan mengguakan radiasi sinar gamma. Penelitian dengan teknik
mutasi ini biasanya dan sebagian besar dilakukan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional
( BATAN ).
Dari berbagai dosis iradiasi yang diberikan sebagai perlakuan pada tanaman padi.
Secara garis besar kami menemukan bahwa terdapat keterkaitan antara tinggi tanaman
dan kemampuan tumbuh dengan dosis radiasi terhadap perkembangan dan pertumbuhan
tanaman padi. Hal ini terlihat dari LD50 tanaman padi dengan nilai 425.99 gr dengan
gravik kurva quadratic yang menunjukan penurunan kemampuan daya tumbuh. Serta
pada kurva tinggi tanaman padi yang jelas memperlihatkan penurunan tinggi yang
signifikan.

Dokumentasi Tanaman Padi

Sumber: dokumentasi pribadi.


Daftar Pustaka.

Aisyah, S. I. 2006. Mutasi induksi, hal. 159 - 178. Dalam S. Sastrosumarjo (Ed.)
SitogenetikaTanaman.IPB Press. Bogor.

Anonim. 2009. Pengembangan varietas unggul padi baru melalui kombinasi


teknik mutasi radiasi dan persilangan. http://www.penyuluhpertanian.com. 20
April 2011

BATAN. 2008. Radiasi. http://www.batan.go.id/organisasi/kerjasama.php. 20 April 2011

PPIN BATAN. 2008. Radiasi.

http://www.batan.go.id/FAQ/faq_radiasi.php.
20 April 2011

You might also like