You are on page 1of 50

1

PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN


AGROWISATA KEBUN DURIAN

Sejak dulu, Ngebel terkenal dengan buah durian bervarietas tinggi.


Sebut saja durian-durian lokal yang terkenal manis dan legit, serta
daging buahnya yang sangat tebal dan harganya murah.
Melihat potensi daerah dengan aneka varietas durian itu, rasa-
rasanya tidak keliru jika pemerintah kabupaten mau
mengembangkan konsep desa wisata durian dan wisata-kebun-
durian di Ngebel. Pada saat ini calon lokasi desa dan kebun wisata
durian sudah ada. Di Kecamatan Ngebel ada banyak lahan yang
ditanami durian dan telah dikelola masyarakat sejak lama.
Konsep desa dan kebun wisata durian ini dapat semakin
mengenalkan keunggulan durian-durian asal Ngebel. Varietas-
varietas durian lokal yang berklualitas tinggi juga akan semakin
dikenal, bukan hanya durian Montong saja.
Konsep desa dan kebun wisata durian juga bisa merangsang
perekonomian masyarakat. Petani di sekitar desa wisata bisa
diarahkan untuk budidaya tanaman durian. Masyarakat sekitar juga
akan terkena imbasnya dengan menciptakan iklim pariwisata.
Sebab, setiap tempat wisata tentu memberikan peluang usaha
untuk masyarakat sekitar, seperti berdagang buah durian, makanan
tradisional, cinderamata, dan transportasi.
2

Sumber: matanews.com/2009/12/08/wisata-buah/
Pengunjung mengamati buah durian lokal di taman
wisata Mekarsari, Cileungsi, Bogor, Jabar. Taman
Wisata Mekarsari memiliki koleksi buah tropis yang
terlengkap di Indonesia yang menjadi daya tarik
wisatawan untuk berkunjung serta sebagai wahana
pendidikan bagi pelajar yang ingin mengenal buah-
buah tropis.

Dengan desa, taman, atau kebun wisata durian, masyarakat dari


berbagai kota bisa langsung menuju ke lokasi. Bahkan, tidak hanya
untuk membeli durian, akan tetapi juga bisa menikmati suasana
kampung dengan ciri khas masayarakat sekitar.
Salah satu cara untuk mendongkrak perekonomian masyarakat
melalui budidaya durian adalah membuat durian berbuah lebih dari
satu kali dalam setahun atau dengan membuat durian berbuah
tidak pada musimnya (off season).
3

Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia


Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil
dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga
menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King
of Fruit), dan durian adalah buah yang kontroversial. Meskipun banyak
yang menyukainya, sebagian yang lain muak dengan aromanya.
Sesungguhnya, tumbuhan dengan nama durian bukanlah spesies
tunggal tetapi sekelompok tumbuhan dari marga Durio. Namun demikian,
yang dimaksud dengan durian (tanpa imbuhan apa-apa) biasanya adalah
Durio zibethinus. Jenis-jenis durian lain yang dapat dimakan dan
kadangkala ditemukan di pasar tempatan di Asia Tenggara di antaranya
adalah lai (D. kutejensis), kerantungan (D. oxleyanus), durian kura-kura
atau kekura (D. graveolens), serta lahung (D. dulcis). Untuk selanjutnya,
uraian di bawah ini mengacu kepada D. zibethinus.

Durian, Durio zibethinus


Klasifikasi ilmiah
4

Kerajaan: Plantae
Ordo: Malvales
Famili: Malvaceae
Genus: Durio
Spesies: D. zibethinus
Nama binomial: Durio zibethinus Rumph. ex Murray

Keaneka-ragaman Durian

Durian sangat beraneka ragam. Sebagaimana disebut di muka,


beberapa spesies selain durian benar (D. zibethinus) juga dianggap
sebagai durian. Di Indonesia tercatat ada 20 spesies anggota Durio (dari
hampir 30-an jenis), sembilan di antaranya dapat dimakan. Durian yang
benar pun memiliki banyak variasi. Lembaga penelitian di Indonesia,
Malaysia, dan Thailand telah merilis berbagai kultivar durian unggul.
Selain itu terdapat pula ras-ras lokal yang dikenal baik namun belum
mengalami tahap seleksi untuk meningkatkan kualitasnya.

Kultivar unggul nasional


Terdapat lebih dari 55 varietas/jenis durian budidaya. Hingga 2005
terdapat 38 kultivar unggul yang telah diseleksi dan diperbanyak secara
vegetatif.
Beberapa di antaranya:

• 'Gapu ', dari Puncu, Kediri, Jawa Timur


• 'Hepe', bijinya kempes dengan daging tebal
• 'Kelud', dari Puncu, Kediri, Jawa Timur
• 'Ligit', dari Kutai
5

• 'Mawar', dari Long Kutai


• 'Ripto', dari Trenggalek
• 'Salisun', dari Nunukan
• 'Selat', dari Jaluko, Muaro Jambi
• 'Sememang', dari Banjarnegara
• 'Tong Medaye', dari Lombok, NTB.

Ras Durian Lokal

Beberapa ras lokal belum diseleksi, sehingga masih bervariasi dan


keunggulannya belum terjamin. Biasanya dinamakan sesuai lokasi
geografi. Beberapa di antaranya adalah
• Durian Parung
• Durian Lampung
• Durian Jepara
• Durian Palembang
• Durian Padang.
Kultivar unggul dari luar negeri

Di Malaysia, kultivar durian unggul hasil seleksi diberi kode nomor


dengan huruf D di depannya. Beberapa di antaranya adalah
• 'D24'
• 'D99'
• 'D123'
• 'D145'
• 'D158'
• 'D159' (klon sama dengan varietas 'Montong').
• 'D169' .
6

Budidaya dan Perbanyakan Tanaman Durian

Durian adalah buah tropis, tumbuh di sekitar khatulistiwa hingga


ketinggian 800 m dpl., serta menjauh hingga garis lintang 18° di Thailand
dan Queensland.

Syarat tumbuh Durian dan Pemupukan

Iklim
1) Curah hujan untuk tanaman durian maksimum 3000-3500
mm/tahun dan minimal 1500-3000 mm/tahun. Curah hujan
merata sepanjang tahun, dengan kemarau 1-2 bulan sebelum
berbunga lebih baik daripada hujan terus menerus.
2) Intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan durian adalah 60-
80%. Sewaktu masih kecil (baru ditanam di kebun), tanaman
durian tidak tahan terik sinar matahari di musim kemarau,
sehingga bibit harus dilindungi/dinaungi.
3) Tanaman durian cocok pada suhu rata-rata 20-30 derajat C.
Pada suhu 15oC durian dapat tumbuh tetapi pertumbuhan tidak
optimal. Bila suhu mencapai 35derajat C daun akan terbakar.

Media Tanam
1) Tanaman durian menghendaki tanah yang subur (tanah yang
kaya bahan organik). Partikel penyusunan tanah seimbang
antara pasir liat dan debu sehingga mudah membentuk remah.
2) Tanah yang cocok untuk durian adalah jenis tanah grumosol
dan ondosol. Tanah yang memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-
abuan kelam, struktur tanah lapisan atas bebutir-butir,
7

sedangkan bagian bawah bergumpal, dan kemampuan


mengikat air tinggi.
3) Derajat keasaman tanah yang dikehendaki tanaman durian
adalah (pH) 5-7, dengan pH optimum 6-6,5.
4) Tanaman durian termasuk tanaman tahunan dengan perakaran
dalam, maka membutuhkan kandungan air tanah dengan
kedalam cukup, (50-150 cm) dan (150-200 cm). Jika kedalaman
air tanah terlalu dangkal/ dalam, rasa buah tidak manis/tanaman
akan kekeringan/akarnya busuk akibat selalu tergenang.

Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat untuk bertanam durian tidak boleh lebih dari 800
m dpl. Tetapi ada juga tanaman durian yang cocok ditanam diberbagai
ketinggian. Tanah yang berbukit/yang kemiringannya kurang dari 15
kurang praktis daripada lahan yang datar rata.
Curah hujan yang disukai sekurang-kurangnya 1500 mm, yang
tersebar merata sepanjang tahun. Akan tetapi, periode kering 1-2 bulan
akan merangsang perbungaan lebih baik. Musim raya buah durian biasa
terjadi setelah tahun dengan musim kemarau yang berkepanjangan.
Musim panen antara dapat terjadi dengan produksi buah yang biasa-biasa
saja.
Tanaman ini memerlukan tanah yang dalam, ringan dan
berdrainase baik. Derajat keasaman optimal adalah 6-6,5. Tanah masam,
seperti latosol atau podsolik merah kuning memerlukan pengapuran agara
tanaman tumbuh baik. Durian muda juga memerlukan lindungan alam,
agar pohon atau cabang-cabangnya yang sarat buah tidak patah diterpa
angin yang kuat. Muka air tanah tidak boleh kurang dari 150cm karena air
tanah yang terlalu rendah berakibat buah kurang manis.
Pemupukan dilakukan dengan membuat parit kecil di sekeliling
pohon lalu ditaburi pupuk kimia. Pupuk kandang diberikan pada waktu
8

penanaman bibit. Pemupukan dengan kadar NPK yang sama diberikan


segera setelah musim berbuah, sedangkan pemupukan dengan kadar P
yang lebih tinggi diberikan setelah flushing selesai untuk mempersiapkan
pembungaan.

Budidaya Tanaman Durian

Pembibitan
1) Persyaratan Benih
Biji untuk bibit dipilih dari biji yang memenuhi persyaratan:
a) Asli dari induknya.
b) Segar dan sudah tua.
c) Tidak kisut.
d) Tidak terserang hama dan penyakit.

2). Penyiapan Benih dan Bibit


Pernanyakatan tanaman durian dapat dilakukan melalui cara generatif
(dengan biji) atau vegetatif (okulasi, penyusuan atau cxangkokan).
a) Pengadaan benih dengan cara generatif
Memilih biji-biji yang tulen/murni dilakukan dengan mencuci biji-biji dahulu
agar daging buah yang menempel terlepas. Biji yang dipilih dikeringkan
pada tempat terbuka, tidak terkena sinar matahari langsung.
Penyimpanan diusahakan agar tidak berkecambah/rusak dan merosot
daya tumbuhnya. Proses pemasakan biji dilakukan dengan baik (dengan
cara diistirahatkan beberapa saat), dalam kurun waktu 2-3 minggu
sesudah diambil dari buahnya. Setelah itu biji ditanam.

b) Pengadaan bibit dengan cara okulasi


9

Persyaratan biji durian yang akan diokulasi berasal dari biji yang sehat
dan tua, dari tanaman induk yang sehat dan subur, sistem perakaran
bagus dan produktif. Biji yang ditumbuhkan, dipilih yang pertumbuhannya
sempurna.
Setelah umur 8-10 bulan, dapat diokulasi, dengan cara:
1. Kulit batang bawah disayat, tepat di atas matanya (1 cm). Dipilih
mata tunas yang berjarak 20 cm dari permukaan tanah.
2. Sayatan dibuat melintang, kulit dikupas ke bawah sepanjang 2-3
cm sehingga mirip lidah.
3. Kulit yang mirip lidah dipotong menjadi 2/3-nya.
4. Sisipan “mata” yang diambil dari pohon induk untuk batang atas
(disayat dibentuk perisai) diantara kulit. Setelah selesai
dilakukan okulasi, 2 minggu kemudian di periksa apakah perisai
mata tunas berwarna hijau atau tidak. Bila berwarna hijau,
berarti okulasi berhasil, jika coklat, berarti okulasi gagal.

c) Penyusuan
1. Model tusuk/susuk
- Tanaman calon batang atas dibelah setengah bagian menuju
kearah pucuk. Panjang belahan antara 1-1,5 cm diukur dari
pucuk. Tanaman calon batang bawah sebaiknya memiliki
diameter sama dengan batang atasnya. Tajuk calon batang
bawah dipotong dan dibuang, kemudian disayat sampai runcing.
Bagian yang runcing disisipkan kebelahan calon batang atas
yang telah dipersiapkan. Supaya calon batang bawah tidak
mudah lepas, sambungannya harus diikat kuat-kuat dengan tali
rafia.
- Selama masa penyusuan batang yang disatukan tidak boleh
bergeser.
10

Sehingga, tanaman batang bawah harus disangga atau diikat


pada tanaman induk (batang tanaman yang besar) supaya tidak
goyah setelah dilakukan penyambungan. Susuan tersebut harus
disiram agar tetap hidup. Biasanya, setelah 3-6 bulan tanaman
tersebut bisa dipisahkan dari tanaman induknya, tergantung dari
usia batang tanaman yang disusulkan.

Tanaman muda yang kayunya belum keras sudah bisa dipisahkan


setelah 3 bulan. Penyambungan model tusuk atau susuk ini dapat lebih
berhasil kalau diterapkan pada batang tanaman yang masih muda atau
belum berkayu keras.

2. Model sayatan
- Pilih calon batang bawah (bibit) dan calon batang atas dari
pohon induk yang sudah berbuah dan besarnya sama.
- Kedua batang tersebut disayat sedikit sampai bagian kayunya.
Sayatan pada kedua batang tersebut diupayakan agar bentuk
dan besarnya sama.
- Setelah kedua batang tersebut disayat, kemudian kedua batang
itu ditempel tepat pada sayatannya dan diikat sehingga
keduanya akan tumbuh bersama-sama.
- Setelah 2-3 minggu, sambungan tadi dapat dilihat hasilnya
kalau batang atas dan batang bawah ternyata bisa tumbuh
bersama-sama berarti penyusuan tersebut berhasil.
- Kalau sambungan berhasil, pucuk batang bawah
dipotong/dibuang, pucuk batang atas dibiarkan tumbuh subur.
Kalau pertumbuhan pucuk batang atas sudah sempurna,
pangkal batang atas juga dipotong.
11

- Maka akan terjadi bibit durian yang batang bawahnya adalah


tanaman biji, sedangkan batang atas dari ranting/cabang pohon
durian dewasa.

d) Cangkokan
Batang durian yang dicangkok harus dipilih dari cabang tanaman yang
sehat, subur, cukup usia, pernah berbuah, memiliki susunan percabangan
yang rimbun, besar cabang tidak lebih besar daripada ibu jari (diameter =
2–2,5 cm), kulit masih hijau kecoklatan. Waktu mencangkok adalah awal
musim hujan sehingga terhindar dari kekeringan, atau pada musim kering,
tetapi harus disiram secara rutin (2 kali sehari), pagi dan sore hari.
Adapun tata cara mencangkok adalah sebagai berikut:
1. Pilih cabang durian sebesar ibu jari dan yang warna kulitnya
masih hijau kecoklatan.
2. Sayap kulit cabang tersebut mengelilingi cabang sehingga
kulitnya terlepas.
3. Bersihkan lendir dengan cara dikerok kemudian biarkan kering
angin sampai dua hari.
4. Bagian bekas sayatan dibungkus dengan media cangkok
(tanah, serabut gambut, mos). Jika menggunakan tanah
tambahkan pupuk kandang/kompos perbandingan 1:1. Media
cangkok dibungkus dengan plastik/sabut kelapa/bahan lain,
kedua ujungnya diikat agar media tidak jatuh.
5. Sekitar 2-5 bulan, akar cangkokan akan keluar menembus
pembungkus cangkokan. Jika akar sudah cukup banyak,
cangkokan bisa dipotong dan ditanam di keranjang persemaian
berisi media tanah yang subur.

3) Teknik Penyemaian dan Pemeliharaan


12

Bibit durian sebaiknya tidak ditanam langsung di lapangan, tetapi


disemaikan terlebih dahulu ditempat persemaian. Biji durian yang sudah
dibersihkan dari daging buah dikering-anginkan sampai kering tidak ada
air yang menempel. Biji dikecambahkan dahulu sebelum ditanam di
persemaian atau langsung ditanam di polibag. Caranya biji dideder di
plastik/anyaman bambu/kotak, dengan media tanah dan pasir
perbandingan 1:1 yang diaduk merata. Ketebalan lapisan tanah sekitar 2
kali besar biji (6-8 cm), kemudian media tanam tadi disiram tetapi (tidak
boleh terlalu basah), suhu media diupayakan cukup lembab (20-23 derajat
C). Biji ditanam dengan posisi miring tertelungkup (bagian calon akar
tunggang menempel ke tanah), dan sebagian masih kelihatan di atas
permukaan tanah (3/4 bagian masih harus kelihatan). Jarak antara biji
satu dengan lainnya adalah 2 cm membujur dan 4-5 cm melintang.
Setelah biji dibenamkan, kemudian disemprot dengan larutan fungisida,
kemudian kotak sebelah atas ditutup plastik supaya kelembabannya
stabil. Setelah 2-3 minggu biji akan mengeluarkan akar dengan tudung
akar langsung masuk ke dalam media yang panjangnya 3-5 cm. Saat itu
tutup plastik sudah bisa dibuka. Selanjutnya, biji-biji yang sudah besar
siap dibesarkan di persemaian pembesar atau polibag.

4) Pemindahan Bibit
Bibit yang akan ditanam di lapangan sebaiknya sudah tumbuh setinggi 75-
150 cm atau berumur 7 - 9 bulan setelah diokulasi, kondisinya sehat dan
pertumbuhannya bagus. Hal ini tercermin dari pertumbuhan batang yang
kokoh, perakarannya banyak dan kuat, juga adanya helaian daun dekat
pucuk tanaman yang telah menebal dan warnanya hijau tua.

Pengolahan Media Tanam

1) Persiapan
13

Penanaman durian, perlu perencanaan yang cermat. Hal-hal yang perlu


diperhatikan adalah pengukuran pH tanah, analisis tanah, penetapan
waktu/jadwal tanam, pengairan, penetapan luas areal penanaman,
pengaturan volume produksi.

2) Pembukaan Lahan
Pembersihan dan pengolahan lahan dilakukan beberapa minggu sebelum
penanaman bibit berlangsung. Batu-batu besar, alang-alang, pokok-pokok
batang pohon sisa penebangan disingkirkan. Perlu dibersihkan dari
tanaman liar yang akan menganggu pertumbuhan.
3) Pembentukan Bedengan
Tanah untuk bedengan pembesaran harus dicangkul dulu sedalam 30 cm
hingga menjadi gembur, kemudian dicampur dengan pasir dan kompos
yang sudah jadi.
Untuk ukuran bedengan lebar 1 m panjang 2 m, diberi 5 kg pasir dan 5 kg
pupuk kompos. Setelah tanah, pasir dan kompos tercampur merata dan
dibiarkan selama 1 minggu. Pada saat itu juga tanah disemprot
Vapan/Basamid untuk mencegah serangan jamur/bakteri pembusuk
jamur.
Di sekeliling bedengan, perlu dibuatkan saluran untuk penampung air. Jika
bedengan sudah siap, biji yang telah tumbuh akarnya tadi segera ditanam
dengan jarak tanam 20 x 30 cm. Penanaman biji durian dilakukan dengan
cara dibuatkan lubang tanam sebesar biji dan kedalamannya sesuai
dengan panjang akar masing-masing. Setelah biji tertanam semua, bagian
permukaan bedengan ditaburi pasir yang dicampur dengan tanah halus
(hasil ayakan) setebal 5 cm.

4) Pengapuran
Keadaan tanah yang kurang subur, misalnya tanah podzolik (merah
kuning) dan latosol (merah-coklat-kuning), yang cenderung memiliki pH 5 -
14

6 dan penyusunannya kurang seimbang antara kandungan pasir, liat dan


debu, dapat diatasi dengan pengapuran. Sebaiknya dilakukan menjelang
musim kemarau, dengan kapur pertanian yang memiliki kadar CaCO3
sampai 90%.
Dua sampai 4 minggu sebelum pengapuran, sebaiknya tanah dipupuk
dulu dan dilsiram 4-5 kali. Untuk mencegah kekurangan unsur Mg dalam
tanah, sebaiknya dua minggu setelah pengapuran, segera ditambah
dolomit.

Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanaman
Jarak tanam sangat tergantung pada jenis dan kesuburan tanah, kultivar
durian, serta sistem budidaya yang diterapkan. Untuk kultivar durian
berumur genjah, jarak tanam: 10 m x 10 m. Sedangkan kultivar durian
berumur sedang dan dalam jarak tanam 12 m x 12 m.
Intensifikasi kebun durian, terutama waktu bibit durian masih kecil
(berumur kurang dari 6 tahun), dapat diupayakan dengan budidaya
tumpangsari. Berbagai budidaya tumpangsari yang biasa dilakukan yakni
dengan tanaman horti (lombok, tomat, terong dan tanaman pangan: padi
gogo, kedelai, kacang tanah dan ubi jalar.

2) Pembuatan Lubang Tanam


Pengolahan tanah terutama dilakukan di lubang yang akan digunakan
untuk menanam bibit durian. Lubang tanam dipersiapkan 1 m x 1 m x 1 m.
Saat menggali lubang, tanah galian dibagi menjadi dua. Sebelah atas
dikumpulkan di kiri lubang, tanah galian sebelah bawah dikumpulkan di
kanan lubang. Lubang tanam dibiarkan kering terangin-angin selama 1
minggu, lalu lubang tanam ditutup kembali.
15

Tanah galian bagian atas lebih dahulu dimasukkan setelah dicampur


pupuk kompos 35 kg/lubang, diikuti oleh tanah bagian bawah yang telah
dicampur 35 kg pupuk kandang dan 1 kg fospat.
Untuk menghindari gangguan rayap, semut dan hama lainnya dapat
dicampurkan insektisida butiran seperti Furadan 3 G. Selanjutnya lubang
tanam diisi penuh sampai tampak membukit setinggi 20-30 cm dari
permukaan tanah. Tanah tidak perlu dipadatkan. Penutupan lubang
sebaiknya dilakukan 7-15 hari sebelum penanaman bibit.

3) Cara Penanaman
Bibit yang akan ditanam di lapangan sebaiknya tumbuh 75-150 cm,
kondisinya sehat, pertumbuhan bagus, yang tercermin dari batang yang
kokoh dan perakaran yang banyak serta kuat.

Lubang tanam yang tertutup tanah digali kembali dengan ukuran yang
lebih kecil, sebesar gumpalan tanah yang membungkus akar bibit durian.
Setelah lubang tersedia, dilakukan penanaman dengan cara sebagai
berikut :
a) Polybag/pembungkus bibit dilepas (sisinya digunting/diiris hati-
hati)
b) Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam sampai batas leher
c) Lubang ditutup dengan tanah galian. Pada sisi tanaman diberi
ajir agar pertumbuhan tanaman tegak ke atas sesuai arah ajir.
d) Pangkal bibit ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, lalu
disiram air.
e) Di atas bibit dapat dibangun naungan dari rumbia atau bahan
lain. Naungan ini sebagai pelindung agar tanaman tidak layu
atau kering tersengat sinar matahari secara langsung.
16

Penanaman durian secara komersial di perkebunan dilakukan


dengan jarak tanam 10 m × 10 m hingga 12 m × 12 m, tergantung dari
ukuran tanaman/kultivarnya. Apabila tanaman masih kecil, tumpang sari
dapat dilakukan. Pengendalian gulma juga perlu dilakukan.

Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan buah bertujuan untuk mencegah kematian durian agar tidak
menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarangan
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah dan
frekuensi pembuahan setiap tahunnya.
Penjarangan dilakukan bersamaan dengan proses pengguguran bunga,
begitu gugur bunga selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak
boleh ditunda-tunda).
Penjarangan dapat dilakukan dengan menyemprotkan hormon tertentu
(Auxin A), pada saat bunga atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada
saat itu sebagian bunga sudah terbuka dan sudah dibuahi. Ketika hormon
disemprotkan, bunga yang telah dibuahi akan tetap meneruskan
pembuahannya sedangkan bunga yang belum sempat dibuahi akan mati
dengan sendirinya. Jumlah buah durian yang dijarangkan 50-60% dari
seluruh buah yang ada.

2) Penyiangan
Untuk menghindari persaingan antara tanaman dan rumput disekeliling
selama pertumbuhan, perlu dilakukan penyiangan (diameter 1 m dari
pohon durian).

3) Pemangkasan/Perempelan

a) Akar durian
17

Pemotongan akar akan menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman


sampai 40% selama 1 musim. Selama itu pula tanaman tidak dipangkas.
Pemangkasan akar selain membuat tanaman menjadi cepat berbuah juga
meningkatkan kualitas buah, menarik, buah lebih keras dan lebih tahan
lama.
Waktu pemotongan akar paling baik pada saat tanaman mulai berbunga,
paling lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika dilakukan melewati batas,
hasil panen berkurang dan pertumbuhan terhambat. Cara pemotongan:
kedua sisi barisan tanaman durian diiris sedalam 60-90 cm dan sejauh
1,5-2 meter dari pangkal batang.

b) Peremajaan
Tanaman yang sudah tua dan kurang produktif perlu diremajakan.
Tanaman durian tidak harus dibongkar sampai ke akar-akarnya, tetapi
cukup dilakukan pemangkasan. Luka pangkasan dibuat miring supaya air
hujan tidak tertahan.Untuk mencegah terjadinya infeksi batang, bekas luka
tersebut dapat diolesi meni atau ditempeli lilin parafin.
Setelah 2-3 minggu dilakukan pemangkasan (di musim hujan) maka pada
batang tersebut akan tumbuh tunas-tunas baru. Setelah tunas baru
mencapai 2 bulan, tunas tersebut dapat diokulasi. Cara okulasi cabang
sama dengan cara okulasi tanaman muda (bibit). Tinggi okulasi dari tanah
1 - 1,5 m atau 2 - 2,5 m tergantung pada pemotongan batang pokok.
Pemotongan batang pokok tidak boleh terlalu dekat dengan tanah.

c) Pembentukan tanaman yang terlanjur tua


Dahan-dahan yang akan dibentuk tidak usah dililiti kawat, tetapi cukup
dibanduli atau ditarik dan dipaksa ke bawah agar pertumbuhan tanaman
tidak mengarah ke atas. Cabang yang akan dibentuk dibalut dengan kalep
agar dahan tersebut tidak terluka. Balutan kalep tadi diberi tali, kemudian
18

ditarik dan diikat dengan pasak. Dengan demikian, dahan yang tadinya
tumbuh tegak ke atas akan tumbuh ke bawah mengarah horizontal.

4) Pemupukan
Sebelum melakukan pemupukan kita harus melihat keadaan tanah,
kebutuhan tanaman akan pupuk dan unsur hara yang terkandung dalam
tanah.
a) Cara memupuk
Pada tahap awal buatlah selokan melingkari tanaman. Garis tengah
selokan disesuaikan dengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan
dibuat 20-30 cm. Tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah
pupuk disebarkan secara merata ke dalam selokan, tanah tadi
dikembalikan untuk menutup selokan. Setelah itu tanah diratakan kembali,
bila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman.
b) Jenis dan dosis pemupukan
Jenis pupuk yang digunakan untuk memupuk durian adalah pupuk
kandang, kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan. Pemupukan yang
tepat dapat membuat tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan ditanam,
durian membutuhkan pemupukan susulan NPK (15:15:15) 200 gr
perpohon.
Selanjutnya, pemupukan susulan dengan NPK itu dilakukan rutin setiap
empat bulan sekali sampai tanaman berumur tiga tahun.
Setahun sekali tanaman dipupuk dengan pupuk organik kompos/pupuk
kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau. Pemupukan
dilakukan dengan cara menggali lubang mengelilingi batang bawah di
bawah mahkota tajuk paling luar dari tanaman.
Tanaman durian yang telah berumur ≥3 tahun biasanya mulai membentuk
batang dan tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian membutuhkan
tambahan 20–25% pupuk NPK dari dosis sebelumnya.
19

Apabila pada tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon
maka pada tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon.
Kebutuhan pupuk kandang juga meningkat, berkisar antara 120-200
kg/pohon menjelang berbunga durian membutuhkan NPK 10:30:10.
Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk tunas baru
(menjelang tanaman akan berbunga).

5) Pengairan dan Penyiraman


Durian membutuhkan banyak air pada pertumbuhannya, tapi tanah tidak
boleh tergenang terlalu lama atau sampai terlalu basah. Bibit durian yang
baru ditanam membutuhkan penyiraman satu kali sehari, terutama kalau
bibit ditanam pada musim kemarau. Setelah tanaman berumur satu bulan,
air tanaman dapat dikurangi sekitar tiga kali seminggu.
Durian yang dikebunkan dengan skala luas mutlak membutuhkan
tersedianya sumber air yang cukup. Dalam pengairan perlu dibuatkan
saluran air drainase untuk menghindari air menggenangi bedengan
tanaman.

6) Waktu Penyemprotan Pestisida


Untuk mendapatkan pertumbuhan bibit tanaman yang baik, setiap 2
minggu sekali bibit disemprot zat pengatur tumbuh Atonik dengan dosis 1
cc/liter air dan ditambah dengan Metalik dengan dosis 0,5 cc/liter air. Hal
ini dilakukan untuk merangsang pertumbuhan tanaman agar lebih
sempurna.
Jenis insektisida yang digunakan adalah Basudin yang disemprot sesuai
aturan yang ditetapkan dan berguna untuk pencegahan serangga.
Untuk cendawan cukup melaburi batang dengan fungisida (contohnya
Dithane atau Antracol) agar sehat. Lebih baik bila pada saat melakukan
penanaman, batang durian dilaburi oleh fungisida tersebut.
20

7) Pemeliharan Lain
Pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) berfungsi mempengaruhi jaringan-
jaringan pada berbagai organ tanaman. Zat ini sama sekali tidak
memberikan unsur tambahan hara pada tanaman. ZPT dapat membuat
tanaman menjadi lemah sehingga penggunannya harus disesuaikan
dengan petunjuk pemakaian yang tertera pada label yang ada dalam
kemasan, sebab pemakaian ZPT ini hanya dicampurkan saja

Pemeliharaan mencakup pemupukan, pemangkasan


(pembentukan dan peremajaan), pengairan (bila diperlukan), dan
pengendalian hama dan penyakit. Tajuk durian yang baik adalah
berbentuk kerucut membulat, dengan cabang utama mendatar ke
samping.

Perbanyakan Durian
Perbanyakan durian di desa-desa umumnya dengan menggunakan
biji. Perbanyakan dengan biji juga dilakukan untuk memperoleh batang
bawah dalam perbanyakan vegetatif. Biji durian bersifat recalcitrant, hanya
dapat hidup dengan kadar air tinggi (di atas 30% berat) dan tanpa
perlakuan tertentu hanya sanggup bertahan seminggu sebelum akhirnya
embrionya mati. Dengan demikian biji harus segera disemaikan setelah
buahnya dibuka.
Pohon durian mulai berbuah setelah 4-5 tahun, namun dalam budidaya
dapat dipercepat jika menggunakan bahan tanam hasil perbanyakan
vegetatif. Teknik-teknik yang dipakai adalah pencangkokan (jarang
dilakukan), penyusuan (jarang dilakukan), penyambungan sanding
(inarching), penyambungan celah (cleft grafting), atau okulasi (budding).
Teknik yang terakhir ini sekarang yang paling banyak dilakukan.
Beberapa penangkar sekarang juga menerapkan penyambungan mikro
(micrografting). Teknik ini dilakukan pada saat batang bawah masih
21

berusia muda sehingga mempercepat masa tunggu. Tercatat bahwa


durian hasil perbanyakan vegetatif mampu berbunga setelah 2-3 tahun.
Durian juga memungkinkan diperbanyak secara in vitro (kultur jaringan).

HAMA DAN PENYAKIT

1. Hama

1) Penggerek buah (Jawa : Gala-gala)


Ciri: telur diletakkan pada kulit buah dan dilindungi oleh jaring-jaring mirip
rumah laba-laba. Larva yang telah menetas dari telur langsung
menggerek dan melubangi dinding-dinding buah hingga masuk ke dalam.
Larva tersebut tinggal di dalam buah sampai menjadi dewasa. Buah yang
diserang kadang-kadang jatuh sebelum tua. Penyebaran: serangga
penggerek buah menyebar dengan cara terbang dari pohon durian yang
satu ke pohon lainnya. Serangga penggerek buah ini bertelur pada buah
durian yang dihinggapinya. Kegiatan bertelur ini dilakukan secara periodik
setiap menjelang musim kemarau.

Pengendalian: dilakukan dengan insektisida, seperti Basudin, Sumithion


50 AC, Thiodan 35 EC, dengan dosis 2-3 cc/liter air.

2) Lebah mini
Ciri: hama ini berukuran kecil, tubuhnya berwarna coklat kehitaman dan
sayapnya bergaris putih lebar. Setelah lebah menjadi merah violet, ukuran
panjangnya menjadi 3,5 cm. Pada fase ulat (larva), hama ini menyerang
daun-daun durian muda. Selama hama tersebut mengalami masa istirahat
(bentuk kepompong), mereka akan menempel erat pada kulit buah.
22

Setelah menjadi lebah serangga ini mencari makan dengan cara


menggerek ranting-ranting muda dan memakan daun-daun muda.
Pengendalian: menggunakan parvasida, seperti Hostathion 40 EC
(Triazofos 420 gram/liter), dan insektisida, seperti Supracide 40 EC dosis
420 gram/liter dan Temik 106 (Aldikarl 10%).

3) Ulat penggerek bunga (Prays citry)


Ulat ini menyerang tanaman yang baru berbunga, terutama bagian kuncup
bunga dan calon buah.
Ciri: ulat ini warna tubuhnya hijau dan kepalanya merah coklat, setelah
menjadi kupu-kupu berwarna merah sawo agak kecoklatan, abu-abu dan
bertubuh langsing.
Gejala: kuncup bunga yang terserang akan rusak dan putiknya banyak
yang berguguran. Demikian pula, benang sari dan tajuk bunganya pun
rusak semua, sedangkan kuncup dan putik patah karena luka digerek ulat.
Penularan ke tanaman lain dilakukan oleh kupu-kupu dari hama tersebut.

Pengendalian: dengan menyemprotkan obat-obatan seperti Supracide 40


EC, nuvacrom SWC, Perfekthion 400 EC (Eimetoat 400 gram/liter).

4) Kutu loncat durian


Ciri: serangga berwarna kecoklatan dan tubuhnya diselimuti benang-
benang lilin putih hasil sekresi tubuhnya; bentuk tubuh, sayap dan
tungkainya mirip dengan kutu loncat yang menyerang tanaman lamtoro.
Gejala: kutu loncat bergerombol menyerang pucuk daun yang masih
muda dengan cara menghisap cairan pada tulang-tulang daun sehingga
daun-daun akan kerdil dan pertumbuhannya terhambat; setelah
menghisap cairan, kutu ini mengeluarkan cairan getah bening yang pekat
rasanya manis dan merata ke seluruh permukaan daun sehingga
mengundang semut-semut bergerombol.
23

Pengendalian: daun dan ranting-ranting yang terserang dipangkas untuk


dimusnahkan. Pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengan
menyemprotkan insektisida Supracide 40 EC dosis 100-150 gram/5 liter
air.

2. Penyakit

1) Phytopthora parasitica dan Pythium complectens


Penyebab: Pythium complectens, yang menyerang bagian tanaman
seperti daun, akar dan percabangan. Penularan dan penyebab: penyakit
ini menular dengan cepat ke pohon lain yang berdekatan. Penularan
terjadi bila ada akar yang terluka.
Penularan terjadi bersama-sama dengan larutnya tanah atau bahan
organik yang terangkut air.
Gejala: daun durian yang terserang menguning dan gugur mulai dari daun
yang tua, cabang pohon kelihatan sakit dan ujung-ujungnya mati, diikuti
dengan berkembangnya tunas-tunas dari cabang di bawahnya. Kulit di
atas permukaan tanah menjadi coklat dan membusuk. Pembusukan pada
akar hanya terbatas pada akar-akar sebelah bawah, tetapi dapat meluas
dari ujung akar lateral sampai ke akar tunggang. Jika dilihat dari luar akar
yang sakit tampak normal, tetapi jaringan kulitnya menjadi colat tua dan
jaringan pembuluh menjadi merah jambu.

Pengendalian: (1) upayakan drainase yang baik agar tanah tidak


terlalu basah dan air tidak mengalir ke permukaan tanah pada waktu
hujan; (2) pohon yang sakit dibongkar sampai ke akarnya dan dibakar; (3)
pilih bibit durian kerikil untuk batang bawah karena jenis ini lebioh tahan
terhadap serangan jamur sehingga dapat terhindar dari serangan penyakit
busuk.
24

2) Kanker bercak
Penyebab: Pythium palvimora, terutama menyerang bagian kulit batang
dan kayu.
Penyebaran oleh spora sembara bersamaan dengan butir-butir tanah atau
bahan organik yang tersangkut air. Penyebaran penyakit ini dipacu oleh
curah hujan yang tinggi dalam cuaca kering. Jamur dapat tumbuh dengan
baik pada suhu antara 12-35 derajat C. Gejala: kulit batang durian yang
terserang mengeluarkan blendok (gum) yang gelap; jaringan kulit berubah
menjadi merah kelam, coklat tua atau hitam; bagian yang sakit dapat
meluas ke dalam sampai ke kayu; daun-daun rontok dan ranting-ranting
muda dari ujung mulai mati.

Pengendalian:
(1) perbaikan drainase agar air hujan tidak mengalir dipermukaan tanah
dan untuk batang yang sakit; (5) dilakukan dengan cara memotong kulit
yang sakit sampai ke kayunya yang sehat dan potongan tanaman yang
sakit harus dibakar, sedangkan bagian yang terluka diolesi fungisida,
misalnya difolatan 4oF 3%.

3) Jamur upas
Gejala: pada cabang-cabang dan kulit kayu terdapat benang-benang
jamur mengkilat seperti sarang laba-laba pada cabang-cabang. Jamur
berkembang menjadi kerak berwarna merah jambu dan masuk ke dalam
kulit dan kayu sehingga menyebabkan matinya cabang.

Pengendalian: (1) serangan jamur yang masih pada tingkat sarang laba-
laba dapat dikendalikan dengan cara melumasi cabang yang terserang
degan fungisida, misalnya calizin RM; (2) jika jamur sudah membentuk
kerak merah jambu, sebaiknya dilakukan pemotongan cabang kira-kira
25

lebih 30 cm ke bawah bagian yang berjamur; (3) dengan menyemprotkan


Antrocol 70 WP (propineb 70,5%), dosis 100-200 gram/liter air atau 1-1,5
kg/ha aplikasi.
Hama yang sering menyerang tanaman durian di antaranya adalah
ulat penggerek buah (gala-gala), ulat penggerek bunga, dan kutu loncat
durian (menghisap cairan daun muda). Penyakit utama durian adalah
busuk akar dan batang Pythium complectens, mati bibit (juga oleh
patogen yang sama), penyakit blendok/kanker Phytophthora palmivora,
dan jamur upas yang menyerang batang/cabang.

PANEN BUAH DURIAN

1. Ciri dan Umur Panen


Pada umur sekitar 8 tahun, tanaman durian sudah mulai berbunga. Musim
berbunga jatuh pada waktu kemarau, yakni bulan Juni-September
sehingga bulan Oktober-Februari buah sudah dewasa dan siap dipetik.
Panen durian diusahakan sebelum musim hujan tiba karena air hujan
dapat merusak kualitas buah.
Warna durian yang hampir masak agak berbeda-beda tergantung pada
kultivarnya.
Buah yang sudah masak umumnya ditandai dengan bau harum yang
menyengat.
Pada durian yang sudah masak bila diketuk duri atau buahnya akan
terdengar dentang udara antara isi dan kulitnya.

2. Cara Panen
Buah durian yang sudah matang akan jatuh sendiri. Untuk menjaga agar
buah tidak langsung jatuh, kira-kira sebulan sebelum matang buah dapat
diikat dengan tali plastik. Tujuan pengikatan tersebut agar tangkai buah
26

yang terlepas dari batang atau ranting pohon tetap menggantung pada tali
sehingga buah durian tersebut dapat diambil dalam keadaan utuh. Buah
durian dari pohon rendah dapat dipetik dengan menggunakan pisau tajam.
Tangkai buah dipotong mulai dari bagian paling atas, 1,5
 cm dari dahan.
Pemotongan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati karena di tempat ini
terdapat bahan tunas yang akan berbunga pada musim berikutnya.
Buah durian yang terletak pada bagian pohon yang tinggi sebaiknya
dipetik dengan menggunakan alat bantu yang sesuai agar tidak jatuh ke
tanah. Durian yang jatuh ke tanah biasanya retak, daging buahnya
menjadi asam/pahit karena terjadi fermentasi pembentukan alkohol dan
asam.

3. Prakiraan Produksi
Jumlah durian yang dapat dipanen dalam satu pohon adalah 60-70 butir
perpohon per tahun dengan bobot rata-rata 2,7 kg. Apabila diinginkan
jumlah buah yang lebih banyak lagi maka bobot buah akan turun.

PASCAPANEN

1. Pengumpulan
Di tempat pengumpulan setiap tangkai durian diberi label khusus atau
dicat dengan warna tertentu untuk menunjukkan kebun asal durian. Bila
kualitasnya kurang baik dapat diperbaiki pada tahun berikutnya.

2. Penyortiran dan Penggolongan


Hasil panen dikumpulkan, diseleksi dan dipilah-pilah berdasarkan ukuran.
Seleksi perlu dilakukan agar tidak ada buah cacat yang ikut terkirim,
terutama bila buah ini akan dijual atau diekspor.

3. Penyimpanan
27

Durian yang sudah terpilih dicuci dan disemprot dengan air agar kotoran
yang menempel pada kulitnya menjadi bersih. Selanjutnya buah
dicelupkan ke dalam air yang telah diberi fungisida Aliette 800 WP yang
berbahan aktif Aluminium tris (Oethy/phosphonate) 22 cc/liter. Tujuan
pencelupan ini adalah untuk menghindari serangan busuk buah yang
disebabkan oleh jamur Phytophtora sp selama pemeraman dan
transportasi. Lalu buah dikeringanginkan. Durian beserta petinya
dimasukkan ke dalam gudang yang cukup mendatangkan penerangan.

4. Pengemasan dan Pengangkutan

Buah durian yang akan diekspor diberi perlakuan: setelah buah kering,
buah dibungkus kantong plastik dan diikat dengan tali rafia Setiap kantung
plastik berisi satu butir buah durian. Buah yang sudah dibungkus kantung
plastik dibungkus lagi dengan kantung kertas semen. Setelah itu,
dimasukkan ke dalam kotak karton setebal 3 mm. Setiap ungkus berisi 5-6
butir durian sehingga setiap kotak karton berisi 10-15 kg durian. Kotak ini
dilekat dengan lakban (perekat plastik) tebal yang tidak mudah robek jika
terkena gesekan.
Teknologi pengemasan ini memperhatikan adanya lubang udara agar ada
sirkulasi udara, tetapi juga ada lapisan plastik luar untuk menahan
keluarnya bau, sehingga tidak ada kontak antar udara di dalam kotak
pengepakan dengan udara luar maka jika di dalam ada durian yang
matang baunya tidak tercium menyengat sampai keluar.

5. Penanganan Lain

Bila ingin menghasilkan durian beku untuk dipasarkan ke tempat yang


jauh, maka dapat dilakukan cara pengepakan fakum udara, cara ini
28

banyak dipakai oleh petani Thailand. Setelah dikupas kulitnya, durian


dimasukkan ke dalam alat fakum udara selama 35-40 menit dengan suhu
40oC di bawah nol. Setelah itu, buah durian dimasukkan ke dalam plastik
berukuran 300 gram dan diletakkan dalam kamar pendingin dengan suhu
18 derajat C di bawah nol.

Kegunaan Durian

Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya,
terdapat manfaat dari bagian lainnya, yaitu:
1) Tanamannya sebagai pencegah erosi di lahan-lahan yang
miring.
2) Batangnya untuk bahan bangunan/perkakas rumah tangga.
Kayu durian setaraf dengan kayu sengon sebab kayunya
cenderung lurus.
3) Bijinya yang memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi
sebagai alternatif pengganti makanan (dapat dibuat bubur yang
dicampur daging buahnya).
4) Kulit dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus, dengan.
cara dijemur sampai kering dan dibakar sampai hancur.

Durian terutama dipelihara orang untuk buahnya, yang umumnya


dimakan (arilus atau salut bijinya) dalam keadaan segar. Salut biji ini
umumnya manis dan sangat bergizi karena mengandung banyak
karbohidrat, lemak, protein, dan mineral.
Pada musim raya durian, buah ini dapat dihasilkan dengan berlimpah,
terutama di sentra-sentra produksinya di daerah. Secara tradisional,
daging buah yang berlebih-lebihan ini biasa diawetkan dengan
memasaknya bersama gula menjadi dodol durian (biasa disebut lempok),
29

atau memfermentasikannya menjadi tempoyak. Selanjutnya, tempoyak


yang rasanya masam ini biasa menjadi bahan masakan seperti sambal
tempoyak, atau untuk campuran memasak ikan.
Durian pun kerap diolah menjadi campuran bahan kue-kue tradisional,
seperti gelamai atau jenang. Terkadang, durian dicampurkan dalam
hidangan nasi pulut (ketan) bersama dengan santan. Dalam dunia masa
kini, durian (atau aromanya) biasa dicampurkan dalam permen, es krim,
susu, dan berbagai jenis minuman penyegar lainnya.
Bijinya bisa dimakan sebagai camilan setelah direbus atau dibakar, atau
dicampurkan dalam kolak durian. Biji durian yang mentah beracun dan tak
dapat dimakan karena mengandung asam lemak siklopropena
(cyclopropene). Biji durian mengandung sekitar 27% amilosa. Kuncup
daun (pucuk), mahkota bunga, dan buah yang muda dapat dimasak
sebagai sayuran.
Beberapa bagian tumbuhan terkadang dimanfaatkan sebagai bahan obat
tradisional. Akarnya dimanfaatkan sebagai obat demam. Daunnya,
dicampur dengan jeringau (Acorus calamus), digunakan untuk
menyembuhkan cantengan (infeksi pada kuku). Kulit buahnya untuk
mengobati ruam pada kulit (sakit kurap) dan susah buang air besar
(sembelit). Kulit buah ini pun biasa dibakar dan abunya digunakan dalam
ramuan untuk melancarkan haid dan menggugurkan kandungan. Abu dan
air rendaman abu ini juga digunakan sebagai campuran pewarna
tradisional.
Beberapa masyarakat di Jawa menggunakan kulit durian yang telah
dimakan sebagai pengusir (repellent) nyamuk dengan meletakkannya di
sudut ruangan.
Kayu gubalnya berwarna putih dan terasnya kemerah-merahan. Ringan,
namun tidak begitu awet dan mudah diserang rayap. Biasa digunakan
sebagai perabot rumah, peti-peti pengemas, dan bahan konstruksi ringan
di bawah atap, asalkan tidak bersentuhan dengan tanah.
30

Nilai gizi
Setiap 100 g salut biji mengandung 67 g air, 28,3 g karbohidrat, 2,5
g lemak, 2,5 g protein, 1,4 g serat; serta memiliki nilai energi sebesar 520
kJ. Durian juga banyak mengandung vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin
C; serta kalium, kalsium dan fosfor

Durian (Durio zibethinus)


Nilai khasiat per 100 g
Tenaga 150 kkal 620 kJ
Karbohidrat 27.09 g
- Serat pangan 3.8
g
Lemak 5.33 g
Protein 1.47 g
Air 65g
Vitamin C 19.7 mg 33%
Kalium 436 mg 9%
Hanya bagian yang dapat dimakan, mentah atau
beku.
Brangkasan: 68% (Shell and seeds)
Sumber: USDA Nutrient database

Memilih Buah Durian

Setiap orang mempunyai caranya sendiri dalam memilih buah


durian terbaik. Masing-masing orang percaya bahwa cara pemilihannya
dapat menghasilkan buah terbaik. Durian adalah buah musiman yang
dulunya dipanen sekali setahun. Sekarang panen durian dapat dilakukan
hingga dua kali setahun. Hal ini meningkatkan persaingan di antara para
31

penjual eceran. Memilih buah yang tepat amat penting apabila penjual
menjual buah sebagaimana adanya, tanpa boleh dibuka. Sekarang
penjual umumnya mau membuka buah untuk membuktikan isinya.
Dengan cara ini, keahlian dalam memilih pun menjadi kurang penting.
Orang dapat memilih durian dengan mudah di kebun. Buah dari pohon
yang sama umumnya mempunyai ciri-ciri yang serupa. Lazimnya buah di
kebun dibiarkan masak dan jatuh dari pohonnya ("duren jatuhan").
Pemilihan buah di luar kebun lebih rumit. Berikut ini adalah sebagian dari
pedoman seleksi yang dapat digunakan:
 Kesegaran buah dapat ditentukan dari tangkainya. Apabila buah
telah jatuh dari pohon, tangkainya akan mulai mengering.
Penjual yang tidak jujur akan mencoba untuk membalut atau
mengecat tangkai untuk menghalangi pembeli mengenali
kesegarannya. Penjual yang kurang pintar mungkin malah akan
membuang tangkai durian.
 Kebanyakan peminat menggemari buah durian yang kering dan
matang. Sebuah cara mudah untuk mengetahui apakah isi
durian itu kering tanpa membuka buah adalah dengan
menggoncangkan buah dan merasakan getaran kecil. Isi durian
yang lembap melekat pada kulit buah. Isi durian yang kering
cenderung untuk berpisah dari dinding buah. Orang mestilah
berhati-hati agar tidak tergores oleh duri buah durian ketika
melakukan ini.
 Durian mungkin diserang oleh ulat perusak yang bertelur di
dalam buah yang berkembang menjadi larva. Ketika membeli
buah durian pembeli harus menghindari buah yang berlubang
pada kulitnyanya karena sering kali ini merupakan tanda adanya
"ulat" di dalam buah.
32

Membelah Buah Durian

Orang yang baru belajar membeli durian dianjurkan membeli durian


yang telah siap dibuka karena membelah durian agak sukar. Biasanya kita
dapat dengan mudah menemukan penjual yang memberi pelayanan
membelah durian. Bila pembeli sudah setuju untuk membelinya, penjual
biasanya akan membelah durian sebagai pelayanannya. Mereka bersedia
melakukannya, meskipun mereka tidak memindahkan isinya ke dalam
bungkusan lain. Namun buah durian yang sudah dibelah perlu segera
dimakan karena buah itu cenderung untuk "berkeringat". Bila isi durian
mulai menghasilkan air, buah durian akan kehilangan rasanya dan tidak
banyak gunanya.
Orang dapat belajar membelah durian dengan hati-hati dengan
peralatan yang biasa terdapat. Periksalah kulit luar buah untuk
menemukan "garis" (kampuh) sepanjang permukaan di mana duri durian
tersusun membentuk garis lurus. Umumnya terdapat hingga 5 garis
sepanjang permukaan buah durian.
Bagian tangkai durian harus dibalikkan dan garis urat durian akan
bertemu pada satu titik di ujung buah. Pelan-pelan tusukkan benda tajam
(pisau) pada titik ini, lalu goreskan sepanjang "garis" yang sudah terlihat
sebelumnya. Sarung tangan atau sehelai kain yang tebal dapat digunakan
untuk memegang buah durian dengan sebelah tangan, sementara tangan
yang satunya untuk melakukan tugas ini. Waspadai risiko tertusuk duri
durian.
Bila kulit buah durian telah terbuka menjadi dua bagian, isi di dalam
telah siap untuk dimakan. Ruas selebihnya dapat dibelah dengan
menggunakan telapak tangan dengan cara merobek ujung kulit durian
sedikit pada sepanjang pusat titik tengah sebelumnya.

Panas
33

Menurut banyak cerita yang berkembang di masyarakat (urban


legend), Durian dianggap sebagai makanan yang panas, dan sehabis
makan durian biasanya tubuh akan berkeringat. Cara yang umum
digunakan untuk mengatasinya adalah dengan menuangkan air tawar
pada bagian kulit buah yang telah kosong, lalu diminum. Selain itu, musim
durian biasanya terjadi bersamaan dengan musim manggis, yaitu buah
yang dianggap mendinginkan badan. Dengan demikian, kedua buah
kemudian dimakan bersama-sama.
Secara ilmiah, klaim-klaim di atas tidak pernah dibuktikan.
Kemungkinannya ialah karena kandungan nutrisi durian yang padat, orang
yang makan durian sering makan kebanyakan sehingga akhirnya
mengalami kenaikan tekanan darah. Hal tersebut merupakan reaksi yang
alamiah jika terlalu banyak memakan makanan apapun.

Durian Tanpa Duri

Sebagian durian dijual "tanpa duri". Duri buah durian ini ternyata
telah dibuang ketika duriannya masih muda. Jadi tidak alami. Sebagian
durian memang hampir tidak berduri karena durinya kurang dari 5 mm.
34

ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN

1. Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis usahatani tanaman durian seluas 1 ha.

1) Biaya produksi

1. Tanah 1 ha @ m2 x Rp. 15.000,- Rp. 15.000.000,-


2. Bibit :150 pohon @ Rp. 50.000,- Rp. 7.500.000,-
3. Pupuk
- Pupuk kandang: 9500 kg @ Rp. 60,- Rp. 570.000,-
- UREA: 1400 kg @ Rp. 1.600,- Rp. 2.240.000,-
- TSP: 1400 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 2.100.000,-
- KCl: 1400 kg @ Rp. 1.600,- Rp. 2.240.000,-
- NPK: 1400 kg @ Rp. 2.800,- Rp. 3.920.000,-
- Hormon/mineral: 70 liter @ Rp. 3.500,- Rp. 245.000,-

4. Obat dan pestisida


- Insektisida: 150 liter @ Rp. 5.000,- Rp. 750.000,-
- Fungisida: 150 liter @ Rp. 5.000,- Rp. 750.000,-

5. Alat dan bangunan


- Bangunan dan sumur Rp. 2.500.000,-
- Alat semprot: 2 unit @ Rp. 75.000,- Rp. 150.000,-
- Cangkul: 2 buah @ Rp. 5.000,- Rp. 10.000,-
- Sabit: 2 buah @ Rp. 3.500,- Rp. 7.000,-
- Garpu: 2 buah @ Rp. 3.000,- Rp. 6.000,-
- Golok: 2 buah @ Rp. 7.500,- Rp. 15.000,-
- Gunting pangkas: 3 buah @ Rp. 5.000,- Rp. 15.000,-
35

- Gergaji pangkas: 2 buah @ Rp. 6.000,- Rp. 12.000,-


- Ember: 5 buah @ Rp. 3.000,- Rp. 15.000,-

6. Tenaga kerja tetap


- Upah 5 bok 12 x 2 orang x Rp. 30.000,- Rp. 3.600.000,-
- Pakaian 5 x Rp. 45.000,- Rp. 225.000,-
- THR 5 x Rp. 25.000,- Rp. 125.000,-

7. Tenaga kerja lepas


- Membuat lubang tanam 15 OH @ Rp. 3.000,- Rp. 45.000,-
- Memupuk dan menanam 25 OH @ Rp. 3.000,- Rp. 75.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 42.115.000,-

2) Pendapatan
1. Tahun ke-5 produk ke 1
= 25/100 x 150 x 30 x Rp. 30.000 = Rp. 33.750.000,-
= Rp. 33.750.000 – Rp. 42.115.000 = - Rp. 8.365.000,-

2. Tahun ke-6 produk ke 2


= 25/100 x 150 x 60 x Rp. 30.000 = Rp. 67.500.000,-
= Rp. 67.500.000 – (Rp.8.365.000 + Rp. 16.765.000)
Rp. 42.370.000

3. Pada tahun ke-7 keuntungan sudah dapat menutupi investasi yang


dikeluarkan

3) Investasi rata-rata/pohon: Rp. 175.096,66

2. Gambaran Peluang Agribisnis


36

Peluang bisnis durian sangat bagus. Untuk pasar luar negeri pada
tahun 1983-1987 dikirim ke negara Taiwan, Singapura, Malaysia dan
Hongkong. Dan pada tahun 1989 permintaan meningkat ke negara
Prancis, Belanda, Brunei, australia, Saudi Arabia dan Jepang. Bahkan
pada tahun 1999 di Jepang harga durian dapat mencapai 10.000 yen (Rp
700.000,-).
Peluang pasar di Indonesia juga sangat bagus, harga durian
berkualitas dapat mencapai Rp 30.000,-/kg. Sedangkan untuk buah durian
dipasaran dan kualitasnya biasa-bisa saja mencapai Rp. 15.000,-/buah.
Selama ini perdagangan durian lebih dikuasai oleh negara
Thailand, hal ini disebabkan oleh mutu buah yang bagus. Padahal
Indonesia dapat melakukan hal yang sama apabila mutu ditingkatkan.
Bahkan Indonesia memiliki varietas yang beragam dan berbuah
sepanjang tahun. Dengan penanganan yang profesional dan dibantu oleh
kemudahan-kemudahan dari pemerintah durian Indonesia mampu
menguasai pasar dunia.

STANDAR PRODUKSI DURIAN

1. Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi: klasifikasi dan syarat mutu, cara
pengambilan contoh, cara uji, pengemasan dan syarat penandaan.

2. Diskripsi
Standar mutu buah durian di Indonesia tercantum dalam Standar
Nasional Indonesia SNI 01-4482-1998.

3. Klasifikasi dan Standar Mutu


37

Buah durian diklasifikasikan dalam 3 jenis mutu, yaitu Mutu I, Mutu


II dan Mutu III.
a) Kerusakan: mutu I=tidak ada (bebas penyakit dan serangga);
mutu II=tidak ada (bebas penyakit dan serangga); mutu III=tidak
ada (bebas penyakit dan serangga).
b) Cacat: mutu I=tidak ada; mutu II=ada; mutu III=ada.
c) Rasa dan aroma: mutu I=baik sesuai kultivar; mutu II=baik
sesuai kultivar; mutu III=baik sesuai kultivar.
d) Kekerasan daging: mutu I=keras/sedang; mutu II=keras/sedang;
mutu III=keras/sedang.
e) Kesegaran buah: mutu I=segar; mutu II=segar; mutu III=segar.
f) Warna daging buah: mutu I=sesuai kultivar/kuning; mutu
II=sesuai kultivar/kuning; mutu III=sesuai kultivar/kuning.
g) Kesegaman Kultivar: mutu I=seragam; mutu II=seragam; mutu
III=seragam.
h) Perbandingan berat dengan biji: mutu I >2; mutu II >1; mutu
III=boleh < 1.

Pengujian buah durian dilakukan berdasarkan pengamatan dari bentuk


fisik dan visualisasi dari standar mutu yang ada.

Pengambilan Contoh
Satu partai/lot buah durian segar yang terdiri maksimum 1.000
kemasan atau 1000 buah, contoh diambil secara acak dari jumlah
kemasan atau jumlah buah dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 1–5,
pengambilan contoh semua.
2) Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 6–100,
pengambilan contoh minimum 5.
38

3) Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 101–300,


pengambilan contoh minimum 7.
4) Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 301–500,
pengambilan contoh minimum 9.
5) Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 501-1001,
pengambilan contoh minimum 10.

Dari setiap kemasan yang dipilih secara acak diambil sekurang-


kurangnya tiga buah kemudian dicampur. Untuk kemasan dengan isi
kurang dari tiga buah diambil satu buah.
Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat, yaitu orang
yang telah dilatih terlebih dahulu dan diberi wewenang untuk melakukan
hal tersebut.

MODEL WISATA KEBUN DURIAN

Daging buah durian segar memang rasanya enak. Apalagi kalau


baru dipetik dari pohonnya dan matang pohon, pasti lebih nikmat
rasanya, daging buahnya terasa lebih segar. Makan durian seperti
ini dapat dilakukan di kebun durian yang dikelola secara khusus
untuk tujuan wisata kebun durian, seperti di Caringin, Bogor, Jawa
Barat.

Di areal wisata kebun durian pemandangan alam kebun dan


sekitarnya terlihat indah dan segar alamiah. Wisata Kebun durian ini
luasnya dapat puluhan 17 hektar. Pada saat sedang musim durian
berbua, pemandangan buah durian menggantung di pohon terlihat
dimana-mana.
Beragam pohon durian dapat ditanam, mulai dari varietas unggulan
dengan buah yang besar dan segar; hingga aneka durian lokal dengan
39

beragam kekhusuan buahnya. Di areal kebun durian tumbuh sejumlah


pohon durian. Setiap pohon di beri label, jenis varietas dan tahun
penanamannya. Selain durian varietas lokal, di tempat ini juga terdapat
durian unggul nasional dan internasional.
Varietas lokal yang dapat ditanam diantaranya durian petruk, lay,
dan simas. Sedangkan durian montong, bibitnya didatangkan dari
Penangkar Bibit unggul. Di areal kebun durian juga dapat dibangun kolam
ikan mas dan ikan koi yang beraneka warna.
Di areal kebun durian juga dapat dilakukan usaha pembibitan
durian. Teknik budidaya durian dilakukan dengan cara okulasi.
Keunggulannya, selain cepat berbuah, rasanya lebih enak dan buahnya
banyak.
Pohon durian berbuah setelah ditanam antara lima hingga enam
tahun. Syaratnya harus rajin diberi pupuk dan disiram. Pemupukan
biasanya dilakukan setiap 4 bulan sekali. Selain itu, yang penting
diperhatikan adalah pencegahan dari serangan hama.
Pohon durian tumbuh subur di tanah yang memiliki ketinggian
hingga tujuh ratus meter diatas permukaan laut. Budi daya pohon durian
merupakan usaha yang menguntungkan. Apalagi durian montong,
panennya tidak mengenal musim. Dari satu pohon durian montong setiap
bulannya dapat menghasilkan minimal lima puluh buah durian.
Sedangkan durian lokal berbuah antara bulan Nopember dan Desember.
Harga setiap kilogram buah durian di tempat ini sekitar tiga puluh ribu
rupiah.

Kenikmatan Pengelola Wisata Kebun Durian : Warso Farm

Sebelum membuka kawasan wisata kebun durian ini, pemilik kebun harus
bolak-balik ke Thailand untuk belajar menanam durian yang baik.
40

Hembusan dan aroma udara sejuk langsung terasa melegakan paru-paru


saat memasuki kebun durian di Warso Farm. Pohon durian yang berjajar
sangat rapi, memberi pemandangan yang sangat menawan. Kebun yang
berada di perbukitan di Desa Cihideung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten
Bogor ini menawarkan konsep agrowisata Kebun Durian yang menarik
perhatian banyak pengunjung.

Sumber: bhaktialam.indonetwork.co.id/164...rian.htm
Pengunjung dapat melihat dari dekat pohon-pohon
durian yang sedang berbuah dan berkesempatan
untuk membeli / mencicipi.

Untuk mencapai lokasi wisata kebun durian ini sangatlah mudah.


Dari Kota Bogor cukup satu kali naik angkutan kota jalur 03 jurusan
Ramayana-Cihideung. Akhir dari rute angkutan kota ini sudah berada
sangat dekat dengan lokasi wisata kebun durian ini. Hanya berjalan
beberapa langkah dari terminal akhir angkutan kota, pengunjung bisa
langsung melihat papan nama bertuliskan Warso Farm. Berdekatan
dengan papan nama itu, terdapat 'patung' durian yang berukuran sangat
besar. Di situlah lokasi agrowisata kebun durian.
41

Pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi juga cukup


mudah untuk mencapai lokasi ini. Dengan menyusuri jalan utama yang
melintas di Desa Cihideung, para pengunjung dapat menemukan 'patung'
durian ini. Jalur tersebut merupakan jalur alternatif yang menghubungkan
Bogor dengan Sukabumi. Replika durian tersebut menjadi ciri yang sangat
khas area wisata durian Warso Farm.
Bagian yang pertama kali terlihat saat memasuki lokasi tersebut
adalah tempat parkir yang sangat luas. Bersebelahan dengan tempat
parkir, terdapat balai yang dindingnya penuh dengan foto-foto kegiatan di
wisata kebun durian. Balai tersebut juga bisa menjadi lokasi bagi para
pengunjung untuk mencicipi durian yang dipetik dari kebun durian seluas
8 hektar.

Sumber: nuttybugs.blog.friendster.com/

Kebun duriannya sendiri, berada tidak jauh dari balai tersebut.


Pengunjung tinggal berjalan lebih masuk lagi untuk memasuki kebun yang
tertata sangat rapi. Selain terdapat sekitar 800 batang pohon durian, di
kebun ini juga terdapat hamparan sawah dan beberapa bangunan seperti
saung untuk menjadi tempat istirahat. Di area persawahan ini, anak-anak
42

kecil bisa bermain lebih bebas. Area persawahannya sendiri luasnya


sekitar 8 haktare. Jadi, luas total Warso Farm sekitar 15 hektar.
Sedang bangunan berbentuk saung itu bisa menjadi tempat
istirahat bagi pengunjung yang kelelahan setelah mengelilingi kebun. Di
tempat ini pula, para pengunjung bisa menggelar pertemuan kecil dengan
nuansa yang sangat menyegarkan. Ada juga bangunan permanen yang
tersedia di wilayah perbatasan kebun durian dan area persawahan.
Bangunan permanen ini bisa menjadi penginapan para pengunjung yang
ingin menikmati malam hari di kebun durian.
“Warso Farm” ini merupakan pelopor wisata durian di Indonesia.
Oleh karena itu, seluruh fasilitas pendukung yang tersedia di lokasi ini
memang disiapkan untuk menerima kunjungan wisatawan yang melimpah
di akhir pekan atau hari libur. Di lokasi ini, pengunjung tidak hanya bisa
menikmati durian segar dengan varitas unggul, tapi juga bisa belajar
banyak tentang seluk-beluk buah tersebut.
Berseberangan dengan kebun durian, terdapat lahan yang cukup
luas tempat pembibitan berbagai varitas pohon durian. Di tempat ini, para
pengunjung bisa melihat langsung proses pembiakan pohon durian.
Beberapa petugas di areal pembenihan ini pun bersedia menjelaskan trik
dan tips menanam durian agar bisa menghasilkan buah yang
menggiurkan.

Durian kesukaan Bung Karno

Pemilik Warso Farm mengungkapkan bahwa lokasi wisata durian


miliknya itu disiapkan sejak tahun 1980. Baru mulai tahun 1990, areal
tersebut ditanami durian dengan berbagai varietas. Dia harus bolak-balik
ke Thailand untuk belajar menanam durian yang baik. Selain itu, dia juga
terus menjalin kontak dengan para petani durian di negara tersebut.
43

Maklumlah, sebagian besar tanaman durian yang berada di kebun


tersebut memang jenis durian montong yang asalnya dari Thailand. Selain
montong, juga ditanam berbagai varietas lainnya. Jenis durian yang bisa
ditemui di lokasi agrowisata tersebut selain durian montong adalah, durian
petruk, lai, simas, kaniau, hepe, tunan, D-24, sukun, citokong, cane, serta
unggul bakul. ''Durian simas adalah durian kesukaan Bung Karno''.
Pada awalnya, para pengunjung yang mengunjungi areal wisata
kebun durian ini tidak ditarik biaya. Namun karena adanya risiko
kerusakan yang harus ditanggung, saat ini pengunjung dikenai biaya Rp
5.000 per orang untuk masuk kebun durian ini. Kebun itu pun hanya bisa
dimasuki pengunjung pada hari Sabtu dan Ahad. Selain hari itu,
pengunjung hanya bisa menikmati durian di balai bagian depan Warso
Farm. Di hari Jumat, seluruh area wisata durian ini tutup.
Untuk mengelola lokasi wisata kebun durian ini, dipekerjakan 50
orang dari desa setempat. Setiap tiga bulan sekali, seluruh pegawai
dikumpulkan untuk diberi nasihat mengenai filsafat hidup dan pentingnya
menyatu dengan alam. Sebab, untuk bisa merawat tanaman (durian) ini,
semua orang harus dapat benar-benar menyatu, kita harus tinggal di areal
kebun.
Di dalam areal wisata kebun durian inilah, Soewarso dan
keluarganya tinggal. Selain pengunjung yang datang untuk berwisata,
Warso Farm juga menjadi rujukan bagi mereka yang ingin berkebun
durian. Lokasi wisata kebun durian ini sudah cukup banyak dikunjungi
pejabat yang terkait dengan pertanian dari negara lain. ''Menteri pertanian
Srilanka termasuk orang yang pernah datang ke sini''. Selain itu, juga
banyak kepala daerah yang bertandang ke tempat agrowisata durian
tersebut untuk menjajaki kemungkinan mengembangkan hal serupa di
daerahnya.

Bibit dan Pupuk dapat Dibuat Sendiri


44

Pada saat mulai membangun wisata kebun duriannya, Soewarso


Pawaka mengaku sempat terkecoh oleh para pedagang bibit durian.
Untuk membangun kebunnya, dia mengandalkan bibit yang dijual para
pedagang di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Di situ, dia sering keliru dan
terkecoh. Para pedagang bibit sering mengatakan bahwa bibit yang
dijualnya adalah bibit durian montong. Ini adalah durian varitas unggul
yang berasal dari Thailand. Selain buahnya besar, rasa duriannya juga
manis dengan biji yang kecil dan daging yang sangat tebal. Setelah
dinyatakan sebagai durian montong, Soewarso pun langsung membeli
bibit itu. Namun setelah ditanam, ternyata bukan durian montong yang
dibuahkannya, melainkan durian lokal biasa. Terpaksalah, tanaman itu
ditebang dan diganti lagi dengan bibit baru.
Lokasi wisata kebun duriannya sekarang sudah mengembangkan
sendiri bibit-bibit durian varitas unggul. Menurut penanggung jawab kebun,
bibit yang dihasilkannya memiliki sifat yang mirip dengan induknya. Bibit-
bibit itu, juga dijual secara bebas. Setiap bulan, kebun tersebut bisa
memproduksi sekitar 7.000 bibit durian varitas unggul.
Selain bibit, Warso Farm juga membuat pupuk sendiri untuk
menyuburkan tanaman durian. Pupuk itu tidak lain adalah kompos yang
merupakan campuran pupuk kandang dengan sampah dedaunan. ''Kalau
kita membeli pupuk di luar harganya Rp 4.000 per kilogram, di sini hanya
Rp 1.000 per kilogram,'' ungkap Buyung.
Sampah dedaunan bisa diperoleh dari area perkebunan. Sedang
pupuk kandangnya, dikumpulkan dari warga setempat yang memelihara
ternak. 'Beberapa karyawan di sini juga ada yang biasa mengumpulkan
kotoran ternak. Pupuk kandang tersebut bisa memberi penghasilan
tambahan kepada warga setempat.
Pemilik wisata kebun durian mempunyai obsesi untuk membuat
kompos dalam skala yang lebih besar dengan memanfaatkan sampah.
45

Usaha ini direncanakan untuk dapat mengolah banyak sampah yang


menumpuk di tempat-tempat pembuangan sampah menjadi kompos yang
sangat bermanfaat bagi kebun durian.

ENTEPRENEURSHIP PETANI DURIAN

Digelarnya acara-acara basar-basar, pameran dan kontes buah


durian secara berkesinambungan, ternyata berdampak positif terhadap
para penggemar buah durian, dan para stakehoder agribisnis durian.
Sekelompok orang yang terdiri dari petani pemilik durian dan pedagang
durian yang tergabung dalam paguyuban masyarakat durian mencoba
membangun kelembagaan jaringan pasar durian yang cakupannya luas.
Kawasan Ngebel, adalah salah satu lokasi di Kabupaten Ponorogo
yang dikenal sebagai salah satu sentra penghasil durian yang berjarak
dekat dari pusat kota Ponorogo dan Madiun. Selama ini, para petani
durian selalu diperlakukan eksploitatif oleh para pemilik kapital dengan
melakukan praktek tebas, ijon dan gadai. Harga durian yang diterima
petani selama ini jauh dari nilai kelayakan. Kegiatan promosi durian dalam
bentuk kegiatan Kontes Durian telah memberikan dampak yang luar biasa
terhadap harga jual durian. Secara berkesinambungan dapat dilakukan
kegiatan sejenis sebagai langkah konstruktif membangun kemandirian
dan pemberontakan terhadap kelembagaan pasar yang selama ini kurang
memihak kepada petani/ pekebun. Aktifitas seperti ini pasti didukung oleh
Pemkab Ponorogo dan KADIN Kabupaten Ponorogo bersama stakeholder
suasta yang terkait.
Misalnya acara ”SEPEKAN DURIAN NGEBEL” dengan
mengundang PARA PEJABAT pemerintah daerah dan stakeholders
masyarakat durian, seluruh undangan dapat diyakinkan bahwa cita rasa
durian Ngebel berbeda dengan jenis durian yang lain. Durian Ngebel
46

memiliki keunggulan komparatif dibanding durian lain. Segenap


stakeholders sangat optimis bahwa upaya membangun branding durian
Ngebel selama ini tidak sia-sia. Memberi stempel durian berkualitas pada
durian-durian Ngebel merupakan sebuah perjalanan panjang yang harus
dilalui secara istiqomah.
Ketika para stakeholders dari Ngebel menceritakan keinginan untuk
membangun kelembagaan pasar di Kota Ponorogo dan sekitarnya ada 4
hal penting dalam pengembangan capacity building:
1. Pembelajaran membuka akses pasar durian di wilayah lain (di
luar Kabupaten Ponorogo),
2. Pembelajaran menentukan harga yang layak di tingkat
konsumen,
3. Pembelajaran mengorganisir produksi para anggotanya dan
4. Pembelajaran mendistribusikan produk dalam jumlah dan waktu
yang tepat.
Kesemua pengalaman empiris yang dilakukan oleh segenap
stakeholders durian akan mempengaruhi kemampuan bisnis mereka di
masa depan.
Selama waktu penyelenggaraan promosi atau pameran biasanya
akan diperagakan kemampuan dan tanggungjawab stakeholder dalam
melayani para konsumen dan pengunjung. Biasanya pada hari-hari
pelaksanaan pameran akan dapat terjual sejumlah buah durian dengan
rupiah tertentu. Jarak yang relatif jauh dari pusat produksi ke lokasi
penjualan bukanlah menjadi kendala untuk mengirim pasokan secara
tepat waktu.
47

Sumber: smartjepara.blogspot.com/2010/01...ara.html

MEMBANGUN BRANDING DURIAN NGEBEL

Kawasan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, merupakan salah satu


sentra penghasil buah durian adalah fakta yang tidak terbantahkan. Pada
saat ini di Ngebel terdapat sejumlah besar pohon dan kebun durian
produktif. Setiap tahunnya pohon-pohon ini menghasilkan buah durian
dengan aneka ragam kualitas. Beberapa jenis/varietas tanaman durian
dengan bentuk dan citra rasa yang nikmat yang berbeda satu dengan
lainnya. Nama jenis dan varietas durian Ngebel juga cukup unik karena
nomenklaturnya tidak lepas dari keunggulan komparatif kawasan wisata
alam Danau Ngebel.
Masalah yang dihadapi petani durian Ngebel sampai saat ini masih
berkutat pada (a) praktek tebas, ijon, gadai yang secara ekonomi sangat
mengeksploitasi petani; (b) terbatasnya kemampuan farm management;
(c) dukungan institusi pembiayaan yang sangat terbatas; dan (d) belum
tersedianya dukungan teknologi industri pasca panen.
Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi yang diselenggarakan
pada tanggal 5 Februari 2009 di Dinas Koperasi UMKM JemberKontes
48

durian Sumberjambe yang diselenggarakan pertama kali pada tanggal 5-6


April 2008 yang diselenggarakan pertama kali yang dikunjungi ribuan
orang dari berbagai wilayah dan berhasil menjual 44.700 buah durian
dengan nilai transaksi Rp. 335.350.000,- dalam waktu 2 hari. Multiplier
effect kontes durian 2008 dirasakan manfaatnya pada tahun ini yang
diindikasikan oleh semakin mahalnya biaya tebas/sewa/ijon untuk setiap
pohon durian produktif serta semakin banyaknya jumlah pedagang
durian. Kesemuanya itu menunjukkan respon pasar yang positif serta
struktur pasar yang semakin adil dan semakin berpihak kepada produsen
(petani). Kontes durian 2008 juga telah menghasilkan 3 varietas unggul
lokal yaitu varietas Si Hakim, Si Fatimah dan Si Pelor yang akan
dikembangkan melalui teknologi pembibitan.
Berdasarkan informasi masyarakat durian dari Ngebel, meskipun
produksi durian dari tahun ke tahun ini beragam, petani dan pedagang
durian Ngabel menghendaki tetap dilaksanakannya kegiatan semacam
promosi dan kontes durian. Atas prakarsa para stakeholders, format
kegiatan pemberdayaan koperasi dan petani durian diarahkan untuk
membangun branding durian Ngebel. Kontes durian atau apapun
namanya patut diberikan apresiasi yang luar biasa, mudah-mudahan
semua hal yang dilakukan akan berbanding lurus dengan peningkatan
kesejahteraan segenap stakeholders durian di Ngebel dan sekitarnya.

KONTES DAN BURSA DURIAN SE JAWA TIMUR


Di BPTP Jawa Timur (27 s/d 1 Maret 2010)

Dalam rangka menggali dan lebih memasyarakatkan potensi ragam


jenis buah durian yang ada di seluruh wilayah Jawa Timur, serta aneka
produk olahan berbahan baku durian, BPTP Jawa Timur bekerjasama
dengan Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur, dan stakeholder
masyarakat durian, menggelar kegiatan KONTES DAN BURSA DURIAN
49

& ANEKA BUAH SE JAWA TIMUR, yang berlangsung mulai tanggal 27


Pebruari s/d 1 Maret 2010, di BPTP Jawa Timur.
Acara Kontes buah ini diikuti oleh petani, pemilik tanaman durian
unggul yang ada di seluruh wilaayh Jawa Timur. Acara bursa buah ini
mendapatkan respon yang bagus dari para penggemar dan penikmat
buah durian, yang khusus datang dari berbagai tempat di Jawa Timur.
Agenda kegiatan bursa buah durian adalah sbb :
- Bursa Durian dan Aneka Buah – di depan AGROMART BPTP
Jawa Timur, yang berlangsung mulai pk. 10.00 – 22.00)
- Kontes Durian se Jawa Timur di Aula Wedhar Taru – BPTP
Jawa Timur
- Acara juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, a.l :
1. Peragaan perbanyakan bibit buah dengan cara sambung
dini dan top working
2. Peragaan aneka produk olahan berbahan baku durian
3. Bursa Sembako Murah di AGROMART
4. Bursa aneka produk.

Kontes Durian ini diikuti oleh sekitar 40 jenis durian lokal yang
berasal dari wilayah di Jawa Timur. Dari hasil penilaian dan evaluasi juri
(berdasarkan aroma, warna, tekstur dan edible portion (bagian yang dapat
dimakan) terpilih para juara sbb :
- Juara I : Ds. Kaweran, Kec. Talun, Blitar
- Juara II : Ds. Dukuh, Kec. Wtulimo, Trenggalek
- Juara III : Ds. Ngadirejo, Kec. Ngantang, Malang
- Juara Harapan: Ds. Plangkrongan, Kec. Poncol, Magetan

Juara dari Kontes Durian mendapatkan trophy, sejumlah uang,


sertifikat dan prioritas untuk dibantu dalam proses pelepasan
varietas duriannya oleh Menteri Pertanian.
50

You might also like