Professional Documents
Culture Documents
FAKULTAS PSIKOLOGI
PSIKOLOGI INDUSTRI
DAN ORGANISASI
DIKTAT
KMMP UNPAD
2010
PENGERTIAN
- Psikologi:
Suatu Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku manusia.
- Industri:
Semua organisasi yang didirikan untuk memproduksi barang dan atau jasa.
- Organisasi:
Hubungan-hubungan berpola / berstruktur diantara orang-orang yang terlibat
dalam kegiatan yang saling bergantung dengan tujuan-tujuan tertentu.
PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI:
Suatu ilmu pengetahuan baik dasar maupun terapan yang menelaah dan
menangani masalah perilaku manusia yang timbul dalam proses produksi,
distribusi dan konsumsi dari barang dan jasa industri.
Dasar pandangan Psikologi Industri:
1. Suatu industri harus memproduksi barang dan / atau jasa yang memenuhi
kebutuhan manusia dengan mempertimbangkan kesejahteraan fisik dan nilai-
nilai pribadi manusia.
2. Tujuan yang diharapkan untuk meningkatkan pentingnya efektivitas (hasil
guna) keterlibatan manusia di dalam proses produksi dan distribusi barang /
jasa. Pemanfaatan potensi manusia di dalam proses tersebut hendaknya
berlangsung secara efisien ( daya guna ).
3. Mengupayakan agar dalam proses – proses tersebut nilai-nilai manusiawi
(antara lain : kesehatan, keamanan, & kepuasan kerja) tetap terpelihara dengan
baik. Ini berarti proses-proses harus dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga
dapat dihindari terjadinya gangguan fisik dan psikis pada manusia yang
terlibat di dalamnya.
Psikologi Industri dan Organisasi berupaya untuk:
Memahami
Meramalkan Perilaku kerja (manusia dalam berorganisasi)
Mengendalikan
Psikologi Industri dan Organisasi mempunyai nilai + bagi:
-2–
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
-4–
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
Tujuan:
Mengusahakan industri agar lebih efektif.
Lebih dapat memberikan kepuasan kepada para pekerjanya.
Sub Bidang Psikologi Personel:
1. Recruitment, Selection, Placement ( RSP )
2. Trainning & Development
3. Performance Appraisal
4. Konseling
2. PSIKOLOGI ORGANISASI
Penerapan teori-teori psikologi pada masalah yang menyangkut aspek
hubungan manusiawi dari manajemen personil dengan perhatian khusus
terhadap : interaksi kelompok, proses pengawasan dan kepemimpinan,
komunikasi serta kepuasan kerja. Terutama masalah motivasi manusia dengan
mempelajari pengaruh situasi organisasi terhadap motivasi, kepuasan kerja
dan efektivitas kerja.
Hal yang dibahas:
1. Komunikasi
2. Konflik
3. Leadership
Mempelajari apa yang dilakukan orang dalam organisasi, bagaimana
tingkah lakunya mempengaruhi penampilan organisasi. Termasuk fungsi
dan proses yang menjelaskan iklim sosial dan psikologis di mana kita
bekerja yang secara langsung mempengaruhi motivasi dan karir seseorang.
4. PSIKOLOGI KEREKAYASAAN
Meupakan cabang ilmu yang secara sistematis mempelajari interaksi atau
kaitan manusia dan faktor fisik di lingkungan kerja dalam rangka mencapai
tujuan. Menciptakan sistem manusia-mesin sedemikian rupa sehingga terjadi
hubungan saling mengisi atau melengkapi, guna pencapaian efektivitas yang
optimal.
Fokus: keselaerasan manusia dan mesin (dengan berbagai kelebihandan
kekurangannya).
-5–
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
Tujuan: Untuk menciptakan alat dan fasilitas fisik yang disesuaikan dengan
kemampuan dan keterbatasan manusia.
5. PSIKOLOGI KONSUMEN
Mempelajari tingkah laku atau tindakan individual yang langsung terlihat
dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang dan jasa ekonomi
termasuk proses-proses pengambilan keputusan yang mendahului dan
menetukan tindakan tersebut. Ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui
bagaimana para konsumen dalam pengambilan keputusan untuk membeli
suatu barang.
PSIKOLOGI PERSONEL
Adalah suatu studi tentang perilaku manusia dalam lingkungan kerja. Ini
merupakan suatu usaha agar organisasi lebih efektif dan lebih memuaskan sebagai
suatu tempat kerja.
Ruang lingkup:
I. TAHAP MASUKAN ( INPUT )
Meliputi:
Rekruitmen, Pengerahan, Pengadaan
Pewawancaraan
Pengetesan
Penyeleksian
Penempatan
Promosi
Transfer
Diperlukan THE RIGHT MAN ON THE RIGHT JOB AND AT THE
RIGHT TIME, yaitu bagaimana mencari kesesuaian dalam penerimaan
dan penempatan tenaga kerja dalam jabatannya.
-6–
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
Landasan berpikirnya:
Karena adanya perbedaan-perbedaan individu, sementara itu tuntutan
jabatan pun berbeda-beda, minat tiap orang pun berbeda, setiap manusia
tidak sama dan tuntutan pekerjaan jarang ada yang sama sehingga harus
dicari kesesuaian antara kemampuan dan penempatan.
FAKTOR MANUSIA- KESESUAIAN – FAKTOR LINGKUNGAN
- Pengetahuan - Kejelasan posisi jabatan
- Keterampilan - Kejelasan tugas, hak,
wewenang, &
tanggungjawab
- Pendidikan - Alur Kerja
- Sikap - Sarana / Prasarana
- Dukungan
- Motivasi
-7–
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
RECRUITMENT
Merupakan proses menemukan orang untuk menduduki posisi tertentu dalam
suatu organisasi.
Pengerahan tenaga kerja:
Suatu proses mencari pengadaan tenaga kerja. Recruitment merupakan tahap
awal dari suatu pengisian lowongan tenaga kerja yang dasarnya diperoleh dari
pencarian tenaga kerja ( MAN POWER PLANNING ).
Pencarian tenaga kerja harus bertolak dari persyaratan jabatan, kemudian
mengarah pada orang-orang yang mempunyai potensi tertentu dalam jabatan
yang lowong.
-8–
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
-9–
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
6. Memotivasi
7. Dapat bekerja sama
Kerugian:
Bisa kurang sesuai.
Bisa kurang kreativitas karena telah ditoleransi
Timbul sistem “klik”
Pilihan terbatas
Metoda:
Job posting
Selebaran
Majalah intern, majalah dinding
Grapevine (menanyakan pada atasan-atasan langsung mengenai
orang yang berpotensi)
2. Sumber dari luar ( Eksternal Sources )
Diambil dari orang-orang yang berasal dari luar perusahaan.
Keuntungan:
1. Mendapat tenaga kerja baru.
2. Mendapat semangat baru.
3. Mendapat gagasan baru.
4. Mempunyai potensi
Kerugian:
1. Membutuhkan waktu yang lama.
2. Biaya besar.
Kapan menggunakan sumber external recruitment:
1. Organisasi perlu gagasan baru
2. Organisasi perlu pelaksana baru
3. Organisasi kekurangan sumber internal
Sumber-sumber:
1. Pelamar
2. Kantor penempatan
3. Sekolah/Perguruan Tinggi
- 10 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
4. Perusahaan saingan
Cara mendapatkannya melalui:
1. Media Massa
2. Depnaker
3. Akademi/Perguruan Tinggi/ sekolah
4. Pelamar yang mencari keja
5. Rekomendasi dari luar & dalam
6. Lembaga-lembaga swasta
Dalam proses pengisian lowongan diusahakan untuk menjodohkan (matching)
calon karyawan dengan syarat – syarat jabatan yang lowong.
Untuk keperluan pengerahan jabatan yang lowong harus dianalisis terlebih dahulu,
berdasarkan hasil analisis jabatan diperoleh uraian atau deskripsi jabatan.
Menentukan kebutuhan pegawai:
Menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan, yaitu jumlah dan jenis pegawai
baru yang diberlakukan dalam suatu jangka waktu tertentu.
Proses ini hanya terdiri atas komunikasi informal antara bagian personalia dari
organisasi yang memerlukan pegawai baru.
Proses rekruitmen akan lebih efisien jika pekerjaan yang akan diisi itu dipahami
melalui deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan yang diperoleh dari hasil analisis
jabatan.
SELEKSI
- 11 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
2. Agar dalam seleksi efektif, maka perlu pula dirumuskan terlebih dahulu apa
yang dimaksud dengan berhasil dalam melaksanakan tugas, job / posisi.
3. Dalam proses seleksi calon karyawan dinilai berdasarkan:
a. Persyaratan umum dari job yang lowong.
b. Calon-calon karyawan lainnya.
Pada dasarnya setiap orang melibatkan 3 hal dalam melakukan pekerjaan:
1. Yang berhubungan dengan manusia.
Tingkatannya: hanya bertemu saja, bercakap-cakap, memberikan sesuatu,
mempengaruhi orang lain.
2. Yang berhubungan dengan data.
Hanya dikumpulkan saja, ditambah pengolahan, sampai dianalisis.
3. Yang berhubungan dengan barang
Hanya dipegang, dibersihkan, diperbaiki, dst.
Tahapan seleksi:
1. Mensortir surat lamaran
Agar sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan.
2. Tes pengetahuan umum & tes-tes lainnya.
Mis: Tes pengetahuan umum ( B. Inggris. Psikotes, tes kesehatan, tes fisik
)
PLACEMENT
Calon-calon karyawan yang terpilih yang telah memenuhi persyaratan umum &
persyaratan khusus disebarkan ke posisi yang berbeda dalam jabatan yang sama.
PROMOSI:
Peralihan ke jabatan lain dengan level yang lebih tinggi.
Biasanya tanggungjawabnya lebih besar, status lebih tinggi dan upah lebih
besar.
Adanya perhatian pada keberhasilan dan janji pada masa depan.
Bertujuan untuk meningkatkan motivasi.
Didasarkan pada senioritas / merit ( jasa )
TRANSFER:
- 12 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
2. LAY OFF
Pemutusan hubungan yang sifatnya sementara (perusahaan melakukan
modernisasi). Pegawai yang dilay off ada yang tetap diberi gaji penuh,
ada yang hanya diberi gaji setengah dari gaji sebenarnya, dan ada yang
tidak diberi gaji sama sekali.
3. TERMINATION
PHK yang menetap ( selamanya ) karena indisipliner.
- 13 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
TEMPERAMENTS:
Yaitu sifat-sifat pribadi yang dipersyaratkan pada pekerja oleh situasi tertentu.
Unsur-unsur ini terdiri dari 10 faktor, yaitu:
1. Daya suai diri untuk menerima tanggungjawab ( Untuk pengarahan,
pengendalian, dan perencanaan ).
2. Daya suai diri terhadap situasi yang mencakup pengintegrasian perasaan,
ide atau fakta menurut sudut pandangan diri.
3. Daya suai diri terhadap usaha mempengaruhi orang dalam pandangan,
sikap atau penilaian terhadap ide atau benda tertentu.
4. Daya suai diri untuk membuat generalisasi evaluasi atau keputusan
berdasarkan kriteria ukur atau yang dapat diuji.
5. Daya suai diri untuk membuat generalisasi evaluasi atau keputusan
berdasarkan kriteria sensorik atau bersifat penilaian.
6. Daya suai diri untuk berurusan dengan orang lain di luar memberi atau
menerima instruksi.
7. Daya suai diri untuk melakukan pekerjaan yang berulang-ulang
(monoton).
8. Daya suai diri untuk melakukan pekerjaan dalam keadaan tekanan.
9. Daya suai diri untuk situasi yang menuntut pencapaian secara cepat, bebas,
atau standard yang telah ditentukan.
10. Daya suai diri untuk melakukan beraneka ragam tugas ( variasi ).
ANALISIS JABATAN
Suatu kegiatan pertama dalam manajemen kepegawaian guna mendapatkan
orang-orang untuk mengisi organisasi.
Proses kajian sistematis tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam satu
pekerjaan, mencakup tugas-tugas, tanggung jawab untuk dapat menentukan
- 14 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
- 15 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
Tugas:
Menyusun program latihan dan sylabus.
Kegunaan Analisis jabatan:
Untuk seleksi calon pekerja yang akan menduduki jabtan tertentu.
Kendala analisis jabatan:
1. Kesulitan administrasi
2. Kesulitan melakukan follow-up
3. Kesulitan menghadapi perubahan-perubahan struktur organisasi
- 16 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
Manusia:
Mentoring: Membimbing dan memberi nasihat.
Negotiating: Mengadakan perundingan.
Instructing: Memberi instruksi.
Supervising: Mengawasi.
Diverting: Mengubah / mengalihkan.
- 17 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
Persuading: Meyakinkan.
Speaking: Berbicara.
Serving: Melayani.
Taking instruction helping: Membantu memberi instruksi.
Barang:
Setting up: Persiapan, mengadakan, mendirikan.
Precision working: Bekerja secara teliti.
Operating Controlling: Mengontrol tugas / jalannya operasi.
Driving operating: Menjalankan operasi.
Manipulating: Menggunakan, memainkan.
Tending: Memelihara, merawat.
Feeding of bearing: Memberikan umpan.
Handling: Memegang.
2. TUGAS / TASK
Suatu kegiatan tertentu yang dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu ( Mis: Menyapu lantai ). Bermacam-macam tugas akan merupakan
suatu kewajiban.
3. KEWAJIBAN / DUTY
- 19 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
JOB DESCRIPTION
- 20 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
Pengertian:
Menurut Wexley & Yukl:
Training dan pengembangan adalah istilah-istilah yang menyangkut usaha-
usaha yang berencana yang diselenggarakan agar supaya dicapai
penguasaan akan keterampilan, pengetahuan dan sikap-sikap yang relevan
terhadap pekerjaannya.
Menurut Sikula, Wexley & Yukl:
Training adalah proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan
prosedur sistematis dan terorganisir, yang mana tenaga kerja non-
manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis yang sempit
dan faktual untuk tujuan-tujuan tertentu.
Pengembangan adalah proses pendidikan jangka panjang yang
mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, dengan mana tenaga
kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritik untuk
tujuan-tujuan umum. Pengembangan lebih memusatkan pada usaha
meningkatkan pengambilan keputusan dan kecakapan hubungan
manusiawi dari tingkat manajer menengah dan atas.
Menurut John H. Procton & William M. Thornton:
Training adalah perbuatan sadar dalam menyajikan berlangsungnya proses
belajar.
Pendidikan yang dirancang untuk menyiapkan orang mengambil bagian
dalam berbagai lembaga masyarakat, bukan hanya dalam satu lembaga
yang khusus.
Jenis – Jenis Training:
1. ORIENTATION TRAINING
Memperkenalkan peusahaan kepada pekerja baru.
2. VESTIBULE TRAINING
- 21 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
- 22 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
2. WHO
: Siapa yang perlu dilatih ( person analisis ), apakah semua atau tertentu
saja. Ditentukan dengan melihat performance appraisal atau dari atasan /
bagian SDM.
3. HOW
Metoda & teknik training.
4. WHERE
Outbound, di dalam atau di luar organisasi.
5. WHEN
Sebelum, sedang, sesudah.
6. WHY
Evaluasi hasil training & tujuan segera setelah training.
Komponen Training:
1. Sasaran training
Harus mempunyai sasaran yang jelas yang bisa diuraikan ke dalam
perilaku – perilaku yang dapat diamati dan diukur. Jika sasaran training
tidak jelas,
maka tidak akan dapat diketahui efektivitas training, sesuai dengan sasaran
yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
2. Trainer
Tugas trainer mengajarkan bahan – bahan training dengan metoda –
metoda tertentu sehingga trainee akan memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan sesuai dengan sasaran yang
ditetapkan / diinginkan oleh perusahaan.
3. Bahan-bahan training
Disusun berdasarkan sasaran training.
4. Metode-metode training
Bila metode training kurang tepat maka sasaran training juga tidak dapat
tercapai.
5. Trainees
- 24 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
- 25 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
mengikuti program training, tenaga kerja akan lebih matang dalam bidang
kepribadian, intelektual, dan keterampilannya.
- 26 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
METODE TRAINING:
1. ON SITE METHOD
Melibatkan training dalam keseluruhan job. Terdiri dari:
a. On the job training
On the job training merupakan metode training yang trainingnya
berupa penugasan personil baru.
Dilakukan pada lokasi job yang sebenarnya.
Trainer biasanya personil senior yang berpengalaman mengajarkan
pengetahuan & skill pada pegawai baru melalui imitasi.
Belajar sambil bekerja.
Bisa terjadi transfer positif, karena elemen – elemennya sama.
- 27 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
Kelemahan:
1. Training biasanya kurang terstruktur.
2. Trainer sering merasa terganggu, karena Ia juga harus bekerja.
3. Trainee sering merasa ditekan untuk dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik karena dilaksanakan pada kondisi nyata.
4. Masalah kemampuan dan kemauan trainer tersebut.
Sebaiknya metode ini dilengkapi dengan ceramah, film, dsb.
b. Vestibule training
Tipe training yang sering ditemukan pada pekerjaan produksi.
Vestibule terdiri dari peralatan training yang berada berdekatan
dengan bagian produksi yang sebenarnya.
Kelemahan: Daya tampungnya rendah.
c. Job rotation training
Pekerja diputar ke berbagai job / pekerjaan, trainee ditempatkan
pada pekerjaan-pekerjaan yang berbeda dalam suatu organisasi
pada jangka waktu tertentu.
Keuntungan:
1. Memberi kesempatan pada pekerja untuk dapat berlatih sambil
melakukan berbagai pekerjaan.
2. Mengembangkan fleksibilitas.
3. Memberikan pekerjaan baru yang berbeda.
4. Memberi pegawai berbagai pengalaman dan tantangan.
Kelemahan:
1. Tidak semua orang cocok untuk semua pekerjaan.
2. Pekerja menjadi enggan untuk diputar ke job lain yang kurang
menyenangkan.
3. Memperlemah komitmen pegawai pada suatu job tertentu.
4. Tanpa adanya kemauan untuk mempelajari job yang baru,
maka training ini tidak akan berhasil.
Hal ini dilakukan agar:
- 28 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
- 29 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
- 30 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
- 31 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
- 32 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
- 34 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
- 35 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
4. Result Criteria
Hasil training dalam jangka panjang.
Hasil yang dicapai apakah perbaikan – perbaikan kualitatif dan
kuantitatif setelah ikut training, peningkatan efisiensi waktu dan
biaya.
Pola pola eksperimen dan analisisnya:
Pelaksanaan suatu program training sebenarnya menggunakan suatu
pola eksperimen.
Program training bermaksud memberikan perlakuan – perlakuan
tertentu kepada sekelompok orang dan diharapkan ada proses belajar
sehingga akan ada perubahan tingkah laku pada individu yang
bersangkutan.
- 36 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
- 37 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
PERFORMANCE APPRAISAL
Definisi:
1. Wayne F. Cascio ( 1991 )
Merupakan suatu deskripsi yang sistematis mengenai kekuatan dan
kelemahan individu atau kelompok yang berhubungan dengan pekerjaan.
2. Joseph Tiffin & Ernest J. Mc. Cormic ( 1962 )
Suatu evaluasi yang sistematis mengenai pekerja yang dilakukan
penyelianya atau orang lain yang mengetahui prestasi kerjanya.
3. Robert D. Gatewood & Hubart S. Field ( 1990 )
Penilaian formal dan sistematik mengenai bagaimana pegawai
melaksanakan tugas atau pekerjaannya dihubungkan dengan standar yang
telah ditentukan, bagaimana cara mengkomunikasikan hasil penilaian
tersebut kepada pegawai.
4. Secara Umum
Merupakan proses meninjau kembali unjuk kerja dan kemajuan pekerjaan
pegawai serta menilai potensinya untuk promosi di masa mendatang.
3. Descriptiveness
Memberikan kejelasan pengertian bagi setiap orang yang membacanya.
4. Adaptibility
Memungkinkan manajer menggunakannya pada departemen & fungsi yang
berbeda, mengadaptasikannya ke dalam situasi kebutuhan tertentu.
5. Comprehensiveness
Mampu menggambarkan keseluruhan aspek pekerjaan pegawai secara
lengkap.
6. Objectivity
Kriteria yang didefinisikan benar – benar mengukur faktor yang
diinginkan.
Metoda – metoda Performance Appraisal ( Cascio, 1992 ):
A. BEHAVIOR – ORIENTED RATING METHODS
1. Narrative Essay
Penilai menuliskan kekuatan, kelemahan, potensi yang dimiliki
pegawainya dan juga memberikan saran – saran untuk
meningkatkan kemampuan bawahannya.
Pendekatan ini berasumsi bahwa penilai memiliki pengetahuan
yang luas mengenai prestasi kerja pegawai.
Dengan bentuk essay, penilai dapat memberikan umpan balik yang
rinci bagi pegawai mengenai prestasi kerjanya, namun tidak dapt
membuat perbandingan antar individu, antar kelompok, atau antar
departemen.
Sulit dalam menggunakan hasil penilaian untuk membuat
keputusan personel, karena penilaian setiap bawahan tidak dapat
secara obyektif dibandingkan dengan pegawai lain.
Kelebihan:
- Baik untuk pengembangan dan umpan balik bagi pegawai.
Kelemahan:
- Sulit untuk membuat perbandingan antar pegawai.
- 41 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
- 42 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
- 43 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
5. Behavioral Checklist
Penilai memiliki daftar pernyataan mengenai perilaku yang
berhubungan dengan kerja. Lalu penilai memberikan tanda ( )
pada setiap pernyataan yang menggambarkan perilaku pegawai
yang sedang dinilai.
Sudah dalam bentuk perilaku, kesalahan biasanya pada penilai
karena tidak berani menilai lebih atau kurang.
Kelebihan:
1. Mudah menggunakannya.
2. Dapat membentuk hubungan yang nyata antara analisis jabatan
dan hasil penilaian prestasi pegawai.
3. Dapat dinilai dengan menggunakan angka.
4. Memudahkan pembandingan antar pegawai.
Kelemahan:
Bisa terjadi salah pengertian karena kategori respon yang ada
dimaknakan berbeda oleh penilai lain.
6. Critical Incidents
Penilai diminta melihat dan menilai kejadian – kejadian yang
menunjukkan tingkah laku “peristiwa petunjuk” ( Critical Incident
) pada pegawainya.
Sebelumnya penilai menyusun faktor–faktor yang menunjukkan
kriteria keberhasilan dan kegagalan kerja pada pegawai.
Penilai dapat mencocokkan penilaiannya terhadap tampilan kerja
pegawai dengan kriteria tersebut.
Kelebihan:
1. Langsung mengarahkan pada perilaku kerja.
2. Menekankan apakah pegawai melakukan hal yang efektif atau
tidak.
Kelemahan:
- 44 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
- 45 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
- 47 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
KONSELING
- 49 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
Manfaat konseling:
1. Meningkatkan produktivitas
2. Mengikat karyawan merasa diperhatikan
3. Memberi tanda pada atasan tentang masalah yang terjadi sehubungan dengan
organisasi
4. Meningkatkan efisiensi usaha.
5. Dapat mengurangi terjadinya konflik dan mendorong kerjasama tim.
6. Mengantisipasi dan mencegah timbulnya masalah
7. Memantapkan kemampuan untuk mengambil keputusan (bagi atasan)
8. Meningkatkan kesempatan berkarier
9. Meningkatkan percaya diri dan kepuasan kerja
10. Meningkatkan kepedulian terhadap orang lain
Tahap Konseling:
1. Tetapkan tujuan
- 52 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
2. Kumpulkan informasi
3. Tetapkan rencana dan langkah
4. Hambat resiko
5. SDM
6. Lakukan action
7. Evaluasi
Konseling di tempat kerja :
Masalah utama dalam tiap organisasi adalah bagaimana meningkatkan
produktivitas, salah satu faktor yang menentukan produktivitas adalah
kompetensi para pekerja.
Konseling di tempat kerja merupakan salah satu upaya meningkatkan
produktivitas.
Di samping kompetensi, masih perlu dikembangkan sikap dan motivasi yang
tepat.
Dengan demikian, Yang dimaksud dengan EMPLOYEE COUNSELING
ialah:
- Specifis and task oriented
- Interactive and facilitative
- Both remedial and developmental
COACHING
2. kurang termotivasi
3. kurang sumber daya
PERILAKU ORGANISASI
A. ORGANISASI
1. Organisasi
Pengertian
Organisasi sebagai sistem terbuka
Struktur Organisasi
2. Desain Organisasi
Teori Organisasi Klasik
Teori Organisasi Humanistik
3. Kepemimpinan
4. Komunikasi
5. Motivasi
6. Sikap kerja & Kepuasan kerja
7. Proses kelompok dalam organisasi
B. LEVEL ANALISIS
1. Perilaku Individu Motivasi, Kepuasan kerja
2. Perilaku Kelompok Komunikasi, Kepemimpinan, Konflik
3. Perilaku Organisasi Budaya Organisasi
ORGANISASI
Pengertian:
Hubungan berpola di antara orang-orang yang terikat pada aktivitas tertentu untuk
mencapai tujuan tertentu.
Organisasi harus memiliki tujuan (baik jangka pendek maupun jangka
panjang)
Organisasi sebagai sistem terbuka:
- 55 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
TRANSFORMATI
INPUT ON PROCESSES OUTPUT
- 56 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
FEEDBACK
- Output menjadi bahan masukan lagi bagi input jika output jelek.
- Open system harus menerima perubahan-perubahan daur ulang.
Struktur Organisasi:
Terminologi:
1. Struktur Organisasi
Isi:
a. Rumusan peran & hubungan peran.
b. Pengalokasian aktivitas ( pembagian tugas ).
c. Pendistribusian kekuasaan.
d. Jaringan komunikasi formal.
Diferensiasi Vertikal & hierarki kekuasaan:
Semakin besar struktur organisasi maka diferensiasi vertikal & hierarki
kekuasaan makin besar.
Macam struktur organisasi:
1. Line Struktur garis / birokratis
2. Line and Staff Staf memberikan masukan, staf bukan bawahan
3. Matrix
Staff
2. Rentang Kendali ( Span of Control )
Berapa banyak anak buah/karyawan yang dapat dikontrol/dikendalikan.
Banyaknya karyawan yang diawasi di setiap posisi.
Jumlah bawahan yang mampu dikontrol/diawasi oleh seseorang.
Besar/kecilnya jumlah yang diawasi tergantung pada:
1. Tugas
Terstruktur dan jelas rentang kendali lebih sederhana.
Repetitif & terstruktur memerlukan banyak orang.
- 57 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
- 58 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
KEPEMIMPINAN
PENGERTIAN:
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi kelompok untuk
mencapai tujuan tertentu ( Robbins, 1990 : 302 )
- 59 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
ASPEK KEPEMIMPINAN:
1. Proses pengaruh mempengaruhi
Tidak lepas dari kekuasaan
Bersifat timbal balik
Terdapat perubahan tingkah laku
2. Pengambilan keputusan
3. Tujuan
FUNGSI KEPEMIMPINAN:
1. Incompleteness of Organization Design
Tidak mungkin untuk merancang bentuk organisasi yang sempurna &
mengendalikan setiap perilaku anggotanya setiap waktu, harus ada yang
mengkoordinir & mengarahkan KEPEMIMPINAN
2. Changing Environtmental Conditions
Kepemimpinan membantu menjaga stabilitas organisasi dari perubahan
lingkungan, dengan melakukan penyesuaian & adaptasi terhadap perubahan
tersebut.
3. Internal dynamics of Organization
Kepemimpinan mampu mengkoordinasikan secara internal dari setiap unitnya,
terutama dalam masa perkembangan & perubahan organisasi, berperan
sebagai mediator dalam memecahkan konflik-konflik.
4. Nature of Human Membership in Organization
Setiap individu mempunyai kebutuhan yang berbeda & menuntut organisasi
untuk memenuhinya. Kepemimpinan berperan untuk menjaga kondisi kerja
tetap stabil tanpa melupakan tingkat kepuasan.
PENDEKATAN KEPEMIMPINAN:
- 60 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
Sumber-sumber kekuasaan:
Kekuasaan Posisi (Position Power)
a. Kekuasaan Paksaan (Coersive Power)
Ex: Memberikan Hukuman
b. Kekuasaan Keabsahan (Legitimate Power)
Kekuasaan untuk mengawasi & mengontrol anggota.
Ex: Mengambil keputusan, Menentukan kebijakan.
c. Kekuasaan Imbalan (Reward Power)
Ex: Memberikan gaji/ hal-hal positif ketika seseorang
memunculkan tingkah laku yang mendukung.
Kekuasaan Pribadi (Personal Power)
a. Kekuasaan Keahlian (Expert Power)
Seseorang mempunyai kemampuan/kompetensi yang lebih di
bidang tertentu sehingga bisa mempengaruhi.
Ex: Ahli komputer,dsb.
Kelemahan:
Ketika pendapat ahli aneh, maka kepercayaan akan hilang.
b. Kekuasaan Referent (Referent Power)
Tingkah laku menjadi contoh bagi orang lain, karena mempunyai
kharisma, wibawa, bukan karena ahli, tapi karena wibawanya.
Ex: Ulama, Bung Karno.
Kelemahan:
Ketika melakukan perilaku yang menyimpang maka wibawa/
kekuasaan akan hilang.
- 61 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
- 63 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
3 Relasi 2 Relasi
Tugas Tugas
4. Relasi 1. Relasi
Tugas Tugas
MOTIVASI
MOTIVASI:
Dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang untuk mencapai tujuan
(Meliputi pergerakan fisik & mental).
- 64 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
No satisfaction Satisfaction
No Motivators Motivators
Teori ini menyatakan bahwa:
- Sesuatu bisa menjadi hygiene factors / motivation factors
Independent satu sama lain.
- Kurang Hygiene factors memunculkan ketidakpuasan, adanya
Hygiene factors menyebabkan kepuasan. Dari kepuasan dihasilkan
motivator.
Kritik:
1. Penelitian selanjutnya tidak didukung oleh teori awal Herzberg.
2. Cara memperoleh data.
EXPECTANCY THEORY ( VROOM dari PORTER & LOWLER ) :
Formula motivasi:
Valence x Expectancy
Cultural Diversity in Action:
Budaya mempengaruhi pencapaian prestasi. Motivasi dipengaruhi oleh kultur
(berbeda pada tiap negara).
Valence:
- Penilaian seseorang untuk hasil tertentu.
- Rentang nilai: +1 s/d -1
Expectancy:
Kemungkinan yang diperoleh dari adanya tingkah laku tertentu yang
akan menghasilkan hasil tertentu.
Motivational Force:
- 67 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
F( Valensi, Ekspektansi )
V x E Motivational Force Tindakan ke arah tujuan
Pencapaian tujuan Kepuasan kerja.
Model expectancy memandang motivasi sebagai daya dari dorongan yang
langsung diarahkan kepada obyek.
Untuk memotivasi individu dalam bekerja digunakan:
1. Meningkatkan nilai reward
2. Memperkuat hubungan antara pekerjaan & pekerja.
THE PRACTICAL SIDE OF REWARDS:
1. Financial rewards
Ada 2 bentuk:
a. Sallary Berhubungan dengan pasar ekonomi
b. Benefits Berhubungan dengan hierarki seseorang dalam posisinya.
Cafetaria – Style Plans:
- Pemberian reward sesuai dengan kebutuhan individu
- Individu dapat memilih bentuk reward yang dibutuhkan.
2. Employee Satisfaction
Individu akan termotivasi dengan baik bila:
1. Mereka menyukai pekerjaan mereka.
2. Merasa kebutuhan terpenuhi
3. Dihargai / diperlakukan dengan hormat
4. Kesempatan menyumbangkan ide
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI:
Proses penyampaian informasi/pesan dari satu pihak ke pihak lain untuk
menyampaikan tujuan.
5 elemen dalam komunikasi:
1. Sender / Pengirim pesan
2. Message ( pesan )
3. Media untuk mengirim pesan
- 68 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
4. Penerima pesan
5. Arti pesan
3 Tahapan dalam komunikasi:
1. Encoding
Merumuskan ide sender ke dalam simbol
2. Media
3. Decoding
Terdapat 2 permasalahan yakni:
a. A major decoding problem
- 69 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
3. Penerimaan (Acceptance)
Bersedia untuk mengikuti isi pesan
4. Aksi (Action)
Penerima bersedi untuk melakukan suatu stimulus dengan harapan dari
pesan.
Untuk mencapai komunikasi yag efektif:
1. Memahami langkah-langkah komunikasi
2. Penggunaan bahasa sederhana & cepat
Semakin sederhana suatu pesan, akan semakin mudah dipahami &
dilaksanakan. Makin sering diulang mudah dipahami
3. Menggunakan empati
4. Memahami bahasa tubuh
a. Bahasa tubuh
b. Posture
c. Sentuhan
- 71 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
4. Smoothing
Lebih memastikan kembali yang perlu diambil atau diyakini
pembicara.
Empat tipe diatas merupakan kategori dalam usaha untuk
mempengaruhi/mendominasi pembicara. Semua ini dilakukan untuk
menghindari menjadi pendengar yang tidak efektif dengan menjadi pendengar
yang lebih efektif.
Pendengar yang aktif:
Mendorong pembicara untuk mengekspresikan dirinya
Agar pembicara membuat kondisi yang dapat mengembangkan pikirannya.
Memberi pertanyaan netral yang dapat mendorong kelancaran
pembicaraan.
Pendengar paling efektif:
Pendengar aktif yang dapat mempertahankan aturan-aturan pendengar.
Peningkatan kemampuan berbicara :
Salah satu cara peningkatan kemampuan berbicara yaitu dengan PLAN:
1. Purpose Tujuan kita berbicara
2. Logistik Kapan & dimana kita berbicara
3. Audience Siapa yang diajak berbicara
4. Non verbal Communication
Bagaimana suasana, alat-alat audiovisual, ONP,dll
Kisi-kisi analisa audience:
Hubungan antara pembicara & audience bisa memperbaiki / mengembangkan
sejauh mana yang diterima audience. Jadi kita menganalisa audiencenya
dahulu.
KONTINUM KEDEKATAN
Bersahabat Netral Tidak tertarik Hostile
Menolak A B C D
untuk
belajar
- 73 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
Netral E F G H
Sedikit I J K L
pengetahuan
belajar
Dapat M N O P
diberikan
pengetahuan
Keterangan:
A Menunjukkan mereka, keuntungan pribadi dari presentasi
B Membutuhkan permulaan yang dramatis untuk menarik perhatian
C Menekankan keuntungan dari presentasi dan mengapa mereka ikut presentasi
D Temukan & tekankan pentingnya keuntungan untuk mereka
E Buat mereka menjadi bagian dari presentasi
F Gunakan ice breaking untuk dapat perhatian
G Dapatkan ketertarikan mereka dengan cepat
H Konsentrasi pada keuntungan presentasi itu
I Pentingnya pedagogi untuk hasil terbaik
J Cepat berikan fakta yang mereka inginkan
K Beri mereka fakta, jangan buat waktu untuk bersahabat
L Menekankan pendidikan
M Langsung presentasi
N Hangatkan mereka dengan mengacu pada kemampuan-kemampuan mereka
O Temukan point-point untuk mendapatkan keinginan mereka
P Identifikasi sumber hostile untuk menyebarkannya
KEPUASAN KERJA
JOB SATISFACTION:
Is the way an employee feels about his or her job
- 74 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
Comparison Person
Orang yang dijadikan pembanding dalam level yang sama.
Undercompensation
Inequity Low outcomes/low inputs High outcomes/low inputs
Overcompensation
High outcomes/high inputs Low outcomes/high inputs
Inequity
4. Salary
5. Job Security
Bukan merupakan sumber kepuasan, tapi bila dipenuhi dapat
menghindarkan ketidakpuasan.
Hygiene faktor perlu dipenuhi dahulu sebelum motivator (
pemeliharaan kepuasan kerja )
Netral Satisfaction
0 Motivator +
Dissatisfaction Neutral
- Hygiene Factor 0
KELOMPOK ( GROUP )
DEFINISI:
Shaw E. Marvin ( 1977 : 11 ):
Dua orang atau lebih yang saling berinteraksi satu sama lain dimana
masing – masing orang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang
lain.
- 77 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
3. NORMING
Kohesi kelompok mulai terbentuk
Standard / norma ditetapkan
Peran anggota menjadi lebih jelas
4. PERFORMING
- 79 –
created by KMMP UNPAD
Diktat Psikologi Industri dan Organisasi
- 80 –
created by KMMP UNPAD