Professional Documents
Culture Documents
Kepala fleksi ke
arah lateral siku yang terkena, pergelangan tangan dan jari tangan. B. Kepala
kembali ke posisi awal. C. Tangan menyilang di dada sejajar panggul. D. Pasien
secara bertahap dan terus bertambah merentangkan siku dan abduksi pada posisi
ini. E.F, Flexi leher ke arah lateral pada sisi berlawanan dari arah latihan
sebelumnya.
Gambar 18.22. Latihan untuk penyembuhan nervus medianus. A. Lengan bawah
dalam keadaan rotasi, pergelangan tangan ekstensi sedang jari dan ibu jari flexi.
B. Pergelangan tangan tetap pada posisi awal, jari ekstensi dan ibu jari pada posisi
netraldi sebelah jari telunjuk, pergelangan tangan ekstensi sedang jari tetap dalam
keadaan ekstensi. C. Ketika ibu jari tetap dalam posisi normal, pergelangan
tangan dalam keadaan ekstensi sedang jari tangan tetap dalam posisi ekstensi. D.
Pergelangan tangan kembali ke posisi netral, jari dan ibu jari dalam keadaan
ekstensi sedangkan lengan bawah supinasi. E. Lengan bawah tetap dalam posisi
supinasi, tarik secara lembut ibu jari.
Gambar 18.23. Latihan untuk penyembuhan nervus radialis. Pasien berdiri dalam
posisi rileks. A. Bahu diturunkan. B. Lengan dirotasi ke dalam dan pergelangan
tangan fleksi. C. Leher fleksi ke lateral sisi yang terkena. D. Bahu ekstensi dengan
pergelangan tangan tetap dalam keadaan fleksi.
Intervensi Bedah
Walaupun dokter rehabilitasi medik tidak melakukan operasi, mereka sering
melibatkan perawatan pasien dengan cedera saraf dengan terapi bedah. Beberapa
faktor yang menunjang dilakukannya tindakan bedah termasuk cedera alami, baik
cedera dengan luka terbuka maupun tertutup dan sejumlah waktu antara cedera
dan penyajian. Pada pembedahan saraf yang berat yang terjadi pada awal,
biasanya diindikasikan perbaikan saraf dengan pembedahan. Jika cedera saraf
dihubungkan dengan luka terbuka, luka umumnya diperiksa sebaliknya luka
tertutup diamati hingga tiga bulan dan hanya akan dioperasi bila jika kurangnya
reinervasi saraf. Pembedahan juga sering diindikasikan ketika tekanan atau
kompresi kronik dari nervus menunjukkan gejala.
Pilihan pertama pembedahan perbaikan saraf adalah koaptasi ujung ke
ujung atau pencangkokan saraf (autograft atau allograft). Koaptasi ujung ke ujung,
setelah pembedahan parsial atau total saraf melibatkan penjahitan epinerium
pemisahan ujung saraf bersama (dikenal dengan perbaikan epineural) atau
penjahitan faikulus atau kelompok ujung fasikulus bersama (dikenal dengan
perbaikan fasikular). Perbaikan fasikular jarang karena penjahitanya dapat
menyebabkan bekas luka yang besar.
Jika ada jarak antara ujung saraf karena segmen saraf proksimal dan distal
telah menarik kembali atau bagian dari saraf yang juga rusak memerlukan eksisi
kemudian koaptasi ujung ke ujung yang akan memerlukan pemutusan saraf
proksimal dan distal secara bersamaan akan menggantikan tekanan yang
berlebihan pada saraf. Dalam hal ini, pencangkokan saraf mungkin diperlukan.
Sebuah saluran mungkin ditempatkan mengelilingi lesi saraf atau area saraf yang
diperbaiki untuk mengurangi perlekatan nervus dengan jaringan sekelilingnya dan
saraf pertumbuhan.
Studi Kasus
Transeksi Nervus Ulnaris
Pemeriksaan
Riwayat Pasien
TR,31 tahun, pekerja konstruksi kidal yang jatuh menimpa kaca dan luka tusukan
pada cubiti kiri, nervus ulnaris ditranseksi. Ia menjalani perbaikan nervus ulnaris
tanpa transposisi anterior pada hari kecelakaan dan ditempatkan pada lengan, di
atas siku postoperatif. Ia menjalani terapi 2 minggu setelah pembedahan. TR tidak
memiliki penyakit lain. Selama kecelakaan pasien tidak bekerja. Keterbatasan
fungsional termasuk bahwa pasien 100% menggunakan tangan non dominannya,
tangan kanan untuk bekerja. Untuk mengatur waktu makannya,ia memilih
makanan cepat saji atau makan siap saji. Sebelum kecelakaan, pasien
menyediakan makanannya sendiri 4-5 kali seminggu. Ia mampu mengenakan
pakaian sendiri dengan memilih beberapa pakaian yang tidak terlalu susah untuk
dipakai. Pasien mengatakan keinginannya untuk kembali bekerja 3 minggu sejak
kecelakaan dan bekerja penuh dalam dua minggu.
Tabel 18.15 Splint untuk cedera saraf pada ekstremitas atas dan bawah
Lesi Saraf Tipe Splint Indikasi Alasan
Nervus median atas Siku, pergelangan Postbedah Menurunkan tekanan
tanan, dan splint yang pada nervus yang
membatasi ekstensi diperbaiki
IF/MF
Nervus median bawah Imobilisasi fleksi Postbedah Menurunkan tekanana
pergelangan atau memperbaiki
tangan/tangan atau nervus ketika tendon
splint yang membatasi juga cedera
gerak (splint yang
membendung bagian
dorsal)
Splint ibu
jari/oposisi/imobilisasi
abduksi (splint
padasisi berlawanan)
(web spacer)
Nervus radialis atas Splint imobilisasi Fungsional dan Menempatkan ibu jari
fleksi siku/ekstensi antideformitas pada posisi
pergelangan tangan berlawanan dengan
Splint imobilisasi jari telunjuk untuk
ekstensi siku/MP/ibu mengembangkan
jari aktivitas menjepit
Splint ekstensi Memelihara ruang
pergelangan tangan antar jari
(splint cock-up)
Splint imobilisasi
ekstensi pergelangan
tangan
Nervus interosseus Splint mobilisasi Postbedah Meminimalkan
posterior ekstensi MP tekanan pada nervus
radialis
Nervus ulnaris atas Splint imobilisasi Fungsional dan Kegunaan tenodesis
fleksi pergelangan antideformitas Memelihara
tangan (splint panjangnya fleksor
membendung bagian ekstrinsik dan
dorsal) mencegah regangan
Splint yang yang berlebihan dari
membatasi ekstensi ekstensor
metacarpaphalengaeal Mencegah wist drop
(splint figure of eight) Menurunkan tekanan
pada nervus yang
diperbaiki
Sindrom terowongan Splint yang Mengurangi gejala Memindahkan
kubiti membatasi fleksi siku atau postbedah kekuatan EDC distal
untuk membantu
ekstensi I, jari ke
empat dan ke lima bila
inervasi FDP
Nervus ulnaris bawah Splint yang Fungsional, Regangan terbatas
membatasi ekstensi antideformitas nervus ulnaris.
metacarpophalangeal Mungkin membatasi
fleksi siku
Nervus digitalis Splint yang Postbedah Memindahkan
membatasi imobilisasi Fungsional, kekuatan EDC distal
fleksi MP, ekstensi IP untuk membantu
ekstensi I, (jari ke
empat dan ke lima)
Melindungi perbaikan
Berdasarkan tangan.,
jari, volar atau dorsal
tergantung daerah
yang cedera
Nervus femoralis Brace pada tungkai fungsional Membantu dalam
yang bertumpu pada antideformitas rawat jalan
lutut Membantu dalam
rawat jalan
Nama umum splint dalam tanda kurung, splint diuraikan dengan sistem klasifikasi American
Society of Hand Therapist Splint IF:Index Finger; MF:Middle Finger;
MP:Metaphalangeal;IP:Interphlalangeal;AFO:Ankle Foot Orthoses: EDC: Extensor Digitorum
Communis; FDP: Flexor Ddigitorum Profundus: AFO: Ankle Foot Orthosis