PT. Cahaya Indonesia adalah suatu perusahaan garmen yang
berdiri sejak tahun 1983. Sejak didirikan 26 tahun yang lalu, pemilik perusahaan, Tuan Takur seklalu menekankan pada efisiensi dan efektifitas kerja di berbagai bidang. Biaya-biaya selalu dievaluasi untuk mengetahui pemborosan-pemborosan yang terjadi sehingga dapat ditekan angka kebocoran biaya. Menyadari akan semakin ketatnya persaingan dalam bisnis pakaian jadi, PT Cahaya Indonesia selalu berusaha meningkatkan kualitasnya melalui perbaikan-perbaikan dalam bidang manajemen keuangan, sumber daya manusia, pemasaran sampai pada proses produksinya. Selain itu, PT Cahaya selalu berusaha memproduksi model-model baru dengan harapan konsumen akan lebih tertarik untuk membeli karena modelnya selalu up to date. Oleh karena itu, PT. Cahaya Indonesia memiliki reputasi sistem seleksi yang ketat terhadap mutu barang dagangan dan model yang beragam. Pihak manajemen menyadari ancaman para pesaing utama yang terdiri atas produsen-produsen pakaian jadi lainnya yang juga memasarkan produknya melalui Departement-departement Store. Pimpinan PT Cahaya Indonesia menyadari betul bahwa agar dapat memenangkan persaingan, perusahaan harus melakukan berbagai efisiensi dan perbaikan di segala bidang, termasuk dalam bidang sumber daya manusia. Saat ini PT. Cahaya Indonesia memiliki total tenaga kerja sebanyak 600 orang yang terdiri dari karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap. Sebagian besar karyawan tidak tetap adalah karyawan bagian finishing sedangkan sisanya adalah tenaga angkut. Dengan semakin majunya usaha, pihak manajemen berencana untuk menambah karyawan baru sebanyak 100 orang pada tahun depan yang akan bertugas pada bagian finishing. Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya diketahui bahwa perbandingan antara calon yang diberi penawaran oleh perusahaan dengan karyawan baru yang senyatanya diangkat adalah 3 : 2; perbandingan antara calon karyawan yang diwawancarai dengan calon yang diberi penawaran oleh perusahaan adalah 3 : 2; perbandingan antara calon karyawan yang diundang untuk diwawancarai dengan calon karyawan yang senyatanya diwawancarai adalah 2 : 1; dan perbandingan antara calon karyawan yang pertama kali mengontak perusahaan dengan calon yang benar-benar diundang adalah 3 : 2. Sejak tahun 2004 perusahaan menetapkan upah sesuai dengan keputusan pihak manajemen perusahaan. Upah yang diterima para karyawan dibagi dalam dua golongan yaitu: 1. Gaji bulanan. Gaji ini diberikan kepada karyawan staf tetap yang besarnya antara satu hingga tiga juta rupiah setiap. 2. Upah harian yang dibayarakan seminggu sekali. Upah ini diberikan kepada karyawan tidak tetap, yaitu karyawan bagian finishing dan petugas angkut. Besarnya upah antara Rp30.000,00 hingga Rp40.000,00 per hari. Disamping upah yang diterima karyawan tersebut, perusahaan memberikan tunjangan hari raya setiap tahun yang besarnya satu kali gaji/upah. Tunjangan kesehatan juga diberikan perusahaan bagi para karyawannya. Demikian juga apabila terjadi kecelakaan ketika karyawan sedang menjalankan tugas, maka biaya pengobatan akan ditanggung perusahaan sepenuhnya, sedangkan bila kecelakaan terjadi di luar jam kerja maka perusahaan hanya memberikan bantuan sekedarnya. Pihak manajemen telah melakukan berbagai kebijakan yang dilakukan dalam rangka peningkatan potensi sumber daya manusia meliputi melakukan rekrutmen dengan seleksi secara profesional serta mengembangkan kemampuan tenaga kerja melalui program pelatihan. Berdasarkan kasus tersebut, jawablah pertanyaan berikut! 1. a) Dengan menggunakan model recruiting yield pyramid, tentukan berapa jumlah pengontak awal yang harus diusahakan oleh perusahaan jika tahun depan perusahaan benar-benar harus merekrut 100 orang karyawa baru? b) Jika pada perusahaan lain besarnya upah penjaga toko dan petugas angkut berkisar antara Rp40.000,00 hingga Rp60.000,00 per hari, maka sesuai dengan teori keadilan (equity theory) tindakan apa yang kemungkinan akan dilakukan oleh pekerja bagian finishing dan petugas angkut PT. Cahaya Indonesia?